BAB I - Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ......

97
TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH Oleh: Ngadimun Hd I. Pendahuluan Guru dan mulai jadi calon guru agar dapat melatih dirinya tentang cara menulis yang baik dan benar, dalam arti sesuai kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah. Jika terjadi tulisan siswa masih belum masuk nominasi dalam setiap lomba KIR, banyak jelek tata tulis dan tata bahasanya, tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, ini merupakan indikasi belum berhasilnya guru mengajarkan teknik penulisan ilmiah kepada siswanya. Kondisi ini mungkin disebabkan gurunya sendiri hanya menyuruh, memberi tugas dan belum dapat memberi contoh- contoh tentang teknik penulisan yang baik dan benar. Maka agar dipahami oleh semua guru dan para calon guru bahwa untuk bekal melatih penulisan karya ilmiah, harus memiliki keterampilan menulis yang memadai. Bahkan untuk keperluan pengembangan kemampuan profesional guru, mereka agar juga membekali dirinya terampil menulis dalam arti luas, yaitu dapat membuat karya tulis ilmiah. Secara sportif mari kita akui, kemampuan guru dalam membuat karya tulis ilmiah saat ini masih rendah, ini antara lain terlihat masih sedikitnya karya guru yang dimuat di media cetak. Maka jangan tunggu hari esok, mulai sekarang saja mari kita coba untuk mulai menulis. *) Disajikan pada diskusi Guru Pembina KIR SMP Kota Bandar Lampung, Tgl. 18 Mei 2004. **) Dosen FKIP Universitas Lampung

Transcript of BAB I - Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ......

Page 1: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

Oleh: Ngadimun Hd

I. Pendahuluan

Guru dan mulai jadi calon guru agar dapat melatih dirinya tentang cara

menulis yang baik dan benar, dalam arti sesuai kaidah-kaidah penulisan karya

ilmiah. Jika terjadi tulisan siswa masih belum masuk nominasi dalam setiap lomba

KIR, banyak jelek tata tulis dan tata bahasanya, tidak sesuai dengan kaidah bahasa

Indonesia baku, ini merupakan indikasi belum berhasilnya guru mengajarkan

teknik penulisan ilmiah kepada siswanya. Kondisi ini mungkin disebabkan gurunya

sendiri hanya menyuruh, memberi tugas dan belum dapat memberi contoh-contoh

tentang teknik penulisan yang baik dan benar. Maka agar dipahami oleh semua

guru dan para calon guru bahwa untuk bekal melatih penulisan karya ilmiah, harus

memiliki keterampilan menulis yang memadai. Bahkan untuk keperluan

pengembangan kemampuan profesional guru, mereka agar juga membekali dirinya

terampil menulis dalam arti luas, yaitu dapat membuat karya tulis ilmiah.

Secara sportif mari kita akui, kemampuan guru dalam membuat karya tulis

ilmiah saat ini masih rendah, ini antara lain terlihat masih sedikitnya karya guru

yang dimuat di media cetak. Maka jangan tunggu hari esok, mulai sekarang saja

mari kita coba untuk mulai menulis. Lalu, dilanjutkan dengan segera mengajak

kepada sebanyak mungkin siswa untuk mulai berlatih menulis.

Berdasarkan uraian di atas maka guru sebagai agen pembaharuan, perlu

menyiapkan anak didiknya untuk siap bersaing secara ketat di era globalisasi. Guna

memenuhi tuntutan ini, guru, calon guru, apalagi guru pembina Karya Ilmiah

Remaja (KIR) agar dapat ditingkatkan dan meningkatkan kemampuannya dalam

membuat karya tulis ilmiah. Selanjutnya, mari kita kembangkan diri kita dan

membina para siswa yang berpotensi menyusun Karya Ilmiah Remaja (KIR), agar

pada diri mereka terjadi proses belajar melakukan pengkajian, meneliti dan

melaporkan pemecahan masalah aktual yang telah dilakukan, semoga.

II. KETERAMPILAN YANG PERLU DIMILIKI PENULIS

Jangan masih juga belum tahu, sebenarnya jenis keterampilam apa saja yang

perlu dimiliki oleh setiap penulis karya ilmiah?. Beberapa di antaranya ialah:

*) Disajikan pada diskusi Guru Pembina KIR SMP Kota Bandar Lampung, Tgl. 18 Mei 2004.**) Dosen FKIP Universitas Lampung

Page 2: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

A. Membuat karya tulis ilmiah, tidak sulit

Jika disebutkan ‘keterampilan menulis’, bukan berarti hanya

berhubungan dengan cara atau teknik yang digunakan untuk melakukan

pekerjaan menulis agar diperoleh bentuk tulisan yang rapih. Dalam pengertian

yang luas, ‘keterampilan menulis’ bukan sekedar kecakapan menuliskan huruf

atau angka secara indah. Keterampilan menulis agar mencakup kemampuan

(1) menuangkan buah pikiran dan isi hatinya ke dalam tulisan yang baik dan

benar; dan (2) melakukan karya tulis ilmiah, dapat berupa artikel, hasil

penelitian ilmiah, kajian ilmiah, atau karya tulis ilmiah lainnya.

Banyak orang mengatakan bahwa membuat karya tulis ilmiah, yaitu

yang dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, adalah sulit. Sebenarnya

tidak demikian, jika kita memiliki jiwa yang optimistis, bukan pesimistis. Mari

kita ikuti motto yang mengatakan bahwa orang yang optimis akan memandang

sesuatu itu sulit tetapi sangat mungkin untuk dapat dilakukan, tentunya jika

mau berusaha mempelajari, menanyakan jika belum paham, melakukan latihan

agar dapat melakukannya. Jangan diikuti kata orang pesimistis yang

mengatakan bahwa sesuatu itu mungkin dapat dilakukan, tetapi sangat sulit,

lalu enggan bertanya, tidak mau mencoba dan melakukan latihannya, apalagi

terbawa oleh perasaan takut salah dan malas yang berkepanjangan.

Memang pada awalnya sering muncul pertanyaan-pertanyaan dari dalam

diri sendiri, yang nadanya menyurutkan dorongan (motivasi) dan kemauan

yang mulai timbul. Berbagai pertanyaan itu, misalnya “kapan saya akan mulai

menulis”, dapatkah saya menulis yang baik, bahan-bahan apa dan bagaimana

saya mengumpulkannya?”, dan pertanyaan-pertanyaan lain yang senada.

Menulis tidak dimonopoli oleh mereka yang mempunyai bakat menulis saja,

mereka yang tidak mempunyai bakatpun jika mau berlatih, dapat saja hasil

tulisannya lebih baik daripada yang berbakat tetapi tidak dikembangkan.

Untuk memberi dorongan kepada mereka yang masih ragu-ragu untuk mulai

menulis, Imam Syafe’i (1988) memberikan dorongan sbb.

“Menulis adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Berbakat menulis saja, tanpa mau berusaha belajar tentu tidak menjamin seseorang akan menjadi penulis yang baik. Seseorang yang berbakat menulis atau tidak berbakat menulis sama-sama mempunyai kesempatan untuk menjadi penulis. Tinggallah

2

Page 3: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

kesungguh-sungguhannya dalam belajar menulis yang lebih banyak menentukan keberhasilannya menjadi seorang penulis”

Among Kurnia Ebo (1995:13) juga memberi dorongan kepada kita sbb.

Sebenarnya setiap orang terpelajar (termasuk guru), bisa menulis artikel atau tulisan ilmiah populer. Tetapi kenyataannya, mengapa tidak semua orang terpelajar, bahkan sarjana sekalipun, bisa menulis artikel? Jawabannya sangat sederhana, karena tidak semua orang terpelajar memiliki kebiasaan menulis artikel atau tidak memiliki kebiasaan menulis. Berapa ratuspun teori teknis menulis artikel dipelajari, ia takkan pernah bisa menulis artikel jika tak pernah memaksa diri secara terus-menerus untuk menulis.

B. Teknik Penulisan

1. Memiliki kemampuan berbahasa Indonesia yang baik

Ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan dinyatakan mulai berlaku

sejak tanggal 17 Agustus 1972. Tetapi diberbagai media cetak ternyata

masih sering dijumpai kesalahan penggunaan bahasa Indonesia, umumnya

dikarenakan penulis yang kurang cermat, seperti penggunaan istilah yang

kurang tepat, pemenggalan kata yang tidak mengindahkan kaidah

pemenggalan kata, dan sebagainya. Kondisi ini masih sering mengundang

datangnya kritik yang ditujukan kepada para guru. Maka berbagai upaya

yang perlu dilakukan adalah: (1) periksa kembali secara cermat tulisan

Anda oleh Anda sendiri, (2) suruh orang lain juga memeriksa (menelaah)

tulisan Anda, (3) banyak baca tulisan penulis yang telah baik, dan (4) hal

yang masih belum jelas, konsultasikan dengan pakar atau KBBI.

Perbaiki kalimat berikut (Lomba PIR, 1991:37-38).- Kawasan Pantai Senggigi sampai akhir tahun 1990 terdapat SD sebanyak

7 buah.- Dan jika memungkinkan juga, dapat diungkap sampai sejauh mana

penyakit malaria . . . .

2. Pelajari teknik penulisan baku

Punyai keterampilan menulis dengan komputer secara memadai karena ini

akan menunjang diperolehnya tulisan yang baik. Berikut ini dikemukakan

beberapa di antaranya.

3

Page 4: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

a. Ukuran kertas

Penggunaan kertas untuk penulisan karya ilmiah antara lain dengan

ketentuan sebagai berikut,

1) ukuran kertas: A4 (21 cm x 29,7 cm), ada yang menentukan kertas

ukuran kuarto: 21,5 cm x 28 cm atau (Letter 8,5” x 11”),

2) jenis kertas: HVS 80 gram atau 70 gram, kertas sampul: buffalo, dan

3) warna kertas: putih, kecuali untuk sampul sesuai ketentuan khusus

b. Jenis huruf

Pengetikan dengan komputer pemilihan huruf dapat dilakukan secara lebih

rinci, untuk naskah dapat menggunakan huruf times new roman 12. Perlu

dipahami, mana pengetikan dilakukan pengetikan miring (Italic), tebal

(Bold), superscript atau subscript, simbol-simbol matematika, dan masih

banyak ketentuan lainnya.

c. Margin dan Spasi

1) Margin adalah jarak antara huruf dengan tepi kertas. Biasanya

digunakan pola 4-3-3-3, artinya margin kiri 4 cm, sedangkan margin

atas, bawah dan kanan 3 cm. Judul bab diketik berjarak 6 cm dari tepi

atas kertas.

2) Spasi, pengaturannya sebagai berikut.

- satu spasi untuk penulisan tabel, kutipan, judul, judul tabel/ gambar,

bibliografi, abstrak, dan daftar pustaka.

- dua spasi untuk pengetikan naskah secara umum, atau sesuai ketentuan

khusus.

- tiga spasi untuk pengetikan antara naskah dengan tabel atau gambar,

antar tabel atau antar gambar.

- empat spasi untuk pengetikan antara nama penulis pada abstrak dengan

baris pertama naskah, antara kata “daftar tabel” dengan baris pertama

judul tabel, antara kata “daftar gambar” dengan baris pertama judul

gambar, antara judul bab atau sub bab dengan naskah.

4

Page 5: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

d. Penomoran halaman, bab dan bagian-bagiannya

1) Secara umum nomor halaman ditulis di sudut kanan atas tanpa diapit

dengan tanda apapun, berjarak 1 spasi di atas margin atas dan 3 cm

dari tepi kanan kertas.

2) Halaman bab baru tidak diberi nomor, tetapi dihitung; atau diletakkan

di bawah tengah, jika nomor lainnya di kanan atas.

3) Mulai halaman pendahuluan sampai daftar pustaka diberi nomor

halaman dengan angka 1 dan seterusnya, sebelum halaman penda-

huluan diberi nomor angka Romawi kecil mulai dari angka i dan

seterusnya.

Penomoran Bab dan bagian-bagiannya (nomorisasi) dapat menggunakan

satu jenis pola di antara dua alternatif berikut.

BAB IA. ...............

1 ...............a. ...............

1) ...............a) ...............

(1) ...............(a) ...............

atau dapat menggunakan pola seperti berikut ini,

1. ...............1.1 ...............

1.1.1 ...............1.1.1.1 ...............

a. ...............b. ............... (setelah lebih dari empat angka, penomoran agar menggunakan huruf)

Penulis dapat memilih satu diantara keduanya, yang terpenting agar

konsisten (taat azas atau ajek) dalam menggunakannya. Masih banyak

ketentuan lain yang mengatur tentang tata-tulis dalam penulisan karya tulis

ilmiah, pembaca disarankan agar mempelajari hal tersebut dari buku-buku

sumber lainnya.

5

Page 6: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

C. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah

Berbagai pengarang buku penelitian ilmiah menyajikan kaidah-kiadah

penulisan yang saling berbeda. Namun secara umum mereka sebenarnya

mempunyai kesamaan pendapat. Berikut ini dikemukakan sekedar contohnya.

1. PENULISAN JUDUL:

Suharsimi (1991:28) mengemukakan bahwa judul penelitian agar

mencakup: sifat dan jenis penelitian, objek penelitian, subjek penelitian,

lokasi dan waktu penelitian.

Perlu diperhatikan pula tentang:

a. Mencerminkan jenis penelitian dan permasalahan yang akan diteliti;

b. Kejelasan dan kemenarikan judul penelitian;

c. Tingkat keringkasan dan kemudahan untuk dipahami; dan

Perbaiki judul berikut!

“Pemberdayaan Sampah di Lingkungan Sekolah Menjadi Pupuk Organik”

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

1. Penjelasan adanya kesenjangan antara keadaan yang ada atau te-

lah terjadi (sebenarnya) dengan sesuatu yang diharapkan;

2. Mengungkap fakta berupa data empiris yang menunjukkan adanya

masalah; dan

3. Penjelasan pentingnya masalah yang akan dikaji dalam penelitian;

4. Pada kalimat terakhir biasanya ditulis “Berdasarkan uraian di atas

maka perlu dilakukan penelitian yang berjudul . . . . . . . .

B. Rumusan Masalah (hal yang dipertanyakan)

1. Dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan;

2. Mempertanyakan hubungan atau perbedaan variabel-variabel

penelitian; dan

3. Mengarah pada pengajuan hipotesis (jika diperlukan).

6

Page 7: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Cermati, perbaiki rumusan masalah berikut!

Apakah pemanfaatan sampah dengan cara mendaur ulang dapat

meningkatkan kreatifitas, keterampilan, dan wawasan siswa?

C. Tujuan Penelitian (jawaban yang dicari)

1. Harus sinkron dengan rumusan masalah, ini penting;

2. Jika rumusan masalah ada dua, tujuan penelitian juga dua;

3. Menghubungkan variabel-variabel penelitian; dan

4. Harus sinkron dengan rumusan hipotesis (jika ada hipotesis)

D. Manfaat atau Kegunaan Penelitian

1. Manfaat secara teoretis, yakni dapat menambah khasanah pengeta-

huan dalam bidang yang dikaji.

2. Manfaat secara praktis, misalnya untuk perbaikan dan

pengembangan sesuatu.

3. Menarik dan memotivasi peneliti lain untuk melakukan penelitian

lanjutan atau hal-hal lain yang berkaitan yang perlu diteliti.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Teknik Penulisan Kajian Pustaka

1. Kepustakaan (teori, pendapat, dan hasil penelitian) yang disajikan

berkaitan variabel-vareiabel penelitian dan masalah yang dikaji.

2. Kepustakaan (teori, pendapat, dan hasil penelitian) diorganisir

secara logis.

3. Menempatkan kepustakaan (teori, pendapat, dan hasil penelitian

tersebut sebagai acuan kerangka pikir.

4. Mengutip hasil penelitian-penelitian yang relevan dan

menghubungkan hasil penelitian-penelitian tersebut dengan

penelitian yang dikaji. Ada dua jenis kutipan, yaitu kutipan

langsung dan kutipan tidak langsung. Punyai keterampilan

mengutip secara benar.

5. Tidak boleh kutipan dari internet terlalu banyak, teknis penulisan

sumber kutipan dari internet, misalnya: isi kutipan ……………

7

Page 8: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

http://ruangkreasikita.blogspot.com/2014/03/kurikulum-2013-

langkah-langkah-umum.html, diakses tanggal 20 November 2014

B. Kerangka Pikir

1. Menjelaskan argumentasi peneliti untuk menghubungkan variabel-

variabel penelitian (pada umumnya hubungan variabel bebas atau

independen dengan variabel terikat atau dependen).

2. Menyatakan adanya dugaan hubungan antara variabel-variabel

penelitian (variabel independen dan variabel dependen).

C. Merumuskan Hipotesis (jika diperlukan), rumusan hipotesis perlu:

1. Menjawab permasalahan yang tertuang dalam rumusan masalah;

2. Mendasarkan pada kerangka pikir; dan

3. Dapat dibuat dalam hipotesis statistik.

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan tempat penelitian

1. Menjelaskan tempat dan daerah penelitian;

2. Menjelaskan mulai dan berakhirnya pelaksanaan penelitian;

3. Adanya jadwal penelitian yang memuat rincian kegiatan

penelitian;

B. Populasi dan sampel

1. Jelaskan jumlah populasi (jika terhingga) dan karakteristik

populasi yang digunakan dalam penelitian

2. Lakukan teknik penentuan sampel (teknik sampling) secara

benar, yaitu dengan acak (random) atau tidak dengan acak (non

random)

C. Desain atau pendekatan penelitian diklasifikasi menjadi dua

kelompok (Suharsimi, 1991:73), yaitu: non eksperimen dan

eksperimen.

1. Non eksperimen mencakup: penelitian kasus (case studies),

penelitian komparatif, penelitian korelasi, dan historis.

8

Page 9: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

2. Sedangkan desain eksperimen atau penelitian yang dilakukan

dengan memberikan perlakuan (treatment), yaitu: eksperimen

murni (true experiment) dan kuasi eksperimen (quasi

experiment)

D. Instrumen Penelitian

Secara garis besar instrumen penelitian dibagi atas: tes dan non

tes. Tes digunakan untuk mendapatkan data yang berhubungan

dengan kompetensi, misalnya: prestasi belajar, kecerdasan (IQ),

kemampuan awal, dsb. Sedangkan non tes digunakan untuk

mendapatkan data non kompetensi, misalnya: minat, motivasi, sikap,

persepsi, dsb. Instrumen non tes seperti: angket, wawancara, check-

list, observasi, dsb. Instrumen yang baik harus memenuhi persyaratan

tertentu. Instrumen yang berbentuk tes, syarat yang harus dipenuhi

meliputi: (1) taraf kesulitan butir tes, (2) daya pembeda, (3) validitas,

dan (4) reliabilitas tes. Sedangkan instrumen yang berbentuk non-tes

diperlukan syarat: (1) validitas, dan (2) reliabilitas.

Pada artikel, misalnya yang mengangkat topik aplikasi

teknologi, pada metode penelitian dititik beratkan pada uraian

tentang prosedur kerja. Namanya prosedur kerja, maka perlu

dikemukakan langkah-langkah kerja suatu kegiatan secara rinci, dan

akan lebih baik jika disertai diagram atau gambar-gambar untuk

memperjelas pemahaman pembaca. Untuk keperluan ini, peneliti

agar menguasai program komputer secara lebih baik, misalnya

penggunaan program page maker, scanner untuk penampilan foto,

dsb.

E. Analisis Data

Analisis terhadap data yang terkumpul dilakukan sesuai dengan

desain penelitiannya, yaitu:

1. Jika penelitian tidak mengemukakan hipotesis (hanya dengan

anggapan dasar) maka dilakukan analisis deskriptif atau analisis

kualitatif.

9

Page 10: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

2. Jika penelitian mengemukakan hipotesis maka perlu dilakukan uji

hipotesis dengan analisis statistik, sesuai dengan jenis peneli-

tiannya. Untuk keperluan penelitian oleh siswa SMP, cara ini

belum diperlukan.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil penelitian tiada lain merupakan data yang telah terkumpul dan

telah dianalisis. Jika menggunakan analisis deskriptif, data telah disa-

jikan ke dalam bentuk tabel atau grafik; dan jika menggunakan

analisis statistik, telah diperoleh hasil analisisnya.

B. Pembahasan, adalah pekerjaan memaknai hasil penelitian yang selan-

jutnya digunakan sebagai dasar membuat kesimpulan hasil penelitian.

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan disusun berdasarkan pembahasan atas hasil penelitian,

ditulis dengan nomorisasi, dan singkat tetapi mengandung makna

yang padat.

B. Saran

Saran ditulis ditujukan kepada berbagai pihak terkait atau peneliti lain

agar dapat melakukan penelitian lanjutan.

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. (1991). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta.

------------------. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

-------------. (1995). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

Kurnia Ebo, Among. (1995). Kiat Menembus Kolom dan Rubrik Media Massa. Yogyakarta: Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia UGM.

10

Page 11: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Sudjana, Nana. (1987).Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Thesis-Disertasi, Sinar Baru, Bandung.

Sukamto. (1996). Materi Semiloka Penulisan Artikel dalam Jurnal. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Syafi’ie, Imam. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Dirjen Dikti.

LAMPIRAN

Lampiran perlu dibuat untuk menempatkan hal-hal yang diperlukan untuk

menunjukkan kebenaran kepada pembaca tentang tabel-tabel, gambar, atau foto-foto.

Ini semua diletakkan pada lampiran karena jika dimuat dalam bab-bab sebelumnya

akan tidak efisien karena memakan tempat terlalu banyak.

-------------------------------------

Khusus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)A. PERUMUSAN MASALAH

1. Perumusan masalah agar dijelaskan definisi, asumsi, dan lingkup yang menjadi batasan penelitian.

2. Rumusan masalah sebaiknya menggunakan kalimat tanya3. Mengajukan alternatif tindakan yang akan diambil dan hasil positif

yang diantisipasi.

B. CARA PEMECAHAN MASALAH1. Uraikan pendekatan dan konsep yang digunakan untuk menjawab

masalah yang diteliti2. Cara pemecahan masalah telah menunjukkan akar penyebab

permasalahan dan bentuk tindakan (action) yang ditunjang dengan data yang lengkap dan baik.

C. METODE PENELITIAN1. Uraikan secara jelas prosedur penelitian yang akan dilakukan.2. Kemukakan obyek, latar waktu dan lokasi penelitian secara jelas. 3. Prosedur dirinci dari perencanaan-tindakan-observasi/evaluasi-

refleksi, yang bersifat daur ulang atau siklis. 4. Tunjukkan siklus-siklus kegiatan penelitian. Jumlah siklus diusahakan

lebih dari satu siklus, meskipun harus diingat juga jadwal kegiatan belajar di sekolah per semester.

Daftar Pustaka

Sugiyono, Metodologi Penelitian Bisnis, Penerbit CV Alfabeta, Bandung, 1999.

11

Page 12: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Ibnu Hadjar, Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam Pendidikan, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996.

Sanapiah Faisal, Format-format Penelitian Sosial Dasar-dasar dan Aplikasi, Rajawali Pers, Jakarta, 1989.

Fred N. Kerlinger, Asas-asas Penelitian Behavioral, Gadjah Mada University Press, 1990.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, 1991.

McMillan, J.H. & Schumacher, S. Research in Education A concept Introduction (ed, ke-3). Glemview, IL. Scott, Foresman and Co, 1989.

Sutrisno Hadi, Metodologi Research, Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981.

Nana Sidjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Makalah, Skripsi, Thesis-Disertasi, Sinar Baru, Bandung 1987.

12

Page 13: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

a. Untuk hubungan dua variabel digunakan teknik korelasi, untuk data

interval dan atau rasio digunakan korelasi product moment (г),

sedangkan untuk data ordinal digunakan korelasi tata jenjang (rho), Untuk

data nominal dapat digunakan koefisien contingensi (c) melalui khi

kuadrat.

b. Untuk perbedaan dua variabel yang menyatakan variabel salah satu lebih

tinggi dari variabel yang lain, jika datanya berskala interval dan atau rasio

digunakan uji perbedaan rata-rata uji-t. Sedangkan jika datanya berskala

nominal atau ordinal dapat digunakan khi kuadrat.

c. Untuk interaksi variabel, terutama untuk data interval dapat digunakan

analisis varian (Anava) dengan F tes.

d. Untuk menguji sumbangan atau kontribusi dari variabel yang satu

terhadap variabel lainnya sehingga dapat memprediksi variabel yang satu

atas variabel lainnya digunakan regresi linier.

3. kk

13

Page 14: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

BAB II KARYA TULIS ILMIAH UNTUK JABATAN GURU

(Pertemuan ke 3 - 5)

SASARAN BELAJAR

Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa dapat :

1. menjelaskan tata tulis dalam penulisan karya ilmiah dalam segi ukuran kertas

(paper size), jenis huruf, spasi (line spacing), margin, dan penomoran

halaman dan bab/sub bab;

2. menjelaskan format halaman sampul (cover), daftar isi, daftar tabel, dan daftar

gambar, serta cara penulisan kutipan, penyajian tabel-tabel dan gambar-

gambar dalam penulisan diktat;

3. membuat kutipan dari berbagai buku sumber dalam penulisan diktat, dan

menuliskan daftar pustaka dengan benar;

4. menjelaskan ruang lingkup karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan

penghargaan angka kreditnya;

5. menulis diktat mata pelajaran di SD; dan

6. membuat out line buku pelajaran, modul, dan karya terjemahan.

PENDAHULUAN

Pada Bab I telah dipelajari penulisan huruf-huruf dan kata dengan tulisan tangan

secara benar, baik di buku maupun di papan tulis. Namun, jika belum tuntas, agar

terus diupayakan secara serius. Semboyannya, jangan jadi guru jika tulisan Anda

belum memenuhi standar minimal, dan ini merupakan prasyarat untuk

mempelajari materi berikutnya. Pada Bab II ini Anda memasuki teknik penulisan

karya ilmiah, jangan masih banyak terjadi kesalahan penulisan kosa kata dan

penyusunan paragraf. Pahami dan latihlah diri Anda untuk dapat menguasai

secara baik materi Bab II ini.

14

Page 15: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1. Ketentuan Umum Pengetikan

a. Ukuran kertas

Penggunaan kertas untuk penulisan karya ilmiah antara lain dengan

ketentuan sebagai berikut,

a) ukuran kertas kuarto : 21,5 cm x 28 cm (Letter 8,5” x 11”)

b) jenis kertas: HVS 80 gram, dan kertas sampul: buffalo, dan

c) warna kertas: putih, kecuali untuk sampul sesuai ketentuan khusus

b. Jenis huruf

1) Pengetikan dengan mesin ketik, untuk naskah dapat menggunakan

huruf pika (kapasitas 10 huruf per inci), dan untuk pengetikan tabel

atau keterangan gambar dapat digunakan huruf elit (kapasitas 12

huruf per inci) atau huruf mini (kapasitas 14 huruf per inci).

2) Pengetikan dengan komputer pemilihan huruf dapat dilakukan secara

lebih rinci, untuk naskah dapat menggunakan huruf times new roman,

atau Courier New ukuran 10 untuk program Word Star dan ukuran 12

untuk program Windows. Keunggulan pengetikan dengan komputer

antara lain dapat dilakukan pengetikan miring (Italic), tebal (Bold),

dan simbol-simbol matematik, dan masih banyak variasi dan

kemudahan lainnya.

c. Margin dan Spasi

1) Margin adalah jarak antara huruf dengan tepi kertas. Biasanya

digunakan pola 4-3-3-3, artinya margin kiri 4 cm, sedangkan margin

atas, bawah dan kanan 3 cm. Judul bab diketik berjarak 6 cm dari tepi

atas kertas. Untuk memudahkan pengontrolan margin, pengetikan

15

Page 16: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

dengan mesin ketik agar menggunakan pola yang diletakkan pada

lembar kedua.

2) Spasi, pengaturannya sebagai berikut:

- satu spasi untuk penulisan tabel, kutipan, judul, judul tabel/

gambar, bibliografi, abstrak, dan daftar pustaka.

- dua spasi untuk pengetikan naskah secara umum.

- tiga spasi untuk pengetikan antara naskah dengan tabel atau gam-

bar, antar tabel atau antar gambar.

- empat spasi untuk pengetikan antara nama penulis pada abstrak

dengan baris pertama naskah, antara kata “daftar tabel” dengan

baris pertama judul tabel, antara kata “daftar gambar” dengan baris

pertama judul gambar, antara judul bab atau sub bab dengan

naskah.

Penyetelan spasi, selain melihat petunjuk angka spasi, cekingnya

adalah jika rol mesin ketik diputar dua klek artinya satu spasi, tiga

klek adalah satu setengah spasi, dan seterusnya.

d. Penomoran halaman, bab dan bagian-bagiannya

4) Secara umum nomor halaman ditulis di sudut kanan atas tanpa

diapit dengan tanda apapun, berjarak 1 spasi di atas margin

atas dan 3 cm dari tepi kanan kertas.

5) Halaman bab baru tidak diberi nomor halaman, tetapi dihitung;

atau diletakkan di bawah tengah, jika nomor lainnya di kanan

atas.

6) Mulai halaman pendahuluan sampai daftar pustaka diberi

nomor halaman dengan angka 1 dan seterusnya, sebelum

16

Page 17: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

halaman pendahuluan diberi nomor angka Romawi kecil mulai

dari angka i dan seterusnya.

Penomoran Bab dan bagian-bagiannya dapat menggunakan satu jenis

pola di antara dua alternatif berikut.

BAB IA. ...............

1 ...............a. ...............

1) ...............a) ...............

(1) ...............(a) ...............

atau dapat menggunakan pola seperti berikut ini,

1. ...............1.1 ...............

1.1.1 ...............1.1.1.1 ...............

a. ...............b. ............... (setelah lebih dari empat angka, penomoran agar menggunakan huruf)

Penulis dapat memilih satu diantara keduanya, yang terpenting agar

konsisten (taat azas atau ajek) dalam menggunakannya. Masih banyak

ketentuan lain yang mengatur tentang tata-tulis dalam penulisan karya tulis

ilmiah, pembaca disarankan agar mempelajari hal tersebut dari buku-buku

sumber lainnya.

2. Ruang Lingkup Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru

Terlebih dahulu perlu dipahami, apakah yang dimaksud dengan

pengembangan profesi jabatan guru? Dalam buku Pedoman Penyusunan

Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan dikemukakan seperti berikut :

17

Page 18: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Pengembangan Profesi adalah kegiatan guru dalam rangka pengamalan ilmu dan pengetahuan, teknologi dan keterampilan untuk meningkatkan mutu baik bagi proses belajar-mengajar dan profesionalisme tenaga kependidikan lainnya maupun dalam rangka menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi pendidikan dan kebudayaan (Depdikbud, 1997:2).

Ruang lingkup karya tulis ilmiah di bidang pendidikan dalam pengembangan

profesi jabatan guru dikelompokkan menjadi:

1. Karya (tulis) ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi di bidang pendidikan.

2. Karya tulis atau makalah yang berisi tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidanag pendidikan.

3. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebar luaskan melalui media massa.

4. Prasaran yang berupa tinjauan, gagasan atau ulasan ilmiah yang disampaikan dalam pertemuan ilmiah.

5. Buku pelajaran atau modul. 6. Diktat pelajaran. 7. Karya penerjemahan buku pelajaran/karya ilmiah yang bermanfaat bagi

pendidikan (Depdikbud, 1997:4).

Perlu kita pahami bahwa besarnya angka kredit yang diberikan terhadap

karya tulis ilmiah seperti terlihat pada Tabel 3 di halaman berikut.

18

Page 19: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Tabel 3. Jenis Karya Tulis Ilmiah dan Angka Kreditnya

Unsur : Pengembangan ProfesiSub Unsur : Melaksanakan Kegiatan Karya

Tulis/Karya Ilmiah di Bidang PendidikanButir :

Ukuran Penilaian AngkaKredit

a. Karya Ilmiah hasil penelitian, pengkajian survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang dipu-blikasikan1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh depar-

temen yang bersangkutan

setiap karya 12,5

6

b. Karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey dan atau evaluasi di bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumentasikan di per-pustakaan sekolah1) Dalam bentuk buku2) Dalam bentuk makalah

setiap karya 84

c. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang dipublikasikan1) Dalam bentuk buku yang diterbitkan dan

diedarkan secara nasional2) Dalam majalah ilmiah yang diakui oleh

departemen yang bersangkutan

setiap karya 8

4d. Karya tulis berupa tinjauan atau ulasan ilmiah

hasil gagasan sendiri dalam bidang pendidikan yang tidak dipublikasikan, tetapi didokumen-tasikan di perpustakaan sekolah1) Dalam bentuk buku2) Dalam bentuk makalah

setiap buku 73,5

e. Tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan dan kebudayaan yang disebarluaskan melalui media massa

setiap tulisan yang merupakan satu-kesatuan 2

f. Menyampaikan prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah dalam pertemuan ilmiah

setiap kali2,5

g. Buku pelajaran atau modul1) Bertaraf nasional2) Bertaraf provinsi

setiap buku 53

h. Diktat pelajaran setiap diktat 1i. Mengalihbahasakan buku pelajaran/karya ilmiah

yang bermanfaat bagi pendidikanSetiap buku/kar-ya ilmiah 2,5

Sumber : Lampiran VIII Keputusan Mendikbud No. 25/1995 tgl.8-3-95 (Depdikbud, 1995:186-188)

19

Page 20: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Memperhatikan ruang lingkup karya ilmiah di bidang pendidikan di atas,

antara jenis satu dengan lainnya mempunyai tingkatan berbeda. Sebaiknya

guru agar memulai berlatih membuat karya tulis dari yang lebih mudah

(sederhana) menuju kepada yang lebih sulit. Misalnya, guru dapat berlatih

membuat diktat pelajaran terlebih dahulu, terus meningkat membuat tulisan

ilmiah populer (artikel) yang dapat dimuat di media massa, baru dilanjutkan

dengan membuat prasaran (makalah). Tahap berikutnya dapat berlatih

melakukan penelitian sederhana yang dilaporkan dalam bentuk karya tulis

ilmiah hasil penelitian, atau bagi yang menguasai bahasa asing dapat

menerjemahkan buku pelajaran dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.

Berikut ini akan dikemukakan ketentuan pembuatan karya tulis ilmiah secara

satu-persatu.

3. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru

a. Karya ilmiah dalam bentuk buku

Karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dapat berupa diktat, buku pelajaran,

modul, dan karya terjemahan. Agar karya tulis tersebut dapat diberikan

penghargaan angka kredit sesuai dengan Tabel 2 di atas, penulisannya agar

mengacu kepada kriteria penilaian yang telah ditentukan. Dalam buku

Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang Pendidikan

(Depdikbud, 1997:63-63) dikemukakan sebagai berikut

1) Diktat Pelajaran

Diktat adalah catatan tertulis suatu mata pelajaran yang dipersiapkan

guru untuk mempermudah atau memperkaya materi yang disampaikan

dalam proses belajar-mengajar. Persyaratan yang harus dipenuhi dalam

penyusunan diktat pelajaran adalah agar isinya berhubungan dengan

20

Page 21: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

tugas guru yang bersangkutan, sesuai dengan kurikulum, dan telah

disetujui serta disahkan oleh kepala sekolahnya. Guru SD sebagai guru

kelas, dapat membuat diktat pelajaran sejumlah mata pelajaran yang

diajarkan, dan setiap diktat memperoleh angka kredit masing-masing 1

poin.

Rambu-rambu yang perlu dipedomani dalam menyusun diktat ialah,a) biasanya diktat disusun untuk keperluan mengajarnya sendiri,b) jika diperbanyak, hanya diedarkan secara terbatas,c) ruang lingkup isi diktat terbatas hanya untuk beberapa kali pertemuan

(bila buku minimal mencakup satu catur wulan, dan d) kumpulan diktat setelah disempurnakan, dapat disusun dalam bentuk

buku pelajaran (Depdikbud, 1995:43)

Penyusunan diktat pelajaran minimal memuat hal-hal seperti berikut.

Bagian Pendahuluan meliputi:- Daftar isi- Kata pengantar, berupa penjelasan tentang tujuan diktat tersebut

Bagian isi memuat:- Judul Bab atau topik bahasan- Tujuan pembahasan topik bahasan- Uraian isi pelajaran- Penjelasan teori- Sajian contoh-contoh- Tugas atau soal latihan

Bagian Penunjang:- Daftar Pustaka

2) Buku pelajaran atau modul

Isi buku atau modul agar asli (bukan bajakan), dan sesuai dengan

kurikulum yang berlaku. Buku pelajaran yang bertaraf nasional agar

disetujui dan disahkan oleh Direktorat Sarana Pendidikan Ditjen

Dikdasmen, Depdikbud. Sedangkan buku pelajaran atau modul yang

21

Page 22: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

bertaraf propinsi agar disetujui dan disahkan oleh Kepala Kanwil

Depdikbud di provinsinya, serta digunakan di seluruh sekolah pada

propinsi yang bersangkutan. Jika guru telah sampai kemampuannya pada

menyusun buku pelajaran, perlu dipahami bagaimana penguasaan teknik

penyusunannya, agar karya karya yang dihasilkan ‘benar’ dan

bermanfaat bagi upaya peningkatan kualitas hasil belajar. Juga perlu

memenuhi persyaratan untuk memperoleh angka kredit bidang

pengembangan profesi guru. Kerangkanya, minimal memuat hal-hal

seperti berikut:

Bagian Pendahuluan:- Kata Pengantar (memuat penjelasan tujuan buku pelajaran)- Daftar Isi- Petunjuk penggunaan buku

Bagian Isi:- Judul Bab dan topik bahasan - Tujuan Pembelajaran Khusus- Uraian isi pelajaran dan penjelasan teori- Sajian contoh-contoh- Ringkasan isi pelajaran- Soal latihan

Bagian Penunjang:- Daftar Pustaka- Lampiran-lampiran

3) Karya Terjemahan

Karya terjemahan ialah mengalih bahasakan buku pelajaran atau karya

ilmiah yang sesuai dengan kurikulum atau bermanfat bagi pendidikan,

dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya, dan dari

bahasa daerah ke dalam bahasa Indonesia dan sebaliknya. Karya ilmiah

22

Page 23: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

ini agar disahkan kebenarannya oleh organisasi profesi atau sekurang-

kurangnya di tingkat kabupaten/kota.

RINGKASAN

Pemahaman dan keterampilan menulis, dalam tata penulisan agar memperhatikan

ukuran kertas, jenis huruf, spasi, margin, dan nomorisasi. Keterampilan dalam

teknik penulisan karya ilmiah perlu mematuhi: penulisan format halaman sampul

(cover), daftar isi, daftar tabel, dan daftar gambar, serta cara penulisan kutipan,

penyajian tabel-tabel, gambar-gambar, dan daftar pustaka dengan benar. Selain

karya tulis dalam bentuk penelitian sederhana, karya tulis untuk jabatan guru juga

mencakup: karya tulis ilmiah dalam bentuk buku, diktat mata pelajaran, modul,

dan karya terjemahan. Sudahkah Anda menguasai materi tersebut di atas? Anda

perlu mereview penguasaan Bab II, agar tidak menemui kesulitan dalam

melanjutkan mempelajari materi Bab III.

TUGAS LATIHAN

1. Diskusi kelas tentang ruang lingkup karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan

penghargaan angka kreditnya.

2. Dalam kelompok, mahasiswa membuat diktat untuk mata pelajaran yang

sesuai dengan pembagian masing-masing, lalu didiskusikan dalam kelas.

3. Membuat out line buku pelajaran, modul, dan karya terjemahan.

23

Page 24: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

BAB IIIKARYA TULIS ILMIAH POPULER

(Pertemuan ke 6 - 7)

SASARAN BELAJAR

Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa dapat:

1. membedakan berbagai jenis karya tulis ilmiah populer;

2. menjelaskan dan membuat out line karya tulis ilmiah populer;

3. membuat karya tulis ilmiah populer (dalam kerja kelompok) dan mendis-

kusikannya dalam kelas; dan

4. memproses karya tulis ilmiah populer yang layak muat untuk diusulkan di

mass media daerah atau ibukota.

PENDAHULUAN

Karya tulis ilmiah populer disebut juga artikel ilmiah merupakan salah satu jenis

karya ilmiah yang dihargai dengan angka kredit untuk jabatan guru. Melatih diri

membuat karya tulis ilmiah populer merupakan latihan awal untuk menyusun

karya ilmiah dalam bentuk penelitian sederhana. Jika Anda dapat mematuhi

kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah populer maka akan memperoleh banyak

pengalaman untuk membuat karya penelitian sederhana. Jangan bosan mencoba,

kalau sekali atau dua kali masih salah atau belum baik. Anda dikatakan sudah

berhasil menyusun karya tulis ilmiah populer yang baik, indikatornya mudah

saja, yaitu jika karya tulis ilmiah populer Anda sudah dimuat di mass media cetak

daerah atau ibukota. Mula-mula lakukan latihannya secara bersama dengan

kawan sejawat, untuk saling tukar pikiran dalam menuangkan ide-ide, semoga

Anda berhasil.

24

Page 25: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1. Pengertian Tulisan Ilmiah Populer

Karya tulis ilmiah dalam bentuk tulisan ilmiah populer di bidang pendidikan

yang disebar luaskan melalui media massa, juga sering disebut artikel.

Apakah yang dimaksud dengan artikel ? Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI), artikel ialah karya tulis lengkap di majalah, surat kabar,

dan sebagainya (Depdikbud, 1990:49). Ditinjau dari isinya, tulisan ilmiah

populer ada berbagai jenis, misalnya tentang ekonomi, teknik, elektronika,

pendidikan dan sebagainya. Kadar ilmiah dari setiap jenis tulisan ilmiah

populer banyak ditentukan oleh latar belakang pendidikan, wawasan dan

tentunya pengalaman menulis dari setiap penulisnya. Misalnya, tulisan ilmiah

populer di bidang pendidikan selayaknya banyak ditulis oleh guru atau

pendidik, karena merekalah orang-orang yang memiliki wawasan luas dan

mempunyai banyak pengalaman tentang proses pendidikan di lapangan.

Pada tingkatan ini (menulis artikel) penulis dituntut agar dapat mengerahkan

kemampuan menulis yang lebih baik dibandingkan dengan menyusun diktat

pelajaran. Namun Among Kurnia Ebo (1995:13) memberi dorongan kepada

penulis seperti berikut:

Sebenarnya setiap orang terpelajar (termasuk guru), bisa menulis artikel atau tulisan ilmiah populer. Tetapi kenyataannya, mengapa tidak semua orang terpelajar, bahkan sarjana sekalipun, bisa menulis artikel? Jawabannya sangat sederhana, karena tidak semua orang terpelajar memiliki kebiasaan menulis artikel atau tidak memiliki kebiasan menulis. Berapa ratuspun teori teknis menulis artikel dipelajari, ia takkan pernah bisa menulis artikel jika tak pernah memaksa diri secara terus-menerus untuk menulis.

2. Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah Populer

Slamet Soeseno dalam buku Teknik Penulisan Ilmiah Populer dalam Among

Kurnia Ebo (1995:17) mengemukakan lima langkah pokok penulisan artikel,

25

Page 26: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

yaitu penelaahan tema, memilih pola penggarapan, pengumpulan petunjuk

literatur (daftar pustaka), pengumpulan informasi paling aktual, dan

pembuatan catatan, barulah mulai menulis. Among Kurnia Ebo (1995:17)

mengemukakan langkah-langkah yang lebih sederhana dan rinci, yang intinya

seperti berikut:

Pertama, memilih topik, artinya memilih pokok permasalahan yang akan

disoroti, seperti tentang agama, pendidikan, politik, budaya, ekonomi, dan

sebagainya. Agar dipilih satu topik saja untuk satu artikel.

Kedua, menentukan tema. Setelah topik dipilih, lalu diteruskan dengan

menetapkan tema, karena tema adalah penyempitan dari topik. Tema

merupakan pikiran dasar, landasan cerita yang langsung menunjuk kepada

aspek-aspek permasalahan, yang dijabarkan ke dalam pembahasan dari awal

sampai akhir. Pembahasan agar jangan menyimpang dari tema sebagai relnya.

Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD, yaitu tentang:

IKIP, PGRI, dan Kesejahteraan Guru. (Suparlan, Republika: 25

Nopember 1995).

Nasib Guru. (M. Amien Rais, Republika: 28 Nopember 1996).

Bagaimana Seharusnya Menafsirkan NEM. (Ngadimun Hd, Lampung

Post: 4 Agustus 1997).

Guru Masa Depan. (Sunanto, Buletin Dinas P dan K Tk.I Lampung:

Februari 1998).

Upaya meningkatkan gairah belajar siswa menjelang Ebtanas. Belum

dibuat

Ketiga, mengumpulkan bahan, artinya sebelum kita mulai menulis terlebih

dahulu perlu dilakukan pengumpulan bahan-bahan, data atau keterangan yang

diperlukan sebagai bahan atau data pendukung tulisan yang akan disusun.

Bahan-bahan yang perlu dikumpulkan berkaitan dengan tema di atas, misalnya

26

Page 27: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

buku-buku tentang kiat belajar, keterangan-keterangan orang tua siswa, data

yang menggambarkan ketatnya persaingan merebut bangku di SLTP Negeri.

Keempat, membuat kalimat judul. Setelah topik, tema ditelaah secara jelas,

sambil mengumpulkan bahan-bahan, sebelum memulai membuat outline (draf

tulisan) sebaiknya ditetapkan dahulu kalimat judul. Ini akan digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan langkah-langkah berikutnya. Namun dapat saja

setelah penulisan berakhir, kalimat judulnya perlu dirubah.

Kelima, memilih pola penggarapan, artinya model pembahasan yang

digunakan dalam menulis artikel. Menurut Slamet Soeseno dalam Among

Kurnia Ebo (1995:19) mengemukakan lima pola artikel, yang intinya sbb.

a. pola pemecahan masalah, artinya penulis mengemukakan saran pemecahan

atau alternatif pemecahan suatu permasalahan,

b. pola pendapat dan alasan pemikiran, artinya pendapat dan pemikiran

penulis tentang suatu hal yang memerlukan pendapat publik,

c. pola kronologis, yaitu tulisan tentang jalannya peristiwa yang dikemukakan

secara kronologis (runtut) menurut waktu kejadian,

d. pola pembandingan, artinya penulis membanding-bandingkan antara dua

atau lebih hal, dengan tujuan untuk diketahui aspek untung-ruginya, atau

baik-buruknya, dan

e. pola abstraksi-deskripsi, artinya penulis mengabstraksikan dan menggam-

barkan suatu peristiwa yang dituangkan ke dalam bentuk tabel, grafik-

grafik yang disertai penjelasan-penjelasan, dengan tujuan agar pembaca

mudah memahami tentang sesuatu.

Penulis dimungkinkan menggunakan lebih dari satu pola sekaligus, jika

memang diperlukan untuk membuat lebih menarik atau lebih meyakinkan

kadar ilmiah dari suatu karya tulis.

27

Page 28: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Keenam, membuat garis besar atau kerangka karangan (outline). Garis besar

atau kerangka karangan dibuat agar dapat digunakan sebagai pedoman tentang

aspek-aspek apa saja yang akan dibahas. Apa-apa yang perlu dikemukakan

dan bagaimana menyusun kalimat-kalimat pendahuluan, agar pembaca tertarik

ingin mengetahui isi artikel. Pada bagian isi hal apa dulu yang perlu

dikemukakan, dilanjutkan dengan hal-hal apa dan akhirnya apa-apa yang perlu

dikemukakan pada bagian penutup. Bagi orang yang telah terbiasa menulis,

outline hanya dibuat sekedarnya saja, bahkan ada yang langsung menulis.

Sekedar contoh, outline dengan tema ‘Bagaimana Seharusnya Menafsirkan

NEM’, seperti berikut ini.

Bagaimana Seharusnya Menafsirkan NEM Judul

Pendahuluan- Isu di masyarakat tentang pembicaraan NEM di awal tahun ajaran Pendahuluan- Pengertian NEM

Bagaimana seharusnya menafsirkan NEM ?- Oleh Kepala Sekolah, Guru, dan Instansi terkait- Orangtua-pun perlu tahu menafsirkan NEM

Upaya peningkatan kualitas tamatan SD- Perlu program yang jelas- Ditentukan oleh usaha bersama dan terpadu

Beberapa pihak yang menentukan akan sejauh mana kualitas murid tamatan SD - Pengawas Isi- Kepala Sekolah- Guru kelas- Orang tua siswa

Kesimpulan - Kesimpulan pembahasan di atas, dan penekanan dengan kata-kata kunci

Kesimpulan

28

Page 29: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Ketujuh, memulai atau membuka karangan. Bagi penulis pemula, sering

mengalami kesulitan saat memulai mengarang. Hanya untuk membuka

karangan sering dilakukan sampai berjam-jam, bingung apa yang akan ditulis

terlebih dahulu, yaitu yang enak dan dapat menarik perhatian pembaca.

Among Kurnia Ebo (1995:19-20) memberi alternatif bahwa beberapa jenis

intro (pembuka) tulisan yang dapat digunakan antara lain intro: statemen,

abstraksi, analogi, narasi, deskripsi, cuplikan kata mutiara atau karya sastra,

sapaan langsung, atau intro pertanyaan. Tinggal memilih mana yang disukai

dan sesuai dengan tema tulisan.

Kedelapan, membangun dan menutup karangan. Setelah penulis berhasil

membuka suatu tulisan, selanjutnya gagasan-gagasan berikutnya mudah terus

mengalir. Penulis tinggal menyusun dari kalimat ke kalimat dalam satu alenia,

dan dari alenia ke alenia, tentunya jika dapat tetap berpedoman kepada outline.

Dimungkinkan setelah penulisan berjalan, perlu merubah outline karena ada

yang tidak sesuai. Dalam menutup tulisan, pembaca diajak kepada kesimpulan

dari semua yang dikemukakan dalam pembahasan sehingga setelah selesai

membaca suatu tulisan, dapat memperoleh kesan atau memahami inti

permasalahannya.

Satu hal yang perlu diperhatikan bahwa tulisan ilmiah populer (artikel) agar

tidak keluar dari spesialisasi keahlian kita masing-masing. Satu contoh, guru

SD tulisannya dengan topik seputar pendidikan SD, yang berpendidikan S1

Bahasa Indonesia agar selalu memilih topik seputar bahasa Indonesia. Sebab

jika menyimpang, resikonya tidak dapat diperhitungkan untuk memperoleh

angka kredit di bidang pembinaan profesi. Mass media cetak siap menampung

tulisan kita, baik itu surat kabar, majalah atau buletin. Jika diperlukan, dalam

buku Kiat Menembus Kolom dan Rubrik Media Massa (Among Kurnia Ebo,

29

Page 30: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1995:74-75) dimuat 49 alamat lengkap surat kabar dan tabloid yang terbit di

Indonesia.

RINGKASAN

Karya tulis ilmiah populer merupakan salah satu jenis karya ilmiah yang dihargai

dengan angka kredit. Mematuhi kaidah-kaidah penulisan karya ilmiah populer

akan memperoleh banyak pengalaman untuk membuat karya penelitian

sederhana. Indikator Karya ilmiah populer yang baik jika bisa dimuat di mass

media cetak daerah atau ibukota. Lakukan langkah-langkah penyusunannya

secara cermat, yaitu: memilih topik, menentukan tema, mengumpulkan bahan,

membuat kalimat judul, memilih pola penggarapan, membuat garis besar atau

kerangka karangan (outline), memulai atau membuka karangan, membangun dan

menutup karangan.

TUGAS LATIHAN

1. Mahasiswa berlatih membuat out line karya tulis ilmiah populer.

2. Dalam kelompok, mahasiswa membuat karya tulis ilmiah populer dan

mendiskusikannya dalam kelas.

3. Mahasiswa memproses karya tulis ilmiah populer yang layak muat untuk

diusulkan di mass media cetak daerah atau ibukota.

30

Page 31: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

BAB IVTEKNIK PENELITIAN SEDERHANA BAGI JABATAN GURU

(Pertemuan ke 8 - 12)

SASARAN BELAJAR

Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa dapat :

1. Membedakan antara pengertian penelitian tindakan kelas, penelitian deskriptif,

dan penelitian evaluasi.

2. Menjelaskan karakteristik penelitian tindakan kelas

3. Menyusun satu proposal secara kelompok dengan jenis penelitian sesuai tugas

masing-masing kelompok.

4. Memperbaiki proposal masing-masing kelompok berdasarkan masukan dalam

diskusi kelas.

PENDAHULUAN

Pada bab ini Anda diajak untuk memahami berbagai jenis penelitian ilmiah. Namun,

selanjutnya jenis penelitian yang akan diperdalam dalam mempelajarinya adalah

penelitian tindakan kelas (PTK). Dimulai dari memahami pentingnya guru perlu

melakukan PTK, dilanjutkan dengan berlatih menyusun usulan (proposal) dan

melakukan penelitian PTK akhirnya guru akan memperoleh manfaat bagi

peningkatan mutu pembelajaran. Jika mutu pembelajaran meningkat, diharapkan

akan berdampat terhadap meningkatnya prestasi belajar siswa. Di samping akan

tercapainya tujuan tersebut, dari hasil PTK tersebut guru juga akan memperoleh

penghargaan angka kredit dari unsur pengembangan profesi, semoga.

1. Jenis-jenis Penelitian Ilmiah

Terlebih dahulu perlu dikemukakan apakah yang dimaksud dengan ‘penelitian

ilmiah’ itu. Banyak hal dan aspek yang perlu dipelajari, jika kita ingin memiliki

kemampuan untuk dapat memahami seluk-beluk dan melakukan penelitian ilmiah.

31

Page 32: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Dalam uraian berikut ini dikemukakan Menurut Kerlinger (1990:17) penelitian

ilmiah adalah penyelidikan yang sistematis, terkontrol, empiris dan kritis, tentang

fenomen-fenomen alami, dengan dipandu oleh teori dan hipotesis-hipotesis

tentang hubungan yang dikira terdapat antara fenomen-fenomen itu. Batasan lain

mengemukakan bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan pengkajian terhadap

suatu permasalahan yang dilakukan berdasarkan metode ilmiah, bertujuan untuk

memperoleh pengetahuan ilmiah dari hal yang dipermasalahkan (Depdikbud,

1995:12). Memperhatikan batasan di atas, disimpulkan bahwa penelitian adalah

kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah, untuk mencari

jawaban atas suatu permasalahan.

Jenis penelitian apakah yang dapat dilakukan guru SD? Dalam buku Pedoman

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (Depdikbud, 1995:70-71) dikemukakan bahwa

jenis penelitian seperti penelitian historis, penelitian deskriptif, penelitian

pengembangan, penelitian kasus dan penelitian lapangan, penelitian korelasi,

penelitian sebab-akibat, penelitian eksperimen sungguhan, penelitian eksperimen,

dan penelitian tindakan kelas (PTK). Memperhatikan kemampuan guru SD dalam

membuat karya ilmiah, diprediksikan belum dapat melaksanakan semua jenis

penelitian tersebut di atas. Mengingat kepentingannya untuk meningkatkan output

tamatan SD, agar diprioritaskan pada jenis penelitian tindakan kelas dan

penelitian deskriptif. Perlu dipahami bahwa langkah kerja penelitian untuk

memperoleh angka kredit pengembangan bagi jabatan guru perlu mendapat

bimbingan dan penilaian dari ahli di bidang penelitian pendidikan. Banyak buku-

buku penelitian yang dapat dijadikan acuan dalam melakukan pekerjaan

penelitian, seperti Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang pendidikan

dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru oleh Depdikbud, Prosedur

Penelitian, dan Manajemen Penelitian keduanya oleh Suharsismi Arikunto. Untuk

32

Page 33: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

penelitian behavioral dapat merujuk buku Asas-asas Penelitian Behavioral oleh

Kerlinger Fred N (terjemahan), Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Buku I-IV masing-masing disusun oleh Suyanto, Sudarsono, F.X., Sumarno, dan

Noeng Muhajir, dan masih banyak lagi lainnya. Jika mau mempelajari berbagai

buku yang memberikan tuntunan cara melakukan penelitian, mendiskusikannya

bersama teman sejawat, dan tidak segan-segan bertanya kepada para ahli di bidang

penelitian serta mau melakukan latihan-latihan, maka guru SD-pun dapat memiliki

keterampilan meneliti yang memadai. Penelitian yang dianjurkan bagi guru untuk

pengembangan profesinya adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR).

2. Penelitian Tindakan Kelas

Dikemukakan oleh Wardani, dkk.(2003:1.4-1.6) bahwa yang dimaksud dengan

penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya

melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya agar hasil

belajar siswa meningkat. Adapun karakteristik PTK paling tidak terlihat adanya

ciri-ciri sebagai berikut.

a. Guru menyadari bahwa praktik pembelajaran yang selama ini dilakukan di

kelas ada yang perlu diperbaiki. Misalnya, metode pembelajaran yang kurang

tepat, tidak menggunakan alat bantu mengajar, pemberian tugas yang kurang

efektif, dan sebagainya.

b. Guru menemukan sendiri permasalahan itu melalui refleksi diri (self-refelctive

inquiry). Dalam melakukan refleksi diri, guru disarankan mengajukan

pertanyaan kepada diri sendiri tentang:

1) Apakah penjelasan saya terlalu cepat atau bahkan hanya sedikit

2) Apakah saya sudah memberi contoh secara jelas?

33

Page 34: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

3) Apakah saya sudah memberi tugas latihan dan memberi umpan balik

secara rutin? Dan sebagainya.

c. PTK hanya terfokus pada penelitian perilaku guru dan siswa dalam interaksi

pembelajaran di kelas.

d. PTK untuk memperbaiki mutu pembelajaran di kelas, dengan tujuan agar

prestasi dan hasil belajar siswa meningkat secara bertahap melalui beberapa

siklus.

e. Sistematika PTK minimal agar mencakup hal-hal seperti berikut.

SISTEMATIKA PTK

A. Judul PenelitianB. Bidang IlmuC. Latar Belakang MasalahD. Rumusan Masalah E. Tujuan Penelitian -------- BAB IF. Manfaat PenelitianG. Kerangka Konseptual (Kajian Pustaka) ------------------------------- BAB II

H. Metode Penelitian, memuat:

1. Waktu dan Tempat Penelitian 2. Populasi dan Sampel3. Perencanaan Tindakan dan Cara Melaksanakannya4. Jadwal Kegiatan ------- BAB III

5. Personalia (Tim Peneliti)6. Biaya Penelitian

I. Hasil Penelitian dan Pembahasan -------------------------------------- BAB IVJ. Simpulan dan Saran ------------------------------------------------------BAB V

A. Judul Penelitian

Dengan membaca kalimat judul, pembaca dapat memperoleh gambaran umum

tentang suatu penelitian. Penulisan kalimat judul agar memuat:

34

Page 35: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1. sifat atau jenis penelitian,

2. objek yang diteliti,

3. subjek penelitian,

4. tempat atau daerah penelitian, dan

5. waktu penelitian.

Judul suatu penelitian: “Peningkatan Penguasaan Konsep Ilmu Pengetahuan

Sosial oleh Siswa Kelas VI SD Sukamaju Kecamatan Sukamakmur Tahun

Pelajaran 2001/2002”. Judul tersebut apakah telah memuat unsur yang perlu

ada, kita lihat dengan menjawab pertanyaan di bawah ini.

1. Jenis penelitiannya? Peningkatan Penguasaan Konsep2. Konsep apa? Ilmu Pengetahuan Sosial

3. Oleh siapa? oleh Siswa Kelas VI

4. Tempatnya dimana? di SD Sukamaju Kecamatan Sukamakmur

5. Kapan waktunya? Tahun Pelajaran 2001/2002

B. BIDANG ILMU

Tentang bidang ilmu cukup ditulis bidang ilmu peneliti, untuk guru SD adalah

“Ilmu Pendidikan”

C. Latar Belakang Masalah

Maksud latar belakang masalah adalah hal-hal yang melatar-belakangi perlunya

dilakukan suatu penelitian. Uraian pada latar belakang masalah agar memuat hal-

hal seperti berikut.

1. Issu yang sedang berkembang di lembaga pendidikan sekolah dasar,

misalnya: penguasaan konsep ilmu pengetahuan sosial rendah, kemampuan

membaca siswa SD rendah, keterampilan menulis siswa SD perlu diperbaiki,

motivasi belajar siswa, dan sebagainya.

35

Page 36: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

2. Data pendukung pentingnya suatu penelitian perlu dilakukan. Untuk

memperoleh data pendukung, terlebih dahulu perlu dilakukan studi

pendahuluan, misalnya:

a. Rerata nilai Ebtanas IPS selama lima tahun terakhir lebih rendah daripada

mata pelajaran lainnya, maka perlu dilakukan PTK dengan merubah cara

belajar, metode mengajar, dan atau melengkapi alat bantu;

b. Setelah dilakukan penilaian dalam praktik membaca ternyata kemampuan

membaca siswa rendah atau umumnya lambat, maka agar dicari cara

untuk meningkatkan keterampilan mebaca. Atas dasar ini perlu dilakukan

penelitian tindakan kelas.

3. Pentingnya suatu penelitian dilakukan. Pemecahan masalah harus benar-benar

penting bagi guru kelas/guru mata pelajaran serta bermakna dan bermanfaat

bagi peningkatan mutu pembelajaran, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa. Dengan mengemukakan issu yang

berkembang dan didukung data lapangan yang objektif maka peneliti dapat

mengusulkan agar dilakukan suatu penelitian untuk memecahkan masalah

tersebut. Penelitian tersebut diharapkan akan dapat menguak penyebab

terjadinya suatu masalah dan merencanakan bentuk tindakan yang perlu

dilakukan, lalu dilaksanakanlah PTK.

36

Page 37: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

D. Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang masalah, yang perlu ditulis dalam rumusan masalah

adalah identifikasi masalah, lalu dilakukan perumusan masalah poin demi poin

secara jelas. Dalam melakukan identifikasi masalah, perlu dikemukakan enam

pertanyaan (FX. Sudarsono:1996), yaitu seperti berikut.

1. Masalah apa yang menjadi keprihatinan Anda? (guru, KS, pengawas);2. Mengapa Anda memprihatinkan masalah itu?;3. Menurut pikiran Anda, apa yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah?;4. Bukti-bukti apa yang dapat dikumpulkan agar dapat membantu membuat

penilaian tentang masalah yang terjadi? studi pendahuluan;5. Bagaimana Anda mengumpulkan bukti-bukti tersebut?6. Bagaimana Anda melakukan pengecekan terhadap kebenaran dan keakuratan

tentang apa yang terjadi?

Sekedar contoh, misalnya identifikasi suatu masalah seperti berikut.

1. Rendahnya nilai ujian apakah disebabkan oleh metode mengajar yang digunakan

guru selama ini hanya berkisar penggunaan metode ceramah, siswa diberi tugas

rumah tetapi tindak lanjutnya masih belum efektif. Ini ditandai dengan belum

dilibatkannya orang tua atau wali siswa dalam penyelesaian pekerjaan rumah

siswa, pekerjaan rumah tidak diperiksa dan tidak diberi umpan balik.

2. Motivasi belajar sebagian siswa dalam menghafal dan memahami konsep IPS

terlihat rendah. Apakah penyebabnya karena siswa banyak yang senang bermain

play station, juga pengawasan orang tua yang banyak terlihat masih lemah untuk

menangkal penyebab rendahnya motivasi belajar siswa. Atau rendahnya nilai

ujian disebabkan oleh alat bantu yang kurang memadai, bahkan guru tidak pernah

menggunakan alat bantu dalam menyelenggarakan pembelajaran di kelas.

Maka rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut.

37

Page 38: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1. Apakah rendahnya nilai ujian mata pelajaran IPS disebabkan oleh penggunaan

metode mengajar yang digunakan guru kurang efektif? (identifikasi masalah

nomor 1)

2. Apakah rendahnya nilai ujian mata pelajaran IPS disebabkan oleh rendahnya

motivasi belajar? (identifikasi masalah nomor 2)

E. Tujuan Penelitian

Pada tujuan penelitian memuat rumusan singkat dengan menggunakan kalimat

operasional tentang tujuan-tujuan yang hendak dicapai atau temuan yang akan

diperoleh dengan dilakukannya penelitian ini. Rumusan tujuan terkait erat dengan

rumusan masalah karena tujuan penelitian pada dasarnya akan mencari

pemecahan masalah yang ada. Pada rumusan tujuan penelitian, dapat diawali

dengan kalimat seperti berikut. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. untuk memperoleh data sejauhmana kontribusi penggunaan metode mengajar

yang diperbaiki terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam mata

pelajaran IPS di kelas …

2. untuk memperoleh data sejauhmana peranan meningkatnya motivasi belajar

terhadap peningkatan prestasi belajar siswa dalam pelajaran IPS di kelas …

38

Page 39: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

F. Manfaat Penelitian

Yang dimaksud dengan manfaat penelitian adalah jika penelitian ini sudah selesai

dilakukan, apakah manfaat yang dapat dirasakan oleh berbagai pihak, misalnya

bagi siswa, guru, pengawas atau bagi dinas pendidikan. Juga perlu dijelaskan

manfaat apa yang akan didapat oleh masing-masing pihak. Dalam penyusunan

usulan (proposal) penelitian, uraian azas manfaat yang tegas dan jelas

memperoleh bobot penilaian yang tinggi. Ini dengan pertimbangan, jangan suatu

penelitian hanya berakhir pada selesainya penyusunan laporan saja. Seharusnya

hasil penelitian benar-benar bermanfaat bagi pemecahan suatu masalah dan juga

benar-benar bermanfaat bagi pihak-pihak lain.

Sekedar contoh penulisan manfaat penelitian, yaitu seperti berikut. Hasil

penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:

a. Siswa kelas …. , yang akan dapat memperoleh kesempatan melakukan

belajar secara sistematis, akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar

mereka;

b. Guru kelas, dapat digunakan sebagai bekal dasar untuk mengembangkan

kompetensi profesionalnya;

c. Kepala sekolah, digunakan sebagai dasar melakukan pembinaan kepada guru-

guru lain yang belum melakukan peningkatan mutu pembelajaran di

kelasnya;

d. Pengawas, merupakan masukan yang dapat digunakan sebagai dasar

melakukan supervisi kelas.

2. Penyusunan Proposal

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam pekerjaan penelitian adalah

menyusun proposal penelitian, yang terdiri dari: Bab I memuat latar belakang

permasalahan, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, bab II memuat

kajian pustaka, dan bab III memuat metode penelitian. Untuk memperoleh

koreksi dan masukan atas proposal yang disusun, perlu diseminarkan yang

39

Page 40: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

dihadiri para ahli di bidang ilmu yang dibahas. Selanjutnya, pengumpulan data

dilakukan, dan diakhiri dengan penyusunan laporan hasil penelitian.

Proposal penelitian mempunyai fungsi sangat penting, karena merupakan

perencanaan kerja penelitian yang mencakup tentang apa-apa dan bagaimana

melakukan kerja penelitian dari awal sampai akhir. Sehubungan dengan hal ini

Suharsimi Arikunto (1993:10) mengemukakan bahwa proposal yang sudah

mengandung isi sistimatika penelitian yang akan dilakukan sebagai “cermin”

dari kualitas penelitian yang akan dilakukan. Tentang penyusunan proposal

penelitian, beberapa pakar penelitian mengemukakan hal-hal yang relatif sama,

seperti oleh Sanapiah Faisal (1982:45-75), Suharsismi Arikunto (1993:9-25),

dan Ruseffendi (1994:10-26). Mereka kemukakan, secara umum proposal

penelitian agar berisi latar belakang dan rumusan permasalahan, tujuan dan

manfaat penelitian, tinjauan pustaka, dan metode penelitian.

Bagaimana menyusun proposal yang baik, dapat dilihat dengan menjawab

kata-kata kunci berikut (Suryanto,1991:11-13).

(1) Rumusan judul: apakah mencerminkan masalah yang akan dipecahkan?, (2) latar belakang: apakah memuat penjelasan, pentingnya penelitian itu dilakukan?, (3) rumusan masalah: apakah telah dirumuskan dengan singkat dan spesifik berdasarkan adanya kesenjangan, (4) rumusan tujuan: apakah telah dirumuskan dengan jelas?, (5) kajian pustaka: apakah cukup relevan dengan masalahnya?, (6) kerangka teoritis: apakah hipotesis telah di dasari dengan kerangka teoritis yang nalar?, (7) hipotesis: apakah telah dirumuskan sesuai dengan masalah penilitian?, (8) rancangan penelitian: apakah terinci jelas dan sesuai dengan masalah penelitian?, (9) responden: apakah ditentukan dengan prosedur yang jelas dan tepat?, (10) instrumen dan pengumpulan data: apakah cara pengumpulan data direncanakan dengan rinci?, (11) tehnik analisis data: apakah telah dipilih sesuai dengan skala pengukuran?.

Pekerjaan pengumpulan data, pengolahan, dan analisis data agar dilakukan

secara konsisten dengan perencanaan yang telah dituangkan dalam proposal.

40

Page 41: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Hasil penelitian disusun secara cermat, sistematis, memenuhi kaidah yang

ditentukan, dan ditulis dalam bentuk laporan hasil penelitian.

Berikut ini dikemukakan penjelasan setiap komponen proposal dan penulisan

laporan hasil penelitian tindakan kelas.

a. Isi bab I : Pendahuluan

Dalam bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, dan manfaat penelitian.

1) Latar Belakang Masalah

Hal-hal yang perlu dikemukakan dalam latar belakang masalah adalah

menjelaskan mengapa permasalahan itu perlu diteliti, apa pentingnya

permasalahan itu diteliti, atau kesenjangan apakah yang terjadi terhadap

sesuatu sehingga perlu diteliti. Tentang kesenjangan, pengertiannya

‘adanya perbedaan antara keadaan yang ideal atau yang seharusnya

terjadi dengan kenyataan yang ada.

Suatu contoh, Matematika dianggap pelajaran sulit oleh siswa, karena

pelajaran ini didominasi oleh lambang-lambang sehingga tingkat

abstraksinya lebih tinggi dibandingkan pelajaran lainnya. Salah satu cara

untuk mengantisipasi kesulitannya adalah dengan mengkonkritkan pokok

bahasan melalui alat peraga. Untuk keperluan ini diperlukan belajar

melalui berbuat sendiri, sehingga pemahaman siswa terhadap matematika

akan lebih baik. Dengan adanya alat peraga dapat meningkatkan minat

dan perhatian siswa terhadap pelajaran yang diberikan, dapat mengetahui

sesuatu konsep secara nyata serta dapat menghindarkan pengajaran

verbalisme. Ada guru saat mengajar di kelas rendah belum menggunakan

alat peraga yang tepat. Di samping belum terbiasa menggunakannya,

41

Page 42: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

karena keterbatasan waktu dan fasilitas serta keberadaan guru itu sendiri.

Guru SD adalah guru kelas yang mengajar semua mata pelajaran, ini

suatu hal yang tidak dapat diabaikan. Berdasarkan hasil pengamatan dan

wawancara yang dilakukan dengan kepala sekolah dan guru-guru di

SD ..........., diperoleh informasi tentang masih kurangnya usaha

memberikan perhatian dan dorongan kreativitas siswa dalam penggunaan

alat peraga. Memperhatikan gejala-gejala tersebut, ini merupakan

permasalahan yang perlu dicari jawabannya melalui kegiatan penelitian

tindakan kelas yang berjudul "Upaya guru menggunakan alat peraga

untuk meningkatkan kreativitas siswa dalam proses belajar mengajar

matematika di kelas II SD ............................ tahun 1997".

2) Rumusan Masalah

Sebelum berbicara tentang bagaimana menuliskan rumusan masalah,

terlebih dahulu perlu dipahami apakah ciri-ciri masalah yang baik.

Ruseffendi (1994:14) mengemukakan bahwa masalah dikatakan baik jika

memiliki ciri-ciri (a) dapat diteliti, artinya masalah itu dapat dipecahkan

atau diperoleh jawabannya melalui pengumpulan dan pengolahan data;

(b) memberikan kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan; (c)

sesuai dengan kemampuan peneliti, juga ditinjau dari waktu, biaya, dan

ruang lingkupnya; dan (d) ada teori yang mendukung. Adapun rumusan

masalah umumnya dikemukakan dalam bentuk kalimat pertanyaan,

tetapi ada juga dalam bentuk pernyataan. Rumusan masalah dapat lebih

dari satu, jika memang sesuai dengan ruang lingkupnya. Sesuai topik di

atas, contoh rumusan masalahnya jika dalam bentuk kalimat pertanyaan,

sebagai berikut.

42

Page 43: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Sejauhmana upaya guru untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui

penggunaan alat peraga dalam proses belajar-mengajar matematika di

kelas II SD ...................... ?

Jika dalam bentuk kalimat pernyataan, rumusan masalah tersebut sebagai

berikut.

Penelitian ini akan mencari jawaban tentang sejauhmana upaya guru

untuk meningkatkan kreativitas siswa melalui penggunaan alat peraga

dalam proses belajar-mengajar matematika di kelas II SD . . . . .

3) Tujuan Penelitian

Rumusan tujuan penelitian tidak perlu uraian, tuliskan saja secara poin

per poin yang menjadi tujuan dilakukannya suatu penelitian. Suatu

contoh, seperti berikut.

Penelitian ini bertujuan untuk,

a) melihat sejauhmana upaya guru dalam PBM Matematika di kelas II;

dan

b) melihat sejauhmana manfaat upaya guru dalam menggunakan alat

peraga dapat memotivasi, mendorong kegiatan berfikir, dan

mengembangkan bakat siswa dalam PBM Matematika.

4) Manfaat Penelitian

Sebutkan secara rinci pihak-pihak yang dapat mengambil manfaat

terhadap hasil penelitian yang dilakukan, dan bentuk manfaat yang

diperolahnya. Contohnya:

Hasil penelitian ini bermanfaat bagi,

a) semua guru SD dalam usaha meningkatkan kreativitas siswa melalui

alat peraga, dalam pelaksanaan PBM Matematika;

43

Page 44: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

b) semua siswa SD, terbantu dalam memahami mata pelajaran

Matematika,

c) kepala sekolah, digunakan sebagai masukan dalam membina dan

mengembangkan kemampuan guru dalam mengajar Matematika.

b. Isi Bab II : Kajian Pustaka

Hal-hal yang perlu diuraikan dalam kajian pustaka atau kajian teori ini ialah

kerangka acuan teori yang berkaitan dengan permasalahan, atau ringkasan

dan tinjauan teori-teori dari berbagai buku yang berhubungan dengan

masalah yang diteliti. Uraian kajian teori dibuat secara sistematis, paling

tidak memuat hal-hal sebagai berikut.

a) Membahas teori-teori yang berhubungan dengan variabel-variabel

penelitian, disertai pendapat peneliti berdasarkan analisis berbagai teori

tersebut;

b) Pengkajian hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan terdahulu oleh

berbagai peneliti (jika ada), dikaitkan dengan variabel dan masalah

penelitian yang sedang dilakukan; dan

c) Hipotesis penelitian, rumusannya diperoleh berdasarkan kesimpulan

pemikiran deduksi dari uraian kajian pustaka. Istilah ‘hipotesis’

merupakan gabungan dari kata ‘hipo’ artinya ‘di bawah’ dan ‘tesis’

artinya ‘kebenaran’ Secara keseluruhan ‘hipotesis’ berarti ‘di bawah

kebenaran’, kebenaran yang masih berada pada tingkat bawah (belum

tentu benar) dan menjadi kebenaran jika telah dibuktikan melalui hasil

penelitian (Suharsimi, 1993:57).

Pendapat lain mengatakan kriteria hipotesis yang baik agar (a) menyatakan

hubungan antar dua variabel atau lebih, (b) dirumuskan berdasarkan

44

Page 45: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

landasan teori yang relevan, (c) dapat diuji, dan variabelnya dapat diukur,

dan (d) rumusannya singkat dan jelas (Borg dan Gall dalam Daramiyati

Zuchdi (1996:5). Hipotesis dapat juga diartikan sebagai suatu ‘kesimpulan

sementara’ dari seorang peneliti, yang dirumuskan berdasarkan analisis

berbagai teori dan temuan dari hasil penelitian. Dengan pertimbangan untuk

memudahkan (tidak membebani) guru SD dalam memahami prosedur

penelitian pada tahap pertama, berikut ini hanya akan dikemukakan contoh

rumusan hipotesis penelitian tindakan kelas

Sekedar contoh draf tinjauan pustaka dengan topik di atas adalah berikut,

A. Kreativitas berfikir

1. Kreativitas berfikir merupakan pola berfikir atau ide-ide,

2. Kreativitas berfikir siswa merupakan hal yang perlu diperhatikan guru

(Conny S, 1984): kreativitas merupakan proses berfikir dimana siswa

berusaha menemukan hubungan-hubungan baru, mendapatkan jawaban,

metode baru dalam memecahkan masalah.

3. Upaya Meningkatkan Kreativitas

a. Menghubungkan pelajaran dengan kehidupan nyata,

b. Menggunakan alat bantu dalam mengajar,

c. Menggunakan variasi dalam mengajar, dan

d. Melibatkan siswa dalam PBM

B. Fungsi Alat Peraga

1. Jika menggunakan alat peraga

Pelajaran menjadi lebih konkrit, mendorong siswa belajar lebih baik; dan

menciptakan situasi belajar yang bervariasi dan menyenangkan.

2. Upaya Mengembangkan Kreativitas guru

a. Membuat alat peraga yang dapat dimanipulatif;

45

Page 46: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

b. Membuat alat peraga yang menarik perhatian;

c. Menumbuhkan pemikiran siswa teratur dan kontinue , dan

d. Mendorong belajar lebih giat

C. Kerangka Pikir

Guru dituntut meningkatkan kreativitas siswa dalam PBM. Jika tidak

berusaha dengan baik, maka tujuan yang diharapkan tidak tercapai.

46

Page 47: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

D. Hipotesis

"Jika guru mau berupaya meningkatkan kreativitas siswa dengan melalui

alat peraga, maka hasil belajar dalam PBM Matematika dapat

ditingkatkan".

c. Isi Bab III : Metode Penelitian

Isi bab ini memuat metode dan prosedur penelitian. Pada jenis penelitian

pada umumnya terdiri dari beberapa sub bab yaitu,

1) model penelitian,

2) daerah dan waktu penelitian,

3) populasi dan sampel penelitian,

4) instrumen (alat) yang digunakan untuk mengumpulkan data disesuaikan

dengan jenis datanya, dan

5) analisis data.

Isi Bab III ini (Depdikbud, 1995:26) mengemukakan sebagai berikut.

1. Tujuan khusus (atau tujuan operasional) penelitian yang menjabarkan tujuan umum penelitian menjadi tujuan yang lebih operasional guna mengarahkan pelaksanaan penelitian.

2. Metode dan rancangan penelitian, berisi uraian tentang metode pelaksanaan penelitian dan rancangan pelaksanaannya. Rancangan penelitian juga mengemukakan gambaran umum cara dan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam pengamatan dan pengukuran agar dapat diperoleh data dengan kesalahan yang sekecil-kecilnya.

3. Populasi dan sampel, yang membahas karakteristik populasi, besar dan cara pengambilan sampel, serta upaya-upaya lain yang dilakukan penetapan dan pengambilan sampel.

4. Instrumen penelitian, memaparkan macam, bentuk serta cara penggunaan instrumen yang akan dipakai pada pelaksanaan pengumpulan data. (Jenis-jenis metode pengumpulan data misalnya dengan angket, checklist, observasi, field note, dokumentasi, tes, dan lainnya). Diuraikan pula tingkat kesahihan dan keterpercayan instrumen yang dipakai.

5. Pengumpulan dan analisis data, menguraikan jadual, personil, cara, dan hasil-hasil lain sehubungan dengan pengumpulan dan analisis data.

47

Page 48: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Uraian teknik anailsis yang belum terlalu umum, perlu dijelaskan pada sub bab ini.

Khusus pada penelitian tindakan kelas, pada Bab III ini di tambahkan dengan

mengemukakan langkah-langkah atau siklus atau putaran yang digunakan

dalam pelaksanaan penelitian. Sekedar contoh, dikemukakan seperti berikut.

1) Rancangan

PTK dilakukan 3 putaran , setiap putaran menggunakan alat peraga yang

ditetapkan disetiap putaran dan bentuk-bentuk modifikasinya. Tindakan

yang dilakukan guru dalam mengajarkan pokok bahasan pecahan

menggunakan alat peraga (batang kuesionaire, benda modifikasi kartu

domino, bangun geometris, benda-benda konkrit) yang dimanipulatif oleh

siswa kelas II. Hasil tindakan setiap putaran diobservasi, dipantau

sejauhmana pemahaman setelah belajar dengan alat peraga yang berbeda

disetiap putaran dan hasil refleksinya. Refleksi setiap putaran dalam PTK

ini merupakn kegiatan tindak lanjut dari putaran sebelumnya. Kegiatan

kelompok yang diperkecil jumlahnya dapat memperbaiki hasil belajar.

2) Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari variabel bebas dan terikat, yang menjadi

variabel bebas yaitu PBM matematika, dan yang menjadi variabel terikat

yaitu kreativitas siswa yang muncul melalui alat peraga.

3) Populasi dan Sampel

Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SD

................. berjumlah ....... orang. Semua anggota populasi dijadikan sampel

(sampel total), maka tidak diperlukan teknik pengambilan sampel.

4) Insrumen alat pengumpul data

Instrumen dalam PTK ini adalah pedoman wawancara, observasi, alat

pemantauan implementasi di lokasi dan di kelas, atau tes hasil belajar yang

48

Page 49: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

digunakan ditiap putaran Tes dalam bentuk soal yang akan digunakan, diuji

cobakan terlebih dahulu kepada siswa kelas II di kelas lainnya.

5) Teknik pengumpulan data dan analisis

Data dalam PTK ini dikumpulkan melalui wawancara, observasi, diskusi,

tanya jawab, dan nilai hasil belajar matematika di kelas II. Teknik

pengumpulan data melalui dokumentasi, hasil belajar. Untuk melihat

keberhasilan PTK ini, guru membuat soal sesuai dengan putaran yang

dilakukan. Setelah nilai hasil belajar diperoleh, maka nilai akan dianalisis

dengan teknik deskriptif kuantitatif.

6) Cara Penafsiran dan Penyimpulan

Cara penafsiran hasil penelitian ini adalah pencapaian hasil belajar yang

dapat melampaui rerata ideal disetiap putaran dihitung dengan prosentase

dan melihat hasil rerata kelas disetiap putaran. Penyimpulan hasil PTK dapat

dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif, menyimpulkan berdasarkan

jumlah siswa yang mendapat nilai di atas rerata ideal disebut penyimpulan

secara kuantitatif. Penyimpulan berdasarkan kemajuan hasil belajar

berdasarkan rerata kelas disetiap putaran disebut penyimpulan secara

kualitatif.

49

Page 50: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

RINGKASAN

Penelitian adalah kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan metode ilmiah,

untuk mencari jawaban atas suatu permasalahan. Dilakukannya PTK diharapkan

dapat memecahkan permasalahan yang masih terjadi dalam pembelajaran di kelas.

PTK agar dapat memperbaiki mutu pembelajaran di kelas, akhirnya agar prestasi dan

hasil belajar siswa meningkat.

Penyusunan proposal bertolak dari adanya permasalahan yang perlu dipecahkan.

Permasalahan adalah suatu kondisi yang terjadi dan tidak sesuai dengan yang

diinginkan. Proposal penelitian agar memuat: latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kajian teori, dan metode penelitian. Jika

demikian maka proposal akan berfungsi sebagai pedoman pelaksanaan penelitian.

TUGAS LATIHAN

1. Diskusi kelas tentang perbedaan pengertian penelitian tindakan kelas,

penelitian deskriptif, dan penelitian evaluasi.

2. Mahasiswa menyusun satu proposal secara kelompok dengan jenis penelitian

sesuai tugas masing-masing kelompok.

3. Mahasiswa memperbaiki proposal masing-masing kelompok berdasarkan

masukan dalam diskusi kelas.

50

Page 51: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

BAB VMENYUSUN LAPORAN HASIL PENELITIAN

(Pertemuan ke 13 - 16)

SASARAN BELAJAR

Pada akhir perkuliahan ini mahasiswa dapat:

1. menyusun dan melakukan uji coba alat pengumpul data

2. melakukan pengumpulan data

3. melakukan analisis data.

4. menyusun laporan hasil penelitian berdasarkan hasil analisis

PENDAHULUAN

1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Data yang terkumpul dari setiap variabel disajikan dalam bentuk tabel-tabel atau

grafik-grafik. Pada buku Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah (Depdikbud,

1995:26-27) isi Bab IV ini dikemukakan sebagai berikut.

a. Jabaran variabel penelitian, yang berupa penulisan kembali variabel-variabel penelitian guna mengarahkan pemaparan hasil penelitian.

b. Hasil penelitian yang berupa pengungkapan dan pemaparan semua hasil pengamatan besaran-besaran variabel dalam berbagai bebtuk seperti tabulasi data dan bentuk lainnya. Namun hanya tabel-tabel penting saja dimasukkan dalam sub bab ini, tabel-tabel pendukung sajikan pada lampiran.

c. Pengujian hipotesis, dituliskan bila memang penelitian anda bertujuan untuk menguji hipotesis. Di sini (bila diperlukan) dipaparkan perhitungan yang dilakukan dalam usaha menguji hipotesis, serta jelaskan hasilnya.

d. Diskusi (pembahasan) hasil penelitian, mengungkapkan pandangan peneliti tentang hasil penelitian yang didapatnya. Dalam mendiskusikan, umumnya mengacu atau berlandaskan hal-hal yang diungkapkan pada bab permasalahan (Bab I). Uraian diskusi ini selanjutnya akan merupakan argumentasi dari kesimpulan dan saran hasil penelitian.

Contoh sebagian isi Bab IV hasil PTK seperti berikut.

51

Page 52: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

a. Penelitian putaran I, penetapan konsep alat peraga yang akan digunakan untuk

pengenalan konsep pecahan. Alat peraga yang digunakan adalah batang

kuesionaire. Kegiatan yang dilakukan adalah pemahaman, penggunaan, dan

memanipulatif alat peraga. Pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran

makro. (Kemukakan nilai prestasi hasil belajar, setelah dilakukan evaluasi dan

berikan pembahasan/ulasannya). Refleksi dilakukan untuk menganalisis

kelemahan yang ditemui, lalu merencanakan penggunaan alat peraga pada

kegiatan belajar berikutnya, yaitu dengan: memodifikasi, dan menambah

jumlahnya, siswa pandai membantu yang kurang pandai).

b. Putaran II, melihat gejala yang muncul setelah putaran I dilakukan, maka pada

putaran ini alat peraga yang dibuat guru dan siswa perlu memodifikasi, dan

akan digunakan dalam kegiatan belajar kelompok. Alat peraga dibuat dari

kertas karton berwarna putih, merah, hijau muda, dan ungu. Kegiatan belajar

kelompok bertujuan agar setiap siswa yang mampu, dapat membantu siswa lain

yang kurang. (Kemukakan peningkatan hasil belajar siswa secara kuantitaif dan

atau secara kualitatif, uraikan pembahasan/ ulasannya). Setelah diamati dan

refleksi dari hasil kegiatan belajar dalam putaran ini, kalau belum semua siswa

aktif menggunakan alat peraga, maka diperlukan perbaikan bentuk kegiatan

belajar pada putaran III. Bentuk modifikasi alat praga pada putaran ini adalah

kartu model domino.

c. Penelitian putaran III, siswa diberi tugas membuat alat peraga di rumah masing-

masing yang akan digunakan pada kegiatan belajar berikutnya. Alat peraga

yang dibuat misalnya, model-model bangun geometris berbentuk persegi

panjang, persegi, dan lingkaran. Kegiatan siswa untuk memahami penjumlahan

dan pengurangan pecahan yang berpenyebut sama seperti satu per dua, satu per

tiga, dan satu perempat, siswa menggunakan alat peraga yang bisa

52

Page 53: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

dimanipulatif di kelompok-kelompok kecil. Alat peraga terbuat dari kertas atau

kertas karton manila yang dipetak-petakkan dengan ukuran setiap petak 5 X 5

Cm.

Ternyata hasil belajar pada putaran ini dapat ditingkatkan karena dalam

proses pembelajaran menggunakan alat peraga yang dibuat siswa sendiri,

sehingga timbul kesan siswa senang memanipulatifnya (kemukakan data dan

uraikan pembahasannya).

Sekedar contoh hasil penelitian di salah satu SD di Kodya Bandar Lampung, data

yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif, hasilnya seperti

dikemukakan pada halaman berikut.

53

Page 54: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Tabel 4. Kesimpulan Deskripsi Nilai pada Setiap Putaran

No Alat PeragaRerat

a

Simpang

an

Baku

Nilai Siswa ( % )Jumla

h> Rerata <

Rerata1. Sebelum

menggunakan alat peraga

4,3 1,9 44,44 % 56,56 %

100 %

2. Batang kuesionaire 5,6 2,1 58,33 % 41,67 %

100 %

3. Modifikasi alat peraga 6,1 1,8 50,00 % 50,00 %

100 %

4. Benda Geometris 6,3 1,9 41,67 % 58,33 %

100 %

Berikut ini dikemukakan contoh suatu pembahasan hasil penelitian.

Sebelum PTK dilaksanakan nilai matematika diambil, yang mendapat nilai di

atas rerata kelas 44,44% atau 16 orang dan di bawah rerata kelas 55,56% (20

orang). Sedangkan nilai rerata kelasnya adalah 4,3. Hasil belajar matematika

sebelum PTK ini dilakukan, diperoleh nilai rerata kelas di bawah rerata ideal,

yaitu 0,7. Sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas rerata ideal ada 27,78%

(10 orang), dan yang mendapat nilai di bawah rerata ideal ada 72,22%. Karena

hasil belajar siswa di bawah rerata ideal jumlahnya lebih besar jika

dibandingkan dengan nilai di atas rerata ideal, maka perlu dilakukan perbaikan

pengajaran di kelas II ini.

Pada akhir putaran pertama, nilai rerata kelas dapat ditingkatkan dari 4,3

menjadi 5,6 berarti naik sebesar 1,3. Siswa yang memperoleh nilai di atas rerata

kelas ada 58,33 % (21 orang), sedang yang mendapat nilai di bawah rerata kelas

ada 41,67% (15 orang). Kalau dilihat pencapaian nilai di atas, yang mendapat

nilai di atas rerata ideal ekuivalen dengan pencapaian nilai di atas rerata kelas.

Kalau dilihat perkembangan sebelum menggunakan alat peraga, yang mendapat

54

Page 55: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

nilai di atas rerata ideal ada 10 orang, setelah putaran pertama, meningkat

menjadi 21 orang atau bertambah 11 orang. Kemajuan hasil belajar ini

meningkat sebesar 35,11 %.

Pada putaran kedua, menggunakan modifikasi batang kuesionaire dan model

kartu domino. Hasilnya, nilai tujuh ke atas ada 50% (18 orang), sedangkan di

bawah rerata kelas ada 50% (18 orang). Nilai di atas rerata ideal ada 75% (27

orang). Ini berarti penggunaan alat peraga tersebut, dapat meningkatkan hasil

belajar sejumlah 16,67% (9 orang). Melihat peningkatan hasil belajar ini,

semakin dapat dipahami bahwa dengan penggunaan alat peraga yang

dimodifikasi, diperoleh hasil belajar yang lebih baik. Kalau dilihat dari rerata

sebelum putaran kedua dilakukan, rerata kelas dalam pembelajaran dengan

menggunakan alat peraga batang kuesionaire yang dimodifikasi dan kartu

model domino, naik sebesar 0,5.

Pada putaran ketiga, alat peraga yang digunakan adalah bangun-bangun

geometris dan benda-benda nyata di sekitarnya. Yang mendapat nilai di atas

rerata kelas adalah 41,67% (15 orang), di atas rerata ideal 69,44% (25 orang).

Ini berarti penggunaan alat peraga pada putaran ini, siswa yang dapat meningkat

hasil belajarnya sejumlah 27,77% (10 orang). Melihat peningkatan hasil belajar

tesebut, maka semakin dapat dipahami bahwa dengan penggunaan alat peraga

yang lebih konkrit, dapat diperoleh hasil belajar lebih baik. Kalau dilihat dari

rerata sebelum PTK putaran ketiga, rerata kelas dalam pembelajaran dengan alat

peraga bangun geometris dan benda-benda konkrit di sekitarnya, naik sebesar

0,2.

Setelah penelitian tindakan kelas dilakukan tiga putaran, ternyata penggunaan

alat peraga cukup efektif atau diperoleh peningkatan sebesar 47,44%. Kalau

55

Page 56: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

dilihat peningkatannya, sebelum putaran pertama sampai dengan putaran ketiga,

diperoleh peningkatan rerata kelas sebesar 2,04.

2. Isi Bab V: Simpulan dan Saran

Rumusan kesimpulan agar disusun dengan kalimat yang efisien (tidak masih

berupa uraian panjang-lebar). Dengan membaca simpulan, pembaca agar dapat

memahami tentang hasil penelitian yang dilakukan seorang peneliti. Saran atau

rekomendasi sangat diperlukan untuk perbaikan berbagai pihak, dan peneliti

yang mempunyai perhatian dengan masalah yang penelitiannya telah dilakukan

sebelumnya. Secara ringkas bagaimana merumuskan simpulan dan saran

adalah seperti berikut.

a. Simpulan yang merangkum semua hasil penelitian, yang diuraikan pada Bab IV. Disarankan sajian ini berurutan yang merupakan urutan jawaban dari rumusan masalah yang diajukan.

b. Saran-saran, diungkapkan agar berdasarkan atau berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Satu saran agar didahului dengan uraian yang merupakan argumentasi dari saran yang diajukan. saran tersebut dapat ditujukan kepada pemerintah atau lembaga atau kelompok masyarakat, dan dapat berupa saran penelitian lanjutan, anjuran penggunaan hasil penelitian, peninjauan peraturan sehubungan dengan hasil penelitian, atau lainnya (Depdikbud, 1995: 27).

Contoh simpulan hasil suatu penelitian.

SIMPULAN DAN SARAN/REKOMENDASI

1. Simpulan Temuan-temuan PTK

Penggunaan alat peraga untuk setiap putaran PTK dapat memberikan kontribusi

terhadap kreativitas siswa dengan naiknya rerata nilai hasil belajar matematika

di kelas II secara bertahap disetiap putaran. Pada putaran pertama, alat peraga

yang digunakan adalah batang kuesionaire dan modifikasi bentuk batang

dengan garis pembatas warna hitam, terjadi peningkatan rerata kelas sebesar

56

Page 57: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

1,3. Putaran kedua, alat peraga yang digunakan adalah modifikasi batang

kuesionaire dibuat dari kertas karton yang dipetak-petakkan dan kartu model

domino ,rerata kelas naik 0,5 , dan putaran ketiga, alat peraga yang digunakan

adalah bangun geometris dan benda-benda konkrit, rerata kelas naik 0,24.

2. Kesimpulan hasil pembahasan

Dalam PTK ini dapat memperkecil jumlah siswa yang sangat kurang

pemahamannya menjadi kurang disetiap putaran. Dilihat peningkatan rerata

kelas selama tiga putaran, PTK ini ternyata rerata hasil belajar matematika naik

sebesar 2,04. Keefektivan penggunaan alat peraga dari putaran pertama sampai

ketiga adalah 47,44%.

3. Rekomendasi

a. Rekomendasi untuk kebijakan kepada:

(1) Guru kelas, meliputi (a) PTK dapat dipakai menjadi wahana

pengembangan profesional guru. Gurulah yang paling memahami

realitas kelas dan cara-cara menghadapinya, dengan mengkaji resep-

resep dari luar secara kritis, (b) melaku-kan dokumentasi kelas dan

siswa, tentang akademik maupun non akademik. Bahan-bahan ini sangat

membantu dalam memahami setiap permasalahan yang timbul. Mereka

perlu diajak bermusyawarah tentang penggunaan alat peraga yang sesuai

dengan tingkatan kelas dan pokok bahasannya. Setiap tahapan penggu-

naan alat peraga perlu dicermati, agar dapat memberikan informasi

akurat, dan (c) kegiatan perbaikannya dapat dilakukan dalam arena PTK.

(2) Kepala Sekolah, meliputi (a) ia dapat menjadikan dirinya sebagai motor

penggerak perbaikan di sekolahnya secara nyata. Program sekolah dan

kegiatan guru dapat dikembangkan dengan pola PTK secara kolaboratif

partisipatoris, meminta dukungan orang tua secara kolaboratif dalam

57

Page 58: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

konteks belajar tertentu, dan (b) Kepala SD agar melakukan pemantauan

kegiatan guru untuk melihat kemungkinan kesulitan di kelas,

mendiskusikannya dengan kolega untuk ditangani bersama.

(3) PGSD: (a) pengajar di PGSD perlu dibekali kemampuan mengenali

fenomena di SD dan kecenderungannya, yang positif atau negatif.

Pengaruh masyarakat sekitar dan kemungkinan dampaknya bagi perilaku

belajar siswa, perlu dikuasai, dan (b) mahasiswa praktikan perlu dibekali

kemampuan keguruan yang cukup, seperti menemukan masalah di kelas,

cara mengatasi dan memprediksi hasilnya.

(4) Jajaran Kanwil Depdikbud meliputi, (a) Kanwil dalam penyusunan daftar

usulan kegiatan, perlu mencantumkan kegiatan PTK, agar kepala SD

dan guru dapat melaksanakan kegiatan PTK secara efektif untuk mewu-

judkan peningkatan mutu pendidikan, (b) Kandep Dikbud kecamatan,

perlu mengambil langkah nyata untuk mendorong kegiatan perbaikan

pengajaran oleh guru-guru dan kepala sekolah secara kolaboratif. (c)

perlu disediakan media komunikasi untuk menyampaikan pengalaman

guru, dengan mengefektifkan forum KKG atau KKKS. Penyampai

makalah tentang inovasi metodologi pengajaran, dapat memperoleh

kredit poin kenaikan pangkat, dan (d) perlu disusun peta sekolah, berisi

informasi tentang SD-SD yang memiliki kemampuan memanipulatif alat

peraga matematika, menuliskan gagasan baru, dan kemampuan

melakukan penelitian tindakan kelas. Akhirnya PTK dapat dilakukan

secara lancar dan berkesinambungan.

b. Rekomendasi untuk Penelitian Lebih Lanjut

Untuk penelitian lebih lanjut dapat dilakukan penelitian

58

Page 59: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

(1) Dengan jumlah sekolah yang lebih banyak, agar dapat membuat

generalisasi lebih luas.

(2) Dengan melihat kreativitas siswa lebih jauh, seperti motivasi,

meningkatkan minat dan perhatian di kelas tinggi.

Satu kalimat kunci yang perlu diperhatikan dalam memupuk kemauan dan

kemampuan membuat karya tulis ilmiah adalah memupuk ‘rasa tanggap’ terhadap

kesenjangan dan ‘mengungkap’ untuk mencari jawabnya dalam latihan kegiatan

penelitian. Bagi peneliti pemula tidak usah khawatir berbuat salah (asal usaha

maksimal telah dilakukan), karena bukan efektivitas hasil penelitian yang menjadi

tujuan utama, tetapi yang diutamakan adalah berlatih memenuhi prosedur kegiatan

penelitian penelitian ilmiah. Diharapkan dari waktu-kewaktu peneliti pemula di

bidang pendidikan akan menjadi peneliti yang baik, dalam arti dari hasil

penelitiannya dapat memberikan kontribusi (sumbangan positif) bagi dunia

pendidikan.

D. TUGAS LATIHAN

1. Mahasiswa berlatih dalam kelompok menyusun dan melakukan uji coba alat

pengumpul data

2. Mahasiswa berlatih menganalisis hasil uji coba alat pengumpul data

3. Mahasiswa berlatih menyusun laporan hasil penelitian berdasarkan hasil

analisis data.

59

Page 60: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

DAFTAR PUSTAKA

Among Kurnia Ebo. (1995). Kiat Menembus Kolom dan Rubrik Media Massa. Yogyakarta: Keluarga Mahasiswa Sastra Indonesia UGM.

Depdikbud. (1990). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

-------------. (1991). Penjelasan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Angka Kredit Bagi Jabatan Guru Dalam Lingkungan Depdikbud. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

-------------. (1993). Keputusan Bersama Mendikbud dan Kepala BAKN Tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional dan Angka Kreditnya. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

-------------. (1995). Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah di Bidang pendidikan dan Angka Kredit Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Dirjen Dikdasmen.

IKIP Yogyakarta. (1996). Materi Pelatihan Pemula Bagi Guru-guru SD, SLTP, SMU, dan SMK se-DIY. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Imam Syafi’ie. (1988). Retorika dalam Menulis. Jakarta: Dirjen Dikti.

Ruseffendi. (1994). Dasar-dasar Penelitian Pendidikan dan Bidang Non-Eksakta Lainnya. Semarang: IKIP Semarang Press.

Sanapiah Faisal. (1982). Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional.

Soedarsono, F.X. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku II. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Suharsimi Arikunto. (1991). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

------------------. (1993). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Sukamto. (1996). Materi Semiloka Penulisan Artikel dalam Jurnal. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Sumarno. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku III. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Suryanto, dkk. (1991). Kesalahan-kesalahan Umum dalam Usulan Penelitian Dosen IKIP Yogyakarta. Yogyakarta: Pusat Penelitian IKIP Yogyakarta.

Suwarsih Madya. (1994). Panduan Penelitian Tindakan. Yogyakarta: Lembaga Penelitian IKIP Yogyakarta.

Suyanto. (1996). Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, Buku I. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Wardani I.G.A.K, Wihardit Kuswaya, dan Nasoetion Noehi. (2003). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Universitas Terbuka.

60

Page 61: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

KETERAMPILAN MENULIS(Buku Ajar)

OlehNgadimun Hd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNILABANDAR LAMPUNG

2004

61

Page 62: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...........................................................................................KATA PENGANTAR ........................................................................................DAFTAR ISI .......................................................................................................

BAB I. KETERAMPILAN MENULIS DAN KARYA TULIS ILMIAH ........

A. Membuat Karya Tulis Ilmiah Tidak Sulit ......................................B. Apakah Guru Perlu Memiliki Keterampilan Menulis? ..................C. Mengapa Kita Tidak Mulai Berlatih Menulis Sejak Sekarang? .....D. Dari Mana Kita Harus Memulai Menulis? .....................................E. Penulis Perlu Memiliki Kemampuan Berbahasa Indonesia

yang Baik dan Benar ......................................................................

BAB II. KARYA TULIS ILMIAH UNTUK JABATAN GURU .....................

A. Ketentuan Umum Pengetikan ........................................................B. Ruang Lingkup Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru .........................C. Teknik Penulisan Karya Tulis Ilmiah Jabatan Guru ......................

BAB III. KARYA TULIS ILMIAH POPULER .................................................

A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah Populer ..........................................B. Teknik Menulis Karya Tulis Ilmiah Populer .................................

BAB IV. TEKNIK PENELITIAN SEDERHANA BAGI JABATAN GURU . .

A. Jenis Penelitian Ilmiah ...................................................................B. Penyusunan Proposal .....................................................................

BAB V. LAPORAN HASIL PENELITIAN .......................................................

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan ...................................................B. Simpulan dan Saran .......................................................................C. Rekomendasi ..................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................

62

Page 63: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., karena taufiq dan

hidayah-Nya maka penulisan buku ajar ini dapat selesai. Buku ini diberi judul “Buku

Ajar Mata Kuliah Keterampilan Menulis”

Pada edisi pertama ini, penulis menyadari bahwa isinya masih belum memuat

teknik penulisan karya ilmiah dalam skup yang luas. Ini dengan pertimbangan agar

calon guru SD sebagai penulis atau peneliti pemula tidak enggan mempelajarinya.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka beberapa contoh konkrit dikemukakan

dengan tujuan agar penulis/peneliti pemula mudah untuk mencerna dan

mengaplikasikan dengan topik atau permasalahan mereka.

Sistematika penulisannya, Bab I memuat konsep keterampilan menulis dalam

arti sempit dan luas, serta pengenalan tentang karya tulis ilmiah kaitannya dengan

angka kredit jabatan guru di bidang pengembangan profesi (kelompok III). Dalam

bab ini juga dikemukakan sekedar motivasi (dorongan) kepada calon/guru SD, untuk

mau mulai berlatih menulis sejak sekarang juga. Bab II, memberikan informasi

tentang ruang lingkup karya tulis ilmiah yang perlu dibuat oleh rekan-rekan guru,

untuk memperoleh angka kredit yang diperlukan sebagai persyaratan memasuki

jabatan Guru Pembina Tk.I (IV/b). Bab III, memuat tentang karya tulis ilmiah

populer. Bab IV memuat tentang teknik penelitian sederhana bagi jabatan guru, dan

Bab V memuat tentang cara menyusun laporan hasil penelitian, dilengkapi dengan

petunjuk tentang bagaimana menulis proposal sampai laporan hasil penelitian, yang

dirinci selangkah demi selangkah disertai contoh-contohnya secara singkat.

Kritik konstruktif sangat penulis harapkan, dan diucapkan terima kasih.

Semoga buku kecil ini ada manfaatnya bagi para pengguna.

Bandar Lampung, 3 Februari 2004

Penulis,

63

Page 64: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

KETERAMPILAN MENULIS

Oleh: Ngadimun Hd.

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNILABANDAR LAMPUNG2004

Tabel 5. Daftar Frekuensi Komulatif Alat Tabel 6. Daftar Frekuensi Komulatif Peraga Batang Kuesionaire Alat Peraga yang Dimodifikasi

Digunakan di lingkungan sendiri,dilarang mengcpy tanpa seizin penulis

64

Page 65: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

Nilai Hasil

Belajar

Frekuensi

Komulatif

Nilai Hasil

Belajar

Frekuensi

Komulatif

10 0 10 0

9 2 9 2

8 7 8 6

7 15 7 18

6 21 6 27

5 25 5 29

4 28 4 31

3 33 3 35

2 36 2 36

Tabel 7 Daftar Frekuensi Komulatif Alat Tabel 8.Daftar Frekuensi Komulatif sebe Peraga Bangun Geometris lumMenggunakan Alat Peraga

Nilai Hasil

Belajar

Frekuensi

Komulatif

Nilai Hasil

Belajar

Frekuensi

Komulatif

10 1 9 0

9 6 8 2

8 9 7 5

7 15 6 10

6 25 5 16

5 29 4 24

65

Page 66: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

4 33 3 30

3 36 2 33

2 0 1 36

Secara pribadi, di samping itu, untuk memenuhi persyaratan kenaikan pangkat

jabatan guru, untuk menduduki jabatan Guru Pembina Tk.I (IV/b) sampai dengan

Guru Utama (IV/e) diwajibkan memperoleh angka kredit dari bidang

pengembangan profesi. Pada petunjuk pelaksanaan jabatan fungsional guru dan

angka kreditnya dikemukakan bahwa standar prestasi kerja Guru Pembina sampai

Guru Utama selain diperoleh dari bidang proses belajar-mengajar juga agar

ditambah dengan angka kredit dari bidang pengembangan profesi (Depdikbud,

1993:6). Ketentuan secara rinci seperti dikemukakan dalam petunjuk

pelaksanaannya seperti pada Tabel 1 berikut.

3. Mengapa kita tidak mulai berlatih menulis sejak sekarang juga ?

Salah satu penyakit yang sering hinggap dan akan menghambat kemajuan adalah

sering mengulur-ulur waktu, menunda-nunda pekerjaan. Untuk jenis penyakit

atau kebiasaan buruk ini agar ditangkal dengan tindakan lakukan/selesaikan

sesuatu itu hari ini juga jika memang dapat, jangan tunggu hari esok, karena

besok mungkin akan datang sesuatu lain yang juga perlu diselesaikan. Jangan

tunggu sampai semua orang sudah pandai menulis, mulailah belajar menulis dari

hari ini juga, jika masih ada kesalahan adalah hal yang wajar, sebab tidak akan

pandai jika takut akan datangnya kesalahan, asalkan kesalahan itu tak disengaja.

4. Dari mana saya harus memulai menulis ?

Prinsip-prinsip belajar antara lain mengatakan bahwa mulailah belajar dari yang

mudah baru mengarah kepada yang sulit-sulit, mulailah dari yang sederhana

menuju ke arah yang rumit. Dapat saja dimulai dari membuat karangan sebelum

membuat artikel. Berikutnya membuat makalah hasil penelitian atau suatu ulasan,

66

Page 67: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

dan yang kadarnya lebih sulit membuat karya tulis ilmiah hasil penelitian. Pada

bab-bab berikut akan dibahas secara rinci bagaimana guru harus membuat karya

tulis ilmiah dalam kaitannya dengan pengembangan kemampuan profesinya.

4. Apabila memperhatikan isi rumusan hipotesis, kemungkinannya adalah

sebagai berikut:

e. Untuk hubungan dua variabel digunakan teknik korelasi, untuk data

interval dan atau rasio digunakan korelasi product moment (г),

sedangkan untuk data ordinal digunakan korelasi tata jenjang (rho),

Untuk data nominal dapat digunakan koefisien contingensi (c) melalui

khi kuadrat.

f. Untuk perbedaan dua variabel yang menyatakan variabel salah satu

lebih tinggi dari variabel yang lain, jika datanya berskala interval dan

atau rasio digunakan uji perbedaan rata-rata uji-t. Sedangkan jika

datanya berskala nominal atau ordinal dapat digunakan khi kuadrat.

g. Untuk interaksi variabel, terutama untuk data interval dapat digunakan

analisis varian (Anava) dengan F tes.

Untuk menguji sumbangan atau kontribusi dari variabel yang satu terhadap variabel lainnya sehingga dapat memprediksi variabel yang satu atas variabel lainnya digunakan regresi linier.

SEKEDAR MELIHAT KEMBALI BAHASA TULIS KITA

A. Penulisan Kata

1. a. terima kasih b. terimakasih2. a. matapelajaran b. mata pelajaran3. a. fisik b. pisik4. a. efektifitas b. efektivitas5. a. propinsi b. provinsi6. a. Kecamatan Kemiling b. kecamatan Kemiling7. a. Hormat kepada Guru b. Hormat kepada guru8. a. ada dua, yaitu: b. ada dua yaitu :9. a. Agar Saudara melakukan … b. Agar saudara melakukan …10. a. hypotesis b. hipotesis11. a. analisa b. analisis12. a. variabel b. fariabel13. a. sampel penelitian b. sempel penelitian14. a. Pada bab II ini … b. Pada Bab II ini …15. a. Data-data b. data

67

Page 68: BAB I -    Web viewuntuk penulisan tabel, kutipan, judul, ... Word Star . dan ukuran 12 untuk ... Contoh, tema yang dapat dikembangkan oleh guru SD,

16. a. Apakah ada? b. Apakah ada ?

68