BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan...

12
Agustina Yohana / 1000868270 BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul Pada awalnya kota Jakarta adalah sebuah kota kecil yang berdiri di atas lahan bekas Pelabuhan Sunda Kalapa, dibangun oleh Pangeran Fatahillah pada tahun 1527 dan diberi nama kota Jayakarta. Kawasan tersebut luasnya tidak lebih dari 15 hektar dengan pola tata kota tradisional Indonesia. Kota Jayakarta hancur diserang VOC Belanda pada tahun 1619 yang dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen. Pada tahun 1620, diatas reruntuhan kota Jayakarta, Belanda membangun kota baru yang diberi nama Batavia sebagai penghormatan terhadap kaum Batavieren (suku bangsa Eropa yang menjadi nenek moyang orang-orang Belanda). Kota baru tersebut kini terletak di sebelah timur Sungai Ciliwung yang pusat kotanya kini masih terlihat di sekitar Taman Fatahillah sekarang. Orang-orang pribumi Batavia dijuluki Batavienen (orang Batavia) yang kemudian diucapkan menjadi orang Betawi. Kota Batavia diperluas lagi ke sebelah barat Sungai Ciliwung pada tahun 1635, di atas kota Jayakarta yang hancur. Kota ini dirancang lengkap dengan system pertahanannya berupa dinding dan parit sekeliling kota. Tata ruang kota dibagi ke dalam blok-blok yang dipisahkan oleh kanal. Pembangunan kota Batavia selesai pada tahun 1650 dan setelah zaman kependudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia diganti menjadi Jakarta. Sekarang ini kawasan diatas dikenal sebagai Kawasan Kota Tua, yang memiliki berbagai peninggalan sejarah dan budaya. Semua peninggalan tersebut masih memiliki

Transcript of BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Judul

Pada awalnya kota Jakarta adalah sebuah kota kecil yang berdiri di atas lahan

bekas Pelabuhan Sunda Kalapa, dibangun oleh Pangeran Fatahillah pada tahun 1527

dan diberi nama kota Jayakarta. Kawasan tersebut luasnya tidak lebih dari 15 hektar

dengan pola tata kota tradisional Indonesia. Kota Jayakarta hancur diserang VOC

Belanda pada tahun 1619 yang dipimpin oleh Jan Pieterzoon Coen.

Pada tahun 1620, diatas reruntuhan kota Jayakarta, Belanda membangun kota

baru yang diberi nama Batavia sebagai penghormatan terhadap kaum Batavieren (suku

bangsa Eropa yang menjadi nenek moyang orang-orang Belanda). Kota baru tersebut

kini terletak di sebelah timur Sungai Ciliwung yang pusat kotanya kini masih terlihat

di sekitar Taman Fatahillah sekarang. Orang-orang pribumi Batavia dijuluki

Batavienen (orang Batavia) yang kemudian diucapkan menjadi orang Betawi.

Kota Batavia diperluas lagi ke sebelah barat Sungai Ciliwung pada tahun 1635,

di atas kota Jayakarta yang hancur. Kota ini dirancang lengkap dengan system

pertahanannya berupa dinding dan parit sekeliling kota. Tata ruang kota dibagi ke

dalam blok-blok yang dipisahkan oleh kanal. Pembangunan kota Batavia selesai pada

tahun 1650 dan setelah zaman kependudukan Jepang pada tahun 1942, nama Batavia

diganti menjadi Jakarta.

Sekarang ini kawasan diatas dikenal sebagai Kawasan Kota Tua, yang memiliki

berbagai peninggalan sejarah dan budaya. Semua peninggalan tersebut masih memiliki

Page 2: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

2

nilai ekonomis dan yang paling penting menunjukan identitas kota tersebut dari

sejarah dan kebudayaannya.

Berdasarkan SK. Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 34 / 2006, kawasan Kota

Tua memiliki luas ± 846 Ha terletak di Kotamadya Jakarta Utara dan Kotamadya

Jakarta Barat dengan status Kota Tua sebagai kawasan strategi propinsi (dedicated

project). Wilayah tersebut diliputi oleh batas utara yaitu kawasan Luar Batang dan

Pelabuhan Sunda Kelapa, batas selatan adalah Jalan Gajah Mada pada titik lokasi

bangunan Candranaya. Untuk batas barat dan timur dibatasi oleh sungai.

Peta 1.1 Peta Kawasan Kota Tua Tahun 2007

(Sumber: Master Plan UPT Kota Tua)

Zona Inti

Batas Kota Tua

Page 3: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

3

Setahun kemudian, berdasarkan Rencana Induk Kota Tua Jakarta (DTK, 2007),

kawasan cagar budaya Kota Tua dibagi menjadi 5 zona, yang ditengah-tengahnya

terdapat zona inti seluas 87 Ha, yaitu area yang memiliki nilai sejarah yang lebih

bernilai, yang dahulunya sebagian besar adalah kota di dalam dinding. Kelima zona

tersebut adalah (lihat Peta 1.1):

Kawasan Sunda Kelapa (zona 1)

Kawasan Fatahillah atau kawasan inti (zona 2)

Kawasan Pecinan (zona 3)

Kawasan Pekojan (zona 4)

Kawasan Peremajaan (zona 5)

Letaknya yang berada diantara dua kotamadya, menjadikan kawasan ini sangat

strategis, membuatnya berkembang cukup pesat terutama dibidang ekonomi dan

tujuan wisata karena menjadi pusat perdagangan grosir dan eceran serta banyak

kuliner lezat, seperti pada area Glodok, Pinangsia, Asemka, Pasar Pagi, Pasar Ikan,

Pelabuhan Sunda Kelapa, Gajah Mada, dan Hayam Wuruk. Selain itu, kawasan ini

juga dekat dengan pusat bisnis dan hiburan seperti area Mangga Dua, Mangga Besar

dan Ancol.

Seiring dengan berjalannya waktu, kegiatan di kawasan ini yang didominasi

dengan kegiatan perdagangannya membuat Kota Tua ramai dikunjungi orang, bahkan

muncul banyak perumahan dan pemukiman untuk menunjang kegiatan usaha mereka,

sehingga kawasan ini menjadi macet dan padat. Selain itu, banyak bangunan-bangunan

kuno yang tidak terawat sehingga memberikan kesan kumuh dan berantakan. Keadaan

Page 4: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

4

diatas ditambah lagi dengan sepinya area sekitar Taman Fathillah dan Kali Besar Barat

pada malam hari sehingga terkesan tidak aman. Akibatnya masyarakat akan enggan

untuk datang ke kawasan ini kecuali untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk mencegah kondisi diatas semakin buruk maka pemerintah DKI Jakarta

membentuk Unit Penataan dan Pengembangan Kota Tua (UPT Kota Tua) yang

bekerja sama dengan Dinas Tata Kota, Dinas Pekerjaan Umum, dan Dinas Pertamanan

untuk menata, memperbaiki, dan melesetarikan kawasan ini, dimana salah satu

upayanya adalah program revitalisasi Kota Tua.

Salah satu tujuan dari program penataan dan revitalisasi ini adalah

meningkatkan potensi ekonomi yang salah satu cara mewujudkannya adalah Hal ini

disebabkan karena kawasan Kota Tua memiliki nilai ekonomi, sejarah, dan budaya

yang tinggi sehingga dikunjungi wisatawan dan usahawan baik domestic dan asing.

Disisi lain perkembangan hotel bertaraf international di Jakarta baik dengan tujuan

bisnis maupun wisata kebanyakan berpusat pada daerah pusat perkantoran, pusat

pemerintahan atau kawasan elit seperti di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Hanya

sebagian kecil yang berada di kawasan Jakarta Barat.

Tabel 1.1 Jumlah hotel bintang 4 dan 5 di Jakarta

Jumlah Hotel Bintang 4 Bintang 5

Area

Jakarta Pusat 14 16

Jakarta Utara 4 -

Jakarta Barat 7 2

Jakarta Timur - -

Jakarta Selatan 5 8

Sumber: Jakarta Tourism Board,2008

Page 5: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

5

Dapat dilihat pada tabel 1.1, bahwa hanya ada 7 hotel berbintang 4 di Jakarta

Barat, dan yang berlokasi di kawasan Kota Tua hanya ada 2 hotel yaitu, The Batavia

Hotel dan K7 Hotel and Executive Club, yang lainnya adalah hotel bintang 3 kebawah

dengan bangunan yang kecil, kurang terawat dan fasilitas terbatas.

Menurut nara sumber yang juga adalah penduduk sekitar, pada zona inti Kota

Tua (Taman Fatahillah dan sekitarnya) sering digunakan sebagai tempat shooting dan

pemotretan untuk iklan, film, ataupun documenter. Lalu banyak juga turis yang datang

dan kebanyakan dari mereka memilih menginap pada hotel bintang 3 keatas. Pada

Hotel K7 dan Jayakarta sebagai salah satu pendahulu hotel bintang 4 memiliki

occupancy yang mencapai ± 70% dan terkadang lebih pada hari libur.

Bertitik tolak pada pemikiran diatas, dapat dikatakan bahwa pelayanan industri

pariwisata dalam hal akomodasi belum maksimal pada kawasan ini, dan untuk

memenuhi kebutuhan tersebut maka City Hotel berbintang 4 dengan kelas dan fasilitas

yang disesuaikan dengan kondisi sekitar adalah yang paling potensial untuk

melengkapi pelayanan pariwisata di Kawasan Kota Tua

I.2. Latar Belakang Topik dan Tema

Usaha pemanfaatan bangunan bersejarah (rehabilitation) memang dianjurkan

pada kawasan bersejarah seperti Kota Tua Jakarta, namum demikian pembangunan

baru (new infill urban development) juga tidak dapat dihindari karena tuntutan dan

kondisi zaman yang terus berkembang. Bentuk arsitektur dan ruang terbuka

(architectural and urban space) pada kawasan bersejarah bukan berarti sebagai sebuah

lembar kertas putih yang siap ditulis sebab di dalamnya terdapat jaringan sosial

Page 6: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

6

budaya yang kompleks dan unik yang telah terbentuk dalam konteks ruang dan waktu

yang tidak singkat.

Oleh sebab itu, pembangunan baru tersebut perlu menghormati dan menghargai

estetika kawasan dari bentuk fisik sampai suasana yang ada. Agar karakteristik dan

identitas kota Jakarta tidak hilang begitu saja. Menurut Dina Poerwoningsih, salah satu

strategi dalam memproyeksikan sebuah masa depan adalah dengan menggunakan

masa lalu dalam hal ini sejarah, seperti pada kasus arsitektur Kolonial Belanda di

Indonesia dengan langkah pertama adalah memahaminya sebagai bagian dari

perjalanan panjang arsitektur Indonesia dan dunia.

Maka dari itu dipilihlah topik arsitektur kontekstual yang merupakan sebuah

pendekatan dalam proses perancangan arsitektur dengan memperhatikan dan

menghormati kondisi lingkungan disekitarnya baik dari aspek fisik maupun aspek

non-fisik. Menurut Brent C. Brolin dalam bukunya Architecture in Context (1980),

kontekstualisme adalah kemungkinan perluasan bangunan dan keinginan mengaitkan

bangunan baru dengan lingkungan sekitarnya. Dengan kata lain, kontekstualisme

merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap lingkungannya serta

bagaimana menjaga dan menghormati jiwa dan karakter suatu tempat.

Dalam arsitektur kontekstual ada 3 hal utama yang diperhatikan dan saling

berkaitan satu sama lain, yaitu: kegiatan (fungsi, tata ruang), lingkungan (gubahan

masa, sirkulasi, ruang publik), dan visual (tampak, elemen bangunan, langgam).

Ketiga hal diatas menjadi dasar pemikiran untuk tema perancangan city hotel ini.

Pada kawasan Kota Tua, kegiatan yang ada begitu beragam membentuk fungsi

bangunan yang beragam pula , mulai dari ekonomi, wisata sampai pemerintahan. Dari

Page 7: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

7

segi lingkungan, memiliki gubahan masa yang dengan ketinggian yang hampir sama

dan banyak jalur pedestrian. Kemudian dari segi visual, kawasan ini juga memiliki

nilai visual yang beragam, didapat dari bentuk fisik atau fasade bangunan, gaya dan

langgam arsitektural yang digunakan hingga jalan dan ruang terbuka.

Disamping hal diatas, juga terdapat program pemerintah seperti penataan dan

revitalisasi kawasan serta program yang baru diluncurkan, bernama “Jakarta Kota

Kreatif” dimana industri kreatif sedang digalakkan oleh Kementerian Perdagangan

Indonesia dengan Pengembangan Ekonomi Kreatif Indonesia 2025. Upaya ini

direncanakan untuk mendapatkan kontribusi perekonomian yang signifikan.

Terminologi industri kreatif di dalamnya juga termasuk semua produksi artistik dan

budaya, dimana arsitektur dan periklanan juga ditambahkan sebagai aktivitas kreatif.

(Kompas, Maret 2010)

Berdasarkan pemikiran-pemikiran tersebut maka, sebagai bangunan baru yang

belum mempunyai sejarah apa pun, City Hotel ini menggunakan tema perancangan

berupa City Hotel di Kawasan Kota Tua Jakarta dengan Pendekataan Nilai Visual

dan Fungsi Bagunan. Dengan demikian diharapkan City Hotel ini dapat

mempertahankan citra kawasan dan juga mewadahi aktivitas baik dibidang ekonomi

maupun pariwisata agar dapat berkembang lebih baik lagi.

I.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini adalah membuat analisa dari

permasalahan yang ada, agar mendapat solusi yang tepat untuk menghasilkan konsep

desain kontekstual dalam proses perancangan sehingga City Hotel ini dapat:

Page 8: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

8

Membantu wisatawan dalam hal akomodasi dan mengakses bangunan-

bangunan bersejarah yang ada di kawasan Kota Tua agar lebih mudah.

Meningkatkan pelayanan dan kegiatan di bidang ekonomi maupun pariwisata.

Menambah kakayaan arsitektur di kawasan Kota Tua sehingga dapat menjadi

daya tarik dan menghidupkan suasana di belakang Taman Fatahillah dan

sekitarnya.

Turut mendukung upaya pemerintah untuk merevitalisasi kawasan Kota Tua

agar citranya lebih diminati oleh masyarakat lokal dan asing.

I.4. Metode Pembahasan

Metode pembahasan menggunakan metode yang dikemukakan oleh

Geoffrey Broadbent dalam buku “Design in Architecture” (1973). Metode

pembahasan dalam perwujudan arsitektur, terdapat 3 aspek, yaitu: aspek

lingkungan, aspek bangunan dan aspek manusia.

Aspek Lingkungan

Lingkungan non-fisik dapat berupa perekonomian di sekitar daerah tersebut,

karena merupakan lingkungan pariwisata, banyaknya wisatawan yang datang untuk

berekreasi. Keramaian daerah tergantung dari waktu, dapat diperkirakan kapan

daerah Kota Tua ramai oleh pengunjung, dan kapan daerah tersebut sepi. Sirkulasi

juga salah satu aspek non-fisik yang penting untuk diperhatikan karena pola

sirkulasi Kota Tua yang satu arah dan mengutamakan jalur pejalan kaki.

Lingkungan fisik berupa bangunan tua disekitarnya yang mayoritasnya merupakan

bangunan cagar budaya.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

9

Aspek Bangunan

Bangunan ini terletak di Kota Tua yang merupakan kawasan besejarah

sehingga mempunyai berbagai peraturan bangunan yang lebih ketat daripada daerah

lainnya. Maka dari itu, pemilihan bentuk bangunan, gaya, material dan sistem

struktur yang digunakan harus memperhatikan bangunan disekitarnya. Selain hal

diatas, kenyamanan dan keamanan pada bangunan juga harus diperhatikan sehingga

memenuhi persayaratan yang ada.

Aspek Manusia

Mengingat jumlah hotel berbintang 4 yang ada di Kota Tua terbatas, maka

diperlukan daya tarik bagi wisatawan asing maupun local untuk datang ke hotel ini.

Salah satu upayanya adalah dengan memperhatikan aspek manusia yaitu kebutuhan

ruang sebagai wadah dari aktifitas para tamu maupun staff, kemudian fasilitas-

fasilitas yang diperlukan untuk sebuah city hotel yang teletak di Kota Tua.

Sehingga hotel ini dapat menjawab kebutuhan akan akomodasi untuk kawasan ini.

I.5. Lingkup Pembahasan

Lingkup pembahasan dalam perancangan city hotel ini meliputi :

a. Pengertian dan klasifikasi hotel serta karakteristik city hotel dengan standard

pelayanan hotel berbintang 4.

b. Kondisi lingkungan kawasan secara makro maupun mikro.

c. Contoh hotel yang kontekstual dengan lingkungan sekitarnya

Page 10: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

10

d. Fungsi-fungsi baru yang potensial untuk menjadi fasilitas penunjang bagi city

hotel ini.

e. Analisa tentang perancangan city hotel yang difokuskan pada aspek arsitektural.

f. Perencanaan program ruang yang sesuai dengan kebutuhan dan aktivitas

pengguna sehingga dapat digunakan secara optimal.

g. Perancangan lansekap yang memberikan transisi antara suasana dan “tua”

modern.

h. Pengolahan tapak, orientasi massa bangunan, gubahan massa dan fasade yang

kontekstual dengan sekitarnya.

I.6. Sistematika Pembahasan

Penulisan Karya Tugas Akhir ini dibagi menjadi beberapa bab, antara lain

sebagai berikut :

Bab I : Pendahuluan

Berisi tentang gambaran umum mengenai latar belakang pemilihan judul, latar

belakang topik dan tema, maksud dan tujuan, lingkup pembahasan, sistematika

pembahasan dan kerangka berpikir dari Tugas Akhir ini.

Bab II : Tinjauan dan Landasan Teori

Berisi tentang tinjauan umum dan tinjauan khusus serta kelengkapan data dan

relevansi pustaka pendukung. Tinjauan umum mengenai definisi, fungsi, dan jenis dari

sebuah City Hotel. Tinjauan khusus mengenai topik dan tema, serta latar belakang

pemilihan tapak, kondisi tapak dan lingkungannya. Kelengkapan data dan relevansi

Page 11: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

11

pustaka pendukung yang berisi tentang landasan teori serta hasil studi banding (studi

literature dan studi lapangan).

Bab III : Permasalahan

Mengidentifikasi permasalahan arsitektural yang timbul dalam proses

perancangan dari segi fisik dan non fisik dari tiga aspek yaitu manusia, bangunan, dan

lingkungan yang digali dan dikaji dari hasil tinjauan referensi dan landasan teori.

Bab IV : Analisa

Menganalisa permasalahan dan data-data yang ada, yang mana terbagi dalam

tiga aspek utama yaitu aspek manusia (penghuni), aspek bangunan , dan aspek lingkungan.

Dari hasil analisa ini, akan ditemukan solusi-solusi yang menjadi konsep dalam

perencanaan dan perancangan bangunan, lansekap dan sekitarnya.

Bab V : Konsep Perencanaan dan Perancangan

Konsep perencanaa dan perancangan berisi tentang tahapan perancangan yaitu

dasar perencanaan dan perancangan, konsep perancangan kegiatan, konsep kebutuhan

luasan ruang, konsep perancangan tapak, konsep perancangan bangunan dan

penekanan khusus.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Judul · PDF filebekas Pelabuhan Sunda ... merupakan sebuah ide tentang perlunya tanggapan terhadap ... Maksud dari pembuatan karya ilmiah ini

Agustina Yohana / 1000868270

BINUS University Jakarta City Hotel di Jalan Kemukus Kota Tua Jakarta

12

I.7. Kerangka Berpikir

Analisa Menganalisa permasalahan yang timbul

dan mencari solusi yang tepat dalam

perancangan.

Latar Belakang

Kawasan Kota Tua mempunyai nilai ekonomis dan strategis, sejarah

perkotaannya masih memiliki nilai

ekonomis, sekitar kawasan inti Kota Tua

sepi di malam hari, perlunya fasilitas penunjang pariwisata di kawasan ini,

Maksud dan Tujuan

- Dari segi bentuk maupun fungsi,

dapat memenuhi kebutuhan industri pariwisata

- Menjadi daya tarik dan dapat

menghidupkan suasana di sekitarnya

- Meningkatkan pelayanan dan

kegiatan di bidang ekonomi

maupun pariwisata

Permasalahan

- Manusia Kebutuhan dan aktivitas tamu

- Lingkungan

Kawasan bernilai sejarah dan budaya tinggi.

- Bangunan

Penyesuaian bentuk, elemen, fungsi,

dan lansekap

Konsep Perancangan Kesimpulan dari analisa yang akan

diterapkan pada perancangan.

Skematik Desain

Perancangan

Landasan

Teori

Tinjauan Khusus - Teori ataupun data

penunjang hotel

secara khusus (yang

berlaku di

Indonesia/Jakarta)

- Teori ataupun data

penunjang tentang

topik tema secara

khusus (dalam

lingkup Jakarta dan

Kawasan Kota Tua)

Tinjauan Umum

- Teori ataupun data

penunjang hotel

secara umum (yang

berlaku secara

internasional atau se-

Indonesia)

- Teori ataupun data

penunjang tentang

topik tema secara

umum (dalam

lingkup internasional

ataupun se-

Indonesia)