BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB...

27
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar yang dilakukan olehmasyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalahsejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi. Pola-pola lama dalam penyelenggaraaan pemerintahan telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang saat ini berubah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan yang terarah demi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Dengan ditetapkannya UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menegah (RPJM) Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Perencanaan pembangunan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu pengetahuan, dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan global. Untuk maksud perencanaan tersebut sudah tentu diperlukan upaya yang tepat dalam mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar-benar nyata dan pada akhirnya mampu untuk diatasi dengan baik dan tepat sasaran setelah memandang melalui pendekatan menyeluruh. Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru sebagai salah satu instansi pemerintah daerah berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan

Transcript of BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu yang paling

mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Tuntutan gencar

yang dilakukan olehmasyarakat kepada pemerintah untuk penyelenggaraan

pemerintahan yang baik adalahsejalan dengan meningkatnya tingkat

pengetahuan masyarakat, disamping adanya globalisasi. Pola-pola lama dalam

penyelenggaraaan pemerintahan telah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat

yang saat ini berubah. Oleh karenanya, tuntutan itu merupakan hal yang wajar

dan telah seharusnya direspon oleh Pemerintah dengan melakukan perubahan

yang terarah demi terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang baik.

Dengan ditetapkannya UU No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus

menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu,

menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan

yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah, maupun

perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah harus menetapkan Rencana

Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka

Menegah (RPJM) Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD).

Perencanaan pembangunan adalah suatu proses pengambilan keputusan

yang dilakukan secara terpadu bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dengan

memanfaatkan dan memperhitungkan kemampuan sumber daya informasi, ilmu

pengetahuan, dan teknologi, serta memperhatikan perkembangan global. Untuk

maksud perencanaan tersebut sudah tentu diperlukan upaya yang tepat dalam

mencapai hasil melalui pemahaman persoalan yang benar-benar nyata dan pada

akhirnya mampu untuk diatasi dengan baik dan tepat sasaran setelah

memandang melalui pendekatan menyeluruh.

Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru sebagai salah satu instansi

pemerintah daerah berkewajiban juga menyusun rencana strategis. Dengan

demikian diharapkan agar dapat menentukan arah perkembangan dalam

meningkatkan kinerjanya, yang mampu menjawab tuntutan perkembangan

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

2

lingkungan strategis baik local, regional, nasional maupun global.

Dengan demikian proses perencanaan dituntut untuk mampu

menserasikan program-program pembangunan dan keseimbangan baru antara

proses Top Down dan Bottom-Up dalam rencana pembangunan sebagai upaya

meningkatkan koordinasi pelaksanaan pembangunan dengan pemerintah provinsi

maupun pusat.

1.2. Landasan Hukum

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (SPPN);

2. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2005 Tentang

Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 Tentang

Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk

Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah

8. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 06 Tahun 2008 Tentang

Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Inspektorat, Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Barru

9. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 6 Tahun 2010 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Barru Tahun 2005-2025

10. Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 03 Tahun 2011 Tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2010-2015

11. Peraturan Bupati Barru Nomor 44 Tahun 2008 Tentang Uraian Tugas Pokok

dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

3

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud penyusunan Renstra adalah untuk mewujudkan visi dan misi dengan

melakukan intervensi pada bidang-bidang strategis pada arah kebijakan lima

tahun yang akan datang. Tujuannya adalah:

1. Mendukung peningkatan kinerja instansi pemerintah khususnya dalam sistem

perencanaan yang strategis

2. Memberi arah dan pedoman yang jelas bagi aparat perencana dalam

memanfaatkan sumber daya potensial yang ada secara terpadu

3. Merencanakan perubahan secara efektif dan proaktif dalam lingkungan yang

selalu berubah dan berkembang

4. Menjadikan Renstra sebagai suatu perangkat manajerial dalam manajemen

perencanaan yang efektif, efisien dan akuntabel

5. Mengembangkan pemikiran, sikap dan tindakan yang berorientasi kepada

masa depan serta meningkatkan mutu berbagai produk perencanaan secara

optimal

6. Memudahkan para stakeholders dan SKPD terkait melakukan langkah-

langkah adaptasi terhadap lingkungan strategis yang selalu berubah

7. Mengembangkan dan meningkatkan komunikasi diantara berbagai

stakeholders dalam proses perencanaan pembangunan.

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

4

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan pada penyusunan Renstra Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Barru adalah:

BAB I PENDAHULUAN, berisi:

1.1.Latar Belakang

1.2.Landasan Hukum

1.3.Maksud dan Tujuan

1.4.Sistematika Penulisan

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD, berisi:

2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2.Sumberdaya SKPD

2.3.Kinerja Pelayanan SKPD

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI,

3.6. Identifikasi Permasalahan Pembangunan

3.7. Isu-Isu strategis

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN,

berisi:

4.1. Visi dan Misi SKPD

4.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

4.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN

SASARAN RPJMD

BAB VII PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

7.1 Pedoman Transisi

7.2 Kaidah Pelaksanaan

LAMPIRAN

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

5

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja adalah unsur penunjang Pemerintah

Kabupaten di Bidang Penegakan Perda yang dipimpin oleh seorang Kepala yang

berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Satuan Polisi Pamong Praja mempunyai tugas memelihara dan

menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum dan perlindungan

masyarakat, menegakkan Peraturan Daerah, Peraturan Bupati dan Keputusan

Bupati.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut di atas, Kantor Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja mempunyai fungsi : .

1. Menyusun Program dan pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum,

perlindungan masyarakat, penegakan Peraturan Daerah (perda), Peraturan

Bupati dan keputusan Bupati.

2. Pelaksanaan kebijakan pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum, perlindungan masyarakat di Daerah.

3. Pelaksanaan kebijakan penegakan Peraturnan Daerah dan Peraturan Bupati.

4. Pelaksanaan pengembangan personil Satuan Polisi Pamong Praja dan

perlindungan masyarakat.

5. Pelaksanaan koordinasi pemeliharaan dan penyelenggaraan ketentraman dan

ketertiban umum, perlindungan masyarakat, penegakan Perda, peraturan

Bupati dengan Aparat Kepolisian Negara, PPNS dan aparatur lainnya.

6. Pengawasan terhadap masyarakat agar mematuhi dan mentaati Perda dan

Peraturan Bupati.

7. Pelaksanaan urusan ketatausahaan.

Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian

serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam menjalankan kegiatan

operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan

jelas pemisahan kegiatan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana

hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

6

Struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru sesuai

dengan Peraturan Daerah Kabupaten Barru Nomor 06 Tahun 2008 adalah sebagai

berikut:

1. Kepala Satuan

2. Subbagian Tata Usaha

3. Seksi Operasional dan Pengawasan

4. Seksi PPNS dan Pengembangan Kapasitas Satuan Polisi Pamong Praja

5. Seksi Pemadam Kebakaran

6. Jabatan Fungsional

Secara struktural, Kepala Satuan merupakan jabatan struktural eselon III,

Kepala Subbagian merupakan jabatan struktural eselon IV/a dan Kepala Seksi

merupakan jabatan struktural eselon IV/a.

Untuk lebih jelas dari struktur organisasi dapat dilihat pada bagan di bawah ini:

K E P A L A

KELOMPOK JABATAN

FUNSIONAL

SEKSI PEMADAM

KEBAKARAN

SUBBAGIAN TATA USAHA

SEKSI ppns DAN PENGEMBANGAN

KAPASITAS SATPOL PP

SEKSI OPERASIONAL

DAN PENGAWASAN

Page 7: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

7

Uraian tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berkut:

1. Subbagian Tata Usaha

Subbagian tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan umum, keuangan,

penatausahaan surat menyurat, umum, keuangan, dan urusan rumah tangga.

Uraian tugas Subbagian tata usaha, meliputi:

a. Menghimpun dan membuat rencana strategis, program kerja serta kegiatan di

lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.

b. Merencanakan kegiatan Sub Bagian Tata Usaha berdasarkan kegiatan tahun

sebelumnya, sebagai bahan untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan

perturan yang telah ditetapkan

c. Memberi petunjuk kepada bawahan di lingkungan sub Bagian Tata usaha agar

dalam melaksanakan tugas sesuai dengan petunjuk dan ketentuan yang

berlaku sehingga tercapai efektifitas dan efisiensi pelaksanaan tugas.

d. Membagi tuga satau kegiatan kepada para bawahan di lingkungan Subbagian

Tata Usaha dengan memberikan arahan baik secara tertulis maupun lisan

sesuai dengan permasalahan dan bidang tugasnya masing- masing.

e. Membimbing para bawahan di lingkungan Subbagian tata Usaha dan

melaksanakan tugas agar sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang

berlaku.

f. Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di

lingkungan Subbagian Tata Usaha guna penyempurnaan lebih lanjut.

g. Menilai kinerja para bawahan di lingkungan Subbagian tata Usaha

berdasarkan ketentuan yang berlaku untuk dipergunakan sebagai bahan

dalam peningkatan karier.

h. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan, kebijakan

teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan- bahan lainnya yang

berhubungan dengan penyusunan program- program Subbagian Tata Usaha

sebagai pedoman dan landasan kerja.

i. Menghimpun, membuat dan mengefaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja

Triwulan, Semester dan Tahunan di lingkungan Subbagian Tata Usaha.

j. Mencari, mengumpulkan, menghimpun, dan mengolah data dan informasi

yang berhubungan dengan penyusunan program- program di lingkungan

Subbagian Tata Usaha.

Page 8: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

8

k. Menyiapkan bahan- bahan dalam rangka penyusunan kebijakan, pedoman,

dan petunjuk teknis, mengenai penyusunan program- program kerja di

lingkungan Subbagian Tata Usaha serta program kerja tahunan.

l. Menginventarisasi permasalahan yang berhubungan dengan penyusunan

program- program di lingkungan Subbagian Tata Usaha serta menyiapkan

bahan- bahan dalam rangka pemecahan masalah.

m. Menghimpun dan menginventarisasi dalam rangka perumusan kebijakan

bidang Tata Usaha.

n. Melakukan koordinasi terhadap satuan kerja perangkat Daerah dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang Tata

Usaha.

o. Melakukan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah terkait melalui

Kepala Satuan, dalam pelaksanaan tugas Subbagian Tata Usaha. Dan

p. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Satuan baik secara tertulis

maupun lisan sesuai dengan tugasnya dalam rangka kelancaran pelaksanaan

tugas Kepala Satuan.

2. Seksi Operasional dan Pengawasan

Seksi Operasional dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan tugas

operasinal di bidang penegakan, penertiban, pengamanan, dan penyuluhan dalam

penyelenggaraan di bidang operasional dan pengawasan.

Uraian tugas Seksi Operasional dan Pengawasan meliputi :

Menertibkan dan menindak warga masyarakat atau Badan Hukum yang

mengganggu ketentraman dan ketertiban Umum dalam pelaksanaan tugas

Seksi Operasional dan Pengawasan

Melakukan pemerikasaan terhadap warga masyarakan atau Badan Hukum

yang melakukan pelanggaran atas Peraturan Daerah dan Keputusan

Kepala Daerah dalam pelaksanaan tugas Seksi Operasinal dan

Pengawasan

Melakukan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau

Badan Hukum yang melakukan pelanggaran atas peraturan daerah dan

keputusan kepala daerah dalam pelaksanaan tugas seksi operasional dan

pengawasan.

Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak hasasi manusia dan

Page 9: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

9

norma-norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di masyarakat.

Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

Melaporkan kepada Kepolisian Negara atas ditemukannya atau patut di

duga adanya tindak pidana. Dan

Menyerahkan kepada PPNS atas di temukannya atau patut diduga adanya

pelanggaran terhadap peraturan daerah dan keputusan bupati.

3. Seksi PPNS Dan Pengembangan Kapasitas Satpol PP

Seksi PPNS dan Pengembangan Kapasitas Satpol PP Melaksanakan tugas

oprasional di bidang penegakan, penertiban, pengamanan, dan penyuluhan dalam

penyelenggaraan dibidang PPNS dan pengembangan Kapasitas Satpol PP.

Uraian tugas Seksi PPNS dan pengembangan Kapasitas Satpol PP,

meliputi :

a. Menertibkan dan menindak warga masyarakat atau Badan Hukum yang

menggangu ketentraman dan ketertiban Umum dalam pelaksanaan tugas Seksi

PPNS dan pengembangan Kapasitas Satpol PP.

b. Melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau Badan Hukum yang

melakukan pelanggaran atas peraturan Daerah dan keputusan Kepala Daerah

dalam pelaksanaan tugas Seksi PPNS dan pengembangan Kapasitas Satpol PP.

c. Melakukan tindakan represif non yustisial terhadap warga masyarakat atau Badan

Hukum yang melakukan pelanggaran atas peraturan dan keputusan kepala

Daerah dalam pelaksanaan tugas Seksi PPNS dan pengembangan Kapasitas

Satpol PP.

d. Menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, hak asasi manusia dan norma-

norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang dimasyarakat.

e. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

f. Melaporkan kepada Kepolisian Negara atas ditemukannya atau patut diduga

adanya tindak pidana. Dan

g. Menyerahkan kepada PPNS atas ditemukannya atau patut diduga adanya

pelanggaran terhadap peraturan daerah dan keputusan bupati.

Page 10: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

10

4. Seksi Pemadam Kebakaran

Seksi Pemadam Kebakaran melaksanakan tugas operasionaldi bidang

penegakan, penertiban, pengamanan, dan penyuluhan dalam penyelenggaraan di

bidang Pemeriksaan dan Penyidikan.

Uraian tugas Seksi Pemadam Kebakaran, meliputi :

a. Menertibkan dan menindak warga masyarakat atau Badan Hukum yang

mengganggu kententraman dan ketertiban Umum dalam pelaksanaan tugas

Seksi Pemadam Kebakaran.

b. Melakukan pemeriksaan terhadap warga masyarakat atau Badan Hukum yang

melakukan pelanggaran atas peraturan Daerah dan keputusan Kepala Derah

dalam pelaksanaan tugas Seksi Pemadam Kebakaran.

c. Memeriksa, mengoreksi dan mengontrol hasil kerja para bawahan di lingkungan

Seksi Pemadam Kebakaran guna penyempurnaan lebih lanjut.

d. Mencari, mengumpulkan, menghimpun dan mengestimasikan, mengolah data dan

informasi yang berhubungan dengan tugas Seksi Pemadam Kebakaran.

e. Melakukan koordinasi antar Seksi di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja.

f. Membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat

mengganggu ketentraman dan ketertiban umum.

g. Melaporkan kepada Kepolisian Negara atas di temukannya atau patut diduga

adanya tindak pidana.

h. Menyerahkan kepada PPNS atas ditemukannya atau patut diduga adanya

pelanggaran terhadap peraturan daerah dan keputusan bupati.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

11

2.2 Sumberdaya SKPD Sumberdaya Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru dapat dilihat dari

jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sarana dan prasarana yang ada.

Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Barru sampai Desember 2010 berjumlah 60 orang dengan perincian sebagai berikut:

1. PNS berdasarkan Golongan :

No.

Golongan

Jumlah

Ket

1. IV/a -

2. III/d 2 0rang

3. III/a I Orang

4. II/b 29 Orang

5. II/a 21 Orang

6. I/c 6 Orang

7. I/a I Orang

2. PNS berdasarkan tingkat Pendidikan formal/ Ijazah :

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Ket

1. Sekolah Dasar 1 Orang

2. Sekolah Menengah Pertama 7 Orang

3. Sekolah Menengah Atas 50 Orang

4. D3 1 Orang

5. S1 1 Orang

6. S2 -

7. S3 -

3. PNS berdasarkan Pendidikan perjenjangan

No.

Tingkat Pendidikan

Jumlah

Ket

1. Diklatpim Tk. I - 2. Diklatpim Tk. II - 3. Diklatpim Tk. III 1 Orang 4. Diklatpim Tk. IV 1 Orang

Page 12: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

12

4. Sarana dan Prasarana Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru yang ada dapat

dirinci sebagai berikut :

No

Sarana dan Prasarana

Jumlah Kondisi

<Rusak/Baik>

1 Mobil Patroli 1 Unit Baik

2 Mobil Pemadam Kebakaran 3 Unit 2 Baik

1 Rusak

3 Motor 4 Unit Baik

4 Komputer 1 Unit Baik

5 Laptop 1 Unit Baik

6 Meja

Kursi

3 Buah

3 Buah

Baik

Baik

7 Lemari 1 Buah Baik

8 Filling cabinet 1 Buah Baik

9 Pesawat HT (Handy Talky) 10 Buah 5 Baik

5 Rusak

10 Rick 3 Buah Baik

11 Pakaian anti Huru Hara 1 set Baik

12 Perahu Karet 1 unit Baik

Berdasarkan struktur organisasi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Barru dan jumlah aparat yang terrsedia telah mencukupi untuk melaksanakan

tugas pokok dan fungsinya, namun belum efektif mengingat struktur jabatan yang

ada belum semua terisi, disamping itu belum memiliki perencana yang mengisi

jabatan sebagai fungsional perencana. Selain itu untuk mendukung pelaksanaan

tugas dan fungsi sangat ditentukan oleh kualitas sumberdaya aparat. Salah satu

kendala yang dihadapi adalah sebagian besar aparat belum mengikuti diklat

fungsional dan diklat teknis substantif.

Dari sisi ketersediaan sarana dan prasarana, jumlah dan kualitas yang

tersedia terutama untuk kegiatan operasional di lapangan belum cukup memadai,

dengan demikian perlu diperhatikan penambahan dan optimalisasi pemanfaatan

sarana dan prasarana untuk menunjang pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

13

3.1 Kinerja Pelayanan SKPD

Kinerja pelayanan unit kerja, berkaitan erat dengan pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi yang dimanifestasikan dalam capaian kinerja setiap tahun. Gambaran

capaian kinerja dapat dilihat pada table 2.1 dan table 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan

NO

Indikator Kinerja sesuai

Tugas dan Fungsi SKPD

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Capaian pada Tahun ke-

2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

1 2 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1

Menurunnya pelanggaran PERDA masyarakat

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

2 Tertanganinya kegiatan aksi masyarakat

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

3 Tertibnya fasilitas umum/ fasilitas sosial

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

4

Tertibnya disiplin aparatur/ PNS dan anakk sekolah

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

5 Tertibnya administrasi 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

6

Prosentase pencapaian sasaran kinerja <lancarnya kegiatan operasional>

20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 100 100 100 100 100

7 Meningkatnya kualitas SDM

3 3 3 3 3 3 0 2 3 0 100 0 66,6 100 0

Penilaian kinerja Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru dilakukan

terhadap indicator sasaran dengan mengukur target yang telah ditetapkan dan realisasi

yang dicapai mulai tahun 2006 sampai dengan tahun 2010. Berdasarkan pencapaian

kinerja pelayanan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru dari tahun 2006 sampai

dengan 2010 secara umum telah mencapai target. Sebanyak tujuh indicator ada enam

indicator yang capaian kinerjanya memenuhi target setiap tahun, yaitu (1) Menurunnya

pelanggaran PERDA masyarakat, (2) Tertanganinya kegiatan aksi masyarakat, (3)

Tertibnya fasilitas umum/ fasilitas sosial, (4) Tertibnya disiplin aparatur/ PNS dan anak

sekolah, (4) Tertibnya administrasi, (5) Prosentase pencapaian sasaran kinerja

(lancarnya kegiatan operasional), sedangkan Meningkatnya kualitas SDM tdk mencapai

target pada tahun 2007 dan 2010 karena kegiatannya di batalkan di provinsi.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

14

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Permasalahan

Gambaran permasalahan yang dihadapi Kantor Satuan Polisi Pamong Praja dalam

menjalankan tugas, antara lain :

1. Masih banyaknya pelanggaran terhadap Peraturan Daerah

2. Belum optimalnya pelaksanaan ketentraman dan ketertiban umum

3. Belum optimalnya pelayanan public

4. Masih rendahnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur

5. Masih terbatasnya dukungan sarana dan prasarana

6. Masih rendahnya efektifitas dan efisiensi pengolahan program dan

kegiatan

3.2. Isu Strategi

Isu-isu strategis berdasarkan tugas dan fungsi SKPD adalah kondisi atau hal

yang harus diperhatikan atau dikedepankan dalam perencanaan pembangunan

karena dampaknya yang signifikan bagi SKPD dimasa datang. Suatu

kondisi/kejadian yang menjadi isu trategis adalah keadaan yang apabila tidak

diantisipasi, akan menimbulkan kerugian yang lebih besar atau sebaliknya, dalam

hal tidak dimanfaatkan, akan menghilangkan peluang untuk meningkatkan layanan

kepada masyarakat dalam jangka panjang.

Suatu isu strategis bagi SKPD diperoleh baik berasal dari analisis internal

berupa identifikasi permasalahan pembangunan maupun analisis eksternal berupa

kondisi yang menciptakan peluang dan ancaman bagi SKPD di masa lima tahun

mendatang.

Informasi yang diperlukan dalam perumusan isu-isu strategis berdasarkan

tugas dan fungsi ini adalah pendekatan analisis SWOT, yaitu untuk melihat

komplektisitas permasalahan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru sebagai

suatu lembaga dan kemudian diambil langkah-langkah untuk mengatasi dan

menghilangkan atau mengurangi kelemahan dan ancaman serta memperkuat atau

meningkatkan kekuatan atau peluang. Analisis SWOT untuk Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Barru adalah sebagai berikut :

Page 15: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

15

A. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL Kekuatan ( Strenghts )

1. Dukungan Sumber Daya Manusia sebanyak 60 orang

2. Anggaran Belanja sebesar Rp. 1.207.446.150,- yang terdiri dari belanja

langsung dan tidak langsung

3. Adanya perangkat Peraturan Perundangan yang mendukung Satuan Polisi

Pamong Praja :

4. Dukungan sarana dan prasarana Satuan Polisi Pamong Praja yang cukup

memadai, yaitu gedung kantor, peralatan dan perlengkapan gedung kantor

5. Adanya kemitraan antara Pemerintah, TNI, POLRI, LSM, Tokoh Agama,

Tokoh Masyarakat dan Komponen Masyarakat.

Kelemahan ( Weaknesses ) :

1. Penataan Management Kelembagaan/Struktur Organisasi sampai ketingkat

kecamatan.

2. Kurang selarasnya antara kewenangan, tanggung jawab program

pembiayaan serta lokasi dan sasaran.

3. Kurang akuratnya data dan informasi tentang keamanan dan ketertiban

umum dan keterbatasan sarana pendukungnya.

B. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Peluang ( Opportunities )

1. Terjalinnya kerjasama dibidang Keamanan dan ketertiban semua pihak

2. Semakin meningkatnya proses pemberdayaan seluruh perangkat aparatur

dalam memanfaatkan potensi Sumber Daya yang tersedia yang mengarah

pada ketertiban dan keamanan

3. Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam fungsi perlindugan masyarakat

4. Berkembangnya situasi yang aman dan tertib di lingkungan masyarakat

Ancaman ( Threats )

1. Adanya perubahan politik dan kebijaksanaan Nasional yang mengakibatkan

Satuan Polisi Pamong praja dimasa depan tidak hanya dalam bela negara

namun peranan itu mesti lebih ditingkatkan pada bidang lain dan

menyentuh kepentingan masyarakat banyak.

2. Semakin lemahnya koordinasi maka menimbulkan kesenjangan didalam

pelaksanaannya sebagai akibat dari perbedaan pemahaman terhadap

Page 16: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

16

otonomi yang memberi kewenangan luas kepada Pemerintah Kabupaten

dan Kota.

3. Mahalnya biaya koordinasi keamanan dan ketertiban sebagai akibat

tuntutan beragamnya karakteristik wilayah dan beragamnya karakteristik

penduduk dalam menerima kualitas perubahan pembangunan.

Tantangan dan peluang pengembangan pelayanan yang dihadapi Satuan

Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru lima tahun ke depan sangat besar. Hal ini

berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi. Belakangan ini, gerak langkah Satuan

Polisi Pamong Praja tidak pernah luput dari perhatian publik, mengingat segala

aktivitasnya dengan mudah diketahui melalui pemberitaan di media massa, baik

cetak maupun elektronik. Sayangnya, image yang terbentuk di benak masyarakat

atas sepak terjang aparat Satuan Polisi Pamong Praja sangat jauh dari sosok ideal,

yang sejatinya menggambarkan aparatur pemerintah daerah yang dalam

melaksanakan tugasnya menjunjung tinggi norma hukum, norma agama, Hak Asasi

Manusia dan norma-norma sosial lainnya yang hidup dan berkembang di

masyarakat.

Munculnya gambaran miring terhadap sosok aparat Satuan Polisi Pamong

Praja tidak lain dan tidak bukan, karena seringnya masyarakat disuguhi aksi-aksi

represif, namun terkesan arogan dari aparat daerah tersebut saat menjalankan

perannya dalam memelihara dan menyelenggarakan keamanan dan ketertiban

umum. Pembongkaran bangunan liar, penertiban pedagang kaki lima, PSK dan

gelandangan, yang sering berujung bentrokan fisik, merupakan gambaran

keseharian yang sering disuguhkan oleh aparat Satuan Polisi Pamong Praja,

sekalipun tindakan-tindakan represif tersebut hanyalah sebagian dari fungsi dan

peran Polisi Pamong Praja, sebagai pengemban penegakan hukum non yustisial di

daerah. Karena itu, tidak berlebihan apabila kemudian masyarakat mencap aparat

Satuan Polisi Pamong Praja sebagai aparat yang kasar, arogan, penindas

masyarakat kecil, serta sebutan-sebutan lain yang tidak enak didengar. Ditambah

dengan peran media massa yang sering membumbuinya dengan berita-berita

sensasional, makin miringlah penggambaran tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Terlepas dari benar tidaknya gambaran masyarakat tentang Satuan Polisi

Pamong Praja, dalam tulisan ini saya mencoba untuk menyegarkan ingatan kita

tentang bagaimana sejatinya fungsi dan peran Satuan Polisi Pamong Praja dalam

Page 17: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

17

rangka pembinaan keamaman dan penegakan hukum. Gambaran ini penting untuk

dikemukakan guna diperolehnya kesamaan pandangan, baik dari masyarakat,

Satuan Polisi Pamong Praja, maupun pemangku kepentingan lainnya mengenai

sosok Satuan Polisi Pamong Praja yang sesungguhnya.

Dengan melihat pada kewenangan yang diberikan kepada Satuan Polisi

Pamong Praja, tidak dapat dipungkiri bahwa keberadaan Satuan Polisi Pamong

Praja sangat penting dan strategis dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah

sesuai dengan lingkup tugasnya, termasuk didalamnya penyelenggaraan

perlindungan masyarakat (Linmas)

Peluang terhadap tugas pokok dan fungsi adalah:

1. Adanya koordinasi, komunikasi dan partisipasi antara Masyarakat, Pemerintah

daerah Propinsi, Kabupaten dan Pemerintah Pusat.

2. Adanya peningkatan profesionalisme anggota Satuan Polisi Pamong Praja

untuk menjawab tantangan tugas dan dinamika sosial yang semakin

berkembang di dalam era masyarakat yang global.

3. Adanya komitmen kerjasama yang sinergis dengan Instansi terkait khususnya

instansi dibidang Keamanan dan Ketertiban dan tokoh masyarakat untuk

menjaga dan memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat.

4. Adanya peraturan, hukum dan hak asasi manusia dengan dilandasi nilai-nilai

budaya sebagai warisan leluhur bangsa dalam pelaksanaan operasi

dilapangan

Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka isu strategis yang dihadapi meliputi :

1. Belum optimalnya penanganan penanganan terhadap pelanggaran PERDA

dan pelaksanaan ketertiban umum

2. Belum optimalnya dukungan pelayanan terhadap masyarakat

3. Peningkatan kualitas SDM aparatur

4. Dukungan masyarakat mendukung pelaksanaan ketentraman dan ketertiban

Page 18: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

18

BAB IV

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1. Visi dan Misi SKPD

V I S I :

“ Terwujudnya Ketertiban dan Ketentraman yang Bernuansa Keagamaan”

Visi ini merupakan arah perjalanan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Barru selama tahun 2010-2015 dengan penjelasan makna visi sebagai berikut : 1. Ketertiban mengandung arti bahwa suatu situasi dan kondisi masyarakat yang

serba teratur sesuai dengan norma, aturan, dan hukum yang berlaku.

2. Ketentraman mengandung arti bahwa suatu kondisi kemanusiaan yang

terlepas dari segala bentuk ancaman dan gangguan baik lahir maupun bathin

3. Keagamaan mengandung arti bahwa setiap warga Negara wajib mematuhi

peraturan- peraturan yang berlaku berdasarkan aturan hukum, norma- norma

dan nilai keagamaan.

M I S I :

Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten

Barru yaitu:

1. Menegakkan Peraturan Daerah dan Kebijakan Pemerintah Daerah 2. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan perkembangan

zaman

Page 19: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

19

a. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD

Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan

untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan

menangani isu strategis daerah yang dihadapi. Sedangkan sasaran adalah hasil

yang diharapkan dari suatu tujuan yang diformulasikan secara terukur, spesifik,

mudah dicapai, rasional, untuk dapat dilaksanakan dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun ke depan.

Tujuan Jangka Menengah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru

Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Terjaminnya kelestarian lingkungan dan keberlanjutan sumberdaya alam

2. Terwujudnya pelayanan umum yang efektif dan efisien dan memuaskan

masyarakat

Sasaran Jangka Menengah Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru

Tahun 2010-2015 adalah sebagai berikut:

1. Terciptanya sistem penanganan bencana yang tanggap, efektif dan efisien.

2. Semakin harmonisnya kehidupan sosial dan tingginya kepatuhan kepada

hukum.

3. Tercapainya efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/kegiatan yang

transparan, akuntabel dan partisipatif.

4. Terciptanya pelayanan publik yang prima.

5. Meningkatnya kemampuan manajerial dan teknis aparatur.

b. Strategi dan Kebijakan SKPD

Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD adalah strategi dan kebijakan

SKPD untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah SKPD yang selaras

dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam

rancangan awal RPJMD. Strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD

menunjukkan bagaimana cara SKPD mencapai tujuan, sasaran jangka menengah

SKPD, dan target kinerja hasil (outcome) program prioritas RPJMD yang menjadi

tugas dan fungsi SKPD. Strategi dan kebijakan dalam Renstra SKPD selanjutnya

menjadi dasar perumusan kegiatan SKPD bagi setiap program prioritas RPJMD

yang menjadi tugas dan fungsi SKPD.

Page 20: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

20

Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam

rencana strategis, maka strategi dan kebijakan Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Barru adalah:

1. Meningkatnya kelestarian lingkungan hidup dan antisipasi penanggulangan

bencana

2. Mempertahankan situasi keamanan yang kondusif melalui penegakan hukum

3. Keterlibatan stockholder secara partisifatif dalam menyusun program dan

kegiatan

4. Meningkatkan kualitas pelayanan umum melalui penerapan tata kelola

Pemerintahan yang transparan, akuntabel dan partisipatif

5. Pelaksanaan Diklat dan Bintek

Adapun kebijakan yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja untuk

menjaga kelancaran dalam menjalankan tugas, adalah :

1. Penyediaan sarana dan prasarana pendukung dalam mengantisipasi bencana

2. Menanamkan nilai- nilai kesadaran dan menjaga keharmonisan antara

kelompok/ golongan dan kepentingan pemangku kepentingan

3. Meningkatkan pencapaian efektifitas dan efisiensi pengelolaan program/

kegiatan yang transparan, akuntabel, dan partisifatif

4. Meningkatkan kualitas pelayanan, kemasyarakatan, kepemerintahan dan

pembangunan.

5. Pengembangan kualitas SDM aparatur.

Page 21: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

21

BAB V

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Program SKPD merupakan program prioritas RPJMD yang sesuai dengan

tugas dan fungsi SKPD. Rencana program prioritas beserta indikator keluaran program

dan pagu per SKPD sebagaimana tercantum dalam rancangan awal RPJMD,

selanjutnya dijabarkan SKPD kedalam rencana kegiatan untuk setiap program prioritas

tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program prioritas ini didasarkan atas

strategi dan kebijakan jangka menengah SKPD.

Indikator keluaran program prioritas yang telah ditetapkan tersebut,

merupakan indikator kinerja program yang berisi outcome program. Outcome merupakan

manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah untuk beneficiaries tertentu yang

mencerminkan berfungsinya keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program.

Kegiatan yang dipilih untuk setiap program prioritas, harus dapat menunjukkan

akuntabilitas kinerja sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD.

Rencana program dan kegiatan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru

adalah sebagai berikut:

1. Program Peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaraan, dengan

kegiatan Pengadaan sarana dan Prasarana Pencegahan bahaya kebakaraan

2. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksaaan

Kegiatan KDH, dengan kegiatan Penanganan kasus pengaduan di lingkungan

pemerintah daerah

3. Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan

kebijakan KDH, dengan kegiatan Penegakan Perda

4. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan tindak Kriminal, dengan

kegiatan Peningkatan kerjasama dengan aparat keamanan dalam tekhnis

pencegahan kejahatan

5. Program Pelayanan administrasi Perkantoran, dengan kegiatan sebagai berikut:

5.1. Penyediaan jasa Surat Menyurat

5.2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

Page 22: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

22

5.3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional

5.4. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja

5.5. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor

5.6. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

5.7. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah

5.8. Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke dalam daerah

6. Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan

keuangan, dengan kegiatan sebagai berikut:

6.1. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

6.2. Penyusunan laporan semesteran

6.3. Penyusunan laporan akhir tahun

6.4. Penyusunan RKA dan DPA

6.5. Monitoring dan Evaluasi

7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, dengan kegiatan sebagai

berikut:

7.1. Pengadaan perlengkapan gedung kantor

7.2. Pengadaan peralatan gedung kantor

7.3. Pengadaan meubeleur

7.4. Pemeliharaan rutin/berkala mobiljabatan

7.5. Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

7.6. Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor

7.7. Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur

7.8. Rehabilitasi sedang/berat kendaraan dinas/operasional

8. Program Peningkatan pelayanan public, dengan kegiatan Penyusunan standar

pelayanan

Page 23: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

23

9. Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dengan kegiatan sebagai

berikut:

9.1. Pendidikan dan pelatihan formal

9.2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan

9.3. Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan

Indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif Satuan Polisi

Pamong Praja Kabupaten Barru dapat dilihat pada tabel lampiran

Page 24: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

24

BAB VI

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru yang secara langsung

menunjukkan kinerja yang akan dicapai dalam Lima tahun mendatang sebagai komitmen

untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Barru Tahun

2010-2015, ditampilkan dalam table 6.1 di bawah ini

Tabel 6.1

Indikator Kinerja SKPD yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

Kabupaten Barru Provinsi Sulawesi Selatan

No Indikator

Kondisi Kinerja

pada Awal Periode RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada Akhir

Periode RPJMD 2010 2011 2012 2013 2014 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 10

1 Persentase korban dan

lokasi bencana yang

ditangani

32,5 %

7,5 %

7,5 %

7,5 %

7,5 %

7,5 %

70 %

2 Meningkatnya penegakan

PERDA dari masyarakat

10 PERDA

2 PERDA

2 PERDA

2 PERDA

2 PERDA

2 PERDA

20 PERDA

3 Tertanganinya kegiatan

aksi di masyarakat

20 Kali

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

6 kali

50 kali

4 Tertibnya administrasi dan

keuangan

91,65%

1,67%

1,67%

1,67%

1,67%

1,67%

100%

5 Persentase pencapaian

sasaran kinerja

91,65%

1,67%

1,67%

1,67%

1,67%

1,67%

100%

6 Tersusun dan

terimplementasikannya

SOPP

0

0

100 %

100 %

100 %

100 %

100 %

7 Persentase aparat yang

mengikuti diklat Teknis

dan fungsional

65,64%

2,00%

3,09%

3,09%

3,09%

3,09%

80%

Page 25: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

25

BAB VII

PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN

7.1 Pedoman Transisi 1. Dalam rangka menjaga kesinambungan penyelenggaraan kegiatan Kantor

Satuan Polisi Pamong Praja dan mengisi kekosongan Rencana

Pembangunan Daerah tahun 2016 yang diperlukan sebagai pedoman dalam

penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah tahun 2016 dalam rangka

penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah tahun

2016 maka Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Barru tahun 2010-2015 juga mencakup rencana program dan kegiatan

indikatif satu tahun berikutnya. 2. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru juga berkewajiban

untuk menjabarkan rencana program dan kegiatan indikatif satu tahun

berikutnya sebagai program dan kegiatan transisi tahun 2016 kedalam

rencana strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah dengan berpedoman pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru tahun

2010-2015

7.2 Kaidah Pelaksanaan

1. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja berkewajiban untuk melaksanakan

program- program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Daerah Kabupaten Barru tahun 2010-2015 dengan sebaik- baiknya 2. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja berkewajiban untuk menyusun rencana

strategis yang memuat tentang Pendahuluan, Gambaran Pelayanan, Isu –

isu Strategis berdasarkan tugas dan fungsi, Visi, Misi, Tujuan, Strategi dan

Kebijakan, Rencana program dan kegiatan, Indikator kinerja, kelompok

sasaran dan pendanaan indikatif serta indikator kinerja yang mengacu pada

tujuan dan sasaran RPJMD 2010-2015. 3. Kantor Satuan Polisi Pamong Praja berkewajiban menjamin konsistensi

antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Barru tahun 2010-2015 dengan Rencana strategis Kantor Satuan Polisi

Pamong Praja.

Page 26: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

26

4. Evaluasi umum pelaksanaan Renstra Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Barru tahun 2011-2015 dilaksanakan pada akhir periode, dan

dibuat sebagai evaluasi resmi kinerja Kantor Satuan Polisi Pamong Praja

Kabupaten Barru dalam melaksanakan Renstra Pemerintah Kabupaten

Barru, sekaligus sebagai pertimbangan dalam menyiapkan Renstra periode

selanjutnya. 5. Renstra Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru tahun 2011-

2015 tidak terlepas kaitannya dengan pengukuran kinerja unit organisasi

Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Barru yang menunjukkan

sampai berapa jauh pencapaian tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan. 6. Upaya pencapaian sasaran strategis Renstra Kantor Satuan Polisi Pamong

Praja Kabupaten Barru tahun 2010-2015 melalui kegiatan dengan

pembiayaan berasal dari pendapatan Daerah dan sumber- sumber lain

yang sah.

Barru, 11 Juli 2011

Plt. Kasat Polisi Pamong Praja Kab. Barru

ANDI AKHRAM, S.Sos Pangkat : Penata TK. I

NIP : 19590915 198502 1 002

Page 27: BAB I PENDAHULUAN - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/4098/narasi_renstra_satpol.pdfBAB I PENDAHULUAN, berisi: 1.1.Latar Belakang 1.2.Landasan Hukum 1.3.Maksud dan Tujuan

27