UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

10
UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR TERCEMAR DENGAN PENGGUNAAN SUSUNAN FILTERSKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Jurusan Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Malang Oleh : LINDA PURWANTI 21601061029 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2020

Transcript of UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

Page 1: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

“UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR TERCEMAR DENGAN

PENGGUNAAN SUSUNAN FILTER”

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata (SI) Jurusan

Biologi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Islam Malang

Oleh :

LINDA PURWANTI

21601061029

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS ISLAM MALANG

2020

Page 2: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

ABSTRAK

Linda Purwanti (21601061029) Uji Bakteri Coliform dan Escherichia coli pada Air

Tercemar dengan Penggunaan Susunan Filter

Pembimbing (1): Ir. Ahmad Syauqi, M.Si.

Pembimbing (2): Ir. H. Saimul Laili, M.Si.

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di negara Indonesia, kuantitas air

bersih menurun drastis, yang disebabkan buruknya kualitas lingkungan. Air minum yang

memenuhi standar keamanaan semakin sulit ditemukan. Media filter mampu menghilangkan

zat kimia dalam air seperti keruh, bau, berminyak, kekuningan, berkarat dan berlumpur

menjadikan tidak layak dikonsumsi. Selain itu, fungsi dari proses penyaringan ialah

menjadikan air layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga atau kebutuhan-kebutuhan

lainnya. Penelitian ini mengunakan media Lauryl Triptose Broth (LTB) dan media petrifilm.

Pada hasil petrifilm menunjukan bahwa sangat mudah untuk mengitung bakteri Coliform dan

Escerichia coli menggunakan media petrifilm. Dari hasil analisa perhitungan yang

menggunakan Paired Samples T-Test pada sampel sebelum di filter dan sesudah di filter

didapatkan nilai Thitung sebesar 2,28 dengan nilai P adalah 0,015 yang menunjukkan hasil

sangat berhasil atau segnifikan antara sampel sebelum dan sesudah di filter. Dalam analisa ini,

diperoleh hasil data terdistribusi secara normal dengan nilai signifikan P = 0,015 (< 0,05).

Dalam hal ini uji Paired Samples T-Test dilakukan uji normalitas (Shapiro-Wilk) dan

didapatkan hasil berupa nilai P sebesar <.001 yang akan menunjukan bahwa data tersebut

terdistribusi noraml yang ditandai dengan adanya nilai P < 0,05. Penyaring pada filter ini

sangat berguna untuk penyaring pada bakteri Escerichia coli dikarenakan penyaring ini

meniadakan bakteri tersebut, akan tetapi bakteri Coliform masih bisa lolos pada penggunaan

alat penyaring filter tersebut, dikarenakan tergantung kondisi lingkungan sekitar. Terjadi

bakteri Coliform dan Escerichia coli ini dilihat dari hubungan antara sumber pencemaran

seperti contoh yakni, seperti septic tank, jarak sumur dengan limbah, tempat sampah, dan

pencemaran hewan ternak. Kualitas air minum sangat erat dengan adanya bakteri Coliform

dan Escerichia coli yang kemungkinan adanya pencemaran bakteri patogen yang berbahaya

bagi kesehatan pada kualitas air sumur. Sampel air yang akan di amati menggunakan air

sumur dengan menggunakan 2 perlakuan sebanyak 12 kali pengulangan. Dengan demikian

total sampel yang di dapatkan sebanyak 24 sampel air yang akan diamati. Sedangkan uji

pembuatan medium Lauryl Triptose Broth diamati dengan inkubasi 48 jam dengan suhu 35oC

+ gas. Sebelum pembuatan medium tabung reaksi harus disteril terlebih dahulu. Uji

selanjutnya diamati dengan medium petrifilm untuk mengetahui ada dan tidaknya baktri

Coliform dan Escherichia coli dengan cara meliat warna bateri yang dicari.

Kata Kunci : Air Minum, Bakteri Coliform dan Escherichia coli

Page 3: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

ABSTRACT

Linda Purwanti (21601061029) Coliform and Escherichia coli Bacteria Tests in Polluted

Water by Using Filter Arrangements

Supervisor (1): Ir. Ahmad Syauqi, M.Si.

Supervisor (2): Ir. H. Saimul Laili, M.Si.

Clean water is a serious problem in Indonesia, the availability of clean water has shrunk

drastically due to deteriorating environment and pollution. Drinking water that meets safety

standards is increasingly scarce. More than 100 million people need safe water sources. Filter

media is able to remove chemicals in water such as turbid, odor, oily, yellowish, rusty and

muddy making it unfit for consumption. In addition, the purpose of the clarification results

must also be considered whether to drink household needs or other needs. This study uses

Lauryl Tryptose Broth (LTB) media and petrifilm media. Petrifilm results show that it is very

easy to count the bacteria Colifrom and Escerichia coli using petrifilm media. From the

analysis of calculations using the Paired Samples T-Test on the sample before filtering and

after filtering it was obtained the Tcount value of 2.28 with a P value 0.015 which showed

very successful or significant results between the samples before and after the filter. In this

analysis have normally distributed data with a significant value of P = 0.015 (<0.05). In this

case the Paired Samples T-Test was tested for normality (Shapiro-Wilk) and the results were

obtained in the form of a P value of <.001 which would indicate that the data was normally

distributed, indicated by a P value <0.05. The filter on this filter is very useful for filtering on

Escerichia coli bacteria because this filter removes the bacteria, but Colifrom bacteria can

still escape the use of the filter, because it depends on environmental conditions. Colifrom and

Escerichia coli bacteria occur is seen from the relationship between sources of pollution such

as, for example, such as septic tanks, distance of wells with waste, trash, and livestock

pollution. The quality of drinking water is very close to the presence of Colifrom and

Escerichia coli bacteria which are likely to have pathogenic bacteria that are harmful to

health in the quality of well water. Water samples to be observed using well water using 2

treatments as many as 12 repetitions. Thus the total sample obtained as many as 24 water

samples will be observed. While the test making of Lauryl Triptose Broth medium was

observed by incubating 48 hours at 35oC + gas. Before making the test tube medium must be

sterilized first. Subsequent tests were observed with a petrifilm medium to determine the

presence or absence of Colifrom and Escherichia coli bacteria by looking at the color of the

battery being sought.

Keywords: Drinking Water, Coliform Bacteria and Escherichia coli

Page 4: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketersediaan air bersih menjadi permasalahan serius di negara Indonesia. Kuantitas air

bersih menurun drastis yang disebabkan buruknya kondisi lingkungan. Air bersih yang

memenuhi standar keamanan semakin sulit ditemukan. Lebih dari 100 juta orang

membutuhkan sumber air yang baik, akan tetapi lebih dari 70% warga negara menggunakan

air dari sumber-sumber yang terkontaminasi. Sehingga air yang mereka pakai untuk kehidupan

sehari-hari tidak aman, yang pada akhirnya menimbulkan beberapa penyakit. Setiap tahunnya,

sekitar 20% terjadi kematian anak yang disebabkan karena penyakit yang berhubungan dengan

air minum (Anwar, 2004). Secara kualitas, air bersih dapat dilihat dari bentuk fisik, kimia dan

mikrobiologi. Secara fisik, air yang bersih adalah air yang jernih, tidak berbau, tidak berasa

dan tidak berwarna. Secara kimia, air bersih adalah air yang tidak boleh mengandung senyawa

kimia. Sedangkan secara mikrobiologi, air bersih adalah air yang tidak mengandung bakteri

E.coli (Anwar, 2004).

Bakteri E.coli merupakan kelompok bakteri Coliform. Adanya bakteri Coliform di dalam

air menunjukkan adanya mikroba yang bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang

berbahaya bagi kesehatan. Semakin tinggi kontaminasi E.coli di air dapat menyebabkan

gangguan pencernaan. Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

492/MENKES/PER/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum, mensyaratkan bahwa

angka E.coli dalam air minum adalah 0/100 ml air.

Perkembangan teknologi saat ini begitu cepat, berbagai jenis produk modern telah banyak

dibuat untuk menunjang kehidupan manusia. Berkembangnya teknologi informasi ini

menjadikan banyak perusahaan dan instansi terus berusaha meningkatkan pengolahan yang

lebih efektif dan efisien guna menunjang produktifitas kerja. Diantara manfaat perkembangaan

teknologi informasi adalah alat pengolah data yang berfungsi menghasilkan informasi yang

dibutuhkan secara cepat, akurat, releven dan tepat sasaran. Teknologi penyaringan secara

umum dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu berdasarkan karakteristik kimia yang

meliputi desinfeksi, dan berdasarkan karakteristik fisika yang meliputi teknik penyaringan,

pemanasan dan radiasi ( Hollander A, 1995 dalam Ariyadi dan Dewi, 2009).

Page 5: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

Pada proses desinfeksi, teknik yang digunakan adalah dengan bahan kimia Chlorine atau

alkohol 70% yang hanya mampu membunuh sel vegetatif saja, akan tetapi tidak bisa

membunuh spora bakteri. Sehingga cara ini tidak efektif jika digunakan untuk proses

sterilisasi (Dhirgo, 2007). Sedangkan dalam metode fisika, teknik yang digunakan dalan

proses penyaringan adalah dengan filter yang terbatas untuk bakteri dengan ukuran tertentu

saja dan sejatinya tidak membunuh bakteri, melainkan hanya memisahkan bakteri tersebut dari

suatu bahan, sehingga bakteri akan tetap hidup (Gabriel, 1988).

Penggunaan autoklaf seringkali masih terjadi adanya udara dalam autoklaf, sehingga suhu

di dalam ruang tersebut menjadi turun, akibatnya proses sterilisasi menjadi tidak sempuma.

Selain itu, juga terjadi kegagalan kontak yang diakibatkan uap yang menyebar ke seluruh

permukaan autoklaf (Dhirgo,2007). Sterilisasi merupakan salah satu teknik yang dilakukan

untuk menghilangkan mikroorganisme yang terdapat dalam suatu sediaan (Block,

2001).”Banyak diantara metode sterilisasi yang dapat digunakan untuk mensterilkan suatu

sediaan farmasi, namun metode sterilisasi dengan pemanasan lebih sering digunakan dalam

dunia industri karena lebih cepat dan juga lebih ekonomis.”

Sterilisasi dengan pemanasan termasuk dalam sterilisasi fisika. Dalam penelitian ini

dilakukan sterilisasi metode panas basah dengan menggunakan autoklaf. Prinsip kerja autoklaf

dalam membunuh bakteri adalah dengan panas lembab dengan tekanan yang mengakibatkan

denaturasi protein sel bakteri. Adapun prinsip kerja inkubator dalam membunuh bakteri yaitu

dengan suhu panas tinggi yang dapat mengakibatkab dehidrasi sel dan denaturasi protein

bakteri.

Proses penyaringan air miunum ini menjadi solusi untuk mendapatkan air minum yang

layak minum dan 100% aman. Setelah proses penyaringan, air PDAM, air sumur, bahkan air

hujan dapat diminum langsung tanpa harus direbus terlebih dahulu dan tanpa menggunakan

listrik, sehingga jauh lebih hemat daripada membeli air kemasan maupun memasak air. Filter

air ini sangat terjangkau, dan sangat mudah digunakan. Filter ini juga sangat efektif dan tepat

sasaran, dikarenakan pada alat ini tinggal menuangkan air menggunakan gayung atau gelas

yang berukuran besar lalu masukkan pada wadah filter dari bagian atas kemudian di tutup

kembali wadah tersebut, selanjutnya ditunggu beberapa setelah dituang, air akan tersaring dan

menetes ke wadah bagian bawah dengan tutup yang kedap udara sehingga air tidak akan

Page 6: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

terkontaminasi (tetap segar), selanjutnya langsung diminum jika air yang telah tersaring dirasa

cukup lama.

Pemeriksaan laboratorium bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya filter tersebut

dalam membunuh bakteri yang terkandung pada air sumur yang masih layak untuk digunakan.

Jumlah bakteri yang terkandung pada air bersih sangat relatif, dalam artian yaitu jumlahnya

dipengaruhi oleh lingkungan dan letak geografis, sehingga perlu diperiksa secara

laboratorium. Apabila keadaan kualitas dan kuantitas air tidak diperhatikan dan dikendalikan

maka akan mengakibatkan pengaruh langsung dan tidak langsung yang berdampak negatif

yaitu dengan munculnya atau meningkatnya penyakit yang disebabkan oleh bakteri, kuman,

virus yang penularannya terjadi melalui air.

Bakteri Coliform dan E.coli merupakan jasad indikator dalam air, bahkan makanan dan

lain sebagainya, yang termasuk golongan sifat gram negatif, berbentuk batang, tidak

membentuk spora, serta mampu memfermentasikan kaldu laktosa pada terperatur 350C dengan

membentuk asam dan gas dalam waktu 48 jam. E.coli ini menjadi salah satu contoh bakteri

Coliform yang memiliki beberapa spesies hidup dalam saluran pencernaan makanan manusia

dan hewan berdarah panas. Sejak diketahui bahwa jasad tersebut tersebar luas pada semua

individu, analisis bakteriologis terhadap air minum ditunjukan kepada kehadiran jasad

tersebut. Walaupun adanya jasad tersebut tidak dapat memastikan adanya jasad pathogen

secara langsung, dari hasil yang didapat memberikan kesimpulan bahawa E.coli dalam jumlah

tertentu dalam air dapat digunakan sebagai indikator adanya jasad pathogen (Suriawiria,

2003).

1.2 Rumusan Masalah

1. Dapatkah alat filter air mengurangi atau meniadakan bakteri total Coliform dan E.coli?

2. Bagaimana mengetahui ada tidaknya bakteri total Coliform dan E.coli. Pada kerja

filter alat penjernih air?

1.3 Tujuan Penelitan

1. Mempelajari alat filter air atau penjernih untuk air sumur tehadap bakteri total

Coliform dan E.coli dengan menggunakan.

2. Melakukan Uji bakteri total Coliform dan E.coli.

Page 7: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

1.4 Manfaat Penelitian

1. Mendapatkan pengetahuan biologi sebagai sumber pembelajaran dan memberi

informasi kepada masyarakat bahwa manfaat air minum menggunkan filter air sangat

praktis, hemat waktu dan ekonomis.

2. Manfaat alat filter air agar para pembaca dapat mengetahui bagaimana proses secara

sederhana dan menerapakan di kehidupan sehari-hari.

1.5 Batasan Masalah

1. Menjelaskan cara kerja alat filter air dalam membunuh bakteri total Coliform dan

E.coli.

2. Mengenali alat filter air ini dengan sederhana dan hemat waktu.

Page 8: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan”

“Berdasarkan penelitian”yang telahdilakukan untuk”mempelajari alat filter atau penjernih

air sumur ini sangat berguna untuk kebutuhan rumah tangga, dikarenakan sangat praktis dan

simpel untuk menghilangkan bakteri Coliform dan E.coli tanpa proses merbus terlebih dahulu.

Pada hasil yang didapatkan alat filter tersebut mengalami penurunan atau mengurangi bakteri

Coliform dan E.coli pada alat filter tersebut.

Hasil analisa yang didapatkan yaitu terdapat rata-rata sebelum dan sesudah difilter

didapatkan nilai Thitung sebesar 2,28 dengan nilai P adalah 0,015 (< 0,05). Analisa ini memiliki

data terdistribusi normal, kesimpulan yang didapatkan yaitu apabila data yang dihasilkan antar

perlakuan berbeda nyata.

5.2 Saran

Diperlukan adanya penelitian lebih lanjut untuk disarankan kepada masyarakat

memperhatikan jarak dekatnya dengan septic tank, limbah rumah tangga dan hewan ternak,

agar menggetahui bahayanya berdekatan dengan sumber pencemaran tersebut.

Page 9: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Alizar. 2004. Pelayanan Air Minum Wilayah Perkotaan Di Indonesia. Disampaikan dalam

Journalist Workshop on Water Issues 5-8 desember 2004. Badan regulator pelayanan air

minum Jakarta.

Ayuningtyas, Y. Harvita. P Sugeng. 2012. Pengaruh Pengalaman Kerja, Independensi Obyektifitas,

Intergritas Dan Kompetensi Terhadap Kualitas Hasil Audit” Diponegoro Journal Of

Accounting. Vol. 1 No. (online), (http://ejournal-sl.undip.ac.id/index.php/accounting). Diakses

tanggal 27 Maret 2013

Block, S. 2001.”Disinfection, Sterilization and Preservation, edisi 4, Williams and Wilkins. USA,

Page 38.”

BPPK Kemenkes RI, 2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). Kemenkes RI, h. 114: Jakarta.

Cahyadi, A.; W. Hidayat, dan Wulandari. 2013. Adaptasi Masyarakat Terhadap Keterbatasan

Sumberdaya Air di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. Jurnal Penelitian Kesejahteraan Sosial,

12 (2): 207 – 213. DKI Jaarta.

Dahlan, M.S. 2009. “Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan” Edisi 4 (Deskriptif, Bivariat dan

Multivariat, dilengkapi Aplikasi dengan Menggunakan SPSS). Jakarta: Salemba Medika.”

Daud, A. 2007. “Aspek Kesehatan Penyediaan Air Bersih”. CV Healthy And Sanitation: Makasar.

[Depkes] Departemen Kesehatan RI. 2010. Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomer

492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang Persyaratan Kualitas Air Minum. Depatermen

Kesehatan RI: Jakarta (ID).

Dhirgo , Adji, Zuliyanti Dan L Herny. 2007. Perbandingan Efektivitas Sterilisasi Alkohol 70

%,Inframerah, Otoklaf Dan Ozon Terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus Subtilis. Jurnal.

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gajah Mada Yogyakarta: Yogyajarta.

Entjang, I. 2003.”Mikrobiologi dan Parasitologi untuk Akademi Keperawatan dan Sekolah Tenaga

Kesehatan yang Sederajat, 58-61, PT. Citra Aditya”Bakti, Jakarta.

Eukene, O., Flores, M.J.L. & Maglangit, F.F. 2014. Water Quality Asessment of Bulacao River,

Cebu, Philipphines Using Fecal and Total Coliform as Indicator. Journal of Biodiversity and

Environmental Science (JBES), 5(1), 470-475.

Febriyanti, N. 2013.”Hubungan Kualitas Air PDAM dengan Kejadian Diare (Suatu Penelitian di

Desa Tintingan Kecamatan Pagimana”Kabupaten Banggai Tahun 2013).

http://kim.ung.ac.id/index.php/KIMFIKK/view/2750/0 Diakses pada 20 Maret 2018.

Friedheim. 2001. Bacteriological Analytical Manual. John Wiley & Sons Inc. New York. Dikutip

dari tulisan Hariyono Purbowarsito. 2011. Uji Bakteriologis Air Sumur di Kecamatan

Semampir Surabaya. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga : Surabaya.

Gabriel, J.F. 1988. Ringkasan Biologi. Ganeca Exack: Bandung.

Gleick, P.H., Ed. 1993.”Air dalam krisis: panduan untuk sumber air tawar’dunia. s. p. 13, tabel 2,1

“air cadangan di bumi”.”Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 April 2013. Oxford University

Pres.

Hardjoeno UL. 2007.”Kapita selekta hepatitis virus dan interpretasi”hasil laboratorium. Cahya

Dinan Rucitra: hlm. 5-14. Makassar.

Hollaender, A. 1995 , Radiation Biology. Vol IL Effects Of Radiation On Bacteria. Cornell

University, Itacha N.Y

Jawetz, E., J.L. Melnick.,”E.A. Adelberg., G.F. Brooks., J.S. Butel., dan L.N. Ornston. 1995.

Mikrobiologi Kedokteran.”Edisi ke-20 (Alih bahasa : Nugroho & R.F.Maulany). Penerbit

Buku Kedokteran EGC. hal. 211,213,215. Jakarta.

Page 10: UJI BAKTERI COLIFORM DAN Escherichia coli PADA AIR ...

Kemenkes RI. 2011. Standar Antropometri Penilaian Status Gizi Anak. Direktorat Bina Gizi.

Jakarta.

Kemenkes RI. 2017.”Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomer 32 tahun 2017 Tentang Standar Baku

Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk

Keperluan”Iiigiene”Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.”

Kementerian Sekretaris Negara. 2001. Peraturan Pemerintah Nomer 82 tentang Pengolahan

Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air. Departemen Kesehatan: Jakarta.

Keputusan Mentri Kesehatan Nomer 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan

Pengawasan Kualitas Air Minum.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta: Jakarta.

Novel, S., S. Wulandari, A.P dan R. Safitri. 2010. Praktium Mikrobiologi Dasar. CV Trans Info

Media: Jakarta.

Onwumere, G. 2007. Willapa River Fecal Coliform Bacteria Verification Study. Water Quality

Monitoring Report. Environmental Assessment Program. Washington State Department of

Ecology Olympia, Washington. available on the Department of Ecology’s website (www.ecy.

wa.gov/biblio/0703039.html).

Pratiwi, R. 2013. Distribusi Bakteri Colifrom di SITU Cilodong Depok Jawa Barat, Universitas

Indraprasta PGRI. Faktor Exacta 6(4): 290-297.

Prayitno. 2009. Dasar Teori dan Praktis Pendidikan. Grasindo: Jakarta.

Razali, N.M. 2011. Power Comparision of Shapiro-Wilk, Kolmogorov-Smirnov, Lilliefors, dan

Anderson-Darling tests. Journal of Statistical modeling and Analytics Volume 2 No. 1. 21-33.

Said, N.I. 1999.”Kesehatan Masyarakat dan Teknologi”Peningkatan, Kualitas Air. Direktorat

Teknologi Lingkungan: Jakarta.

Sanropie, Djasio. 1984. “Buku Pedoman Study Penyediaan Air Bersih.”Akademi Pemilik

Kesehatan- Teknologi Sanitasi. Pusdiknakes: Jakarta.”

Sumampouw,”O.J. and Risjani, Y., 2014. Bacteria as Indicatos”of”Environmental Pollution.

International Journal of Ecosystem, 4(6), pp.251-258.”

Sumampouw, O.J., 2018.”The Antibiotics Sensitivity Test On Escherchia Coli That Cause Diarrhea

In Manado City. JCPS (Journal of Current Pharmaceutical Seiences), 2(1),pp.104-110.”

Sumampouw,”O.J., Andarini, S. and Sriwahyuni, E., 2015. Environment Risk Factors of Diarrhea

Incidence in the Manado City. Public Health Research, 5(5),pp.139-143.”

Suriawiria, U. 2003.”Mikrobiologi Air dan Dasar-dasar Pengolahan Buangan Secara Biologis. PT.

Alami. Bandung.”

Sutrisno, T. E. Suciastuti. 1991.”Teknologi Penyediaan Air Bersih.”Jakarta: Bhineka Cipta.

Syauqi, A. 2017. Buku Mikrobiologi Lingkungan Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan.

Universitas Islam Malang: Malang.

Taminaa, 2019. Karbon Aktif Bubuk Activated Charcol Arang: Surabaya.

Tendean, N., Umboh, J. M. L., A.Wuntu. 2015. Hubungan Antara Jarak Sumber Pencemaran

Dengan Kandungan Bakteri Colifrom Pada Air Sumur Gali di Desa Kapita Kecamatan

Amurang Barat Kabupaten Minahasa Selatan. Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat.

Fakultas Kesehatan Masyaarakat Universitas Sam Ratulangi: Manado.