barru lagi

28
LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR 1 Hukum Ohm, Hukum Kirchoff Dan Catu Daya Arief Sulaeman(1127030012) September 14, 2013 JURUSAN FISIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG 2013 1

Transcript of barru lagi

Page 1: barru lagi

LAPORAN PRAKTIKUM

ELEKTRONIKA DASAR 1

Hukum Ohm, Hukum Kirchoff Dan

Catu Daya

Arief Sulaeman(1127030012)

September 14, 2013

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2013

1

Page 2: barru lagi

Abstract

Berupa abstrak yang mengemukakan secara singkat garis besar

percobaan Yang dilakukan yaitu : a. Persoalan utama dan tujuan

dalam percobaan b. Teknik dan cara percobaan, termasuk alat dan

bahan yang digunakan. c. Hasil percobaan secara umum. d. dibuat

dalam satu paragraf

Keyword: bla bla bla,

Ringkasan

Berupa abstrak yang mengemukakan secara singkat garis besar

percobaan Yang dilakukan yaitu : a. Persoalan utama dan tujuan

dalam percobaan b. Teknik dan cara percobaan, termasuk alat dan

bahan yang digunakan. c. Hasil percobaan secara umum. d. dibuat

dalam satu paragraf

Kata Kunci: bla bla bla, bla bla bla, 5 kata kunci

1

Page 3: barru lagi

1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Dalam praktikum ini mengenai tentang hukum ohm, hukum kirchof

dan catu daya. untuk menghasilkan arus listrik pada rangkaian, dibutuhkan

beda potensial.satu cara untuk menghasilkan beda potensial ialah dengan

baterai. George simon Ohm (1787-1854) menentukan dengan eksperimen

bahwa arus pada kawat logam sebanding dengan beda potensial V yang

diberikan ke ujung-ujungnya : I∝V semakin tinggi hambatan ini, makin kecil

arus untuk suatu tegangan V. Arus berbanding terbalik dengan hambatan,

maka didapatkan persamaan I=VR

atau dikenal dengan hukum ohm dengan

persamaan V=IR

Untuk menangani rangkaian rumit, kita gunakan hukum Kirchoff, yang

dibuat oleh G.R.Kirchoff (1824-1887) dipertengahan abad 19. Hukum Kir-

choff ini ada dua :

• Hukum pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titik

cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan

semua arus yang meninggalkan cabang tersebut)

• Hukum kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensial

mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)

Sedangkan untuk catu daya adalah power supply yang terdiri dari em-

pat bagian utama, yaitu

• Transformator penurun tegangan

• Penyearah gelombang penuh

• Filter kapasitor

• Regulator tegangan

keempat bagian tersebut sangat berpengaruh terhadap fungsi catu daya.

2

Page 4: barru lagi

1.2 Tujuan

1. Mampu mengenali bentuk dan jenis resistor

2. Mampu menghitung nilai resistansi resistor melalui urutan cincin war-

nanya

3. Mampu merangkai resistor secara seri maupun paralel

4. Memahami penggunaan hukum Ohm pada rangkaian seri resistor

5. Memahami hukum kirchoff pada rangkaian seri dan paralel

6. Mampu memahami prinsip kerja penyearah gelombang pada catu daya

7. Mampu merancang catu daya menggunakan LM 7812CT dan Dioda

Zener

1.3 Dasar Teori

Resistansi adalah hambatan terhadap aliran arus listrik satuan resis-

tance adalah OHM, yang disimbolkan(Ω)omega,sedangkan resistor adalah

alat untuk menghambat arus listrik. besarnya ukuran resistor sangat ter-

gantung watt atau daya maksimum yang mampu ditahan oleh resistor

1.3.1 Hukum Ohm

Menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu konduktor

yang pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua ujung-

ujung konduktor.

I =V

R(1)

3

Page 5: barru lagi

Dengan adanya tumbukan pada proses pergerakan elektron dalam kon-

duktor maka energi listrik dapat berubah menjadi energi termal yang se-

lanjutnya menghasilkan kalor.Contoh, pemanas, setrika, toaster, lampu pi-

jar. Laju perubahan energi ini (∆E)disebut Daya P dengan satuan watt

(joule/sekon)

P =∆E

t=V It

t= V I (2)

Dengan memasukka persamaan 1 ke persamaan 2, kita mendapatkan :

P =V 2

R(3)

4

Page 6: barru lagi

RANGKAIAN RESISTORA.Rangkaian Seri

Figure 1: Rangkaian Resistor Seri

Ketika dua atau lebih resistor dihubungkan dari ujung ke ujung, seperti

pada gambar rangkaian maka dikatakan beberapa resistor tersebut dihubungkan

secara seri. Resistor-resistor tersebut bisa merupakan resistor biasa atau

dapat berupa bola lampu, elemen pemanas atau alat penghambat lainnya.

Namun apabila muatan melalui R1 juga akan melewati R2 dan kemudian

R3. Dengan demikian arus (I) yang sama melewati setiap resistor. Untuk

menghitung hambatan total, dapat menggunakan persamaan :

Rtot = R1 +R2 +R3 (4)

5

Page 7: barru lagi

Seri Sebagai Pembagi Tegangan

Figure 2: Rangkaian Seri sebagai pembagi tegangan

Perhatikan gambar. Berdasarkan Hukum Ohm tegangan yang jatuh di

R1 adalah

V1 = IR1, karena (5)

I =V

R1 +R2

,maka : (6)

V1 =R1

R1 +R2

V (7)

Dengan Hukum Ohm resistor-resistor tersebut dihubungkan ujung ke

ujung, kekekalan energi menyatakan bahwa tegangan total V sama dengan

jumlah semua tegangan dari masing-masing resistor.

6

Page 8: barru lagi

B.Rangkaian Paralel

Figure 3: Rangkaian resistor paralel

Perhatikan gambar rangkaian resistor paralel.Untuk menghitung ham-

batan total pada rangkaian resistor paralel berlaku persamaan :

1

Rtot

=1

R1

+1

R2

+1

R3

(8)

Dengan demikian hambatan tunggal total lebih kecil dari masing-masing

hambatan. tetapi ingat ketika memasang resistor secara paralel rangkaian

tersebut memberi jalur tambahan bagi arus.Dengan demikian hambatan to-

tal akan lebih kecil.

7

Page 9: barru lagi

Rangkaian Paralel Sebagai Rangkaian Pembagi Arus

Figure 4: Rangkaian Paralel Sebagai Rangkaian Pembagi Arus

Perhatikan gambar rangkaian paralel sebagai rangkaian pembagi arus

berdasarkan hukum ohm, arus yang mengalir di resistor I,II adalah

I =V1R1

(9)

Karena V1 sama dengan V sumber, dan V sama dengan I x Rtot, maka

persamaan di atas menjadi :

I1 =IRtot

R1

=I(R1R2)

R1(R1 +R2)=

R2

R1 +R2

I (10)

8

Page 10: barru lagi

1.3.2 Hukum Kirchoff

Gustaf Robert Kirchoff adalah seorang fisikawan jerman yang berkon-tribusi pada pemahaman konsep dasar teori rangkaian listrik.Dalam ke-listrikan, sumbangan utamanya adalah dua hukum dasar rangkaian, yangkita kenal sekarang dengan Hukum I dan Hukum II kirchoff. Keduahukum dasar rangkaian ini sangat bermanfaat untuk menganisis rangkaian-rangkaian listrik majemuk yang cukup rumit. bunyi definisi dari keduahukum kirchoff ini diantaranya :

• Hukum pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titikcabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengansemua arus yang meninggalkan cabang tersebut)

• Hukum kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensialmengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)

Figure 5: Contoh Rangkaian Hukum Kirchoff

Didalam rangkaian listrik (terdiri dari sumber tegangan dan komponen-komponen), maka akan berlaku hukum-hukum kirchoff. Hukum ini terdiridari hukum kirchoff tegangan (kirchoff voltage law atau KVL) dan hukumkirchoff arus(Kirchoff current law atau KCL).

A. Hukum Kirchoff Tegangan

Hukum ini menyebutkan bahwa didalam suatu lup tertutup maka jumlahsumber tegangan serta tegangan jatuh adalah nol

B.Hukum Kirchof Arus

Hukum kirchoff arus menyebutkan bahwa dalam suatu simpul percaban-gan, maka jumlah arus listrik yang menuju simpul percabangan dan yangmeninggalkan percabangan adalah nol.

9

Page 11: barru lagi

1.3.3 Catu Daya

Power supply terdiri dari 4 bagian utama, yaitu : bagian penurun

tegangan menggunakan transformator step down, bagian penyearah meng-

gunakan dioda bridge, filter menggunakan kapasitor, serta bagian regulator

menggunakan dioda zener atau menggunakan IC LM78xx.

A. Transformator Penurun Tegangan

Transformator bekerja berdasarkan hukum faraday, besar tegangan

output diperoleh dengan dari perbandingan jumlah lilitan pada kumparan

primer dan sekundernya.

VoutVin

=Nout

Nin

(11)

relasi besar tegangan puncak dan tegangan rms dapat dirumuskan se-

bagai berikut :

VRms =Vp√

2(12)

B. Penyearah gelombang penuh

Tegangan rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan

dioda bridge adalah :

VDC =2Vpπ

(13)

sedangkan frekuensi outputnya adalah

fOutdioda = fInDioda

10

Page 12: barru lagi

C. Filter Kapasitor

Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah

masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti tegangan dc pada

baterai. sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan ripple. untuk mem-

perkecil nilai ripple dapat digunakan filter kapasitor, semakin besar nilai

kapasitor maka akan semakin kecil nilai tegangan ripple.

VRipple =IDC

foutdiodaC(14)

sehingga besar tegangan rata-rata D pada penyearah gelombang penuh

menggunakan dioda bridge dan filter kapasitor adalah :

VDC = Vp −VRipple

2(15)

D.Regulator Tegangan

Untuk memperoleh catu daya dengan nilai keluaran yang tetap maka

digunakan dioda zener, bekerja pada saat (reverse bias), dioda zener inihanya

akan dapat bekerja pada saat tegangan yang diberikan melebihi breakdown

voltage. Berikut adalah perbandingan besar ripple pada saat input dan out-

put dari system regulator dioda zener.

∆Vz∆Vs

=Rz

Rs

(16)

11

Page 13: barru lagi

2 Metode Praktikum

2.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini berlangsung pada tanggal 7 september 2013 di labolato-

rium fisika UIN SGD Bandung pukul 07.15 - 10.20 WIB

2.2 Alat dan bahan yang digunakan antara lain:

Adapun alat dan bahan yang digunakan dalampraktikum kali ini adalah :

1. Protoboard

2. 3 buah Resistor

3. Multimeter

4. Catu daya DC

5. Komputer/Laptop

12

Page 14: barru lagi

2.3 Prosedur Percobaan:

A.Hukum Ohm

• Rangkaian seri

Ambil 3 buah Resistor secara sembarang, kemudian baca gelang resistor

Ukur hambatan dengan menggunakan ohmmeter

susun rangkaian dengan menggunakan resistor sesuai dengan gambar yang dimodul

Ukur hambatan total pada rangkaian dengan ohmmeter

Ukur dengan voltmeter tegangan jatuh pada (VR1, VR2, dan VR3)

Ukur besar arus yang mengalir pada resistor (IR1, IR2, dan IR3)

Simulasikan dengan menggunakan MultiSIM

bandingkan hasil secara perhitungan, MultiSim dan eksperimen

Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaan

13

Page 15: barru lagi

• Rangkaian Paralel

Rangkailah skema resistor paralel pada MultiSIM dan buat validasinya

Ukur hambatan pada masing2 resistor yang mengalir pada rangkaian (R4, R5, dan R6)

Ukur setiap arus yang mengalir pada resistor (I4, I5, dan I6)

Simulasikan dengan MultiSim

Bandingkan hasil secara perhitungan, MultiSim dan eksperimen

Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaa

14

Page 16: barru lagi

B.Hukum Kirchoff

Rangkailah skema rangkaian sesuai pada modul

Ukurlah besar arus pada masing-masing resistor (IR1, IR2, dan IR3)

perhitungan hukum kirchoff, MultiSim dan eksperimen

Ukurlah tegangan VBC dan VBD dengan hukum kirchoff, MultiSIM dan eksperimen

Bandingkan hasil secara perhitungan,MultiSim atau proteus dan eksperimen

Lakukan analisis dan simpulkan hasil percobaan

15

Page 17: barru lagi

C.Catu Daya

Rangkailah skema regulator Dioda zener dan LM78xx dengan simulasi MultiSIM

Uji dan analisis Voutput dari transformator stepdown,secara teori,simulasi dan eksperimen

Uji dan analisis Voutput dari penyearah dioda,secara teori,simulasi dan eksperimen

Uji dan analisis Voutput dari kapasitor,secara teori,simulasi dan eksperimen

Uji dan analisis Voutput dari regulator dioda zener,secara teori,simulasi dan eksperimen

Lakukan analisis grafik osiloskop dan simpulkan hasil percobaan

16

Page 18: barru lagi

3 Hasil dan Pembahasan

3.1 Data Hasil Pengamatan

A. Hukum Ohm

• Tabel Rangkaian Seri

Hambatan (Ω)

No Simulasi Pengukuran Hambatan

(Ω) (Ω) total(Ω)

1 2.02 97 99.02

2 10.10 30.6 40.16

3 12.12 97 109.12

Tegangan (V)

No Simulasi Pengukuran Persamaan

(V) (V) (V)

1 2 0.46 1.667

2 4 4.1 3.3

3 6 5 5

Arus (A)

No Pengukuran(A) Persamaan(A) Simulasi(A) Total (A)

1 0.46 0.030 0.24 0.33

2 4.1 0.012 0.3 0.31

3 5 0.012 0.4 0.41

17

Page 19: barru lagi

•Tabel Rangkaian Paralel

Hambatan (Ω)

No Simulasi Pengukuran Hambatan

(Ω) (Ω) total(Ω)

1 2.02 97 99.02

2 10.10 30.6 40.16

3 12.12 97 109.12

Tegangan (V)

No Simulasi Pengukuran Persamaan

(V) (V) (V)

1 1 0.482 1

2 0 0.481 0

3 0 0.48 0

Arus (A)

No Pengukuran(A) Persamaan(A) Simulasi(A) Total (A)

1 0.06 0.030 0 0.09

2 0.05 0.012 0 0.017

3 0.05 0.012 0 0.017

B. Hukum Kirchoff

No IR1(A) IR2(A) IR3(A) VBC(V) VBD(V))

1 -1 0.06 -0.34 1.02 3.96

18

Page 20: barru lagi

3.2 Pembahasan

Dalam praktikum Hukum Ohm, Hukum Kirchoff, dan catu Daya di-haruskan mampu merancang, memahami, mengenali, serta menganalisa ben-tuk rangkaian komponen-komponen maupun prinsip kerja terhadap penggu-naan hukum Ohm,Kirchoff maupun catu daya.sehingga kita akan menerap-kan prinsip-prinsip tersebut untuk menganalisa sebuah rangkaian-rangkaianeksperimen yang telah di praktikan dan juga untuk memahami cara kerjaberbagai instrumen-instrumen dalam lingkup praktikum.

3.2.1 A. Hukum Ohm

Pada Percobaan praktikum secara simulasi pada MultiSIM dengan rangka-ian. Dianalogikan, Pada seutas kawat penghantar terdapat titik A dan titikB, kemudian kawat tersebut dialiri arus listrik antara A dan B timbul bedapotensial dan dapat dinyatakan kuat arusnya selalu tetap. Fakta ini analogdengan tegangan dan kuat arus listrik.Artinya, kuat arus listrik sebandingdengan besar tegangan listrik. atau dapat dituliskan I∝V. Dalam praktikumsimulasi dan pengukuran Hukum ohm ada dua pemasangan komponen-komponen listrik, yaitu :

• Susunan Seri Resistor

Ketika ketiga resistor tersebut yang seperti pada gambar diatas di-hubungkan dari ujung ke ujung disusun seri.lalu, diberi muatan arus listrikyang melalui R1, R2 dan kemudian R3, perhatikan bahwa arus listrik yangmengalir melalui ketiga hambatan adalah sama. tetapi tegangannya berbeda-beda, bergantung besar hambatannya, sehingga berlaku :

Rs=R1+R2+R3

V = V1+V 2+V3I = I1=I2=I3

jadi, hasil pengukuran pada MultiSIM dan pengukuran biasa mendapatkannilai yang sesuai. Nilai tersebut dicantumkan di tabel pengukuran (lihattabel data)

19

Page 21: barru lagi

• Susunan Paralel Resistor

Ketika resistor-resistor terhubung paralel, masing-masing mengalamitegangan yang sama. (dan memang dua titik manapun pada rangkaianyang dihubungkan oleh kawat dengan hambatan yang dapat diabaikan beradapada beda potensial yang sama). Berarti tegangan penuh baterai diberikanke setiap resistor, sehingga mencari nilai arus (I) menggunakan persamaan :

I1 =V

R1

, I2 =V

R2

, I3 =V

R3

(17)

Sehingga arus total (I) yang meninggalkan baterai terbagi menjadi tigacabang, Arus tersebut melalui ke setiap resistor (R1, R2, R3). Karena muatanlistrik kekal, arus yang masuk kedalam titik cabang harus sama dengan arusyang keluar dari titik cabang. Untuk menghitung total hambatan digunakanpersamaan :

1

Rtot

=1

R1

+1

R2

+1

R3

(18)

jadi, nilai-nilai penghitungan pada rangkaian resistor paralel bisa dilihat ditabel data praktikum diatas.

20

Page 22: barru lagi

3.3 B. Hukum Kirchoff

Pada saat melakukan percobaan Hukum Kirchof dengan simulasi padamultiSIM dan pengukuran manual. pertama hal yang dilakukan adalah mer-ancang suatu rangkaian dengan pola gambar sebagai berikut :

Untuk menangani rangkaian diatas dengan cara penghitungan man-

ual, bisa dilakukan dengan Hukum kirchoff, Hukum ini berlaku karena Pada

setiap titk cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama

dengan semua arus yang meninggalkan cabang tersebut dan aturan loop juga

dipergunakan untuk mengetahui jumlah perubahan potensial mengelilingi

lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol. Dengan melalui per-

samaan :

Σ Imasuk = Σ Ikeluar atau Σ E + Σ IR = 0

Hal yang dilakukan dalam menyelesaikan masalah rangkaian dalam

hukum ohm, dengan cara :

1. Beri tanda + dan - untuk setiap baterai, simbol sisi panjang pada

baterai adalah +

2. Beri tanda arus pada setiap cabang dengan simbol dan tanda panah.

Arah tanda panah dapat dipilih sembarang, jika arus sebenarnya pada

21

Page 23: barru lagi

arah yang berlawanan maka hasil perhitungan akan bertanda minus.

3. Gunakan hukum titik cabang kirchoff pada setiap titik cabang, dan

hukum loop untuk satu atau lebih loop.maka akan membutuhkan persamaan-

persamaan yang independen sebanyak variabel yang tidak diketahui,dan

akan melihat bahwa beberapa persamaan bersifat redundan (yaitu,

tidak independen dalam arti memberi informasi baru).dalam persamaan

juga bisa menggunakan V=IR untuk setiap resistor yang kadang akan

memperkecil variabel yang tidak diketahui

4. dalam menerapkan hukum loop, ikuti setiap loop dalam satu arah saja

(searah arah jarum jam atau berlawanan ). Perhatikan betul-betul

tandanya :

• untuk resistor, tanda beda potensial negatif jika arah loop pilihan

sama dengan arah arus yang dipilih melalui resistor tersebut;tandanya

positif jika arah loop bergerak berlawanan dengan arah arus yang dip-

ilih.

• Untuk baterai, tanda beda potensial positif jika arah loop yang

dipilih bergerak dari terminal negatif ke positif ; tanda akan negatif

jika bergerak dari terminal positif menuju terminal negatif.

5. Selesaikan persamaan-persamaan secara aljabar untuk mencari yang

tidak diketahui.hati-hati dalam memanipulasi persamaan agar tidak

terjadi kesalahan dengan tanda-tanda. Diakhir perhitungan, periksa

jawaban dengan memasukkan ke persamaan-persamaan awalnya, atau

bahkan dengan menggunakan persamaan tambahan lain yang tidak di

gunakan sebelumnya 9baik persamaan loop maupun titik cabang)

Untuk nilai-nilai penghitungan dapat dilihat di tabel data penghi-

tungan dan untuk gambar simulasi MultiSIM rangkaian Hukum

Ohm dapat dilihat di lampiran.

22

Page 24: barru lagi

3.4 C. Catu Daya

Pada percobaan simulasi MultiSIM rangkaian catu daya dalam komponen

power supply dari empat bagian. seperti :

1. Transformator penurun tegangan

Transformator bekerja berdasarkan Hukum faraday, besar tegan-

gan output diperoleh dengan dari perbandingan jumlah lilitan pada

kumparan primer dan sekundernya.sehingga ketika osiloskop dihubungkan

kepada arus dan ground akan menghasilkan relasi besar antara teganan

puncak dan tegangan rms.

2. Penyearah gelombang penuh

penyearah gelombang ini berfungsi dengan menggunakan dioda bridge

sehingga aka menghasilkan nilai dari tegangan rata-rata DC (VDC) dan

akan menghasilkan nilai frekuensi outputnya (bisa dilihat pada gelom-

bang frekuensi osiloskop) foutdiode = findiode

3. Filter Kapasitor

Pada rangkaian penyearah yang hanya menggunakan dioda penyearah

masih memiliki sinyal ac sehingga belum searah seperti halnya tegan-

gan dc pada baterai. sinyal ac yang tidak diinginkan ini dinamakan

ripple, filter kapasitor inilah yang berfungsi untuk memperkecil nilai

ripple sehingga semakin besar nilai kapasitor maka akan semakin kecil

nilai tegangan ripple.(untuk lebih jelasnya bisa lihat hasil gambar dari

osiloskop : lampiran)

4. Regulator tegangan

memperoleh suatu catu daya dengan nilai keluaran yang tetap maka

digunakanlah dioda zener yang bekerja pada saat dipanjang mundur

23

Page 25: barru lagi

(reverse bias), dioda zener ini hanya akan dapat bekerja saat tegangan

yang di berikan melebihi breakdown voltage

dari keempat komponen bagian tersebut sangat mempengauhi nilai

keluaran pada catu daya, setelah komponen-komponen catu daya di rangkai

sesuai yang ada di modul lalu di hubungkan osiloskop dengan maksud men-

cari menganalisis nilai keluaran pada komponen-komponen power supply

tersebut.untuk melihat hasil analisa frekuensi serta hasil tegangan dapat dil-

ihat di lampiran.

beginfigure

4 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Bentuk umum resistor seperti tabung yang memiliki dua kaki , Dibadan-

nya terdapat lingkaran yang berwarna. Lingkaran ini seperti cincin

yang menunjukkan besar dari resistansi, setiap cicin mempunyai arti

kode warna dari resistansi.

2. Untuk menghitung nilai resistansi pada resistor yaitu dengan cara meli-

hat urutan dan kode warna pada setiap cicin, biasanya setiap resis-

tor mempunyai 5 urutan cincin warna, yaitu : Cincin I(angka ke-

1),Cincin II(angka ke-2), Cincin III(angka ke-3), Cincin IV(pengali),

Cincin V(toleransi).

3. Hukum Ohm menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu

konduktor pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara

kedua ujung-ujungnya konduktor. Dengan persamaan I=VR

4. Hukum kirchoff ini dapat digunakan secara seri dan paralel,bunyi defin-

isi dari kedua hukum kirchoff ini diantaranya :

24

Page 26: barru lagi

• pertama kirchoff atau hukum titik cabang (Pada setiap titik ca-

bang, jumlah semua arus yang memasuki cabang harus sama dengan

semua arus yang meninggalkan cabang tersebut)

• kedua kirchoff atau Hukum loop (jumlah perubahan potensial men-

gelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol)

5. B. Penyearah gelombang penuh

Tegangan rata DC pada penyearah gelombang penuh menggunakan

dioda bridge adalah :

VDC =2Vpπ

(19)

6. Rangkaian Catu daya

25

Page 27: barru lagi

References

[1] Tim eksperimen Eldas I. ”‘ Modul Eksperimen Eldas I ” .(2013). Ban-

dung

[2] Douglas C.Giancoli. ”‘ Fisika Dasar 1 ”.,Jakarta-Erlangga

[3] Supiyanto. ”‘ Fisika Untuk SMA Kelas X ”.,Jakarta-PT.PhibetaGama

[4] Mudjono dan Marsudiono. ”‘ Penuntun belajar (teori dan 505

soal)Fisika ”.,Jakarta-Bina Budaya

[5] http://66fadli.wordpress.com/2012/06/10/makalah-pembuatan-alat-

catu-daya/ (diakses tanggal 14 September)

[6] http://shunakai.blogspot.com/2012/04/laporan-hukum-kirchoff.html

(diakses tanggal 14 September)

[7] Tippler, Paul A. ”Fisika untuk Sains dan Teknik”..Bandung

26

Page 28: barru lagi

LAMPIRAN

1.png

27