BAB I Proposal Pkm
-
Upload
syamsul-irsyad-fauzan-maruf -
Category
Documents
-
view
40 -
download
21
description
Transcript of BAB I Proposal Pkm
PRAKTEK KERJA MAGANG ALUR PELAYARAN PENANGKAPAN IKAN DI
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG
KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR
USULANPRAKTEK KERJA MAGANG
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
Oleh :
EKO CAHYONO
NIM. 125080201111042
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
PRAKTEK KERJA MAGANG ALUR PELAYARAN PENANGKAPAN IKAN DI
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG
KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR
USULANPRAKTEK KERJA MAGANG
PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN
JURUSAN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN DAN ILMU
KELAUTAN
Sebagai Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Perikanan di Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya
Oleh :
EKO CAHYONO
NIM. 125080201111042
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015
USULAN PRAKTEK KERJA MAGANG
PRAKTEK KERJA MAGANG ALUR PELAYARAN PENANGKAPAN IKAN DI
PELABUHAN PERIKANAN NUSANTARA (PPN) BRONDONG
KABUPATEN LAMONGAN, JAWA TIMUR
Oleh :
EKO CAHYONO
NIM. 125080201111042
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan PSPK Dosen Pembimbing
(Dr.Ir. DadukSetyohadi, MP) (Dr.D.Bambang Setiono, S.Pi, MT)
NIP. 19630608 198703 1 003 NIP. 19510511 198603 1 002
TANGGAL : TANGGAL :
1. PENDAAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kegiatan penangkapan ikan pada periode akhir-akhir ini semakin
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi penangkapan. Situasi ini
terlihat dengan semakin berkurangnya jumlah alat tangkap tradisional seperti
jenis alat tangkap perangkap dan jaring angkat serta diikuti dengan
meningkatnya penggunaan alat tangkap yang lebih efektif dan efisien. Hal
tersebut mengakibatkan pemanfaatan sumberdaya ikan di laut semakin intensif
dan daya jangkauan operasi penangkapan ikan oleh para nelayan semakin luas
dan jauh dari daerah asal nelayan tersebut (Harahap dan Yanuarsyah 2012).
Menurut Monitja dan Yusfiandayani (2007), sumberdaya ikan dikenal
sebagai sumberdaya milik bersama (common property) yang rawan terhadap
tangkap lebih (over fishing) dan pemanfaatannya dapat merupakan sumber
konflik (di daerah penangkapan ikan maupun dalarn pemasaran hasil
tangkapan). Konflik sering terjadi karena tidak jelasnya wilayah pemanfaatan
yaitu dapat melibatkan nelayan dalam satu daerah yang sama ataupun antara
daerah yang satu dengan dengan daerah lainnya. Salah satu upaya pemerintah
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik pemanfaatan tentang
keberadaan sumberdaya ikan yang ada yaitu dengan mengendalikan
perkembangan kegiatan penangkapan ikan melalui penerapan zonasi Jalur
Penangkapan Ikan di laut, berdasarkan Kepmentan No. 392 tahun 1999 yang
isinya antara lain mengatur pembagian daerah penangkapan ikan dan penentuan
jenis, ukuran kapal, dan alat penangkapan ikan yang dilarang dan diperbolehkan
penggunaannya.
Jalur penangkapan ikan sendiri menurut PERMEN KP No 2 Tahun 2011
adalah wilayah perairan yang merupakan bagian dari WPP-NRI untuk
pengaturan dan pengelolaan kegiatan penangkapan yang menggunakan alat
penangkapan ikan yang diperbolehkan dan/atau yang dilarang. Dimana dalam
Jalur Penangkapan Ikan di WPP-NRI terdiri dari: 1. Jalur penangkapan ikan I,
2.Jalur penangkapan ikan II, 3. Jalur penangkapan ikan III.
Potensi perikanan dan kelautan Kabupaten Lamongan cukup signifikan,
meliputi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan sektor usaha perikanan
lainya, selain usaha penangkapan ikan dilaut dengan rata-rata produksi, 63.000
ton pertahun dengan jumlah armada kapal/perahu 5.617 unit dan jumlah nelayan
sebanyak 23.807 orang, usaha penangkapan juga dilakukan diperairan umum
berupa rawa-rawa dan waduk serta sungai dengan produksi rata-rata 2.192 ton
pertahun (KKP Lamongan, 2010).
Dengan kepadatan jumlah nelayan dan armada penangkapan yang
begitu besar, tentunya dibutuhkan pengaturan atau penetapan jalur
penangkapan ikan bagi setiap armada penangkapan. Hal ini akan menjadi
sangat penting karena dengan ditetapkannya jalur penangkapan ikan akan
menghindari perebutan wilayah yang akan menjadi daerah operasi
penangkapan.
1.2 Maksud dan Tujuan
1.2.1 Maksud
Maksud diadakannya Praktek Kerja Maganag di Pelabuhan Perikanan
Nusantara Brondong Lamongan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan,
pengalaman serta menambah wawasan tentang sistem penetapan jalur
penangkapan yang ada di PPN Brondong Lamongan.
1.2.2 Tujuan
Tujuan dari kegiatan Praktek Kerja Magang (PKM) ini adalah:
1. Untuk meningkatkan pengetahuan dalam penetapan jalur penangkapan di
PPN Brondong Lamongan
2. Untuk meningkatkan keterampilan tentang proses alur pelayaran
penangkapan ikan yang dilakukan oleh nelayan di PPN Brondong
Lamongan
3. Untuk mengetahui kendala yang dialami ketika ketika berangkat dari
pelabuhan maupun kembali ke pelabuhan
1.3 Kegunaan
Diharapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini, dapat berguna bagi:
1. Mahasiswa, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang
jalur penangkapan ikan yang ada di PPN Brondong Lamongan.
2. Bagi kalangan akademisi, diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi
Perguruan Tinggi dan akademisi untuk penelitian selanjutnya
3. Pemerintah, untuk menambah bahan informasi sebagai tinjauan tidak
langsung tentang jalur penangkapan ikan
1.4 Tempat dan Waktu
Praktek Kerja Magang direncanakan akan dilaksakan di Pelabuhan
Perikanan Nusantara Brondong Kabupaten Lamongan dengan ikut serta dalam
kegiatan operasi penangkapan ikan pada salah satu kapal nelayan setempat.
Sedangkan rencana waktu pelaksanaan Praktek Kerja Magang ini adalah mulai
tanggal 223 Juli 2014 hingga 26 Agustus 2015. Adapun jadwal pelaksanaan
Praktek Kerja Magang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel Jadwal Pelaksanaan Praktek Kerja Magang 2015.
No KegiatanBulan
Mei Juni Juli Agst Sept Okt
1 Pengajuan Judul
2 Penyusunan Proposal
3 PerizinanTempat
4 Pelaksanaan Magang
5 Analisis Data
6 PenyusunanLaporan
2. METODOLOGI
2.1 Pelaksanaan Praktek Kerja Magang
Metodepelaksanaanyang diterapkan pada PraktekKerjaMaganginiantara
lain:
a) Partisipasi Aktif
Partisipasi aktif adalah mengikuti pelaksanaan kegiatan atau ikut
berperan dalam kegiatan yag dilakukan di lokasi (Faisal, 2003). Metode
partisipasi aktif untuk Praktek Kerja Magang akan dilaksanakan dengan
mengikuti kegiatan awak kapal yang berkaitan dengan proses alur
penangkapan ikan sejak persiapan di pelabuhan hingga kapal kembali
kepelabuhan. Kegiatan yang dimaksud antara lain seperti: Persiapan
peralatan dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk keperluan operasi
penangkapan. Penentuan lokasi penangkapan yang dituju dan rencana
rute pelayaran untuk berangkat dan kembali kepelabuhan.
b) Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis
terhadap gejala yang diselidiki (Surakhmad, 1998). Tahap observasi
dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan partisipasi aktif, artinya
selama mengikuti kegiatan sehari-hari pada saat yang sama juga
melakukan pengamatan. Hal-hal yang menjadi objek observasi antara
lain: Macam-macam kegiatan yang dilakukan oleh nelayan ketika
mempersiapkan peralatan sebelum melakukan operasi penangkapan.
Skema dan urutan kerja kegiatan nelayan mulai dari sebelum berangkat
hingga kapal kembali ke pelabuhan. Cara penggunaan dan perawatan
alat-alat yang digunakan untuk menentukan alur penangkapan.
c) Wawancara
Wawancara adalah suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk
memperoleh informasi langsung dari sumbernya. wawancara ini
digunakan bila ingin mengetahui hal-hal dari responden secara lebih
mendalam serta jumlah responden sedikit (Ridwan, 2002).
2.2. Jenis dan Sumber Data
2.2.1 Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung di
lapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan
yang memerlukannya. Data primer disebut juga data asli atau data baru
(Qomaruddin, 2012). Pada Praktek Kerja Magang ini data primerdiperoleh
melalui metode pelaksanaan Praktek Kerja Magang yang telah
disebutkan, yaitu melalui partisipasi aktif, observasi, dan wawancara.
2.2.2 Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang
yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini
diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan penelitian terdahulu.
Data sekunder disebut juga data tersedia (Hasan, 2002). Data sekunder
untuk Praktek Kerja Magang ini adalah data yang diperoleh dari sumber
tidak langsung, seperti dari jurnal penelitian, data dari kantor pelabuhan,
TPI, jurnal atau catatan pelayaran, maupun informasi dari website atau
internet.
2.3 Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam Praktek Kerja Magang ini adalah analisis
deskriptif kualitatif yang dengan cara : Mendeskripsikan kondisi umum dan
sosial ekonomi pelabuhan dan TPI serta kawasan di sekitarnya; Menjelaskan
kondisi kapal beserta alat tangkap yang digunakan; Menjelaskan kondisi dan
rute pelayaran selama kapal beroperasi; Mendeskripsikan pembagian tugas
awak kapal untuk kegiatan rute pelayaran.
3. PENUTUP
Demikian usulan pelaksanaan Praktek Kerja Magang ini disusun, untuk
diajukan sebagai bahan pertimbangan instansi untuk dapat dipahami bersama
dan dapat digunakan sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan
Praktek Kerja Magang. Besar harapan kami untuk dapat diijinkan melaksanakan
Praktek Kerja Magang di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Brondong,
Lamongan dengan mengikuti kegiatan operasi penangkapan ikan. Proposal ini
masih bersifat fleksibel, segala hal dan ketentuan yang belum ada dalam
proposal ini dapat direncanakan dan disusun berdasarkan kesepakatan bersama
sesuai dengan kegiatan yang akan dilaksanakan di instansi, situasi dan kondisi
yang terjadi baik di Universitas maupun instansi.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, S. 2003. Format-Format Penelitian Sosial. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Harahap dan Yanuarsyah. 2012. APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS
(SIG) UNTUK ZONASI JALUR PENANGKAPAN IKAN DI PERAIRAN
KALIMANTAN BARAT. Jurnal Akuatika Vol. III No. 1/ Maret 2012
(40-48)
Hasan, I. 2002. Pokok-Pokok Materi Metode Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Monintja. D dan R. Yusfiandayani. 2009.Pemanfaatan Sumberdya Pesisir Dalam
Bidang Perikanan Tangkap.Prosiding Pelatihan Pengelolaan Wlayah
Pesisir Terpadu. Institur Pertanian Bogor. Bagor.
PERMEN KP No 2 Tahun 2011 Tentang JALUR PENANGKAPAN IKAN DAN
PENEMPATAN ALAT PENANGKAPAN IKAN DAN ALAT BANTU
PENANGKAPAN IKAN DI WILAYAH PENGELOLAAN PERIKANAN
NEGARA REPUBLIK INDONESIA
Ridwan. 2002. Skala Pengukuran Variable-variable Penelitihan. Bandung:
Alfabeta.
Surakhmad, W. 1998. Pengantar Ilmiah Dasar Metode Teknik. Bandung: Torsito
Press.
LAMPIRAN 1
KERANGKA LAPORAN SEMENTARA PRAKTEK KERJA MAGANG
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
RINGKASAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud danTujuan
1.2.1 Maksud
1.2.2 Tujuan
1.3 Kegunaan
1.4 Waktu danTempat
2. METODE PRAKTEK KERJA MAGANG
2.1 Metode Pelaksaanaan Praktek Kerja Magang
a. PartisipasiAktif
b. Observasi
c. Wawancara
2.2 Jenis Data
2.2.1 Data Primer
2.2.2 Data Sekunder
2.3 Analisis Data
3. KEADAAN UMUM LOKASI PRAKTEK KERJA MAGANG
3.1 Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Magang
3.1.1 Sejarah
3.1.2 Tugas dan Fungsi
3.1.3 Struktur Organisasi dan Satuan Kerja
3.1.4 Letak Geografis
3.1.5 Struktur Organisasi
3.1.6 Visi dan Misi
3.1.7 Program Kerja
4. HASIL PRAKTEK KERJA MAGANG
4.1 Kondisi Kapal
4.2 Struktur Orgnisasi Kapal
4.3 Prosedur Penentuan Jalur Penangkapan Ikan
4.4 Proses Alur Pelayaran Penangkapan Ikan
4.4.1 Persiapan dan Perencanaan Pelayaran
4.4.2 Pengarahan Kapal Menuju Lokasi Penangkapan (Fishing
Ground)
4.4.3 Pengkondisian Kapal saat Operasi Penangkapan
4.4.4 Pengarahan Kapal Kembali ke Pelabuhan
4.5 Kendala Yang Dialami
4.5.1 Ketika Menuju Fishing Ground
4.5.2 Ketika Kembali ke Pelabuhan
5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN 2DAFTAR PERTANYAAN
1. Keadaan Umum Lokasi Praktek Kerja Magang
1.1 Kondisi Geografis Wilayah
Dimana letaknya................................................................................
Bagaimana batas wilayahnya ..........................................................
Apa saja fasilitas yang ada ..............................................................
1.2 Struktur Organisasi dan Satuan Kerja
Bagaimana sejarah Pelabuhan
Apa visi dan misi pelabuhan ............................................................
Bagaimana struktur organisasinya....................................................
Apa saja program kerja
2. Keadaan Umum Kapal
2.1 Kondisi dan Struktur Kapal
Apa nama kapal................................................................................
Bagaimana status kepemilikan kapal ...............................................
Apa saja fasilitas kapal yang dimiliki ................................................
Apa saja peralatan dan perlengkapan yang digunakan ...................
2.2 Struktur Kerja Awak Kapal
Apa saja tugas di atas kapal ............................................................
Bagaimana struktur dan pembagian tugas awak kapal ...................
Berapa banyak awak kapal yang diperlukan ....................................
3. Kondisi Pelayaran dan Fishing Ground
Bagaimana kondisi cuaca selama kapal beroperasi ........................
Bagaimana kondisi perairan fishing ground......................................
Berapa jarak fishing ground dari garis pantai ...................................
Berapa jarak yang ditempuh kapal ...................................................
Bagaimana alur pelayarannnya .......................................................
4. Peralatan Navigasi Kapal
Apa saja peralatan yang digunakan .................................................
Bagaimana cara penggunaannya ....................................................
5. Prosedur Pelaksanaan Kegiatan
5.1 Persiapan dan Perencanaan Pelayaran
Apa saja yang perlu disiapkan untuk keperluan pembuatan
alur pelayaran ............................................................................
Bagaimana cara menentukan lokasi penangkapan ...................
Bagaimana cara merencanakan rute pelayaran ........................
Bagaimana cara menentukan posisi awal kapal ........................
5.2 Pengarahan Kapal Menuju Lokasi Penangkapan
Bagaimana cara menentukan posisi kapal selama berlayar ......
Bagaimana cara agar kapal tetap berada dalam rute ................
Bagaimana cara pengarahan kapal dari satu lokasi
penangkapan ke lokasi penangkapan lainnya ...........................
5.3 Pengkondisian Kapal Saat Operasi Penangkapan
Bagaimana cara menentukan lokasi kawanan ikan ...................
Bagaimana cara memilih lokasi setting alat tangkap .................
Bagaimana cara menentukan posisi terakhir setelah operasi
penangkapan berlangsung.........................................................
5.4 Pengarahan Kapal Kembali ke Pelabuhan
Bagaimana penentuan posisi terakhir kapal ..............................
Bagaimana cara menentukan rute pelayaran pulang ................
Apa prosedur yang harus dilakukan jika terjadi sesuatu hal
diluar perkiraan (force major) .....................................................
Apa saja hal yang hasru diperhatikan selama pelayaran ..........