BAB I PENDAHULUAN - Universitas...

6
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi virtualisasi pada komputasi bukan lagi hal yang jarang dilakukan oleh kebanyakan developer. Dalam penerapan virtualisasi, aplikasi atau program yang dibangun berjalan diatas hypervisor dan guest OS. Kemudian container muncul membawa perubahan dengan menjadi salah satu pilihan developer untuk diterapkan pada sistem yang dibangun. Dengan container, sebuah program terikat bersama library, file configure dan kebutuhan lain yang dibutuhkan. Berdeda dengan virtualisasi, docker dapat menjalankan aplikasi atau program secara langsung tanpa hypervisor dan guest OS. Selain itu, docker dilengkapi dengan fitur sandbox yang menjamin pengembang dan sysadmin tidak terganggu dalam mengerjakan tugas masing-masing. Di dalam istilah keamanan komputer, sandbox adalah mekanisme dalam memisahkan aplikasi atau program tanpa mengganggu host. Sebuah penelitian mengenai docker oleh Muhammad Fikri Alauddin, Royyana Muslim Ijtihadie dan Muhammad Husni (2017) yang berjudul “Implementasi Virtual Data Center Menggunakan Linux Container Berbasis Docker dan SDN”, mengungkapkan bahwa performa dari MySql yang berjalan dalam Docker di sistem Virtual Data Center berhasil melakukan kurang lebih 8748 query per detik. Untuk performa file IO dari Docker di sistem Virtual Data Center sendiri berhasil mencetak kecepatan read/write sebesar 12.299Mb/detik. Hal ini menunjukkan bahwa fitur sandbox yang dimiliki docker tidak berpengaruh terhadap performanya. Selain itu, penelitian lain terkait performa container docker dilakukan oleh Chrisna Fiddin dengan judul “Analisis Performansi Virtualisasi Container Menggunakan Docker Dibawah Serangan Networked Denial Of Service” yang dipublikasikan e-Proceeding of Engineering tanggal 1 maret 2018, mengungkapkan bahwa serangan DoS Syn Flood mengakibatkan penurunan performansi disemua sistem virtualisasi container. Namun, dalam penelitiannya hanya menggunakan sebuah aplikasi web sebagai layanan yang disediakan. Dengan demikian adanya fitur pengaman sandbox milik docker masih belum cukup dalam melindungi dari

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - Universitas...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Teknologi virtualisasi pada komputasi bukan lagi hal yang jarang dilakukan

oleh kebanyakan developer. Dalam penerapan virtualisasi, aplikasi atau program

yang dibangun berjalan diatas hypervisor dan guest OS. Kemudian container

muncul membawa perubahan dengan menjadi salah satu pilihan developer untuk

diterapkan pada sistem yang dibangun. Dengan container, sebuah program terikat

bersama library, file configure dan kebutuhan lain yang dibutuhkan. Berdeda

dengan virtualisasi, docker dapat menjalankan aplikasi atau program secara

langsung tanpa hypervisor dan guest OS. Selain itu, docker dilengkapi dengan fitur

sandbox yang menjamin pengembang dan sysadmin tidak terganggu dalam

mengerjakan tugas masing-masing. Di dalam istilah keamanan komputer, sandbox

adalah mekanisme dalam memisahkan aplikasi atau program tanpa mengganggu

host.

Sebuah penelitian mengenai docker oleh Muhammad Fikri Alauddin,

Royyana Muslim Ijtihadie dan Muhammad Husni (2017) yang berjudul

“Implementasi Virtual Data Center Menggunakan Linux Container Berbasis

Docker dan SDN”, mengungkapkan bahwa performa dari MySql yang berjalan

dalam Docker di sistem Virtual Data Center berhasil melakukan kurang lebih 8748

query per detik. Untuk performa file IO dari Docker di sistem Virtual Data Center

sendiri berhasil mencetak kecepatan read/write sebesar 12.299Mb/detik. Hal ini

menunjukkan bahwa fitur sandbox yang dimiliki docker tidak berpengaruh terhadap

performanya. Selain itu, penelitian lain terkait performa container docker dilakukan

oleh Chrisna Fiddin dengan judul “Analisis Performansi Virtualisasi Container

Menggunakan Docker Dibawah Serangan Networked Denial Of Service” yang

dipublikasikan e-Proceeding of Engineering tanggal 1 maret 2018, mengungkapkan

bahwa serangan DoS Syn Flood mengakibatkan penurunan performansi disemua

sistem virtualisasi container. Namun, dalam penelitiannya hanya menggunakan

sebuah aplikasi web sebagai layanan yang disediakan. Dengan demikian adanya

fitur pengaman sandbox milik docker masih belum cukup dalam melindungi dari

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

2

segi performa. Sehingga virtualisasi berbasis docker masih memerlukan adanya

fitur tambahan untuk mengatasi gangguan terhadap performa. Oleh karena

penambahan fitur hanya dapat dilakukan oleh pencipta docker, maka penulis

menyarankan untuk menambahkan elemen diluar sistem docker untuk diterapkan

agar dapat meminimalisir gangguan terhadap performa. Di mana salah satu

penambahan elemen yang dimaksud adalah dengan menambahkan elemen Unified

Threat Management (UTM).

Disebutkan dalam sebuah penelitian yang berjudul “Keamanan Jaringan

Menggunakan Unified Threat Management Pada Server Berbasiskan Linux” oleh

Bambang Heru, Benny, Defendy, dan Wahyu Hento. Menyatakan bahwa UTM

adalah suatu aplikasi yang mengintegrasikan berbagai fitur keamanan menjadi satu

platform hardware tunggal. Namun dalam hal ini Endian Firewall UTM merupakan

salah satu model perangkat lunak UTM yang dikhususkan untuk komunitas.

Dimana model ini meski memiliki fitur yang terbatas, namun terbilang cukup untuk

diterapkan. Hal ini dibuktikan dengan adanya beberapa layanan seperti layanan

firewall, Intrusion Prevention System (IPS), Proxy, VPN, dalam satu paket. Oleh

karena itu, penulis akan melakukan analisis penerapa UTM pada docker untuk

melakukan containerize sebuah sistem atau program.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang, rumusan masalah yang diperoleh

adalah “Bagaimanakah analisis penerapan UTM pada Docker terhadap serangan

SYN Flood di masing-masing portnya?”.

1.3. Batasan Masalah

Adapun batasan masalah yang penulis tentukan seperti uraian dibawah ini :

1. Sistem keamanan yang diterapkan adalah Endian Firewall UTM.

2. Layanan yang digunakan pada container sebagai parameter analisis adalah

nginx, MySql, dan PHP.

3. Rancangan uji coba simulasi dilakukan secara vitualisasi pada VMWare

Workstation 15.5 Pro menggunakan jaringan lokal.

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

3

4. Tools yang digunakan untuk melakukan penetration dan atau testing adalah

Metasfloit Framework.

5. Serangan yang digunakan hanya DDoS TCP SYN Flood.

6. Sekenario yang akan digunakan dalam penelitian meliputi :

a. Instalasi paket-paket yang diperlukan sebagai parameter analisis pada

docker

b. Melakukan serangan pada sistem sebelum UTM di aktifkan

c. Menghubungkan client dengan UTM

d. Melakukan serangan pada sistem setelah UTM terhubung dengan client.

1.4. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan untuk penelitian yang dilakukan penulis adalah

untuk “Menerapkan UTM pada virtualisasi container menggunakan docker”.

1.5. Manfaat Penulisan

Berdasarkan tujuan penulisan, diharapkan penelitian ini dapat memberi manfaat

terutama bagi developers, instansi, dan pengembang ilmu.

1. Developers

a. Mengetahui performa container berbasis docker pada port tertentu.

b. Mengetahui penerapan sistem keamanan jaringan berbasis UTM

pada container berbasis docker.

c. Mengetahui sistem kerja docker dan UTM.

2. Instansi

a. Mengetahui alternative penggunaan perangkat sistem keamanan

jaringan menggunakan UTM adalah dengan Endian Firewall UTM.

b. Mengetahui efektifitas penerapan UTM untuk sistem yang dibangun

terutama jika program yang dibangun berbasis docker.

3. Pengembangan Ilmu

Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat membantu mahasiswa

mengembangkan sistem keamanan yang lebih efisien untuk teknologi

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

4

virtualisasi menggunakan docker dengan menggabungkan keamanan

lainnya pada UTM.

1.6. Metodologi Penelitian

Pad sub bab ini akan dijelaskan terkait metodologi yang akan diterapkan yaitu

Network Development Life Cycle (NDLC). Dimana NDLC merupakan metode yang

alurnya memiliki ketergantungan dengan proses pembangunan sebelumnya.

Namun, penelitian ini hanya akan berfokus pada penerapan dari sebuah sistem

terhadap sistem lainnya. Sehingga metode NDLC ini hanya dilakukan sampai tahap

ketiga saja. Dimana penelitian ini tidak membangun sebuah aplikasi melainkan

hanya sebatas penerapan sebuah program terhadap program lainnya yang kemudian

akan dianalisis dampak penerapannya. Untuk melihat alur dari NDLC dapat dilihat

pada gambar 1.1.

Gambar 1. 1 Metodologi penelitian Sumber : Kosasi (2011)

Adapun tahapan-tahapan penelitian yang akan dilakukan menggunakan

Network Development Life Cycle (NDLC) adalah hanya sampai tahap simulation

prototyping. Berikut penjelasan dari tahapan metodologi yang dimaksud :

1. Tahap analysis merupakan tahapan awal dalam melakukan riset adalah studi

literatur atau kajian pustaka dengan mengambil beberapa referensi dari

penelitian sebelumnya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

5

2. Tahap design merupakan tahapan untuk membuat rancangan topologi dan

menentukan skenario yang akan dijalankan pada penelitian yang akan

digunakan berdasarkan hasil dari tahap sebelumnya.

3. Tahap simulation prototype merupakan tahap untuk membangun topologi yang

telah dirancang pada tahap rancangan atau design. Selain itu, pada tahap ini juga

diterapkan skenario penelitian yang ditentukan untuk menganalisis rumusan

masalah yang ada.

1.7. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dibagi menjadi 5 (lima) bab. Masing-masing Bab

telah di rancang ketentuan pembahasanya sesuai kaedah penulisan untuk tujuan

tertentu. Berikut sistematika penulisan :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisi pembahasan latar belakang dan permasalahan yang dihadapi

oleh penulis. Menjelaskan pula tujuan dan manfaat penulisan skripsi ini.

Untuk membatasi konteks pembahasan pokok disertakan batasan masalah.

Selain itu, terdapat pembahasan metodologi penelitian berupa gambar tahap-

tahap yang dilakukan sebagai acuan penelitian agar lebih terarah.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini membahas tentang teori-teori yang menjadi acuan penulisan

untuk topik yang diangkat. Topik yang diangkat adalah “Analisis Penerapan

Unified Threat Management (UTM) Pada Docker Untuk Virtualisasi

Container”. Berdasarkan judul tersebut, landasan teori yang dikemukakan

berupa pendapat para ahli dengan referensi yang diperoleh dari penelitian

sebelumnya, jurnal, buku dan karya ilmiah lainnya.

BAB III : METODOLOGI

Pada bab ini membahas metodologi penelitian berdasarkan topik atau judul

yang di angkat. Untuk bagian ini akan dipaparkan berupa kajian pustaka,

virtualisasi container, container docker, docker engine, dasar jaringan docker,

jaringan computer, serangan sistem, dan unified threat management. Selain

itu juga memaparkan terkait rancangan-rancangan terhadap topik penelitian

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - Universitas Bumigorarepository.universitasbumigora.ac.id/315/2/1610520067_BAB... · 2020. 8. 27. · 1.6. Metodologi Penelitian Pad sub bab ini akan dijelaskan

6

ini berupa rancangan topologi, alur kerja, hingga skenario yang akan

dilakukan dalam melakukan penelitian.

BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dipaparkan bagaimana skenario penelitian berjalan mulai

dari kondisi sistem sebelum dan setelah sistem diamankan menggunakan

UTM serta pembahasan terkait hasil yang diperoleh setelah di terapkan

skenario yang telah dirancang.

BAB V : PENUTUP

Bab ini berisi uraian kesimpulan dan saran. Dimana kesimpulan terkait

pengetahuan yang diperoleh setelah melakukan penelitian. Sedangkan saran

berisi pengembangan apa saja yang dapat dilakukan dari penelitian yang ada.

Selain itu, saran berkaitan dengan hambatan yang dialami selama penelitian.