BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... ·...

12
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang mengancam. Namun ketika kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional dan intensitasnya meningkat, maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan disebut sebagai gangguan kecemasan (ADAA, 2014). Menurut Keliat dkk (2011) Kecemasan (ansietas) adalah suatu perasaan was-was seakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan merasa tidak nyaman seakan ada ancaman yang disertai gejala-gejala fisik seperti jantung berdebar-debar, keringat dingin dan tangan gemetar. Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013). Dilaporkan bahwa perkiraan gangguan kecemasan pada dewasa muda di Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup dengan gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan obsesiv-kompulsif, gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia (Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin dilaporkan bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada wanita sebesar 60% lebih tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner & Lowry, 2013). Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... ·...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kecemasan adalah hal yang normal di dalam kehidupan karena

kecemasan sangat dibutuhkan sebagai pertanda akan bahaya yang

mengancam. Namun ketika kecemasan terjadi terus-menerus, tidak rasional

dan intensitasnya meningkat, maka kecemasan dapat mengganggu aktivitas

sehari-hari dan disebut sebagai gangguan kecemasan (ADAA, 2014).

Menurut Keliat dkk (2011) Kecemasan (ansietas) adalah suatu perasaan

was-was seakan sesuatu yang buruk akan terjadi dan merasa tidak nyaman

seakan ada ancaman yang disertai gejala-gejala fisik seperti jantung

berdebar-debar, keringat dingin dan tangan gemetar.

Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum

dengan prevalensi seumur hidup yaitu 16%-29% (Katz, et al., 2013).

Dilaporkan bahwa perkiraan gangguan kecemasan pada dewasa muda di

Amerika adalah sekitar 18,1% atau sekitar 42 juta orang hidup dengan

gangguan kecemasan, seperti gangguan panik, gangguan obsesiv-kompulsif,

gangguan stres pasca trauma, gangguan kecemasan umum dan fobia

(Duckworth, 2013). Sedangkan gangguan kecemasan terkait jenis kelamin

dilaporkan bahwa prevalensi gangguan kecemasan seumur hidup pada

wanita sebesar 60% lebih tinggi dibandingkan pria (NIMH dalam Donner &

Lowry, 2013).

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 2: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

2

Gangguan ansietas merupakan kelompok gangguan psikiatri yang

paling sering ditemukan. National comorbidity study melaporkan bahwa

satu di antara empat orang memenuhi kriteria untuk sedikitnya satu

gangguan ansietas (Kaplan, 2007). Ansietas dapat terjadi pada semua umur

dengan stresor yang berbeda-beda. Gangguan ansietas merupakan gangguan

diagnosis klinis yang paling umum dialami oleh remaja (Degnan, 2010).

Gangguan ansietas mempengaruhi 6% sampai 20% anak-anak dan remaja di

negara maju (Dabkowska, 2011).

Riskesdas (2013) menyebutkan prevalensi kecemasan pada penduduk

Indonesia diperkirakan 20% dari populasi dunia dan sebanyak 47,7% remaja

merasa cemas. Saat ini lebih dari 450 juta penduduk dunia hidup dengan

gangguan jiwa. Terjadi penurunan prevalensi gangguan emosional seperti

gangguan kecemasan dari 11,6% tahun 2007 menjadi 6,0% tahun 2013 dari

populasi orang dewasa.Terkait dengan mahasiswa dilaporkan bahwa 25%

mahasiswa mengalami cemas ringan, 60% mengalami cemas sedang, dan

15% mengalami cemas berat. Berdasarkan hasil penelitian tersebut

diketahui bahwa setiap orang dapat mengalami kecemasan baik cemas

ringan, sedang atau berat (Suyamto, et al., 2009). Peserta didik termasuk di

dalamnya mahasiswa banyak mengalami peristiwa yang mungkin

menimbulkan kecemasan, misalnya dalam penyusunan OSCE (Fausiah,

2008).

Menurut penelitian yang dilakukan di beberapa negara juga

menunjukkan bahwa tingkat kecemasan mahasiswa dalam menghadapi ujian

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 3: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

3

medis di dunia rata-rata mencapai 80% (Lyndon, 2014).Kaplan (2006)

menyatakan bahwa faktor penyebab kecemasan (ansietas) yaitu faktor

internal (individu) dan eksternal (lingkungan). Faktor internal berkaitan

dengan individu termasuk sikap dan ciri kepribadian misalnya jenis

kelamin, usia, kurang memahami dan menguasai materi yang ditulis

sedangkan faktor eksternal dimana faktor ini berasal dari luar individu,

misalnya seperti tuntutan pekerjaan atau tugas akademik dan skill lab

(OSCE), hubungan mahasiswa dengan lingkungan, dosen pembimbing, IQ,

orang tua dan keluarga.

Self efficacy adalah keyakinan seseorang dalam kemampuannya untuk

melakukan suatu bentuk kontrol terhadap fungsi orang itu sendiri dan

kejadian dalam lingkungan. Self efficacy sebagai penentu bagaimana orang

merasa, berfikir, memotivasi diri, dan berperilaku (bandura,dalam jess feist

& feist, 2010). Self efficacy adalah keyakinan atas kemampuan diri sendiri

sehingga dalam tindakannya mahasiswa tidak terlalu cemas, merasa bebas

untuk melakukan hal-hal yang sesuai keinginan dan bertanggung jawab atas

perbuatannya, sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, serta memiliki

dorongan berprestasi sekaligus dapat mengenal kelebihan dan kekurangan

diri sendiri (Lauster, 2003).

Penelitian yang dilakukan oleh Mega (2004) didapatkan hasil analisis

data hubungan antara self efficacy dan kecemasan menunjukkan bahwa

terdapat pengaruh self efficacy terhadap kecemasan. Hal tersebut

ditunjukkan dengan koefisien determinasi sebesar r2=16,4%. Kecemasan

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 4: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

4

mucul ketika mahasiswa mendapat kesulitan yang hampir tidak biasa.

Kesulitan-kesulitan tersebut akan mampu diatasi jika mahasiswa memiliki

self efficacy yang tinggi. Mahasiswa yang mampu mengatasi kesulitan yang

muncul maka mahasiswa tersebut semakin tidak cemas.

Mahasiswa keperawatan merupakan seorang calon perawat

professional yang akan melaksanakan asuhan keperawatan di Pelayanan

kesehatan. Pada hasil penelitian Rizka (2009) dikatakan bahwa terdapat

hubungan antara kecemasan dengan prestasi belajar pada remaja. Sebanyak

33,3% remaja mengalami kecemasan sedang dan sebanyak 66,7%

mengalami kecemasan ringan. Remaja yang mengalami kecemasan sedang

cenderung mempunyai nilai prestasi belajar yang kurang baik dibandingkan

dengan remaja yang mengalami kecemasan ringan.

Menurut Atkinson (2001) kecemasan ditimbulkan oleh faktor

eksternal dari pada faktor internal. Faktor eksternal dapat datang dari fisik,

sosial, dan ekonomi. Sedangkan faktor internal berhubungan dengan

kondisi psikologis individu yang bersangkutan. Kecemasan bisa muncul

diakibatkan karena pengalaman yang pernah dilakukan melihat dan

merasakan bagaimana ujian atau OSCE ini berlangsung sehingga

menimbulkan kekawatiran dalam diri yang berujung pada kecemasan.

Selanjutnya beban pembelajaran laboratoruium pada mahasiswa D3

cenderung lebih tinggi dibandingkan mahasiswa keperawatan S1. Sehingga

dalam penelitian ini responden diambil dari mahasiswa keperawatan D3

semester 4. Hal ini dimungkinkan kecemasan lebih tinggi pada mahasiswa

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 5: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

5

D3 dari pada mahasiswa S1 mengingat OSCE lebih banyak dilakukan pada

mahasiswa D3.

Seorang yang mengalami kecemasan merasa bahwa dirinya tidak

dapat mengendalikan situasi kehidupan yang bermacam-macam sehingga

perasaan cemas hampir selalu hadir. Perasaan tidak berdaya umumnya

dialami para mahasiswa, terutama yang akan menghadapi ujian. Hal berbeda

jika mahasiswa memiliki kepercayaan diri yang tinggi, mahasiswa tidak

ragu-ragu, tidak takut dan optimis dalam menghadapi ujian. Jadi salah satu

cara untuk menggali potensi yang ada di dalam diri, mahasiswa perlu

memiliki kepercayaan diri yang tinggi agar dapat mengurangi kecemasan

yang berkaitan dengan melakukan ujian OSCE, sehingga dapat

menyelesaikan ujian OSCE dengan baik.

Hasil penelitian Rahayu (2013) menunjukkan bahwa: Terdapat

hubungan negatif yang signifikan antara self efficacy dengan kecemasan

menghadapi ujian. Mahasiswa dengan kepercayaan diri tinggi cenderung

memiliki kecemasan menghadapi ujian yang rendah. Sebaliknya mahasiswa

dengan kepercayaan diri rendah cenderung memiliki kecemasan

menghadapi ujian yang lebih tinggi. Hasil penelitian yang di lakukan oleh

Kristanto (2014) menggunakan Skala Kepercayaan Diri berdasarkan teori

Lauster dan Skala Kecemasan berdasarkan teori Bakar. Diperoleh hasil ada

hubungan negatif yang signifikan antara kepercayaan diri dan kecemasan

dalam menyusun proposal skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Bimbingan

dan Konseling Angkatan Tahun Akademik 2010, FKIP - Universitas Kristen

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 6: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

6

Satya Wacana Salatiga dengan koefisien korelasi r = - 0,274** pada p =

0,002 < 0,01.

Hasil penelitian yang dilakukan Rizka (2009) dikatakan bahwa

terdapat kecemasan menghadapi OSCE berpengaruh dalam nilai prestasi

belajar sebanyak 33,3% mahasiswa mengalami kecemasan sedang dan 66,7

% mengalami kecemasan ringan. Nilai mahasiswa yang memiliki

kecemasan sedang dalam menghadapi OSCE dibandingkan dengan

mahasiswa yang mengalami kecemasan ringan.

Hasil survey pendahuluan dengan metode wawancara dengan 10

mahasiswa D3 Keperawatan semester 4 Fikes UMP terdapat beberapa jenis

tanggapan ketika diwawancarai mengenai apakah mahasiswa merasa panik,

takut, dan cemas dalam melakukan ujian OSCE. Ada yang menjawab

cemas, khawatir, ada yang merasa kebingungan bagaimana OSCE di

laksanakan. Saat ditanya apakah yakin dengan kemampuan diri dalam

melakukan ujian OSCE jawaban mahasiswa bervariasi. Ada yang menjawab

yakin seratus persen, ada yang menjawab ragu-ragu. Selanjutnya ketika

ditanya bagaimana suasana hati dalam melakukan ujian OSCE, ada yang

merasa gelisah, panik dalam menyiapkan semuanya, dan yang merasa salah

tingkah, ada yang biasa-biasa saja.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian mengenai ”Hubungan self efficacy dengan tingkat

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 7: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

7

kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3 keperawatan semester 4

FIKES UMP”.

B. Rumusan Masalah

Seorang yang mengalami kecemasan merasa bahwa dirinya tidak

dapat mengendalikan situasi kehidupan yang bermacam-macam sehingga

perasaan cemas hampir selalu hadir. Dengan kecemasan yang tidak dapat di

kendalikan itu perlu adanya keyakinan diri, keyakinan tersebut membuatnya

merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan di dalam hidupnya.

Masalah dalam penelitian ini adalah : Adakah hubungan self efficacy

dengan tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3

keperawatan semester 4 FIKES UMP?.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan self efficacy dengan tingkat

kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3 keperawatan

semester 4 FIKES UMP.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan karakteristik mahasiswa D3 keperawatan semester 4

FIKES UMP.

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 8: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

8

b. Mendeskripsikan tingkat self efficacy pada mahasiswa D3

keperawatan semester 4 FIKES UMP.

c. Mendeskripsikan tingkat kecemasan dalam menghadapi OSCE pada

mahasiswa D3 keperawatan semester 4 FIKES UMP.

d. Menganalisis hubungan self efficacy dengan tingkat kecemasan

menghadapi OSCE pada mahasiswa D3 keperawatan semester 4

FIKES UMP.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu untuk memberikan

landasan bagi para peneliti lain dalam melakukan penelitian lain yang

sejenis dalam rangka meningkatkan kemampuan memecahkan masalah

keperawatan, dalam hal ini adalah menurunkan kecemasan pada

mahasiswa dalam menghadapi OSCE.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Tempat Penelitian

Memberikan sumbangan pemikiran bagi kampus dalam rangka

meningkatkan kualitas mahasiswa dalam pelaksanaan OSCE sehingga

mahasiswa bisa mendapatkan hasil yang memuaskan.

b. Bagi Peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan terutama yang berkaitan

dengan topik penelitian, yaitu hubungan self efficacy dengan tingkat

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 9: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

9

kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3 keperawatan

semester 4 FIKES UMP.

c. Bagi Responden

Peneliti berharap penelitian ini dapat bermanfaat bagi responden

sebagai informasi dan gambaran tentang hubungan self efficacy

dengan tingkat kecemasan menghadapi OSCE pada mahasiswa D3

keperawatan semester 4 FIKES UMP.

d. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai tambahan pustaka dalam meningkatkan ilmu pengetahuan

khususnya terkait hubungan self efficacy dengan tingkat kecemasan

menghadapi OSCE pada mahasiswa. Dan sebagai acuan bagi peneliti

selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kecemasan pada

mahasiswa.

e. Bagi perawat

Memperluas wawasan bagi perawat dalam upaya mengurangi

kecemasan mahasiswa dalam pelaksanaan OSCE sehingga harapannya

mahasiswa bisa melaksanakan OSCE dengan suka cita tanpa beban.

E. Penelitian Terkait

Tabel 1.1.Keaslian penelitian

No Nama Judul

Penelitian Metode Penelitian Hasil

Persamaan dan

Perbedaan

1. Rahmawati

Sri

Praptinings

ih (2016).

Kecemasan

Mahasiswa

Menghadapi

Objective

Penelitian ini

merupakan

penelitian deskriptif

kuantitatif dengan

Kecemasan skor

dalam penelitian ini

adalah sekitar 73-

141, dengan rata-rata

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 10: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

10

ODONTO

Dental

Journal

Volume 3.

Nomer 2.

Desember

2016

Structural

Clinicalexami

nation (Osce)

cross sectional

metode,. Sampel

diambil dari semua

siswa kelas II dan

III sebanyak 135

siswa yang

berpartisipasi dalam

OSCE. uji statistik

dengan

menggunakan uji

korelasi Product

Moment Pearson

100,66

dan standar deviasi

12,55, sedangkan

nilai OSCE

menunjukkan skor

terendah adalah 40

dan yang tertinggi

adalah 92 dengan

rata-rata 71,5; standar

deviasi 10,52 dan

probabilitas> 0,001

(0,396> 0,01).

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang pencegahan

menghadapi osce

2. Mega

Isvandiana

Purnamasa

ri (2014)

Hubungan Self

efficacy, Dan

Motivasi

Berprestasi

Dengan

Kecemasan

Mahasiswa

Yang Sedang

Mengerjakan

Skripsi.

Metode analisis

data menggunakan

analisis regresi

linier dengan

metode stepwise

dan perhitungan

menggunakan

program SPSS.

Hasil penelitian

menunjukkan

sumbangan efektif

variabel self efficacy

dan motivasi

berprestasi secara

bersama-sama

terhadap kecemasan

mahasiswa

mengerjakan skripsi

sebesar 20,8%.3)

Hasil penelitian

menunjukkan

sumbangan efektif

variabel self efficacy

terhadap kecemasan

mahasiswa

mengerjakan skripsi

sebesar 16,4%. 4).

Hasil penelitian

menunjukkan

sumbangan efektif

variabel motivasi

berprestasi terhadap

kecemasan

mahasiswa

Mengerjakan skripsi

sebesar 13,9%.

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang Self efficacy

dan kecemasan.

3. Pindho

Hary

Kristanto

(2014)

Hubungan

Antara

Kepercayaan

Diri Dengan

Kecemasan

Dalam

Menyusun

Proposal

Skripsi

Subyek penelitian

90 mahasiswa

Program Studi S1

Bimbingan dan

Konseling

Angkatan Tahun

Akademik 2010.

Digunakan Skala

Kepercayaan Diri

berdasarkan teori

Lauster dan Skala

Kecemasan

berdasarkan teori

Bakar

Diperoleh hasil ada

hubungan negatif

yang signifikan

antara kepercayaan

diri dan kecemasan

dalam menyusun

proposal skripsi

Mahasiswa Program

Studi S1 Bimbingan

dan Konseling

Angkatan Tahun

Akademik 2010,

FKIP - Universitas

Kristen Satya

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang

kepercayaan diri

dan kecemasan.

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 11: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

11

Wacana Salatiga

dengan koefisien

korelasi r = - 0,274**

pada p = 0,002 <

0,01.

4 Ripniatin

Darmining

Rahayu

(2013)

Hubungan

Kepercayaan

Diri Dan

Dukungan

Sosial

Dengan

Kecemasan

Mahasiswa

Menghadapi

Ujian OSCE

Penelitian ini

termasuk jenis

penelitian deskriptif

kuantitatif. Populasi

dan sampel dalam

penelitian ini adalah

seluruh mahasiswa

D3 Kebidanan

semester II di

Kampus III

Politeknik

Kesehatan

Surakarta yang

akan menghadapi

ujian akhir semester

pada bulan Juni

2013 yang

berjumlah 114

orang.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa:

(1) Terdapat

hubungan negatif

yang signifikan

antara kepercayaan

diri dengan

kecemasan

menghadapi ujian.

(2)Terdapat

hubungan negatif

yang signifikan

antara dukungan

sosial dengan

kecemasan

menghadapi ujian. (3)

Terdapat hubungan

negatif yang

signifikan antara

kepercayaan diri dan

dukungan sosial

dengan kecemasan

menghadapi ujian.

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang

menurunkan

kecemasan

Menghadapi Ujian

OSCE

5 Che‟an

Ahmad

(2009).

ICI9-

Internation

alConferen

ceonInfor

mation;Ku

alaLumpur

,12–

13August2

009

Assessing

Nursing

Clinical Skills

Performance

Using

Objective

Structured

Clinical

Examination

(OSCE) for

Open Distance

Learning

Students in

Open

University

Malaysia

Metode penelitian

cross sectional

digunakan dalam

penelitian ini. Ada

5 stasiun Objective

Structured Clinical

Examination. Para

peneliti

menganalisis

tingkat kompetensi

dari keseluruhan

skor distribusi

dengan

menggunakan

daftar periksa

Temuan

menunjukkan bahwa

43 (14%) perawat

memiliki tingkat

empat kompetensi,

yang

mengindikasikan

bahwa mereka dapat

melakukan tugas

dengan benar dan

lengkap. Namun, 36

(12%) gagal dalam

OSCE, meskipun

perawat ini memiliki

pengalaman lebih

dari sepuluh tahun

dan memiliki

kualifikasi dasar.

Diantaranya adalah

instruktur klinis dan

manajer perawat yang

memberikan

implikasi serius bagi

institusi dan layanan

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang Ujian

OSCE

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018

Page 12: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangrepository.ump.ac.id/7888/2/Ika Rizky Agustin Yodyanti... · 2018. 10. 4. · Gangguan kecemasan adalah salah satu gangguan mental yang umum dengan

12

keperawatan. Temuan

menunjukkan bahwa

peruntukan,

spesialisasi saat ini

dan pusat OSCE

memiliki hubungan

dengan tingkat

kompetensi

6 Michael T

Brannick

(2011).

Medical

Education

2011: 45:

1181–1189

doi:10.11

11/j.1365-

2923.201

1.04075.x

Asystematicre

viewoftherelia

bilityofobjecti

ve structured

clinical

examinationsc

ores

Estimasi reliabilitas

OSCE (koefisien

koefisien alpha dan

generalisability)

yang dihitung baik

di seberang stasiun

atau di antara item

dalam stasiun.

Coder mencatat

informasi tentang

masing-masing

studi secara

independen. Meta-

analisis dari

literatur yang

tersedia dihitung

dan sumber varians

sistematis dalam

perkiraan diperiksa

Sebanyak 188 nilai

alpha dari 39

penelitian dikodekan.

Alfa keseluruhan

(ringkasan) di seluruh

stasiun adalah 0,66

(interval kepercayaan

95% [CI] 0,62-0,70);

keseluruhan alpha di

dalam stasiun

melintasi item adalah

0,78 (95% CI 0,73-

0,82). Keterampilan

interpersonal

dievaluasi dengan

kurang andal di

seluruh stasiun dan

lebih andal di dalam

stasiun dibandingkan

dengan keterampilan

klinis

Adapun perbedaan

dengan penelitian

ini adalah judul,

metode penelitian

dan lokasi

penelitian. Dan

persamaan dengan

penelitian ini adalah

topik penelitian

yaitu membahas

tentang Ujian

OSCE

Hubungan Self Efficacy..., Ika Rizky Agustin Yodyanti, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2018