Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

5
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~16~ ISBN 978-602-72245-0-6 Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan Makassar, 29 Januari 2015 Deteksi Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar HASRIA ALANG Jurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar 90125 email: [email protected] ABSTRAK Penelitian yang dilakukan penelitian pada tahun 2014 ini bertujuan untuk mengetahui nilai MPN bakteri Coliform dan mendeteksi keberadaan Escherichia coli pada air PDAM tersebut serta untuk mengetahui kualitas air PDAM pada beberapa kecamatan di kota Makassar. Pengambilan Sampel air PDAM dilakukan dibeberapa kecamatan yaitu kecamatan Rappocini, Buakana, Banta-bantaeng, Tamalate dan Panakkukang. Pengujian sampel meliputi empat tahapan yaitu melalui uji penduga menggunakan medium LB dan di lanjutkan ke uji penegasan menggunakan medium BGLB dan kemudian uji kesempurnaan menggunakan medium EMBA, dari uji kesempurnaan di lanjutkan ke uji pewarnaan gram. Analisis data menggunakan teknik analisis secara kualitatif yang dibandingkan dengan SK.Dirjen PPM dan PLP No.I/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK PKA Tahun 2000/2001 tentang kualitas air bersih. Hasil penelitian memperlihatkan nilai MPN untuk kecamatan Rappocini, Buakana dan Banta-bantaeng adalah 9 sel/100 ml, sedangkan kecamatan Tamalate adalah > 3 sel/100 ml sampel dan kecamatan Panakkukang adalah > 1100 se/l100 ml sampel. Setelah uji kesempurnan hanya kecamatan Panakkukang yang ditemukan adanya Escherichia coli yang mencemari air PDAM tersebut sedangkan kecamatan lain hanya tercemar oleh Coliform non Fecal. Kualitas air PDAM untuk kecamatan Tamalate, Rappocini, Buakana dan Banta-bantaeng termasuk dalam Air bersih kelas A kategori baik karena mengandung total Coliform kurang dari 50, sedangkan untuk kecamatan Panakkukang termasuk dalam Air bersih kelas D kategori amat buruk karena mengandung Coliform 1001 – 2400. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM kecamatan Panakkukang telah tercemar oleh feces. Kata Kunci: air PDAM Makassar, Coliform, MPN PENDAHULUAN Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam penularan penyakit (Kusnaedi, 2004). Salah satu syarat air yaitu tidak mengandung mikroba Coliform (Fekal/Escherichia coli dan non-fecal). Coliform merupakan bakteri yang lazim digunakan sebagai indikator adanya polusi kotoran dan kondisi yang tidak baik terhadap air, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyal untuk menentukan suatu sumber air telah terkontaminasi oleh patogen atau tidak, karena densitasnya berbanding lurus dengan tingkat pencemaran air, artinya makin sedikit kandungan Coliform, artinya kualitas air semakin baik. Hasil penelitian menemukan bahwa bakteri coliform ini menghasilkan zat etionin yang dapat menyebabkan kanker. Selain itu, bakteri pembusuk ini juga memproduksi bermacam-macam racun seperti indol dan skatol yang dapat menimbulkan penyakit bila jumlahnya berlebih di dalam tubuh. Menurut PERMENKES Republik Indonesia No. 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitas air disebut sebagai air bersih adalah air yang memenuhi syarat kesehatan, yang harus dimasak terlebih dahulu sebelum diminum. Untuk mengetahui jumlah Colifrom di dalam air digunakan metode Most Probable Number (MPN). Pemeriksaan kehadiran bakteri E. coli dari air dilakukan berdasarkan penggunaan medium kaldu laktosa. Kehadiran bakteri E. coli besar pengaruhnya terhadap kehidupan manusia, terbukti dengan kualitas air secara bakteriologis tingkatannya ditentukan oleh kehadiran bakteri tersebut.

Transcript of Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Page 1: Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~16~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Deteksi Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

HASRIA ALANGJurusan Pendidikan Biologi, FMIPA, STKIP-PI

Jl. A.P. Pettarani No. 99 B Makassar 90125email: [email protected]

ABSTRAKPenelitian yang dilakukan penelitian pada tahun 2014 ini bertujuan untuk mengetahui nilai MPN

bakteri Coliform dan mendeteksi keberadaan Escherichia coli pada air PDAM tersebut serta untukmengetahui kualitas air PDAM pada beberapa kecamatan di kota Makassar. Pengambilan Sampel airPDAM dilakukan dibeberapa kecamatan yaitu kecamatan Rappocini, Buakana, Banta-bantaeng,Tamalate dan Panakkukang. Pengujian sampel meliputi empat tahapan yaitu melalui uji pendugamenggunakan medium LB dan di lanjutkan ke uji penegasan menggunakan medium BGLB dankemudian uji kesempurnaan menggunakan medium EMBA, dari uji kesempurnaan di lanjutkan keuji pewarnaan gram. Analisis data menggunakan teknik analisis secara kualitatif yang dibandingkandengan SK.Dirjen PPM dan PLP No.I/PO.03.04.PA.91 dan SK JUKLAK PKA Tahun 2000/2001tentang kualitas air bersih. Hasil penelitian memperlihatkan nilai MPN untuk kecamatan Rappocini,Buakana dan Banta-bantaeng adalah 9 sel/100 ml, sedangkan kecamatan Tamalate adalah > 3 sel/100ml sampel dan kecamatan Panakkukang adalah > 1100 se/l100 ml sampel. Setelah uji kesempurnanhanya kecamatan Panakkukang yang ditemukan adanya Escherichia coli yang mencemari air PDAMtersebut sedangkan kecamatan lain hanya tercemar oleh Coliform non Fecal. Kualitas air PDAMuntuk kecamatan Tamalate, Rappocini, Buakana dan Banta-bantaeng termasuk dalam Air bersih kelasA kategori baik karena mengandung total Coliform kurang dari 50, sedangkan untuk kecamatanPanakkukang termasuk dalam Air bersih kelas D kategori amat buruk karena mengandung Coliform1001 – 2400. Hal ini menunjukkan bahwa air PDAM kecamatan Panakkukang telah tercemar olehfeces.

Kata Kunci: air PDAM Makassar, Coliform, MPN

PENDAHULUANAir merupakan suatu sarana utama untuk

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat,karena air merupakan salah satu media dariberbagai macam penularan penyakit(Kusnaedi, 2004). Salah satu syarat air yaitutidak mengandung mikroba Coliform(Fekal/Escherichia coli dan non-fecal).Coliform merupakan bakteri yang lazimdigunakan sebagai indikator adanya polusikotoran dan kondisi yang tidak baik terhadapair, di mana bakteri ini dapat menjadi sinyaluntuk menentukan suatu sumber air telahterkontaminasi oleh patogen atau tidak, karenadensitasnya berbanding lurus dengan tingkatpencemaran air, artinya makin sedikitkandungan Coliform, artinya kualitas airsemakin baik. Hasil penelitian menemukanbahwa bakteri coliform ini menghasilkan zatetionin yang dapat menyebabkan kanker.

Selain itu, bakteri pembusuk ini jugamemproduksi bermacam-macam racun sepertiindol dan skatol yang dapat menimbulkanpenyakit bila jumlahnya berlebih di dalamtubuh.

Menurut PERMENKES RepublikIndonesia No. 416/Menkes/Per/IX/1990tentang pengawasan dan syarat-syarat kualitasair disebut sebagai air bersih adalah air yangmemenuhi syarat kesehatan, yang harusdimasak terlebih dahulu sebelum diminum.

Untuk mengetahui jumlah Colifrom didalam air digunakan metode Most ProbableNumber (MPN). Pemeriksaan kehadiranbakteri E. coli dari air dilakukan berdasarkanpenggunaan medium kaldu laktosa. Kehadiranbakteri E. coli besar pengaruhnya terhadapkehidupan manusia, terbukti dengan kualitasair secara bakteriologis tingkatannyaditentukan oleh kehadiran bakteri tersebut.

Page 2: Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~17~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

METODESampel dalam penelitian ini adalah air

PDAM dari 5 Kelurahan yang sudah ditetapkan yaitu Rappocini, Buakana, Banta-Bantaeng, Tamalate dan Panakkukang.Pengambilan sampel didasarkan atas kondisiperekonomian masyarakat yang ada disekitarnya yaitu daerah padat penduduk yangmayoritas terdiri dari rumah-rumah kost-kostan yang mewakili kecamatan Rappocini,Buakana, Banta-bantaeng dan daerah industriatau elit yang mewakili kecamatan Tamalatedan Panakkukang. Pengujian bakteriologissampel menggunakan tabung fermentasi seri 3.Cara pengujian meliputi uji pendugamenggunakan medium LB (Lactosa Broth), ujipenegas menggunakan medium BGLB(Brillian green laktosa broth), ujikesempurnaan menggunakan medium EMBA(Eosin methylen blue agar), dan grampewarnaan untuk membedakan bakteri grampositif dan gram negatif.

Penentuan jumlah bakteri Coliform dan E.coli dilakukan dengan metode MPN sesuaiprosedur Waluyo (2009). Tabung LB yangmenunjukkan hasil positif berupa kekeruhan

dan gelembung gas dalam tabung durham,selanjutnya diambil 1 ose dan diinkubasi padatabung yang berisi media Brilliant GreenLactose Broth (BGLB) dan tabung durham.Coliform ditentukan dengan inkubasidilakukan pada suhu 370C selama 2 x 24 jam.Selanjutnya jumlah tabung yang positif berupakekeruhan dan gelembung gas dalam tabungdurham dihitung dan dicocokkan dengan tabelperhitungan MPN. Masing-masing biakanpositif pada uji konfirmasi bakteri coliform,diambil satu sengkelit dan diinokulasikan padamedia Eosin Methylene Blue Agar (EMBA),dan diinkubasi pada suhu 370C selama 24 jam.

Pertumbuhan E. coli ditandai denganpertumbuhan koloni yang berwarna hijaudengan kilap logam dan bintik biru kehijauan,sedangkan koloni yang tumbuh dan tidakmenimbulkan warna kilap logam adalahEnterobacetr aerogenes. Koloni yang tumbuhpada medium EMBA selanjutnya dilakukanpewarnaan gram untuk melihat bentuk sertawarna yang terbentuk. Warna merahmenandakan gram negatif sedangkan warnaungu menunjukkan gram positif.

HASILTabel 1. Hasil Pengamatan Coliform air PDAM terhadap lima kelurahan di Makassar

No. Kelurahan Komposisi MPN Indeks Nilai MPN Coliform1 Rappocini 2 0 0 9 sel/100 ml Enterobacetr aerogenes2 Buakana 2 0 0 9 sel/100 ml Enterobacetr aerogenes

3 Banta-bantaneg 2 0 0 9 sel/100 ml Enterobacetr aerogenes4 Tamalate 2 0 0 > 3 sel/100 ml Enterobacetr aerogenes5 Panakkukang 0 1 0 > 1100 se/100 ml sampel Escherichia coli

BA

Page 3: Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~18~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

Gambar 1: (A) Uji Penduga, (B) Uji Penegas, (C & D) Uji Lengkap

PEMBAHASANPenelitian ini meliputi empat tahapan

yaitu uji penduga menggunakan Lactosa Broth(LB), uji penegas menggunakan BrilliantGreen Lactose Bile (BGLB), uji kesempurnaanmenggunakan EMBA dan SSA dan pewarnaangram. LB digunakan dalam uji penduga untukmendeteksi adanya Coliform. Jika dalamsampel terbentuk gas maka hal ini menandakanbahwa proses fermentasi Coliform telahterjadi. Pemeriksaan lanjut bakteri coliformyaitu uji penegas pada medium BGLB. Ujipenegas dilakukan untuk menegaskankeberadaan coliform karena pada uji pendugahasil yang positif tidak selalu disebabkan olehadanya bakteri coliform. BGLB mengandunghijau brilian yang dapat menghambatpertumbuhan bakteri gram negatif tertentuselain coliform, juga mengandung eosin yangdapat menghambat pertumbuhan bakteri grampositif dan hanya dapat menumbuhkan bakterigram negatif.

Pemeriksaan bakteri Escherichia colidilakukan dengan menginokulasi 1 ose sampelyang ditelah ditanam dalam media uji penegas,pada media selektif yaitu Eosin MethyleneBlue Agar (EMBA). Media ini merupakanmedia selektif untuk menumbuhkanEscherichia coli. EMBA mengandung laktosa,bila dalam biakan terdapat bakteri Escherichiacoli maka asam yang dihasilkan darifermentasi laktosa akan menghasilkan warnakoloni yang spesifik untuk bakteri Escherichiacoli yaitu koloni yang berwarna hijau dengankilap logam sedangkan Coliform non fecallain yang dapat tumbuh koloninya berwarna

cokelat menunjukkan adanya Enterobacteraerogenes ataupun koloni yang tidakberwarna.

Penelitian ini meliputi empat tahapanyaitu uji penduga menggunakan Lactosa Broth(LB), uji penegas menggunakan BrilliantGreen Lactose Bile (BGLB), uji kesempurnaanmenggunakan EMBA dan dan pewarnaangram. LB digunakan dalam uji penduga untukmendeteksi adanya Coliform. Jika dalamsampel terbentuk gas maka hal ini menandakanbahwa proses fermentasi Coliform telahterjadi. Pemeriksaan lanjut bakteri coliformyaitu uji penegas pada medium BGLB. Ujipenegas dilakukan untuk menegaskankeberadaan coliform karena pada uji pendugahasil yang positif tidak selalu disebabkan olehadanya bakteri coliform. BGLB mengandunghijau brilian yang dapat menghambatpertumbuhan bakteri gram negatif tertentuselain coliform, juga mengandung eosin yangdapat menghambat pertumbuhan bakteri grampositif dan hanya dapat menumbuhkan bakterigram negatif.

Pemeriksaan bakteri Escherichia colidilakukan dengan menginokulasi 1 ose sampelyang ditelah ditanam dalam media uji penegas,pada media selektif yaitu Eosin MethyleneBlue Agar (EMBA). Media ini merupakanmedia selektif untuk menumbuhkanEscherichia coli. EMBA mengandung laktosa,bila dalam biakan terdapat bakteri Escherichiacoli maka asam yang dihasilkan darifermentasi laktosa akan menghasilkan warnakoloni yang spesifik untuk bakteri Escherichiacoli yaitu koloni yang berwarna hijau dengan

C D

Page 4: Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~19~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

kilap logam sedangkan Coliform non fecallain yang dapat tumbuh koloninya berwarnacokelat menunjukkan adanya Enterobacteraerogenes ataupun koloni yang tidakberwarna.

Hasil penelitian setelah pewarnaan gramdari medium EMBA memberikan hasil berupawarna merah dan koloni yang berbentukbatang (bacil). Warna merah yang dihasilkanmengindikasikan bahwa bakteri tersebutadalah gram negatif.

Escherichia coli dan Enterobacetraerogenes merupakan bakteri gram negatifberbentuk batang. Dari hasil penelitianmengindikasikan bahwa dari lima kelurahan,hanya kelurahan Panakkukang yangmengandung Escherichia coli sedangkankelurahan Tamalate, Banta-Bantaeng,Buakana dan Rappocini mengandungEnterobacetr aerogenes air PDAM Makassarmengandung bakteri Coliform Fecal yaituEscherichia coli, dan salmonella sp danbakteri Fecal non-Coliform yaitu Enterobacteraerogenes.

Untuk menentukan jumlah Escherichiacoli dan Coliform dalam sampel menggunakanuji MPN (Most Probability Number/sebagaiperkiraan jumlah individu bakteri). MetodeMPN memiliki limit kepercayaan 95%sehingga pada setiap nilai MPN. Satuan yangdigunakan, umumnya per 100 ml atau pergram. Misalnya terdapat nilai MPN 10/gramdalam sampel air, artinya dalam sampel airtersebut diperkirakan setidaknya mengandung10 coliform pada setiap gramnya. Makin kecilnilai MPN, maka makin tinggi kualitas airtersebut. Hasil penelitian menunjukkan adanyaEscherichia coli dan Coliform untuk kedua Airbaku tersebut.

Sumber air bersih PDAM Makasssarberasal dari dua sumber air baku, yaitu air bakuPanaikang dan Somba Opu. Jumlah Coliformpada air baku juga akan mempengauhi jumlahColofirm pada air bersih tersebut. Hasilpenelitian Alang, H. dan Hastuti (2014)menyebutkan bahwa nilai MPN Coliform dariair baku Panaikang diperoleh >1100 sel/100mL sampel, Somba Opu 1100 sel/100 mLsampel dan Bili-bili 150 sel/100 mL sampel.

Air baku dari water treatment process atau airsungai yang baik seharusnya memiliki jumlahE. coli dan Coliform 0-1100 sel/100 mLsampel air (Lestari, 2013), sedangkan menurut(Tim Redaksi, 2013) kriteria baku mutumikrobiologi yaitu PPRI No 82 Tahun 2001menyatakan bahwa baku mutu E. coli danColiform non Fecal adalah Coliform adalah1000/100 ml. Hal ini berarti berdasarkankriteria baku mutu mikrobiologi yaitu PPRI No82 Tahun 2001 bahwa jumlah kontaminasiEscherichia coli dan Coliform non Fecal yangditemukan pada sampel air baku Panaikangdan Somba Opu telah melebihi ambang batas.Sedangkan jumlah kontaminasi Escherichiacoli dan Coliform non Fecal yang ditemukanpada sampel air baku Bili-Bili masih dalambatas normal.

Jumlah bakteri coliform dan E. coli diperairan ini dipengaruhi oleh aktivitas manusiayang ada di sekitar tempat tersebut. Kepadatanpenduduk menyebabkan lahan banyakdigunakan untuk pemukiman danpembangunan sehingga jarak antar rumahsemakin dekat. Aktifitas penduduk dapatmempengaruhi kualitas air karena semuaaktifitas penduduk dapat menghasilkan limbahdomestik yang berbeda-beda. Semakin tinggitingkat aktifitas penduduk berarti semakinbanyak limbah domestik yang dihasilkanpenduduk dan menyebabkan semakin besardampak atau pencemaran yang akanditimbulkan terhadap kualitas air PDAM yangada disekitarnya.

Sumber E. coli dan Coliform bisa berasaldari limbah rumah tangga, bangkai ataupunkotoran hewan. Tingginya nilai MPN Coliformdan adanya E. coli yang ditemukan pada airbersih Panaikang di duga diakibatkan olehsaluran yang dilewati oleh aliran air baku telahtercemar oleh limbah rumah tangga seperti airbuangan dari kamar mandi, WC, dapur danbekas cucian yang dibuang oleh pendudukyang bermukim di pinggiran saluran air bakutersebut ataupun dari kantor, rumah makan,maupun rumah sakit sebagai limbah domestik.

Salah satu upaya untuk menetralisirpengaruh pencemaran E. coli dan Coliformpada sumber air baku PDAM adalah dengan

Page 5: Coliform Air PDAM di Beberapa Kecamatan Kota Makassar

Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar ~20~

ISBN 978-602-72245-0-6Prosiding Seminar Nasional Mikrobiologi Kesehatan dan Lingkungan

Makassar, 29 Januari 2015

menambahkan kapur atau kaporit. Kaporit ataukalsium hipoklorit dengan rumus Ca(ClO)2merupakan desinfektan yang paling umumdigunakan untuk membunuh bakteri yangmenkontaminasi air. Hal ini berarti bahwapemberian kaporit ke dalam air bakupengolahan PDAM Makassar telah mampumembunuh Coliform yang ada di dalam airPAM tersebut dan telah memenuhi standarteknis dan air PDAM siap didistribusikankepada masyarakat, walaupun kelurahanPanakkukang masih memiliki nilai MPN yangtingg.i Air PAM yang merupakan air bersihseharusnya memiliki kualitas yang memenuhisyarat kesehatan yaitu tidak mengandungEscherichia coli dan Fecal non Coliform. Halini bisa terjadi karena mungkin kaporit yangdiberikan pada air tersebut masih kurangsehingga belum mampu membunuh Coliformyang ada dalam air bersih tersebut ataukahpemberian kaporit pada air PDAM yang tidakmerata sehingga masih ditemukan Coliformpada kelurahan Panakkukang.

Namun penggunaan kaporit yangberlebihan juga tidak dianjurkan karena jugamemiliki efek samping terhadap kesehatandiantaranya adalah pempercepat penuaan dinisebab merusak lapisan epidermis kulit denganmerusal sel-sel kulit, merusak batang rambutdan mempengaruhi terjadinya pengikisan yangcepat dan permanen pada enamel (lapisan luargigi) (Tim Redaksi, 2013). Serta penambahankaporit ke dalam air akan menghasilkansenyawa kimia sampingan yang bernamaTrihalometana (THM). Senyawa ini banyakdiklaim oleh para pakar air di luar negerisebagai penyebab produksi radikal bebasdalam tubuh (mengakibatkan kerusakan seldan bersifat karsinogenik atau pemicu kanker(Mulyono, 2010).

Efek penggunaan kaporit ini dapatdiminimalisisr dengan penambahan kaporitdalam jumlah yang tepat. Menurut Permenkes,RI No 907/ Menkes/ SK/ VII/ 2002, sebagaimana kadar maksimal klorida yangdiperbolehkan untuk air minum adalah 250mg/l.

KESIMPULANBerdasarkan hasil penelitian, maka dapat

disimpulkan bahwa:1. Nilai MPN untuk kelurahan Rappocini,

Buakana dan Banta-Bantaeng adalah 9sel/100 ml, kelurahan Tamalate >3 sel/100ml dan kelurahan Panakkukang >1100se/100 ml sampel, dan hanya padakelurahan Panakkukang yang ditemukanadanya Escherichia coli.

2. Kualitas air PDAM untuk kecamatanRappocini, Buakana, Banta-Bantaeng,dan Tamalate adalah Air bersih kelas Akategori baik karena mengandung totalColiform kurang dari 50 sedangkankelurahan Panakkukang adalah air bersihkelas D kategori amat buruk karenamengandung Coliform 1001 Air bersihkelas D kategori amat buruk mengandungColiform 1001.

SaranDiharapkan agar pemerintah melakukan

audit atau monitoring secara berkala untukmendeteksi apakah peranan pemberian kaporitdalam air masih sesuai atau perlu penambahanserta membuat sumur resapan bagi masyarakatyang tinggal dekat saluran yang dilalui olehaliran air baku PDAM sebagai tempat untukmembuang limbah domestik sehingga tidakmencemari lingkungan terutama saluran airbaku PDAM.

DAFTAR PUSTAKAKusnaedi. 2004. Mengolah Air Gambut dan

Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta:Puspa Swara.

Lestari ME. 2013. Jumlah Bakteri ColiformAir Baku Pengolahan PDAM. Jember:Fakultas Kedokteran Universitas Jember.

Mulyono. 2010. Penggunaan Kaporit dalampengolahan air bersih dapat MenyebabkanPenyakit Kanker. Forum IPTEK 13(03).

Tim Redaksi. 2013. http://ciptakarya.pu.go.id.Diakses tanggal 3 Desember 2013.

Waluyo L. 2007. Mikrobiologi Umum.Malang: Penerbit UniversitasMuhammadiyah.