Biota Perairan Terancam Punah Di Indonesia. Prioritas Perlindungan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/73570/po...2 moa (Dinornis...
Transcript of BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/73570/po...2 moa (Dinornis...
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan dengan berjuta kekayaan,
keanekaragaman dan keunikannya. Dalam ilmu geologi pulaupulau di Indonesia
terbentuk pada Zaman Pleistocene (4 juta tahun sebelum Masehi). Indonesia
memiliki 13.487 pulau dengan 5 pulau besar yang menyimpan beragam kekayaan,
keunikan dan keanekaragaman. Mulai dari keanekaragaman suku, bahasa, adat
dan budaya, pakaian, kuliner serta keunikan dalam seni dan kekayaan dalam
sumber daya alam hingga kekayaan faunanya yang tersebar di seluruh penjuru
Indonesia. Bahkan oleh beberapa pihak wilayah ekologi Indonesia disebut dengan
istilah "Mega biodiversity" atau "keanekaragaman mahluk hidup yang tinggi".
Karena Indonesia memiliki keanekaragaman makhluk hidup yang tinggi,
umumnya dikenal sebagai Indomalaya Ecozone atau Malesia yang mencakup
Afghanistan, India dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Fauna Indomalaya
Ecozone yaitu jenis-jenis hewan besar seperti harimau (Felis tigris), badak
(Rhinoceros sonaicus), orangutan (Pongo pygmeus), gajah (Elephas maximus),
dan leopard (Panthera pardus). Terdapat pula Australasia Ecozone meliputi
Australia, New Guinea, New Zealand, New Caledonia termasuk pula beberapa
pulau Indonesia, fauna yang ada pada wilayah ini cukup unik yaitu burung ratite
atau burung yang tidak dapat terbang seperti burung kiwi (Apteryx australis) dan
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Malesiahttp://id.wikipedia.org/wiki/Harimauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Badakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orangutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gajahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leopard&action=edit&redlink=1 -
2
moa (Dinornis novaezelandiae) tetapi moa yang terdapat di Selandia Baru sudah
punah sejak tahun 1500 karena perburuan besar-besaran. Bedasarkan penelitian
bahwa 10% tumbuhan, 12% mamalia, 16% reptil, 17% burung, 25% ikan yang
ada di dunia hidup di Indonesia, padahal luas Indonesia hanya 1,3 % dari luas
bumi. Menurut World Conservation Monitoring Centre pada tahun 2000 kekayaan
makhluk hidup Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Brazil dan
menduduki peringkat kedua setelah Australia untuk kekayaan fauna. Kekayaan
fauna yang dimiliki Indonesia pun terbagi dalam beberapa jenis berdasarkan
wilayah atau letak geografis mereka yaitu fauna Paparan Sunda, fauna Wallacea
dan fauna Paparan Sahul. Fauna Paparan Sunda yang hidup di pulau Sumatra,
Jawa, Kalimantan dan pulau-pulau kecil yang mengelilinginya, memiliki
karakteristik yang menyerupai fauna di Asia. Karena pada zaman es, setelah
Laurasia terpecah, daratan benua Asia terhubung dengan kepulauan Indonesia.
Selain itu, kedalaman laut yang relatif dangkal memungkinkan hewan-hewan
untuk bermigrasi ke Paparan Sunda. Spesies-spesies besar seperti harimau (Felis
tigris), badak (Rhinoceros sonaicus), orangutan (Pongo pygmeus), gajah (Elephas
maximus), dan leopard (Panthera pardus) terdapat di daerah ini, walaupun
sebagian hewan ini sekarang dikategorikan terancam punah. Selat Makassar, laut
antara Kalimantan dan Sulawesi, serta Selat Lombok, antara Bali dan Lombok,
yang menjadi pemisah dari Garis Wallace, menandakan akhir dari daerah paparan
Sunda. Sedangkan fauna Wallacea hidup di daerah yang merupakan daerah
transisi biogeografis antara Paparan Sunda ke arah barat dan daerah Australasia
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatrahttp://id.wikipedia.org/wiki/Jawahttp://id.wikipedia.org/wiki/Zaman_eshttp://id.wikipedia.org/wiki/Harimauhttp://id.wikipedia.org/wiki/Badakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Orangutanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Gajahhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Leopard&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Makassarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kalimantanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Sulawesihttp://id.wikipedia.org/wiki/Selat_Lombokhttp://id.wikipedia.org/wiki/Balihttp://id.wikipedia.org/wiki/Lombok -
3
ke arah timur. Daerah ini terdiri dari 338.494 km2 area daratan, terbagi ke dalam
banyak pulau kecil seperti Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan sebagian Nusa
Tenggara adalah bagian dari daerah ini. Karena faktor geografinya, daerah ini
terdiri dari banyak jenis hewan endemik dan spesies fauna yang unik. Paparan
Sahul memberikan perbedaan yang cukup terlihat pada jenis faunanya yaitu
marsupial (hewan mamalia berkantung), burung yang tidak dapat terbang seperti
kasuari (Casuarius casuarius) serta ikan air tawar yang berjenis sama. Hal ini
disebabkan karena Paparan Sahul adalah bagian dari lempeng landas kontinen
benua Sahul (benua Australia-Papua) yang terletak di lepas pantai utara Australia
dan lautan selatan pulau Papua. Paparan Sahul membentang dari Australia utara,
meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung
dengan Pulau Papua dan terdapat Kepulauan Aru yang menonjol di atas paparan
Sahul. Kepulauan Aru inilah yang menjadi pusat penyebaran fauna-fauna Paparan
sahul Karena tidak hanya kekayaan alam serta budaya yang dimiliki Indonesia
tetapi juga berbagai jenis fauna yang mulai langka atau terancam punah. Hal ini
menyebabkan Indonesia menjadi salah satu negara unggulan dalam hal pariwisata
karena memiliki daya tarik yang luar biasa bagi turis domestik maupun turis
mancanegara.
Lima pulau terbesar yang dimiliki Indonesia yaitu Pulau Sumatra, Jawa,
Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dengan kekayaan faunanya di setiap pulau di
Indonesia menjadi salah satu daya tarik bagi para turis untuk berkunjung ke
Indonesia. Pulau Jawa adalah pulau terbesar ke5 di Indonesia dan pulau terbesar
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
http://id.wikipedia.org/wiki/Australia_%28benua%29http://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Papuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Timorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Laut_Arafurahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pulau_Papuahttp://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Aru -
4
ke-13 di dunia, Pulau Jawa sebagian besar daerahnya terbentuk dari aktivitas
vulkanik, hal ini terbukti dengan jajaran gunung-gunung berapi ari timur hingga
barat. Bukan hanya menjadi pulau terbesar ke-5 tetapi Pulau Jawa juga menjadi
pelau terpadat di dunia karena sebanyak 60% penduduk Indonesia berada di Pulau
Jawa. Banyak sekali sejarah yang terjadi di Pulau Jawa mulai dari perkembangan
kerajaan Hindu-Budha, Kasultanan Islam, pemerintahan Kolonial Hindia-Belnda
serta menjadi pusat pergerakan kemerdekaan Indonesia. Tidak hanya sejarah yang
terbentuk di pulau ini tetapi Jawa telah memberikan dampak yang sangat besar
terhadap kehidupan sosial, politik dan ekonomi Indonesia. Secara administrasi
Pulau Jawa terdiri dari 4 provinsi yaitu: Provinsi Banten, Provinsi Jawa Barat,
Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur serta 2 daerah khusus yaitu
Daerah Khusus Ibukota Jakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Daerah Istimewa Yogyakarta dengan luas 3.185,80 km terdiri atas satu kota
madya dan 4 kabupaten, terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438
desa/kelurahan. Daerah Istimewa Yogyakarta atau disingkat DIY merupakan
daerah istimewa setingkat provinsi di Indonesia dan merupakan peleburan Negara
Kesultanan Yogyakarta dan Negara Kadipaten Paku Alaman. Daerah Istimewa
Yogyakarta atau seringkali disebut dengan Jogja, Yogya, Yogyakarta atau
Jogjakarta apapun sebutannya hal ini malah menambah keistimewaan Yogyakarta.
Walaupun memiliki luas terkecil kedua setelah DKI Jakarta di Pulau Jawa, DIY
ini terkenal di tingkat nasional dan internasional. Bahkan DIY telah menjadi
tempat tujuan wisata andalan setelah Pulau Bali. Wilayah DI Yogyakarta memiliki
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
5
potensi dan obyek daya tarik wisata yang tersebar di Kota Yogyakarta yang
menjadi tujuan wisata dan mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang
berkunjung baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara. Seiring
berjalannya waktu wisata atau berpergian mengunjungi suatu tempat bukan
merupakan hal yang mahal dan dalam rangka tertentu lagi tetapi wisata sudah
menjadi kebutuhan setiap orang untuk melepaskan kepenatan serta rasa lelah dari
rutinitas seharihari.
Hal ini tidak terlepas dari keistimewaan yang dimiliki DIY atau lebih
dikenal dengan Yogyakarta. Keistimewaannnya tidak hanya terletak pada tata
pemerintahan yang dipimpin seorang Gubernur dan dipilih secara turun temurun
dari anggota keluarga kerajaan Keraton Yogyakarta atau Keraton Ngayogyakarta
Hadiningrat tetapi juga terletak pada pariwisatanya, keanekaragaman tempat dan
objek daya tarik wisata yang dimiliki Yogyakarta mulai dari wisata budaya,
wisata sejarah, wisata belanja, wisata alam, wisata kuliner hingga wisata minat
khusus dan wisata alternative menjadikan Yogyakarta sebagai suatu tempat
dimana wisatawan bisa mendapatkan segala jenis wisata yang mereka inginkan
dalam satu kota. Semakin berkembangnya Yogyakarta yang dikenal sebagai
Kota Pelajar menjadi Kota Wisata. Yogyakarta memiliki objek wisata alam
buatan yang sudah diorganisir dan di dalamnya terdapat berbagai macam fauna
khas Indonesia dan fauna dari seluruh penjuru dunia yaitu Kebun Binatang
Gembiraloka yang telah berubah nama menjadi Gembira Loka Zoo. Gembira
Loka Zoo merupakan kebun raya dan kebun binatang satu-satunya di Yogyakarta,
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
6
ditempat ini para wisatawan bukan hanya melihat koleksi flora dan fauna yang
ada tetapi juga dapat menikmati wahana atau melihat atraksi yang ada.
Berdasarkan hal tersebut penulis memilih tema Atraksi Satwa Gembira Loka Zoo
sebagai Daya Tarik Kunjungan Wisata untuk Meningkatkan Kunjungan
Wisatawan sebagai judul Tugas Akhir penulis sebagai pemenuhan tugas akhir
penulis sebagai mahasiswa D3 Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas
Gadjah Mada.
B. Ruang Lingkup
Untuk menghidari pembahasan yang terlalu luas penulis menetapkan
beberapa rumusan masalah sesuai dengan tema dan judul untuk mempersempit
ruang lingkup pembahasan dalam penulisan tugas akhir ini.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan tema yang dipilih oleh penulis yaitu Atraksi Satwa Gembira
Loka Zoo sebagai Daya Tarik Kunjungan Wisata untuk Meningkatkan Daya
Kunjungan Wisatawan, penulis merumuskan masalah antara lain:
1. Apa saja kendala yang dihadapi pengelola atraksi satwa Gembira Loka
Zoo pada saat atraksi satwa berlangsung?
2. Bagaimanakah strategi peningkatan kunjungan yang dilakukan oleh
pengelola atraksi satwa di Gembira Loka Zoo dengan atraksi satwa
sebagai daya tarik utama kunjungan wisatawan?
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
7
D. Tujuan
Didasarkan pada batasan masalah yang ditetapkan oleh penulis maka tujuan
pembahasan masalah penulis adalah:
1. Untuk mengetahui apakah atraksi satwa memberikan pengaruh terhadap
daya kunjung wisatawan dan usaha apa yang dilakukan oleh pengelola
untuk menjadikan atraksi satwa sebagai daya tarik kunjungan Gembira
Loka Zoo.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengelola mengolah atraksi satwa agar
wisatawan tidak merasa bosan hingga menimbulkan minat kunjung
kembali dan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.
3. Untuk mengetahui kendala apa saja yang terjadi dalam atraksi satwa
Gembira Loka Zoo.
4. Untuk mengetahui bagaimana strategi pengelola atraksi satwa dalam
mengatasi kendala yang terjadi pada saat atraksi satwa sedang
berlangsung
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
8
E. Manfaat
1. Manfaat Bagi Penulis
Terdapat beberapa manfaat penulisan tugas akhir serta penelitian bagi
penulis dengan menggunakan Gembira Loka Zoo sebagai obyek penulisan, antara
lain:
a. Penulis dapat memenuhi tugas akhirnya sebagai mahasiswa D3
Kepariwisataan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada
b. Penulis dapat memiliki pengalaman baru dengan langsung terjun ke
lapangan yaitu di salah satu wahana di Gembira Loka Zoo dan dapat
berinteraksi dengan wisatawan.
c. Penulis dapat langsung mengaplikasikan ilmu yang didapat di bangku
perkuliahan seperti ilmu hospitality, bahasa inggris, perencanaan dan
ekowisata,
d. Penulis dapat mengetahui apakah atraksi satwa Gembira Loka Zoo dapat
menjadi daya tarik pendukung Gembira Loka Zoo dan adakah
peningkatan kunjungan wisatawan setiap tahunnya.
e. Penulis juga dapat mengetahui bagaimana cara pemilihan tempat untuk
satwa serta cara pemeliharaan dan tempat tersebut sudah tepat atau belum
bagi satwa serta dapat menimbulkan daya tarik kunjungan wisatawan.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
9
2. Manfaat Bagi Instansi yang Bersangkutan
Manfaat penulisan dan penelitian yang dilakukan penulis bagi instansi yang
terkait yaitu Gembira Loka Zoo, antara lain:
1. Gembira Loka Zoo dapat mengetahui apakah atraksi satwa yang ada
sudah menjadi daya tarik pendukung yang berdampak pada daya kunjung
wisatawan.
2. Gembira Loka Zoo dapat mengetahui peningkatan jumlah pengunjung
setiap tahunnya berdasarkan alasan wisatawan berkunjung dan dapat
dijadikan sebagai dasar pemasaran Gembira Loka Zoo.
3. Gembira Loka Zoo dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kebun
binatang berdasarkan pendapat wisatawan, hal ini dapat dijadikan sebagai
upaya pengembangan Gembira Loka Zoo agar lebih baik di masa yang
akan datang.
F. Tinjauan Pustaka
Dalam melakukan penelitian dan penyusunan tugas akhir dengan tema Daya
Tarik Wisata, penulis menggunakan beberapa penelitian ataupun penulisan artikel
yang terkait dengan tema yang dipilih oleh penulis, sebagai berikut:
1. Dalam penulisan artikel berjudul Tugas Akhir Endemic Zone KBS
Bertemakan Hutan Hujan Tropis untuk Menarik Minat Pengunjung
dikatakan bahwa Kebun binatang berawal dari kandang-kandang berisi
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
10
koleksi hewan liar yang disebut menagerie. Pada abad ke-2 SM,
Maharani Tanki dari Cina membangun "rumah untuk rusa", dan Raja
Wen dari Zhou memiliki kebun binatang Ling-Yu atau Taman
Kecerdasan seluas 600 hektare. Di antara tokoh terkenal yang juga
kolektor binatang adalah Raja Solomon dari Kerajaan Israel dan Yehuda
Bersatu, Raja Semirami and Ashurbanipal dari Assyria, dan Raja
Nebukadnezar dari Babilonia. Pada abad ke-4 SM, hampir semua kota-
kota besar di Yunani memiliki kebun binatang. Sewaktu melakukan
ekspedisi militer, Alexander Agung diketahui sering mengirimkan
binatang-binatang yang ditemuinya ke Yunani. Kaisar-kaisar Romawi
memiliki koleksi hewan pribadi untuk penelitian sekaligus diadu di
arena. Pada abad ke-19, sejarawan W.E.H. Lecky menulis tentang
perayaan adu hewan ala Romawi yang pertama diadakan tahun 366 SM:
Pada waktu itu, seekor beruang dan seekor banteng dirantai bersama-
sama, berguling dalam pertarungan ganas di atas pasir. Empat ratus
beruang dibantai dalam sehari di bawah perintah Caligula. Di bawah
perintah Nero, empat ratus harimau diadu dengan banteng-banteng dan
gajah-gajah. Dalam sehari, saat peresmian Colosseum oleh Titus, lima
ribu ekor binatang dibantai. Di bawah perintah Trajan. singa, harimau,
gajah, badak, kuda nil, jerapah, banteng, rusa, dan bahkan buaya dan ular
dijadikan tontonan baru yang menarik.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
11
2. Dalam penulisan artikel di http://news.detik.com oleh Muhajir Arifin
menuliskan tentang atraksi satwa yang berjudul Atraksi Lumba-lumba
di Taman Safari Prigen Masih Bisa Dinikmati Wisatawan menuliskan
bahwa sirkus lumba-lumba di Dolphin Bay, Taman Safari Indonesia II
Prigen, Jawa Timur, masih bisa dinikmati. Bahkan, wahana tersebut tidak
pernah dilewatkan wisatawan. Humas Taman Safari II Prigen Idam
mengatakan bahwa sirkus lumba-lumba bukanlah eksploitasi. Semua
hewan dirawat dengan baik dan diberikan tempat tinggal yang sangat
layak, baik dari segi ukuran maupun kualitas air.
G. Landasan Teori
Berikut adalah landasan teori berdasarkan teori-teori para ahli dan
perundang-undangan yang digunakan oleh penulis, antara lain:
1. Pengertian Kebun Binatang
Kebun binatang atau taman margasatwa atau lebih dikenal dengan nama
bonbin yang merupakan singkatan dari kebon binatang merupakan lahan hijau
terbuka buatan untuk memelihara hewan atau satwa dan dipertunjukan ke public.
Sebagian besar satwa yang ada adalalah binatang yang hidup di darat sedangkan
yang hidup di air berada dalam akuarium. Selain sebagai tempat rekreasi kebun
binatang juga memiliki fungsi sebagai tempat pendidikan, riset dan konservasi
binatang punahkarena berdasarkan SK Menteri Kehutanan No. 479/Kpts-II/1998
disebutkan tujuan utama kebun binatang sebagai lembaga konservasi adalah
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
http://news.detik.com/ -
12
sebagai tempat pemeliharaan atau pengembangbiakan satwa liar di luar habitatnya
agar satwa tersebut tidak punah. N amun dalam lampiran instruksi Menteri Dalam
Negeri juga disebutkan tujuan dari taman satwa (kebun binatang) adalah untuk
melestarikan satwa tersebut dengan mengembangbiakannya yang mempunyai
fungsi konservasi, pendidikan, penelitian dan sarana rekreasi.
2. Pengertian Daya Tarik Wisata
Menurut H. Kodyat dalam bukunya Sejarah Pariwisata dan
Perkembangannya Di Indonesia Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang
mendorong orang untuk berkunjung dan singgah di DTW yang bersangkutan.
Sedangkan menurut Nyoman S. Pendit dalam bukunya Ilmu Pariwisata tahun 1994
mendefiniskan Daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai
untuk dikunjungi dan dilihat.
Dari beberapa pengertian ahli terebut dapat ditarik kesimpulan bahwa daya
tarik merupakan segala sifat yang dimiliki oleh suatu obyek berupa keunikan,
keaslian dan berbeda dengan obyek yang lain sehingga dapat menimbulkan rasa
ingin tahu dan semangat wisatawan untuk berkunjung dan menjadikan tempat
tersebut sebagai tujuan kunjungan wisatawan.
3. Betti Mailizar (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Makalah Geografi
Pariwisata Tentang Daya Tarik Wisata menyebutkan bahwa menurut Karyono
(1997) suatu daerah tujuan wisata mempunyai daya tarik di samping harus ada
objek dan atraksi wisata, juga harus memiliki tiga syarat daya tarik, yaitu: (1) ada
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
13
sesuatu yang yang bisa dilihat (something to see); (2) ada sesuatu yang dapat
dikerjakan (something to do); (3) ada sesuatu sesuatu yang bisa dibeli (something to
buy). Serta dalam UU No. 9 tahun 1990 tentang kepariwisataan disebutkan bahwa
daya tarik wisata adalah suatu yang menjadi sasaran wisata terdiri atas : Daya tarik
wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang berwujud keadaan alam, flora dan
fauna. Daya tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum, peninggalan
sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata buru, wisata petualangan alam, taman
rekreasi dan komplek hiburan.
4. UU No. 10 tahun 2009
Undang Undang Republik Indonesia No 10 Tahun 2009 Tentang
Kepariwisataan:
Menimbang
Bahwa keadaan alam, flora dan fauna, sebagai karunia Tuhan Yang Maha
Esa, serta peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, serta seni dan
budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan sumber daya dan
modal pembangunan kepariwisataan untuk peningkatan kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat sebagaimana terkandung dalam Pancasila dan
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tuhan
1945.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
14
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan,
keindahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam,
budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan
kunjungan wisatawan.
5. Pengertian Atraksi Satwa
Menurut A.Yoeti dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Pariwisata
atraksi wisata adalah Atraksi itu merupakan sinonim dari pengertian
entertainment, yaitu sesuatu yang dipersiapkan terlebih dahulu agar dapat dilihat
dinikmati dengan melibatkan orang lain. Dari pengertian tersebut dapat diartikan
bahwa atraksi wisata adalah sesuatu yang menarik dapat dilihat, dirasakan,
dinikmati oleh wisatawan yang dibuat oleh manusia dan melibatkan manusia atau
hewan dan benda lainnya tetapi perlu dipersiapkan terlebih dahulu sebelum
diperlihatkan kepada wisatawan karena atraksi wisata juga menjadi daya tarik
wisatawan untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata atau obyek wisata. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa atraksi satwa merupakan salah satu contoh atraksi
wisata.
6. Pengertian Promosi
Promosi adalah salah satu bentuk Marketing yang dilakukan oleh suatu
perusahaan untuk berkomunikasi dengan pasar atau konsumennya. Promosi
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
15
dilakukan untuk memperkenalkan produk/jasa pada pasar karena produk yang
begitu bagus tidak akan terjual jika pasar belum pernah mendengar atau belum
pernah mencoba produk tersebut. Menurut William J. Stanton (2001 : 410) adalah
Promotion is the element in an organization Marketing mix that erves to inform,
persuade, and remind the market of the organization or product. Dalam bahasa
Indonesia berarti promosi adalah unsur dari bauran pemasaran suatu organisasi
yang bertujuan memberitahukan, membujuk dan mengingatkan pasar dari
organisasi/produk. Sedangkan menurut E. Jerome Mc. Carthy (2000 : 273) promosi
adalah suatu informasi komunikasi antara penjual dan pembeli untuk
mempengaruhi sikap dan kelakuan. Dari kedua pendapat ahli tersebut dapat
diartikan bahwa promosi adalah semua kegiatan untuk memperkenalkan,
menginformasikan, menyampaikan dan mengkomunikasikan suatu produk atau jasa
kepada pasar tentang keistimewaan, keunikan dan keberadaan produk tersebut
sehingga akan mendorong dan menimbulkan konsumen untuk membeli produk
tersebut.
H. Metode Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian
a. Tempat : Gembira Loka Zoo
b. Alamat : JL. Kebun Raya No. 2, Yogyakarta
c. No Telepon : (0274) 373861
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
16
d. Website : www.gembiralokazoo.com
e. Durasi PKL: 17 February 2014 1 7 Mei 2014
f. Jam Masuk PKL: 08.00 16.00 WIB
2. Metode Pengumpulan Data
a. Observasi Lapangan
Pengamatan dilakukan disetiap wahana dan kandang satwa dalam kurun
waktu tertentu. Pengamatan meliputi jumlah kunjungan wisatawan,
kondisi fisik wahana dan kandang, perlengkapan yang ada di wahana atau
tempat atraksi, loket dan kandang hewan serta keterampilan para pekerja
wahana (portir) dan pengurus binatang (keeper).
b. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada portir dan keeper mengenai tugas mereka
serta kepada para kepala unit mengenai pemilihan lokasi atraksi dan
pemilihan satwa untuk atraksi. Wawancara juga dilakukan kepada para
wisatawan mengenai atraksi satwa yang menjadi daya tarik pendukung
untuk wisatawan berkunjung.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
17
c. Studi Pustaka
Pengumpulan data dan pembahasannya secara kualitatif berdasarkan
pada wawancara, pengamatan, buku, peta, brosur dan flyer dari Gembira
Loka Zoo, jenis wahana dan atraksi wisata.
d. Dokumentasi
Pengumpulan data dalam bentuk dokumetasiyaitu berupa gambar, foto
dan lampiran. Alat yang digunakan berupa kamera dan voice recorder.
I. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini secara garis besar dapat
dijabarkan sebagai berikut:
Bab I yaitu pendahuluan pada bab ini berisikan latar belakang tema
panulisan, kemudian rumusan masalah, batasan masalah untuk mempersempit
pembahasan, tujuan pemecahan dan pembahasan masalah, manfaat penulisan bagi
penulis dan instansi yang terkait, tinjauan pustaka yang berisi penulisan yang
terkait dengan tema bahasan penulis, landasan teori yang digunakan penulis untuk
pembahasan serta metode pnelitian yang dilakukan penulis dalam pengumpulan
data untuk penulisan tugas akhir ini.
Bab II berisikan mengenai lokasi tempat/instansi yang digunakan untuk
praktek kerja lapangan (PKL) serta profil instansi tersebut. Dapat dijabarkan
secara lebih tereperinci mengenai instansi yang dijadikan tempat PKL penulis ini.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
-
18
Bab III berisikan analisis pembahasan masalah yang didasarkan dengan
landasan teori yang dipilih oleh penulis. Pembahasan dilakukan sesuai dengan dat
-data yang dikumpulkan selama dalam PKL oleh penulis.
Bab IV merupakan bab terakhir dalam penyusunan tugas akhir, pada bab ini
berisikan kesimpulan penulisan dan saran bersifat membangun yang diberikan
penulis kepada instansi yang terkait yaitu Gembira Loka Zoo.
ATRAKSI SATWA GEMBIRA LOKA ZOO SEBAGAI DAYA TARIK KUNJUGAN WISATA UNTUKMENINGKATKAN KUNJUNGANWISATAWANAZIMATI NUR F.T.NUniversitas Gadjah Mada, 2014 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/