Star Buck 1
-
Upload
ade-westy-dwi-hartary -
Category
Documents
-
view
442 -
download
7
Transcript of Star Buck 1
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
STUDI KASUS: STARBUCKS
Pada Maret 2003, Majalah Fortune menampilkan laporan tahunannya yang disebut Fortune 500
companies. Bagi Howard Schultz (HS), chairman dari Starbucks Corp, laporan ini merupakan hal
yang spesial karena Starbuck tercantum dalam daftar perusahaan 500 besar versi Fortune. Ini
mimpi menjadi kenyataan bagi seorang wirausahawan yang berbasis di Seattle.
Walaupun perekonomian AS mengalami resesi dan kebanyakan usaha ritel mengalami
kerugian and mengarah ke bangkrut, Starbucks malah mengumumkan kenaikan keuntungan
sebesar 31% dan kenaikan penjualan sebesar 23% pada kwartal pertama 2003. Para analis
merasakan keberhasilan Starbuck menunjukkan bahwa kualitas produk memegang peran.
Pandangan ini diperkuat dengan fakta bahwa Starbucks hanya menghabiskan biaya iklan dan
pemasaran kurang dari 1 %. Disamping merek nya yang terkenal diantara konsumen, Starbucks
dianggap tempat yang terbaik untuk bekerja karena kebijakan yang pro kepada pegawai.
Namun, para analis merasakan bahwa keberhasilan Starbucks dikarenakan operasi
dalam negerinya yang menguntungkan. Dilaporkan bahwa kebanyakan usaha Starbucks
internasional mengalami kerugian. Pada Mei 2003, Starbucks yang beroperasi di Jepang
mengalami kerugian sebesar 3.9 juta dollar AS, dan perusahaan juga di Eropa dan Timur
Tengah. Para analis menyebutkan bhawa operasi internasional Starbucks tidak sebaik di AS.
Mereka juga melihat bahwa lingkungan bisnis internasional yang tidak menentu membuat sulit
bagi perusahaan untuk me manage operasi internasionalnya.
Kebanyakan analis merasakan bahwa penting bagi perusahaan untuk fokus pada operasi
internasionalnya. Dengan pasar AS yang jenuh, maka Starbucks terpaksa untuk melihat diluar
AS untuk pertumbuhan dan revenue nya.
Latar Belakang
Sejarah Starbucks berawal pada 1971, ketika Jerry Baldwin, Zev Ziegl dan Gordon
Bowker meluncurkan toko kopi bernama Starbucks untuk menjual khusus coffee-bean di
Seattle. Pada tahun 1981, jumlah outlet Starbucks meningkat menjadi lima, dan Starbucks juga
membuat fasilitas untuk roasting di Seattle. Pada waktu yang sama, Schultz, yang bekerja di
1
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Hammarplast – perusahaan alat rumah tangga di Swedia yang memasarkan alat coffee makers
– melihat bahwa Starbucks, perusahaan kecil dari Seattle semaking banyak pemesanan coffee
makers dari perusahaan lainnya. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Starbucks, Schultz
mengunjungi Seattle. Schultz terkesan atas tawaran pendiri Starbucks untuk bekerja sama.
Pada 1982, Schulz bergabung dengan Starbucks sebagai marketing manager, dengan
keikutsertaan dalam saham. Pada tahun pertama di Starbucks, dia mempelajari berbagai jenis
kopi dan keunikan dari bisnis kopi. Waktu perubahan muncul pada 1983, ketika Schulz dikirim
ke Milan, Italy untuk pertunjukan internasional produk rumah tangga. Disana dia melihat setiap
sudut jalan bar kopi espresso dimana orang dapat bertemu dan menghabiskan waktunya di bar
tersebut. Schultz menyadari bahwa Starbucks dapat memperkenalkan bar kopi espresso
tersebut di AS. Dia mengemukakan ide tersebut kepada teman-temannya tapi mereka tidak
senang menjual kopi espresso tersebut. Namun setelah berbagai rayuan oleh Schultz, akhirnya
mereka setuju untuk menjual kopi espresso tersebut di outlet2 nya. Bisnisnya menanjak dan
pada akhir pekan, mereka betul2 mendapat uang dari hasil penjualan kopi espresso
dibandingkan jual biji kopi. Namun, pada partnernya masih menolak untuk berkecimpung
dalam dalam bisnis minuman. Sehingga Schultz memutuskan untuk meninggalkan perusahaan
dan memulai dengan usaha sendiri.
Pada bulan April 1985, Schultz membuka bar yang disebut Giornale II di Seattle dengan
modal sebesar 150,000 dollar AS yang diinvestasikan oleh Jerry Baldwin dan Gordon Bowker.
Kemudian, toko kedua dan ketiga dibuka di Seattle dan Vancouver. Selama 1987, ketika Schultz
mendengar bahwa pemilik Starbucks menjual 6 dari tokonya beserta alat untuk menggoreng
kopi dan nama Starbucks itu sendiri, dia menjual saham sebesar 3.8 juta dollar dan membeli
Starbucks. Karena Starbucks cukup terkenal, maka dia tetap mempertahankan nama tersebut
dan bukan Giornale II.
Kemudian Schultz mengembangkannya ke Chicago, Los Angeles dan kota-kota besar
lainnya. Tapi dengan meningkatnya biaya overheadnya, perusahaan mengalami kerugian
sebesar 1.2 juta dollar AS pada 1990. Namun, Schultz yakin bahwa rencana bisnisnya dan tetap
mengadakan perluasan. Dia bahkan memperkerjakan pegawai dari PepsiCo. Pada tahun 1991,
2
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
jumlah tokonya bertambah mencapai 116 buah dan Starbucks menjadi perusahaan milik pribadi
yang menawarkan saham kepada pegawainya. Pada 1992, Starbucks terdaftar pada New York
Stock Exchange pada harga sebesar 17 dollar AS per saham.
Strategi yang diadopsi oleh Starbucks memperluas wilayah dengan membuka toko2
baru. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi antrian panjang pada satu toko dan
meningkatkan pendapatan. Ini juga akan membantu perusahaan untuk mengurangi biaya
distribusi dan akan meningkatkan jumlah pelanggan. Menurut catatan, seorang pelanggan
dapat berkunjung ke Starbucks sebanyak 18 kali per bulan, merupakan jumlah yang besar bila
dibandingkan dengan ritel America lainnya. Pada tahun 1993, kira-kira ada 100 toko Starbucks
dan meningkat sampai 145 pada tahun 1994. Disamping menjual minumna kopi, Starbucks juga
menjual yang lainnya. Pada 1995, perusahaan menjual CD program musimnya sendiri.
Perushaan juga beraliansi dengan perusahaan lain seperti penerbangan Canada, United Airlines,
Starwood Hotels, dan Barnes & Nobel, Inc. untuk menawarkan Starbucks coffee.
Menurut para analis, keberhasilan Starbucks tidak hanya karena ekspansi nya ke luar
negeri, tapi karena inovasi produknya. Starbucks memunculkan produk-produk baru untuk
menarik pelanggan. Misalnya pada 1995, untuk melayani kebutuhan orang-orang diet,
Starbucks meluncurkan Frappucino – kopi yang mengandung lemak yang rendah. Pada 1996,
Starbucks meluncurkan es krim batangan melalui anak2 perusahaannya. Pada tahun yang sama,
Starbucks bekerja sama dengan PepsiCo untuk meluncurkan Starbucks Frappucino botol.
Karena berbagai inisiatif ini, Starbucks mencatat pertumbuhan rata-rata sebesar 20% setiap
tahun sejak 1991, dan traffic tokoknya meningkat 6-8% setiap tahun.
Namun demikian, pada tahun 1990 an, dimana pasar sudah mencapai titik jenuh,
Starbucks tidak dapat lagi bergantung pada pasar AS. Para analis merasakan bahwa untuk
mempertahankan tingkat pertumbuhannya dan meningkatkan pendapatannya, Starbucks tidak
sudah harus menyebar ke luar negeri. Pada 1995, Starbucks membentuk Starbucks Coffee
International, wholly-owned subsidiary (anak perusahaan yang dimiliki penuh), untuk
memonitor perluasan perusahaan secara internasional. Pada 1996, Starbucks memasuki pasar
Jepang melalui Joint Venture dengan Sazaby Inc. dan selama bertahun-tahun perusahaan
3
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
berekpansi ke Asia Tenggara, Eropa dan Timur Tengah. Pada Maret 2003, Starbucks telah
mempunyai 1,532 toko (23%) berada diluar AS.
Strategi Ekspansi Pasar
Starbucks telah memutuskan untuk memasuki pasar Asia/ Pacific dulu. Meningkatnya
konsurisme di Negara Asia Pacific and kedanderungan orang2 muda untuk meniru gaya barat
menjadikan Negara2 ini menarik bagi Starbucks.
Starbucks memutuskan untuk memasuki pasar internasional dengan tiga cara: Joint
Venture, licensing, dan wholly-owned subsidiary. Sebelum memasuki pasar internasional,
Starbucks fokus untuk mempelajari keadaan pasar untuk produknya di Negara tersebut.
Kemudian memutuskan untuk bekerja sama dengan partner local. Pertama-tama Starbucks
memulai dengan beberapa took yang dibuka di lokasi yang dianggap trendy dan manager
perusahaan dari Seattle yang menangani sementara.
Setelah berhasil, maka orang local di latih selama 13 minggu di Seattle. Starbucks tidak
kompromi terhadap prinsip2 dasar mereka. Starbucks menjamin bentuk minuman kopi yang
sama dan di dalamnya tidak boleh merokok.
Ketika Starbucks mengadakan JV dengan Szaby Inc. untuk membuka tokok di Jepang,
para analis merasakan bahwa Starbucks tidak akan berhasil. Para analis malah menasehatkan
agar Starbucks untuk meninggalkan prinsip dasarnya , yakni aturan dilarang merokok dan
meyakinkan bahwa ukuran tokok tidak lebih dari 500 kaki persegi, karena sewa ruangan mahal
di Jepang. Namun Starbucks tetap pada prinsip dilarang merokok yang menarik para wanita
muda Jepang untuk datang ke Starbucks, dan ukuran tokonya 1200-1500 kaki persegi – sama
ukurannya dengan toko Starbucks di AS. Untuk membuktikan para analis salah dalam
analisanya, Starbucks membuka lebih dari 100 toko ti Jepang.
Menurut sumber Starbucks, mendengarkan keinginan orang local juga membantu.
Starbucks mendapat keuntungan dari adanya kerjasama dengan perusahaan local Sazaby Inc.
yang mengetahui tentang kebiasaan minum kopi orang-orang Jepang and memperkenalkan
produk barunya seperti Green Tea Frappucino yang kemudian menjadi populer.
4
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Starbucks berhasil dapat menarik perhatian orang muda di pasar Asia, karena orang-
orang muda di kawasan ini senang meniru budaya Amerika. Starbucks malah menyesuaikan
dengan budaya lokal agar tetap diterima.
Para analis merasakan bahwa budaya mnimum kopi yang kuat di Eropa telah
menimbulkan ancaman sekaligus kesempatan bagi Starbucks. Starbucks dapat menghadapi
persaingan dari café-café yang berada di pinggir jalan di Francis, Vienna dan espresso bar di Itali
yang telah menumbuhkan budaya minum kopi yang kuat yang telah menonjolkan kepada
orang-orang Eropa kopi yang terbaik di dunia. Namun, para eksekutif Starbucks berkomentar
bahwa Eropa memang biasanya membuat kopi tapi akhir 1990 an selera telah berobah. Pada
1998, Starbucks telah membuka toko pertamanya di Inggris, dan kemudian berkembang ke
Swiss, German dan Yunani.
Sering dirasakan bahw walaupun orang tua tetap pada tokok kopi yang ada, namun
orang muda sangat tertarik dengan keberadaan Starbucks. Helmut Spudich, Editor sebuah
media cetak di Vienna, “Warung kopi di Vienna memang baik, tapi semuanya sudah tua.
Starbucks dianggap trendy”. Faktor penting lainnya yang dapat membawa keberhasilan
Starbucks di Eropa adalah atmosphere dan lingkungan yang tidak merokok, tidak seperti bar
yang ada di Eropa. Cara self-service juga hal yang menarik bagi kaum muda karena kaum muda
tidak senang untuk antri terlalu lama. Menurut sumber, Starbucks berhasil karena dia tidak
menjual kopi tapi menjual experience dan ini yang menjadikan Starbucks unik. Maslen,
President Starbucks International, menyatakan, “kopi nya baik, tapi ini hanya kendaraan, aroma
kopi, suasana dan komunitas itulah apa yang dijual”. Di Timur Tengah, Starbucks menjual
lisensi (kecuali di Israel Starbucks mengadakan JV). Untuk menghormati budaya Timur Tengah,
Starbucks membuat toko khusus untuk wanita.
September 2002, Starbucks mengumumkan bahwa pada tahun 2005 Starbucks akan
menambah toko nya menjadi 10,000. Namun para analis menyatakan bahwa Starbucks akan
mengalami kesulitan untuk menghasilkan keuntungan dan ini bisa terbukti.
Permasalahan
5
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Mulai awal 2000, Starbucks menghadapi masalah dalam operasi internasionalnya. Lingkungan
politik yang tidak menentu di Timur Tengah sangat bermasalah bagi Starbucks. July 2002,
mahasiswa arab memboikot produk dan jasa buatan Amerika, karena adanya hubungan yang
dekat antara Arab dan Israel. Boikot tersebut ditargetkan pada perusahaan Amerika termasuk
Starbucks, Burger King, Coca-Cola dan Estee Lauder. Starbucks termasuk daftar No. 1 karena
kedekatan Schultz dengan komunitas Israel. Masalahnya menjadi buruk ketika dilaporkan
bawha, di dalam satu pidatonya di depan mahasiswa di Washington, Schultz pernah berkata, “
salah satu misi saya adalah membuat anda senstitif; anda tidak boleh kebal tehadap apa yang
sedang terjadi di dunia. Saya sudah keliling dunia, dan salah satu yang saya lihat adalah
munculnya gerakan anti Israel di Eropa, khusunya di Francis dan Inggris”. Schultz mengatakan,
“Apa yang terjadi di Timur Tengah bukan merupakan hal terpisah. Munculnya anti Israel
meningkat sejak 1930 an. Orang Pelestina tidak memberhentikan kegiatan terorisme mereka”.
Kata-kata Schultz ini membuat marah Negara-negara arab dan yang pro terhadap Pelestina di
seluruh Timur Tengah dan Eropa. Analis merasakan bahwa komentar Schultz memperkuat
bahwa di adalah corong dari Israel.
Starbucks menjaga jarak dari apa yang Schultz katakan dengan mengatakan bahwa itu
pendapat pribadi Schultz dan bukan Starbucks sebagai perusahaan. Schultz juga membela diri
dengan menyatakan bahwa dia bukan anti-Pelestina. “ Posisi saya adalah untuk menjaga
perdamaian di dunia”. Disamping itu, pada tahun 2003, perang Irak membuat keadaan jadi jelek
dan Starbucks menutup enam toko nya di Israel.
Starbucks juga menuai kritik dari LSM yang mendesak agar perusahaan mempunyai
sertifikasi pembelian biji kopi yang menjamin bahwa biji kopi ditanam dan dipasarkan pada
kondisi ekonomi dan politik tertentu. Lebih jauh Starbucks mengalami masalah akibat resesi
ekonomi di beberapa Negara seperti Swiss, Jerman dan Jepang pada awal 2000 an dimana dia
mengalami penurunan penjualan dan revenue. Starbucks menghadapi persaingan yang ketat,
biaya tinggi dan penolakan dari pelanggan di pasar internasional. Khusus di Eropa, dilaporkan
bahwa Starbucks menghadapi persaingan yang ketat dari toko kopi lokal yang menawarkan kopi
khusus dengan harga yang murah. Misalnya ada jenis minuman kopi Starbucks dijual dengan
6
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
harga 2.93 dollar AS dan dengan minuman yang sama, toko kopi lokal menjual seharga 2.12
dollar AS. Pada akhir 1990 an Starbucks melihat adanya penurunan penjualan di pasar Jepang,
yangmerupakan pasar terbesarnya. Para konsumen sudah tidak senang lagi rasa kopi Starbucks.
Pada tahun 2002, penjualan di Jepang menurun 17%. Untuk meningkatkan penjualan, Starbucks
menambah item-item lainya, namun masih gagal juga.
Para analis melihat bahwa Starbucks tidak mampun menambah revenue nya dari usaha
internasionalnya karena kompleksnya masalah licensing dan JV. Sejumlah uang sudah
ditanamkan untuk program pelatihan promosi produk, namun hasilnya tidak begitu
menggembirakan. Lebih lanjut dirasakan bahwa perusahaan tidak dapat mengontrol biaya
operasinya. Disamping masalah-masalah di pasar internasional, Starbucks mengalami masalah
operasinya karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih dan real estate untuk tokonya. Maslen
menyebutkan, “Jika saya dapat mentraining orang dan dapat menemukan real estate, maka
perluasan hamper dapat terlaksana besok.
Prospek Kedepan
Agar dapat mengontrol biaya operasinya, Starbucks memutuskan untuk mencari
supplier baru untuk item-item seperti cangkir. Dilaporkan perusahaan sekarang sedang
memikirkan untuk membelinya dari pasar lokal di Jepang. Starbucks juga mengumumkan dia
akan mengurangi ekspansinya dengan hanya membuka 80 toko pada tahun 2003. Sumber
perusahaan juga menyebutkan bahwa akan menutup toko2 nya yang tidak menguntungkan.
Para analis menyebutkan bahwa penutupan toko2 yang tidak menguntungkan dan
pengurangan biaya operasi hanya akan meningkatkan keuntugan dalam jangka waktu pendek
bukan untuk pertumbuhan dimasa yang akan datang.
Para analis menyebutkan bahwa Starbucks dapat memikirkan strategi masuk ke pasar
internasionalnya dengan fokus pada harga. Mereka menyatakan bahwa sesungguhnya
Starbucks bebas dari hutang dan mempunyai free cash flow sebesar 300 juta dollar AS,
seharusnya dia dapat membangun operasi internasionalnya. Namun demikian, harus hati-hati
terhadap risiko eskternal dari adanya suhu politik dan bisnis yang tidak menentu di dunia. Para
7
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
analis merasakan bahwa meningkatnya ketegangan antara AS dan Negara lain di dunia,
lingkungan bisnis khususnya di Timur Tengah dan Asia Tenggara menjadi tidak menentu. Untuk
risiko internasional, Schultz mengatakan, “Kami tidak melaksanakan bisnis asal-asalan. Kami
mengerti bahwa beban ada di pundak kami karena ada sensitive terhadap produk dan
perusahaan Amerika. Yang jelas ada ruang bagi Starbucks untuk berkembang.
8
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
1. Nilai-nilai yang ditanamkan Starbuck kepada konsumen sehingga dalam waktu singkat
dapat berkembang dengan cepat:
Kekuatan Starbucks Melalui 5 Prinsip
Sebuah impian dan rencana yang dilaksanakan dengan sempurna adalah karakter dari
sebuah bisnis hebat. Pada tahun 1980, impian besar pemilik Starbucks adalah membuka sebuah
kedai di Portland, Oregon. Dengan lebih dari 11.000 kedai di seluruh dunia pada tahun 2008,
maka perusahaan ini telah melampaui cita-cita awalnya. Konsep sederhana Starbucks namun
membuatnya sangat berhasil adalah menyediakan kopi yang nikmat dalam sebuah lingkungan
yang santai dan nyaman.
Seorang manajer Starbucks mengatakan, “Cara kami membangun perusahaan dengan
berbagi kesukesan bersama semua orang yang terlibat di dalamnya dan tidak mengabaikan
orang-orang kami adalah contoh yang sangat bagus dalam membangun bisnis dengan cara
yang benar. Kami menyediakan sebuah lingkungan kerja yang hebat dan memperlakukan satu
sama lain dengan penuh rasa hormat dan bermartabat.” Apabila seorang pemimpin
mengharapkan karyawannya bisa memenuhi dan melampaui harapan pelanggan, maka
pemimpin itu harus membalasnya dengan memperhatikan dan melampaui harapan
karyawannya. Para karyawan harus merasa dihargai secara pribadi, dan karena di tempat kerja
itulah sebuah hubungan penuh makna dibangun.
PRINSIP I : LAKUKAN DENGAN CARA ANDA
Starbucks membangun sebuah hubungan personal untuk mengingat kebutuhan dan
selera pelanggan, karena pengetahuan adalah kekuatan (knowledge is power). Dengan bersikap
ramah, Starbucks menciptakan sebuah ikatan yang mengundang pelanggan untuk berkunjung
dan berkunjung lagi. Di Starbucks, bersikap tulus berarti berhubungan, menemukan, dan
merespons. Mendengarkan hanyalah salah satu bagian dari penciptaan hubungan dengan
pelanggan. Bisnis juga harus bisa menemukan kebutuhan dan kondisi unik dari setiap pelanggan
serta kemudian mencari cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut.9
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Sebagian besar bisnis dapat sukses dengan hanya berfokus pada pencarian cara-cara
untuk memudahkan hidup pelanggan. Pegawai Starbucks haruslah memiliki wawasan,
menyukai apa yang anda lakukan, dan berbagi wawasan kepada orang lain. Kita harus mampu
memperkuat pengalaman pelanggan dengan wawasan kita. Salah satu manajer Starbucks
mengatakan, “Terdapat pelanggan yang mengirim surat yang menjelaskan bahwa harinya
sangat buruk sekali, tetapi setelah mengunjungi Starbucks, dia mendapatkan kebahagiaan dan
mampu mengatasi masalahnya”. Orang-orang ingin menjadi bagian dari sesuatu yang lebih
besar dari diri mereka sendiri. Mereka ingin menjadi bagian dari sesuatu yang dapat menyentuh
hatinya.
PRINSIP II : SEMUANYA PENTING
Bisnis retail adalah tentang detail. Detail kecil kadangkala membedakan antara
kesuksesan dan kegagalan. Dan benar-benar tidak ada satu cara pun untuk menyembunyikan
mutu yang jelek. Komitmen terhadap detail adalah hal yang sangat penting dalam semua bisnis.
Jika anda mengabaikan hal-hal kecil yang dianggap penting oleh orang-orang yang anda layani,
anda akan gagal menciptakan pengalaman yang mereka harapkan. Para pemimpin Starbucks
sangat peduli pada semua hal seperti lingkungan fisik, mutu produk, perlunya penyusunan
prioritas kerja, pentingnya reputasi perusahaan, bahkan budaya yang menyenangkan. Secangkir
kopi yang nikmat hanyalah sebagian dari formula kesuksesan Starbucks.
Jika Starbucks bisa menghibur pelanggan dan memberi mereka ide, alat, sesuatu untuk
dicari saat mereka keluar dari kedai, maka Starbucks adalah persinggahan yang lebih dari
sekedar tempat minum kopi. Keberhasilan Starbucks sebagian dimulai dari kemauan untuk
menantang pemikiran konvensional sembari memperhatikan hal-hal detail yang memungkinkan
Starbucks untuk berinovasi. Salah satu contohnya ketika perusahaan berusaha mengembangkan
kemasan yang sanggup mempertahanan kesegaran kopi, tidak hanya tujuh hari, tapi sampai
enam minggu.
10
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Dengan bersikap waspada dan hati-hati terhadap orang yang berhubungan dengan
anda, pada akhirnya hal itu akan melindungi bisnis dan merek anda. Lingkungan kerja yang
positif dan menyenangkan menghasilkan anggota staf yang vital dan peduli. Seorang direktur
menceritakan pentingnya kebersamaan, kebahagiaan, dan bersenang-senang di kedai, yang
pada gilirannya dapat memberikan energi pada pengalaman pelanggan. Ketika CEO dan
pemimpin dewan direksi menghargai dan mempraktikkan apresiasi, budaya biasanya
berkembang di mana orang saling mengingatkan satu sama lain untuk berbuat baik, dan hal itu
dapat meningkatkan sikap yang diharapkan dan menghasilkan keunggulan. Sebagian besar
pemimpin perusahaan dapat memperkokoh hubungan emosional antara perusahaan dan para
pelanggannya dengan mendengarkan masalah-masalah kemasyarakatan yang menjadi
perhatian utama para pelanggan itu. Tetapi percayalah, apapun jenis musiknya, suguhan
istimewanya, atau ketersediaan perangkat nirkabelnya, keberhasilan Starbucks tidak terlepas
dari toilet-toiletnya yang bersih dan gratis.
Tidak hanya semuanya penting, tetapi juga semua orang penting.
PRINSIP III : SURPRISE AND DELIGHT
Starbucks menyentuh kehidupan orang lain. Kesediaan untuk memedulikan orang lain
sering menjadi kejutan yang menyenangkan. Seorang petugas mengingatkan seorang CEO
Starbucks tentang betapa pentingnya mengingatkan para prajurit yang sedang bertugas bahwa
pegawai Starbucks juga memikirkan mereka. Menambahkan senyuman di sana-sini bisa
mengubah hari-hari orang lain. Bahkan Starbucks menjadi tempat ketiga setelah rumah dan
kantor. Starbucks menyediakan tempat untuk berbincang, berhubungan, dan menyambung
kembali hubungan. Selain itu jangan lupakan barang langka dan berharga bernama
KONSISTENSI. Ketika sebuah bisnis bisa memenuhi selera sejumlah besar orang secara
konsisten, individu lainnya akan ikut bergabung di lokasi tersebut untuk bersenang-senang
dengan komunitas.
11
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Jadi untuk dapat berhasil, maka carilah kebutuhan masyarakat, dan masuk, serta
penuhilah. Jangan lupa memberi surprise.
PRINSIP IV : TERBUKA TERHADAP KRITIK
Pendekatan edukasional berkumandang dalam kebudayaan yang sangat menghargai
informasi. Harus mengerti apa yang penting bagi orang-orang di pasar tersebut dan
menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian yang tulus terhadap kesejahteraan
masyarakat.
Jangan keberatan dikritik. Jika tidak benar, abaikan saja. Jika tidak adil, jangan
tersinggung. Jika tidak beralasan, tersenyumlah, jika tidak terbukti itu bukan kritik, pelajarilah.
Kritik merupakan kesempatan untuk belajar lebih banyak mengenai apa yang bisa kita lakukan,
bagaimana menjadi lebih baik, dan bagaimana menangani masalah secara berbeda. Ketika
bersalah, akuilah, perbaikilah, dan tetap pada jalur di mana anda dapat membuat perubahan
positif. Starbucks telah belajar untuk tidak mengurangi kritik yang masuk dan mengingkarinya
tetapi mendengarkan untuk memetik kesempatan belajar yang datang dari suara-suara
tersebut.
Pemimpin yang hebat membuang keangkuhannya dan membuka telinga serta pikiran
terhadap masukan dari orang lain, menerima kritikan sebagai sarana pengembangan yang
berharga. Namun demikian, pemimpin harus mampu membedakan antara pelanggan yang
menginginkan masalahnya segera diselesaikan dengan pelanggan yang tidak akan pernah puas
atau berhenti mengeluh.
Ada kalanya terdapat penolakan demi penolakan. Evaluasi yang teliti terhadap
penolakan seringkali memengaruhi kesuksesan dan kegagalan. Ada saatnya dalam bisnis ketika
penolakan justru membesar di tengah usaha untuk menenangkannya, ini merupakan pertanda
bahwa cara terbaik adalah menjauh. Konsep terbuka terhadap kritik banyak menyangkut
12
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
penghargaan terhadap sudut pandang orang lain. Ketika penolakan tersebut tidak kunjung
mereda, saatnya untuk memilih pergi dan berkata akan ada lokasi lain di hari lain.
Reputasi sebuah bisnis atau merek bisa sangat terpengaruh desas-desus, kabar yang
tidak sepenuhnya benar, dan kesalahan informasi. Sebelum informasi menyesatkan beraksi,
pemimpin harus segera menemukan jalan untuk mengomunikasikan berita yang sebenarnya
sehingga semuanya dapat diluruskan. Ketika tragedi WTC 1999, Starbucks tidak mau memberi
minuman gratis pada para korban. Hal ini dikritik oleh seorang pelanggan yang mengatakan
bahwa perusahaan yang masih saja memikirkan keuntungan di saat krisis seperti itu tidaklah
pantas mendapat uang jerih payah orang lain. Untungnya pemimpin Starbucks memahami
bahwa sebagian besar orang bersedia memaafkan kesalahan manusia, yang tidak dapat mereka
toleransi adalah kegagalan untuk mempertanggungjawabkan kesalahan atau keengganan untuk
memecahkan masalah. Setelah pemilik Starbucks meminta maaf atas sikap mereka, maka
masyarakat pun memaafkan.
Starbucks mendorong pegawainya untuk tidak mengajukan pertanyaan ya atau tidak,
tetapi bagaimana. Pegawai di semua tingkatan harus membiasakan diri tidak hanya dengan apa
yang sedang dikatakan pelanggannya, tapi juga apa yang tidak.
PRINSIP V : LEAVE YOUR MARK
Starbucks ingin memberi kontribusi positif pada komunitas dan lingkungan. Starbucks
berkomitmen terhadap peran kepemimpinan berwawasan lingkungan di semua aspek
bisnisnya. Starbucks memenuhi misi ini dengan berkomitmen:
Memahami masalah lingkungan dan berbagi informasi dengan mitra Starbucks.
Menciptakan solusi inovatif dan fleksibel untuk membawa perubahan.
Berusaha keras membeli, menjual, menggunakan produk yang ramah lingkungan.
Menanamkan tanggung jawab terhadap lingkungan sebagai nilai perusahaan.
13
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Starbucks berpendapat bahwa CSR berubah dari masalah kedermawanan menjadi cara
Starbucks menjalankan bisnis. Ini sungguh transformasional. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa
Masyarakat cenderung berbisnis dengan dan bekerja untuk perusahaan yang memiliki
kepedulian sosial.
Pelamar kerja yang paling berbakat dan berkualitas semakin mempertimbangkan etika
serta dukungan perusahaan terhadap masyarakat ketika memilih tempat kerja.
Keyakinan pegawai tiga kali lipat lebih tinggi pada perusahaan yang secara aktif terlibat
dalam masyarakat dibanding yang tidak.
Ketika lingkungan kerja pegawai selaras dengan nilai-nilai pribadinya, mereka menjadi
lebih produktif.
Perusahaan yang berfokus pada pengaruh lingkungan biasanya dihargai 5% lebih tinggi
dibandingkan yang tidak.
Partisipasi pegawai dalam aktivitas berbasis komunitas dapat memperkuat kerja sama
tim, keahlian kepemimpinan, dan identitas perusahaan mereka.
Upaya-upaya peduli masyarakat akan membangkitkan hubungan yang lebih kuat antara
Starbucks dengan warga, politisi, serta pemuka daerah. Starbucks diterima sebagai anggota
masyarakat yang sejati dan penuh welas asih, bukan sekedar pihak asing yang semata-mata
ingin mengeruk keuntungan untuk dibawa pulang ke negerinya sendiri.
14
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
2. Strategi yang harus dilakukan Starbuck agar tetap berjaya dimasa yang akan datang:
Strenght WeaknessS1. W1.Ekspansi besar-besaran ke China, Brazil, India, Rusia dan Indonesia.
Harga kopi starbuck yang mahal dibandingkan dengan kompetitornya.
S2. W2. Membuat lingkungan kerja yang bagus dan nyaman untuk karyawan.
Kurangnya segi pemasaran dan advertising terhadap produk itu sendiri.
S3. W3.Menerapkan standar yang tinggi pada kopinya maupun pelayanannya.
Product starbuck tidak ada/jarang di supermarket.
S4.Memiliki keuntungan monopoli yang melebihi para saingannya.S5.Tidak menggunakan bahan kimia dalam campurannya.
Opportunities SO Strategies WO StrategiesO1. S1, S2, O1, O2, O3 W1, W2, O1, O3Globalisasi membuat jalan lebih mudah untuk memasuki dunia Internasional.
Membuat iklan tentang jaringan internet gratis (free wifi zone) dan servis yang memuaskan.
Kurangi harga dan iklankan produknya dimanan saja, di berbagai macam tempat dan media.
O2. S5, O4 W1, W3, O3Orang-orang mencari jaringan Wifi gratis.
Starbuck seharusnya menaikkan produk sehat mereka ke supermarket sebagaimana permintaannya yang sangat tinggi.
Melakukan R&D strategi untuk menjual produk di supermarket dengan harga murah tapi tanpa menguarangi kualitas.
O3.
15
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
Makanan cepat saji dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan dalam pemesanan dan hal ini disukai oleh konsumen.Threats ST Strategies WT StrategiesT1. S2, S3, S4, T1, T2 W1, W2, T1, T2Adanya kenaikan suku bungan dan permintaan akan produk yang lebih murah.
Starbuck perlu merubah strategi pemasarannya dengan mengurangi harga agar bisa bersaing dengan kompetitornya.
Menciptakan produk komplementer yang berharga murah dan berkualitas tinggi untuk menarik konsumen.
T2. W3, T3Banyak perusahaan yang menetapkan harga yang lebih murah untuk menarik konsumen.
Starbuck harus menemukan cara untuk mengurangi resiko di saat produk mereka dijual di supermarket.
T3.Terjadi peningkatan di supermarket-supermarket.
Tipe strategi Starbuck:
Vertical IntegrationForward Integration Starbucks melakukan kerjasama dengan SYSCO
Corp.sebuah perusahaan dstributor dan marketing di amerika utara.yang akan nantinya menyebarkan Starbucks ke kantor-kantor, ke universitas, ke sekolahan, mall, dan lainnya. Sedangkan di indonesia lisensi itu di pegang oleh PT.Sari Ciffe Indonesia yang juga akan menyebarkan gerai Starbucks ke seluruh penjuru kota kota besar di indonesia.
Backward Integration
Starbucks bekerja sama dengan Negara negara penghasil biji kopi pilihan, seperti thailand, vietnam, perancis. Italia, brasil, indonesia untuk mengirimkan biji biji kopi pilihannya kepada Starbucks , jadi Starbucks tidak usah jauh jauh mengambil biji kopi itu sendiri dan itu akan menekan cost.
Horizontal Integation
Starbucks membeli perusahaan Seattle Coffe yang merupakan saingan terbesarnya seharga $72 juta, diamelakukan itu agar saingan Starbucks semakin sedikit dan perusahaan Starbucks semakin besar dan imagenya kan lebih baik di mata masyarakat.Dengan itu juga Starbucks mendapatkankontrak mengenai
16
WESTY DWI HARTARYNIM: 55110120162
akses kepada lebih 12.000 toko grosir dan makanan yang mendistribusikan biji kopinya dan makanan. Starbucks juga mendapatkan kontrak baru dengan lebih 18.000 toko grosir dan 5.600 perusahaan jasa makanan (cake and pastry).
Intensive StrategiesMarket Penentration
Starbucks melakukan penetrasi pasar pada segmen Hotels, Grocery Stores, Schools, Businesses, Industries Cafeteria and Airlines.
Market Developtment
Starbucks membuka Toko di seluruh dunia. Brazil, Rusia, Rumania, serta menempatkan logo Starbucks pertama di Kairo Mesir.
Product Developtment
Starbucks mengembangkan produk baru untuk non-peminum kopi dalam rangka memberikan perkembangan pasar lebih lanjut dan menjadi kompetitif. Starbucks menarik konsumen saat ini dan baru tidak hanya dengan produk-produk berkualitas, tetapi juga dengan rasa varietas yang konsumen ingin rasa. Starbucks menambahkan Product Minuman juice,smoothie, dan teh. Salad dan Program Baru Segar makan siang tebal. Contoh: Fiesta Chicken Salad, dan Buah dan Platter Keju. Dua kontestan terbesar Starbucks Dunkin 'Donuts dan Krispy Crème. Mereka adalah rantai nasional. Organisasi-organisasi ini menggunakan hargapemotongan agresif, lebih dari 20%, untuk produk mereka. kontestan lain adalah rumah kopi kecil lokal dan merek kopi, misalnya Tully dan Pete's Coffee. kontestan mereka untuk lini produk baru Orange Julius, Jamba Juice, rantai makanan cepat saji seperti McDonald's dan Burger King, dan perusahaan kopi kecil lainnya alternatif.
Types of StrategiesDiversifikasi Starbucks membuat berbagai macam macam produk mulai
dari segi minuman kopi maupun non kopi untuk menarik minat para non peminum kopi dan mereka juga mengembangkan cake dan pastry sebagai teman minum kopi dan teh.
Related Permen Starbucks, coklat, cake, tiramisu , cheese cake , dll.
Unrelated Music CDs, Clothing, Coffee Mugs, and news paper, magazine, program kartu kredit.
17