ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI...

12
Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 43 ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI TINJA PADA AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN CAHAYA BORNEO KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 Nurhalina 1 , Windarto 2 , Triseto Gunawan 3 1 Program Studi Analis Kesehatan UMP, Palangkaraya 2 Dinas Kesehatan, Kota Palangkaraya, 3 Mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan UMP, Palangkaraya e-mail : [email protected] ABSTRAK Air merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Namun air dapat tercemar oleh bakteri akibat limbah rumah tangga, kegiatan industri, rumah sakit, dan lain-lain. Air yang terkontaminasi Bakteri Coliform dan Coli tinja dapat menyebabkan Penyakit Diare, disentri dan infeksi parasit usus lainnya. Pada Tahun 2012 di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 5 kecamatan dan 9 desa yang terserang KLB diare dengan jumlah kematian 10 kasus pada Balita. Penderita diare mencapai 99.169 kasus dan 48,9 kasus di kota Palangka Raya. Penelitian ini akan melakukan gambaran kualitas mikrobiologi air pada sumur bor di Perumuahan Cahaya Borneo Kota Palangka Raya. Rancangan penelitian adalah observatinal study dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran kualitas mikrobiologi air pada sumur bor di Perumahan Cahaya Borneo Kota Palangka Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur bor di Perumahan Cahaya Borneo Kota Palangka Raya dengan jumlah sampel sebanyak 16 unit yang ditarik secara sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung, pengukuran dan uji laboratorium kualitas mikrobiologi air dengan metode Most Porable Number (MPN) Coliform dan Coli tinja. Hasil penelitian menunjukan bahwa 6,25 % sumur bor tidak memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform 4/100 ml sampel dan Coli tinja 4/100 ml sampel. Sedangkan 93,75 % sumur bor memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform 0/100 ml sampel dan Coli tinja 0/100 ml sampel. Kata Kunci : Kualitas Mikrobiologi Air, Metode MPN, Sumur Bor PENDAHULUAN Air merupakan zat penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, untuk kebutuhan makan, minum, memasak, mencuci, mandi,, membersihkan kotoran yang ada di rumah,rekreasi, industri dan lain-lain. Besarnya manfaat air bagi kehidupan manusia maka kualitas air harus terjamin baik kualitas fisik, kimiawi maupun bakteriologi. Di sisi lain pesatnya pertumbuhan industri, kepadatan pemukiman penduduk dan rendahnya kesadaran masyarakat tentang pengelolaan limbah saat ini, menyebabkan kuantitas dan kualitas air berkurang (Amsyari,1996). Mutu dan kualitas air dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan yang terkandung di dalam air. Bahan-bahan tersebut dapat berupa zat padat, cair maupun gas yang terlarut maupun tidak terlarut atau secara alamiah mungkin sudah

Transcript of ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI...

Page 1: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 43

ARTIKEL PENELITIAN

GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI TINJA PADA AIR SUMUR BOR DI PERUMAHAN CAHAYA BORNEO KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015

Nurhalina1, Windarto2, Triseto Gunawan3

1Program Studi Analis Kesehatan UMP, Palangkaraya 2Dinas Kesehatan, Kota Palangkaraya,

3Mahasiswa Program Studi Analis Kesehatan UMP, Palangkaraya

e-mail : [email protected]

ABSTRAK

Air merupakan kebutuhan penting dalam kehidupan manusia yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Namun air dapat tercemar oleh bakteri akibat limbah rumah tangga,

kegiatan industri, rumah sakit, dan lain-lain. Air yang terkontaminasi Bakteri Coliform dan Coli

tinja dapat menyebabkan Penyakit Diare, disentri dan infeksi parasit usus lainnya. Pada Tahun 2012

di Provinsi Kalimantan Tengah terdapat 5 kecamatan dan 9 desa yang terserang KLB diare dengan

jumlah kematian 10 kasus pada Balita. Penderita diare mencapai 99.169 kasus dan 48,9 kasus di

kota Palangka Raya. Penelitian ini akan melakukan gambaran kualitas mikrobiologi air pada sumur

bor di Perumuahan Cahaya Borneo Kota Palangka Raya.

Rancangan penelitian adalah observatinal study dengan pendekatan deskriptif yang bertujuan

untuk mengetahui gambaran kualitas mikrobiologi air pada sumur bor di Perumahan Cahaya

Borneo Kota Palangka Raya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua sumur bor di Perumahan

Cahaya Borneo Kota Palangka Raya dengan jumlah sampel sebanyak 16 unit yang ditarik secara

sampling jenuh. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi langsung, pengukuran dan

uji laboratorium kualitas mikrobiologi air dengan metode Most Porable Number (MPN) Coliform

dan Coli tinja.

Hasil penelitian menunjukan bahwa 6,25 % sumur bor tidak memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform 4/100 ml sampel dan Coli tinja 4/100 ml sampel.

Sedangkan 93,75 % sumur bor memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dengan nilai MPN

Coliform 0/100 ml sampel dan Coli tinja 0/100 ml sampel.

Kata Kunci : Kualitas Mikrobiologi Air, Metode MPN, Sumur Bor

PENDAHULUAN

Air merupakan zat penting dalam

kehidupan manusia yang digunakan dalam

kehidupan sehari-hari, untuk kebutuhan makan,

minum, memasak, mencuci, mandi,,

membersihkan kotoran yang ada di

rumah,rekreasi, industri dan lain-lain. Besarnya

manfaat air bagi kehidupan manusia maka

kualitas air harus terjamin baik kualitas fisik,

kimiawi maupun bakteriologi. Di sisi lain

pesatnya pertumbuhan industri, kepadatan

pemukiman penduduk dan rendahnya kesadaran

masyarakat tentang pengelolaan limbah saat ini,

menyebabkan kuantitas dan kualitas air

berkurang (Amsyari,1996).

Mutu dan kualitas air dipengaruhi oleh

sifat-sifat bahan yang terkandung di dalam air.

Bahan-bahan tersebut dapat berupa zat padat,

cair maupun gas yang terlarut maupun tidak

terlarut atau secara alamiah mungkin sudah

Page 2: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Gambaran MPN Coliform dan Coli tinja Pada Air Sumur Bor

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 44

terdapat dalam air atau akibat kontaminasi

bahan tercemar. Selain bahan kimia, bakteri

yang bersifat patogenik juga dapat mencemari

sumber air akibat kontaminasi limbah manusia.

Menurut Candra (2005), penyebab utama

pencemaran air berasal dari limbah rumah

tangga (40%) seperti limbah dari septik tank,

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL),

rembesan dari pembuangan sampah, bekas cuci

piring dan lain.lain. Sedangkan pencemaran

dari limbah industri sebesar 30 % sisanya

merupakan limbah pertanian, peternakan, rumah

sakit dan lain-lain. Sedangkan menurut Marcler

dan Merkle (2000), penurunan kualitas air tanah

berhubungan dengan kepadatan penduduk, jenis

tanah dan jarak pembuangan limbah dengan

sumber air yang tidak memenuhi syarat

kesehatan .

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan

Republik Indonesia Nomor 416 Tahun 1992

tentang syarat-syarat dan pengawasan kualitas

air, persyaratan mikrobiologis pada air bersih

yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli

tinja pada setiap 100 ml sampel air adalah 50

/100 ml sampel pada sumber air non perpipaan

sedangkan pada sumber air bersih perpipaan

adalah 10/100 ml sampel. Pada sumber air

minum, batas maksimal Bakteri Coliform dan

Coli tinja adalah 0/100 ml sampel.

Kontaminasi air oleh Bakteri Coliform

ataupun Coli tinja yang melebihi batas standar

dapat menjadi ancaman kesehatan masyarakat.

Pada Tahun 2014, WHO melaporkan sekitar 80

% penyakit menular ditularkan melalui air

seperti diare, disentri, dan infeksi parasit usus

lainnya. Penelitian Meityn dkk (2014),

penggunaan air bersih berhubungan dengan

kejadian diare pada Balita di wilayah kerja

Puskesmas Tahuna Timur Kabupaten Sangihe.

Sejalan dengan penelitian Mardiana (2011),

penggunaan air bersih berhubungan dengan

kejadian diare di Desa Aneuk Paya Kecamatan

Lhoknga Kabupaten Aceh Besar.

Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar

Tahun 2012 prevalensi diare di indonesia

mencapai 7% dan mengalami peningkatan setiap

tahun. Sedangkan di Kalimantan Tengah, diare

masih merupakan masalah kesehatan

masyarakat karena masih buruknya kondisi

sanitasi dasar, lingkungan fisik, penggunaan

sumber air bersih dan rendahnya prilaku

masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Pada

Tahun 2012 terdapat 5 kecamatan dan 9 desa

yang terserang KLB diare di Provinsi

Kalimantan Tengah. Prevalensi diare mencapai

99.169 kasus dan penderita yang ditangani 56,2

% dengan jumlah kematian 10 kasus pada Balita

(Kemenkes RI, 2013).

Berdasarkan informasi dari Dinas

Pekerjaan Umum Kota Palangka Raya (2015),

masyarakat cenderung menggunakan air tanah

dalam bentuk sumur bor sebagai sumber air

bersih karena dianggap lebih murah, kualitas air

bersih dan kuantitas yang mencukupi jika

dibandingkan dengan air dari PDAM. Secara

umum air tanah bebas dari polutan dan bakteri

Page 3: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Nurhalina, Windarto, dan Triseto Gunawan

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 45

patogen, namun air tanah dapat tercemar akibat

rembesan limbah septik tank, limbah rumah

tangga dan limbah industri (Candra, 2005).

Berdasarkan uraian di atas, peneliti

tertarik untuk meneliti gambaran kualitas

mikrobiologi air pada sumur bor di Perumahan

Cahaya Borneo Kota Palangka Raya. Dalam

penelitian ini, peneliti menggunakan Metode

perhitungan Most Probable Number (MPN) atau

Jumlah Perkiraan Terdekat (JPT) dengan

metode tabung ganda yang terdiri dari dua

tahap yaitu uji dugaan (presumptive test) dan uji

penetapan (confirmed test) (Noval,S,S.dkk,

2010).

Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui gambaran kualitas mikrobiologi air

pada sumber air bersih di Perumahan Cahaya

Borneo Kota Palangka Raya berdasarkan

karakteristik jarak sumur bor dengan septik tank,

kedalaman sumur bor dan kualitas fisik air.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat

untuk mengembangkan IPTEK dalam Bidang

Kesehatan Masyarakat dan pengendalian

Penyakit Diare di Kota Palangka Raya akibat

sumber air bersih yang tercemar.

METODE DAN BAHAN

Rancangan penelitian ini adalah

Observasional Study dengan pendekatan

deskriptif, dengan tujuan untuk mengetahui

gambaran kualitas mikrobioogi air di

Perumuhan Cahaya Borneo Kota Palangka Raya

berdasarkan jarak sumur bor dengan septik tank,

kedalaman sumur bor dan kualitas fisik air.

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium

Mikrobiologi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

tanggal 1 juni sampai 30 juni 2015.

Populasi adalah seluruh sumur bor di

Perumahan Cahaya Borneo Kota Palangka

Raya. Tehnik penarikan sampel dilakukan

secara sampling jenuh sehingga diperoleh besar

sampel sebanyak 16 unit. Tehnik pengumpulan

data dilakukan dengan observasi langsung,

pengukuran dan uji laboratoium dengan metode

MPN dengan parameter sebagai berikut :

Tabel 1. Definisi Operasional, Skala Pengukuran, Alat Ukur dan Kriteria Objektif Karakteristik

Sumur Bor

Karakteristik

sumur bor

Definisi

operasional

Skala

Pengukuran Alat Ukur Kriteria objektif

Kualitas

Mikrobiologi air

Kualitas

mikrobiologi air

pada sumur bor.

Sumur bor adalah

jenis sumber air

bersih perpipaan

Nominal Metode

MPN

Tidak Memenuhi Syarat ;

apabila jumlah Coliform lebih

dari 50/100 ml sampel dan

Coli tinja lebih dari 0/100 ml

sampel

Memenuhi Syarat ; Apabila

jumlah Coliform ≤ 50 ml/100

ml sampel dan Coli tinja 0/100

ml sampel.

Page 4: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Gambaran MPN Coliform dan Coli tinja Pada Air Sumur Bor

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 46

Jarak septik Tank Jarak septik tank

dengan sumur bor

Nominal Meteran Tidak memenuhi syarat ,

apabila < 10 meter

Memenuhi syarat

apabila ≥ 10 meter

Kedalaman

Sumur

Jarak sumur dari

permukaan tanah

Nominal Koesioner < 15 meter

≥ 15 meter

Kualitas Fisik

Air

Kualitas fisik air

berdasarkan

warna, bau dan

rasa

Nominal Indra

penglihatan

(mata),

indra

penciuman

(hidung)

dan indra

perasa

(lidah)

Tidak memenuhi syarat,

apabila air tidak berwarna,

tidak berbau dan tidak berasa

Memenuhi Syarat, apabila air

berwarna, berbau dan berasa.

Sumber : Permenkes RI No.416 Tahun 1992

Tabel 2 Standar Pengukuran Nilai Most Probable Number Ragam II (9 Tabung)

Tabung Nilai

MPN

95 % Limit Confindence

3 dari 10 ml air 3 dari 1 ml air 3 dari 0.1 ml

air Rendah Tinggi

0 0 1 3 < 0.5 9

0 1 0 3 < 0.5 13

1 0 0 4 < 0.5 20

1 0 1 7 1 21

1 1 0 7 1 23

1 1 1 11 3 36

1 2 0 11 3 36

2 0 0 9 1 36

2 0 1 14 3 37

2 1 0 15 3 44

2 1 1 20 7 89

2 2 0 21 4 47

2 2 1 28 10 150

3 0 0 23 4 120

3 0 1 29 7 130

3 0 2 64 15 380

3 1 0 43 7 210

Page 5: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Nurhalina, Windarto, dan Triseto Gunawan

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 47

3 1 1 75 14 230

3 1 2 120 30 380

3 2 0 93 15 380

3 2 1 150 30 440

3 2 2 210 35 470

3 3 0 240 36 1300

3 3 1 460 71 2400

3 3 2 1100 150 4800

Sumber : Novel, S,S,.dkk, 2010

Alat-alat yang digunakan adalah

autoclave, oven, refrigerator, inkabator,

timbangan analitiik, botol wadah sampel, tabung

reaksi, cawan petri, tabung durham, hot plate,

bola hisap, pipet ukur, erlenmayer, gelas ukur,

tally counter, lampu spritus, batang pengaduk,

rak tabung, aluminium voil dan kapas. Alat-alat

gelas terlebih dahulu disterilkan dalam oven

pada suhu 180o C selama 15 menit sebelum

digunakan. Sampel yang telah diambil segera

diperiksa di laboratorium melalui 2 (dua) tahap;

tes perkiraan (presumptive test) dan tes

penegasan (comfirmed test).

1. Pembuatan media

a. Pembuatan Media Lactosa Broth Single

Strength (LBSS)

Menimbang media LB sebanyak 13 gram

lalu masukan ke dalam Erlenmeyer.

Tambahkan aquadest sebanyak 1 liter,

panaskan media sampai larut sempurnah,

lalu masukan ke dalam tabung reaksi 16 x

160 mm yang telah diisi oleh tabung

durham sebanyak 10 ml lalu sterilkan di

autoclave dengan suhu 1210 C selama 15-20

menit (Novel,S,S,. dkk, 2010)

b. Pembuatan Media Lactosa Broth Double

Strength (LBDS)

Dilakukan 2 kali penimbangan media LB,

kkemudian masukkan ke dalam tabung

reaksi 16x 60 mm sebanyak 5 ml lalu

sterilkan di autoclove selama 15-20 menit

dengan suhu 1210 C (Novel,S,S,. dkk,

2010).

c. Pembuatan Media Briliant Green Bile

Lactosa Broth (BGLB)

Timbang media sebanyak 40 gram dan

masukkan ke dalam Erlenmeyer, tambahkan

aquadest sebanyak 1 liter, panaskan hingga

media larut sempurna kemudian masukkan

ke dalam tabung reaksi 16 x 160 mm

sebanyak 5 ml (lengkap dengan tabung

durham) lalu sterilkan pada autoclave

dengan suhu 1210 C selama 15-20 menit

(Novel,S,S,. dkk, 2010).

2. Prosedur Kerja

a. Tes Perkiraan

Sampel yang telah dihomogenkan dipipet ke

dalam media LBDS dan LBSS. 3 tabung

LBDS pertama ditambahkan 10 ml sampel air

dan 3 tabung LBSS kedua ditambahkan 0.1

ml sampel air, kemudian diinkkubasi pada

Page 6: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Gambaran MPN Coliform dan Coli tinja Pada Air Sumur Bor

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 48

suhu 370 C selama 1 x 24 jam. Hasil positif

ditunjukan dengan adanya kekeruhan dan

pembentukan gas di dalam tabung durham

yang dipasang terbalik di dalam media laktos

(Novel,S,S,. dkk, 2010).

b. Tes Penegasan

Media LB yang menunjukan hasil positif

kekeruhan dan gas diambil 1-2 ose lalu

ditanam ke dalam media BGLB dengan 2

seri. Satu seri diinkubasi pada suhu 370 C

untuk pemeriksaan Coliform dan 1 seri lagi

diinkubasi pada suhu 440 C untuk

pemeriksaan Colitinja. Kedua seri media

BGLB diinkubasi 24-48 jam. Kemudian

diamati munculnya kekeruhan/ gas pada

masing-masing tabung tersebut. setelah itu

hasilnya dibaca dan diinterpretasi dengan

menggunakan tabel MPN Ragam II

(Novel,S,S,. dkk, 2010).

Gambar 2. Media BGLB yang menunjukan hasil positif dan negatif (Dokumentasi Tahun 2015)

HASIL PENELITIAN

Tabel 3 Gambaran Kualitas Mikrobiologi air Pada Sumur Bor di Perumahan Cahaya Borneo Kota

Palangka Raya Tahun 2015

Sampel

Media LB Media BGLB Indeks MPN/ 100

ml

Kualitas

Mikrobiologi

10

ml

1 ml 0,1

ml

370C 440C Coliform Coli

Tinja

1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

2 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

4 3 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

5 3 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

7 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

8 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

9 0 0 0 1 0 0 1 0 0 4 4 Tidak memenuhi

syarat

10 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

12 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

Page 7: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Nurhalina, Windarto, dan Triseto Gunawan

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 49

13 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

14 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

15 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

16 0 0 0 0 0

0

0 0 0 0 0 Memenuhi syarat

Sumber : Data Primer, 2015

Tabel 4 menunjukan bahwa 15 unit

sampel (93,75 %) memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform dan

Coli tinja adalah 0/100 ml sampel. Sedangkan 1

unit sampel (6,25 %) tidak memenuhi syarat

mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform dan

Coli tinja masing-masing 4/100 ml sampel.

Tabel 4. Gambaran Kualitas Mikrobiologi Air Berdasarkan Karakteristik Sumur Bor di Perumahan

Cahaya Borneo Kota Palangka Raya Tahun 2015

Karakteristik Sumur Bor

Kualitas Mikrobiologi

Memenuhi syarat Tidak Memenuhi syarat

Jarak dengan Septik Tank

Tidak memenuhi syarat 9 60,0 1 100

Memenuhi syarat 6 40,0 0 0

Jumlah 15 100 1 100

Kedalaman

< 15 meter

2 13,3

1

100

≥15 meter 13 86,7 0 0

Jumlah 15 100 1 100

Kualitas Fisik

Tidak memenuhi Syarat 0 0 0 0

Memenuhi Syarat 15 100 1 100

Jumlah 15 100 1 100

Sumber : Data Primer, 2015

Tabel 5, menunjukan bahwa 100 % sumur bor

yang tidak memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi mempunyai jarak dengan septik

tank < 10 meter (tidak memenuhi syarat

kesehatan) dan mempunyai kedalam < 15 meter.

Namun 100 % sumur bor yang tidak memenuhi

syarat kualitas mikrobiologi mempunyai

kualitas fisik air yang baik atau memenuhi

syarat kesehatan.

PEMBAHASAN

Penelitian menunjukkan bahwa bahwa

93.75 % sumur bor memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform 0/100

ml sampel dan Coli tinja 0/100 ml sampel.

Sedangkan 6.25 % sumur bor tidak memenuhi

syarat mikrobiologi dengan nilai MPN Coliform

4/100 ml sampel dan Coli tinja 4/100 ml

sampel. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor

146 Tahun 1992 tentang syarat-syarat dan

Page 8: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Gambaran MPN Coliform dan Coli tinja Pada Air Sumur Bor

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 50

kualitas air, persyaratan mikrobiologis pada

sumber air bersih perpipaan ditetapkan 50 /100

ml sampel Coliform dan 0/100 ml sampel Coli

tinja. Dengan demikian 6.25 % sumur bor

(Sampel nomor 9 pada tabel 3) yang digunakan

sebagai sumber air bersih di Perumahan Cahaya

Borneo Kota Palangka Raya tidak tidak layak

digunakan.

Berdasarkan hasil observasi, 100 %

sumur bor yang tidak memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi mempunyai jarak dengan septik

tank < 10 meter (tidak memenuhi syarat

kesehatan) dan mempunyai kedalam < 15 meter.

Hasil penelitian juga menunjukan bahwa 60 %

sumur bor yang memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi memiliki jarak dengan septik tank

< 10 meter (tidak memenuhi syarat kesehatan)

dan 13,3 % mempunyai kedalaman < 15 meter.

Namun 100 % sumur bor, baik yang tidak

memenuhi syarat kualitas mikrobiologi maupun

sumur bor yang memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi mempunyai kualitas fisik air

yang baik atau memenuhi syarat kesehatan.

Analisis kualitas air juga pernah

dilakukan oleh beberapa peneliti dan

pengukuran jarak sumber air bersih dengan

septik tank, kualitas fisik air dan kedalaman

sumur bor. Penelitian Sarah, RE,. dkk (2014),

menunjukan bahwa 91,66 % sumber air

minum rumah tangga di Kecamatan Sukabumi

Bandar Lampung terkontaminasi Bakteri

Coliform dan Coli tinja karena letak sumber air

dengan pembuangan limbah dan septik tank

tidak memenuhi syarat kesehatan. Selain itu,

penelitian dari Eldawati (2010) tentang kondisi

bakteriologi air sumur di beberapa pemukiman

di Kota Padang, menunjukan bahwa 89 %

sumur tercemar oleh Bakteri Coliform dan Coli

tinja karena jarak sumur dengan septik tank

tidak memenuhi syarat kesehatan dan luas tanah

tiap rumah hanya 90 m2. Sejalan dengan

penelitian Asnidar Yusuf,.dkk (2011) tentang

kualitas air sumur di RT 12,17, 18 RW 09

Kelurahan Kelapa Dua Jakarta Timur

menunjukan bahwa 84 % sumur tercemar

Bakteri Coliform dan 8 % tercemar zat kimia

berbahaya. Tingginya kontaminasi bakteri

dipengaruhi karena padatnya perumahan

penduduk, letak sumur dekat dengan septik

tank dan pembuangan limbah yang jaraknya

tidak memenuhi standar kesehatan.

Menurut Martoyo (2003), jarak sumber

air bersih dengan pembuangan limbah termasuk

septik tank mempengaruhi kualitas air secara

fisik dan kualitas mikrobiologi air. Kemampuan

penyebaran bakteri di dalam tanah dapat

mencapai jarak sejauh sebelas meter (5+6).

Sejauh 5 meter dari sumbernya kelihatan bakteri

menyebar mencapai kedalaman 2 meter

kemudian membentuk kerucut sejauh 6 meter

dari titik maksimum luas penyebarannya.

Demikian juga penyebaran bahan-bahan kimia

(chemis) sejauh 25 meter kelihatan menyebar

mencapai kedalaman 9 meter , kemudian dari

titik maksimum penyebaran tersebut membentuk

kerucut sampai sejauh 70 meter dari titik

penyebaran maksimum. Keadaan tersebut

Page 9: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Nurhalina, Windarto, dan Triseto Gunawan

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 51

didasarkan pada asumsi kecepatan pengaliran

air tanah sampai 3 meter perhari.

Menurut Marcler dan Merkle (2000),

pencemaran air tanah atau penurunan kualitas

air tanah berhubungan erat dengan tingkat

kepadatan penduduk, sebab semakin banyak

jumlah penduduk maka limbah yang dibuang ke

lingkungan semakin besar. Kepadatan penduduk

menyebabkan lahan banyak digunakan untuk

pemukiman dan pembangunan sehingga jarak

antar rumah semakin dekat serta pekarangan

semakin sempit. Pekarangan rumah yang sempit

menyebabkan penduduk banyak yang membuat

septik tank di rumahnya yang letaknya dekat

dengan sumber air bersih. Kepadatan penduduk

juga menyebabkan tingginya aktifitas penduduk

yang berakibat pada meningkatnya limbah

rumah tangga penduduk yang dihasilkan untuk

memenuhi kebutuhan penduduk tersebut.

Aktifitas penduduk dapat mempengaruhi

kualitas tanah karena semua aktifitas penduduk

menghasilkan limbah yang berbeda-beda seperti

limbah rumah tangga, limbah restoran, pertanian

dan kegiatan industri lainnya.

Dalam analisis peneliti, penelitian ini

menemukan bahwa 60 % sumur bor yang

memenuhi syarat kualitas mikrobiologi memiliki

jarak dengan septik tank < 10 meter (tidak

memenuhi syarat kesehatan) dan 13,3 %

mempunyai kedalaman < 15 meter.

Berdasarkan hasil observasi, hal ini

dimungkinkan karena tingkat kepadatan

penduduk di Perumahan Cahaya Borneo masih

relatif rendah, jarak rumah dengan rumah yang

lain cukup luas mencapai 15 m2 x 10 m2

sehingga tidak ada kemungkinan pencemaran

silang dari limbah tentangga. Rendahnya

pencemaran Bakteri Coliform dan Coli tinja di

Perumahan Cahaya Borneo juga disebakan

karena tidak ada aktifitas industri di perumahan

tersebut yang memungkinkan dapat mencemari

sumber air bersih.

Selain itu kualitas air juga dipengaruhi

oleh jenis tanah, dimana jenis tanah di Kota

Palangkaraya merupakan tanah gambut yang

memungkinkan dapat mempengaruhi

pertumbuhan mikroorganisme termasuk Bakteri

Coliform dan Coli tinja, jumlah

mikroorganisme cenderung menurun dengan

meningkatnya keasaman tanah. Secara umum

sifat kimia tanah gambut didominasi oleh asam-

asam organik yang merupakan suatu hasil

akumulasi sisa-sisa tanaman (Agus dan Subiksa,

2008).

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan

kehadiran berbagai bakteri pada sumber air

bersih antara lain adalah jarak septik tank

dengan sumber air bersih, kedalaman sumur bor

dan kualitas fisik air. Namun banyak faktor lain

yang dapat mempengaruhi kualitas mikrobiologi

sumber air bersih pada kondisi tertentu. Oleh

karena itu kontrol kualitas mikrobiologi air perlu

dilakukan secara berkala (tergantung pada

tingkat kepadatan penduduk, sedimen tanah dan

aktifitas industri di wilayah tersebut).

Begitupula pengendalian limbah rumah tangga

dan limbah industri, sehingga masyarakat dapat

Page 10: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Gambaran MPN Coliform dan Coli tinja Pada Air Sumur Bor

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 52

terhindar dari ancaman kesehatan masyarakat

akibat pencemaran sumber air bersih.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, 6.25 %

sumur bor di Perumahan Cahaya Borneo Kota

Palangka Raya tidak layak digunakan karena

tidak memenuhi syarat mikrobiologi, dengan

nilai MPN Coliform adalah 4/100 ml sampel dan

Coli tinja adalah 4/100 ml sampel. Adanya

pencemaran Bakteri Coli form dan Coli tinja

dimungkinkan karena jarak sumur bor dengan

septik tank tidak memenuhi syarat kesehatan

dan kedalaman sumur bor < 15 meter. Hasil

observasi menunjukan bahwa 100 % sumur bor

yang tidak memenuhi syarat kualitas

mikrobiologi mempunyai jarak dengan septik

tank < 10 meter (tidak memenuhi syarat

kesehatan) dan mempunyai kedalam < 15 meter.

DAFTAR PUSTAKA

1. Agus,F,. & I.G.M.Subiksa.2008. Lahan

gambut : Potensi Untuk Pertanian Dan

Aspek lingkungan. Bogor : Balai Penelitian

Tanah dan World Agroforestry Centre

(ICRAF).40 hal

2. Amsyari, F.1996. Membangun Lingkungan

Sehat : Menyambut 50 Tahun Indonesia

Merdeka. Surabaya : Airlangga University

Press.

3. Askari, Martoyo.2003,Penyediaan Air

Bersih, Fakultas Tehnik Universitas Negeri

Palembang

4. Chandra, Budiman.2005. Pengantar

Kesehatan Lingkungan, Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran.

5. Eldawati. 2010. Kondisi Bakteriologis Air

Sumur Masyarakat di Beberapa Pemukiman

di Kota Padang.Skripsi. Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Andalas

6. Kemenkes RI.2013. Riset Kesehatan Dasar

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2012.

Pusat Data dan Informasi Kementrian

Kesehatan RI

7. Kasaluhe,D,Meytin,.Ricky,C,Sondakh,.Mola

nda,Nancy.2014.Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita

Di Wilayah Kerja Puskesmas Tahuna Timur

Kabupaten Kepulauan Sangihe. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

Ratulangi Manado.

8. Mardiana. 2011. Faktor-Faktor Yang

Dengan Kejadian Diare Pada Balita Di

Desa Aneuk Paya Kecamatan Lhoknga

Kabupaten Aceh Besar.Skripsi. Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas

Muhammadiyah Aceh.

9. Macler, B. A, and Merkle, J. C. 2000.

Current Knowledge On Groundwater

Microbial Pathogens And Their Control.

Hydrogeology Journal, Volume 8, Issue 1,

pp 29-40

10. Novel, Sinta Saskia, dkk, (2010). Praktikum

Mikrobiologi Dasar, Jakarta : Trans info

Media.

11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor 416 Tahun 1992 Tentang

Syarat-Syarat dan Kualitas Air.

12. Saepudin, Malik. 2011. Metodologi

Penelitian Kesehatan Masyarakat. Jakarta :

Trans Info Media

13. Sarah,RE. 2013. Analisis Kualitas Sumber

Air Minum Rumah Tangga di kecamatan

Sukabumi Bandar Lampung.Skripsi.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas

Sumatera Utara

14. Suriawiria.2008. Mikrobiologi Air dan

Dasar- Dasar Pengolahan Buangan Secara

Biologis, Bandung : PT. ALUMNI.

15. Yusuf, Yusnidar, dkk.2011,Analisa

Kandungan Air Sumur Warga RT 12, 17 dan

18 RW 09 Kelurahan Kelapa Dua Wetan

Kecamatan Ciracas Jakarta Timur .Skripsi.

Fakultas Farmasi UHAMKA.

Page 11: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja
Page 12: ARTIKEL PENELITIAN GAMBARAN MPN COLIFORM DAN COLI …jurnal.umpalangkaraya.ac.id/...file=FIK_Vol1_No1_part172_Nurhalina(1).pdf · yaitu batas maksimal Bakteri Coliform dan Coli tinja

Jurnal Surya Medika Volume 1 No. 1 [2015] 40

ARTIKEL PENELITIAN