BAB I Steril

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Hampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri kimia melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase ganda atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson, 1996). Walaupun terdapat perbedaan wujud pada bahan-bahan baku yang direaksikan, namun terdapat satu fenomena yang selaluterjadi. Sebelum reaksi kimia berlangsung. Maka salah satu atau lebih bahan baku (reaktan) akan berpindah dari aliran utamanya menuju ke lapisan antarfase/batas atau menuju aliran utama bahan baku yang lain yang berada di fase yang berbeda Kalsium karbonat presipitat (Precipitate Calcium Carbonate, PCC) mendapat perhatian karena memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang diantaranya dalam pembuatan kertas, karet, cat, dalam industri makanan, dan dalam bidang hortikultura. Aplikasi dari PCC ditentukan oleh beberapa parameter diantaranya morfologi, ukuran, luas permukaan dan sebagainya [1]. PCC mempunyai tiga macam bentuk kristal yaitu kalsit, aragonit, dan vaterit dengan struktur kristal berturut-turut rhombohedral, orthorombic, dan hexagonal. Kalsit merupakan fasa yang stabil pada temperatur ruang, sementara vaterit dan aragonit merupakan fase metastabil yang dapat bertransformasi ke dalam fase stabil (kalsit) ( Han dkk, 2005) . 1

description

STERL

Transcript of BAB I Steril

2

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangHampir semua reaksi kimia yang diterapkan dalam industri kimia melibatkan bahan baku yang berbeda wujudnya, baik berupa padatan, gas maupun cairan. Oleh karena itu, reaksi kimia dalam suatu industri dapat terjadi dalam fase ganda atau heterogen, misalnya biner atau bahkan tersier (Coulson, 1996). Walaupun terdapat perbedaan wujud pada bahan-bahan baku yang direaksikan, namun terdapat satu fenomena yang selaluterjadi. Sebelum reaksi kimia berlangsung. Maka salah satu atau lebih bahan baku (reaktan) akan berpindah dari aliran utamanya menuju ke lapisan antarfase/batas atau menuju aliran utama bahan baku yang lain yang berada di fase yang berbedaKalsium karbonat presipitat (Precipitate Calcium Carbonate, PCC) mendapat perhatian karena memiliki banyak aplikasi dalam berbagai bidang diantaranya dalam pembuatan kertas, karet, cat, dalam industri makanan, dan dalam bidang hortikultura. Aplikasi dari PCC ditentukan oleh beberapa parameter diantaranya morfologi, ukuran, luas permukaan dan sebagainya [1]. PCC mempunyai tiga macam bentuk kristal yaitu kalsit, aragonit, dan vaterit dengan struktur kristal berturut-turut rhombohedral, orthorombic, dan hexagonal. Kalsit merupakan fasa yang stabil pada temperatur ruang, sementara vaterit dan aragonit merupakan fase metastabil yang dapat bertransformasi ke dalam fase stabil (kalsit) ( Han dkk, 2005) . Pembentukan morfologi dan fasa dari kalsium karbonat presipitat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya supersaturasi, Ph larutan suspensi, temperatur, dan sebagainya. Setiap faktor tersebut memiliki peranan penting dalam pembentukan morfologi dan fasa dari kalsium karbonat presipitat.Penelitian ini menggunakan metode bubbling di mana pembentukan kalsium karbonat presipitat dilakukan dengan mengalirkan gelembung CO2 ke dalam larutan CaCl2. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperoleh produk PCC dalam jumlah yang banyak. Dalam penelitian ini, penulis ingin meneliti tentang pengaruh temperatur dan laju aliran gas CO2 yang ditambahkan ke dalam larutan CaCl2 terhadap pembentukan fase dan morfologi pada kalsium karbonat presipitat. Karakterisasi partikel CaCO3 dilakukan dengan menggunakan X-Ray Diffraction (XRD). Selama ini pembuatan kalsium karbonat presipitat masih menggunakan bahan sintetik sebagai bahan dasar. Pada penelitian ini penulis berhasil mensintesis kalsium karbonat presipitat yang berbahan dasar batu kapur alam yang mempunyai kemurnian tinggi. Hal ini menjadikan penelitian ini lebih bersifat ekonomis.1.2 Batasan Masalah1. Material yang digunakan adalah batu kapur yang diambil dari penambangan di daerah Tuban. 2. Metode yang digunakan dalam sintesis PCC adalah dengan mengalirkan gas CO2 ke dalam larutan CaCl2. 3. Larutan CaCl2 yang digunakan diperoleh dengan melarutkan CaO ke dalam HCl. CaO yang digunakan berasal dari hasil kalsinasi material yang disebutkan pada point pertama.4. Semua variabel yang tidak divariasikan seperti pH, kondisi lingkungan dianggap konstan. 5. Analisa kemurnian fase menggunakan software High Score Plus.

1.3 Rumusan Masalah1. Bagaimana pengaruh temperatur reaksi dan laju aliran CO2 yang ditambahkan ke dalam larutan CaCl2 terhadap pembentukan morfologi dan fasa pada kalsium karbonat presipitat. 2. Berapa kandungan masing-masing fase yang diperoleh dari setiap variasi perlakuan yang telah dilakukan.

1.4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah:1. Mengetahui pengaruh temperatur reaksi dan laju aliran CO2 yang ditambahkan ke dalam larutan CaCl2 pada sintesis kalsium karbonat presipitat 2. Mengetahui fasa dan morfologi yang terbentuk dalam sintesis kalsium karbonat presipitat

1.5 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis dari batu kapur alam dan dapat memberikan manfaat di bidang industri karet, plastik, dan farmasi.1