Star for Living (1st)

21
  Cerpen  Star for living Oleh : Choirunnisa Lutfi hariyati  X-1 / 06  SMA NEGERI 1 KREMBUNG  TAHUN PELAJARAN 2010/201 1

description

Cerpen

Transcript of Star for Living (1st)

  • Cerpen

    Star for living

    Oleh :

    Choirunnisa Lutfi hariyati

    X-1 / 06

    SMA NEGERI 1 KREMBUNG

    TAHUN PELAJARAN 2010/2011

  • ---HILANG---

    tersenyumlah saat kau mengingatku

    karena saat itu aku sangat merindukanmu

    dan menangislah saat kau merindukanku

    karena saat itu aku tak berada di sampingmu

    tetapi pejamkanlah mata indahmu itu...

    karena saat itu aku akan terasa ada di dekatmu

    karena aku telah berada di hatimu untuk selamanya

    tak ada yang tersisa lagi untukku

    selain kenangan-kenangan indah bersamamu...

    mata indah yang dengannya aku biasa melihat keindahan dunia

    mata indah yang dahulu ada bersamaku

    kini semuanya terasa jauh meninggalkanku...

    kehidupan terasa kosong tanpa keindahanmu...

    hati, sayang dan rinduku adalah untukmu...

    bayangmu akan tetap tinggal bersamaku

    hingga akhir hayatku dan setelah kematian

    hingga takdir tuhan akan mempertemukan kita lagi...

    betapapun hati telah terpikat pada sosok terang dalam kegelapan

    yang telah menghidupkan sinar redupku

    namun, tak dapat menyinari

    dan menghangatkan perasaanku yang sesungguhnya...

    aku tidak pernah bisa menemukan sosok yang lain selain dirimu

    karena mereka tak tertandingi oleh sosok dirimu dalam jiwaku...

    kau takkan pernah terganti...

    bagai pecahan logam

    mengekalkan...

    kesunyian, kesendirian, dan kesedihanku

    kini aku telah KEHILANGANMU.......

  • STAR FOR LIVING

    When you're gone

    The pieces of my heart are missing you

    When you're gone

    The face I came to know is missing too

    When you're gone

    All the words I need to hear to always get me through the day

    And make it OK

    I miss you.

    Ann, gue punya kabar bagus buat Loe and band kita, coba tebak apaan? teriak Felly

    bersemangat yang membuyarkan lamunanku.

    Emm..

    Teet! Waktu berfikir habis, kabar bagus itu adalah mau tau nggak? Kabarnya

    adalah band kita lolos audisi dan kita harus rayakan itu.

    Iya, ntar kita rencanain bareng yang lain.

    Sip deh! Emm, Loe kok keliatan gak bersemangat sih? Padahal kan ini hari lahir Loe!

    Hmm, Gak kayak biasanya, ada apakah gerangan?

    Felly, lebaymu itu lho kebiasaan, dasar hyperaktif. Liat tuh Ann responnya gitu aja.

    Mendingan Loe ke kelas, kabarin Diandra dan Revin. Biar Ann gue yang beresin. Kata Cleon

    yang tiba-tiba datang.

    Aku hanya tersenyum.

    Keinget Sandra ya, 3 tahun kan?

    Iya, dia saudara terbaik gua dari kecil, mau panas, dingin, ujan air, ujan batu sekalipun,

    kita selalu bersama. Jawabku menunduk.

    Seraya memegang kalung pemberian terakhir darinya dan memandang foto kebersamaan

    kami. Yah, hari ini, 10 Juni 2011 adalah tepat tanggal kelahirannya sekaligus 3 tahun

    kematiannya. Dia adalah saudara kembarku sekaligus sahabat sejatiku. Tapi 3 tahun yang lalu

    dia dipanggil oleh Sang Kuasa, meninggalkanku selamanya. Air mataku terkuras habis saat itu,

    sejak saat itu kehidupanku berubah 360, ku jalani hidup ini tanpa ada dia di sampingku, aku

    harus bangkit, aku harus relakan dia, aku yakin dia disana gak akan suka aku begini, aku yang

    terlalu kehilangan dia. Disini aku harus tetap tegar, dia penyemangat dalam hidupku. Setiap aku

  • galau, kalut, sedih, aku selalu mengingatnya, membayangkannya mendengarkan semua

    curahanku. Aku tak ingin melihat dia bersedih disana. Dia memang the big influence untukku.

    Yah, Aku Bintang Andrea Himeno, seorang anak perempuan pertama yang ingin sekali

    punya kakak laki-laki. Tau alasannya? Aku tuh emang cewek, tapi entahlah, aku suka gaya

    cowok. Menurutku cowok itu cool (dalam catatan), cewek itu ribet banget, apalagi kalau

    shopping, wuich lama banget. Orang-orang bilang aku ini boyish, hmm itu sih terserah mereka

    saja, mau bilang apa, asal mereka nggak bullying aku aja. Aku dan Almarhumah Bintang

    Kasandra Himeno adalah saudara kembar, kebetulan aku kakaknya. Aku seorang yang boyish

    dan Sand orang yang girly.

    Dulu sewaktu dia masih ada dia sering ngingetin aku, nyuruh dandan, milihin baju ini,

    beliin aksesoris itu, hmm pokonya ngajarin aku untuk lebih girly. Dan aku sebaliknya, aku juga

    suka ngajarin dia tentang tehnik-tehnik menjaga diri yang aku peroleh dari sebuah perguruan

    bela diri ju-jitsu, yah sedikit perbendaharaanlah walaupun aku masih bersabuk kuning.

    Kami berdua meskipun kembar tidak suka disamakan karena kami berbeda, tetapi Sand

    dan aku sama-sama menyukai sepak bola, aku seorang MUnista dan Sand Barcelonista. Kalau

    diantara klub itu bertanding, kita belain bangun pagi-pagi, siapa yang klub idolanya kalah

    berkewajiban nyerahin uang jajannya. Hahaha Kenangan yang indah.

    Satu lagi aku dan Sand sering ke loteng pada malam hari, kami melihat bintang,

    memandangi kerlap-kerlipnya, menggabungkan kedua tangan kita dan membentuknya

    menyerupai bintang. Tapi kini Sand telah tiada, saat aku merindukannya ku pandangi bintang di

    langit, seolah dia ada dan tersenyum diantara indahnya gugusan bintang-bintang.

    ***

    Teet teet teet

    Bel masuk berbunyi.

    Ann, udah masuk, ke kelas yuk! ajak Cleon.

    Seraya tersenyum aku beranjak berdiri dan mengikuti ajakannya. Dia Cleon, sahabatku dan

    Sand sejak SMP.

    Disini, di SMA Negeri 17 Bandung aku bersekolah, dan mempunyai band yang sudah

    cukup untuk rekaman. LeuViA, itu nama band yang ku naungi sekarang. Sebenarnya LeuViA

    adalah band kami yang kami bentuk sejak SMP, yang beranggotakan Aku, Sandra, Cleon, Devi

    dan Revin. Tapi band itu vakum dan akhirnya bubar.

    Setahun yang lalu Cleon ingin meneruskan LeuViA, karena itu mimpi kita semua. Aku

    setuju saja, karena itu sebenarnya mimpiku dan Sandra, mimpi kita bersama. Setelah kami

  • mengkonfirmasikan kepada anggota lain, kami mendapat kabar bahwa Devi tidak bisa ikut

    meneruskan LeuViA karena dia ada di Ausy.

    Awalnya personil LeuViA part II ini hanya 3 orang, Aku, Cleon dan Revin. Setelah 3

    bulan berjalan, kami menemukan satu anggota baru, namanya Diandra. Dia masuk menggantikan

    Sandra sebagai vokalis. Dan satu bulan setelahnya Viona masuk sebagai keyboardist

    menggantikan Devi. Lengkaplah sudah personil LeuViA. Sementara Felly, Felly adalah

    manager LeuViA band. Orangnya lebay abis, tapi penuh tanggung jawab.

    ***

    Guys, agenda kita hari ini free, kalian mau ngapain? suguh Felly yang memang

    kebiasannya demikian, membacakan jadwal dan agenda harian kami.

    Gue mau ke perpustakaan kota, mau nyari tambahan bahan buat karya tulis Gue. Jawab

    Diandra. Diandra memang pinter orangnya, hobinya baca buku, tapi dia gak cupu.

    Gue mau ke warnet, browsing en download resensi film en game-game terbaru. Sahut

    Revin. Revin adalah penggila games, udah berapa banyak games yang berghasil ia pecahkan.

    Gue Gue belum ada rencana sih, mungkin gue mau pulang langsung. Ntar di rumah

    pasti bisa dapet inspirasi mau ngapain. Biarkan ying dan yang menjaga keseimbangan tubuh dan

    fikiran kita. Viona meneruskan.

    Hust! Guys, tak adakah yang mau ikut Gue? Cleon menengahi.

    Kemana? teriak Revin antusias.

    Makankah? PJ ya? Loe jadian sama Drian? sahut Felly lebih antusias lagi.

    Apaan sih? Gue mau nemenin Ann ke makamnya Sand.

    Oh Gue ikut

    Gue juga.

    Me too.

    Saya juga.

    Nah gitu donk! Cabut..! ntar pulangnya ditraktir Ann, dia ulang tahun kan? Cleon

    mengajak mereka menemaniku ke makam Sandra, kemudian pulangnya kita makan bersama di

    Restu Restaurant dan seperti kata Cleon, aku yang bayarin. Kemudian kita pulang.

    ***

  • Keesokan harinya..

    Gaswat.. Gaswat.. Gaswat.. Its Dangerouous! teriak Felly mengganggu kedamaian kami

    berlima yang sedang duduk di Gazebo sekolah.

    Apaan Fel? Loe lupa gak ngerjain tugas Pak Wahyu? Loe lupa sarapan? Atau Loe lupa

    gak bawa uang jajan? Sampai-sampai bahasa inggrismu belepotan gitu. Revin melontarkan

    1000 tebakannya yang satupun tidak ada yang tepat.

    Band kita, band kita diancem dikeluarin dari audisi!

    Apa? sahut kita berlima karena kagetnya.

    Kok bisa? En kenapa? Tanya Cleon.

    Pihak Ave-Tea bilang katanya ada yang bilang bahwa lagu kita itu plagiat, nadanya,

    liriknya, bla bla bla tapi kata pihak Ave-Tea, mereka akan menyelidiki kebenarannya.

    Oh My God.. itukan lirik bikinan Loe sendiri kan Vi?

    Iya. Sumpah gue gak copas dari mana-mana, itu pyur buatan tangan gue. Sanggah Viona.

    Kita gak bisa tinggal diam! kita harus selidiki ini semua!. Ok, ntar sore kalian ngumpul di

    rumah gue jam 4 sore. Kataku mencoba menengahi.

    ***

    Yups, meeting kita mulai. Emm, Felly mana? tanyaku heran.

    Tak berapa lama hpku berdering, sebuah sms masuk yang bertuliskan Ka Andre. Ka

    Andre adalah sosok kakak yang ku kenal dari facebook beberapa bulan yang lalu, semenjak itu

    kita akrab dan akhirnya aku memanggil dia kakak dan menganggapnya seperti kakakku sendiri,

    Kebetulan dia juga pernah punya adik dan adiknya juga telah meninggal. Yang lebih kebetulan

    ternyata orang tua kita tuh mitra bisnis. Sms itu berisi :

    Aku terperanjak kaget dan memberikan pesan itu kepada yang lain. Mereka gak kalah

    kagetnya.

    Setelah itu aku menjawab sms Ka Andre dan menyuruhnya datang ke rumahku.

    ***

    Ka Andre

    . dekk! Adeg dmna? Adeg dlm

    keadaan baeg kn..? Td aq liath

    temen adeg, sii Ms. L dpksa

    masuk ke sbuah mobil jeep.

  • Tak lama kemudian Ka Andre datang. Viona, Revin, Diandra dan Cleon langsung

    memburunya dengan beribu-ribu pertanyaan.

    Guys. Kakakku baru datang, langsung aja kalian bantai dengan pertanyaan-pertanyaan

    kalian. Calm down. Kataku.

    Setelah aku menyuguhkan minuman kepada Ka Andre, dia menceritakan kronologi

    kejadian yang dia lihat. Setelah mendengarkan semuanya, kami khawatir pada Felly dan

    memutuskan untuk pergi kerumahnya

    Sesampai dirumah Felly, kami tak menemukan siapapun disana, sungguh sepi dan

    rumahnyapun petang.

    ***

    Sesampainya kami di rumahku

    Apa Felly diculik? terka Revin.

    Dasar korban film Loe Vin! kataku.

    Guys! Coba camkan perkataanku. Coba aja, Felly diculik oleh suruhan B2MO4 karena

    memang band itu adalah saingan terberat kita di audisi kemaren. Bisa saja mereka gak terima

    kita lolos ke gelombang berikutnya. Secara, mereka kenal sama jurinya. Jawab Revin agak

    marah.

    Tapi kita gak boleh berburuk sangka, ntar jadi fitnah. Kata Ka Andre.

    Iya sih. Tapi buktinya, Felly hilang setelah dapet telepon dari pihak Ave-Tea. Bisa saja

    kan? Semua kemungkinan dapat terjadi. Dasar B2MO4 Ngokk!

    Kemudian kami terdiam, kami makin khawatir, nomor hpnyapun tidak aktif. Beberapa

    menit kemudian, laptop Cleon mendeteksi bahwa nomor hp Felly aktif.

    Wah, ternyata dia ada di ujung kota. Kita harus kesana. Teriak Cleon antusias.

    Tetapi belum sampai 1 menit hpnya tidak aktif kembali. Kita semakin kepikiran. Akhirnya

    kita memutuskan untuk pergi ke tempat itu, di ujung kota. Ka Andre mengajak Dani, cowok

    aku, juga ke-4 cowok dari Cleon, Diandra, Viona dan Felly. Eits, cowoknya Revin ada di Luar

    negeri.

    Setelah mendapat izin dari masing-masing orang tua kami, kami ber-11 berangkat dengan

    2 mobil dan 2 sepeda motor.

    ***

  • Di ujung kota..

    Yups! Ini dia tempatnya. Rumah itu! bisik Cleonseraya menunjuk ke sebuah rumah yang

    mewah namun sepi.

    Gak sia-sia Gue printscreen hasil deteksinya tadi. Terus Cleon sambil membanggakan

    gambar hasil prinscreennan Laptopnya.

    Kemudian kami semua bersembunyi di pepohonan yang tak jauh dari rumah itu.

    ***

    Dua jam lamanya kami mengintai rumah tersebut, keadaanya sungguh mengganjal.

    Rumahnya besar banget tapi sangat sunyi, letaknyapun di sebelah pepohonan bambu. Pada jam

    22.40, ada dua orang yang bertubuh besar, berbadan tegap yang keluar dari rumah tersebut, hmm

    semakin mencurigakan.

    Malam semakin larut, Diandra dan Viona berhasil kubujuk untuk pulang, karena besok

    mereka harus mengikuti lomba yang penting. Bagus dan Alex mengantarkan mereka pulang.

    Angin malam berhembus, semakin dingin. Hanya aku saja yang terlihat kedinginan, haduh

    ternyata mereka udah antisipasi, mereka pada pake jaket semua. Sedangkan aku? aku hanya

    memakai kaos oblong, celana jeans dan topi kesayanganku. Tak lama, Dani menyelimutkan

    jaketnya kepadaku, hmm so sweet.

    Thanks ya, tapi kamu?

    Aku gak apa-apa. Toh baju yang aku pakai lumayan tebel.

    Tumben sih kamu perhatian sama gue?

    Ye, tuh Andre yang nyuruh..

    Hii, nyebelin.

    Gak kok bebh, tanpa Andre yang nyuruh ku kan nglakuin itu, aku gak mau kamu sakit

    karena kedinginan. Tadi aku terlalu serius ngamati rumah misterius ini, biasa insthink

    kedektetifanku menyala.

    Hmm

    Eh. Liat-liat ada sesuatu disana. Tunjuk Davi.

    Ada seorang wanita misterius keluar dari lantai atas dan berdiri di balkoni dengan tatapan

    kosong. Tak lama, terdengar bunyi seperti suara tembakan. Kami terperangah kaget. Malam

  • semakin mencekam. Dan tanpa kami sadari sosok wanita di balkoni tadi enyah entah kemana.

    Kemudian suasana kembali sunyi, hanya ada suara, jangkrik, katak dan burung hantu.

    Sebenarnya kami ingin masuk memeriksa rumah itu, tapi kami belum tau sebenarnya

    keadaan di rumah tersebut. Kami tak ingin tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.

    Kami hampir putus asa. Aku menghela nafas, kemudian aku melihat sebuah bintang dan

    tersenyum lebar seraya berteriak antusias.

    A star a spirit for us.

    Cleon tau betul kalimat tersebut. Aku sering berkata demikian untuk membangkitkan

    semangat.

    Tanpa terduga, seseorang menepuk pundakku. Dani, Ka Andre, Cleon, Revin, dan David

    terperanjat dan lari kabur. Aku sangat kaget, dan pingsan. Ada seorang menepuk pundakku,

    kemudian badanku lemas karena kaget melihat yang menepuk pundakku adalah wanita yang

    sebelumnya ada di balkoni. Kemudian aku mendengar KaAndre, Dani, Cleon memanggil-

    manggil aku, setelah itu aku tak sadar.

    ***

    Wah, Loe sudah sadar ternyata. Suara itu tak asing lagi.

    Felly Felly Loe gak apa-apa? Leo gak diapa-apain ama mereka? Loe Loe... !

    Tenanglah Ann, gue gak kenapa-kenapa, sorry gue tadi gak bilang sama Loe kalau gue

    ada urusan mendadak. Ini rumah paman gue. Loe kesini ngapain? And ama siapa?

    Sama anak-anak. Ayo kita hampiri mereka, pasti mereka masih di depan.

    Ayo!

    Aku dan Felly beranjak menuju tempat persembunyian mereka.

    David! ucap Felly kaget.

    Felly berlari ke arah Cleon dan Revin, aku juga. Kita ber-4 berpelukan. Sedangkan David

    yang terkecoh oleh Felly hanya tersenyum.

    Setelah Felly menceritakan semuanya, tentang semua keganjalan yang kami rasa, mulai

    dari penculikan Felly. Kata KaAndre dia dipaksa masuk mobil, ternyata itu memang benar, tapi

    ia tidak dipaksa, 2 orang yang menariknya adalah saudara sepupunya, soal dipaksa memang

    Felly itu Ms. L alias Miss Lebay, jadi dia hanya akting saja.

  • Kemudian rumah, rumah tersebut adalah rumah pamannya yang sengaja membangun

    rumah di ujung kota, hal tersebut karena Rere, anak sang paman yang mempunyai penyakit

    kanker. Tentang sosok wanita itu, dia adalah Rere, dia keluar ke balkoni karena dia ingin

    mengenang rumah itu, karena besok dia akan pergi ke Singapura untuk berobat.

    Tentang tembakan itu, sebenarnya itu bukan suara tembakan, hanya saja suara jam yang

    mirip dengan suara tembakan. Dan tentang hpnya yang gak aktif, karena memang di rumah itu

    jarang ada sinyal, jadi Felly lebih memilih mematikan hpnya.

    ***

    Setelah itu kami semua bermalam di rumah pamannya Felly. Semua berlari ke rumah itu.

    Aku dan Ka Andre mengikuti di belakang. Kemudian aku berhenti, duduk bersila di padang

    rumput di halaman rumah tersebut.

    I'm just a kid and life is a nightmare

    I'm just a kid, I know that it's not fair

    Nobody cares, cause I'm alone and the world is

    Having more fun than me

    Tonight...

    Tanpa ku sadari Ka Andre datang dan duduk disampingku. Dia tersenyum melihat

    tingkahku. Yahh, Ka Andre ini orangnya memang baik, pengertian banget.

    Mana Dani? sapanya sambil tersenyum.

    Kakak kakak kayak gak tau dia aja, jam tidurnya udah lewat. Jawabku.

    Ahaha, iya juga sih. Kamu gak tiduk Dek?

    Hedeh kakak ini, bukannya kita sering smsan sampai pagi, hehehe. Aku beruntung banget

    ketemu dan kenal sama kakak.

    Adek Ann, Gue gemes sama Loe! geram Ka Andre seraya mencubit pipiku.

    Kita tertawa bersama. Sesekali aku memukul Ka Andre, karena dia sering mencubiti

    pipiku. Wah indahnya malam ini, dibawah kolong langit, dan bercahayakan bintang.

    Itu cahaya senyum Reva, dan sebelahnya cahaya senyum Adek Sandra. Gumam Ka

    Andre sambil menunjuk 2 bintang yang terlihat sangat terang.

    Aku tersenyum mendengar perkataan KaAndre. Tapi memang benar, Reva dan Sand pasti

    senang melihat Aku dan Ka Andre senang. Reva adalah adik perempuan Ka Andre yang telah

    tiada. Ka Andre sangat sayang pada Reva, makanya nggak heran dia ngganggep aku sebagai

    adek, walaupun aku bukan adek kandungnya.

  • Yah begitulah kita, setiap kali bertemu pasti seru-seruan. Bergurau, tertawa hampir tidak

    pernah absen dalam pertemuan kami.

    Tak lama kemudian aku berdiri dan berteriak Sandra, Aku disini bahagia, ku harap

    kaupun demikian. Aku merindukanmu!

    Reva Aku merindukanmu juga! sahut Ka Andre.

    Kami tersenyum lega dan terdiam. Kemudian tertawa bersama dan kemudian berlomba lari

    ke rumah itu.

    ***

    Keesokan harinya di kelas..

    Pagi guys! sapaku bersemangat.

    Pagi juga Ann. Jawab Diandra dan Viona.

    Gimana kemaren, Felly gimana? Ceritain iyah? bujuk Viona.

    Felly baik-baik aja kok. Kita aja yang terlalu parno.

    Lho? Gimana bisa? Tanya Diandra.

    Ceritanya panjang sekali jawabku.

    Ok. Kalau gitu ceritanya di pending dulu, udah jam segini. Gue ama Diandra harus cabut

    sekarang. Jawab Viona.

    Ok. Hati-hati dan Good Luck buat lombanya. Jawabku.

    ***

    Bel pulang berbunyi

    Guys.. Gue pulang duluan yach! Ntar sore seperti biasa kita kumpul di rumahnya Ann.

    Bye! kata Cleon terburu-buru.

    ***

    Sore guys. Wah menu camilan sore ini pizza ya? I like it. Felly tiba-tiba datang dan

    langsung melahap dua potongan pizza.

    Felly Felly dateng-dateng gak ngucap salam, ngagetin, langsung ambil 2 pula, jatah

    gue itu. ucap Viona sewot.

    Assalamualaikum.

  • Waalaikumsalam. Telat Fel. sewot Viona lagi.

    Udah.. Udah.. di dalam masih ada 3 kotak lagi. jawabku menengahi.

    Wah Ann abis gajian ya? Kayaknya lagi ketiban durian runtuh nih! sindir Cleon.

    Apaan sih Vi, gini lho rencananya Ka Andre, Dani sama si Nisa ntar malem mau maen

    kesini.

    Nisa? Nisa pacarnya Andre? Tanya Revin .

    Yups, bener banget.

    Bukannya mereka udah putus? Tanya Revin kembali.

    Haduh, gak tau mereka, sebenarnya mereka tuh sama-sama sayang, tapi gengsinya aja

    yang gede. Jawabku.

    Wah double date nih? Tanya Revin lagi.

    Emm, sebenarnya bukan double date sich!. Kita hanya sekedar gather aja.

    Terus? Tanya Cleon lagi.

    Udah jangan tanya-tanya lagi, kita mau nonton DVD. Lalu kemudian diterusin nonton

    MU vs Barcelona. Hmm, pasti seru. Kenapa? kalian mau ikut?

    Ye Kalian berlima sich enak, cowoknya selalu ada. Lha gue sama siapa? Jawab Revin.

    Sama Drian aja, gimana? ejek Felly.

    Wuich, Gue gibas Loe semua Loe Loe Loe Loe ama Loe E.N.D! jawab Revin denagn

    nada agak marah.

    Drian kan naksirnya sama. goda Revin sambil melirik ke arah Cleon.

    Apaan? Gue kok dibawa-bawa? gertak Cleon karena merasa dirinyalah yang dimaksud

    Revin.

    Cie merasa, Revin kan gak nyebutin kamu! ejek Viona.

    Udah udah Emt, Maaf Ann, Gue gak bisa ikut, ada acara. Kata Diandra.

    Gua juga. Jawab Viona.

    Gue juga. Jawab Cleon.

    Gue juga. Terus Felly.

  • Oh. Ya udah!

    Kemudian kami meneruskan acara makan pizza kami.

    Guys, gue punya kabar bagus!

    Apaan Fel? jawab Diandra penasaran.

    Kita gak jadi di diskualifikasi dari Ave-Tea band audition.

    Wah. Kebenaran pasti menang. Kata Viona.

    Audisi lanjutannya 3 bulan lagi, jadi kita harus giat latihan! kata Felly menyemangati

    personil LeuViA.

    Ok. Besok latihan di rumah gue ya? Tangan gue gatal pengen nabuh drum. Kata Cleon.

    Jam berapa? kata Viona.

    Jam 10-an, kita besok ada latihan ju-jitsu kan. Sepulang itu kita kumpul di rumah gue.

    Kata Cleon.

    ***

    Cle, Vi, Ann, Rev kalian sepulang juji ini ada acara nggak? Tanya ka Ivan, kakak senior

    yang gokil dan merakyat banget.

    Emangnya kenapa kak? Tanya Viona.

    Gak, gue mau ajak kalian jalan aja!

    Jalan? Terus sepedanya di taruh mana? kata Revin.

    Gubrak! Repot ngomong sama kamu Vin! jawabku.

    Bukannya gak mau, tapi kita ada acara kak. Lain kali aja yah kak!

    ***

    Guys! Kalian lama banget! Gue sampe beku karena kepanasan, kelamaan nungguin

    kalian. Kata Felly.

    Yaudah, ayo kita mulai! jawab Cleon.

    ***

    Aku was-was, khawatir, takut, perasaan yang campur aduk ketika Ka Andre gak bisa

    dihubungi. Aku takut kehilangan sosok kakak cowok seperti yang aku inginkan. Dia sudah aku

  • anggap kakakku sendiri, Kemana dia? Hpnya gak aktif, pesan dinding darikupun gak dibales

    sama dia. Kemana dia?

    ***

    Tiga hari kemudian

    Ketika aku bangun dari tidur siangku, aku mengambil hp dan kaget melihat isinya. Ada

    sebuah pesan dari Ka Andre, yaitu dia meminta maaf karena tiga hari ini hpnya di tempat

    service, hpnya rusak. Aku tersenyum lega dan langsung membalas smsnya.

    Tapi disini lain, aku. aku takut, dia pergi, dia hilang, dia sakit. Apalagi ketika kubuka

    facebooknya banyak banget kiriman dinding dan komen dari seorang anak yang nicknya Dhey

    cii ChaiaChaia yang ternyata adek kelasnya. Yah aku tahu banget SMA Ka Andre, ada banyak

    anak yang ku kenal disana, begitu juga dia, Desi nama aslinya. Aku heran, kenapa kiriman

    dinding aku tidak direspon sama sekali, sedangkan Desi Huft. Entah itu perasaan iri ataupun

    apa. Seinget aku emang akhir-akhir ini kakak agak berubah. Apa dia bosan sama aku? Jenuh?

    Entahlah. Kemudian aku tertunduk lesu.

    ***

    Ann, kita putus aja ya? sebuah sms yang ku bacakan ke LeuViA lain. Mereka

    terperanjat, begitu juga aku sebelumnya.

    Dani, cowok aku, ngajak putus dan ku terima baik-baik. Karena prioritasku yang utama

    adalah belajar dan memajukan kesejahteraan LeuViA. kataku dengan tatapan kosong.

    Sabar ya Ann. Kalau jodoh pasti tak kemana Kata Cleon mencoba menghiburku.

    Yoa. No boy No Cry. Sahut Diandra.

    ***

    Brakk..

    Hemm aku dimana? Lah, itu aku, itu Cleon, Viona, Revin, Diandra, Felly dan Dani. Aku

    mencoba menyapa mereka dan berkata Aku disini. Tapi entahlah mereka tidak bisa melihatku.

    Apa aku sudah mati? kemudian aku berjalan tertunduk lesu ke arah pintu keluar. Belum

    sempat keluar dan mengambil daun pintu, pintu itu terbuka dengan keras bahkan menabrakku,

    tapi anehnya, aku aku transparan, Astagfirullahaladzim. Ternyata itu Ka Andre dan dokter.

    Dokter berkata bahwa aku koma.

    Tidakkk!

    Adek, bangun jangan tidur terus. Jawab aku! Kata Ka Andre gelisah.

  • Seingatku aku pulang sekolah, menyeberang dan. Entah ku tak ingat, tiba-tiba aku disini.

    Ku mencoba menjawab Ka Andre, tapi ia tidak melihatku disini.

    Loe apain adek gue? kata Ka Andre pada Dani dan memberikan sebuah jotosan di muka

    Dani.

    Kenapa Loe putusin Ann? Asal Loe tau, Ann itu sayang sama Loe! Dia udah suka sama

    Loe sejak SMP. Denger SEJAK SMP! seru Ka Andre melepaskan cengkramannya di kerah

    Dani.

    Ternyata kakak sudah tau Dani mutusin aku, Tapi ini gak ada hubungannya sama Dani.

    Aku mencoba memberi penjelasan, tapi apa daya, mereka tak melihat ataupun menyadari

    keberadaanku. Aku makin tertunduk lemas. Bagaimana caranya aku kembali ke tubuhku?

    Setelah Dani dan personil LeuViA pulang, Ka Andre menghadap bundaku dan meminta

    izin untuk menjagaku malam ini. Bunda dan Ayah mengizinkannya, karena mereka sudah kenal

    baik Ka Andre.

    ***

    Ka Andre mengusap rambutku dan mencium keningku.

    Adek Ann, bangun donk! Jangan tidur mulu. Ceramahnya seraya tersenyum.

    Kemudian Ka Andre bercerita tentang kebersamaan kita, dan hal apapun seperti bicara

    sendiri. Dia juga minta maaf, tidak bisa menjagaku setiap waktu.

    Aku harus bangun! Harus ! Aku gak mau Ka Andre dan lainnya sedih, tapi gak bisa.

    Astagfirullah. Aku jadi merasa bersalah, aku suudzon pada Ka Andre, ternyata dia benar-benar

    sayang padaku, sebagai adeknya. Aku tersenyum melihat KaAndre tertidur. Kemudian pintu

    ruangan terbuka.

    Dani?

    Dani masuk dan melihat aku dan Ka Andre, dia tersenyum.

    Ann sayang, cepet sadar ya? Langit yang cerah menunggumu! ucap Dani seraya

    mengusap rambut di keningku. Kemudian meninggalkan ruangan.

    Ternyata banyak yang menyayangiku, Aku harus bersyukur dan bangun, tapi bagaimana

    bisa. Akankah aku terus terjebak dalam dunia yang aneh ini. Ya Tuhan.

    ***

  • Sudah tiga hari aku melayang, berjalan tanpa arah, tanpa ada yang tahu, hanya bisa melihat

    dan entahlah apa yang harus ku lakukan, aku tak bisa memegang air apalagi memakai mukena

    untuk shalat. Aku hanya bisa berdoa kepada Allah S.W.T.

    Ku berjalan terus tanpa henti, tanpa tujuan dan entah mengapa tiba-tiba langkahku terhenti

    di tempat dimana terakhir aku sadar. Aku merasa ada suara langkah yang menuju padaku,

    mendekatiku, kemudian semua petang, petang tanpa cahaya, langkah itu semakin dekat dan

    dekat. Dan kemudian ada secerca cahaya bintang menuju ke arahku. Entahlah, aku merasa Sand

    seperti ada disekitarku. Lalu sebuah mobil kencang kearahku. Dan Akhggg.!!!

    ***

    Wah, Ann sadar. Kata Cleon.

    Aku membuka mataku dan bunda langsung memelukku.

    ***

    Huft, akhirnya aku kembali ke duniaku. Duniaku bersama Ayah, Bunda, duniaku bersama

    teman dan sahabatku dan duniaku bersama kakakku tersayang.

    Setelah aku sadar, dokter belum mengizinkanku untuk pulang. Malam ini LeuViA, dan

    kakakku menemaniku, tapi Dani dimana?.

    Dani gak bisa dateng dek, kamu nyariin dia kan? tanya kak Andre seolah bisa membaca

    kata hatiku.

    Heem. Jawabku lemas.

    Kak, bisa nganter aku keluar? Aku ingin bertemu Sand.

    Kak Andre menemaniku ke taman rumah sakit. Kak Andre menunjuk 2 bintang yang

    paling terang, dan kembali berkata : Itu Sandra, itu Reva.

    Aku tersenyum dan menjelaskan petualanganku selama koma, tentang cahaya Sandra itu

    dan semuanya. Dan juga aku menjelaskann bahwa Dani tidak ada hubungannya dengan

    kecelakaanku. Ka Andre hanya tersenyum.

    Sesaat kemudian

    Dek, besok aku berangkat ke Ausy.

    Kenapa? Oh tentang pertukaran pelajar itu?

    Ia, aku ketrima.

    Selamat ya kak, tapi kok cepet banget?

  • Ia, maaf ya baru beritahu adek sekarang. Habis adek idurnya lama banget, tiga hari.

    Aku hanya tersenyum.

    Kakak ninggalin Ann sendirian donk?

    Aduh Adek Ann, paling-paling minggu depan kakak balik kok dari Ausy.

    Oh, tapi kakak pasti kembali kan?

    Yaiyalah Adek,

    Janji ya!

    Ia.

    Kami membuat janji kelingking. Kemudian kami kembali ke ruang perawatan sebab besok

    aku sudah diperbolehkan pulang oleh dokter karena kemajuan kesehatanku sangat pesat.

    ***

    Esoknya Aku mengantarkan kakak ke Bandara, genggaman tanganku susah melepaskan

    tangannya. Aku belum rela melihatnya pergi jauh. Selamat jalan kak, tuntutlah ilmu semaksimal

    mungkin, dan cepatlah kembali, pesanku. Kakak melambaikan tangannya dan kemudian naik ke

    pesawat yang menunggunya.

    ***

    Seminggu telah berlalu, hari ini hari kepulangan kak Andre dari Ausy, hari ini hari yang

    sangat kutunggu.

    Berita di TV mengatakan pesawat yang hari ini yang lepas landas dari Ausy ke Indonesia

    mengalami kecelakaan karena kesalahan tehnis. 99% penumpang dan awak pesawat meninggal

    dalam kecelakaan tersebut.

    Tidak lama, telepon rumahku berdering, tante Dewi menelpon. Beliau bercerita bahwa Ka

    Andre selamat dalam kecelakaan tersebut, tapi kemudian dia meninggal di rumah sakit.

    Apppaaaa? Aku tertunduk lemas, sedih.. Kak Andre, kakakku.

    Kakakkkkk!!!

    ***

    Aku dan keluargaku serta teman teman lainnya melayat ke rumah Ka Andre dan ikut

    mengantarnya ke rumah peristirahatannya yang terakhir.

  • Setelah semua pergi, aku tetap ditempat itu, dimakam kakakku. Tante Dewi memelukku

    dan mengelus rambutku. Kemudian tante Dewi pergi.

    Aku menangis, Aku Aku., aku tak bisa berkata kata lagi. Semuannya,

    Sandra, kak Andre tinggal kenangan, mereka pergi mendahuluiku, meninggalkanku. Untuk

    kedua kalinya aku rasakan kehilangan sosok saudara dan sahabatku.

    Tiddakkkk. Teriakku.

    Sandra, Kak Andre Ternyata mimpiku adalah pesan terakhir dari kakak. Dia

    berpesan Adek Ann, jangan sedih, tetap tersenyum ya, Sandra dan aku kan selalu untukmu!

    Pantas saja setelah kepergian kakak ke Ausy aku merasa ada sesuatu yang nggak beres, ternyata

    inilah jawabannya.

    Dear God the only thing I ask of you is

    to hold him when Im not around,

    when Im much too far away

    We all need that person who can be true to you

    But I left him when I found him

    And now I wish Id stayed

    Cause Im lonely and Im tired

    Im missing you again

    Sebuah lagu yang kunyanyikan untuk Ka Andre. Kemudian suara bel rumah berbunyi,

    membangunkanku dari lamunanku. Kemudian aku bergegas meraih daun pintunya.

    Assalamualaikum

    Waalaikumsalam jawabku.

    Tante Dewi,.. seruku dan segera mempersilahkan Tante Dewi masuk dan duduk.

    Silahkan duduk Tan, Tante mau minum apa? tanyaku.

    Terima Kasih, Air putih saja. Jawabnya

    ***

    Tante mencari Bunda dan Ayahkah? Beliau sedang keluar kota.

    Nggak Andrea, Tante kesini mau nyariin kamu. Jawabnya.

    Saya tan? Ada apa Tan? tanyaku.

  • Ini, ada surat titipan dari Andre buat kamu. Surat ini dititipkannya sebelum Tuhan

    mengambilnya.

    Ka Andre..

    Drea, Terima kasih ya, karena kehadiranmu senyum Andre merekah lagi semenjak

    ditinggal Reva.

    Ia tan, Ka Andre sudah aku anggap kakakku sendiri.

    Sabar ya Drea, aku tau kau kehilangan dia sekali, seperti tante. Tapi doakan saja semoga

    Andre diterima disisi-Nya.

    Ia tan, Tentu saja. Jawabku.

    Slamat jalan kakak. semoga kau tenang. Semua canda tawa bayangmu takkan pernah hilang. Dalam

    setiap langkah, kau slalu ada. Sampai kini ku tak percaya kau telah tiada. Mungkin batu nisan pisahkan

    dunia kita. Namun ambisimu kan kujaga slalu membara. Gapailah doa yang slalu kubaca. Menemani

    langkahmu menuju singgasana surga. Bisikku dalam hati.

    ***

    Setelah tante Dewi pulang, aku menuju ke kamar dan membaca isi surat dari Ka Andre.

    Kakak aku semakin sedih, tapi aku harus tegar. Kakak berpesan aku tak boleh

    lemah dan harus selalu tersenyum. Ku usap air mataku dan memandangi foto Ka Andre sambil

    tersenyum. Kakak.! Seruku kembali kemudian memeluk foto Ka Andre.

    ***

  • Setelah beberapa minggu sekarang tibalah saat audisi gelombang 2. Lagu pertama yang

    kami bawakan adalah lagu ciptaanku, judulnya A star for living, sebenarnya itu adalah

    ringkasan tentang kehilanganku kepada Sandra dan Ka Andre. Dan saat pengumuman,

    LeuViA mendapat juara 2 yang juara 1 adalah ternyata Trifello Band, Band yang salah satu

    anggotanya orang yang kami kenal. Ka Ivan. Kami bersalaman dengan band nomor 1 itu, dan

    masih gak percaya ternyata Ka Ivan anak band.

    Setelah pengumuman itu, Ka Ivan jadi akrab banget sama Aku, Cleon dan LeuViA lain.

    Ka Ivan orangnya manis, anak band pula. Tapi Revin agak kecewa, karena dia ngefans sama

    Ka Ivan dan sesama jujit-san dilarang ada hubungan khusus. Ka Ivan mengingatkanku pada

    Ka Andre, meskipun mereka berbeda.

    Kemudian kita sering jalan bersama, dan Ka Ivan bermaksud mengenalkanku dengan

    adiknya, Nafi. Tapi ternyata saat dipetemukan Nafi dan Dani adalah orang yang sama. Kita

    tertawa bersama.

    ***

    Semenjak Sandra dan Ka Andre meninggalkanku aku jadi semakin tegar menghadapi

    kehidupan, karena saat malam, semangat itu selalu ada. Senyuman mereka diantara kerlap

    kerlipnya bintang dilangit, yang bisa menyemangati hidupku. Mereka berdua adalah Bintang

    untuk kehidupanku. Aku janji pada diriku sendiri, aku gak boleh putus asa dalam menghadapi

    semua hal dan sesuai yang dipesankan Ka Andre, aku berusaha untuk senantiasa tersenyum.

    Stars for living. May be you have lost from this word, but never in my heath. I Miss You.

    Mereka memang tidak ada di dunia ini, tapi mereka akan selalu ada disini, di dalam hatiku.

    - - THE END - -