Laporan Minggu 3 Blok 1.6

31
DAFTAR ISI Kata Pengantar 2 Bab 1 Skenario 1: ANDI DAN ABANGNYA 3 Bab 2 Klarifikasi Terminologi 4 Bab 3 Merumuskan Masalah 5 Bab 4 Analisis Masalah 6 Bab 5 Skema 9 Bab 6 Tujuan Pembelajaran 10 Bab 7 Belajar Mandiri 10 7.1 Tahapan pertumbuhan anak 10 7.2 Gangguan pertumbuhan anak 13 7.3 Tahapan perkembangan anak 15 7.4 Gangguan perkembangan anak 20 7.5 Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita 7.6 Kebutuhan nutrisi pada balita 7.7 Kelainan gizi Daftar Pustaka 24 1

description

laporan tutorial

Transcript of Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Page 1: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2

Bab 1

Skenario 1: ANDI DAN ABANGNYA 3

Bab 2

Klarifikasi Terminologi 4

Bab 3

Merumuskan Masalah 5

Bab 4

Analisis Masalah 6

Bab 5

Skema 9

Bab 6

Tujuan Pembelajaran 10

Bab 7

Belajar Mandiri 10

7.1 Tahapan pertumbuhan anak 10

7.2 Gangguan pertumbuhan anak 13

7.3 Tahapan perkembangan anak 15

7.4 Gangguan perkembangan anak 20

7.5 Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita

7.6 Kebutuhan nutrisi pada balita

7.7 Kelainan gizi

Daftar Pustaka 24

1

Page 2: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Laporan Tutorial Blok 1.5

modul 1 ini. Laporan ini bertujuan untuk melaporkan semua hasil dari tutorial dan belajar

mandiri kelompok kami.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.dr. Rosfita Rasyid, M.Kes sebagai

tutor yang telah menfasilitasi kami selama tutorial serta kepada semua pihak yang membantu

proses pembuatan laporan ini hingga selesai tepat pada waktunya. Laporan ini masih jauh

dari sempurna, oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun demi kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini memberikan informasi bagi

masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu

pengetahuan bagi kita semua. Amin.

Padang, 24 Mei 2012

Tim Penyusun

2

Page 3: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 1

SKENARIO 3 : ANDI DAN ABANGNYA

Sekelompok mahasiswa kedokteran yang sedang menjalani bedsite teaching dengan preseptornya membicarakan kasus Andi 4 tahun yang dirawat karena berat badannya tidak naik sejak 1 tahun ini, tingginya terlihat sama dengan adiknya yang masih berumur 2 tahun dan sampai saat ini belum bisa berjalan serta bicara.

Pada analisa kasus didapatkan Andi lahir cukup bulan ditolong bidan, riwayat makanan tidak sesuai dengan pola makan yang seharusnya, hanya mendapat susu formula saja sampai umur 1 tahun, sampai saat ini Andi hanya mau makan nasi dan sayur. Sejak berumur Andi tidak mendapat stimulasi yang baik dari ibu, diasuh oleh tetangga sebelah karena ibu ikut mencari nafkah. Sejak itu Andi sering sakit dan dibelikan obat oleh ibunya di toko obat.

Pada diskusi selanjutnya disimpulkan terdapat beberapa masalah pada Andi yaitu gizi buruk,perawakan pendek, gangguan perkembangan, tidak pernah mendapat imunisasi, pemberian obat yang tidak sesuai. Ketika diskusi berlangsung, si ibu menyatakan bahwa abangnya 6 tahun sangat berbeda dengan Andi. Dokter puskesmas mengatakan kakaknya itu menderita obesitas dan beresiko untuk menderita komplikasi nantinya. Bagaimana anda menjelaskan keadaan yang dialami oleh Andi dan abangnya?

3

Page 4: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 2

KLARIFIKASI TERMINOLOGI

1. Bedsite teachingPanduan dalam pembelajaran klinik dengan belajar langsung didepan pasien. Bedsite teaching memiliki kepanjangan briefing,expectation,demonstration,spesific feedback, inclution miroskill, de briefing,education.

2. ImunisasiBerasal dari kata imun yang berarti resistant atau tahan akan suatu penyakit, yangmana pemberian cairan tertentu sebagai kekebalan tubuh untuk investasi kesehatan masa depan.

3. Gizi buruk Keadaan kekurangan energi,nutrisi, dan protein karena asupan gizi yang kurang.

4. Obesitas Adanya peningkatan berat badan melampaui kebutuhan skeletal dan fisik atau melebihi berat badan normal seusianya dikarenakan adanya penimbunan lemak.

5. PerkembanganSederetan perubahan fungsi tubuh yang simultan dan saling terkait.

6. Komplikasi Seseorang yang mengalami 2 atau lebih penyakit secara bersamaan.

4

Page 5: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 3MERUMUSKAN MASALAH

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana proses tumbuh kembang anak normal?2. Mengapa berat badan Andi tidak naik, tinggi badan tidak normal dan belum bisa

berjalan serta bicara?3. Apa dampak susu formula tanpa ASI?4. Bagaimana hubungan sakitnya Andi dengan pola asuhnya?5. Bagaimana stimulasi yang baik pada balita?6. Bagaimana pola makanan yang seharusnya pada balita?7. Bagaimana gejala,penyebab dan akibat dari gizi buruk?8. Apa saja jenis,manfaat dan waktu diberikannya imunisasi?9. Apa saja gangguan-gangguan perkembangan balita?10. Penyebab perawakan pendek?11. Apa penyebab dan komplikasi akibat obesitas?12. Bagaimana peran ibu dan faktor yang mempengaruhi dalam pertumbuhan dan

perkembangan anak?

5

Page 6: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 4

ANALISIS MASALAH

HASIL ANALISIS MASALAH

1. Bagaimana proses tumbuh kembang anak normal?Ada 4 masa:

Bayi Usia I : pertumbuhan cepat, fungsi organ meningkat.Usia II : kecepatan pertumbuhan mulai turun dan fungsi motorik naik.

PrasekolahUmur 2-6 tahun, pertumbuhan menurun, kekuatan jasmani meningkat dan motorik berkembang.

SekolahAdanya pertumbuhan dari intelektual.

Adolesensi Peningkatan pertumbuhan dan ciri seks sekunder muncul, pada wanita muncul pada umur 10-18 tahun, dan laki-laki: 12-20 tahun.

Dalam pertumbuhan dan perkembangan ini ada disebut dengan masa ‘golden age’ dimana terdapat pertumbuhan pesat mental,kecerdasan,emosional, yang terjadi pada umur 1-3 tahun.

2. Mengapa berat badan Andi tidak naik, tinggi badan tidak normal dan belum bisa berjalan serta berbicara?

Secara umum hal ini disebabkan karena kekurangan asupan nutrisi. Secara lebih rinci, berat badan tidak naik dikarenakan aupan gizi yang kurang,infeksi,psikis. Sedangkan untuk berjalan dan bicara dikarenakan kurangnya peran ibu dalam hal stimulasi,jalan motoriknya yang belum bagus seperti adnaya cerebral palsi,dyslexia,pola asuh dan didikan yang diberikan.

3. Apa dampak susu formula tanpa ASI?Bila susu formula diberikan kurang dari 6 bulan umur bayi, akan berakibat

obesitas, karena dalam susu formula terdapat kalori yang lebih banyak dari pada ASI. Bukan hanya obesitas tetapi juga dapat menyebabkan penyakit seperti diare dikarenakan bakteri dan kuman yang terdapat dalam susu maupun botol minuman.

4. Bagaimana hubungan sakitnya Andi dengan pola asuhnya?

6

Page 7: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Banyak hal yang seharusnya dibutuhkan oleh Andi yang tidak diberikan, seperti halnya ASI yang diganti dengan susu formula, akan sangat berbeda kandungan nutrisi yang terkandung didalamnya, dan dalam susu formula tidak terdapat antibodi. Selain itu, imunisasi juga belum diberikan sehingga antibodi yang terdapat dalam tubuh Andi akan menjadi lemah sehingga dapat dengan mudah Andi terserang penyakit.

5. Bagaimana stimulasi yang baik pada balita?Stimulasi yang diberikan ada stimulasi motorik kasar, motorik halus, bahasa,

suara, dan juga stimulasi dari lingkungan seperti diberikannya kasih sayang,sistem demokratis.

Stimulasi dapat diberikan mulai 6 bulan kehamilan yangmana dapat menghubungkan sel-sel otak yang telah terbentuk.

Ada 3 jenis stimulasi yakni : ASAH (pendidikan) , ASIH (kasih sayang) , ASUH (nutrisi).

6. Bagaimana pola makanan yang seharusnya bagi balita?Pemberian nutrisi sesuai dengan kebutuhan dari balita, bila umur masih

dibawah 6 bulan, maka harus diberikan ASI eksklusif, sedangkan bila telah lebih dari 6 bulan, maka harus diberikan makanan tambahan untuk memenuhi nutrisi.

Nutrisi tersebut ada 2 macam, yaitu : makronutrien ( karbohidrat, protein, lemak dan air ) , mikronutrien ( vitamin dan mineral ).

7. Bagaimana gejala,penyebab dan akibat dari gizi buruk?Penyebab dari gizi buruk adalah kekurangan protein, faktor lingkungan yang

tidak bersih,pengurangan pengetahuan akan gizi, dan penyakit bawaan seperti jantung.

Ada beberapa jenis kekurangan gizi, seperti marasmus, kwasiorkor, dan marasmic kwasiorkor. Marasmus dengan gejala : wajah tua, perut buncit, serta uedem. Sedangkan kwasiorkor dengan gejala: rewel, rambut kuning, tulang tidak sempurna.

8. Apa saja jenis,manfaat dan waktu diberikannya imunisasi?Ada beberapa jenis dari imunisasi, seperti :

Poliomielitis : diberikan sebanyak 6x, pada bulan ke 3, tahun 2 dan tahun 6 atau 7

DPT : sebanyak 4x, diberikan sejak berumur 3 bulan BCG : untuk mencegah TBC, 1x saat bulan 1 Hepatitis B : 1x saat lahir,bulan 1, bulan 6, dan saat 1 tahun MMR : mencegah meningitis dan rubela, pada umur 1-2 tahun dan 12

tahun HiB : melawan radang selaput otak, pada bulan 3-5

7

Page 8: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Ada 2 jenis imunisasi, yakni aktif dan pasif, dimana imunisasi aktif berfungsi mengaktifkan antibodi untuk melawan penyakit, sedangkan imunisasi pasif berfungsi melawan langsung akan penyakit tersebut.

Beberapa manfaat yang dirasakan adalah :

Bagi bayi : mencegah anak tidak menderita penyakit Bagi ibu : ibu tidak cemas dikala anak dalam kondisi tidak normal Bagi negara : menunjang kesehatan masyarakat

9. Apa saja gangguan-gangguan perkembangan balita? Gangguan bicara : kelainan dyslexia Gangguan berjalan : kelainan pada motorik kasar dan halus Tinggi badan yang tidak normal : gangguan hormonal Growth

Hormon,IGF,malnutrisi, infeksi. Kecepatan tumbuh tidak normal : disproporsional dan dismorfik.

10. Penyebab perawakan pendek?Faktor perawakan pendek secara umum berasal dari genetik, nutrisi dan

hormonal. Secara genetik bila orangtua dari anak pendek maka anak juga akan pendek. Nutrisi berpengaruh saat terjadi defisiensi dari nutrisi tersebut. Sedangkan hormonal, seperti adanya defisiensi Growth hormone, hipotiroidisme.

Ada 2 penyebab perawakan pendek: Familian short stature : keluarga (genetik) Delay growth puberty : terhambatnya peninggian badan

11. Apa penyebab dan komplikasi akibat obesitas?Penyebab :

Genetik : 2 orang tua obesitas maka anak 80% kemungkinan mengalami obesitas, 1 orang tua obesitas anak mengalami 40% kemungkinan obesitas, bila orang tua tidak obesitas maka kemungkinan anak obesitas 14%.

Makanan yang berlebih Makanan berkalori tinggi Energi yang masuk besar dari kebutuhan energi Defisiensi lektin : sebagai pengaturan metabolisme tubuh akan jumlah

lemak

Gejalanya berupa berat badan akan naik dari normalnya, badan menjadi tidak proporsional.

Komplikasi yang dapat terjadi :

Kardiovaskular

8

Page 9: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Ateriosklerosis Penekanan pada organ pernafasan Osteoartitis Hipotensi, dapat mengakibatkan kematian.

12. Bagaimana peran ibu dan faktor yang mempengaruhi dalam pertumbuhan dan perkembangan anak?

Peran ibu adalah dengan adanya pemberian IMD ( inisiasi menyusui dini ) akan terjalin kontak batin antara ibu dan bayi. Dan adanya peran dalam hal bicara,sosialisasi,dan kemandirian.

Sedangkan faktor-faktornya adalah : Heredokonstitusional : genetik Lingkungan : Prenatal kondisis saat hamil, radiasi.

Pascanatal gizi, penyakit kronis, kongenital.

9

Page 10: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 5

SKEMA

10

Page 11: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

BAB 6

TUJUAN PEMBELAJARAN

Mahasiswa mampu menjelaskan mengenai :

1. Tahapan pertumbuhan anak2. Gangguan pertumbuhan anak3. Tahapan perkembangan anak 4. Gangguan perkembangan anak5. Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita6. Kebutuhan nutrisi pada balita7. Kelainan Gizi

BAB 7

BERBAGI INFORMASI

1. Tahapan pertumbuhan anak

Anak bukanlah seorang manusia dewasa dalam bentuk kecil,karena anak memiliki

kekhasan tersendiri dimana ada sifat yang berbeda, yakni mengalami pertumbuhan dan

perkembangan. Dimana pertumbuhan adalah adanya penambahan jumlah, ukuran sel, dan

jaringan interseluler sehingga adanya penambahan ukuran tubuh dan struktur tubuh, biasa

disebut dengan penambahan secara kuntitatif. Sedangkan perkembangan dimana adanya

pematangan atau maturasi fungsi organ sehingga lebih kompleks, biasa disebut dengan

penambahan secara kualitatif.

Pertumbuhan ini akan bergantung pada makanan,perawatan,bimbingan serta perasaan

aman yang diberikan dengan cara pola asuh oleh orang dewasa terutama orang tua.

Proses pertumbuhan berawal dari embrio, yang berasal dari 1 sel gabungan antara sel

gamet jantan dengan sel gamet betina, menjadi seseorang yang kompleks yang dapat hidup

dengan sendirinya. Proses pembentukan ini membutuhkan proses yang rumit, dalam masa

kehamilan terdapat 3 triwulan yang memiliki ciri khasnya masing-masing akan

11

Page 12: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada triwulan pertama merupakan masa penting,

karena dalam fase ini terjadi pembentukan organ-organ sehingga organ-organ ini dapat

bekerja dengan baik. Pada triwulan kedua pertumbuhan organ mayoritas telah selesai dan

berlanjut pada perkembangan akan fungsinya masing-masing. Pada triwulan ketiga akan

terjadi pertumbuhan jaringan adiposa, jaringan ini memiliki beberapa fungsi, salah satunya

adalah meningkatkan berat badan janin/bayi itu sendiri.

Setelah adanya pertumbuhan dan perkembangan dalam kehamilan, akan ada

pertumbuhan dan perkembangan diluar kehamilan atau setelah adanya kelahiran(partus).

Terdapat 4 tahap pertumbuhan anak :

Pertumbuhan yang cepat tahun pertama

Pertumbuhan yang berjalan lambat dan teratur sampai akhir baliq

Pertumbuhan cepat pada masa akhir baliq

Penurunan kecepatan pertumbuhan hingga terhenti setelah masa akhir baliq

Pertumbuhan yang cepat pada tahun pertama seperti halnya penambahan ukuran

beberapa bagian tubuh. Panjang bayi akan bertambah hingga 23-25 cm sehingga rata-rata-

panjang bayi akan mencapai 71-75 cm, kecepatan ini akan berkurang setelah 2 tahun

sehingga penambahan hanya mencapai (lebih kurang) 5 cm pertahun. Sedangkan untuk

penambahan ukuran lingkar kepala pada umur 1 tahun pertama sekita 11 cm, pada umur

10 tahun terjadi penambahan 10 cm menjadi sekitar 53 cm dan pada dewasa menjadi

sekitar 55-58 cm. Penambhan lingkar kepala juga sebagai indikator untuk mengetahui

pertumbuhan otak.

Terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan :

Genetik

Hormon pertumbuhan

Hormon pertumbuhan hipofisis pertumbuhan jumlah sel tulang

Tiroid pertumbuhan dan kematangan tulang

Hormon kelamin pria dan suprarenal pematangan tulang

Faktor lain : penyakit,makanan,keadaan sosial-ekonomi

Untuk melihat pola pertumbuhan dapat dideteksi menggunakan kurva pertumbuhan,

kurva pertumbuhan adalah alat yang menggambarkan pola pertumbuhan linier sekelompok

masyarakat sesuai jenis kelamin dan usia. Sehingga dalam kurva ini dapat dilihat nilai

rentang normal bahkan nilai kelebihan dan kekurangan dalam pertumbuhan.

12

Page 13: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

2. Gangguan pertumbuhan anak

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan, yakni faktor

heredokonstitusional dan faktor lingkungan.

1) Faktor heredokonstitusional

Berdasarkan genetik yang ada, terdapat beberapa gangguan seperti

dwarfisme dan perkembangan mental.

Jenis kelamin wanita cepat mengalami adolesence (10 tahun) dari pria

(12 tahun)

Ras/bangsa ras kuning akan lebih pendek dari ras putih

2) Faktor lingkungan

a. Faktor prenatal

Gizi : defisiensi vitamin,yodium dan nutrien lain

Mekanis : pita amnion, oligohidramnion, posisi fetus, trauma

Toksin kimia : obat-obat (palatoschiziz)

Endokrin : diabetes melitus, cardiomegali

Radiasi dan infeksi

b. Faktor pasca natal

Gizi : makanan yang kulitatif dan kuntitatif

Penyakit : kronis dan kongenital

Keadaan sosial ekonomi

Musim

Selain hal tersebut juga ada gangguan berdasarkan gangguan endokrin. Hal ini

penting karena endokrin akan mengeluarkan hormon tiroid dan GH.

Kelainan yang dimunculkan oleh gangguan ini ada 2, perawakan penek dan

perawakan tinggi.

1. Perawakan pendek

o Non-endokrin

Keturunan

Keluarga pendek akan menghasilkan anak yang pendek

13

Page 14: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Kelainan pertumbuhan tulang

Seperti akondroplasia dan rikets

Low birth dwarfisme

Anak yang lahir pendek akan sulit mengejar

ketertinggalannya.

Penyakit jantung,ginjal,kelainan gizi dan penyakit kronis

o Kelainan endokrin

Hipopituitary dwarf : defisiensi hormon hipofisis

Adanya penurunan pertumbuhan setelah pertumbuhan

normal muncul. Sehingga adanya penurunan presentil dalam

kurva.

Hipotiroid dwarf

Hipogonadal dwarf

Sindrom turner, infantilisme enukoid

Delayed adolesence

Adanya keterlambatan masa akhir baliq, sehingga anak

seperti ketinggalan pertumbuhan hingga 2 tahun, tetapi akan

mengejar setelah mengalami masa akhir baliqnya.

Progeria

Anak yang kecil sehingga tidak ada perubahan hingga

akhir baliq.

Pubertas prekoks

Pertumbuhan lebih cepat dari anak lain, sehingga

lempeng epifise akan cepat menutup dan setelah akhir baliq

akan terlihat perbedaan tinggi dengan anak lain,dimana anak

yang mengalami pubertas prekoks akan terlihat lebih pendek.

2. Perawakan tinggi

o Non-endokrin

Keturunan

Penyakit lain :

Syndrom marfan

Araknodaktili

Neurofibromatosis

14

Page 15: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Sindrom soto`s

o Endokrin

Hyperpituitary gigantisme

Produksi GH yang berlebihan

Hyperadrenalisme

Syndrom cushing

Tumor korteks adrenal,tumor pituitary atau pengobatan

dengan kortikosteroid yang berlebihan

Hiperplasia adrenal kongenital

Kelainan enzim dalam produksi kortison sehingga tidak

ada mekanisme feed-back ke hipofisis maka ACTH

berlebihan.

Hipergonadisme

Tumor pada testis/ovarium menyebabkan pubertas prekoks

Hypertyroidisme

Defisiensi hormon

Kekurangan hormon seks akhir baliq terlambat epifise

tulang tetap terbuka anak tumbuh terus menerus.

3. Tahapan perkembangan anak

Terdapat 4 aspek utama dalam perkembangan anak :

Motorik kasar : mulai duduk, jalan, berdiri

Motorik halus : penglihatan

Bicara,bahasa,pendengaran : adanya suara-suara dan bicara

Sosial,emosional dan tingkah laku : bisa tersenyum,makan sendiri,berpakaian

Aspek ini muncul tentunya harus ada bimbingan dari orang tua, bila tidak ada maka

akan ada peluang sekitar 80% terhambat dalam perkembangan dan motoriknya akan

terhambat hingga 75%.

Contoh beberapa perkembangan yang ada :

Motorik kasar

15

Page 16: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

o Menegakkan kepala

o Merangkak

o Berjalan dengan pegangan

o Jalan sendiri (belum stabil)

o Jalan sendiri

Motorik halus

o Memutarkan kepala

o Menggapai benda

o Memindahkan benda antar tangan

o Moncoret dengan pensil

Bahasa,bicara,pendengaran

o Respon dengan suara

o Tertawa dan suara tak jelas

o Berkata “dada” dan “mama”

o Bisa bicara 10 kata

o Ciptakan sebuah kalimat

Sosial,emosional dan tingkah laku

o Respon senyum

o Memasukan makanan ke mulut

o Minum dari gelas

o Bermain secara simbolik

o Bermain interaktif

4. Gangguan perkembangan anak

Dalam hal perkembangan anak dimana mencapai fungsi fisiologis, dapat mengalami

gangguan, beberapa halnya seperti gangguan bicara dan bahasa. Gangguan ini

merupakan indikator seluruh perkembangan anak karena bergubungan dengan sistem

lainnya yang berkembang yang melibatkan kemampuan kognitif,sensoris

motor,psikologis,emosi, dan lingkungan sekitar.

Gangguan ini terjadi sekitar 4-5% pada anak. Gangguan ini bisa diobati dengan

adanya deteksi sedini mungkin dari perkembangan anak tersebut,sehingga dapat

16

Page 17: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

dicarikan penyebabnya dan melakukan tahap pengobatan pada bagian yang menjadi

penyebab.

Penyebab gangguan ini berada pada otak, seperti hemisfer kiri atau kanan pada area

broca dan wernicke, dua area ini saling bantu menbantu dalam hal pemahamam bicara

dan berbiara. Bila terjadi gangguan pada salah satu impuls maka akan ada gangguan

terhadap perkembangan bicara. Periode kriis mengalami kelainan ini berada pada umur

9-24 bulan, karenanya dibutuhkan stimulasi bicara dan bahasa dari lingkungan kepada

anak agar dapat jalur impuls dapat berjalan dengan baik.

Gangguan lain yang dapat diderita oleh anak adalah mental anak tersebut, biasa

disebut dengan retardasi mental. Merupakan kemampuan mental yang tidak mencukupi

yang ditandai dengan intelegensi yang rendah, terkendala dalam perilaku adaptif sosial.

Terdapat beberapa tipe dari retardasi mental, yakni :

Tipe klinik

Dapat dideteksi dengan mudah adanya retardasi mental, umumnya

disebabkan kelainan organik.

Tipe sosiobudaya

Diketahui secara telat,karena ciri baru muncul disaat bangku sekolah,

dimana anak tidak bisa mengikuti pembelajaran sesuai dengan umurnya.

Ada pembagian kelas dari retardasi mental ini, yakni:

Retardasi mental ringan

Mayoritas dari retardasi mental, dimana hanya dapat mengikuti

pembelajran hingga kelas 4-6 SD, dan mempelajari keterampilan tertentu

tetapi masih rentan akan stress sehingga membutuhkan bimbingan.

Retardasi mental sedang

Terdapat sekitar 12% dari seluruh penderita retardasi mental, dimana

hanya dapat mengikuti pembelajaran hingga 2 SD,mampu dilatih tapi tidak

bisa dididik, perlu bimbingan dalam mengurus dirinya.

Retardasi mental berat

Terdapat 7% dari penderita retardasi mental, termasuk dalam tipe

klinik, dapat dilatih hal-hal dasar dan kemampuan bicara yang sederhana,

tidak dapat dilatihketerampilan kerja sehingga membuthkan pengawasan dan

bimbingan sepanjang hidupnya.

Retardasi mental sangat berat

17

Page 18: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Terdapat hanya 1% dari seluruh penderita retardasi mental, bertipe klinik,

kemampuan bahasa minim dan bergantung dengan orang lain sepanjang

hidupnya. Tipe ini mudah didiagnosa karena terlihat jelas secara fisik dan

mental.

5. Stimulasi pada pertumbuhan dan perkembangan balita

Stimulasi diberikan agar pertumbuhan dan perkembangan balita dapat barjalan

dengan baik,normal,optimal dan sesuai dengan umurnya.

Beberapa hal yang distimulasi seperti kemampuan gerak kasar,halus,bicara dan

bahasa,serta sosialisasi dan kemandirian.

Prinsip dasar dalam menstimulasi adalah rasa cinta dan kasih sayang, perilaku yang

baik,stimulasi sesuai umur,dengan cara yang menyenangkan bukan karna paksaan, dan

anak diberi pujian bila berhasil melakukan sesuatu.

Stimulasi dapat dimulai sejak dalam kandungan berumur 6 bulan, dalam kehamilan 6

bulan ini sel-sel otak terbentuk tanpa adanya hubungan atau sinaps, sehingga stimulasi

seperti suara dan musik dapat mempercepat hubungan antar sel-sel otak yangmana dapat

mempengaruhi tingkat kecerdasan dari anak tersebut.

Beberapa stimulasi yang diberikan sesuai umurnya adalah:

Umur 0-3 bulan

Ciptakan rasa nyaman, aman, dan senang

Menirukan ocehan dan mimik bayi

Gulingkan kiri-kanan

Tengkurap terlentang

Umur 3-6 bulan

Melihat, meraih dan menendang mainan

Berguling,duduk

Mengambil benda kecil

Umur 6-9 bulan

Bersalaman,bertepuk tangan

Duduk, merangkak, berdiri berpegangan

Umur 9-12 bulan

Berdiri membungkuk

Berjalan berpegangan

Naik tangga

Umur 12-15 bulan

18

Page 19: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Berjalan tanpa berpegangan

Memanjat tangga

Menendang bola

Umur 15-18 bulan

Berjalan mundur, jinjit, dan naik tangga

Menyebutkan nama-nama benda

Umur 18-24 bulan

Berjalan,berlari,melompat

Berdiri satu kaki

Naik dan turun tangga

Bukan hanya stimulasi saja, tetapi pujian atas keberhasilan dalam stimulasi juga

diperlukan, karena bisa menjadi motivasi bagi anak agar dapat mencapai stimulasi

selanjutnya. Serta pujian akan anak bukan hanya diberikan oleh orang tua, tetapi juga orang

sekitarnya, hal ini juga memberikan motivasi bagi orang tua agar dapat menstimulasi anaknya

terus menerus sesuai dengan perkembangan umurnya.

6. Kebutuhan nutrisi pada balita

Tujuan pemberian nutrisi adalah :

o Memberikan nutrien yang cukup untuk kebutuhan

o Memelihara kesehatan dan memulihkan bila sakit

o Melaksanakan berbagai jenis aktivitas

o Pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta psikomotor

o Mendidik kebiasaan yang baik tentang memakan,menyukai dan

menentukan makanan yang diperlukan

Nutrien yang dibutuhkan adalah berupa air,kalori,protein,lemak,karbohidrat,vitamin

dan mineral.

1. Air

Sangat penting, selain sebagai nutrien juga menjadi pelarut atau

medium bagi nutrien lain dalam tubuh.

Dimana kebutuhan rata-rata air adalah 175-200 ml/kgbb/hari.(triwulan

pertama)

2. Kalori

19

Page 20: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Menurut WHO,kalori harus disesuaikan dengan berat badan saat

pertumbuhan kebutuhan energi. Pada anak 1 tahun sekitar 110

kal/kgbb/hari.

Guna kalori adalah:

Metabolisme basal

Specific dynamic action (SDA)

Pembuangan ekskreta

Aktivitas jasmani

Pertumbuhan

Beberapa sumber kalori adalah protein 4 kalori,lemak 9 kalori dan

karbohidrat 4 kalori.

3. Protein

Protein hewani nilai gizinya lebih tinggi dari protein nabati.

4. Lemak

Yang dibutuhkan adalah lemak esensial (asam linoleat dan arakidonat)

Lemak merupakan sumber kalori terbesar dari sumber-sumber lainnya, dan

fungsi lainnya adalah sebagai tempat larutnya vitamin yang larut dalam

lemak atau bersifat lipofilik.

5. Karbohidrat

40% kalori berasal dari laktosa. Kalori dalam tubuh dan zat arang akan

meningkat disaat adanya penambahan dalam asupan makanan.

6. Vitamin dan Mineral

Vitamin :

Vitamin A,B,C,D,E, dan K sangat dibutuhkan untuk menjalankan fungsi

tertentu dengan kadar yang telah ada. Vitamin dapat dibagi atas dua

berdasarkan kelarutannya, yakni larut dalam air (B dan C) serta larut

dalam lemak (A,D,E, dan K)

Mineral :

Terdapat 7 elemen utama : kalsium, clorin, magnesium, kalium, fosfor,

natrium, serta sulfur. Dan ada 7 elemen kecil lainnya.

Natrium untuk mempertahankan tekanan osmotik dan pH cairan tubuh,

pembawa impuls saraf

20

Page 21: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Kalium untuk tekanan osmotik,absorpsi asam amino

netral,metabolisme KH

Clorin 88% ekstra sel

Kalsium bersama fosfor dalam pembentukan tulang

Fosfor tulang, jaringan lunak

Magnesium tulang, jaringan lunak

7. Kelainan Gizi

Terdapat beberapa kelainan gizi :

Defisiensi gizi

Kebutuhan energi yang tidak diimbangi oleh masukan energi seperti kalori

dalam tubuh yang dapat menyebabkan gejala under nutrition.

Gejala ini bila bertahan lama akan menyebabkan marasmus nutrisi, dengan

ciri-ciri anak akan sering menangis,konstipasi atau diare, lemak dibawah kulit

mulai menghilang bahkan lemak yang ada di pipi, ubun-ubun besar cekung,tulang

pipi dan dagu terlihat menonjol,mata tampak besar dan dalam,ujung jari sianosis

dan dingin, perut buncit/cekung, kesadaran menurun mencapai apatis, terdapat

kadar albumin yang rendah sedangkan globulin yang tinggi.

Malnutrisi

Kebutuhan akan kalori terpenuhi akan tetapi makanan yang dibnerikan tidak

mengandung semua nutrien esensial yang dibutuhkan oleh tubuh, dimana

lamakelamaan akan menyebabkan defisiensi protein atau biasa disebut dengan

kwasiorkor ( defisiensi protein yang utama dan defisiensi nutrien lain).

Beberapa gejala dari kwasiorkor adalah pertumbuhan terganggu,perubahan

mental,adanya edema,gangguan hati,gangguan pankreas dan usus,adanya

perubahan rambut,kekeringan kulit dan timbul bercak garis yang dalam dan lebar.

Obesitas

Terdapatnya akumulasi jaringan lemak dibawah kulit yang berlebihan dan

terdapat pada seluruh tubuh. Hal ini disebabkan karena masukan energi lebih

banyak dibandingkan dengan pengeluaran atau penggunaan energi tersebut. Hal

ini juga bisa disebabkan asupan yang normal tetapi penggunaan energi yang

kurang dikarenakan aktivitas kurang.

21

Page 22: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

Inborn error metabolism

Karena berkurang atau tidak adanya aktivitas katalitik suatu enzim.

Gejala klinis berupa penimbunan substrat enzim dan berkurangnya hasil reaksi

yang seharusnya dihasilkan oleh enzim tersebut.

Degenerasi ahepalolentikuler (wilson)

Disebabkan karena metabolisme tembaga yang abnormal dan gangguan dalam

reabsorpsi ginjal.

Dalam hal ini ditemukan peningkatan 10 kali jumlah tembaga dalam tubuh

yang terakumulasi dalam hati dan otak.

Fenil ketonuria

Gangguan yang diturunkan secara resesif dalam oksidasi fenilalanin tirosin

dengan ciri-ciri ekskresi asam fenil piruvat, defisiensi mental, kejang epileptik

dan pigmentasi ringan. Kadar fenilalanin yang tinggi menghambat transpor asam

amino ke dalam sel, sehingga adanya pengurangan serebrosid dalam otak yang

bisa menyebabkan gangguan mental.

Gangguan pembentukan melanin oleh enzim tirosinase yang menyebabkan

pigmen rambut,mata,kulit menurun.

22

Page 23: Laporan Minggu 3 Blok 1.6

DAFTAR PUSTAKA

Narendra,moersintowarti b.,dkk(IDAI). 2010. Tumbuh Kembang Anak dan Remaja

edisi pertama. Jakarta: Sagung Seto.

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta: Info Medika.

23