B A B I - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/5907/9__lkip_bkpsdm_tahun_2018.pdf ·...
Transcript of B A B I - barrukab.go.idbarrukab.go.id/site/assets/files/5907/9__lkip_bkpsdm_tahun_2018.pdf ·...
1
B A B I
PENDAHULUAN
Terselenggaranya good governance merupakan persyaratan bagi setiap pemerintahan
untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara.
Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang
tepat, jelas, terukur, dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung
jawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Lahirnya Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara
yang BersihdanBebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan salah satu upaya
mewujudkan good governance.Dalam Pasal 3 Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999tersebut disebutkan bahwa asas-asas umum penyelenggaraan negara meliputi asas
kepastian hukum, asas tertib penyelenggara negara, asas kepentingan umum, asas
keterbukaan, asas proporsionalitas, asas profesionalitas dan asas akuntabilitas. Dalam
penjelasan mengenai pasal tersebut, dirumuskan bahwa asas akuntabilitas ini adalah asas
yang menentukan bahwa setiap hasil kegiatan penyelenggaraan negara harus dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat dan rakyat sebagai pemegangkedaulatan
tertingginegara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam rangka itu, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 29
Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut
mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara
untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan
pengelolaan sumber daya dengan didasarkan suatu perencanaan stratejik yang ditetapkan oleh
masing-masing instansi.
2
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya ManusiaKabupaten Barru
sebagai satuan kerja pemerintah dan unsur penyelenggara negara diwajibkan untuk
menetapkan target kinerja dan melakukan pengukuran kinerja yang telah dicapai serta
menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Laporan Kinerja Instansi PemerintahBadan Kepegawaian dan Pengembangan SDM
Kabupaten Barru disusun dengan berpedoman pada Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis
Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah.
A. SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI
Susunan organisasi, kedudukan, tugas dan fungsi Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru diatur berdasarkan Peraturan
Bupati Barru Nomor 65 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Kedudukan, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru.
Susunan organisasi Badan Kepegawaiandan pengembangan Sumber Daya
Manusia berdasarkan Peraturan Bupati Barru Nomor 65 Tahun 2016 tentang Susunan
Organisasi, Kedudukan, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Badan kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru adalah sebagai berikut :
1. Kepala Badan
2. Sekretariat terdiri dari :
a. Sub Bagian Program dan Keuangan
b. Sub Bagian Umum dan Sumber Daya Manusia
3. Bidang Pengadaan, Pemberhentian dan informasi, terdiri dari :
3
a. Sub Bidang Pengadaan dan Pemberhentian
b. Sub Bidang Data dan Informasi
c. Sub Bidang Fasilitasi Profesi ASN
4. Bidang Mutasi, Promosi dan pengembangan Kompetensi terdiri dari :
a. Sub Bidang Mutasi
b. Sub Bidang Kepangkatan
c. Sub Bidang Pengembangan Karier, Promosi dan Kompetensi
5. Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan Aparatur terdiri dari:
a. Sub Bidang Pendidikan dan Pelatihan
b. Sub Bidang Penilaian dan Evaluasi Kinerja
c. Sub Bidang Disiplin dan Penghargaan
6. Kelompok Jabatan Fungsional.
Berdasarkan Peraturan Bupati Barru, maka kedudukan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru adalah merupakan unsur
pendukung urusan pemerintahan di bidang kepegawaian dan pengembangan sumber
daya manusia yang menjadi kewenangan daerah. Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia dipimpin oleh Kepala Badan yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin dan
melaksanakan urusan pemerintahan bidang kepegawaian dan pengembangan sumber
daya manusia yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan
kepada Pemerintah Daerah berdasarkan pedoman yang ada untuk kelancaran tugas.
4
Kepala Badan dalam melaksanakan tugasnya, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Pengadaan, Pemberhentian dan Informasi;
b. Perumusan kebijakan teknis di bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan
Kompetensi;
c. Perumusan kebijakan teknis di bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan;
d. Perumusan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan kesekretariatan
yang menunjang tugas organisasi;
e. Pelaksanaan administrasi Badan; dan
f. Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait tugas dan fungsinya.
5
SUSUNAN ORGANISASI
BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KABUPATEN BARRU
BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARRU NOMOR 7 TAHUN 2016
TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
KEPALA
SEKRETARIAT
SUB BIDANG PENILAIAN
DAN EVALUASI KINERJA
SUBBIDANG PENDIDIKAN
DAN PELATIHAN
BIDANG DIKLAT, PENILAIAN
KINERJA DAN PENGHARGAAN
SUB BIDANG
KEPANGKATAN
SUB BIDANG MUTASI
BIDANG MUTASI, PROMOSI
DAN PENGEMBANGAN
KOMPETENSI
SUB BIDANG DATA DAN
INFORMASI
SUB BIDANG PENGADAAN
DAN PEMBERHENTIAN
BIDANG PENGADAAN,
PEMBERHENTIAN DAN
INFORMASI
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
SUBBAG UMUM DAN
SDM
SUBBAG PROGRAM
DAN KEUANGAN
SUB BIDANG FASILITASI
PROFESI ASN SUB BIDANG PENGEMBANGAN
KARIER, PROMOSI DAN
KOMPETENSI
SUB BIDANG DISIPLIN DAN
PENGHARGAAN
6
Uraian tugas pokok dan fungsi adalah sebagai berikut :
1. Sekretariat
Sekretariat mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan penyiapan bahan
dalam rangka penyelenggaraan dan koordinasi pelaksanaan subbagian program dan
keuangan, umum dan sumber daya manusia serta memberikan pelayanan administrasi
dan fungsional kepada semua unsur dalam lingkungan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia berdasarkan pedoman yang ada untuk
kelancaran tugas.
Sekretariat dalam melaksanakan tugas, menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang program dan keuangan; dan
b. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang umum dan sumber daya manusia.
2. Bidang Pengadaan, Pemberhentian, dan Informasi
Bidang pengadaan, pemberhentian, dan informasi dipimpin oleh seorang
kepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di
bidangpengadaan, pemberhentian dan informasi berdasarkan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Pengadaan,
Pemberhentian dan Informasi mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan pengadaan, pemberhentian dan
informasi;
7
b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidanglayanan pengadaan, pemberhentian dan
informasi;
c. perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan Pengadaan, Pemberhentian
dan Informasi; dan
d. pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
3. Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi
Bidangmutasi, promosi, dan pengembangan kompetensidipimpin oleh
seorangkepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan
kebijakan teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan
daerah, membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di
bidangmutasi, promosi dan pengembangan kompetensiberdasarkan pedoman yang
berlaku untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Mutasi, Promosi, dan
Pengembangan Kompetensi mempunyai tugas :
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan mutasi, promosi dan
pengembangan kompetensi;
b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang layanan mutasi, promosi dan pengembangan
kompetensi;
c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan mutasi, promosi dan
pengembangan kompetensi; dan
8
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
4. Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan
Bidang diklat, penilaian kinerja, dan penghargaandipimpin oleh seorang
kepala bidang, mempunyai tugas memimpin dan melaksanakan perumusan kebijakan
teknis, memberikan dukungan atas penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah,
membina, mengkoordinasikan dan melaksanakan program dan kegiatan di
bidangdiklat, penilaian kinerja dan penghargaanberdasarkan pedoman yang berlaku
untuk kelancaran tugas.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala Bidang Diklat, Penilaian Kinerja
dan Penghargaan mempunyai tugas :
a. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengolahan diklat, penilaian kinerja dan
penghargaan;
b. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang layanan diklat, penilaian kinerja dan
penghargaan;
c. Perumusan kebijakan teknis, pemberian dukungan, pembinaan, monitoring dan
evaluasi pelaksanaan tugas di bidang pengembangan diklat, penilaian kinerja dan
penghargaan; dan
d. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai bidang tugasnya.
B. GAMBARAN UMUM PELAYANAN
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Barru memberikan pelayanan, antara lain :
1. Informasi dan data kepegawaian
2. Pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil
9
3. Purna tugas PNS (Pensiun)
4. Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil
5. Pemberian izin/cuti
6. Penghargaan Satya Lancana Karya Satya
7. Administrasi kepegawaian (karpeg, taspen, dll)
8. Mutasi jabatan
9. Kenaikan pangkat PNS
10. Pendidikan dan pelatihan prajabatan
11. Pendidikan dan pelatihan teknis, tugas dan fungsi
12. Diklat struktural
13. Pemberian izin belajar dan tugas belajar
C. SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan fungsinya, Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru sampai akhir tahun 2018
didukung oleh Sumber Daya Manusia sebanyak 32 (tiga puluh dua) orang Pegawai
Negeri Sipil (data per 31 Desember 2018), dengan rincian sebagai berikut :
a. Keadaan pegawaiBadanKepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru menurut golongan ruang.
No Gol. Ruang Laki-laki Perempuan Jumlah
1 IV/c 1 - 1
2 IV/b 1 - 1
3 IV/a - 1 1
4 III/d 3 5 8
5 III/c 1 3 4
6 III/b 1 4 5
7 III/a 3 2 5
10
8 II/d - 1 1
9 II/c 1 5 6
10 II/b - - 0
11 II/a - - 0
Jumlah 11 21 32
b. Keadaan pegawaiBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru menurut jenjang pendidikan formal.
No Pendidikan Laki-laki Perempuan
Jumlah
1 Strata Tiga (S.3) 1 - 1
2 Strata Dua (S.2) 3 5 8
3 Strata Satu (S.1) 6 10 16
4 Diploma Tiga (D.III) - - -
5 SLTA 5 2 7
6 SLTP - - 0
Jumlah 15 17 32
c. KeadaanpegawaiBadan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru berdasarkandiklat jabatan struktural yang telah diikuti.
No Pendidikan Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Diklatpim Tk. I - - 0
2 Diklatpim Tk. II 1 - 1
3 Diklatpim Tk. III 2 1 3
4 Diklatpim Tk. IV 4 7 11
Jumlah 7 8 15
11
d. Keadaan pegawai Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru menurut eselon.
No Eselon Laki-laki Perempuan Jumlah
1 II-B 1 - 1
2 III-A 1 - 1
3 III-B 2 1 3
4 IV-A 3 8 11
JUMLAH 7 9 16
Dalam rangka pelaksanaan tugas, Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya manusia Kabupaten Barru memerlukan sarana dan prasarana pendukung.
Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru sampai Desember 2018adalah sebagai berikut:
NO NAMA JENIS BARANG JUMLAH KEADAAN BARANG
JUMLAH
KET BARANG BAIK KRG BAIK RSK BRT
1 Mobil 2 1 1 - 2
2 Sepeda Motor 8 6 2 - 8
3 Timbangan 1 1 - - 1
4 Mesin ketik 4 1 - 3 4
5 Lemari besi 1 1 - - 1
6 Filling besi/metal 8 8 - - 8
7 Brand kas 1 1 - - 1
8 Lemari kayu 22 22 - - 22
9 Alat kantor lainnya 19 7 1 11 19
10 Mesin absensi 1 1 - - 1
11 Lemari kayu 5 3 2 - 5
12 Rak kayu 1 1 - - 1
13 Kursi besi/metal 4 4 - - 4
14 Kursi kayu/Rotan/Bambu 4 4 - - 4
15 Meja rapat 8 8 - - 8
16 Meja bundar 8 8 - - 8
17 Kursi rapat 41 41 - - 41
18 Kursi tamu 2 1 1 - 2
19 Kursi putar 1 1 - - 1
20 Meja biro 3 3 - - 3
21 Kursi kerja 12 12 - - 12
22 Gordyn 1 1 - - 1
12
23 Dinding sekat kayu/kaca 1 1 - - 1
24 Jam elektronik 2 - - 2 2
25 Ac split 8 8 - - 8
26 Kipas angin 10 10 - - 10
27 Kompor gas 1 1 - - 1
28 Alat dapur lainnya 3 3 - - 3
29 Tabung gas 1 1 - - 1
30 Dispenser 2 2 - - 2
31 Televisi 1 1 - - 1
32 Alat Hiasan 1 1 - - 1
33 Personal komputer lain-lain 1 1 - - 1
34 Komputer PC 13 12 - 1 13
35 Laptop 10 10 - - 10
36 Note Book 10 10 - - 10
37 Printer 21 15 2 4 21
38 Scanner 4 4 - - 4
39 Flasdisk 5 - - 5 5
40 Harddisk Eksternal 4 3 - 1 4
41 Peralatan jaringan lain-lain 1 - - 1 1
42 Meja kerja pegawai non struktural 5 5 - - 5
43 Meja kerja 62 44 15 3 62
44 Kursi kerja pejabat eselon IV 4 3 - 1 4
45 Kursi kerja pejabat lain-lain 6 6 - - 6
46 Kuri rapat pejabat eselon III 1 1 - - 1
47 Lemari arsip untuk arsip dinamis 2 2 - - 2
48 Camera + Attacment 2 1 1 - 2
49 Peralatan studio visual lain-lain 1 1 - - 1
50 Layar proyektor 3 1 - 2 3
51 Microphone 3 1 - 2 3
52 Sound System 3 2 - 1 3
53 Facsimile 1 1 - - 1
54 Wireless Amplifier 2 2 - - 2
T O T A L 351 289 25 37 351
D. Sistematika Penulisan
Bab I Menguraikan pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang, tugas
pokok dan fungsi, susunan organisasi, sumber daya aparatur dan sarana
prasarana.
Bab II Menguraikan rencana strategis dan perjanjian kinerja Tahun 2018.
13
Bab III Menguraikan akuntabilitas kinerja, menjelaskan capaian kinerja organisasi tahun
2018 untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan
hasil pengukuran kinerja organisasi, data perbandingan antara target dan realisasi
tahun 2018, data perbandingan antara realisasi kinerja tahun 2018 dengan tahun-
tahun sebelumnya, data perbandingan antara realisasi kinerja sampai dengan
tahun 2018 dengan target akhir Renstra, analisis penyebab kegagalan, dan
realisasi anggaran tahun 2018.
Bab IV Menguraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di
masa mendatang yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja organisasi.
Lampiran :
1. Formulir Rencana Kinerja Tahunan
2. Formulir Pengukuran Kinerja
14
B A B II
PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. Perencanaan Strategis
Perencanaan strategis merupakan integrasi antara keahlian sumber daya manusia
dan sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional
dan global yang tetap berada dalam tatanan sistem manajemen nasional.
Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru Tahun 2016-2021adalah Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Barru tahun 2016-2021 yang diatur melalui Keputusan Bupati Barru Nomor
342/BKD/IX/2016 Tentang Pengesahan Rencana Strategis Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 Tanggal 1 September 2016. Keputusan Bupati Barru
kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Barru Nomor 14 Tahun 2016 Tentang Penetapan Rencana Strategis Badan
Kepegawaian Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 Tanggal 02 September 2016.
Rencana Strategis Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program
dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai tugas dan fungsi BKPSDM Kabupaten
Barru dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Barru Tahun 2016-2021.
Visi Pemerintah Kabupaten Barru yang termuat dalam Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya
Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas dan Bermartabat yang
Bernafaskan Keagamaan”.Visi tersebut menjadi visi bagi seluruh SKPD dalam wilayah
Pemerintah Kabupaten Barru dalam tahun 2016-2021.
Sesuai dengan hal tersebut, maka Visi Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah “Terwujudnya
15
Kabupaten Barru Lebih Maju, Sejahtera, Taat Azas dan Bermartabat yang
Bernafaskan Keagamaan”. Adapun penjelasan makna visi adalah sebagai berikut :
Lebih maju mengandung arti ; Peningkatan berbagai indikator pembangunan akan
lebih baik seperti : pertumbuhan ekonomi, Indeks Pembangunan manusia (IPM),
pendapatan perkapita, angka harapan hidup, kehidupan beragama dan berbagai
indikator sosial, ekonomi dan politik lainnya.
Sejahtera mengandung arti: Pembangunan Kabupaten Barru dilakukan untuk
memberikan kemakmuran serta meningkatkan kesejahteraan seluruh masyarakat Barru.
Taat azas mengandung arti : Pembangunan Kabupaten Barru yang dilakukan mengacu
pada ketentuan agama, hukum dan norma budaya/adat istiadat serta kearifan lokal.
Bermartabat mengandung arti : Bahwa pembangunan di Kabupaten Barru dilakukan
dengan berlandaskan pada semangat menuju daya saing dan kemandirian daerah
dengan mengutamakan harkat kemanusiaan dan harga diri.
Bernafaskan keagamaan mengandung arti : Seluruh aktivitas dilaksanakan oleh
pemerintah dan/atau masyarakat didasarkan pada nilai-nilai keagamaan, baik proses
maupun hasil kegiatan.
Misi Pemerintah Kabupaten Barru Tahun 2016-2021 adalah :
1. Meningkatkan kecerdasan dan profesionalisme SDM.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya pembangunan untuk kesejahteraan
masyarakat.
3. Menciptakan lingkungan yang kondusif.
4. Mengembangkan interkoneksitas sinergis antar wilayah di tingkat nasional, regional
dan internasional.
5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
16
Berdasarkan misi Pemerintah Kabupaten Barru tahun 2016-2021 tersebut, tugas
pokok dan fungsi Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
ManusiaKabupaten Barru sangat terkait dengan misi “ Mewujudkan tata kelola
pemerintahan yang baik (good governance)”.
Berdasarkan visi dan misi, maka tujuan dan sasaran pembangunan jangka
menengah Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten
Barru Tahun 2016-2021adalah sebagai berikut :
a. Tujuan : Terwujudnya manajemen aparatur sipil negara yang profesional dan
berintegritas.
b. Sasaran : 1.Meningkatnya kedisiplinan dan kesejahteraan aparatur.
2. Meningkatnya jumlah aparatur yang difasilitasi dalam mutasi jabatan
dan mutasi kenaikan pangkat.
3. Meningkatnya kemampuan manajerial, tekhnis dan fungsional ASN.
4. Terwujudnya pengelolaan data dan informasi pegawai yang terintegrasi.
5. Terwujudnya tata kelola administrasi dan kegiatan yang efisien dan
efektif.
Adapun indikator sasaran yang menunjukkan kinerja Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru yang akan dicapai dalam tahun
2018 adalah sebagai berikut :
Tujuan Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Program
Terwujudnya
manajemen
ASN yang
professional dan
berintegritas
Meningkatnya
kedisiplinan dan
kesejahteraan aparatur
Jumlah kasus
pelanggaran disiplin
aparatur
34 org Program Peningkatan
disiplin aparatur
Jumlah ASN yang
difasilitasi dalam
pengangkatan,
pemberian reward dan
pemberhentian
1150 org Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
17
Meningkatnya jumlah
aparatur yang difasilitasi
dalam mutasi jabatan dan
mutasi kenaikan pangkat
Persentase
keterpenuhan jabatan
(jabatan pimpinan
tinggi pratama,
administrator,
pengawas, pelaksana
dan fungsional)
94% Program Fasilitas
pindah/purna tugas PNS
Jumlah aparatur yang
dilayani dalam proses
kenaikan pangkat
900 org Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
Meningkatnya
kemampuan manajerial,
tekhnis dan fungsional
ASN
Jumlah ASN yang
memiliki kompetensi
teknis dan kompetensi
manajerial
422 org Program Peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Program Peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
Terwujudnya pengelolaan
data dan informasi
pegawai yang terintegrasi
Persentase data dan
informasi kepegawaian
yang lengkap
98 % Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
Jumlah data dan
informasi kepegawaian
yang lengkap
2
dokumen
Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
Terwujudnya tata kelola
administrasi dan kegiatan
yang efektif
Persentase realisasi
keuangan
79,5% Program Pelayanan
administrasi perkantoran
Program Peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
Program Peningkatan
pengembangan sistem
pelaporan capaian kinerja
dan keuangan
B. Perjanjian Kinerja
Perencanaan kinerja adalah aktivitas analisis dan pengambilan keputusan di depan
untuk menetapkan tingkat kinerja yang diinginkan di masa yang akan datang. Dengan kata
lain, perencanaan kinerja adalah penetapan tingkat capaian kinerja yang dinyatakan
dengan ukuran kinerja atau indikator kinerja dalam rangka mencapai sasaran atau target
yang telah ditetapkan.
Rencana Kinerja disusun setiap tahunnya dengan mengacu pada rencana strategis
yang telah ditetapkan. Adapun Rencana Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan
18
Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2018 (RKT) yang disusun dengan
mengacu pada Rencana Strategis Tahun 2016-2021 dapat dilihat dalam lampiran 1
Rencana Kinerja Tahunan.
Perencanaan kinerja merupakan proses yang menghasilkan butir-butir kesepakatan
yang dituangkan dalam perjanjian kinerja antara atasan dan bawahan atau antara satu unit
organisasi dengan unit organisasi lainnya.
Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan
instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan
program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, akan
terwujud komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi
amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber
daya yang tersedia.
Perjanjian Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru tahun 2018memuat perjanjian antara Kepala Badan selaku pihak yang
akan mencapai target-target kinerja dengan Bupati sebagai atasan yang dibuat pada awal
tahun. Adapun perjanjian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
No. Sasaran Indikator
Kinerja Target Program Kegiatan Anggaran (Rp)
Anggaran
Perubahan
(Rp.)
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Meningkatny
a kedisiplinan
dan
kesejahteraan
aparatur
Jumlah kasus
pelanggaran
disiplin
aparatur
34
orang
Program
Peningkatan
disiplin aparatur
Pembinaan
disiplin pegawai
17.446.400,- 15.556.100,-
Jumlah ASN
yang
difasilitasi
dalam
pengangkatan,
pemberian
reward dan
pemberhentian
1150
orang
Program
Pembinaan dan
pengembangan
aparatur
Seleksi
penerimaan CPNS
221.479.400,- 146.463.300,-
Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,-
19
Fasilitasi
pengangkatan
ASN
12.903.700,- 2.099.900,-
Pemberian
penghargaan bagi
PNS yang
berprestasi
34.739.000,- 29.397.722,-
Pemberhentian
PNS
100.556.000,- 64.027.000,-
Pelayanan
administrasi
kepegawaian
bidang
pengembangan
10.584.500,- 7.554.500,-
2 Meningkatnya
jumlah
aparatur yang
difasilitasi
dalam mutasi
jabatan dan
mutasi
kenaikan
pangkat
Persentase
keterpenuhan
jabatan
(jabatan
pimpinan
tinggi pratama,
administrator,
pengawas,
pelaksana dan
fungsional)
94% Program
Fasilitas
pindah/purna
tugas PNS
Pemindahan tugas
PNS
621.685.000,- 42.135.400,-
Jumlah
aparatur yang
dilayani dalam
proses
kenaikan
pangkat
900
orang
Program
Pembinaan dan
pengembangan
aparatur
Mutasi kenaikan
pangkat PNS
220.851.800,- 135.209.400,-
3 Meningkatnya
kemampuan
manajerial,
tekhnis dan
fungsional
ASN
Jumlah ASN
yang memiliki
kompetensi
teknis dan
kompetensi
manajerial
422
orang
Program
Peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur
Pendidikan dan
pelatihan formal
126.694.500,- 33.468.200,-
Sosialisasi
peraturan
perundang-
undangan
29.619.800,- 21.273.300,-
Program
Peningkatan
kapasitas
sumber daya
aparatur
Pendidikan dan
pelatihan
prajabatan bagi
calon PNS Daerah
221.906.000,- 55.956.000,-
Pendidikan dan
pelatihan
struktural bagi
PNSD
718.322.400,- 621.569.925,-
Pendidikan dan
pelatihan teknis,
tugas dan fungsi
bagi PNSD
77.070.000,- 43.676.500,-
Program
Pembinaan dan
pengembangan
aparatur
Pemberian
bantuan tugas
belajar dan ikatan
dinas
110.000.000,- 40.000.000,-
Pemberian ijin
belajar dan tugas
1.935.000,- 1.935.000,-
20
belajar PNS
Pengembangan
diklat (analisis
kebutuhan diklat,
penyusunan
silabi,
penyusunan
modul,
penyusunan
pedoman diklat)
14.781.500,- 8.144.000,-
4 Terwujudnya
pengelolaan
data dan
informasi
pegawai yang
terintegrasi
Persentase data
dan informasi
kepegawaian
yang lengkap
98% Program
Pembinaan dan
pengembangan
aparatur
Pengembangan
dan penataan data
PNS
44.671.000,- 13.969.000,-
Penyusunan
data/statistik
kepegawaian
daerah
6.215.500,- 5.948.500,-
Jumlah data
dan informasi
perencanaan
kebutuhan
pegawai ASN
2
dokum
en
Program
Pembinaan dan
pengembangan
aparatur
Penyusunan
rencana
kebutuhan PNS
51.727.000,- 45.506.700,-
5 Terwujudnya
tata kelola
administrasi
dan kegiatan
yang efisien
dan efektif
Persentase
realisasi
keuangan
79,5% Program
Pelayanan
administrasi
perkantoran
Penyediaan jasa
surat menyurat
75.048.500,- 60.962.300,-
Penyediaan jasa
komunikasi,
sumber daya air
dan listrik
400.000,- 0,-
Penyediaan jasa
pemeliharaan dan
perizinan
kendaraan
dinas/operasional
4.200.000,- 1.668.330,-
Penyediaan jasa
kebersihan kantor
4.800.000,- 4.800.000,-
Penyediaan
peralatan rumah
tangga
3.299.900,- 3.174.500,-
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi keluar
daerah
331.174.000,- 239.483.646,-
Rapat-rapat
koordinasi dan
konsultasi dalam
daerah
17.434.000,- 13.305.650,-
Program
Peningkatan
sarana dan
prasarana
aparatur
Pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
10.929..000,- 9.977.000,-
21
Pengadaan
peralatan gedung
kantor
26.177.500,- 24.145.000,-
Pengadaan
meubeleur
29.874.000,- 28.024.700,-
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/operasional
24.000.000,- 22.027.000,-
Pemeliharaan
rutin/berkala
perlengkapan
gedung kantor
5.500.000,- 1.310.000,-
Pemeliharaan
rutin/berkala
peralatan gedung
kantor
14.300.000,- 4.729.600,-
Pemeliharaan
rutin/berkala
meubeleur
2.650.000,- 2.300.000,-
Program
Peningkatan
pengembangan
sistem
pelaporan
capaian kinerja
dan keuangan
Penyusunan
laporan capaian
kinerja dan
ikhtisar realisasi
kinerja SKPD
0,- 0,-
Penyusunan
laporan keuangan
semesteran
0,-
0,-
Penyusunan
laporan keuangan
akhir tahun
0,- 0,-
Monitoring dan
evaluasi
0,- 0,-
Penyusunan RKA
dan DPA
0,- 0,-
JUMLAH 3.194.554.400,
-
1.750.782.673,
- 3.702.304.650,
-
22
B A B III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. Capaian Kinerja Organisasi
Pengukuran capaian kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk
menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan
strategi instansi pemerintah. Proses ini dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap
indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan
pencapaian tujuan dan sasaran.
Dalam rangka pengukuran kinerja, indikator yang digunakan adalah Indikator
sasaran strategis dan indikator kegiatan 2018. Indikator Kinerja sasaran strategis adalah
yang menggambarkan tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian sasaran strategis yang
telah ditetapkan dalam dokumen Rencana Kinerja. Indikator Kinerja Kegiatan terdiri dari
indikator input, output dan outcome untuk setiap kegiatan. Selanjutnya setiap indikator
kinerja ditetapkan satuan, rencana dan realisasinya. Dari perbandingan antara rencana dan
realisasi tersebut dihasilkan capaian kinerja.
Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan membandingkan antara target
kinerja dan realisasi kinerja dengan memperhatikan karakteristik komponen realisasi,
dalam kondisi :
1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik, maka
digunakan rumus :
Capaian kinerja = Realisasi
Target
X 100%
23
2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin rendah, maka
digunakan rumus :
Untuk memudahkan interpretasi atas pencapaian sasaran dipergunakan skala
pengukuran kinerja sebagai berikut :
85% s.d. 100% = sangat berhasil
70% s.d. 84% = berhasil
55% s.d. 69% = cukup berhasil
0% s.d 54% = kurang berhasil
Pencapaian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kabupaten Barru tahun 2018 disajikan dalam tabel berikut ini:
Capaian kinerja = Target-(Realisasi-Target)
Target X 100%
24
No Sasaran Strategis Indikator Kinerja
Target
Renstra
tahun
2016-2021
Realisasi
capaian
kinerja
tahun 2016
s/d 2017
Target
kinerja
tahun
2018
Realisasi
capaian
kinerja
2018
Tingkat
capaian
kinerja
tahun
2018
Predikat
Realisasi
kinerja
s/d 2018
Tingkat
capaian
kinerja
Renstra
s/d 2018
1 Meningkatnya
kedisiplinan dan
kesejahteraan aparatur
Jumlah kasus pelanggaran
disiplin aparatur
20 orang 7 orang 34 orang 17 orang 150% Sangat
berhasil
17 orang 115%
Jumlah ASN yang
difasiliatsi dalam
pengangkatan, pemberian
reward dan
pemberhentian
7056
orang
3039 orang 1150
orang
2007
orang
174,52% Sangat
berhasil
5046
orang
71,51%
Rata-rata capaian kinerja 162,26% 93,26%
2 Meningkatnya jumlah
aparatur yang difasilitasi
dalam mutasi jabatan dan
mutasi kenaikan pangkat
Persentase keterpenuhan
jabatan (jabatan pimpinan
tinggi pratama,
administrator, pengawas,
pelaksana dan fungsional)
100% 78.51% 94% 84,77% 90,18% Sangat
berhasil
84,77% 84,77%
Jumlah aparatur yang
dilayani dalam proses
kenaikan pangkat
5455
orang
2248 orang 900 orang 937 orang 104,11% Sangat
berhasil
3185
orang
58,39%
Rata-rata capaian kinerja 97,15% 71,58%
3 Meningkatnya
kemampuan manajerial,
tekhnis dan fungsional
ASN
Jumlah ASN yang
memiliki kompetensi
teknis dan kompetensi
manajerial
2448
orang
545 orang 351 orang 361 orang 102,85% Sangat
berhasil
906 orang 37,01%
Rata-rata capaian kinerja 102.85% 37,01%
4 Terwujudnya pengelolaan
data dan informasi
pegawai yang terintegrasi
Persentase data dan
informasi kepegawaian
yang lengkap
98% 99,64% 98% 99,66% 101,69% Sangat
berhasil
99,66% 101,69%
Jumlah data dan
informasi perencanaan
kebutuhan pegawai ASN
11
dokumen
3 dokumen 2
dokumen
2
dokumen
100% Sangat
berhasil
5
dokumen
45,45%
25
Rata-rata capaian kinerja 100,85% 73,57%
5 Terwujudnya tata kelola
administrasi dan kegiatan
yang efisien dan efektif
Persentase realisasi
keuangan
85,5% 78.10% 79,5% 71,5% 89,92% Sangat
berhasil
71,5% 83,63%
Rata-rata capaian kinerja 89,92% 83,63%
Total rata-rata capaian kinerja 110,60% 71,81%
26
Adapun rincian Pencapaian kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Sasaran meningkatnya kedisiplinan aparatur diukur dari dua indikator kinerja
sasaran, yaitu : 1). Jumlah kasus pelanggaran disiplin, dan 2). Jumlah ASN yang
difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian, dengan rata-
rata capaian kinerja sebesar 161,79% atau predikat sangat berhasil.
1.1. Jumlah kasus Pelanggaran Disiplin
Pelanggaran disiplin adalah setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan PNS yang tidak
menaati kewajiban dan/atau melanggar larangan ketentuan disiplin PNS, baik yang
dilakukan di dalam maupun di luar jam kerja.
Dengan mengacu pada Peraturan pemerintah Nomor 53 tahun 2010 tentang
Disiplin PNS, maka Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
Manusia sebagai lembaga yang memiliki fungsi untuk melaksanakan pembinaan
pegawai, berorientasi pada upaya untuk meningkatkan kepatuhan dan kesadaran
PNS terhadap peraturan disiplin dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi dan
pelaksanaan kepemerintahan yang baik melalui penurunan jumlah kasus
pelanggaran disiplin.
Jumlah kasus pelanggaran disiplin diharapkan mengalami penurunan setiap
tahunnya, sehingga pada akhir periode renstra jumlah kasus pelanggaran disiplin
yang terjadi hanya 20 orang.
Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur”
adalah sebagai berikut :
1. SASARAN MENINGKATNYA KEDISIPLINAN APARATUR
27
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah kasus
pelanggaran disiplin aparatur” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Kinerja Target realisasi Capaian
Jumlah kasus pelanggaran
disiplin
34 org
17org
150%
Indikator Kinerja “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” adalah indikator
yang diharapkan mengalami penurunan setiap tahunnya, sehingga semakin
rendah realisasi, maka akan menunjukkan semakin tingginya tingkat capaian
kinerja.
Oleh karena itu, pengukuran kinerja yang dilakukan menggunakan rumus :
target-(realisasi-target)
target
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur”pada tahun 2018 adalah sebesar 34
orang. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, jumlah kasus pelanggaran
disiplin yang terjadi sebanyak 17 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh
sebesar 150%. Capaian tersebut merupakan sebuah prestasi, karena jumlah
kasus yang terjadi lebih rendah dibandingkan dengan target, hal ini
menunjukkan bahwa tingkat kedisiplinan PNS semakin membaik.
Jenis dan jumlah penjatuhan hukuman disiplin pada tahun 2018 adalah:
No Jenis Hukuman Disiplin Jumlah
1 Ringan 14
1.1 Teguran lisan 4
1.2 Teguran tertulis 1
1.3 Pernyataan tidak puas secara tertulis 9
2 Sedang 2
2.1 Penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 (satu) tahun
1
2.2 Penundaan kenaikan pangkat selama 1
(satu) tahun
1
2.3 Penurunan pangkat setingkat lebih -
X 100% Capaian =
28
rendah selama 1 (satu) tahun
3 Berat 1
3.1 Penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun
-
3.2 Pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah
-
3.3 Pembebasan dalam jabatan 1
3.4 Permintaan dengan hormat tidak atas
permintaan sendiri
-
3.5 Permintaan tidak dengan hormat -
Jumlah 17 Sumber data : Laporan kegiatan Bidang Diklat, Penilaian Kinerja dan Penghargaan BKPSDM 2018
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah
kasus pelanggaran disiplin aparatur” tahun 2018 dengan tahun 2017dapat dilihat
pada tabel berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2017 2018 2017 2018 2017 2017
Jumlah kasus
pelanggaran
disiplin
aparatur
37 orang 34 orang 7 orang 17 orang 181,08% 150%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur
pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 10 orang, dari jumlah kasus
tahun 2017 sebanyak 7 orang menjadi 17 orang pada tahun 2017, sehingga
capaian kinerja aparatur mengalami penurunan dari 181,08% pada tahun 2017,
menjadi 150% pada tahun 2018.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” adalah indikator
kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai tahun
29
2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018, yang tidak perlu
lagi dijumlahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah kasus
pelanggaran disiplin aparatur” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-
2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Jumlah kasus
pelanggaran
disiplin aparatur
20 orang 17 orang 115%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah kasus
pelanggaran disiplin aparatur” sampai dengan tahun 2018 bila dibandingkan
dengan target Renstra dari periode pertama Renstra sampai dengan periode
akhir Renstra adalah sebesar 115%. Peningkatan capaian kinerja diperoleh dari
menurunnya tingkat kasus pelanggaran disiplin.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“Jumlah kasus pelanggaran disiplin aparatur” mengalami penurunan dari
181,08% pada tahun 2017 menjadi 115% pada tahun 2018.
Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja tersebut adalah :
1. Adanya penyampaian laporan pelanggaran disiplin dari SKPD.
2. Kontinyuitas penyampaian rekapitulasi kehadiran PNS.
3. Komitmen pimpinan untuk melakukan tindakan penjatuhan hukuman disiplin
sesuai dengan jenis pelanggaran.
Meskipun capaian kinerja sangat berhasil, namun tetap terdapat kendala dalam
pelaksanaan kegiatan, antara lain yaitu :
30
1. Beberapa SKPD belum menyampaikan laporan kehadiran secara tepat waktu.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah kasus pelanggaran
disiplin aparatur” diperoleh dari pelaksanaan Program Peningkatan Disiplin
Aparatur, dengan Kegiatan Pembinaan disiplin pegawai, dengan jumlah
anggaran dalam Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Tahun
2018sebesar Rp. 17.446.400,- dengan realisasi sebesar Rp. 15.556.100,- atau
capaian sebesar 89,17%.
1.2. Jumlah Aparatur Sipil Negara yang difasilitasi dalam pengangkatan,
pemberian reward dan pemberhentian
Indikator ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak jumlah aparatur yang
difasilitasi oleh Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kabupaten Barru dalam hal pengangkatan CPNS, pengangkatan menjadi PNS,
pemberian penghargaan, pelayanan administrasi kepegawaian dan pemberhentian
PNS.
Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi
dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian” adalah sebagai
berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah aparatur sipil
negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan
pemberhentian” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Kinerja Target realisasi Capaian
Jumlah aparatur sipil negara
yang difasilitasi dalam
pengangkatan, pemberian
reward dan pemberhentian
1150 orang 2007 orang 174,52%
31
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian
reward dan pemberhentian”pada tahun 2018 adalah sebesar 1150 orang. Dengan
pelaksanaan kegiatan tahun 2018, jumlah aparatur yang difasilitasi sebanyak
2007 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar 174,52%. Jumlah
aparatur yang difasilitasi pada tahun 2018 adalah:
No Uraian Kegiatan Jumlah
1. Fasilitasi pengangkatan ASN 23 orang
1.1 CPNS formasi PTT Kementerian Kesehatan 21 orang
1.2 CPNS formasi Tenaga Harian Lepas- Tenaga
Bantu Penyuluh Pertanian Kementerian
Pertanian
2 orang
2. Penempatan PNS 65 orang
3. Pemberian penghargaan bagi PNS yang
berprestasi
571 orang
3.1 Penerima Satya Lancana Karya Satya 30
tahun
156 orang
3.2 Penerima Satya Lancana Karya Satya 20
tahun
80 orang
3.3 Penerima Satya Lancana Karya Satya 10
tahun
335 orang
4. Pemberhentian PNS 131 orang
4.1 Pemberhentian atas permintaan sendiri 10 orang
4.2 Pemberhentian karena mencapai BUP 102 orang
4.3 Pemberhentian karena meninggal dunia 19 orang
4.4 Pemberhentian karena melakukan tindak
pidana/penyelewengan
-
5. Pelayanan administrasi kepegawaian
bidang pengembangan
1105 orang
5.1 Pemberian cuti 339 orang
5.1.1 Pemberian cuti tahunan 136 orang
5.1.2 Pemberian cuti bersalin 93 bersalin
5.1.3 Pemberian cuti besar 106 orang
5.1.4 Pemberian cuti sakit 1 orang
5.1.5 Pemberian cuti karena alasan penting 3 orang
5.2 Pelayanan Karip 12 orang
5.2.1 Penerbitan Karip 12 orang
5.3 Pelayanan Taspen 570 orang
5.4 Penerbitan Kartu Istri/Karsu 159 orang
5.5 Pembuatan Daftar Riwayat Hidup (PNS yang
meninggal dunia)
20 orang
5.6 Persetujuan Perceraian 5 orang
32
6. Seleksi CPNS 112 orang
6.1 Formasi eks tenaga honorer K2 2 orang
6.2 Formasi Putra/putri lulusan terbaik 3 orang
6.3 Formasi Penyandang disabilitas 1 orang
6.4 Formasi umum 106 orang
Jumlah 2007 orang Sumber data : Laporan Kegiatan Masing-Masing Bidang pada BKPSDM 2018
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah
aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward
dan pemberhentian” tahun 2018 dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2017 2018 2017 2018 2016 2017
Jumlah
aparatur sipil
negara yang
difasilitasi
dalam
pengangkatan,
pemberian
reward dan
pemberhentian
1110
orang
1150
orang
1803
orang
2007
orang
162,43
% 174,52%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, Jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi
dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian pada tahun 2018
mengalami peningkatan sebanyak 204 orang, sehingga capaian kinerja
mengalami peningkatan dari 162,43% pada tahun 2017, menjadi 174,52% pada
tahun 2018.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Realisasi kinerja jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam
pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian sampai tahun 2018 adalah
33
jumlah akumulasi realisasi dari tahun pertama periode Renstra (tahun 2016) dan
jumlah realisasi tahun 2017 serta tahun 2018.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah aparatur
sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan
pemberhentian” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-2021 dapat
dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator Kinerja Target 2016-
2021
Realisasi
Kinerja sampai
dengan 2018
Capaian Kinerja
Jumlah aparatur
sipil negara yang
difasilitasi dalam
pengangkatan,
pemberian reward
dan pemberhentian
7056 orang 5046 orang 71,51%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja selama tiga tahun periode
pelaksanaan Renstra tahun 2016-2021 telah mencapai 71,51%. Jumlah tersebut
telah melampaui target dari yang diharapkan dalam tiga tahun periode
pelaksanaan Renstra. Peningkatan capaian kinerja diperoleh dari meningkatnya
jumlah aparatur yang dilayani dalam pelayanan administrasi kepegawaian
bidang pengembangan dan jumlah peserta yang lulus seleksi CPNS.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“jumlah aparatur sipil negara yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian
reward dan pemberhentian” mengalami peningkatan dari 162,43% pada tahun
2017 menjadi 174,52% pada tahun 2018.
Adapun faktor pendukung pencapaian kinerja tersebut adalah :
1. Meningkatnya jumlah aparatur yang dilayani dalam pengurusan administrasi
kepegawaian.
34
2. Meningkatnya jumlah aparatur yang menerima penghargaan Satya Lancana
Karya Satya.
3. Adanya salah satu kemudahan pelayanan dalam fasilitasi pemberhentian PNS
yakni adanya kunjungan dari PT. Taspen setiap bulannya ke daerah
Kabupaten, sehingga proses penyelesaian administrasi pensiun lebih mudah.
4. Penggunaan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian yang memudahkan
pelayanan pengangkatan PNS, dan pensiun.
5. Adanya seleksi penerimaan CPNS pada tahun 2018.
6. Meningkatnya jumlah aparatur yang ditempatkan.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “jumlah aparatur sipil negara
yang difasilitasi dalam pengangkatan, pemberian reward dan pemberhentian”
diperoleh dari pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur,
dengan kegiatan :
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
1 Seleksi penerimaan CPNS 30 orang 112
orang
373%
2 Penempatan PNS 15 orang 65 orang 433,33%
3 Fasilitasi pengangkatan ASN 25 orang 23 orang 92%
4 Pemberian penghargaan bagi
PNS yang berprestasi
200
orang
571
orang
285,50%
5 Pemberhentian PNS 130
orang
131
orang
100,77%
6 Pelayanan administrasi
kepegawaian bidang
pengembangan
750
orang
1105
orang
147,33%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :
35
No Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1 Seleksi penerimaan
CPNS
221.479.400,- 146.463.300,- 66,13%
2 Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,- 62,35%
3 Fasilitasi
pengangkatan ASN
12.903.700,- 2.099.900,- 16,27%
4 Pemberian
penghargaan bagi
PNS yang berprestasi
34.739.000,- 29.397.722,- 84,62%
5 Pemberhentian PNS 100.556.000,- 64.027.000,- 63,67%
6 Pelayanan
administrasi
kepegawaian bidang
pengembangan
10.584.500,- 7.554.500,- 71,37%
Sasaran meningkatnya jumlah aparatur yang difasilitasi dalam mutasi jabatan
dan mutasi kenaikan pangkat diukur dari dua indikator kinerja sasaran, yaitu : 1).
Persentase keterpenuhan jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas,
pelaksana, dan fungsional, dan 2). Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses
kenaikan pangkat, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 97,15% atau predikat
sangat berhasil.
2.1. Persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,
administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)
Jabatan sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun
2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil adalah kedudukan yang
menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai
ASN dalam suatu satuan organisasi.
Jabatan Pegawai Negeri Sipil terdiri atas :
2. SASARAN MENINGKATNYA JUMLAH APARATUR YANG DIFASILITASI
DALAM MUTASI JABATAN DAN MUTASI KENAIKAN PANGKAT
36
1. Jabatan Administrasi, adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan publik serta administrasi pemerintahan dan
pembagunan.
Jabatan administarsi terdiri atas :
a. Jabatan administrator
b. Jabatan Pengawas
c. Jabatan Pelaksana
2. Jabatan fungsional, adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas
berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu.
3. Jabatan Pimpinan Tinggi, adalah sekelompok jabatan tinggi pada instansi
pemerintah.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Organisasi
Perangkat Daerah, maka jumlah jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi
yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Barru sebanyak 663 jabatan.
Analisis capaian kinerja indikator “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan
pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”
adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “persentase
keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,
pengawas, pelaksana dan fungsional)” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut :
37
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase keterpenuhan
jabatan (jabatan pimpinan
tinggi pratama, administrator,
pengawas, pelaksana dan
fungsional)
94%
84,77%
90,18%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,
administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)” pada tahun 2018 adalah
sebesar 94%. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh realisasi
sebesar 84,77 %, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar90,18%.
Realisasi tahun 2018, diperoleh dari formulasi rumus : Jumlah jabatan
yang terisi dibagi dengan jumlah jabatan yang harus ada.
Jumlah jabatan pimpinan tinggi dan jabatan administrasi yang terisi berdasarkan
kondisi kepegawaian per tanggal 31 Desember tahun 2018 adalah sebanyak 562
jabatan, sementara jumlah jabatan yang harus ada sebanyak 663 jabatan,
sehingga realisasi persentase keterpenuhan jabatan diperoleh sebanyak 84,77%.
Adapun rekapitulasi jumlah jabatan yang terisi berdasarkan kondisi tanggal 31
Desember 2018 adalah :
No Eselon Formasi
Jabatan Terisi Lowong
1 II-A 1 1 0
2 II-B 33 25 8
3 III-A 47 45 2
4 III-B 98 96 2
5 IV-A 398 334 64
6 IV-B 96 61 25
Jumlah 663 562 101
Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018
38
Pelantikan pejabat pada tahun 2018adalah sebagai berikut:
No Jabatan Eselon Jumlah
1 Pimpianan Tinggi Pratama II-A -
2 Pimpinan Tinggi Pratama II-B -
3 Administrator III-A 24
4 Administrator III-B 50
5 Pengawas IV-A 112
6 Pengawas IV-B 19
7 Direktur RSU 1
8 Kepala UPTD 6
Jumlah 212
Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “persentase
keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,
pengawas, pelaksana dan fungsional)” tahun 2018 dengan tahun 2017 (tahun
pertama periode renstra) dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
Persentase
keterpenuhan
jabatan (jabatan
pimpinan tinggi
pratama,
administrator,
pengawas,
pelaksana dan
fungsional)
90% 92% 94%
86,3
3%
78,51
%
84,77
%
95,92
%
85,3
4%
90,18
%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, “persentase keterpenuhan jabatan(jabatan
pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”
pada tahun 2017 mengalami penurunan sebanyak 7,82%, dari jumlah persentase
tahun 2016 sebanyak 86,33%, menjadi 78,51% pada tahun 2017, dan
39
mengalami kenaikan pada tahun 2018 sebanyak 6,26% sehingga capaian kinerja
aparatur mengalami penurunan dari 95,92% pada tahun 2016, menjadi 85,34%
pada tahun 2017 dan kenaikan pada tahun 2018 menjadi 90,18%.
Penurunan capaian pada tahun 2017 disebabkan oleh adanya perubahan
kelembagaan baru sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016
tentang Organisasi Perangkat Daerah, sehingga terjadi perubahan pada jumlah
dan susunan organisasi, dan peningkatan pada tahun 2018 disebabkan oleh
adanya pengisian jabatan yang masih lowong sebanyak 212 jabatan.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2017 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi
pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)” adalah indikator
kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai dengan
tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018, yang tidak
perlu lagi dijumlahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “persentase
keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,
pengawas, pelaksana dan fungsional)” sampai tahun 2018 dengan target renstra
2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator Kinerja Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Persentase
keterpenuhan
jabatan (jabatan
pimpinan tinggi
pratama,
administrator,
pengawas, pelaksana
dan fungsional)
100% 84,77% 84,77%
40
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “persentase
keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama, administrator,
pengawas, pelaksana dan fungsional)” sampai tahun 2017 baru mencapai
84,77%, sementara target yang diharapkan sampai tahun 2017 adalah 94%.
Jumlah tersebut belum mencapai target yang diharapkan dari tiga tahun
pelaksanaan Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“persentase keterpenuhan jabatan (jabatan pimpinan tinggi pratama,
administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”belum mencapai target
yang telah ditetapkan, yaitu sebesar 94% pada tahun 2018.
Adapun faktor penyebab ketidakcapaian target kinerja adalah :
1. Adanya perubahan struktur kelembagaan pemerintah daerah, yang semula
mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang
Organisasi Perangkat Daerah kemudian diganti oleh Peraturan Pemerintah
Nomor 18 Tahun 2016 tentangOrganisasi Perangkat Daerah, sehingga
terjadi perubahan jumlah jabatan.
2. Telah dilakukan upaya koordinasi ke KASN melalui aplikasi SIJAPTI
terkait rencana pelaksanaan uji kesesuaian/Job Fit dan Seleksi terbuka JPT
Pratama Tahun Anggaran 2018, namun belum mendapat jawaban dari
KASN.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Pencapaian kinerja dari indikator “persentase keterpenuhan jabatan (jabatan
pimpinan tinggi pratama, administrator, pengawas, pelaksana dan fungsional)”
41
diperoleh dari pelaksanaan Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS, dengan
kegiatan :
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
Program Fasilitas
pindah/purna tugas PNS
1 Pemindahan tugas PNS 250
orang
212 orang 84,80%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah :
No Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1 Pemindahan tugas
PNS
621.685.000,- 42.135.400,- 6,78%
2.2. Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat
Pangkat merupakan kedudukan yang menunjukkan tingkatan jabatan berdasarkan
tingkat kesulitan, tanggung jawab, dampak dan persyaratan kualifikasi pekerjaan
yang digunakan sebagai dasar penggajian.
Kenaikan pangkat adalah penghargaan yang diberikan atas prestasi kerja dan
pengabdian Pegawai Negeri Sipil terhadap Negara, serta sebagai dorongan kepada
Pegawai Negeri Sipil untuk lebih meningkatkan prestasi kerja dan pengabdiannya.
Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah aparatur yang dilayani dalam proses
kenaikan pangkat” adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah aparatur yang
dilayani dalam proses kenaikan pangkat”pada tahun 2018 dapat dilihat pada
tabel berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
42
Jumlah aparatur yang dilayani
dalam proses kenaikan
pangkat 900 orang 937 orang 104,11%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” pada tahun
2018 adalah sebesar 900 orang. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018,
diperoleh realisasi sebesar 937 orang, sehingga capaian kinerja diperoleh
sebesar 104,11%.
Adapun rekapitulasi jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan
pangkat adalah :
a. Usulan Kenaikan pangkat periode 01 April 2018
No Jenis kenaikan
pangkat Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah
1 Struktural 10 49 - - 59
2 Fungsional umum
(regular) - 97 104 5 206
3 Fungsional tertentu
(non guru) 24 102 2 - 128
4 Fungsional tertentu
(guru) 63 21 - - 84
5 Penyesuaian ijazah
fungsional tertentu - 3 - - 3
6 Penyesuaian ijazah
fungsional umum - 21 - - 21
Jumlah 97 293 106 5 501
Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018
b. Usulan Kenaikan pangkat periode 01 Oktober 2018
No Jenis kenaikan
pangkat Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah
1 Struktural 4 15 - - 9
2 Fungsional umum
(regular) - 27 115 1 143
3 Fungsional tertentu
(non guru) 19 29 4 - 52
4 Fungsional tertentu 60 152 4 - 216
43
(guru)
5 Penyesuaian ijazah
fungsional tertentu - 4 - - 4
6 Penyesuaian ijazah
fungsional umum - 2 - - 2
Jumlah 83 229 123 1 436
Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018
c. Rekapitulasi Usulan Kenaikan pangkat periode 01 April 2018 dan Oktober
2018
No Uraian Gol. IV Gol. III Gol. II Gol. I Jumlah
1 Periode 01 April
2018 97 293 106 5 501
2 Periode 01 Oktober
2018 83 229 123 1 436
Jumlah 180 522 229 6 937
Sumber data : Laporan Kegiatan Bidang Mutasi, Promosi dan Pengembangan Kompetensi BKPSDM 2018
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “jumlah
aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat”tahun 2018 dengan tahun
2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
Jumlah
aparatur yang
dilayani dalam
proses
kenaikan
pangkat
855
oran
g
900
oran
g
900
oran
g
1207
oran
g
1041
oran
g
937
oran
g
141,1
7%
115,6
7%
104,1
1%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, jumlah aparatur yang dilayani dalam proses
kenaikan pangkat pada tahun 2016 hingga tahun 2018terus mengalami
penurunan jumlah, sehingga capaian kinerja aparatur mengalami penurunan dari
141,17% pada tahun 2016, menjadi 104,11% pada tahun 2018.
44
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan
pangkat” adalah indikator kinerja bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja
sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun
2016 sampai dengan tahun 2018.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “jumlah aparatur
yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat”sampai tahun 2018 dengan target
renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Jumlah aparatur
yang dilayani
dalam proses
kenaikan pangkat
5.455 orang 3.185 orang 58,39%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “jumlah
aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” sampai dengan tahun
2018telah mencapai 58,39%. Jumlah tersebut telah melampaui target yang
diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“jumlah aparatur yang dilayani dalam proses kenaikan pangkat” selama tiga
tahun pelaksanaan Renstra telah melampaui target yang telah ditetapkan.
Adapun faktor pendukungkeberhasilan pencapaian target kinerja adalah :
Faktor pendukung pencapaian kinerja antara lain :
1. Penggunaan Sistem Aplikasi Pelayanan Kepegawaian yang memudahkan
pelayanan kenaikan pangkat.
45
Meskipun capaian kinerja sangat berhasil, namun tetap terdapat penghambat
dalam pencapaian kinerja, antara lain yaitu :
1. Dukungan jaringan internet yang kurang memadai, sehingga penginputan
berjalan lambat.
2. Masih terdapat banyak usulan yang tidak lengkap dan bermasalah.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “jumlah aparatur yang dilayani
dalam proses kenaikan pangkat” diperoleh dari pelaksanaan Program
Pembinaan dan Pengembangan Aparatur, dengan kegiatan :
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
Program Pembinaan dan
pengambangan aparatur
1 Mutasi kenaikan pangkat PNS 900 orang 937 orang 104,11%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :
No Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1 Mutasi kenaikan
pangkat PNS
220.851.800,- 135.209.400,- 61,22%
Sasaran meningkatnya kemampuan manajerial, tekhnis dan fungsional ASN
diukur dari satu indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Jumlah aparatur sipil negara yang
memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial, dengan capaian kinerja
sebesar 102.85% atau predikat sangatberhasil.
3.1. Jumlah aparatur sipil negara yang memiliki kompetensi teknis dan
kompetensi manajerial
3. SASARAN MENINGKATNYA KEMAMPUAN MANAJERIAL, TEKHNIS DAN
FUNGSIONAL ASN
46
Kompetensi adalah karakteristik dasar dari seseorang yang memungkinkan mereka
mengeluarkan kinerja superior dalam pekerjaannya.
Kompetensi manajerial adalah kompetensi yang berhubungan dengan berbagai
kemampuan manajerial yang dibutuhkan dalam menangani tugas organisasi.
Kompetensi manajerial meliputi kemampuan menerapkan konsep dan teknik
perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi kinerja unit organisasi,
juga kemampuan dalam melaksanakan prinsip good governance dalam manajemen
pemerintahan dan pembangunan termasuk bagaimana mendayagunakan
kemanfaatan sumberdaya pembangunan untuk mendukung kelancaran pelaksanaan
tugas.
Kompetensi teknis adalah kompetensi mengenai bidang yang menjadi tugas pokok
organisasi. Kompetensi teknis dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat
Jabatan PNS, adalah kemampuan PNS dalam bidang teknis tertentu untuk
pelaksanaan tugas masing-masing.
Untuk meningkatkan kompetensi teknis dan kompetensi manajerial aparatur
dilakukan dengan pendidikan dan pelatihan teknis, tugas dan fungsi, serta
pendidikan dan pelatihan kepemimpinan.
Indikator “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi
manajerial” digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah aparatur yang
mengikuti pendidikan dan pelatihan pada tahun berjalan.
Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis
dan kompetensi manajerial” adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
47
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah ASN yang
memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” pada tahun 2018 dapat
dilihat pada tabel berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Jumlah ASN yang memiliki
kompetensi tekhnis dan
kompetensi manajerial 351 orang 361 orang 102.85%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial”
pada tahun 2018 adalah sebanyak 351 orang. Dengan pelaksanaan kegiatan
tahun 2018, diperoleh realisasi sebanyak 361 orang, sehingga capaian kinerja
diperoleh sebesar 102,85%.
Jumlah realisasi pada tahun 2018 diperoleh dari :
No Uraian Kegiatan Jumlah
1 Pendidikan dan pelatihan formal 17 orang
1.1 Bimtek penatausahaan BMD 1 orang
1.2 Diklat analisis kepegawaian sewilayah kerja
Kanreg BKN IV Mks 1 orang
1.3
Sosialisasi pemeringkatan SKP dan
penilaian survei tertutup dengan metode
360
1 orang
1.4 Sosialisasi Peran Assesment Center dalam
pengelolaan SDM 1 orang
1.5 Pelatihan Revolusi Mental Angkatan II 1 orang
1.6
Pelatihan Revolusi Mental Angkatan II
(Implementasi Rancangan Revolusi Cara
Kerja)
1 orang
1.7 Pelatihan Manajemen Kinerja 1 orang
1.8 Pelatihan Germas Dewasa 2 orang
1.9 Rakornas Workshop Rencana
pengembangan SDM ASN Pembangunan 1 orang
1.10 Workshop pengukuran Indeks
Profesionalitas ASN 2 orang
1.11 Workshop Bangkop PNS 2 orang
48
1.12 Bintek Penyusunan Renstra SKPD 3 orang
2 Sosialisasi peraturan perundang-undangan 100 orang
2.1 Sosialisasi E-Lapkin 50 orang
2.2 Sosialisasi Diklat Pim Pemdagri 50 orang
3 Pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi
CPNSD 23 orang
3.1 Golongan II 21 orang
3.2 Golongan III 2 orang
4 Pendidikan dan pelatihan struktural bagi
PNSD 42 orang
4.1 Diklat kepemimpinan Tk. II 3 orang
4.2 Diklat kepemimpinan Tk. IV 39 orang
5 Pendidikan dan pelatihan tekhnis, tugas dan
fungsi bagi PNSD 100 orang
5.1 Diklat Analisis Kebutuhan Diklat (AKD) 50 orang
5.2 Workshop TPP berbasis kinerja 50 orang
6 Pemberian bantuan tugas belajar dan ikatan
dinas 1 orang
7 Pemberian ijin belajar dan tugas belajar PNS 78 orang
Jumlah 361 orang
Sumber Data : Laporan Kegiatan Bidang Diklat, Penilaian kinerja dan Penghargaan BKPSDM 2018
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah
ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” tahun 2018
dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
49
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2016 2017 2018 2016 2017 2018 2016 2017 2018
Jumlah ASN
yang memiliki
kompetensi
teknis dan
kompetensi
manajerial
409
org
474
org
351o
rg
306
org
239
org
361
org
74,82
%
50,42
%
102,85
%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, “jumlah ASN yang memiliki kompetensi
teknis dan kompetensi manajerial” pada tahun 2018 mengalami peningkatan
sebanyak 122 orang, dari jumlah tahun 2017 sebanyak 239 orang menjadi 361
orang pada tahun 2018, sehingga capaian kinerja aparatur mengalami kenaikan
dari 50,42% pada tahun 2017, menjadi 102,85% pada tahun 2018.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan
kompetensi manajerial” adalah indikator kinerja yang bersifat kumulatif,
sehingga realisasi kinerja sampai tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang
diperoleh pada tahun 2016 ditambah dengan realisasi tahun 2017 dan tahun
2018.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah ASN yang
memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” sampai tahun 2018
dengan target renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Jumlah ASN yang
memiliki
kompetensi teknis
dan kompetensi
manajerial
2448 orang 906 orang 37,01%
50
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah ASN
yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” sampai dengan
tahun 2018 baru mencapai 37,01%. Jumlah tersebut belum mencapai target yang
diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“Jumlah ASN yang memiliki kompetensi teknis dan kompetensi manajerial”
belum mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun faktor penyebab
ketidakcapaian target kinerja adalah :
1. Terbatasnya pelaksanaan diklat teknis dan fungsional yang dapat diikuti oleh
aparatur Pemerintah Kabupaten Barru. Pada umumnya informasi
penyelenggaraan diklat teknis dan fungsional dari lembaga penyelenggara
diterima menjelang dan atau setelah batas akhir pendaftaran keikutsertaan.
Selain itu jenis diklat teknis dan fungsional yang ditawarkan dari lembaga
penyelenggara pada umumnya tidak sesuai dengan kebutuhan diklat yang
direncanakan oleh SKPD.
2. Tidak bersedianya PNS mengikuti diklat.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah ASN yang memiliki
kompetensi teknis dan kompetensi manajerial” diperoleh dari pelaksanaan
Program Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur, dan Program Pembinaan
dan pengembangan aparatur, dengan kegiatan :
51
No Program dan
Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1. Program
Peningkatan
kapasitas sumber
daya aparatur
156.314.300,- 54.741.500,- 35,02%
1.1 Pendidikan dan
pelatihan formal
126.694.500,- 33.468.200,- 26,42%
1.2 Sosialisasi peraturan
perundang-undangan
29.619.800,- 21.273.300,- 71,82%
2. Program
Peningkatan
kapasitas sumber
daya aparatur
1.017.298.400,- 721.152.425,- 70,89%
2.1 Pendidikan dan
pelatihan prajabatan
bagi CPNS
221.906.000,- 55.906.000,- 25,22%
2.2 Pendidikan dan
pelatihan 51tructural
bagi PNSD
718.322.400,- 621.569.925,- 86,53%
2.3 Pendidikan dan
pelatihan teknis, tugas
dan fungsi bagi PNSD
77.070.000,- 43.676.500,- 56,67%
3. Program Pembinaan
dan pengembangan
aparatur
126.716.500,- 50.079.000,- 39,52%
3.1 Pemberian bantuan
tugas belajar dan
ikatan dinas
110.000.000,- 40.000.000,- 36,36%
3.2 Pemberian ijin belajar
dan tugas belajar PNS
1.935.000,- 1.935.000,- 100%
3.3 Pengembangan diklat
(analisis kebutuhan
diklat, penyusunan
silabi, penyusunan
modul, penyusunan
pedoman diklat)
14.781.500,- 8.144.000,- 55,10%
Sasaran terwujudnya pengelolaan data dan informasi pegawai yang terintegrasi
diukur dari dua indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Persentase data dan informasi
kepegawaian yang lengkap, 2). Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan
4. SASARAN TERWUJUDNYA PENGELOLAAN DATA DAN INFORMASI
PEGAWAI YANG TERINTEGRASI
52
pegawai ASN, dengan rata-rata capaian kinerja sebesar 100,85% atau predikat sangat
berhasil.
4.1. Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap
Penyediaan data dan informasi kepegawaian yang lengkap menjadi suatu
kebutuhan yang diperlukan sebagai bahan perencanaan manajemen kepegawaian
dan dapat digunakan untuk pengambilan kebijakan dalam pengembangan dan
pembinaan aparatur.
Untuk mewujudkan ketersediaan data dan informasi kepegawaian yang lengkap,
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia melakukan
peningkatan kualitas pengelolaan dokumentasi data melalui pengelolaan,
pemeliharaan dan penyimpanan arsip kepegawaian secara fisik dan elektronik.
Ketersediaan data kepegawaian yang lengkap bermula sejak pelaksanaan
Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) pada akhir tahun 2015 dan selesai
pada awal tahun 2016.
Indikator persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap digunakan
untuk mengukur seberapa besar kelengkapan data dan informasi pegawai.
Target “Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” yang ditetapkan
pada tahun 2018 sebesar 98%. Dengan dilaksankannya program dan kegiatan,
diperoleh realisasi sebesar 99,66% atau capaian 100%.
Analisis capaian kinerja indikator “Persentase data dan informasi kepegawaian
yang lengkap” adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Persentase data dan
informasi kepegawaian yang lengkap” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel
berikut :
53
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase data dan informasi
kepegawaian yang lengkap 98% 99,66% 101,69%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” pada tahun 2018
adalah sebanyak 98%. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh
realisasi sebanyak 99,66%, sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar 101,69%.
Jumlah realisasi pada tahun 2017 diperoleh dari rumus :
Berdasarkan data yang ada, jumlah PNS yang belum memiliki data dan bundel
perorangan sebanyak 14 orang, sementara jumlah PNS per tanggal 31 Desember
2018 sebanyak 4.122 orang, sehingga persentase data dan informasi
kepegawaian yang lengkap pada tahun 2018 adalah (4.122-14)/4.122 X 100% =
99,66%.
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Persentase
data dan informasi kepegawaian yang lengkap” tahun 2018 dengan tahun 2017
dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Kinerja
Target Realisasi Capaian
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Persentase data
dan informasi
kepegawaian yang
lengkap
98% 98% 99,64% 99,66%
101,67
%
101,69
%
Realisasi =
Jumlah PNS yang memiliki data yang lengkap
Total Jumlah PNS
X 100%
54
Berdasarkan tabel tersebut diatas, “Persentase data dan informasi kepegawaian
yang lengkap” pada tahun 2018 mengalami peningkatan sebanyak 1,64%, dari
jumlah tahun 2017 sebanyak 99,64% menjadi 99,66% pada tahun 2018,
sehingga capaian kinerja aparatur mengalami kenaikan dari 101,67% pada tahun
2017 menjadi 101,69% pada tahun 2018.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap”
adalah indikator kinerja yang tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja
sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun
2018.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Persentase data dan
informasi kepegawaian yang lengkap” sampai tahun 2018 dengan target renstra
2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Persentase data
dan informasi
kepegawaian yang
lengkap
98% 99,66% 101,69%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Persentase data
dan informasi kepegawaian yang lengkap” sampai dengan tahun 2018telah
mencapai 99,66%. Jumlah tersebut telahmelampaui target yang diharapkan dari
dua tahun pelaksanaan Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“Persentase data dan informasi kepegawaian yang lengkap” telah
55
melampauitarget yang telah ditetapkan.Adapun faktor pendukungpencapaian
target kinerja adalah :
1. Adanya Pendataan Ulang Pegawai Negeri Sipil (PUPNS) tahun 2015 yang
dilengkapi dengan data fisik, sehingga tersedia data fisik dan elektronik
setiap aparatur pada Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM.
2. Adanya komitmen untuk mewujudkan ketersediaan data aparatur yang
lengkap.
3. Penyampaian informasi perubahan data aparatur sesuai hasil kerja bidang
dalam Badan Kepegawaian dan Pengembangan SDM sudah berjalan tertib.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Persentase data dan informasi
kepegawaian yang lengkap” diperoleh dari pelaksanaan program dan kegiatan :
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
1 Pengembangan dan penataan
data PNS
1.000
org
1.497 org 149,70%
2 Penyusunan data/statistik
kepegawaian daerah
2
dkmn
2 dkmn 100%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :
No Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1. Pengembangan dan
penataan data PNS
44.671.000,- 13.969.000,- 31,27%
2. Penyusunan
data/statistik
kepegawaian daerah
6.215.500,- 5.948.500,-
95,70%
4.2. Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN
Perencanaan kebutuhan pegawai dilakukan dengan merumuskan jumlah kebutuhan
pegawai secara tepat sesuai kebutuhan riil organisasi dan berdasarkan karakteristik
56
dan kondisi daerah dalam jangka waktu tertentu, yang kemudian dituangkan
kedalam sebuah dokumen kebutuhan pegawai.
Indikator “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai” digunakan
untuk mengukur ketersediaan dokumen data kebutuhan pegawai Kabupaten Barru.
Dokumen tersebut memuat nama jabatan, analisis beban kerja, jumlah ASN,
jumlah BUP 5 tahun, kekurangan/kelebihan dan usulan (PNS/PPPK).
Target “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” yang
ditetapkan pada tahun 2018 sebesar 2 dokumen. Dengan dilaksankannya program
dan kegiatan, diperoleh realisasi sebesar 2 dokumen atau capaian 100%.
Analisis capaian kinerja indikator “Jumlah data dan informasi perencanaan
kebutuhan pegawai ASN” adalah sebagai berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Jumlah data dan
informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Jumlah data dan informasi
perencanaan kebutuhan
pegawai ASN
2 dokumen 2 dokumen 100%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun
2018 adalah sebanyak 2 dolkumen. Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018,
diperoleh realisasi sebanyak 2 dokumen, sehingga capaian kinerja diperoleh
sebesar 100%.
57
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu (tahun 2017)
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Jumlah
data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” tahun 2018 dengan
tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Jumlah data
dan informasi
perencanaan
kebutuhan
pegawai ASN
2
dokumen
2
dokumen
2
dokume
n
2
dokume
n
100% 100%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja “Jumlah data dan informasi
perencanaan kebutuhan pegawai ASN” pada tahun 2018 dapat dipenuhi 100%,
sama dengan pencapaian pada tahun 2017.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai
ASN” adalah indikator kinerja yang bersifat kumulatif, sehingga realisasi
kinerja sampai dengan tahun 2018 adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada
tahun 2018 ditambahkan dengan realisasi kinerja pada tahun 2017 dan 2016.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Jumlah data dan
informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” sampai tahun 2018 dengan
target renstra 2016-2021 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Jumlah data dan
informasi
perencanaan
kebutuhan
pegawai ASN
11 dokumen 5 dokumen 45,45%
58
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Jumlah data
dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” sampai dengan tahun
2018 telah mencapai 45,45%. Jumlah tersebut telah sesuai dengan target yang
diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“Jumlah data dan informasi perencanaan kebutuhan pegawai ASN” telah
mencapai target yang telah ditetapkan. Adapun faktor pendukung pencapaian
target kinerja adalah :
1. Adanya aplikasi penyusunan kebutuhan PNS yang dimiliki oleh Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yaitu e-formasi,
yang memudahkan penyusunan kebutuhan ASN.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Jumlah data dan informasi
perencanaan kebutuhan pegawai ASN” diperoleh dari pelaksanaan program dan
kegiatan :
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
Program Pembinaan dan
Pengembangan Aparatur
1 Penyusunan rencana kebutuhan
PNS
2 dkmn 2 dkmn 100%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :
No Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi (Rp) %
1. Penyusunan rencana
kebutuhan PNS
51.727.000,- 45.506.700,- 87,97%
59
Sasaran terwujudnya tata kelola administrasi dan kegiatan yang efisien dan
efektif diukur dari satu indikator kinerja sasaran, yaitu : 1). Persentase realisasi
keuangandengan capaian kinerja sebesar 89,92% atau predikat sangat berhasil.
5.1. Persentase realisasi keuangan
Indikator “persentase realisasi keuangan” digunakan untuk mengukur seberapa
besar pencapaian realisasi keuangan dari pelaksanaan program dan kegiatan Badan
Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru yang
direncanakan pada tahun berjalan.
Target persentase realisasi keuangan yang ditetapkan pada tahun 2018 sebesar
79,50% Dengan dilaksanakannya program dan kegiatan, diperoleh realisasi sebesar
71,50% atau capaian sebesar 89,92%.
Analisis capaian kinerja indikator “Persentase realisasi keuangan” adalah sebagai
berikut :
a. Perbandingan antara target dan realisasi kinerja tahun 2018
Perbandingan antara target dan realisasi kinerja indikator “Persentase realisasi
keuangan” pada tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut :
Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian
Persentase realisasi keuangan 79,50% 71,50% 89,92%
Berdasarkan tabel tersebut di atas, target kinerja yang ditetapkan dari indikator
“Persentase realisasi keuangan”pada tahun 2018 adalah sebanyak 79,50%.
Dengan pelaksanaan kegiatan tahun 2018, diperoleh realisasi sebanyak 71,50%,
sehingga capaian kinerja diperoleh sebesar89,92%.
5. TERWUJUDNYA TATA KELOLA ADMINISTRASI DAN KEGIATAN YANG
EFISIEN DAN EFEKTIF
60
b. Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun 2018
dengan tahun lalu
Perbandingan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja indikator “Persentase
realisasi keuangan” tahun 2018 dengan tahun 2017 dapat dilihat pada tabel
berikut :
Indikator
Kinerja
Target Realisasi Capaian
2017 2018 2017 2018 2017 2018
Persentase
realisasi
keuangan
77,50% 79,50% 78,10% 71,50% 100,77% 89,92%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, realiasasi kinerja “Persentase realisasi
keuangan” pada tahun 2018 mengalami penurunan sebanyak 6,6%, dari jumlah
tahun 2017 sebanyak 78,10% menjadi 71,50% pada tahun 2018.
c. Perbandingan antara realisasi kinerja sampai tahun 2018 dengan target
Renstra 2016-2021
Indikator kinerja “Persentase realisasi keuangan”adalah indikator kinerja yang
tidak bersifat kumulatif, sehingga realisasi kinerja sampai dengan tahun 2018
adalah realisasi kinerja yang diperoleh pada tahun 2018.
Adapun perbandingan antara realisasi kinerja dari indikator “Persentase realisasi
keuangan” sampai tahun 2018 dengan target renstra 2016-2021 dapat dilihat
pada tabel berikut ini :
Indikator
Kinerja
Target 2016-
2021
Realisasi Kinerja
sampai dengan
2018
Capaian Kinerja
Persentase
realisasi keuangan
85,5% 71,50% 83,63%
Berdasarkan tabel tersebut diatas, capaian kinerja dari indikator “Persentase
realisasi keuangan” sampai dengan tahun 2018 telah mencapai 83,63%. Jumlah
61
tersebut belum mencapai target yang diharapkan dari tiga tahun pelaksanaan
Renstra.
d. Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan atau Peningkatan/Penurunan
Kinerja
Berdasarkan tabel-tabel tersebut diatas, maka pencapaian kinerja dari indikator
“Persentase realisasi keuangan” belum mencapai target yang telah ditetapkan.
Adapun faktor penyebab ketidakcapaian target kinerja adalah :
1. Masih lemahnya perencanaan penganggaran, sehingga masih terdapat
anggaran yang tidak terpakai.
2. Masih terdapat ketidaksesuaian jadwal pelaksanaan kegiatan dengan jadwal
ketersediaan anggaran kas.
e. Program dan kegiatan penunjang, serta realisasi anggaran
Keberhasilan pencapaian kinerja dari indikator “Persentase realisasi keuangan”
diperoleh dari pelaksanaan program dan kegiatan sesuai dengan tabel berikut:
No Program dan Kegiatan Target Realisasi Capaian
A. Program Pelayanan
Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa surat menyurat 3780 eks 3543 eks 93,73%
2 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
2 bulan 0 bulan 0%
3 Penyediaan jasa pemeliharaan
dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
10 unit 9 unit 90%
4 Penyediaan jasa kebersihan
kantor
1 orang 1 orang 100%
5 Penyediaan peralatan rumah
tangga
24 jenis 23 jenis 95,83%
6 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah
113 kali 137 kali 121,24%
7 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi kedalam daerah
75 kali 69 kali 92%
B. Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
1 Pengadaan perlengkapan gedung
kantor
5 unit 5 unit 100%
62
2 Pengadaan peralatan gedung
kantor
6 unit 6 unit 100%
3 Pengadaan mebeleur 10 unit 10 unit 100%
4 Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
10 unit 8 unit 80%
5 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
10 unit 8 unit 80%
6 Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor
37 unit 14 unit 37,84%
7 Pemeliharaan rutin/berkala
mebeleur
18 unit 18 unit 100%
Adapun realisasi anggaran dari kegiatan penunjang adalah sebagai berikut :
No Program dan Kegiatan
Anggaran
dalam DPPA
(Rp)
Realisasi
(Rp) %
1. Program Pelayanan
administrasi perkantoran
436.356.400,- 323.394.426,- 74.11%
1.1 Penyediaan jasa surat
menyurat
75.048.500,- 60.962.300,- 81.23%
1.2 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
400.000,- 0,- 0%
1.3 Penyediaan jasa pemeliharaan
dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
4.200.000,- 1.668.330,- 39.72%
1.4 Penyediaan jasa kebersihan
kantor
4.800.000,- 4.800.000,- 100%
1.5 Penyediaan peralatan rumah
tangga
3.299.900,- 3.174.500,- 96.19%
1.6 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah
331.174.000,- 239.483.646,- 72.31%
1.7 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi kedalam daerah
17.434.000,- 13.305.650,- 76.32%
2. Program Peningkatan
sarana dan prasarana
aparatur
113.430.500,- 92.513.300,- 81.56%
2.1 Pengadaan perlengkapan
gedung kantor
10.929.000,- 9.977.000,- 91.29%
2.2 Pengadaan peralatan gedung
kantor
26.177.500,- 24.145.000,- 92.24%
2.3 Pengadaan meubeleur 29.874.000,- 28.024.700,- 93.81%
2.4 Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
24.000.000,- 22.027.000,- 91.78%
2.5 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
5.500.000,- 1.310.000,- 23.82%
2.6 Pemeliharaan rutin/berkala 14.300.000,- 4.729.600,- 33.07%
63
peralatan gedung kantor
2.7 Pemeliharaan rutin/berkala
meubeleur
2.650.000,- 2.300.000,- 86.79%
B. Realisasi Anggaran
Pembiayaan atas pelaksanaan kegiatan Badan Kepegawaian dan Pengembangan
Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru Tahun 2018bersumber dari APBD dengan total
anggaran Rp. 5.259.915.600,- yang terdiri atas belanja tidak langsung Rp.
2.065.361.200,- dan belanja langsung Rp. 3.194.554.400,-. Realisasi dari total anggaran
tersebut sebesar Rp. 3.760.269.338,- atau sebesar 71,49%, dengan rincian sebagai
berikut:
No Uraian Anggaran
Perubahan
Realisasi
Rp %
Belanja Daerah 5.259.915.600,- 3.760.269.338,- 71,49%
1. Belanja tidak
langsung
2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%
1.1 Gaji dan tunjangan
pegawai
2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%
2 Belanja langsung 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%
2.1 Belanja pegawai 206.900.000,- 66.700.000,- 32,24%
2.2 Belanja barang dan
jasa
2.920.673.900,- 1.621.935.973,- 55,53%
2.3 Belanja modal 66.980.500,- 62.146.700,- 92,78%
Adapun rincian belanja berdasarkan kelompok belanja tahun 2018adalah
sebagai berikut :
URAIAN
JUMLAH
% ANGGARAN
PERUBAHAN REALISASI
1 2 3 4
BELANJA DAERAH 5.259.915.600,- 3.760.269.338,- 71,49%
Belanja Tidak Langsung 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%
Belanja Pegawai 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%
Gaji dan Tunjangan Pegawai 2.065.361.200,- 2.009.486.665,- 97,29%
64
BELANJA LANGSUNG 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%
Belanja Pegawai 206.900.000,- 66.700.000,- 32,24%
Honorarium PNS 173.700.000,- 46.500.000,- 26,77%
Honorarium Non PNS 33.200.000,- 20.200.000,- 60,84%
Belanja Barang dan Jasa 2.920.673.900,- 1.621.935.973,- 55,53%
Belanja Bahan pakai habis 81.237.400,- 67.328.400,- 82,88%
Belanja bahan/material 34.640.000.- 33.373.000.- 96,34%
Belanja jasa kantor 183.550.000,- 160.876.400,- 87,65%
Honorarium PNS 173.700.000,- 46.500.000,- 26,77%
Honorarium Non PNS 33.200.000,- 20.200.000,- 60,84%
Belanja perawatan kendaraan
bermotor
28.200.000,- 23.695.330,- 84,03%
Belanja cetak dan
penggandaan
54.191.500.- 36.813.000.- 67,93%
Belanja sewa
rumah/gedung/gudang/parker
90.500.000,- 30.250.000,- 33,43%
Belanja sewa perlengkapan
dan peralatan kantor
9.710.000,- 4.407.000,- 45,39%
Belanja makanan dan
minuman
260.076.500,- 182.892.875,- 70,32%
Belanja perjalanan dinas 1.267.211.500,- 658.512.368,- 51,97%
Belanja beasiswa pendidikan
PNS
110.000.000,- 40.000.000,- 36,36%
Belanja kursus, pelatihan,
sosialisasi dan bimtek PNS
340.591.000,- 145.949.000,- 42,85%
Belanja perawatan alat kantor 19.800.000,- 6.039.600,- 30,50%
Belanja perawatan meubeleur 2.650.000,- 2.300.000,- 86,79%
Belanja jasa tenaga
ahli/instruktur/narasumber
438.316.000,- 229.499.000,- 52,36%
Belanja Modal 66.980.500,- 62.146.700,- 92,78%
Belanja modal peralatan dan
mesin-pengadaan alat rumah
tangga
40.803.000,- 38.001.700,- 93,13%
Belanja modal peralatan dan
mesin-pengadaan komputer
26.177.500,- 24.145.000,- 92,24%
Adapun anggaran dan realisasi anggaran berdasarkan program dan kegiatan
tahun 2018 adalah :
65
No Program/Kegiatan
Jumlah
Anggaran
(Rp)
Realisasi
Anggaran
(Rp)
Capaian
1. Program Pelayanan
administrasi perkantoran
436.356.400,- 323.394.426,- 74.11%
1.1 Penyediaan jasa surat menyurat 75.048.500,- 60.962.300,- 81.23%
1.2 Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik
400.000,- 0,- 0%
1.3 Penyediaan jasa pemeliharaan
dan perizinan kendaraan
dinas/operasional
4.200.000,- 1.668.330,- 39.72%
1.4 Penyediaan jasa kebersihan
kantor
4.800.000,- 4.800.000,- 100%
1.5 Penyediaan peralatan rumah
tangga
3.299.900,- 3.174.500,- 96.19%
1.6 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi keluar daerah
331.174.000,- 239.483.646,- 72.31%
1.7 Rapat-rapat koordinasi dan
konsultasi kedalam daerah
17.434.000,- 13.305.650,- 76.32%
2. Program Peningkatan sarana
dan prasarana aparatur
113.430.500,- 92.513.300,- 81.56%
2.1 Pengadaan perlengkapan
gedung kantor
10.929.000,- 9.977.000,- 91.29%
2.2 Pengadaan peralatan gedung
kantor
26.177.500,- 24.145.000,- 92.24%
2.3 Pengadaan meubeleur 29.874.000,- 28.024.700,- 93.81%
2.4 Pemeliharaan rutin/berkala
kendaraan dinas/operasional
24.000.000,- 22.027.000,- 91.78%
2.5 Pemeliharaan rutin/berkala
perlengkapan gedung kantor
5.500.000,- 1.310.000,- 23.82%
2.6 Pemeliharaan rutin/berkala
peralatan gedung kantor
14.300.000,- 4.729.600,- 33.07%
2.7 Pemeliharaan rutin/berkala
meubeleur
2.650.000,- 2.300.000,- 86.79%
3. Program Peningkatan disiplin
aparatur
17.446.400,- 15.556.100,- 89.17%
3.1 Pembinaan disiplin pegawai 17.446.400,- 15.556.100,- 89.17%
4. Program fasilitasi/pindah
purna tugas PNS
621.685.000,- 42.135.400,- 6.78%
4.2 Pemindahan tugas PNS 621.685.000,- 42.135.400,- 6.78%
5. Program Peningkatan
kapasitas sumber daya
aparatur
156.314.300,- 54.741.500,- 35.02%
5.1 Pendidikan dan pelatihan
formal
126.694.500,- 33.468.200,- 26.42%
5.2 Sosialisasi peraturan
perundang-undangan
29.619.800,- 21.273.300,- 71.82%
6. Program Peningkatan 1.017.298.400 721.202.425,- 70.89%
66
kapasitas sumber daya
aparatur
6.1 Pendidikan dan pelatihan
prajabatan bagi calon PNSD
221.906.000,- 55.956.000,- 25.22%
6.2 Penidikan dan pelatihan
struktural bagi PNS
718.322.400,- 621.569.925,- 86.53%
6.3 Pendidikan dan pelatihan teknis
tugas dan fungsi bagi PNSD
77.070.000,- 43.676.500,- 56.67%
7 Program Pembinaan dan
pengembangan aparatur
832.023.400,- 501.239.522,- 60.24%
7.1 Seleksi penerimaan calon PNS 221.479.400,- 146.463.300,- 66.13%
7.2 Penempatan PNS 1.579.000,- 984.500,- 62.35%
7.3 Pemberian penghargaan bagi
PNS yang berprestasi
34.739.000,- 29.397.722,- 84.62%
7.4 Pemberian bantuan tugas
belajar dan ikatan dinas
110.000.000,- 40.000.000,- 36.36%
7.5 Pengembangan diklat (Analisis
kebutuhan diklat, penyusunan
silabi, penyusunan modul,
penyusunan pedoman diklat)
14.781.500,- 8.144.000,- 55.09%
7.6 Pemberhentian PNS 100.556.000,- 64.027.000,- 63.67%
7.7 Pemberian ijin belajar dan tugas
belajar PNS
1.935.000,- 1.935.000,- 100%
7.8 Penyusunan rencana kebutuhan
PNS
51.727.000,- 45.506.700,- 87.97%
7.9 Mutasi kenaikan pangkat PNS 220.851.800,- 135.209.400,- 61.22%
7.10 Pengembangan dan penataan
data PNS
44.671.000.- 13.969.000,- 31.27%
7.11 Pelayanan administrasi
kepegawaian bidang
pengembangan
10.584.500,- 7.554.500,- 71.37%
7.12 Penyusunan data/statistik
kepegawaian daerah
6.215.500,- 5.948.500,- 95.70%
7.13 Fasilitasi pengangkatan ASN 12.903.700,- 2.099.900,- 16.27%
Jumlah 3.194.554.400,- 1.750.782.673,- 54,81%
C. Permasalahan
Berdasarkan uraian capaian kinerja organisasi, terdapat beberapa indikator kinerja
sasaran strategis Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Barru sampai tahun 2018yang
belum tercapai, secara umum disebabkan oleh beberapa hal :
1. Belum optimalnya koordinasi dan keterpaduandengan lembaga pelaksana kediklatan
tentang jadwal rencana pelaksanaan kediklatan dan jenis kediklatan yang dibutuhkan.
67
2. Kurangnya jumlah aparatur sebagai dampak dari tidak adanya penerimaan pegawai
akibat dari kebijakan moratorium pegawai sehingga dalam beberapa tahun tidak ada
penambahan jumlah pegawai, sementara jumlah pensiun semakin bertambah.
3. Adanya kebijakan dalam pemilihan atau penempatan Jabatan Pimpinan Tinggi dengan
menggunakan seleksi terbuka sebagai implementasi dari Undang-undang ASN
sehingga masih terdapat beberapa jabatan yang masih lowong.
D. Strategi Pemecahan Masalah
Untuk mencapai indikator kinerja sasaran strategis dan indikator kinerja kegiatan
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru,
dirumuskan beberapa strategi yaitu :
1. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan teknis, tugas
dan fungsi.
2. Meningkatkan motivasi kerja dan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam
mencapai tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam renstra.
3. Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana.
4. Meningkatkan pemahaman terhadap tugas-tugas pokok dan fungsi.
68
B A B IV
P E N U T U P
Laporan Kinerja Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya
ManusiaKabupaten Barru merupakan bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan kegiatan
Tahun Anggaran 2018, sebagai tindak lanjut atasPeraturan PresidenNomor 29 tahun 2014
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru
secara umum telah berhasil mencapai target kinerja sasaran dengan tingkat capaian kinerja
sasaran adalah 110,60% dengan predikat sangat berhasil. Capaian ini dihitung berdasarkan
persentase rata-rata capaian kinerja sasaran yang dilaksanakan Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru selama tahun 2018.
Capaian kinerja ini merupakan hasil kerja keras dari pimpinan dan seluruh aparatur
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru serta pihak
terkait lainnya dalam rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah
Badan Kepegawaian dan Pengembanagn Sumber Daya Manusia Kabupaten Barru.
Sesuai dengan hasil analisis capaian kinerja tahun 2018 dirumuskan beberapa langkah
penting sebagai strategi pemecahan masalah yang akan dijadikan masukan atau bahan
pertimbangan untuk merumuskan rencana kinerja tahun yang akan datang. Strategi
pemecahan masalah tersebut adalah :
1. Mengoptimalkan koordinasi dan membangun hubungan kerjasama yang lebih baik dengan
lembaga pelaksana kediklatan dan berbagai pihak yang terkait dengan pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi organisasi.
2. Meningkatkan kompetensi aparatur melalui pendidikan dan pelatihan.
3. Meningkatkan motivasi kerja dan komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam mencapai
tujuan dan sasaran strategis sebagaimana yang tertuang dalam renstra.