Bab i Pendahuluan Up Revisi Ka 3

download Bab i Pendahuluan Up Revisi Ka 3

of 20

Transcript of Bab i Pendahuluan Up Revisi Ka 3

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang telah ditetapkan bersama oleh warga sekolah, diperlukan kondisi sekolah yang kondusif dan keharmonisan antara tenaga pendidikan yang ada di sekolah antara lain kepala sekolah, guru, tenaga administrasi, dan orang tua murid/masyarakat yang masing-masing mempunyai peran yang cukup besar dalam mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil dalam mencapai tujuan dan program-programnya jika orang-orang yang bekerja dalam organisasi tersebut dapat melaksanakan tugastugasnya dengan baik sesuai dengan bidang dan tanggung jawabnya Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh

keberhasilan kepala sekolah dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan salah satu komponen pendidikan yang berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan Kepala sekolah sebagai pimpinan tertinggi yang sangat berpengaruh dan menentukan kemajuan sekolah harus memiliki kemampuan administrasi,

2

memiliki komitmen tinggi, dan luwes dalam melaksanakan tugasnya. Kepemimpinan kepala sekolah yang baik harus dapat mengupayakan

peningkatan kinerja guru melalui program pembinaan kemampuan tenaga kependidikan. Oleh karena itu kepala sekolah harus mempunyai kepribadian atau sifat-sifat dan kemampuan serta keterampilan-keterampilan untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Dalam perannya sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus dapat memperhatikan kebutuhan dan perasaan orang-orang yang bekerja baik yang sudah PNS maupun yang masih sukwan kepala sekolah harus bersikap adil sehingga kinerja guru selalu terjaga. Berdasarkan pengamatan penelitian di SMPN 2 Sukamantri yang dilakukan pada bulan April 2011, ada guru yang melakukan pekerjaannya bersemangat dan penuh rasa tanggung jawab, guru seperti itulah yang diharapkan oleh sekolah tersebut, tetapi di sekolah itu ada juga guru yang melakukan pekerjaannya itu tanpa dilandasi rasa tanggung jawab, selain itu ada juga guru yang sering membolos, datang tidak tepat waktu dan tidak mematuhi perintah. Kepemimpinan kepala sekolah yang ada masih kurang baik, kepala sekolah dalam hal pengambilan keputusan sering memutuskan sendiri tanpa melalui rapat terlebih dahulu, kurangnya komunikasi antar guru, kurangnya perhatian terhadap guru sehingga kurang terjalin suasana akrab antara guru dengan kepala sekolah

3

Berdasarkan dari kenyataan bahwa disuatu organisasi, kepemimpinan kepala sekolah yang dirasakan masih kurang komunikatif, demoktratif dalam hal pengambilan keputusan, padahal hal tersebut akan menghambat prestasi dan tanggung jawab sebagai guru dalam melaksanakan tugasnya. Uraian latar belakang yang dijabarkan di atas, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian SEKOLAH dengan judul: PENGARUH KINERJA KEPEMIMPINAN DI SMP KEPALA 2

TERHADAP

GURU

NEGERI

SUKAMANTRI KABUPATEN CIAMIS. B. Identifikasi Masalah 1 2 3 Bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 2 Sukamantri? Bagaimana kinerja guru di SMP Negeri 2 Sukamantri? Bagaimana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri 2 Sukamantri?

C. Tujuan penelitian Adapun Tujuan penelitan ini adalah sebagai berikut: 1 Ingin mengetahui bagaimana kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 2 Sukamantri. 2 3 Ingin mengetahui bagaimana kinerja guru di SMP Negeri 2 Sukamantri. Ingin mengetahui bagaimana pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMP Negeri 2 Sukamantri.

4

D. Kegunaan Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berikut: 1. Bagi Peneliti Hasil penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan khususnya dalam kepemimpinan kepala sekolah di SMP Negeri 2 Sukamantri. 2. Bagi Objek yang diteliti Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dan perbaikan dalam kepemimpinan kepala sekolah dan dapat digunakan sebagai input bagi pimpinan dalam menentukan kebijakanmemberikan kegunaan sebagai

kebijakan yang berhubungan dengan kepemimpinan kepala sekolah dalam kaitannya dengan peningkatan kinerja guru. 3. Bagi Pihak Lain Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan referensi dan bahan penelitian lebih lanjut.

5

E. Kerangka Pemikiran SMP Negeri 2 Sukamantri merupakan Unit Sekolah Baru yang terletak di desa Sindanglaya. Sekolah ini berdiri atas dorongan masyarakat, karena

dinilai sekolah SMP terlalu jauh dari desa tersebut maka dibentuk sekolah jauh SMP Negeri 1 Sukamantri pada tahun 2006 dengan mengangkat guru dari SMPN 1 Sukamantri untuk menjabat kepala sekolah sementara atau disebut juga pejabat sementara (PJS), dan pada tahun 2008 sekolah tersebut diresmikan terpisah menjadi sekolah SMPN 2 Sukamantri dengan diresmikan pula kepala sekolah sementara dari jabatan guru menjadi kepala sekolah SMPN 2 Sukamantri, diikuti guru-guru beserta staf tata usaha menjadi terpisah dari pekerja SMPN 1 Sukamantri menjadi pekerja SMPN 2 Sukamantri. Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing dan mengarahkan atau mengelola orang lain agar mereka mau berbuat sesuatu demi tercapai tujuan bersama (Gibson dalam Sudarmayanti, 2002: 272). Kepala sekolah sebagai pemimpin yaitu mengarahkan, mempengaruhi, memberi pengertian atau sejenisnya kepada staf untuk bekerja mencapai tujuan. Sedang kepala sekolah sebagai manajer berkaitan dengan pengelolaan sekolah mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi dan pelaporannya. Kepala sekolah sebagai adminsitrator berkaitan dengan jabatan dalam

6

keorganisasian yaitu terkait dengan tugas, wewenang dan tanggung jawab. Jadi dalam memimpin pasti terlibat kemampuan seseorang untuk mempengaruhi atau memotivasi orang lain/bawahannya agar mereka mau melaksanakan tugasnya dengan baik Kepala sekolah merupakan salah satu faktor terpenting dalam menunjang keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan sekolah yang telah ditetapkan. Kepala sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertugas menghimpun, memanfaatkan, mengoptimalkan seluruh potensi dan SDM, sumber daya lingkungan (sarana dan prasarana) serta sumber dana yang ada untuk membina sekolah dan masyarakat sekolah yang dikelolanya.

Kepala sekolah yang berhasil apabila mereka memahami keberadaan sekolah sebagai organiasi yang kompleks dan unik, serta mampu melaksanakan peran kepala sekolah sebagai seorang yang diberi tanggung jawab untuk memimpin sekolah. Keberhasilan kepemimpinan didukung oleh kepercayaan anak

buahnya, yaitu percaya bahwa pemimpin dengan anggota berjuang untuk mencapai tujuan. Teori Kesifatan menurut George R. Terry dalam Kartono (1992:37)adalah sebagai berikut: 1) Stabilitas emosi

7

Pemimpin dengan emosi yang stabil akan menunjang pencapaian lingkungan sosial yang rukun, damai, dan harmonis. 2) Pengetahuan tentang relasi insani Pemimpin memiliki pengetahuan tentang sifat, watak, dan perilaku bawahan agar bisa menilai kelebihan/kelemahan bawahan sesuai dengan tugas yang diberikan. 3) Kemampuan mengajar Pemimpin diharapkan juga menjadi guru yang baik, yang membawa orang belajar pada sasaran-sasaran tertentu untuk menambah pengetahuan. Guru memiliki tugas sebagai pengajar yang melakukan transfer transfer pengetahuan. Selain itu, guru juga sebagai pendidik yang melakukan tranfer nilai-nilai tranfer nilai-nilai sekaligus sebagai pembimbing yang memberikan pengarahan dan menuntun siswa dalam belajar. Untuk itu guru harus berperan aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional, yang bekerja dengan kinerja yang tinggi. Unsur-unsur yang perlu diadakan penilaian dalam proses penilaian kinerja guru menurut Siswanto (2003: 234) adalah sebagai berikut : 1) Prestasi Kerja Prestasi kerja adalah kinerja yang dicapai oleh seorang tenaga kerja dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadanya.

8

2) Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja dalam

menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu serta berani membuat risiko atas keputusan yang diambilnya. Tanggung jawab dapat merupakan keharusan pada seorang karyawan untuk melakukan secara layak apa yang telah diwajibkan padanya. (Westra1997:291) Untuk mengukur adanya tanggung jawab dapat dilihat dari: a. Kesanggupan dalam melaksanakan perintah dan kesanggupan kerja. b. Kemampuan menyelesaikan tugas dengan tepat dan benar. c. Melaksanakan tugas dan perintah yang diberikan sebaik-baiknya. Seorang guru tidak hanya terbatas pada status sebagai pengajar saja, namun peranan guru lebih luas lagi yaitu sebagai penyelenggara pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan/mutu produktivitas. Kinerja seseorang sangat ditentukan oleh pengalaman, latihan, pendidikan dan karakteristik mental serta fisik, di samping itu kinerja juga dipengaruhi oleh aspek bahasa, aspek hukum, kebudayaan setempat yang merupakan tambahan spesifik penting lainnya. Dengan demikian kinerja guru merupakan hasil yang dicapai oleh seorang guru dalam melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya di

9

sekolah baik sebagai pendidik dan pengajar dalam rangka mencapai tujuan yaitu mewujudkan lulusan/prestasi belajar siswa yang lebih baik. Dari uraian di atas dapat dibuatkan paradigma kerangka pemikirannya sebagai berikut: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (X) KINERJA GURU (Y)

Gambar 1 Paradigma Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis

F. Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah Diduga terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis. Secara Statistik hipotesis tersebut dapat digunakan sebagai berikut: H0 = Tidak ada pengaruh positif dan signifigan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru Ha = Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru

10

G. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu metode penelitian yang berupaya untuk mengungkapkan keadaan atau kondisi yang terjadi saat sekarang dengan mempertimbangkan keadaan masa lampau. Metode Penelitian Deskriptif adalah metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, dengan berdasarkan pada masalah yang nampak pada situasi yang diteliti, data yang terkumpul kemudian diolah dan dianalisis untuk ditarik kesimpulan (Sugiono, 1997:122)

2. Tekhnik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada responden, yang kemudian diolah dan dianalisis dengan

menggunakan skala ordinal. Data skunder diperoleh dari data sekolah dan sumber yang berhubungan dengan judul yang sedang diteliti. Data yang mendukung penelitian ini diperoleh dengan menggunakan tekhnik:

11

1. Observasi yaitu cara pengumpulan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti yaitu SMPN 2 Sukamantri 2. Studi Pustaka yaitu pengumpulan data yang bersumber dari literaturliteratur yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 3. Wawancara yaitu cara pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab dengan pihak responden yaitu pegawai SMPN 2 Sukamantri 4. Kuesioner atau angket yaitu cara pengumpulan data melalui daftar pertanyaan yang disusun dan disebarkan kepada guru SMPN 2 Sukamantri dengan tujuan untuk mendapatkan informasi dan keteranganketerangan yang diperlukan.

3. Populasi dan Sampel Populasi adalah nilai totalitas atau keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 1998: 115). Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah semua guru SMP Negeri 2 Sukamantri. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi. Berdasarkan data sekolah, diketahui jumlah guru SMP Negeri 2 Sukamantri keseluruhan berjumlah 20 orang. Karena populasi jumlahnya sedikit, maka seluruh guru SMP Negeri 2 Sukamantri dijadikan sampel penelitian.

12

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Saturation Sampling yaitu metode pengambilan sampel dengan mengikutsertakan semua anggota populasi sebagai sampel penelitian.

4. Operasionalisasi Varisbel Untuk memudahkan dalam menganalisis data penelitian ini, maka variable yang ada dioperasionalisasikan sebagai berikut : Tabel 1 Operasionalisasi Variabel Variabel Kepemimpinan (X) Definisi Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing Indikator Skala Stabilitas emosi Ketegasan dalam mengambil Ordinal keputusan Keterampilan mengajar

-

Kinerja ( Y)

Kinerja yaitu kemampuan untuk melaksakan tugas.

-

Prestasi kerja Tanggung jawab Ordinal

Sumber: Siswanto Sastrohadiwiryo (2003), Wahjosumidjo (2002)

13

5. Uji Insrumen a. Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan instrument (Arikunto, 2002: 144). Uji validitas digunakan untuk menguji apakah butir-butir soal yang diujikan dapat mengukur keadaan responden yang sebenarnya. Uji validitas ini mengukur validitas butir-butir soal tersebut. Menurut Arikunto (2002: 145) Sebuah instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Langkah pertama sebelum dilakukan perhitungan validitas adalah dengan membuat tabel skor variabel X dan tabel skor variabel Y Kemudian setelah itu dilakukan perhitungan harga-harga untuk mencari validitas yaitu

X , X , XY ,2

dan r hitung. Uji validitas pada

penelitian ini menggunakan rumus Product Moment dari Pearson yaitu:-

rxy !

2

_

2

-

a _2

-

a2

(Arikunto, 2002: 146) Dimana : Rxy = Koefisien korelasi tiap item

14

N = Jumlah responden X = Jumlah skor item Y = Jumlah skor total (selutuh item) Setelah perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan angka kritik dari tabel korelasi nilai r, kriteria pengujian valid apabila rhitung > ttabel atau tidak valid apabila rhitung < ttabel b. Uji Reliabilitas Di samping aspek validitas yang perlu dipenuhi dari suatu angket adalah tingkat reliabilitasnya. Arikunto (2002: 154) menyatakan Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk mengetahui reabilitas kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini maka digunakan rumus spearman Brown dengan tekhnik belah dua (split half) yaitu sebagai berikut :

2.r b r11 ! 1 rb r11 rb

(Sugiono, 2003 : 149))

= koefisien reabilitas internal seluruh item = korelasi product Moment antara belahan (ganjil-genap)

15

Setelah harga r11 diperoleh kemudian dibandingkan dengan rtabel. Jika r11 > ttabel maka instrumen atau angket tersebut reliabel dan sebaliknya jika r11 < ttabel maka instrumen atau angket tersebut tidak reliable

6. Alat Analisis dan Uji Hipotesis a. Alat Analisis 1. Untuk mengetahui Kepemimpinan kepala sekolah (X) di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis, maka digunakan metode deskriptif dengan menggunakan langkah sebagai berikut: a) Menghitung Rentang dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rentang = DB DK (Sudjana, 1992 : 91) b) Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut : BK = 1 + (3,3) log n (Bedjo Siswanto, 2004 : 31) c) Menentukan panjang kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=

(Sudjana,1992 : 79)

d) Membuat distribusi frekuensi kumulatif e) Menghitung Median (Me) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

16

Me = p + (

. i)

(Sudjana, 1992 : 79)

f) Menghitung Standar Deviasi (SD/ ) dengan menggunakan rumus: SDMe =2

Fi

(Bedjo Siswanto 2004 : 31)

g) Membuat klasifikasi penafsiran masing-masing variabel dengan menggunakan rumus harga Median (Me) dan Standar Deviasi (SDMe) Sangat Baik Skor Min + 3 SD Me Baik Skor Min +2 SD Me Kurang Baik Skor Min + 1 SD Me Tidak Baik 2. Untuk mengetahui kinerja guru (Y) di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis maka digunakan metode deskriptif dengan menggunakan langkah kerja sebagai berikut: a) Menghitung Rentang dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rentang = DB DK (Sudjana, 1992 : 91) b) Menentukan banyak kelas interval dengan menggunakan rumus sebagai berikut : BK = 1 + (3,3) log n (Bedjo Siswanto, 2004 : 31)

17

c) Menentukan panjang kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut : P=

(Sudjana,1992 : 79)

d) Membuat distribusi frekuensi kumulatif e) Menghitung Median (Me) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Me = p + (

. i)

(Sudjana, 1992 : 79)

f) Menghitung Standar Deviasi (SD/ ) dengan menggunakan rumus: SDMe =2

Fi

(Bedjo Siswanti 2004 : 31)

g) Membuat klasifikasi penafsiran masing-masing variabel dengan menggunakan rumus harga Median (Me) dan Standar Deviasi (SDMe) Sangat Baik Skor Min + 3 SD Me Baik Skor Min +2 SD Me Kurang Baik Skor Min + 1 SD Me Tidak Baik

18

3. Untuk mengetahui hubungan kepemimpinan kepala sekolah (X) terhadap kinerja guru di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis, maka datanya dianalisis dengan menggunakan pendekatan statistik nonparametik, karena data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diukur dengan skla ordinal sehingga alat analisis yang cocok digunakan adalah korelasi rank spearman (rs) dengan langkah kerja dan rumus sebagai berikut: a. Menentukan Peringkat (Rangking) Variabel X dan Variabel Y. b. Menghitung Kuadrat Selisih Peringkat (di2) c. Menghitung korelasi antar variabel X dengan Varibel Y dengan menggunakan rumus:n

6 d 1 rs ! 1 i !1

2

n3 n

(Bedjo Siswanto, 2004 : 31)

Dimana : n = Ukuran sampel d12 = Kuadrat Selisih Peringkat d. Membuat Klasifikasi Penafsiran atas rs sebagai berikut : 0,81 1,00 = Sangat Tinggi 0,61 0,80 = Tinggi 0,41 0,60 = Cukup/sedang 0,21 0,40 = Rendah

19

0,21 = Sangat rendah e. Untuk mengetahui besarnya pengaruh kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja, maka selanjutnya dihitung koefisien determinasinya yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: rs2 x 100% (Bedjo Siswanto, 2004 : 31)

b. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini maka digumakan alat uji statistik t (student test) dengan tingkat keyakinan 95% atau =0,05, dan dk=(n-2).dengan menggunakan rumus uji t sebagai berikut:

(Bedjo Siswanto, 2004 : 31)

Dimana: rs = Harga rs yang diperoleh n = ukurang sampel 1 = konstanta Ho diterima jika thitung ttabel Hi diterima jika thitung > ttabel

20

H. Waktu dan Tempat Penelitian a. Waktu Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan secara keseluruhan pada Bulan April 2011. Waktu pelaksanaan penelitian ini secara rinci dibagi dalam tahap-tahap seperti Tabel 2 berikut ini: Tabel 2. Waktu Pelaksanaan Penelitian Tahun 2011 No Kegiatan 1 1 Persiapan a. Pengajuan judul tentatif b. Perijinan c. Survei pendahuluan 2 Penulisan Usulan penelitian Konsultasi dan bimbingan Seminar Usulan Penelitian April 2 3 4 1 Mei 2 3 4 1 Juni Juli

2 3 4 1 23 4

3

4

b. Tempat penelitian Tempat penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 2 Sukamantri Kabupaten Ciamis.