BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

24
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang merupakan revisi dari UU No. 22 Tahun 1999 mengenai otonomi daerah, dapat dilihat bahwa otonomi daerah merupakan pemberian hak kepada daerah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah memiliki kebebasan untuk mempunyai ide dan kreativitas untuk dapat mengelola segala potensi daerah secara maksimal, sehingga segala potensi yang ada dapat meningkatkan pendapatan daerah. Namun demikian urusan daerah menjadi semakin besar. Oleh karena itu, dalam menyelenggarakan otonomi daerah diperlukan kesiapan dari pemerintah itu sendiri baik di bidang keuangan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana. Otonomi daerah memberikan prospek yang menjanjikan dalam hal penanaman modal dan investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Hal ini sejalan dengan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah salah satu kewenangan yang diberikan kepada Pemda adalah mengenai pengelolaan penanaman modal. Keadaan demikian telah mengarahkan pemerintahan kepada reinventing government atau yang dikenal dengan pemerintah wirausaha yang menuntut pemda untuk menawarkan potensi daerahnya dengan lebih baik ke pasar. Otonomi daerah memberikan keleluasaan pada pemerintahan daerah untuk merealisasikan visi dan misi serta rencana- rencana pembangunan wilayah dengan memobilisir kehadiran industri-industri andalan, kegiatan produksi dan perdagangan oleh perusahaan kecil dan menengah, serta usaha-usaha rumah tangga oleh masyarakat. Hal ini akan mendorong terbukanya lapangan pekerjaan yang berkorelasi dengan pendapatan penduduk. Selain itu modal yang ditanamkan investor akan mendorong keanekaragaman produksi dan bentuk kegiatan ekonomi di daerah. Kegiatan investasi ini kemudian akan berdampak pada percepatan pengembangan pembangunan ekonomi daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Transcript of BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar...

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berdasarkan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah yang

merupakan revisi dari UU No. 22 Tahun 1999 mengenai otonomi daerah, dapat

dilihat bahwa otonomi daerah merupakan pemberian hak kepada daerah untuk

mengatur rumah tangganya sendiri. Pemerintah daerah memiliki kebebasan untuk

mempunyai ide dan kreativitas untuk dapat mengelola segala potensi daerah

secara maksimal, sehingga segala potensi yang ada dapat meningkatkan

pendapatan daerah. Namun demikian urusan daerah menjadi semakin besar. Oleh

karena itu, dalam menyelenggarakan otonomi daerah diperlukan kesiapan dari

pemerintah itu sendiri baik di bidang keuangan, sumber daya manusia, sarana dan

prasarana.

Otonomi daerah memberikan prospek yang menjanjikan dalam hal

penanaman modal dan investasi yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi

daerah. Hal ini sejalan dengan UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Daerah salah satu kewenangan yang diberikan kepada Pemda adalah mengenai

pengelolaan penanaman modal. Keadaan demikian telah mengarahkan

pemerintahan kepada reinventing government atau yang dikenal dengan

pemerintah wirausaha yang menuntut pemda untuk menawarkan potensi

daerahnya dengan lebih baik ke pasar. Otonomi daerah memberikan keleluasaan

pada pemerintahan daerah untuk merealisasikan visi dan misi serta rencana-

rencana pembangunan wilayah dengan memobilisir kehadiran industri-industri

andalan, kegiatan produksi dan perdagangan oleh perusahaan kecil dan menengah,

serta usaha-usaha rumah tangga oleh masyarakat. Hal ini akan mendorong

terbukanya lapangan pekerjaan yang berkorelasi dengan pendapatan penduduk.

Selain itu modal yang ditanamkan investor akan mendorong keanekaragaman

produksi dan bentuk kegiatan ekonomi di daerah. Kegiatan investasi ini kemudian

akan berdampak pada percepatan pengembangan pembangunan ekonomi daerah

yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

2

Kabupaten Siak merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Riau. Diawal

Pemerintahan Republik Indonesia, kabupaten ini menjadi salah satu kecamatan di

bawah kabupaten Bengkalis. Kemudian pada 12 Oktober 1999 memisahkan diri

dari Bengkalis dan membentuk kabupaten sendiri bernama Kabupaten Siak

dengan ibukotanya Siak Sri Indrapura berdasarkan UU No.53 Tahun 1999.

Sebagai kabupaten yang tergolong muda, Pemkab Siak sedang gencar-

gencarnya menarik investor, baik lokal, nasional, maupun internasional untuk

menanamkan investasinya di Kabupaten Siak terkait dengan potensi-potensi yang

dimiliki oleh kabupaten ini. Saat ini potensi keunggulan yang dimiliki meliputi

berbagai bidang seperti pariwisata, industri, perkebunan, pendidikan, pertanian,

pertambangan dan lain-lain. Badan yang mengurus masalah penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang penanaman modal daerah dan pelayanan

perizinan terpadu adalah Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan

Terpadu (BPMP2T).

Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) merupakan salah satu potensi

yang saat ini menjadi andalan Kabupaten Siak. Kawasan ini direncanakan sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan

antisipasi terhadap kesinambungan bahan mentah di masa mendatang, sehingga

perlu kiranya untuk mengoptimalkan sector sekunder yaitu industri. Rencana

pembangunan kawasan Industri Tanjung Buton diharapkan akan mampu

mendorong perekonomian serta perbaikan struktur industri di Kabupaten Siak dan

Kabupaten/ Kota sekitarnya. Pemerintah Kabupaten Siak menyediakan lahan

seluas 600 ha kepada investor untuk berinvestasi. Dalam hal ini yang ditawarkan

kepada kepada investor adalah pembelian lahan dan penyewaan lahan, serta

pembangunan pabrik di kawasan industri. Perjanjian dengan investor asing yang

telah dilakukan diantaranya kerjasama dengan investor Korea untuk refinery,

investor dari India untuk Biofuel, serta penjajakan kerjasama dengan pihak Jepang

dan Malaysia dalam bidang pengembangan industri kelapa sawit dan turunannya.

Dalam rangka menarik investor untuk menanamkan modal, Pemkab Siak

menyediakan sarana dan prasarana infrastruktur yang menunjang bagi

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

3

kenyamanan investasi, seperti akses jalan, pelayanan terpadu satu atap, perizinan,

dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar investor merasa mudah untuk berinvestasi.

Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi

daerah. Untuk menarik perhatian para investor pemerintah merancang berbagai

penawaran kepada investor untuk menanamkan modal di daerahnya. Komunikasi

merupakan unsur penting dalam menunjang pemasaran yang efektif, karena

keberhasilan pemerintah daerah dalam menjual potensi daerah ditentukan oleh

pesan yang disampaikan kepada investor dan bagaimana pemahaman investor

terhadap pesan.

Hubungan investor merupakan salah satu fungsi PR yang bertugas

menyediakan informasi kepada investor dan membangun hubungan yang saling

menguntungkan dengan para investor dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.

Dalam rangka mencapai kesuksesan usaha, sebuah perusahaan harus bisa

memenuhi kebutuhan stakeholder-nya, termasuk kebutuhan akan informasi baik

informasi mengenai keuangan maupun non keuangan yang dapat memberikan

keyakinan bagi stakeholder atas nilai jual perusahaan itu sendiri.

Hubungan investor pada umumnya dilakukan oleh perusahaan. Namun

demikian melihat posisi pemerintah yang tidak hanya sebagai regulator, tetapi

juga sebagai fund manager yang berfungsi sebagai koordinator, fasilitator, dan

stimulator dalam investasi, Dalam posisi demikian pemerintah dituntut untuk

senantiasa membuat terobosan-terobosan kebijakan yang dapat menarik minat

investor untuk menanamkan modalnya di daerah. Maka tidak menutup

kemungkinan bagi pemerintah untuk melakukan praktik hubungan investor di

pemerintah daerah.

Otonomi daerah memberikan prospek yang menjanjikan bagi aktivitas

investasi di daerah yang mana dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Untuk menarik para investor menanamkan modal di daerah dibutuhkan strategi

yang tepat, termasuk dengan transparansi dan kejelasan informasi kepada para

investor.

Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) merupakan salah satu potensi

andalan Kabupaten Siak saat ini. Berbagai macam cara telah dilakukan untuk

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

4

menarik perhatian investor agar mau menanamkan modal di Kawasan Industri

seluas 600 ha ini, termasuk investor relations. Oleh karena itu peneliti tertarik

untuk meneliti lebih lanjut mengenai praktik investor relations sebagai usaha

menarik investor untuk menanamkan modal di KITB.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana praktik investor relations Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak dalam upaya menarik investor

untuk menanamkan modal di Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB)?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui praktik investor relations

Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

Kabupaten Siak dalam upaya menarik investor untuk menanamkan modal di

Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB)

1.4 Manfaat Penelitian

a. Untuk menambah khasanah ilmu komunikasi, khususnya dalam hal investor

relations dan penanaman modal daerah.

b. Hasil penelitian juga dapat digunakan sebagai informasi bagi peneliti lain

yang tertarik untuk mendalami penelitian mengenai investor relations dan

penanaman modal daerah.

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Public Relations dan Investor relations

Bagaimana pun sebuah perusahaan atau organisasi tidak dapat berdiri

sendiri tanpa dipengaruhi oleh publiknya. Perusahaan pun juga dituntut untuk

dapat menjalankan fungsinya sebagai organisasi yang berada di tengah-tengah

masyarakat, sehingga perusahaan membutuhkan pihak-pihak lain untuk mencapai

tujuan perusahaan. Disinilah public relations (PR) turut andil dalam sebagai

penjembatan hubungan perusahaan dengan publiknya.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

5

Menurut Cutlip, et al (2006:6) Public Relations (PR) adalah fungsi

manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan

bermanfaat antara organisasi dengan public yang mempengaruhi kesuksesan atau

kegagalan organisasi tersebut.

Tokoh professional dan akademik di bidang ini, Rex F.Harlow

mengumpulkan hampir 500 definisi yang ditulis antara tahun 1900-an dan 1976.

Dia kemudian mengidentifikasi elemen-elemen utamanya guna menunjukkan apa

itu PR, bukan sekadar apa yang dilakukan PR. Definisinya mencakup elemen

konseptual dan operasional:

Public Relations adalah fungsi manajemen tertentu yang

membantu membangun dan menjaga lini komunikasi, pemahaman

bersama, penerimaan mutual dan kerja sama antara organisasi dan

publiknya; PR melibatkan manajemen problem atau manajemen isu; PR

membantu manajemen agar tetap responsive dan mendapat informasi

terkini tentang opini public; PR mendefiniskan dan menekankan tanggung

jawab manajemen untuk melayani kepentingan public; PR membantu

manajemen agar tetap mengikuti perubahan dan memanfaatkan perubahan

secara efektif, dan PR dalam hal ini adalah sebagai system peringatan dini

untuk mengantisipasi arah perubahan (trends); dan PR menggunakan riset

dan komunikasi yang sehat dan etis sebagai alat utamanya.1

Peran humas, bukan hanya menyebarkan informasi kepada khalayak agar

mendapatkan opini dan penangkapan kesan mereka terhadap perusahaan. Humas

juga harus bisa membangun kepercayaan khalayak tentang perusahaan. Itulah yang

menyebabkan humas memerlukan komunikasi dua arah (two ways communication).

Secara umum, public relations merupakan fungsi manajemen yang

membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara

organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan

organisasi. Perusahaan tidak dapat berdiri sendiri, diperlukan tim yang dapat

membantu perusahaan mencapai tujuan perusahaan, sehingga diperlukan

komunikasi yang baik dengan semua public perusahaan agar tercipta win-win

1 Rex. F. Harlow, “Building a Public Relations Definition,” Public Relations Review 2, No. 4

(Winter, 1976):36. Terarsip dalam Cutlip. Et al. 2006. Effective Public Relations. New York:

Pearson Education Inc. hal 5.

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

6

solution. PR merupakan panca indera organisasi yang bertugas sebagai early

warning system, jika ada sesuatu yang dapat mengganggu eksistensi organisasi,

organisasi berkomunikasi dengan publiknya agar diperoleh penerimaan dan

pengertian bersama.

Terdapat berbagai macam fungsi PR, hal ini dikategorikan berdasar publik

yang dihadapinya. Menurut Public Relations Society of America (PRSA) fungsi-

fungsi tersebut adalah conselling, research, media relations, publicity, employee

relations, public affairs, government affairs, issue management, development/fund

raising, financial relations, industrial relations, multi-cultural relations, special

event, dan marketing communications.

Fungsi PR yang menangani hubungan dengan para investor atau para

shareholders disebut dengan investor relations (hubungan investor) atau financial

relations, atau corporate relations (hubungan perusahaan). Peran dari investor

relations adalah mengumpulkan materi-materi yang dibutuhkan dan

menyampaikannya kepada kelompok-kelompok yang berkepentingan. Tugasnya

adalah menyiapkan laporan tahunan, laporan triwulan, news release keuangan,

dan publikasi lainnya kepada audiens bidang yang spesifik ini.

Menurut Cutlip (2006:25), hubungan investor merupakan bagian dari PR

dalam perusahaan korporat yang membangun dan menjaga hubungan yang

bermanfaat dan saling menguntungkan dengan shareholder dan pihak lain di

dalam komunitas keuangan dalam rangka memaksimalkan nilai pasar.

The National Investor relations Institute (NIRI) mendefinisikan investor

relations adalah sebuah tanggung jawab manajemen strategis yang

mengintegrasikan keuangan, komunikasi, pemasaran, dan kepatuhan hukum

sekuritas untuk memungkinkan komunikasi dua arah yang paling efektif antara

perusahaan, komunitas keuangan, dan konstituen lain yang memberikan

kontribusi kepada perusahaan sekuritas untuk mencapai nilai wajar (NIRI, 2003).

Sebagaimana definisi yang disebutkan diatas investor relations adalah

gabungan antara fungsi komunikasi dan keuangan, yang menekankan bahwa

bukan hanya sebuah komunikasi melainkan komunikasi dua arah. Untuk

membangun hubungan yang kuat dengan investor, para praktisi IR harus

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

7

melakukan beberapa tugas-tugas yang kompleks, biasanya dimulai dengan riset

pasar untuk memahami persepsi investor dan merumuskan “investment story”,

kemudian mereka beralih ke mengidentifikasi investor yang paling cocok dengan

pesan yang telah dirancang tentang proposisi investasi di perusahaan. Setelah

diidentifikasi, strategi tersebut harus direvisi setiap tahunnya untuk memastikan

kevalidannya (Corbin:2004). Dalam Nasdaq (2001: 32) disebutkan bahwa terdapat

empat tahapan strategis program investor relations, yaitu:

1) Riset pasar, digunakan untuk mengembangkan pengetahuan dan keahlian

dalam pasar modal, proses investasi, termasuk memahami persepsi dan sikap

investor terhadap perusahaan, dan melacak kemajuan dalam proses

komunikasi.

Dalam riset pasar, terdapat tiga aktivitas yang dilakukan, yaitu:

a) Market Intelligence: Marketing intelligence merupakan mengumpulkan

dan memelihara kecerdasan pasar untuk memahami bagaimana pandangan

pasar terhadap perusahaan baik secara mutlak maupun relatif. Hal ini

penting dilakukan baik untuk strategi perusahaan maupun komunikasi

dalam rangka mengetahui bagaimana dan mengapa pasar berperilaku

terhadap perusahaan serta bagaimana pasar menetapkan harga saham.

b) Audience Analysis: yaitu siapa saja investor yang disasar, mengapa mereka

harus berinvestasi, apa yang harus dilakukan untuk membuat mereka

membeli lagi atau menjual, dan apa yang akan dilakukan oleh perusahaan

bila investor menyukai atau tidak menyukai perusahaan. Dengan

pengetahuan tersebut IR akan dapat menemukan kesamaan tipe dan

penerimaan, dan fokus komunikasi yang harus dilakukan bila berhadapan

dengan para investor.

c) Benchmark Surveys: Survei Benchmark merupakan hal penting lainnya

dalam riset pasar. Penelitian ini dilakukan oleh sebuah perusahaan dengan

melacak perubahan tingkat pengetahuan, persepsi, dan sikap investor

melalui wawancara. Penelitain ini biasanya dilakukan oleh pihak ketiga

(konsultan) agar investor lebih berterus terang dan mengarah ke hasil yang

lebih baik. Penelitian ini dapat digunakan untuk mengukur kemajuan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

8

perusahaan baik dari segi manajemen bisnis mauapun komunikasi. Hal ini

kemudian dikorelasikan terhadap penilaian dan harga saham untuk

menunjukkan nilai dari keputusan strategis maupun usaha komunikasi.

2) Pesan dan Pengembangan Informasi, bertujuan untuk mengkomunikasikan

kekuatan investasi, faktor utama dan poin-poin dari informasi penting kepada

pasar yang dapat membantu menciptakan nilai wajar (fair value). Pesan yang

terkandung didalamnya merupakan jawaban dari pertanyaan: Mengapa saya

harus berinvestasi di perusahaan tersebut?, atau mengapa saya harus

melanjutkan atau membeli saham lagi?, atau bagi para analis, mengapa saya

harus merekomendasikan saham kamu kepada pelanggan saya?

Yang diinginkan para investor adalah “higher returns”. Investor menanamkan

modalnya karena mereka percaya apabila mereka berinvestasi mereka akan

mendapatkan pendapatan dan laba yang lebih besar. Investor akan

menganalisis bagaimana perusahaan akan meningkatkan pendapatan mereka,

dengan analisis ini kemudian para investor akan mendefinikan nilai dari

perusahaan.

Terdapat tiga kategori informasi yang dibutuhkan oleh investor, yaitu: a)

keuangan dan informasi detail tentang operasi bisnis; b) Visi, misi, trategi,

arah, dan program perusahaan; c) konteks industri untuk perusahaan.

Informasi-informasi ini digunakan oleh para investor untuk memahami hasil

bisnis lebih lanjut, dan juga untuk membandingkan dengan perusahaan

lainnya. Melalui informasi tersebut mereka akan mengevaluasi kinerja dan

mendapatkan wawasan tentang perusahaan.

3) Alat komunikasi, yaitu media terbaik yang digunakan untuk menyampaikan

pesan dan informasi kepada pasar, investor, analis, dan distributor dengan cari

yang paling efektif. Terdapat beberapa media yang dapat digunakan sebagai

media komunikasi, yaitu: bahan cetak, video, layanan informasi elektronik,

pertemuan langsung, dan telepon.

a) Printed Materials (Bahan Cetak)

Bahan cetak merupakan program komunikasi dasar pada investor relations.

Hal ini termasuk dokumen Securities and Exchange Commission (SEC),

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

9

laporan 10-K, 10-Q, dan laporan 8-K, kemudian laporan tahunan atau

triwulan, profil perusahaan, newsletter, dan buku fakta (fact books).

Tabel 1.1: Alat Komunikasi Utama Investor relations

b) Electronic Information Services

Internet merupakan media baru yang tidak dapat diragukan kelebihannya

dalam hal kecepatan, dan tidak terbatasnya ruang dan waktu dalam

berkomunikasi. Memasukkan informasi ke dalam database elektronik

menambah kemampuan perusahaan dalam mencapai investor, analis, broker,

dan calon pelanggan pada waktu yang cepat dan tepat. Hal ini dapat membuat

baik itu perusahaan maupun investor memiliki kesempatan dalam mengakses

dan mendapatkan informasi dalam waktu yang bersamaan.

Websites merupakan salah satu bagian dari informasi elektronik. Yang penting

dalam mengelola sebauh situs Web IR perusahaan adalah menjaga ketepatan

dan perbaharuan isi konten, dan mendorong investor untuk kembali melihat

situs, dan membuat situs yang mudah digunakan.

Selain situs Web, perusahaan juga berhubungan dengan investor melalui e-

mail. Sekarang ini laporan triwulan keuangan, surat pernyataan, dan

pengumuman untuk conference calls dikirim melalui e-mail dan penggunaan

faksimili yang digunakan sebelumnya semakin menurun.

c) In-Person Meetings (Pertemuan Pribadi)

Hingga saat ini pertemuan tatap muka dengan perusahaan tetap menjadi

pilihan favorit bagi para investor. Investor mengamati dan menilai dari

Printed Materials Electronic

Information Services

In-person

Meetings Telephone Contact

SEC disclosure

documents

Proxy statements

10-K reports

Annual reports

Quarterly reports

Press release

Newsletters

Letters from CEO

Database services

like Business

Wire or PR

Newswire

EDGAR system

Internet–company

Websites, Nasdaq

Website, video or

Webcast

conference calls

E-mail

One-on-one

discussions

Group

presentations

One-on-one calls

Audio conference

calls

Video or Webcast

conference calls

Sumber: Nasdaq:38

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

10

presentasi yang diberikan oleh perusahaan, kemudian mereka jg menilai dari

cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Biasanya pertemuan

ini dilakukan pada kelompok besar oleh konferensi yang diadakan oleh

perantara dan analis untuk melakukan diskusi satu sama lain. Namun

demikian, beberapa investor lebih senang bertemu dalam kelompok kecil,

sehingga investor berkesempatan untuk bertanya lebih banyak, daripada hanya

mendengarkan presentasi.

d) Telephone Contacts (Kontak Telepon)

Dari semua metode komunikasi, telepon masih menjadi media favorit dalam

pertukaran informasi antara perusahaan dan investor. Kontak telepon sangat

efisien bagi kedua belah pihak dan memberikan kesempatan bagi investor

relations untuk mendapatkan nilai tambah, membantu analis, dan membantu

investor untuk lebih memahami perusahaan.

Sekarang telepon telah berkembang dan bisa melakukan panggilan konferensi

yang digunakan perusahaan untuk membahas hasil keuangan kuartal dengan

para analis, investor, dan perantara. Forum ini disukai karena sangat efisien

dan cermat dalam memberikan informasi. Telepon juga dapat melakukan

konferensi video, dan percakapan dalam e-mail melalui telepon seluler.

4) Administrasi perkantoran, yaitu melibatkan kegunaan staf, konsultan,

pemasok, teknologi, dan alat-alat lain yang digunakan untuk mengelola proses

hubungan investor pada tingka efisiensi tertinggi. Kebanyakan departemen

investor relations hanya memiliki sedikit staf, bahkan beberapa perusahaan

besar hanya memilik satu atau dua staf.

Pada perusahaan moderen, hubungan investor digerakkan oleh komputer.

Hampir semua informasi yang diperlukan diperoleh secara elektronik, dan

hampir semua informasi yang akan didistribusikan dibuat, diproduksi, dan

dikirimkan melalui komputer. Komputer memungkinkan investor relations

untuk meningkankan arus pesan dan informasi, dan lebih memahami

bagaimana perilaku pasar terhadap perusahaan, komputer juga digunakan

untuk mempersiapkan presentasi dan laporan, dan juga untuk bekerjasama

dengan manajemen lain dalam memajukan program investor relations.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

11

Dalam rangka mencapai kesuksesan usaha, sebuah perusahaan harus bisa

memenuhi kebutuhan stakeholder-nya, termasuk kebutuhan akan informasi baik

informasi mengenai keuangan maupun non keuangan yang dapat memberikan

keyakinan bagi stakeholder atas nilai jual perusahaan itu sendiri. Informasi yang

diberikan pun harus dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat menjawab

kebutuhan informasi para investor. Begitu pula dengan pemilihan media, agar

pesan yang dikembangkan bisa tepat sasaran.

Kelompok yang berperan penting dalam hal ini adalah investor potensial,

pemegang saham, analis keamanan, dan media keuangan. Keberhasilan sebuah

perusahaan bergantung pula pada keberhasilan pemegang saham dan keberhasilan

keuangan sebuah perusahaan yang didukung oleh peran investor relations (IR)

dalam mempertahankan dukungan para pemangku kepentingan dengan tujuan

memperoleh keuntungan yang diinginkan oleh perusahaan.

Tujuan utama dari aktivitas hubungan investor adalah untuk

menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh investor dalam membuat

keputusan alokasi modal. Lebih jauh lagi, aktivitas hubungan investor

dapat dipandang sebagai alat untuk mengurangi atau menurunkan under

atau overprice atas saham-saham perusahaan (Deller et.al.: 1999).2

Investor merupakan hal yang sangat penting, karena investor merupakan

sumber dari modal perusahaan atas saham yang ditanamkan oleh investor. Pada

umumnya para investor akan mencari informasi tentang suatu perusahaan terlebih

dahulu sebelum menginvestasikan modalnya. Peran IR disini adalah untuk

menyampaikan segala informasi yang dibutuhkan oleh investor tentang

perusahaan. Komunikasi dua arah yang diciptakan akan menciptakan

kesepahaman antara perusahaan. Kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang

investor relations (IR) untuk melakukan tugasnya adalah sebagai berikut:

1) Accounting

2 Terarsip dalam Djoko Sigit. 2004. Penggunaan Internet Sebagai Media Pelaporan Informasi

Keuangan : Survey Terhadap Home Page Perusahaan-Perusahaan Yang Listing Di Bursa Efek

Jakarta. Research Report Universitas Muhammadyah Malang. Melalui http://research-

report.umm.ac.id/index.php/research-report/article/view/97 diakses pada 12 Januari 2013 Pukul

10:48 WIB.

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

12

2) Communications

3) Finance

4) Investments

5) Management

6) Strategy

7) Writing

Pada umumnya hanya ada satu fungsi dari investor relations yaitu untuk

memaksimalkan nilai pasar perusahaan, sehingga perusahaan bisa memperoleh

jumlah yang maksimum dengan penukaran nilai saham yang paling kecil. Tugas

dari hubungan investor pada intinya berpusat pada komunikasi antara perusahaan

dengan investor mengenai nilai pasar saat ini dan potensi perusahaan kepada

investor. Dalam hal ini untuk mencapai tujuan yang spesifik investor relations

akan menggunakan berbagai macam alat untuk mencapai tujuan tersebut. dengan

para investor.

Menurut Bragg (2010:4) elemen dasar dari investor relations adalah

sebagai berikut:

1) Annual Report (Laporan tahunan). Seorang investor relations harus dapat

mengelola laporan tahunan dan menunjukkan hasil perusahaan untuk setahun

yang lalu dan menjelaskan tujuan dan prospek di masa depan kepada para

investor.

2) Annual meeting (pertemuan tahunan). IR bertanggung jawab pula dalam

mengatur pertemuan tahunan para pemegang saham, dimana dalam pertemuan

itu akan dipilih seorang dewan direksi.

3) Proxy Solicitation. IR bertanggung jawab untuk mengeluarkan permohonan

proxy tahunan. Proxy merupakan dokumen yang berisi informasi penting

tentang masalah perusahaan yang akan dibahas dalam pertemuan tahunan.

Dalam hal ini termasuk pemilihan dewan direksi, pengesahan akuntan

independen, rencana perusahaan, dan proposal pemegang saham. Pemegang

saham yang tidak dapat hadir dapat memberikan suara mereka melalui surat

kuasa dengan menandatangani dan mengirimkan kartu voting proxy.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

13

Informasi yang disajikan mengenai perusahaan merupakan titik tolak dari

keyakinan dan penilaian investor terhadap perusahaan yang akan berujung pada

keputusan investor. Investor seringkali memanfaatkan informasi yang

dipublikasikan, karena informasi tersebut mempunyai signal tentang prospek

suatu perusahaan di masa depan (Sulistyo:2005 dalam Puspitaningtyas: 2007).

Oleh karena itu informasi yang disajikan harus sesuai dengan kebutuhan investor

di pasar modal.

Pada era globalisasi ini, persaingan global sangat tangguh, sehingga

perusahaan tidak boleh hanya berpangku tangan dan hanya menunggu investor

datang kepada mereka. Investor relations bertanggung jawab untuk

mengkomunikasikan informasi keuangan mengenai perusahaan dan berusaha

meyakinkan, menarik dan mempertahankan minat investor terhadap perusahaan.

Dalam rangka mendekatkan diri dan menjalin hubungan dengan investor perlu

disiapkan berbagai macam hal yang dapat menjadi alat untuk mencapai tujuan

yang diharapkan, disinilah peran investor relations digunakan. Seorang investor

relations harus melaksanan tugasnya dengan baik dan benar karena investor

relations merupakan representasi dari perusahaan dimata investor dan komunitas

keuangan lainnya.

Dalam rangka mendekatkan diri dan menjalin hubungan dengan investor

perlu disiapkan berbagai macam hal yang dapat menjadi alat untuk mencapai

tujuan yang diharapkan, disinilah peran investor relations digunakan. Seorang

investor relations harus melaksanan tugasnya dengan baik dan benar karena

investor relations merupakan representasi dari perusahaan dimata investor dan

komunitas keuangan lainnya.

1.5.2 Investor relations dan Investasi Oleh Pemerintah Daerah

Pada dasarnya kegiatan investor relations dilakukan oleh perusahaan.

Namun mengingat keberadaan pemerintah dan perusahaan yang merupakan

sebuah sistem dan keduanya melakukan praktik menarik investasi. Terlebih

dengan adanya otonomi daerah yang memberikan kebebasan bagi pemerintah

daerah untuk mengelola segala potensi daerah, termasuk aktivitas investasi.

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

14

Investasi merupakan komitmen atas sejumlah dana/sumber daya yang

dilakukan saat ini dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan

(Tandelilin, 2001:3). Investasi dapat dilakukan oleh siapa saja, baik itu

perusahaan, perorangan, organisasi, termasuk pemerintah. Sejalan dengan UU No.

32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, dimana dalam era otonomi daerah

pemerintah daerah memiliki hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri,

termasuk dalam mengelola segala potensi daerah untuk meningkatkan pendapatan

daerah. Salah satu kewenangan yang diberikan undang-undang diatas adalah

mengenai pengelolaan penanaman modal. Hal ini tentu saja akan berdampak

dengan terbukanya lapangan pekerjan, dan modal yang ditanamkan oleh investor

akan mendorong keanekaragaman produksi dan bentuk kegiatan ekonomi di

daerah, yang tentu saja akan berdampak pula pada percepatan pembangunan

ekonomi daerah yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52

Tahun 2012 Tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Daerah pada Bab IV Pasal 9,

10, dan 11 disebutkan bahwa bentuk investasi pemerintah daerah meliputi

investasi surat berharga dan investasi langsung. Dimana investasi surat berharga

dilakukan dengan cara pembelian saham dan/atau pembelian surat utang,

sedangkan investasi langsung meliputi penyertaan modal pemerintah daerah

dan/atau pemberian pinjaman.

Menurut Chalid (2005:110), faktor-faktor yang menjadi parameter daya

tarik bagi para investor untuk menanamkan modal di daerah adalah tinggi-

rendahnya beban investasi yang terkait dengan masalah efektifitas dan efisiensi

prosedur perijinan, peraturan daerah terkait dengan pungutan daerah dalam pajak

dan retribusi, rendahnya tingkat korupsi, infrastruktur, perijinan dan kepastian

hukum atas hak guna tanah, dan kepastian atas peraturan ketenagakerjaan.

Dalam upaya menarik investor diperlukan suatu iklim investasi yang

ramah bagi investor (business friendly) agar tertarik untuk menanamkan modal

didaerah yang berujung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Komponen utama yang membentuk iklim investasi di daerah terdiri dari;

Kelembagaan pelayanan penanaman modal (16,9%), Promosi investasi daerah

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

15

(15,6%), Komitmen Pemerintah Daerah (20%), Infrastruktur (9,8%), Akses lahan

usaha (2,4%), Tenaga kerja (6%), Keamanan usaha (10,7%), Kinerja ekonomi

daerah (3,1%), dan Peranan dunia usaha dalam perekonomian daerah (3,6%).3

Investasi turut memberikan peranan dalam pembangunan daerah. Menurut

Praktiknya (2007:70) terdapat beberapa peranan investasi bagi pembangunan di

daerah, yaitu:

a) Sumber modal: Kegiatan usaha apapun yang dilakukan oleh siapapun

termasuk pembangunan daerah memerlukan modal, karena modal adalah

sumber energi baik untuk kelangsungan, pengembangan, maupun

pertumbuhan usaha. Untuk itu diperlukan adanya kegiatan investasi untuk

menjadi sumber modal bagi kegiatan pembanguna daerah. Modal tersebut

digunakan untuk menutupi kekurangan modal yang berasal dari dalam negeri.

b) Menambah lapangan kerja: Kegiatan investasi baik nasional maupun asing

akan meningkatkan kegiatan atau menghidupkan kembali sektor riil, yang

berdampak pula dalam penyerapan tenaga kerja, dan berefek pula untuk

mengurangi angka pengangguran.

c) Alih teknologi: Investasi asing khususkan diharapkan dapat memberikan alih

teknologi. Negara maju yang menanamkan modal di Indonesia juga membawa

teknologi yang maju dalam perusahaannya, sehingga dalam proses

produksinya yang mempekerjakan tenaga kerja Indonesia, mereka akan

menggunakan teknologi tersebut dan dapat menguasai teknologi yang dibawa

perusahaan asing tersebut.

d) Sumber pendapatan asli daerah: Investasi adalah salah satu sektor yang dapat

menjadi sumber pendapatan asli daerah. Sumbangan sektor investasi terhadap

pendapatan asli daerahpaling tidak dapat diperoleh dari peningkatan

pendapatan restribusi – restribusi daerah, peningkatan Pajak Bumi dan

Bangunan (PBB), peningkatan pendapatan dari devisa, penerimaan

pendapatan dari Pajak Penghasilan (PPh) Pribadi akan meningkat pula,

termasuk meningkatnya pendapatan masyarakatnya

3 http://www.tabloiddiplomasi.org/previous-isuue/171-mei-2012/1414-srategi-pengembangan-

potensi-ekonomi-daerah.html diakses pada 25 April 2013 Pukul 21:43 WIB.

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

16

Kebebasan pemerintah daerah dalam mengelola kekayaannya sendiri tentu

akan berdampak pula pada perubahan paradigma pemerintahan daerah, dari

pemerintahan birokratis bergeser menjadi paradigma pemerintahan wirausaha.

Menurut Osbone dan Gabler (dalam Bhinadi, 2005:60) terdapat sepuluh ciri dari

reinventing government atau pemerintahan wirausaha yaitu:

1) Pemerintahan katalis; pemerintah lebih diharapkan berperan sebagai

katalisator dan bukan sebagai pemain di pasar. Pemerintah lebih banyak

mengarahkan dan bukan melayani secara langsung.

2) Pemerintahan milik masyarakat; pemerintah diharapkan memberikan sebagian

wewenangnya kepada lembaga-lembaga sosial ekonomi untuk menjalankan

kehidupan ekonomi dan sosial di daerahnya.

3) Pemerintahan yang kompetitif; pemerintah diharapkan menyuntikkan

persaingan ke dalam pemberian pelayanan. Keuntungan yang nyata dari

kompetisi adalah efisiensi dan menghasilkan pendapatan lebih banyak.

4) Pemerintahan yang digerakkan oleh misi; kegiatan pemerintahan tidak lagi

digerakkan oleh peraturan namun pada misi yang hendak dicapai.

5) Pemerintahan yang berorientasi hasil; pemerintah membiaya outcome dan

bukan output.

6) Pemerintahan yang berorientasi pelanggan; pemerintah lebih memenuhi

kebutuhan pelanggan dan bukan birokrasi. Pemerintah menempatkan

pelanggan pada kursi pengemudi, artinya satu-satunya cara terbaik untuk

membuat pemberi jasa publik merespon kebutuhan pelanggan mereka adalah

menempatkan sumber daya di tangan pelanggan dan membiarkan mereka

memilih.

7) Pemerintahan wirausaha; menghasilkan ketimbang membelanjakan.

Pemerintah memberikan dorongan kepada setiap aparaturnya untuk

menghasilkan dan tidak semata-mata menghabiskan anggaran.

8) Pemerintahan antisipatif; mencegah daripada mengobati. Pemerintah harus

mampu mengantisipati kondisi di masa depan bukan menunggu apa yang akan

terjadi.

Page 17: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

17

9) Pemerintahan desentralisasi; pemerintah mendesentralisasikan organisasi

publik ke dalam manajemen partisipatif.

10) Pemerintahan berorientasi pasar; mendongkrak perubahan melalui pasar.

Pada paragdima ini pemerintah dituntut untuk menawarkan potensi daerah

yang mereka miliki secara lebih baik kepada pasar. Menurut Osborne dan Gabler

(1995) terdapat enam unsur pasar, yaitu: penawaran, permintaan, aksesabilitas,

informasi, peraturan, dan penjagaan.4 Pemerintah harus mampu menawarkan

potensi daerah yang diharapkan akan diminati oleh para investor. Kemudian

pemerintah harus jeli dalam mensegmentasi pasar, apakah investor yang disasar

berdaya beli atau apakah mereka mempunyai keinginan untuk menggunakan daya

beli yang mereka miliki. Hal penting lainnya adalah aksesabilitas, yaitu produk

atau potensi yang ditawarkan harus mudah dijangkau oleh investor. Poin

selanjutnya adalah informasi, termasuk didalamnnya informasi mengenai produk

yang ditawarkan, kemudian rencana investasi yang dilakukan mengenai

keuntungan yang didapatkan, jaminan kepastian usaha, SDA, SDM, dan

dukungan pemerintah setempat.

Salah satu bentuk pengembangan investasi daerah melalui pembentukan

kawasan industri yang tergolong dalam investasi langsung berupa penyertaan

modal atau peminjaman aset daerah. Kawasan industri merupakan sebuah

kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan

prasarana penunjang yang disediakan perusahaan industri. Salah satu keuntungan

pemerintah dalam pembentukan kawasan industri adalah dapat mempercepat

pertumbuhan industri di daerah. Bagi para investor, keberadaan kawasan industri

mempermudah mereka dalam masalah pencarian lahan dan perizinan, karena hal

tersebut sudah disediakan oleh kawasan industri. Hal inilah kemudian yang

menjadi daya tarik bagi sebuah kawasan industri, karean dapat mengurangi

masalah para investor untuk mendapatkan lahan untuk membangun pabrik, atau

4 Dalam Ardito Bhinadi,. 2005. Jurnal Ilmu Komunikasi FISIP UPN “Veteran”. Kampanye

Komunikasi Pemasaran Daerah Melalui Branding Communication. Volumer 3, Nomor 1, Januari-

April 2005.

Page 18: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

18

dapat mengurangi biaya yang diperlukan karena lahan dapat dibeli atau disewa

dengan biaya yang tidak terlalu mahal, terlebih dengan perizinan yang biasanya

berbelit-belit dan perlu merogoh kocek cukup banyak untuk mempercepat

masalah perizinan.

Investasi oleh pemerintah daerah dengan pihak ketiga (swasta) dalam

bentuk penyertaan modal atau pemanfaatan asset dapat meningkatkan pendapatan

asli daerah yang juga berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Investasi juga merupakan kekuatan untuk meningkatkan pembangunan daerah,

untuk itu pemerintah harus merancang dan melakukan strategi yang efektif dan

efisien untuk dapat menarik perhatian investor.

Saat ini telah terjadi perubahan paradigma pemerintahan daerah, dari

pemerintahan birokratis bergeser menjadi paradigma pemerintahan wirausaha,

dimana dalam kegiatannya pemerintah beroperasi dalam lingkungan yang

kompetitif yang menuntuk pemerintah untuk menawarkan potensi daerahnya

secara lebih baik kepada pasar.

Pada posisi inilah kemudian praktik investor relations dapat dilakukan.

Pemerintah tidak dapat hanya berpangku tangan menunggu kedatangan investor

ke daerah, namun juga melakukan usaha-usaha pendekatan kepada investor agar

tertarik untuk menanamkan modalnya di daerah.

Pemerintah dituntut harus mampu menawarkan potensi daerah yang

diharapkan akan diminati oleh para investor. Kemudian pemerintah harus jeli

dalam mensegmentasi pasar, apakah investor yang disasar berdaya beli atau

apakah mereka mempunyai keinginan untuk menggunakan daya beli yang mereka

miliki. Hal penting lainnya adalah aksesabilitas, yaitu produk atau potensi yang

ditawarkan harus mudah dijangkau oleh investor, kemudian informasi mengenai

produk yang ditawarkan, rencana investasi yang dilakukan mengenai keuntungan

yang didapatkan, jaminan kepastian usaha, SDA, SDM, dan dukungan pemerintah

setempat.

Sebagaimana filosofi umum investasi bahwa investasi akan selalu

memperhitungkan aspek keuntungan yang maksimum dengan resiko yang rendah,

kemudian resiko yang minimum untuk keuntungan tertentu. Oleh karena itu

Page 19: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

19

pemerintah daerah harus dapat merumuskan langkah-langkah yang strategis untuk

menarik investor dengan memperhitungkan aspek-aspek yang dapat

menguntungkan dan menghambat perkembangan investasi di daerah.

Peran investor relations dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam

menerjemahkan potensi-potensi dan peluang investasi di daerah kepada para

investor. Dalam programnya kemudian dimasukkan informasi-informasi yang

dibutuhkan oleh para investor seperti variabel-variabel ekonomi, politik dan

pemerintahan, sosial, pasar, dan persaingan serta kondisi geografi yang

merupakan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang investor relations.

1.6 Kerangka Konsep

Penerapan otonomi daerah memberikan wewenang kepada pemerintah

daerah untuk memanfaatkan segala potensi daerah demi meningkatkan

pendapatan daerah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui

investasi. Investasi dapat menciptakan nilai tambah dalam ekonomi, selain itu

juga dapat mendorong terbukanya lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan

masyarakat, dan menciptakan keanekaragaman produk dalam pasar.

Namun demikian mencari investor bukanlah hal yang mudah. Aspek

penting disini adalah perlunya suatu iklim investasi yang ramah bagi investor

(business friendly) untuk dapat menarik investor-investor dalam dan luar negeri

untuk menanamkan modal didaerah yang berujung pada peningkatan Pendapatan

Asli Daerah (PAD).

Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) adalah salah satu potensi yang

saat ini menjadi andalan Kabupaten Siak, Riau. Kawasan ini direncanakan sebagai

salah satu upaya untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam, dan

antisipasi terhadap kesinambungan bahan mentah di masa mendatang, sehingga

perlu kiranya untuk mengoptimalkan sektor sekunder yaitu industri. Dalam hal ini

jenis investasi yang ditawarkan kepada kepada investor adalah investasi langsung

berupa pembelian lahan dan penyewaan lahan, serta pembangunan pabrik di

kawasan industri.

Keberadaan sebuah kawasan industri tidak akan diketahui oleh para target

investor bila tidak ada upaya mengenalkannya kepada pasar. Untuk itu beberapa

Page 20: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

20

usaha telah dilakukan oleh pemerintah setempat dalam upaya menarik investor

untuk menanamkan modal di kawasan industri tersebut.

Otonomi daerah memberikan wewenang kepada pemerintah daerah dalam

hal pengelolaaan penanaman modal, sehingga tiap daerah berlomba-lomba untuk

melakukan percepatan investasi dalam upaya meningkatkan pendapatan daerah.

Pada kondisi pasar yang kompetitif tersebut, pemerintah dituntut untuk

menciptakan komunikasi yang efektif sebagai upaya menarik investor untuk

berinvestasi di daerah. Dalam hal ini perlu dilakukan komunikasi dua arah dengan

investor, yang dalam salah satu fungsi PR disebut dengan investor relations.

Pada dasarnya kegiatan investor relations dilakukan oleh perusahaan.

Namun mengingat keberadaan pemerintah dan perusahaan yang merupakan

sebuah sistem dan keduanya melakukan praktik menarik investasi. Terlebih

dengan adanya otonomi daerah yang memberikan kebebasan bagi pemerintah

daerah untuk mengelola segala potensi daerah, termasuk aktivitas investasi, untuk

diperlukan strategi yang efektif dalam upaya menarik investor salah satunya yaitu

menjalin hubungan dengan para investor.

Hal yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana praktik

investor relations yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak untuk menarik investor agar

menanamkan modal di KITB tersebut. Konsep yang akan digunakan dalam

penelitian ini disebutkan bahwa terdapat empat tahapan strategis investor relations

oleh Nasdaq (2001), yaitu riset pasar, pesan dan pengembangan informasi, alat

komunikasi, dan administrasi perkantoran yang digunakan. Namun demikian

peneliti hanya mengambil tiga tahapan yang diperkirakan sudah cukup untuk

menjawab rumusan masalah penelitian ini,

Pada tahap riset pasar seharusnya terdapat tiga macam hal yang harus

dilakukan yaitu: Analisis Audiens; Market Intelligence; dan Benchmark Survey.

Namun demikian dalam penelitian ini yang digunakan hanyalah analisis audiens-

nya saja, karena dua aktivitas lainnya pada umumnya dilakukan oleh investor

relations pada investasi dalam bentuk saham, sedangkan yang diteliti dalam

penelitian ini adalah bentuk investasi langsung. Pada analisis audiens akan dilihat

Page 21: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

21

siapa saja investor yang disasar oleh BPMP2T Kabupaten Siak untuk KITB, dan

alasan-alasan mengapa investor harus berinvestasi di KITB, sehingga dengan

pengetahuan mengenai investor ini akan dapat ditemukan kesamaan fokus

komunikasi yang harus dilakukan untuk berhadapan dengan investor.

Tahap selanjutnya adalah pesan dan pengembangan informasi. Tujuan dari

tahap ini adalah untuk mengkomunikasikan kekuatan informasi, seperti

keunggulan-keunggulan dan informasi penting mengenai objek investasi,

sehingga investor dapat memperkirakan keuntungan yang mereka dapatkan bila

berinvestasi.

Tahap ketiga adalah alat komunikasi, yaitu media yang digunakan untuk

menyampaikan pesan kepada investor, seperti bahan cetak, internet, pertemuan

langsung, dan telepon.

Melalui teori tersebut peneliti akan memaparkan bagaimana praktik

investor relations yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak untuk menarik investor agar

menanamkan modal di KITB.

1.7 Metodologi Penelitian

1.7.1 Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan

metode studi kasus. Dengan menggunakan metode ini diharapkan peneliti dapat

menjawab pertanyaan bagaimanakah praktik investor relations yang dilakukan

oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

Kabupaten Siak dalam upaya menarik investor untuk menanamkan modal di

Kawasan Industri Tanjung Buton. Alasan lain karena metode studi kasus adalah

metode yang menyelidiki sebuah fenomena yang sedang berlangsung dalam

konteks yang sebenarnya.5 Ada tiga jenis studi kasus, yaitu eksploratori,

eksplanatori, dan deskriptif. Jenis studi kasus yang dipakai dalam penelitian ini

5 Robert. K. Yin. 2003. Case Study Research, Design and Method. 3

rd ed. California : Sage

Publications, Inc. Hal. 13

Page 22: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

22

adalah studi kasus deskriptif. Studi kasus deskriptif dimulai dengan sebuah teori

deskriptif yang dapat mencapai kedalaman ruang lingkup fenomena.

1.7.2 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilakukan di lingkungan kerja Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak dengan alamat Kompleks

Perkantoran Sei Betung Kel. Kampung Rempak, Kecamatan Siak pada Juli 2013.

1.7.3 Fokus Penelitian

Penelitian ini akan difokuskan pada praktik investor relations yang dilakukan oleh

Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T)

Kabupaten Siak dalam upaya menarik investor untuk menanamkan modal di

Kawasan Industri Tanjung Buton.

1.7.4 Sumber Data

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer

dan sekunder.

a) Data primer berasal dari pihak-pihak yang berhubungan langsung dan

memahami objek penelitian.

b) Data sekunder merupakan dokumen-dokumen yang terkait dengan objek

penelitian yaitu Kawasan Industri Tanjung Buton.

1.7.5 Teknik Pengumpulan Data

Peneliti mengumpulkan data dengan teknik wawancara, dan analisis dokumentasi.

a) Teknik wawancara

Wawancara merupakan bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan

responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk tanya jawab dalam hubungan

tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang

melengkapi kata-kata secara verbal (Gulo, 2002:119).

Wawancara ini dilakukan kepada pihak-pihak yeng terkait dengan topik

penelitian, yaitu:

Page 23: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

23

1. Ir. H. Muhammad Wan Yunus, MT, selaku Komisaris PT KITB

2. Harpizon, SE, MM, selaku Kepala Bidang Promosi Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kabupaten Siak

Responden di atas merupakan responden yang memiliki data akurat dan

relevan dengan topik penelitian. Wawancara dilakukan secara mendalam dan

terbuka (indepth interview) dengan memanfaatkan interview guide sebagai dasar

permohonan data dan informasi yang dibutuhkan peneliti terhadap objek

penelitian.

b) Dokumentasi

Pengumpulan dokumen bertujuan memperoleh data primer dan sekunder

yang berkaitan langsung dengan penelitian. Data primer yang dibutuhkan adalah

data-data tentang sejarah dan struktur organisasi, strategi komunikasi yang

dijalankan, aktivitas/program yang dilakukan, media komunikasi yang digunakan,

dan lain-lain. Data sekunder berkenaan dengan teori-teori, pemikiran para ahli

public relations, kajian ilmiah, artikel (media cetak, internet) tentang investor

relations yang sudah dipublikasikan maupun yang belum serta arsip dan dokumen

penting lainnya.

1.7.6 Teknik Analisis Data

Data dalam penelitian ini adalah data mengenai praktik investor relations

yang dilakukan oleh Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu

(BPMP2T) Kabupaten Siak dalam upaya menarik investor untuk menanamkan

modal di Kawasan Industri Tanjung Buton yang didapatkan melalui wawancara,

dan studi dokumentasi.

Penelitian ini akan menggunakan teknik analisis data berupa pattern-

matching yang mana analisis data dilakukan dengan membandingkan teori dengan

prakteknya. Peneliti akan mengumpulkan data yang didapatkan baik berupa hasil

wawancara dan dokumentasi yang terkait dengan praktik investor relations

BPMP2T Kabupaten Siak, seperti investor yang disasar, pengembangan pesan,

dan media atau alat komunikasi yang digunakan untuk menjalin hubungan dengan

investor.

Page 24: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakangetd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/67078/potongan/S1-2013...Investasi merupakan salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah. Untuk

24

Setelah itu, peneliti akan membaca dan mengkategorikan data-data

tersebut berdasarkan teori yang didasarkan pada kerangka konsep. Selanjutnya

peneliti akan menganalisis data dengan cara melihat kesesuaian antara bukti

empiris di lapangan dengan proposisi-proposisi teoritis tentang investor relations.