B A B I - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/5907/9__lkip_bkpsdm_tahun_2018.pdf ·...

69
1 B A B I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. Lahirnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang BersihdanBebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan salah satu upaya mewujudkan good governance.Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999tersebut disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Dalam penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas ini adalah asas yang menentukan bahwa setiap hasil kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegangkedaulatan tertingginegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh masing-masing instansi.

Transcript of B A B I - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/5907/9__lkip_bkpsdm_tahun_2018.pdf ·...

1

B A B I

PENDAHULUAN

Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan

untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.

Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang

tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung

jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.

Lahirnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang BersihdanBebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan salah satu upaya

mewujudkan good governance.Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun

1999tersebut disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas

kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas

keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Dalam

penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas ini adalah asas

yang menentukan bahwa setiap hasil kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat

dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegangkedaulatan

tertingginegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut

mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara

untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan

pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh

masing-masing instansi.

2

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaKabupaten Barru

sebagai satuan kerja pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan untuk

menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta

menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja Instansi PemerintahBadan Kepegawaian dan Pengembangan SDM

Kabupaten Barru disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan

Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah.

A. SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI

Susunan organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru diatur berdasarkan Peraturan

Bupati Barru Nomor 65 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan

Fungsi serta Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru.

Susunan organisasi Badan Kepegawaiandan pengembangan Sumber Daya

Manusia berdasarkan Peraturan Bupati Barru Nomor 65 Tahun 2016 tentang Susunan

Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Program dan Keuangan

b. Sub Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia

3. Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan informasi, terdiri dari :

3

a. Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian

b. Sub Bidang Data dan Informasi

c. Sub Bidang Fasilitasi Profesi ASN

4. Bidang Mutasi, Promosi dan pengembangan Kompetensi terdiri dari :

a. Sub Bidang Mutasi

b. Sub Bidang Kepangkatan

c. Sub Bidang Pengembangan Karier, Promosi dan Kompetensi

5. Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan Aparatur terdiri dari:

a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan

b. Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja

c. Sub Bidang Disiplin dan Penghargaan

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Berdasarkan Peraturan Bupati Barru, maka kedudukan Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru adalah merupakan unsur

pendukung urusan pemerintahan di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber

daya manusia yang menjadi kewenangan daerah. Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Badan yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan

melaksanakan urusan pemerintahan bidang kepegawaian dan pengembangan sumber

daya manusia yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan

kepada Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.

4

Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi;

b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan

Kompetensi;

c. Perumusan kebijakan teknis di bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan;

d. Perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan

yang menunjang tugas organisasi;

e. Pelaksanaan administrasi Badan; dan

f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.

5

SUSUNAN ORGANISASI

BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BARRU

BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 7 TAHUN 2016

TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

KEPALA

SEKRETARIAT

SUB BIDANG PENILAIAN

DAN EVALUASI KINERJA

SUBBIDANG PENDIDIKAN

DAN PELATIHAN

BIDANG DIKLAT, PENILAIAN

KINERJA DAN PENGHARGAAN

SUB BIDANG

KEPANGKATAN

SUB BIDANG MUTASI

BIDANG MUTASI, PROMOSI

DAN PENGEMBANGAN

KOMPETENSI

SUB BIDANG DATA DAN

INFORMASI

SUB BIDANG PENGADAAN

DAN PEMBERHENTIAN

BIDANG PENGADAAN,

PEMBERHENTIAN DAN

INFORMASI

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN

SDM

SUBBAG PROGRAM

DAN KEUANGAN

SUB BIDANG FASILITASI

PROFESI ASN SUB BIDANG PENGEMBANGAN

KARIER, PROMOSI DAN

KOMPETENSI

SUB BIDANG DISIPLIN DAN

PENGHARGAAN

6

Uraian tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan

dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan subbagian program dan

keuangan, umum dan sumber daya manusia serta memberikan pelayanan administrasi

dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia berdasarkan pedoman yang ada untuk

kelancaran tugas.

Sekretariat dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang program dan keuangan; dan

b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum dan sumber daya manusia.

2. Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi

Bidang pengadaan, pemberhentian, dan informasi dipimpin oleh seorang

kepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di

bidangpengadaan, pemberhentian dan informasi berdasarkan pedoman yang berlaku

untuk kelancaran tugas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Pengadaan,

Pemberhentian dan Informasi mempunyai fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan pengadaan, pemberhentian dan

informasi;

7

b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidanglayanan pengadaan, pemberhentian dan

informasi;

c. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan Pengadaan, Pemberhentian

dan Informasi; dan

d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

3. Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi

Bidangmutasi, promosi, dan pengembangan kompetensidipimpin oleh

seorangkepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan

kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan

daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di

bidangmutasi, promosi dan pengembangan kompetensiberdasarkan pedoman yang

berlaku untuk kelancaran tugas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Mutasi, Promosi, dan

Pengembangan Kompetensi mempunyai tugas :

a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan mutasi, promosi dan

pengembangan kompetensi;

b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang layanan mutasi, promosi dan pengembangan

kompetensi;

c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan mutasi, promosi dan

pengembangan kompetensi; dan

8

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

4. Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan

Bidang diklat, penilaian kinerja, dan penghargaandipimpin oleh seorang

kepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan

teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,

membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di

bidangdiklat, penilaian kinerja dan penghargaanberdasarkan pedoman yang berlaku

untuk kelancaran tugas.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Diklat, Penilaian Kinerja

dan Penghargaan mempunyai tugas :

a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan diklat, penilaian kinerja dan

penghargaan;

b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang layanan diklat, penilaian kinerja dan

penghargaan;

c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan

evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan diklat, penilaian kinerja dan

penghargaan; dan

d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.

B. GAMBARAN UMUM PELAYANAN

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Barru memberikan pelayanan, antara lain :

1. Informasi dan data kepegawaian

2. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil

9

3. Purna tugas PNS (Pensiun)

4. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil

5. Pemberian izin/cuti

6. Penghargaan Satya Lancana Karya Satya

7. Administrasi kepegawaian (karpeg, taspen, dll)

8. Mutasi jabatan

9. Kenaikan pangkat PNS

10. Pendidikan dan pelatihan prajabatan

11. Pendidikan dan pelatihan teknis, tugas dan fungsi

12. Diklat struktural

13. Pemberian izin belajar dan tugas belajar

C. SUMBER DAYA MANUSIA

Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru sampai akhir tahun 2018

didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang Pegawai

Negeri Sipil (data per 31 Desember 2018), dengan rincian sebagai berikut :

a. Keadaan pegawaiBadanKepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru menurut golongan ruang.

No Gol. Ruang Laki-laki Perempuan Jumlah

1 IV/c 1 - 1

2 IV/b 1 - 1

3 IV/a - 1 1

4 III/d 3 5 8

5 III/c 1 3 4

6 III/b 1 4 5

7 III/a 3 2 5

10

8 II/d - 1 1

9 II/c 1 5 6

10 II/b - - 0

11 II/a - - 0

Jumlah 11 21 32

b. Keadaan pegawaiBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru menurut jenjang pendidikan formal.

No Pendidikan Laki-laki Perempuan

Jumlah

1 Strata Tiga (S.3) 1 - 1

2 Strata Dua (S.2) 3 5 8

3 Strata Satu (S.1) 6 10 16

4 Diploma Tiga (D.III) - - -

5 SLTA 5 2 7

6 SLTP - - 0

Jumlah 15 17 32

c. KeadaanpegawaiBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru berdasarkandiklat jabatan struktural yang telah diikuti.

No Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Diklatpim Tk. I - - 0

2 Diklatpim Tk. II 1 - 1

3 Diklatpim Tk. III 2 1 3

4 Diklatpim Tk. IV 4 7 11

Jumlah 7 8 15

11

d. Keadaan pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru menurut eselon.

No Eselon Laki-laki Perempuan Jumlah

1 II-B 1 - 1

2 III-A 1 - 1

3 III-B 2 1 3

4 IV-A 3 8 11

JUMLAH 7 9 16

Dalam rangka pelaksanaan tugas, Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya manusia Kabupaten Barru memerlukan sarana dan prasarana pendukung.

Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru sampai Desember 2018adalah sebagai berikut:

NO NAMA JENIS BARANG JUMLAH KEADAAN BARANG

JUMLAH

KET BARANG BAIK KRG BAIK RSK BRT

1 Mobil 2 1 1 - 2

2 Sepeda Motor 8 6 2 - 8

3 Timbangan 1 1 - - 1

4 Mesin ketik 4 1 - 3 4

5 Lemari besi 1 1 - - 1

6 Filling besi/metal 8 8 - - 8

7 Brand kas 1 1 - - 1

8 Lemari kayu 22 22 - - 22

9 Alat kantor lainnya 19 7 1 11 19

10 Mesin absensi 1 1 - - 1

11 Lemari kayu 5 3 2 - 5

12 Rak kayu 1 1 - - 1

13 Kursi besi/metal 4 4 - - 4

14 Kursi kayu/Rotan/Bambu 4 4 - - 4

15 Meja rapat 8 8 - - 8

16 Meja bundar 8 8 - - 8

17 Kursi rapat 41 41 - - 41

18 Kursi tamu 2 1 1 - 2

19 Kursi putar 1 1 - - 1

20 Meja biro 3 3 - - 3

21 Kursi kerja 12 12 - - 12

22 Gordyn 1 1 - - 1

12

23 Dinding sekat kayu/kaca 1 1 - - 1

24 Jam elektronik 2 - - 2 2

25 Ac split 8 8 - - 8

26 Kipas angin 10 10 - - 10

27 Kompor gas 1 1 - - 1

28 Alat dapur lainnya 3 3 - - 3

29 Tabung gas 1 1 - - 1

30 Dispenser 2 2 - - 2

31 Televisi 1 1 - - 1

32 Alat Hiasan 1 1 - - 1

33 Personal komputer lain-lain 1 1 - - 1

34 Komputer PC 13 12 - 1 13

35 Laptop 10 10 - - 10

36 Note Book 10 10 - - 10

37 Printer 21 15 2 4 21

38 Scanner 4 4 - - 4

39 Flasdisk 5 - - 5 5

40 Harddisk Eksternal 4 3 - 1 4

41 Peralatan jaringan lain-lain 1 - - 1 1

42 Meja kerja pegawai non struktural 5 5 - - 5

43 Meja kerja 62 44 15 3 62

44 Kursi kerja pejabat eselon IV 4 3 - 1 4

45 Kursi kerja pejabat lain-lain 6 6 - - 6

46 Kuri rapat pejabat eselon III 1 1 - - 1

47 Lemari arsip untuk arsip dinamis 2 2 - - 2

48 Camera + Attacment 2 1 1 - 2

49 Peralatan studio visual lain-lain 1 1 - - 1

50 Layar proyektor 3 1 - 2 3

51 Microphone 3 1 - 2 3

52 Sound System 3 2 - 1 3

53 Facsimile 1 1 - - 1

54 Wireless Amplifier 2 2 - - 2

T O T A L 351 289 25 37 351

D. Sistematika Penulisan

Bab I Menguraikan pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas

pokok dan fungsi, susunan organisasi, sumber daya aparatur dan sarana

prasarana.

Bab II Menguraikan rencana strategis dan perjanjian kinerja Tahun 2018.

13

Bab III Menguraikan akuntabilitas kinerja, menjelaskan capaian kinerja organisasi tahun

2018 untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan

hasil pengukuran kinerja organisasi, data perbandingan antara target dan realisasi

tahun 2018, data perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2018 dengan tahun-

tahun sebelumnya, data perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan

tahun 2018 dengan target akhir Renstra, analisis penyebab kegagalan, dan

realisasi anggaran tahun 2018.

Bab IV Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di

masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi.

Lampiran :

1. Formulir Rencana Kinerja Tahunan

2. Formulir Pengukuran Kinerja

14

B A B II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Perencanaan Strategis

Perencanaan strategis merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia

dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional

dan global yang tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.

Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru Tahun 2016-2021adalah Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Barru tahun 2016-2021 yang diatur melalui Keputusan Bupati Barru Nomor

342/BKD/IX/2016 Tentang Pengesahan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 Tanggal 1 September 2016. Keputusan Bupati Barru

kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah

Kabupaten Barru Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penetapan Rencana Strategis Badan

Kepegawaian Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 Tanggal 02 September 2016.

Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program

dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai tugas dan fungsi BKPSDM Kabupaten

Barru dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2016-2021.

Visi Pemerintah Kabupaten Barru yang termuat dalam Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya

Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas dan Bermartabat yang

Bernafaskan Keagamaan”.Visi tersebut menjadi visi bagi seluruh SKPD dalam wilayah

Pemerintah Kabupaten Barru dalam tahun 2016-2021.

Sesuai dengan hal tersebut, maka Visi Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya

15

Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas dan Bermartabat yang

Bernafaskan Keagamaan”. Adapun penjelasan makna visi adalah sebagai berikut :

Lebih maju mengandung arti ; Peningkatan berbagai indikator pembangunan akan

lebih baik seperti : pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan manusia (IPM),

pendapatan perkapita, angka harapan hidup, kehidupan beragama dan berbagai

indikator sosial, ekonomi dan politik lainnya.

Sejahtera mengandung arti: Pembangunan Kabupaten Barru dilakukan untuk

memberikan kemakmuran serta meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Barru.

Taat azas mengandung arti : Pembangunan Kabupaten Barru yang dilakukan mengacu

pada ketentuan agama, hukum dan norma budaya/adat istiadat serta kearifan lokal.

Bermartabat mengandung arti : Bahwa pembangunan di Kabupaten Barru dilakukan

dengan berlandaskan pada semangat menuju daya saing dan kemandirian daerah

dengan mengutamakan harkat kemanusiaan dan harga diri.

Bernafaskan keagamaan mengandung arti : Seluruh aktivitas dilaksanakan oleh

pemerintah dan/atau masyarakat didasarkan pada nilai-nilai keagamaan, baik proses

maupun hasil kegiatan.

Misi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah :

1. Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme SDM.

2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan untuk kesejahteraan

masyarakat.

3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.

4. Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional

dan internasional.

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).

16

Berdasarkan misi Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2016-2021 tersebut, tugas

pokok dan fungsi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

ManusiaKabupaten Barru sangat terkait dengan misi “ Mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik (good governance)”.

Berdasarkan visi dan misi, maka tujuan dan sasaran pembangunan jangka

menengah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten

Barru Tahun 2016-2021adalah sebagai berikut :

a. Tujuan : Terwujudnya manajemen aparatur sipil negara yang profesional dan

berintegritas.

b. Sasaran : 1.Meningkatnya kedisiplinan dan kesejahteraan aparatur.

2. Meningkatnya jumlah aparatur yang difasilitasi dalam mutasi jabatan

dan mutasi kenaikan pangkat.

3. Meningkatnya kemampuan manajerial, tekhnis dan fungsional ASN.

4. Terwujudnya pengelolaan data dan informasi pegawai yang terintegrasi.

5. Terwujudnya tata kelola administrasi dan kegiatan yang efisien dan

efektif.

Adapun indikator sasaran yang menunjukkan kinerja Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru yang akan dicapai dalam tahun

2018 adalah sebagai berikut :

Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program

Terwujudnya

manajemen

ASN yang

professional dan

berintegritas

Meningkatnya

kedisiplinan dan

kesejahteraan aparatur

Jumlah kasus

pelanggaran disiplin

aparatur

34 org Program Peningkatan

disiplin aparatur

Jumlah ASN yang

difasilitasi dalam

pengangkatan,

pemberian reward dan

pemberhentian

1150 org Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

17

Meningkatnya jumlah

aparatur yang difasilitasi

dalam mutasi jabatan dan

mutasi kenaikan pangkat

Persentase

keterpenuhan jabatan

(jabatan pimpinan

tinggi pratama,

administrator,

pengawas, pelaksana

dan fungsional)

94% Program Fasilitas

pindah/purna tugas PNS

Jumlah aparatur yang

dilayani dalam proses

kenaikan pangkat

900 org Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

Meningkatnya

kemampuan manajerial,

tekhnis dan fungsional

ASN

Jumlah ASN yang

memiliki kompetensi

teknis dan kompetensi

manajerial

422 org Program Peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Program Peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

Terwujudnya pengelolaan

data dan informasi

pegawai yang terintegrasi

Persentase data dan

informasi kepegawaian

yang lengkap

98 % Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

Jumlah data dan

informasi kepegawaian

yang lengkap

2

dokumen

Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

Terwujudnya tata kelola

administrasi dan kegiatan

yang efektif

Persentase realisasi

keuangan

79,5% Program Pelayanan

administrasi perkantoran

Program Peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

Program Peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan capaian kinerja

dan keuangan

B. Perjanjian Kinerja

Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan

untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang. Dengan kata

lain, perencanaan kinerja adalah penetapan tingkat capaian kinerja yang dinyatakan

dengan ukuran kinerja atau indikator kinerja dalam rangka mencapai sasaran atau target

yang telah ditetapkan.

Rencana Kinerja disusun setiap tahunnya dengan mengacu pada rencana strategis

yang telah ditetapkan. Adapun Rencana Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan

18

Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2018 (RKT) yang disusun dengan

mengacu pada Rencana Strategis Tahun 2016-2021 dapat dilihat dalam lampiran 1

Rencana Kinerja Tahunan.

Perencanaan kinerja merupakan proses yang menghasilkan butir-butir kesepakatan

yang dituangkan dalam perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan atau antara satu unit

organisasi dengan unit organisasi lainnya.

Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan

instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan

program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, akan

terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi

amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber

daya yang tersedia.

Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru tahun 2018memuat perjanjian antara Kepala Badan selaku pihak yang

akan mencapai target-target kinerja dengan Bupati sebagai atasan yang dibuat pada awal

tahun. Adapun perjanjian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Tahun 2018 adalah sebagai berikut :

No. Sasaran Indikator

Kinerja Target Program Kegiatan Anggaran (Rp)

Anggaran

Perubahan

(Rp.)

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Meningkatny

a kedisiplinan

dan

kesejahteraan

aparatur

Jumlah kasus

pelanggaran

disiplin

aparatur

34

orang

Program

Peningkatan

disiplin aparatur

Pembinaan

disiplin pegawai

17.446.400,- 15.556.100,-

Jumlah ASN

yang

difasilitasi

dalam

pengangkatan,

pemberian

reward dan

pemberhentian

1150

orang

Program

Pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Seleksi

penerimaan CPNS

221.479.400,- 146.463.300,-

Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,-

19

Fasilitasi

pengangkatan

ASN

12.903.700,- 2.099.900,-

Pemberian

penghargaan bagi

PNS yang

berprestasi

34.739.000,- 29.397.722,-

Pemberhentian

PNS

100.556.000,- 64.027.000,-

Pelayanan

administrasi

kepegawaian

bidang

pengembangan

10.584.500,- 7.554.500,-

2 Meningkatnya

jumlah

aparatur yang

difasilitasi

dalam mutasi

jabatan dan

mutasi

kenaikan

pangkat

Persentase

keterpenuhan

jabatan

(jabatan

pimpinan

tinggi pratama,

administrator,

pengawas,

pelaksana dan

fungsional)

94% Program

Fasilitas

pindah/purna

tugas PNS

Pemindahan tugas

PNS

621.685.000,- 42.135.400,-

Jumlah

aparatur yang

dilayani dalam

proses

kenaikan

pangkat

900

orang

Program

Pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Mutasi kenaikan

pangkat PNS

220.851.800,- 135.209.400,-

3 Meningkatnya

kemampuan

manajerial,

tekhnis dan

fungsional

ASN

Jumlah ASN

yang memiliki

kompetensi

teknis dan

kompetensi

manajerial

422

orang

Program

Peningkatan

kapasitas

sumber daya

aparatur

Pendidikan dan

pelatihan formal

126.694.500,- 33.468.200,-

Sosialisasi

peraturan

perundang-

undangan

29.619.800,- 21.273.300,-

Program

Peningkatan

kapasitas

sumber daya

aparatur

Pendidikan dan

pelatihan

prajabatan bagi

calon PNS Daerah

221.906.000,- 55.956.000,-

Pendidikan dan

pelatihan

struktural bagi

PNSD

718.322.400,- 621.569.925,-

Pendidikan dan

pelatihan teknis,

tugas dan fungsi

bagi PNSD

77.070.000,- 43.676.500,-

Program

Pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Pemberian

bantuan tugas

belajar dan ikatan

dinas

110.000.000,- 40.000.000,-

Pemberian ijin

belajar dan tugas

1.935.000,- 1.935.000,-

20

belajar PNS

Pengembangan

diklat (analisis

kebutuhan diklat,

penyusunan

silabi,

penyusunan

modul,

penyusunan

pedoman diklat)

14.781.500,- 8.144.000,-

4 Terwujudnya

pengelolaan

data dan

informasi

pegawai yang

terintegrasi

Persentase data

dan informasi

kepegawaian

yang lengkap

98% Program

Pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Pengembangan

dan penataan data

PNS

44.671.000,- 13.969.000,-

Penyusunan

data/statistik

kepegawaian

daerah

6.215.500,- 5.948.500,-

Jumlah data

dan informasi

perencanaan

kebutuhan

pegawai ASN

2

dokum

en

Program

Pembinaan dan

pengembangan

aparatur

Penyusunan

rencana

kebutuhan PNS

51.727.000,- 45.506.700,-

5 Terwujudnya

tata kelola

administrasi

dan kegiatan

yang efisien

dan efektif

Persentase

realisasi

keuangan

79,5% Program

Pelayanan

administrasi

perkantoran

Penyediaan jasa

surat menyurat

75.048.500,- 60.962.300,-

Penyediaan jasa

komunikasi,

sumber daya air

dan listrik

400.000,- 0,-

Penyediaan jasa

pemeliharaan dan

perizinan

kendaraan

dinas/operasional

4.200.000,- 1.668.330,-

Penyediaan jasa

kebersihan kantor

4.800.000,- 4.800.000,-

Penyediaan

peralatan rumah

tangga

3.299.900,- 3.174.500,-

Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi keluar

daerah

331.174.000,- 239.483.646,-

Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi dalam

daerah

17.434.000,- 13.305.650,-

Program

Peningkatan

sarana dan

prasarana

aparatur

Pengadaan

perlengkapan

gedung kantor

10.929..000,- 9.977.000,-

21

Pengadaan

peralatan gedung

kantor

26.177.500,- 24.145.000,-

Pengadaan

meubeleur

29.874.000,- 28.024.700,-

Pemeliharaan

rutin/berkala

kendaraan

dinas/operasional

24.000.000,- 22.027.000,-

Pemeliharaan

rutin/berkala

perlengkapan

gedung kantor

5.500.000,- 1.310.000,-

Pemeliharaan

rutin/berkala

peralatan gedung

kantor

14.300.000,- 4.729.600,-

Pemeliharaan

rutin/berkala

meubeleur

2.650.000,- 2.300.000,-

Program

Peningkatan

pengembangan

sistem

pelaporan

capaian kinerja

dan keuangan

Penyusunan

laporan capaian

kinerja dan

ikhtisar realisasi

kinerja SKPD

0,- 0,-

Penyusunan

laporan keuangan

semesteran

0,-

0,-

Penyusunan

laporan keuangan

akhir tahun

0,- 0,-

Monitoring dan

evaluasi

0,- 0,-

Penyusunan RKA

dan DPA

0,- 0,-

JUMLAH 3.194.554.400,

-

1.750.782.673,

- 3.702.304.650,

-

22

B A B III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,

kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan

strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap

indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan

pencapaian tujuan dan sasaran.

Dalam rangka pengukuran kinerja, indikator yang digunakan adalah Indikator

sasaran strategis dan indikator kegiatan 2018. Indikator Kinerja sasaran strategis adalah

yang menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis yang

telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari

indikator input, output dan outcome untuk setiap kegiatan. Selanjutnya setiap indikator

kinerja ditetapkan satuan, rencana dan realisasinya. Dari perbandingan antara rencana dan

realisasi tersebut dihasilkan capaian kinerja.

Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target

kinerja dan realisasi kinerja dengan memperhatikan karakteristik komponen realisasi,

dalam kondisi :

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka

digunakan rumus :

Capaian kinerja = Realisasi

Target

X 100%

23

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka

digunakan rumus :

Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian sasaran dipergunakan skala

pengukuran kinerja sebagai berikut :

85% s.d. 100% = sangat berhasil

70% s.d. 84% = berhasil

55% s.d. 69% = cukup berhasil

0% s.d 54% = kurang berhasil

Pencapaian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia Kabupaten Barru tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut ini:

Capaian kinerja = Target-(Realisasi-Target)

Target X 100%

24

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja

Target

Renstra

tahun

2016-2021

Realisasi

capaian

kinerja

tahun 2016

s/d 2017

Target

kinerja

tahun

2018

Realisasi

capaian

kinerja

2018

Tingkat

capaian

kinerja

tahun

2018

Predikat

Realisasi

kinerja

s/d 2018

Tingkat

capaian

kinerja

Renstra

s/d 2018

1 Meningkatnya

kedisiplinan dan

kesejahteraan aparatur

Jumlah kasus pelanggaran

disiplin aparatur

20 orang 7 orang 34 orang 17 orang 150% Sangat

berhasil

17 orang 115%

Jumlah ASN yang

difasiliatsi dalam

pengangkatan, pemberian

reward dan

pemberhentian

7056

orang

3039 orang 1150

orang

2007

orang

174,52% Sangat

berhasil

5046

orang

71,51%

Rata-rata capaian kinerja 162,26% 93,26%

2 Meningkatnya jumlah

aparatur yang difasilitasi

dalam mutasi jabatan dan

mutasi kenaikan pangkat

Persentase keterpenuhan

jabatan (jabatan pimpinan

tinggi pratama,

administrator, pengawas,

pelaksana dan fungsional)

100% 78.51% 94% 84,77% 90,18% Sangat

berhasil

84,77% 84,77%

Jumlah aparatur yang

dilayani dalam proses

kenaikan pangkat

5455

orang

2248 orang 900 orang 937 orang 104,11% Sangat

berhasil

3185

orang

58,39%

Rata-rata capaian kinerja 97,15% 71,58%

3 Meningkatnya

kemampuan manajerial,

tekhnis dan fungsional

ASN

Jumlah ASN yang

memiliki kompetensi

teknis dan kompetensi

manajerial

2448

orang

545 orang 351 orang 361 orang 102,85% Sangat

berhasil

906 orang 37,01%

Rata-rata capaian kinerja 102.85% 37,01%

4 Terwujudnya pengelolaan

data dan informasi

pegawai yang terintegrasi

Persentase data dan

informasi kepegawaian

yang lengkap

98% 99,64% 98% 99,66% 101,69% Sangat

berhasil

99,66% 101,69%

Jumlah data dan

informasi perencanaan

kebutuhan pegawai ASN

11

dokumen

3 dokumen 2

dokumen

2

dokumen

100% Sangat

berhasil

5

dokumen

45,45%

25

Rata-rata capaian kinerja 100,85% 73,57%

5 Terwujudnya tata kelola

administrasi dan kegiatan

yang efisien dan efektif

Persentase realisasi

keuangan

85,5% 78.10% 79,5% 71,5% 89,92% Sangat

berhasil

71,5% 83,63%

Rata-rata capaian kinerja 89,92% 83,63%

Total rata-rata capaian kinerja 110,60% 71,81%

26

Adapun rincian Pencapaian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru tahun 2018 adalah sebagai berikut :

Sasaran meningkatnya kedisiplinan aparatur diukur dari dua indikator kinerja

sasaran, yaitu : 1). Jumlah kasus pelanggaran disiplin, dan 2). Jumlah ASN yang

difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian, dengan rata-

rata capaian kinerja sebesar 161,79% atau predikat sangat berhasil.

1.1. Jumlah kasus Pelanggaran Disiplin

Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak

menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang

dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.

Dengan mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang

Disiplin PNS, maka Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia sebagai lembaga yang memiliki fungsi untuk melaksanakan pembinaan

pegawai, berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran

PNS terhadap peraturan disiplin dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan

pelaksanaan kepemerintahan yang baik melalui penurunan jumlah kasus

pelanggaran disiplin.

Jumlah kasus pelanggaran disiplin diharapkan mengalami penurunan setiap

tahunnya, sehingga pada akhir periode renstra jumlah kasus pelanggaran disiplin

yang terjadi hanya 20 orang.

Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur”

adalah sebagai berikut :

1. SASARAN MENINGKATNYA KEDISIPLINAN APARATUR

27

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah kasus

pelanggaran disiplin aparatur” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target realisasi Capaian

Jumlah kasus pelanggaran

disiplin

34 org

17org

150%

Indikator Kinerja “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” adalah indikator

yang diharapkan mengalami penurunan setiap tahunnya, sehingga semakin

rendah realisasi, maka akan menunjukkan semakin tingginya tingkat capaian

kinerja.

Oleh karena itu, pengukuran kinerja yang dilakukan menggunakan rumus :

target-(realisasi-target)

target

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur”pada tahun 2018 adalah sebesar 34

orang. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, jumlah kasus pelanggaran

disiplin yang terjadi sebanyak 17 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh

sebesar 150%. Capaian tersebut merupakan sebuah prestasi, karena jumlah

kasus yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan target, hal ini

menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan PNS semakin membaik.

Jenis dan jumlah penjatuhan hukuman disiplin pada tahun 2018 adalah:

No Jenis Hukuman Disiplin Jumlah

1 Ringan 14

1.1 Teguran lisan 4

1.2 Teguran tertulis 1

1.3 Pernyataan tidak puas secara tertulis 9

2 Sedang 2

2.1 Penundaan kenaikan gaji berkala

selama 1 (satu) tahun

1

2.2 Penundaan kenaikan pangkat selama 1

(satu) tahun

1

2.3 Penurunan pangkat setingkat lebih -

X 100% Capaian =

28

rendah selama 1 (satu) tahun

3 Berat 1

3.1 Penurunan pangkat setingkat lebih

rendah selama 3 (tiga) tahun

-

3.2 Pemindahan dalam rangka penurunan

jabatan setingkat lebih rendah

-

3.3 Pembebasan dalam jabatan 1

3.4 Permintaan dengan hormat tidak atas

permintaan sendiri

-

3.5 Permintaan tidak dengan hormat -

Jumlah 17 Sumber data : Laporan kegiatan Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan BKPSDM 2018

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah

kasus pelanggaran disiplin aparatur” tahun 2018 dengan tahun 2017dapat dilihat

pada tabel berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2017 2018 2017 2018 2017 2017

Jumlah kasus

pelanggaran

disiplin

aparatur

37 orang 34 orang 7 orang 17 orang 181,08% 150%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur

pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 10 orang, dari jumlah kasus

tahun 2017 sebanyak 7 orang menjadi 17 orang pada tahun 2017, sehingga

capaian kinerja aparatur mengalami penurunan dari 181,08% pada tahun 2017,

menjadi 150% pada tahun 2018.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” adalah indikator

kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai tahun

29

2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018, yang tidak perlu

lagi dijumlahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah kasus

pelanggaran disiplin aparatur” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-

2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Jumlah kasus

pelanggaran

disiplin aparatur

20 orang 17 orang 115%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah kasus

pelanggaran disiplin aparatur” sampai dengan tahun 2018 bila dibandingkan

dengan target Renstra dari periode pertama Renstra sampai dengan periode

akhir Renstra adalah sebesar 115%. Peningkatan capaian kinerja diperoleh dari

menurunnya tingkat kasus pelanggaran disiplin.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” mengalami penurunan dari

181,08% pada tahun 2017 menjadi 115% pada tahun 2018.

Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja tersebut adalah :

1. Adanya penyampaian laporan pelanggaran disiplin dari SKPD.

2. Kontinyuitas penyampaian rekapitulasi kehadiran PNS.

3. Komitmen pimpinan untuk melakukan tindakan penjatuhan hukuman disiplin

sesuai dengan jenis pelanggaran.

Meskipun capaian kinerja sangat berhasil, namun tetap terdapat kendala dalam

pelaksanaan kegiatan, antara lain yaitu :

30

1. Beberapa SKPD belum menyampaikan laporan kehadiran secara tepat waktu.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah kasus pelanggaran

disiplin aparatur” diperoleh dari pelaksanaan Program Peningkatan Disiplin

Aparatur, dengan Kegiatan Pembinaan disiplin pegawai, dengan jumlah

anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Tahun

2018sebesar Rp. 17.446.400,- dengan realisasi sebesar Rp. 15.556.100,- atau

capaian sebesar 89,17%.

1.2. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang difasilitasi dalam pengangkatan,

pemberian reward dan pemberhentian

Indikator ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak jumlah aparatur yang

difasilitasi oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Kabupaten Barru dalam hal pengangkatan CPNS, pengangkatan menjadi PNS,

pemberian penghargaan, pelayanan administrasi kepegawaian dan pemberhentian

PNS.

Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi

dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian” adalah sebagai

berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah aparatur sipil

negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan

pemberhentian” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target realisasi Capaian

Jumlah aparatur sipil negara

yang difasilitasi dalam

pengangkatan, pemberian

reward dan pemberhentian

1150 orang 2007 orang 174,52%

31

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian

reward dan pemberhentian”pada tahun 2018 adalah sebesar 1150 orang. Dengan

pelaksanaan kegiatan tahun 2018, jumlah aparatur yang difasilitasi sebanyak

2007 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar 174,52%. Jumlah

aparatur yang difasilitasi pada tahun 2018 adalah:

No Uraian Kegiatan Jumlah

1. Fasilitasi pengangkatan ASN 23 orang

1.1 CPNS formasi PTT Kementerian Kesehatan 21 orang

1.2 CPNS formasi Tenaga Harian Lepas- Tenaga

Bantu Penyuluh Pertanian Kementerian

Pertanian

2 orang

2. Penempatan PNS 65 orang

3. Pemberian penghargaan bagi PNS yang

berprestasi

571 orang

3.1 Penerima Satya Lancana Karya Satya 30

tahun

156 orang

3.2 Penerima Satya Lancana Karya Satya 20

tahun

80 orang

3.3 Penerima Satya Lancana Karya Satya 10

tahun

335 orang

4. Pemberhentian PNS 131 orang

4.1 Pemberhentian atas permintaan sendiri 10 orang

4.2 Pemberhentian karena mencapai BUP 102 orang

4.3 Pemberhentian karena meninggal dunia 19 orang

4.4 Pemberhentian karena melakukan tindak

pidana/penyelewengan

-

5. Pelayanan administrasi kepegawaian

bidang pengembangan

1105 orang

5.1 Pemberian cuti 339 orang

5.1.1 Pemberian cuti tahunan 136 orang

5.1.2 Pemberian cuti bersalin 93 bersalin

5.1.3 Pemberian cuti besar 106 orang

5.1.4 Pemberian cuti sakit 1 orang

5.1.5 Pemberian cuti karena alasan penting 3 orang

5.2 Pelayanan Karip 12 orang

5.2.1 Penerbitan Karip 12 orang

5.3 Pelayanan Taspen 570 orang

5.4 Penerbitan Kartu Istri/Karsu 159 orang

5.5 Pembuatan Daftar Riwayat Hidup (PNS yang

meninggal dunia)

20 orang

5.6 Persetujuan Perceraian 5 orang

32

6. Seleksi CPNS 112 orang

6.1 Formasi eks tenaga honorer K2 2 orang

6.2 Formasi Putra/putri lulusan terbaik 3 orang

6.3 Formasi Penyandang disabilitas 1 orang

6.4 Formasi umum 106 orang

Jumlah 2007 orang Sumber data : Laporan Kegiatan Masing-Masing Bidang pada BKPSDM 2018

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah

aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward

dan pemberhentian” tahun 2018 dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2017 2018 2017 2018 2016 2017

Jumlah

aparatur sipil

negara yang

difasilitasi

dalam

pengangkatan,

pemberian

reward dan

pemberhentian

1110

orang

1150

orang

1803

orang

2007

orang

162,43

% 174,52%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi

dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian pada tahun 2018

mengalami peningkatan sebanyak 204 orang, sehingga capaian kinerja

mengalami peningkatan dari 162,43% pada tahun 2017, menjadi 174,52% pada

tahun 2018.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Realisasi kinerja jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam

pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian sampai tahun 2018 adalah

33

jumlah akumulasi realisasi dari tahun pertama periode Renstra (tahun 2016) dan

jumlah realisasi tahun 2017 serta tahun 2018.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah aparatur

sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan

pemberhentian” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-2021 dapat

dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator Kinerja Target 2016-

2021

Realisasi

Kinerja sampai

dengan 2018

Capaian Kinerja

Jumlah aparatur

sipil negara yang

difasilitasi dalam

pengangkatan,

pemberian reward

dan pemberhentian

7056 orang 5046 orang 71,51%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja selama tiga tahun periode

pelaksanaan Renstra tahun 2016-2021 telah mencapai 71,51%. Jumlah tersebut

telah melampaui target dari yang diharapkan dalam tiga tahun periode

pelaksanaan Renstra. Peningkatan capaian kinerja diperoleh dari meningkatnya

jumlah aparatur yang dilayani dalam pelayanan administrasi kepegawaian

bidang pengembangan dan jumlah peserta yang lulus seleksi CPNS.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian

reward dan pemberhentian” mengalami peningkatan dari 162,43% pada tahun

2017 menjadi 174,52% pada tahun 2018.

Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja tersebut adalah :

1. Meningkatnya jumlah aparatur yang dilayani dalam pengurusan administrasi

kepegawaian.

34

2. Meningkatnya jumlah aparatur yang menerima penghargaan Satya Lancana

Karya Satya.

3. Adanya salah satu kemudahan pelayanan dalam fasilitasi pemberhentian PNS

yakni adanya kunjungan dari PT. Taspen setiap bulannya ke daerah

Kabupaten, sehingga proses penyelesaian administrasi pensiun lebih mudah.

4. Penggunaan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian yang memudahkan

pelayanan pengangkatan PNS, dan pensiun.

5. Adanya seleksi penerimaan CPNS pada tahun 2018.

6. Meningkatnya jumlah aparatur yang ditempatkan.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “jumlah aparatur sipil negara

yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian”

diperoleh dari pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur,

dengan kegiatan :

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

1 Seleksi penerimaan CPNS 30 orang 112

orang

373%

2 Penempatan PNS 15 orang 65 orang 433,33%

3 Fasilitasi pengangkatan ASN 25 orang 23 orang 92%

4 Pemberian penghargaan bagi

PNS yang berprestasi

200

orang

571

orang

285,50%

5 Pemberhentian PNS 130

orang

131

orang

100,77%

6 Pelayanan administrasi

kepegawaian bidang

pengembangan

750

orang

1105

orang

147,33%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :

35

No Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1 Seleksi penerimaan

CPNS

221.479.400,- 146.463.300,- 66,13%

2 Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,- 62,35%

3 Fasilitasi

pengangkatan ASN

12.903.700,- 2.099.900,- 16,27%

4 Pemberian

penghargaan bagi

PNS yang berprestasi

34.739.000,- 29.397.722,- 84,62%

5 Pemberhentian PNS 100.556.000,- 64.027.000,- 63,67%

6 Pelayanan

administrasi

kepegawaian bidang

pengembangan

10.584.500,- 7.554.500,- 71,37%

Sasaran meningkatnya jumlah aparatur yang difasilitasi dalam mutasi jabatan

dan mutasi kenaikan pangkat diukur dari dua indikator kinerja sasaran, yaitu : 1).

Persentase keterpenuhan jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas,

pelaksana, dan fungsional, dan 2). Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses

kenaikan pangkat, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 97,15% atau predikat

sangat berhasil.

2.1. Persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,

administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)

Jabatan sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun

2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah kedudukan yang

menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai

ASN dalam suatu satuan organisasi.

Jabatan Pegawai Negeri Sipil terdiri atas :

2. SASARAN MENINGKATNYA JUMLAH APARATUR YANG DIFASILITASI

DALAM MUTASI JABATAN DAN MUTASI KENAIKAN PANGKAT

36

1. Jabatan Administrasi, adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan

pembagunan.

Jabatan administarsi terdiri atas :

a. Jabatan administrator

b. Jabatan Pengawas

c. Jabatan Pelaksana

2. Jabatan fungsional, adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas

berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan

keterampilan tertentu.

3. Jabatan Pimpinan Tinggi, adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi

pemerintah.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi

Perangkat Daerah, maka jumlah jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi

yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barru sebanyak 663 jabatan.

Analisis capaian kinerja indikator “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan

pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”

adalah sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “persentase

keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,

pengawas, pelaksana dan fungsional)” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut :

37

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase keterpenuhan

jabatan (jabatan pimpinan

tinggi pratama, administrator,

pengawas, pelaksana dan

fungsional)

94%

84,77%

90,18%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,

administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)” pada tahun 2018 adalah

sebesar 94%. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh realisasi

sebesar 84,77 %, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar90,18%.

Realisasi tahun 2018, diperoleh dari formulasi rumus : Jumlah jabatan

yang terisi dibagi dengan jumlah jabatan yang harus ada.

Jumlah jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi yang terisi berdasarkan

kondisi kepegawaian per tanggal 31 Desember tahun 2018 adalah sebanyak 562

jabatan, sementara jumlah jabatan yang harus ada sebanyak 663 jabatan,

sehingga realisasi persentase keterpenuhan jabatan diperoleh sebanyak 84,77%.

Adapun rekapitulasi jumlah jabatan yang terisi berdasarkan kondisi tanggal 31

Desember 2018 adalah :

No Eselon Formasi

Jabatan Terisi Lowong

1 II-A 1 1 0

2 II-B 33 25 8

3 III-A 47 45 2

4 III-B 98 96 2

5 IV-A 398 334 64

6 IV-B 96 61 25

Jumlah 663 562 101

Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018

38

Pelantikan pejabat pada tahun 2018adalah sebagai berikut:

No Jabatan Eselon Jumlah

1 Pimpianan Tinggi Pratama II-A -

2 Pimpinan Tinggi Pratama II-B -

3 Administrator III-A 24

4 Administrator III-B 50

5 Pengawas IV-A 112

6 Pengawas IV-B 19

7 Direktur RSU 1

8 Kepala UPTD 6

Jumlah 212

Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “persentase

keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,

pengawas, pelaksana dan fungsional)” tahun 2018 dengan tahun 2017 (tahun

pertama periode renstra) dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

Persentase

keterpenuhan

jabatan (jabatan

pimpinan tinggi

pratama,

administrator,

pengawas,

pelaksana dan

fungsional)

90% 92% 94%

86,3

3%

78,51

%

84,77

%

95,92

%

85,3

4%

90,18

%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, “persentase keterpenuhan jabatan(jabatan

pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”

pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 7,82%, dari jumlah persentase

tahun 2016 sebanyak 86,33%, menjadi 78,51% pada tahun 2017, dan

39

mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 6,26% sehingga capaian kinerja

aparatur mengalami penurunan dari 95,92% pada tahun 2016, menjadi 85,34%

pada tahun 2017 dan kenaikan pada tahun 2018 menjadi 90,18%.

Penurunan capaian pada tahun 2017 disebabkan oleh adanya perubahan

kelembagaan baru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016

tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga terjadi perubahan pada jumlah

dan susunan organisasi, dan peningkatan pada tahun 2018 disebabkan oleh

adanya pengisian jabatan yang masih lowong sebanyak 212 jabatan.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi

pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)” adalah indikator

kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai dengan

tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018, yang tidak

perlu lagi dijumlahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “persentase

keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,

pengawas, pelaksana dan fungsional)” sampai tahun 2018 dengan target renstra

2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator Kinerja Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Persentase

keterpenuhan

jabatan (jabatan

pimpinan tinggi

pratama,

administrator,

pengawas, pelaksana

dan fungsional)

100% 84,77% 84,77%

40

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “persentase

keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,

pengawas, pelaksana dan fungsional)” sampai tahun 2017 baru mencapai

84,77%, sementara target yang diharapkan sampai tahun 2017 adalah 94%.

Jumlah tersebut belum mencapai target yang diharapkan dari tiga tahun

pelaksanaan Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,

administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”belum mencapai target

yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 94% pada tahun 2018.

Adapun faktor penyebab ketidakcapaian target kinerja adalah :

1. Adanya perubahan struktur kelembagaan pemerintah daerah, yang semula

mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah kemudian diganti oleh Peraturan Pemerintah

Nomor 18 Tahun 2016 tentangOrganisasi Perangkat Daerah, sehingga

terjadi perubahan jumlah jabatan.

2. Telah dilakukan upaya koordinasi ke KASN melalui aplikasi SIJAPTI

terkait rencana pelaksanaan uji kesesuaian/Job Fit dan Seleksi terbuka JPT

Pratama Tahun Anggaran 2018, namun belum mendapat jawaban dari

KASN.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Pencapaian kinerja dari indikator “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan

pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”

41

diperoleh dari pelaksanaan Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS, dengan

kegiatan :

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

Program Fasilitas

pindah/purna tugas PNS

1 Pemindahan tugas PNS 250

orang

212 orang 84,80%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah :

No Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1 Pemindahan tugas

PNS

621.685.000,- 42.135.400,- 6,78%

2.2. Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat

Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkatan jabatan berdasarkan

tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan persyaratan kualifikasi pekerjaan

yang digunakan sebagai dasar penggajian.

Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan

pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada

Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.

Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses

kenaikan pangkat” adalah sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah aparatur yang

dilayani dalam proses kenaikan pangkat”pada tahun 2018 dapat dilihat pada

tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

42

Jumlah aparatur yang dilayani

dalam proses kenaikan

pangkat 900 orang 937 orang 104,11%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” pada tahun

2018 adalah sebesar 900 orang. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018,

diperoleh realisasi sebesar 937 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh

sebesar 104,11%.

Adapun rekapitulasi jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan

pangkat adalah :

a. Usulan Kenaikan pangkat periode 01 April 2018

No Jenis kenaikan

pangkat Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah

1 Struktural 10 49 - - 59

2 Fungsional umum

(regular) - 97 104 5 206

3 Fungsional tertentu

(non guru) 24 102 2 - 128

4 Fungsional tertentu

(guru) 63 21 - - 84

5 Penyesuaian ijazah

fungsional tertentu - 3 - - 3

6 Penyesuaian ijazah

fungsional umum - 21 - - 21

Jumlah 97 293 106 5 501

Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018

b. Usulan Kenaikan pangkat periode 01 Oktober 2018

No Jenis kenaikan

pangkat Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah

1 Struktural 4 15 - - 9

2 Fungsional umum

(regular) - 27 115 1 143

3 Fungsional tertentu

(non guru) 19 29 4 - 52

4 Fungsional tertentu 60 152 4 - 216

43

(guru)

5 Penyesuaian ijazah

fungsional tertentu - 4 - - 4

6 Penyesuaian ijazah

fungsional umum - 2 - - 2

Jumlah 83 229 123 1 436

Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018

c. Rekapitulasi Usulan Kenaikan pangkat periode 01 April 2018 dan Oktober

2018

No Uraian Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah

1 Periode 01 April

2018 97 293 106 5 501

2 Periode 01 Oktober

2018 83 229 123 1 436

Jumlah 180 522 229 6 937

Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “jumlah

aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat”tahun 2018 dengan tahun

2017 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

Jumlah

aparatur yang

dilayani dalam

proses

kenaikan

pangkat

855

oran

g

900

oran

g

900

oran

g

1207

oran

g

1041

oran

g

937

oran

g

141,1

7%

115,6

7%

104,1

1%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, jumlah aparatur yang dilayani dalam proses

kenaikan pangkat pada tahun 2016 hingga tahun 2018terus mengalami

penurunan jumlah, sehingga capaian kinerja aparatur mengalami penurunan dari

141,17% pada tahun 2016, menjadi 104,11% pada tahun 2018.

44

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan

pangkat” adalah indikator kinerja bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja

sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun

2016 sampai dengan tahun 2018.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “jumlah aparatur

yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat”sampai tahun 2018 dengan target

renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Jumlah aparatur

yang dilayani

dalam proses

kenaikan pangkat

5.455 orang 3.185 orang 58,39%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “jumlah

aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” sampai dengan tahun

2018telah mencapai 58,39%. Jumlah tersebut telah melampaui target yang

diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” selama tiga

tahun pelaksanaan Renstra telah melampaui target yang telah ditetapkan.

Adapun faktor pendukungkeberhasilan pencapaian target kinerja adalah :

Faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain :

1. Penggunaan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian yang memudahkan

pelayanan kenaikan pangkat.

45

Meskipun capaian kinerja sangat berhasil, namun tetap terdapat penghambat

dalam pencapaian kinerja, antara lain yaitu :

1. Dukungan jaringan internet yang kurang memadai, sehingga penginputan

berjalan lambat.

2. Masih terdapat banyak usulan yang tidak lengkap dan bermasalah.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “jumlah aparatur yang dilayani

dalam proses kenaikan pangkat” diperoleh dari pelaksanaan Program

Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan kegiatan :

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

Program Pembinaan dan

pengambangan aparatur

1 Mutasi kenaikan pangkat PNS 900 orang 937 orang 104,11%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :

No Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1 Mutasi kenaikan

pangkat PNS

220.851.800,- 135.209.400,- 61,22%

Sasaran meningkatnya kemampuan manajerial, tekhnis dan fungsional ASN

diukur dari satu indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Jumlah aparatur sipil negara yang

memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial, dengan capaian kinerja

sebesar 102.85% atau predikat sangatberhasil.

3.1. Jumlah aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi teknis dan

kompetensi manajerial

3. SASARAN MENINGKATNYA KEMAMPUAN MANAJERIAL, TEKHNIS DAN

FUNGSIONAL ASN

46

Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkan mereka

mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya.

Kompetensi manajerial adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai

kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi.

Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik

perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi,

juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen

pemerintahan dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan

kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan

tugas.

Kompetensi teknis adalah kompetensi mengenai bidang yang menjadi tugas pokok

organisasi. Kompetensi teknis dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat

Jabatan PNS, adalah kemampuan PNS dalam bidang teknis tertentu untuk

pelaksanaan tugas masing-masing.

Untuk meningkatkan kompetensi teknis dan kompetensi manajerial aparatur

dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan teknis, tugas dan fungsi, serta

pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.

Indikator “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi

manajerial” digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aparatur yang

mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun berjalan.

Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis

dan kompetensi manajerial” adalah sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

47

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah ASN yang

memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” pada tahun 2018 dapat

dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah ASN yang memiliki

kompetensi tekhnis dan

kompetensi manajerial 351 orang 361 orang 102.85%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial”

pada tahun 2018 adalah sebanyak 351 orang. Dengan pelaksanaan kegiatan

tahun 2018, diperoleh realisasi sebanyak 361 orang, sehingga capaian kinerja

diperoleh sebesar 102,85%.

Jumlah realisasi pada tahun 2018 diperoleh dari :

No Uraian Kegiatan Jumlah

1 Pendidikan dan pelatihan formal 17 orang

1.1 Bimtek penatausahaan BMD 1 orang

1.2 Diklat analisis kepegawaian sewilayah kerja

Kanreg BKN IV Mks 1 orang

1.3

Sosialisasi pemeringkatan SKP dan

penilaian survei tertutup dengan metode

360

1 orang

1.4 Sosialisasi Peran Assesment Center dalam

pengelolaan SDM 1 orang

1.5 Pelatihan Revolusi Mental Angkatan II 1 orang

1.6

Pelatihan Revolusi Mental Angkatan II

(Implementasi Rancangan Revolusi Cara

Kerja)

1 orang

1.7 Pelatihan Manajemen Kinerja 1 orang

1.8 Pelatihan Germas Dewasa 2 orang

1.9 Rakornas Workshop Rencana

pengembangan SDM ASN Pembangunan 1 orang

1.10 Workshop pengukuran Indeks

Profesionalitas ASN 2 orang

1.11 Workshop Bangkop PNS 2 orang

48

1.12 Bintek Penyusunan Renstra SKPD 3 orang

2 Sosialisasi peraturan perundang-undangan 100 orang

2.1 Sosialisasi E-Lapkin 50 orang

2.2 Sosialisasi Diklat Pim Pemdagri 50 orang

3 Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi

CPNSD 23 orang

3.1 Golongan II 21 orang

3.2 Golongan III 2 orang

4 Pendidikan dan pelatihan struktural bagi

PNSD 42 orang

4.1 Diklat kepemimpinan Tk. II 3 orang

4.2 Diklat kepemimpinan Tk. IV 39 orang

5 Pendidikan dan pelatihan tekhnis, tugas dan

fungsi bagi PNSD 100 orang

5.1 Diklat Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) 50 orang

5.2 Workshop TPP berbasis kinerja 50 orang

6 Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan

dinas 1 orang

7 Pemberian ijin belajar dan tugas belajar PNS 78 orang

Jumlah 361 orang

Sumber Data : Laporan Kegiatan Bidang Diklat, Penilaian kinerja dan Penghargaan BKPSDM 2018

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah

ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” tahun 2018

dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :

49

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018

Jumlah ASN

yang memiliki

kompetensi

teknis dan

kompetensi

manajerial

409

org

474

org

351o

rg

306

org

239

org

361

org

74,82

%

50,42

%

102,85

%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, “jumlah ASN yang memiliki kompetensi

teknis dan kompetensi manajerial” pada tahun 2018 mengalami peningkatan

sebanyak 122 orang, dari jumlah tahun 2017 sebanyak 239 orang menjadi 361

orang pada tahun 2018, sehingga capaian kinerja aparatur mengalami kenaikan

dari 50,42% pada tahun 2017, menjadi 102,85% pada tahun 2018.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan

kompetensi manajerial” adalah indikator kinerja yang bersifat kumulatif,

sehingga realisasi kinerja sampai tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang

diperoleh pada tahun 2016 ditambah dengan realisasi tahun 2017 dan tahun

2018.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah ASN yang

memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” sampai tahun 2018

dengan target renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Jumlah ASN yang

memiliki

kompetensi teknis

dan kompetensi

manajerial

2448 orang 906 orang 37,01%

50

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah ASN

yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” sampai dengan

tahun 2018 baru mencapai 37,01%. Jumlah tersebut belum mencapai target yang

diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial”

belum mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun faktor penyebab

ketidakcapaian target kinerja adalah :

1. Terbatasnya pelaksanaan diklat teknis dan fungsional yang dapat diikuti oleh

aparatur Pemerintah Kabupaten Barru. Pada umumnya informasi

penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional dari lembaga penyelenggara

diterima menjelang dan atau setelah batas akhir pendaftaran keikutsertaan.

Selain itu jenis diklat teknis dan fungsional yang ditawarkan dari lembaga

penyelenggara pada umumnya tidak sesuai dengan kebutuhan diklat yang

direncanakan oleh SKPD.

2. Tidak bersedianya PNS mengikuti diklat.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah ASN yang memiliki

kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” diperoleh dari pelaksanaan

Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dan Program Pembinaan

dan pengembangan aparatur, dengan kegiatan :

51

No Program dan

Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1. Program

Peningkatan

kapasitas sumber

daya aparatur

156.314.300,- 54.741.500,- 35,02%

1.1 Pendidikan dan

pelatihan formal

126.694.500,- 33.468.200,- 26,42%

1.2 Sosialisasi peraturan

perundang-undangan

29.619.800,- 21.273.300,- 71,82%

2. Program

Peningkatan

kapasitas sumber

daya aparatur

1.017.298.400,- 721.152.425,- 70,89%

2.1 Pendidikan dan

pelatihan prajabatan

bagi CPNS

221.906.000,- 55.906.000,- 25,22%

2.2 Pendidikan dan

pelatihan 51tructural

bagi PNSD

718.322.400,- 621.569.925,- 86,53%

2.3 Pendidikan dan

pelatihan teknis, tugas

dan fungsi bagi PNSD

77.070.000,- 43.676.500,- 56,67%

3. Program Pembinaan

dan pengembangan

aparatur

126.716.500,- 50.079.000,- 39,52%

3.1 Pemberian bantuan

tugas belajar dan

ikatan dinas

110.000.000,- 40.000.000,- 36,36%

3.2 Pemberian ijin belajar

dan tugas belajar PNS

1.935.000,- 1.935.000,- 100%

3.3 Pengembangan diklat

(analisis kebutuhan

diklat, penyusunan

silabi, penyusunan

modul, penyusunan

pedoman diklat)

14.781.500,- 8.144.000,- 55,10%

Sasaran terwujudnya pengelolaan data dan informasi pegawai yang terintegrasi

diukur dari dua indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Persentase data dan informasi

kepegawaian yang lengkap, 2). Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan

4. SASARAN TERWUJUDNYA PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI

PEGAWAI YANG TERINTEGRASI

52

pegawai ASN, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,85% atau predikat sangat

berhasil.

4.1. Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap

Penyediaan data dan informasi kepegawaian yang lengkap menjadi suatu

kebutuhan yang diperlukan sebagai bahan perencanaan manajemen kepegawaian

dan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam pengembangan dan

pembinaan aparatur.

Untuk mewujudkan ketersediaan data dan informasi kepegawaian yang lengkap,

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia melakukan

peningkatan kualitas pengelolaan dokumentasi data melalui pengelolaan,

pemeliharaan dan penyimpanan arsip kepegawaian secara fisik dan elektronik.

Ketersediaan data kepegawaian yang lengkap bermula sejak pelaksanaan

Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) pada akhir tahun 2015 dan selesai

pada awal tahun 2016.

Indikator persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap digunakan

untuk mengukur seberapa besar kelengkapan data dan informasi pegawai.

Target “Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” yang ditetapkan

pada tahun 2018 sebesar 98%. Dengan dilaksankannya program dan kegiatan,

diperoleh realisasi sebesar 99,66% atau capaian 100%.

Analisis capaian kinerja indikator “Persentase data dan informasi kepegawaian

yang lengkap” adalah sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Persentase data dan

informasi kepegawaian yang lengkap” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel

berikut :

53

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase data dan informasi

kepegawaian yang lengkap 98% 99,66% 101,69%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” pada tahun 2018

adalah sebanyak 98%. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh

realisasi sebanyak 99,66%, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar 101,69%.

Jumlah realisasi pada tahun 2017 diperoleh dari rumus :

Berdasarkan data yang ada, jumlah PNS yang belum memiliki data dan bundel

perorangan sebanyak 14 orang, sementara jumlah PNS per tanggal 31 Desember

2018 sebanyak 4.122 orang, sehingga persentase data dan informasi

kepegawaian yang lengkap pada tahun 2018 adalah (4.122-14)/4.122 X 100% =

99,66%.

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Persentase

data dan informasi kepegawaian yang lengkap” tahun 2018 dengan tahun 2017

dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja

Target Realisasi Capaian

2017 2018 2017 2018 2017 2018

Persentase data

dan informasi

kepegawaian yang

lengkap

98% 98% 99,64% 99,66%

101,67

%

101,69

%

Realisasi =

Jumlah PNS yang memiliki data yang lengkap

Total Jumlah PNS

X 100%

54

Berdasarkan tabel tersebut diatas, “Persentase data dan informasi kepegawaian

yang lengkap” pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 1,64%, dari

jumlah tahun 2017 sebanyak 99,64% menjadi 99,66% pada tahun 2018,

sehingga capaian kinerja aparatur mengalami kenaikan dari 101,67% pada tahun

2017 menjadi 101,69% pada tahun 2018.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap”

adalah indikator kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja

sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun

2018.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Persentase data dan

informasi kepegawaian yang lengkap” sampai tahun 2018 dengan target renstra

2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Persentase data

dan informasi

kepegawaian yang

lengkap

98% 99,66% 101,69%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Persentase data

dan informasi kepegawaian yang lengkap” sampai dengan tahun 2018telah

mencapai 99,66%. Jumlah tersebut telahmelampaui target yang diharapkan dari

dua tahun pelaksanaan Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” telah

55

melampauitarget yang telah ditetapkan.Adapun faktor pendukungpencapaian

target kinerja adalah :

1. Adanya Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) tahun 2015 yang

dilengkapi dengan data fisik, sehingga tersedia data fisik dan elektronik

setiap aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM.

2. Adanya komitmen untuk mewujudkan ketersediaan data aparatur yang

lengkap.

3. Penyampaian informasi perubahan data aparatur sesuai hasil kerja bidang

dalam Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM sudah berjalan tertib.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Persentase data dan informasi

kepegawaian yang lengkap” diperoleh dari pelaksanaan program dan kegiatan :

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

1 Pengembangan dan penataan

data PNS

1.000

org

1.497 org 149,70%

2 Penyusunan data/statistik

kepegawaian daerah

2

dkmn

2 dkmn 100%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :

No Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1. Pengembangan dan

penataan data PNS

44.671.000,- 13.969.000,- 31,27%

2. Penyusunan

data/statistik

kepegawaian daerah

6.215.500,- 5.948.500,-

95,70%

4.2. Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN

Perencanaan kebutuhan pegawai dilakukan dengan merumuskan jumlah kebutuhan

pegawai secara tepat sesuai kebutuhan riil organisasi dan berdasarkan karakteristik

56

dan kondisi daerah dalam jangka waktu tertentu, yang kemudian dituangkan

kedalam sebuah dokumen kebutuhan pegawai.

Indikator “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai” digunakan

untuk mengukur ketersediaan dokumen data kebutuhan pegawai Kabupaten Barru.

Dokumen tersebut memuat nama jabatan, analisis beban kerja, jumlah ASN,

jumlah BUP 5 tahun, kekurangan/kelebihan dan usulan (PNS/PPPK).

Target “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” yang

ditetapkan pada tahun 2018 sebesar 2 dokumen. Dengan dilaksankannya program

dan kegiatan, diperoleh realisasi sebesar 2 dokumen atau capaian 100%.

Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah data dan informasi perencanaan

kebutuhan pegawai ASN” adalah sebagai berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah data dan

informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun 2018 dapat dilihat

pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Jumlah data dan informasi

perencanaan kebutuhan

pegawai ASN

2 dokumen 2 dokumen 100%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun

2018 adalah sebanyak 2 dolkumen. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018,

diperoleh realisasi sebanyak 2 dokumen, sehingga capaian kinerja diperoleh

sebesar 100%.

57

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu (tahun 2017)

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah

data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” tahun 2018 dengan

tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2017 2018 2017 2018 2017 2018

Jumlah data

dan informasi

perencanaan

kebutuhan

pegawai ASN

2

dokumen

2

dokumen

2

dokume

n

2

dokume

n

100% 100%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja “Jumlah data dan informasi

perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun 2018 dapat dipenuhi 100%,

sama dengan pencapaian pada tahun 2017.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai

ASN” adalah indikator kinerja yang bersifat kumulatif, sehingga realisasi

kinerja sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada

tahun 2018 ditambahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017 dan 2016.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah data dan

informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” sampai tahun 2018 dengan

target renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Jumlah data dan

informasi

perencanaan

kebutuhan

pegawai ASN

11 dokumen 5 dokumen 45,45%

58

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah data

dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” sampai dengan tahun

2018 telah mencapai 45,45%. Jumlah tersebut telah sesuai dengan target yang

diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” telah

mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun faktor pendukung pencapaian

target kinerja adalah :

1. Adanya aplikasi penyusunan kebutuhan PNS yang dimiliki oleh Kementerian

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu e-formasi,

yang memudahkan penyusunan kebutuhan ASN.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah data dan informasi

perencanaan kebutuhan pegawai ASN” diperoleh dari pelaksanaan program dan

kegiatan :

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

Program Pembinaan dan

Pengembangan Aparatur

1 Penyusunan rencana kebutuhan

PNS

2 dkmn 2 dkmn 100%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :

No Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi (Rp) %

1. Penyusunan rencana

kebutuhan PNS

51.727.000,- 45.506.700,- 87,97%

59

Sasaran terwujudnya tata kelola administrasi dan kegiatan yang efisien dan

efektif diukur dari satu indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Persentase realisasi

keuangandengan capaian kinerja sebesar 89,92% atau predikat sangat berhasil.

5.1. Persentase realisasi keuangan

Indikator “persentase realisasi keuangan” digunakan untuk mengukur seberapa

besar pencapaian realisasi keuangan dari pelaksanaan program dan kegiatan Badan

Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru yang

direncanakan pada tahun berjalan.

Target persentase realisasi keuangan yang ditetapkan pada tahun 2018 sebesar

79,50% Dengan dilaksanakannya program dan kegiatan, diperoleh realisasi sebesar

71,50% atau capaian sebesar 89,92%.

Analisis capaian kinerja indikator “Persentase realisasi keuangan” adalah sebagai

berikut :

a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018

Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Persentase realisasi

keuangan” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :

Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian

Persentase realisasi keuangan 79,50% 71,50% 89,92%

Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator

“Persentase realisasi keuangan”pada tahun 2018 adalah sebanyak 79,50%.

Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh realisasi sebanyak 71,50%,

sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar89,92%.

5. TERWUJUDNYA TATA KELOLA ADMINISTRASI DAN KEGIATAN YANG

EFISIEN DAN EFEKTIF

60

b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018

dengan tahun lalu

Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Persentase

realisasi keuangan” tahun 2018 dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel

berikut :

Indikator

Kinerja

Target Realisasi Capaian

2017 2018 2017 2018 2017 2018

Persentase

realisasi

keuangan

77,50% 79,50% 78,10% 71,50% 100,77% 89,92%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, realiasasi kinerja “Persentase realisasi

keuangan” pada tahun 2018 mengalami penurunan sebanyak 6,6%, dari jumlah

tahun 2017 sebanyak 78,10% menjadi 71,50% pada tahun 2018.

c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target

Renstra 2016-2021

Indikator kinerja “Persentase realisasi keuangan”adalah indikator kinerja yang

tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018

adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018.

Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Persentase realisasi

keuangan” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-2021 dapat dilihat

pada tabel berikut ini :

Indikator

Kinerja

Target 2016-

2021

Realisasi Kinerja

sampai dengan

2018

Capaian Kinerja

Persentase

realisasi keuangan

85,5% 71,50% 83,63%

Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Persentase

realisasi keuangan” sampai dengan tahun 2018 telah mencapai 83,63%. Jumlah

61

tersebut belum mencapai target yang diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan

Renstra.

d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan

Kinerja

Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator

“Persentase realisasi keuangan” belum mencapai target yang telah ditetapkan.

Adapun faktor penyebab ketidakcapaian target kinerja adalah :

1. Masih lemahnya perencanaan penganggaran, sehingga masih terdapat

anggaran yang tidak terpakai.

2. Masih terdapat ketidaksesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan dengan jadwal

ketersediaan anggaran kas.

e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran

Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Persentase realisasi keuangan”

diperoleh dari pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tabel berikut:

No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian

A. Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa surat menyurat 3780 eks 3543 eks 93,73%

2 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

2 bulan 0 bulan 0%

3 Penyediaan jasa pemeliharaan

dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

10 unit 9 unit 90%

4 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

1 orang 1 orang 100%

5 Penyediaan peralatan rumah

tangga

24 jenis 23 jenis 95,83%

6 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

113 kali 137 kali 121,24%

7 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi kedalam daerah

75 kali 69 kali 92%

B. Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan perlengkapan gedung

kantor

5 unit 5 unit 100%

62

2 Pengadaan peralatan gedung

kantor

6 unit 6 unit 100%

3 Pengadaan mebeleur 10 unit 10 unit 100%

4 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

10 unit 8 unit 80%

5 Pemeliharaan rutin/berkala

perlengkapan gedung kantor

10 unit 8 unit 80%

6 Pemeliharaan rutin/berkala

peralatan gedung kantor

37 unit 14 unit 37,84%

7 Pemeliharaan rutin/berkala

mebeleur

18 unit 18 unit 100%

Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :

No Program dan Kegiatan

Anggaran

dalam DPPA

(Rp)

Realisasi

(Rp) %

1. Program Pelayanan

administrasi perkantoran

436.356.400,- 323.394.426,- 74.11%

1.1 Penyediaan jasa surat

menyurat

75.048.500,- 60.962.300,- 81.23%

1.2 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

400.000,- 0,- 0%

1.3 Penyediaan jasa pemeliharaan

dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

4.200.000,- 1.668.330,- 39.72%

1.4 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

4.800.000,- 4.800.000,- 100%

1.5 Penyediaan peralatan rumah

tangga

3.299.900,- 3.174.500,- 96.19%

1.6 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

331.174.000,- 239.483.646,- 72.31%

1.7 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi kedalam daerah

17.434.000,- 13.305.650,- 76.32%

2. Program Peningkatan

sarana dan prasarana

aparatur

113.430.500,- 92.513.300,- 81.56%

2.1 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

10.929.000,- 9.977.000,- 91.29%

2.2 Pengadaan peralatan gedung

kantor

26.177.500,- 24.145.000,- 92.24%

2.3 Pengadaan meubeleur 29.874.000,- 28.024.700,- 93.81%

2.4 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

24.000.000,- 22.027.000,- 91.78%

2.5 Pemeliharaan rutin/berkala

perlengkapan gedung kantor

5.500.000,- 1.310.000,- 23.82%

2.6 Pemeliharaan rutin/berkala 14.300.000,- 4.729.600,- 33.07%

63

peralatan gedung kantor

2.7 Pemeliharaan rutin/berkala

meubeleur

2.650.000,- 2.300.000,- 86.79%

B. Realisasi Anggaran

Pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2018bersumber dari APBD dengan total

anggaran Rp. 5.259.915.600,- yang terdiri atas belanja tidak langsung Rp.

2.065.361.200,- dan belanja langsung Rp. 3.194.554.400,-. Realisasi dari total anggaran

tersebut sebesar Rp. 3.760.269.338,- atau sebesar 71,49%, dengan rincian sebagai

berikut:

No Uraian Anggaran

Perubahan

Realisasi

Rp %

Belanja Daerah 5.259.915.600,- 3.760.269.338,- 71,49%

1. Belanja tidak

langsung

2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%

1.1 Gaji dan tunjangan

pegawai

2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%

2 Belanja langsung 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%

2.1 Belanja pegawai 206.900.000,- 66.700.000,- 32,24%

2.2 Belanja barang dan

jasa

2.920.673.900,- 1.621.935.973,- 55,53%

2.3 Belanja modal 66.980.500,- 62.146.700,- 92,78%

Adapun rincian belanja berdasarkan kelompok belanja tahun 2018adalah

sebagai berikut :

URAIAN

JUMLAH

% ANGGARAN

PERUBAHAN REALISASI

1 2 3 4

BELANJA DAERAH 5.259.915.600,- 3.760.269.338,- 71,49%

Belanja Tidak Langsung 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%

Belanja Pegawai 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%

Gaji dan Tunjangan Pegawai 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%

64

BELANJA LANGSUNG 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%

Belanja Pegawai 206.900.000,- 66.700.000,- 32,24%

Honorarium PNS 173.700.000,- 46.500.000,- 26,77%

Honorarium Non PNS 33.200.000,- 20.200.000,- 60,84%

Belanja Barang dan Jasa 2.920.673.900,- 1.621.935.973,- 55,53%

Belanja Bahan pakai habis 81.237.400,- 67.328.400,- 82,88%

Belanja bahan/material 34.640.000.- 33.373.000.- 96,34%

Belanja jasa kantor 183.550.000,- 160.876.400,- 87,65%

Honorarium PNS 173.700.000,- 46.500.000,- 26,77%

Honorarium Non PNS 33.200.000,- 20.200.000,- 60,84%

Belanja perawatan kendaraan

bermotor

28.200.000,- 23.695.330,- 84,03%

Belanja cetak dan

penggandaan

54.191.500.- 36.813.000.- 67,93%

Belanja sewa

rumah/gedung/gudang/parker

90.500.000,- 30.250.000,- 33,43%

Belanja sewa perlengkapan

dan peralatan kantor

9.710.000,- 4.407.000,- 45,39%

Belanja makanan dan

minuman

260.076.500,- 182.892.875,- 70,32%

Belanja perjalanan dinas 1.267.211.500,- 658.512.368,- 51,97%

Belanja beasiswa pendidikan

PNS

110.000.000,- 40.000.000,- 36,36%

Belanja kursus, pelatihan,

sosialisasi dan bimtek PNS

340.591.000,- 145.949.000,- 42,85%

Belanja perawatan alat kantor 19.800.000,- 6.039.600,- 30,50%

Belanja perawatan meubeleur 2.650.000,- 2.300.000,- 86,79%

Belanja jasa tenaga

ahli/instruktur/narasumber

438.316.000,- 229.499.000,- 52,36%

Belanja Modal 66.980.500,- 62.146.700,- 92,78%

Belanja modal peralatan dan

mesin-pengadaan alat rumah

tangga

40.803.000,- 38.001.700,- 93,13%

Belanja modal peralatan dan

mesin-pengadaan komputer

26.177.500,- 24.145.000,- 92,24%

Adapun anggaran dan realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan

tahun 2018 adalah :

65

No Program/Kegiatan

Jumlah

Anggaran

(Rp)

Realisasi

Anggaran

(Rp)

Capaian

1. Program Pelayanan

administrasi perkantoran

436.356.400,- 323.394.426,- 74.11%

1.1 Penyediaan jasa surat menyurat 75.048.500,- 60.962.300,- 81.23%

1.2 Penyediaan jasa komunikasi,

sumber daya air dan listrik

400.000,- 0,- 0%

1.3 Penyediaan jasa pemeliharaan

dan perizinan kendaraan

dinas/operasional

4.200.000,- 1.668.330,- 39.72%

1.4 Penyediaan jasa kebersihan

kantor

4.800.000,- 4.800.000,- 100%

1.5 Penyediaan peralatan rumah

tangga

3.299.900,- 3.174.500,- 96.19%

1.6 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi keluar daerah

331.174.000,- 239.483.646,- 72.31%

1.7 Rapat-rapat koordinasi dan

konsultasi kedalam daerah

17.434.000,- 13.305.650,- 76.32%

2. Program Peningkatan sarana

dan prasarana aparatur

113.430.500,- 92.513.300,- 81.56%

2.1 Pengadaan perlengkapan

gedung kantor

10.929.000,- 9.977.000,- 91.29%

2.2 Pengadaan peralatan gedung

kantor

26.177.500,- 24.145.000,- 92.24%

2.3 Pengadaan meubeleur 29.874.000,- 28.024.700,- 93.81%

2.4 Pemeliharaan rutin/berkala

kendaraan dinas/operasional

24.000.000,- 22.027.000,- 91.78%

2.5 Pemeliharaan rutin/berkala

perlengkapan gedung kantor

5.500.000,- 1.310.000,- 23.82%

2.6 Pemeliharaan rutin/berkala

peralatan gedung kantor

14.300.000,- 4.729.600,- 33.07%

2.7 Pemeliharaan rutin/berkala

meubeleur

2.650.000,- 2.300.000,- 86.79%

3. Program Peningkatan disiplin

aparatur

17.446.400,- 15.556.100,- 89.17%

3.1 Pembinaan disiplin pegawai 17.446.400,- 15.556.100,- 89.17%

4. Program fasilitasi/pindah

purna tugas PNS

621.685.000,- 42.135.400,- 6.78%

4.2 Pemindahan tugas PNS 621.685.000,- 42.135.400,- 6.78%

5. Program Peningkatan

kapasitas sumber daya

aparatur

156.314.300,- 54.741.500,- 35.02%

5.1 Pendidikan dan pelatihan

formal

126.694.500,- 33.468.200,- 26.42%

5.2 Sosialisasi peraturan

perundang-undangan

29.619.800,- 21.273.300,- 71.82%

6. Program Peningkatan 1.017.298.400 721.202.425,- 70.89%

66

kapasitas sumber daya

aparatur

6.1 Pendidikan dan pelatihan

prajabatan bagi calon PNSD

221.906.000,- 55.956.000,- 25.22%

6.2 Penidikan dan pelatihan

struktural bagi PNS

718.322.400,- 621.569.925,- 86.53%

6.3 Pendidikan dan pelatihan teknis

tugas dan fungsi bagi PNSD

77.070.000,- 43.676.500,- 56.67%

7 Program Pembinaan dan

pengembangan aparatur

832.023.400,- 501.239.522,- 60.24%

7.1 Seleksi penerimaan calon PNS 221.479.400,- 146.463.300,- 66.13%

7.2 Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,- 62.35%

7.3 Pemberian penghargaan bagi

PNS yang berprestasi

34.739.000,- 29.397.722,- 84.62%

7.4 Pemberian bantuan tugas

belajar dan ikatan dinas

110.000.000,- 40.000.000,- 36.36%

7.5 Pengembangan diklat (Analisis

kebutuhan diklat, penyusunan

silabi, penyusunan modul,

penyusunan pedoman diklat)

14.781.500,- 8.144.000,- 55.09%

7.6 Pemberhentian PNS 100.556.000,- 64.027.000,- 63.67%

7.7 Pemberian ijin belajar dan tugas

belajar PNS

1.935.000,- 1.935.000,- 100%

7.8 Penyusunan rencana kebutuhan

PNS

51.727.000,- 45.506.700,- 87.97%

7.9 Mutasi kenaikan pangkat PNS 220.851.800,- 135.209.400,- 61.22%

7.10 Pengembangan dan penataan

data PNS

44.671.000.- 13.969.000,- 31.27%

7.11 Pelayanan administrasi

kepegawaian bidang

pengembangan

10.584.500,- 7.554.500,- 71.37%

7.12 Penyusunan data/statistik

kepegawaian daerah

6.215.500,- 5.948.500,- 95.70%

7.13 Fasilitasi pengangkatan ASN 12.903.700,- 2.099.900,- 16.27%

Jumlah 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%

C. Permasalahan

Berdasarkan uraian capaian kinerja organisasi, terdapat beberapa indikator kinerja

sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Barru sampai tahun 2018yang

belum tercapai, secara umum disebabkan oleh beberapa hal :

1. Belum optimalnya koordinasi dan keterpaduandengan lembaga pelaksana kediklatan

tentang jadwal rencana pelaksanaan kediklatan dan jenis kediklatan yang dibutuhkan.

67

2. Kurangnya jumlah aparatur sebagai dampak dari tidak adanya penerimaan pegawai

akibat dari kebijakan moratorium pegawai sehingga dalam beberapa tahun tidak ada

penambahan jumlah pegawai, sementara jumlah pensiun semakin bertambah.

3. Adanya kebijakan dalam pemilihan atau penempatan Jabatan Pimpinan Tinggi dengan

menggunakan seleksi terbuka sebagai implementasi dari Undang-undang ASN

sehingga masih terdapat beberapa jabatan yang masih lowong.

D. Strategi Pemecahan Masalah

Untuk mencapai indikator kinerja sasaran strategis dan indikator kinerja kegiatan

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru,

dirumuskan beberapa strategi yaitu :

1. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan teknis, tugas

dan fungsi.

2. Meningkatkan motivasi kerja dan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam

mencapai tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam renstra.

3. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana.

4. Meningkatkan pemahaman terhadap tugas-tugas pokok dan fungsi.

68

B A B IV

P E N U T U P

Laporan Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya

ManusiaKabupaten Barru merupakan bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan

Tahun Anggaran 2018, sebagai tindak lanjut atasPeraturan PresidenNomor 29 tahun 2014

tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru

secara umum telah berhasil mencapai target kinerja sasaran dengan tingkat capaian kinerja

sasaran adalah 110,60% dengan predikat sangat berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan

persentase rata-rata capaian kinerja sasaran yang dilaksanakan Badan Kepegawaian dan

Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru selama tahun 2018.

Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja keras dari pimpinan dan seluruh aparatur

Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru serta pihak

terkait lainnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah

Badan Kepegawaian dan Pengembanagn Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru.

Sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja tahun 2018 dirumuskan beberapa langkah

penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau bahan

pertimbangan untuk merumuskan rencana kinerja tahun yang akan datang. Strategi

pemecahan masalah tersebut adalah :

1. Mengoptimalkan koordinasi dan membangun hubungan kerjasama yang lebih baik dengan

lembaga pelaksana kediklatan dan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi organisasi.

2. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan.

3. Meningkatkan motivasi kerja dan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai

tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam renstra.

69

4. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana.

5. Meningkatkan pemahaman terhadap tugas-tugas pokok dan fungsi.

Barru, 23 Januari 2019

Kepala Badan Kepegawaian Dan

Pengembangan SDM Kab. Barru

Ir. H. NASRUDDIN, M. AP

Pangkat : PembinaUtama Muda

Nip: 19640315 199003 1 015