BAB I PENDAHULUAN -...

5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia, dengan terpenuhinya kebutuhan air, maka proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berlangsung dengan baik. Sebaliknya jika kekurangan air proses metabolisme akan terganggu dan akibatnya dapat menimbulkan kematian. 1 Salah satu upaya pengamanan makanan dan minuman untuk melindungi kesehatan masyarakat adalah pengawasan terhadap kualitas air minum. Hal tersebut dikarenakan air minum merupakan salah satu komponen lingkungan yang mempunyai peranan cukup besar dalam kehidupan. Air dari sumber air harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu sampai air tersebut memenuhi syarat kesehatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. 1 Kualitas air dapat ditinjau dari segi físik, kimia, dan bakteriologis. 2 Persyaratan secara físik, yaitu air minum tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh. Persyaratan bakteriologis air minum tidak boleh mengandung kuman Escherichia Coli, sedangkan persyaratan kimia, yaitu air tidak boleh mengandung senyawa kimia beracun dan setiap zat yang terlarut dalam air punya batas tertentu yang diperbolehkan. 2 Saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia masih memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Sebagai akibat penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, di Indonesia setiap tahunnya diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak di bawah usia tiga tahun terserang penyakit saluran pencernaan dan diare dengan jumlah kematian 3 % atau sekitar 105.000 jiwa. Menurut World Health Organization (WHO), 94 % kasus diare yang diakibatkan oleh bakteri Escherichia Coli (E. Coli), dapat dicegah dengan meningkatkan akses air bersih, sanitasi, perilaku hygiene, dan pengolahan air minum skala rumah tangga. 3 Kecenderungan penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di perkotaan semakin meningkat. Buruknya kondisi lingkungan membuat mereka

Transcript of BAB I PENDAHULUAN -...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../105/jtptunimus-gdl-faridanurm-5218-2-bab1.pdf · bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan ... Coliform berdasarkan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Air adalah zat yang sangat dibutuhkan oleh manusia, dengan terpenuhinya

kebutuhan air, maka proses metabolisme dalam tubuh manusia dapat berlangsung

dengan baik. Sebaliknya jika kekurangan air proses metabolisme akan terganggu dan

akibatnya dapat menimbulkan kematian.1 Salah satu upaya pengamanan makanan

dan minuman untuk melindungi kesehatan masyarakat adalah pengawasan terhadap

kualitas air minum. Hal tersebut dikarenakan air minum merupakan salah satu

komponen lingkungan yang mempunyai peranan cukup besar dalam kehidupan. Air

dari sumber air harus melalui proses pengolahan terlebih dahulu sampai air tersebut

memenuhi syarat kesehatan, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.1 Kualitas

air dapat ditinjau dari segi físik, kimia, dan bakteriologis.2 Persyaratan secara físik,

yaitu air minum tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna dan tidak keruh.

Persyaratan bakteriologis air minum tidak boleh mengandung kuman Escherichia

Coli, sedangkan persyaratan kimia, yaitu air tidak boleh mengandung senyawa kimia

beracun dan setiap zat yang terlarut dalam air punya batas tertentu yang

diperbolehkan. 2

Saat ini kualitas air minum di kota-kota besar di Indonesia masih

memprihatinkan. Kepadatan penduduk, tata ruang yang salah dan tingginya

eksploitasi sumber daya air sangat berpengaruh pada kualitas air. Sebagai akibat

penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, di Indonesia setiap tahunnya

diperkirakan lebih dari 3,5 juta anak di bawah usia tiga tahun terserang penyakit

saluran pencernaan dan diare dengan jumlah kematian 3 % atau sekitar 105.000 jiwa.

Menurut World Health Organization (WHO), 94 % kasus diare yang diakibatkan

oleh bakteri Escherichia Coli (E. Coli), dapat dicegah dengan meningkatkan akses

air bersih, sanitasi, perilaku hygiene, dan pengolahan air minum skala rumah

tangga.3

Kecenderungan penggunaan air minum isi ulang oleh masyarakat di

perkotaan semakin meningkat. Buruknya kondisi lingkungan membuat mereka

Page 2: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../105/jtptunimus-gdl-faridanurm-5218-2-bab1.pdf · bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan ... Coliform berdasarkan

khawatir untuk mengonsumsi air tanah, bahkan air dari Perusahaan Air Minum

(PAM) yang telah disediakan pemerintah. Namun sayangnya tidak semua Air

Minum Isi Ulang (AMIU) dikelola dengan baik sesuai persyaratan Kepmenkes No

907/Menkes/SK/VII/2002 dan persyaratan bakteriologis yaitu Air minum tidak boleh

mengandung bakteri-bakteri penyakit (patogen) sama sekali dan tidak boleh

mengandung bakteri golongan Coli melebihi batas-batas yang telah ditetukannya

yaitu 0 Coli/100 ml air.4 Jenis-jenis kualitas air minum seperti yang di maksud,

meliputi : air yang didistribusikan melalui pipa untuk keperluan rumah tangga, air

yang didistribusikan melalui tangki air, air kemasan, air yang digunakan untuk

produksi bahan makanan dan minuman yang disajikan untuk masyarakat. 5

Kelurahan Sendang Mulyo adalah daerah perumahan, di daerah tersebut

meskipun air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) sudah ada, masyarakat

lebih menyukai air minum isi ulang yang beredar di sekitar tempat tinggal tersebut.

Penduduk Sendang Mulyo jarang sekali yang mempunyai sumur sendiri dengan

alasan bahwa air sumur yang ada kualitasnya tidak bagus karena air sumur di daerah

tersebut masih keruh, berbau, berwarna dan terkadang berasa, air sumur yang ada

tidak dikonsumsi melainkan hanya untuk mandi, mencuci piring dan pakaian. Pada

umumnya kedalaman sumur yang ada berkisar 10-20 meter dari permukaan tanah.

Begitu juga dengan PDAM tidak dikonsumsi melainkan hanya untuk mandi,

mencuci piring dan pakaian dengan alasan kualitas air dari PDAM mengandung

tawas sangat tinggi dan air sering mati.

Masyarakat kelurahan Sendang Mulyo mayoritas mengkonsumsi air minum

isi ulang dengan alasan air yang ada tidak layak untuk dikonsumsi dan harga air

minum isi ulang sangat murah di banding dengan air minum dalam kemasan. Mereka

mengkonsumsi air minum isi ulang hanya untuk minum dan memasak saja, biasanya

air isi ulang tidak di masak terlebih dahulu tetapi langsung dikonsumsi. Masyarakat

membeli air minum isi ulang menggunakan galon bukan jirigen. Per kepala keluarga

mengkonsumsi air minum isi ulang menghabiskan 3 galon per minggu antara 4-5

orang per kepala keluarga.

Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas air yang dilakukan di laboratorium

kesehatan STIKES HAKLI Semarang menunjukkan bahwa kualitas air minum isi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../105/jtptunimus-gdl-faridanurm-5218-2-bab1.pdf · bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan ... Coliform berdasarkan

ulang yang ada di Kelurahan Sendang Mulyo memiliki kualitas yang melebihi

standar persyaratan air minum dan air bersih, yaitu sebesar 216/ml. Hal ini

menunjukkan bahwa kualitas bakteriologis air minum isi ulang telah melebihi

ambang batas maksimum yang diperbolehkan yaitu 0/ml dan masih tercemar bakteri

Coliform. 6

Berkembangnya usaha depo air minum isi ulang diberbagai kota mendapat

sorotan tajam dari masyarakat. Kualitas air minum isi ulang masih dipertanyakan,

khususnya pada kualitas bakteriologis air minum isi ulang. 3 Berita mengenai

keamanan air minum isi ulang banyak mewarnai media massa, misal ditemukannya

bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan Salmonella dalam air minum isi

ulang yang diambil dari beberapa depo. Nama-nama bakteri tersebut tentunya cukup

membingungkan masyarakat awam, khususnya tentang signifikansi dan konsekuensi

keberadaan bakteri-bakteri tersebut dalam air. 7

Berdasarkan penelitian yang ada, menurut Yuningsih (2005) dan Wiji

Mulyati (2007) pernah dilakukan penelitian tentang perbedaan total kuman pada air

minum isi ulang berdasarkan kualitas sanitasi depo dan perbedaan jumlah bakteri

Coliform berdasarkan metode pengolahan pada depo air minum isi ulang. Dalam

rangka mewujudkan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan mendayagunakan

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, yang ditujukan kepada masyarakat,

sebagaimana tercantum dalam Sistem Kesehatan Nasional tahun 2004 8 dengan

didasarkan pada masalah tersebut, maka perlu dilakukan penelitian mengenai

hubungan antara hygiene perorangan petugas dan sanitasi depo air minum isi ulang

dengan bakteri Coliform di Kelurahan Sendang Mulyo Kota Semarang.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian yang telah dikemukaan di atas, permasalahan dalam

penelitian ini adalah “Adakah hubungan antara hygiene perorangan petugas dan

sanitasi depo air minum isi ulang dengan jumlah bakteri Coliform”?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Page 4: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../105/jtptunimus-gdl-faridanurm-5218-2-bab1.pdf · bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan ... Coliform berdasarkan

Menganalisis hubungan antara hygiene perorangan dan sanitasi depo air minum

isi ulang dengan jumlah bakteri Coliform di kelurahan Sendang Mulyo kota

Semarang.

2. Tujuan Khusus

a. Mendiskripsikan hygiene perorangan petugas

b. Mendiskripsikan sanitasi depo air minum isi ulang

c. Mendiskripsikan jumlah bakteri Coliform pada air minum isi ulang

d. Mendiskripsikan perbedaan jumlah bakteri Coliform berdasarkan proses

pengolahan

e. Menganalisis hubungan hygiene perorangan dengan bakteri Coliform pada air

minum isi ulang

f. Menganalisis hubungan sanitasi depo air minum isi ulang dengan jumlah

bakteri Coliform.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Masyarakat

Merupakan masukan bagi peneliti lain untuk melakukan penelitian serupa yang

lebih dalam dari segi teori maupun metode yang digunakan dan sebagai tambahan

referensi bagi instansi pendidikan kesehatan.

2. Bagi Puskesmas

Sebagai masukan bagi instansi terkait khususnya puskesmas Kota Semarang

untuk tindakan lebih lanjut.

E. Bidang Ilmu

Penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari ilmu kesehatan masyarakat

dengan penekanan pada bidang kesehatan lingkungan.

F. Keaslian Penelitian Tabel 1.1

No

Peneliti (th)

Judul Desain studi Variabel bebas dan terikat

Hasil

Page 5: BAB I PENDAHULUAN - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/.../105/jtptunimus-gdl-faridanurm-5218-2-bab1.pdf · bakteri Escherichia Coli, Coliform dan bahkan ... Coliform berdasarkan

1 Bambang Suprihatin (2007)

Hubungan Higiene Sanitasi DepotTerhadap Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Uang

Eksplanatory Higiene Sanitasi Depot

Kualitas Bakteriologis Air Minum Isi Uang

Ada perbedaan antara hygiene sanitasi depot terhadap kualitas bakteriologis air minum isi ulang

2 Jamaluddin, Agus Suwarni, Joko Hastaryo (2007)

Analisis Kualitas Air Minum Isi Ulang Di Kota Langsa Nanggroe Aceh Darussalam

Deskriptif Kualitatif

Depot Air Minum

Kualitas air

Hasil uji laboratorium didapatkan 3 depot atau 30 % Kualitas air minum hasil produksi depot air minum tidak memenuhi syarat kesehatan.

3 Wiji Mulyati (2007)

Perbedaan jumlah bakteri coliform berdasarkan metode pengolahan pada depot air minum isi ulang dikabupaten pemalang

Eksplanatory Metode pengolahan : ozon, ultraviolet

Jumlah bakteri coliform

Ada perbedaan jumlah bakteri coliform berdasarkan metode pengolahan pada depot air minu isi ulang di Kabupaten Pemalang

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah hygiene sanitasi dan

kualitas air minum isi ulang dengan bakteri Coliform dan perbedaan jumlah bakteri

Coliform berdasarkan metode pengolahan. Dalam penelitian ini, akan meneliti hygiene

perorangan petugas dan sanitasi depo air minum isi ulang dengan bakteri Coliform.