Bab i Lta Revisi 18 Feb 2016
description
Transcript of Bab i Lta Revisi 18 Feb 2016
2
29%, sepsis dan pneumonia 25% dan 23% merupakan bayi lahir dengan
Asfiksia dan trauma. Asfiksia lahir menempati penyebab kematian bayi ke 3 di
dunia dalam periode awal kehidupan (WHO, 2012).
Pada saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
di Indonesia masih cukup tinggi, Gambaran AKI menurut Survey Demografi dan
Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dan 2012 adalah 228/100.000 kelahiran
hidup dan 359/100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKB menurut Survey
Demografi dan Kesehatan di Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 dan 2012 adalah
34/1000 kelahiran hidup dan 32/1000 kelahiran hidup. Angka ini cenderung masih
jauh dari target yang ditetapkan oleh Millenium Development Goals (MDG’S)
yaitu 102/100.000 kelahiran hidup untuk AKI dan 23/1000 kelahiran hidup untuk
AKB. AKI dan AKB merupakan salah satu tolak ukur untuk menilai derajat
kesehatan, pelayanan kesehatan dan pengetahuan masayarakat terhadap kesehatan
itu sendiri ( Depkes RI,2012).
Berbagai upaya memang telah dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan
AKI dan AKB antara lain seperti penempatan bidan di desa, pemberdayaan
keluarga dan masyarakat dengan menggunakan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(Buku KIA) dan Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
(P4K), serta penyediaan fasilitas kesehatan Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas perawatan dan Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) di rumah sakit (Depkes RI,2007).
Upaya terobosan yang paling mutakhir adalah program Jampersal (Jaminan
Persalinan) yang digulirkan sejak 2011. Program Jampersal ini diperuntukan bagi
3
seluruh ibu hamil, bersalin dan nifas serta bayi baru lahir yang belum memiliki
jaminan kesehatan atau asuransi kesehatan (Depkes RI,2012).
Upaya lain yang penting dilakukan untuk pelayanan kesehatan ibu hamil
adalah melalui pemberian pelayanan antenatal sekurang-kurangnya 4 kali selama
masa kehamilan, dengan distribusi waktu minimal 1 kali pada trimester pertama
(usia kehamilan 0-12 minggu), 1 kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24
minggu) dan 2 kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24-36 minggu). Standar
waktu pelayanan dianjurkan untuk menjamin perlindungan terhadap ibu hamil dan
janin. Pelayanan tersebut diupayakan memenuhi standar kualitas 7 T. Upaya
untuk ibu bersalin adalah mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan terlatih dan dilakukan di fasilitas kesehatan, pertolongan ini dimulai
dari kala I-IV. Upaya untuk pelayanan ibu nifas pelayanan kesehatan sesuai
standar yang dilakukan 3 kali sesuai jadwal yang dianjurkan. Bayi Baru Lahir
(BBL) atau yang lebih dikenal dengan neonatal merupakan salah satu kelompok
yang paling rentan terhadap gangguan kesehatan. Beberapa upaya kesehatan yang
dapat dilakukan untuk mengendalikan resiko pada kelompok ini diantaranya
dengan mengupayakan agar persalinan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan serta menjamin tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar
pada kunjungan bayi baru lahir. Sedangkan untuk program Keluarga Berencana
(KB) dilakukan dalam rangka mengatur jumlah kelahiran atau menjarangkan
kelahiran, sasara program ini adalah Pasangan Usia Subur (PUS) yang lebih
dititkberatkan pada Wanita Usia Subur (WUS) yang berada pada kisaran usia 15-
49 tahun (Profil Kesehatan Indonesia, 2012).
4
Berdasarkan hasil survei yang telah saya lakukan kepada Ny X dengan
usia kehamilan x minggu, maka saya tertarik melakukan asuhan kebidanan secara
berkesinambungan (continuity care) mulai dari masa kehamilan, masa persalinan,
masa nifas, masa interval serta perawatan bayi baru lahir serta melakukan
pendokumentasian kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil, bersalin, nifas,
neonatus dan KB di.....
1.1 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah yang
berkaitan dengan masa kehamilan, masa persalinan, masa nifas, masa interval dan
asuhan bayi baru lahir serta melakukan pendokumentasian kebidanan yang telah
dilakukan pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB yang dilakukan di....
1.2 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Memberikan asuhan kebidanan secara continuity care pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian pada ibu hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB
2. Menyusun diagnosa kebidanan sesuai dengan prioritas pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB
3. Merencanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB
4. Melaksanakan asuhan kebidanan secara kontinyu pada ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB
5
5. Melakukan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil, bersalin,
nifas, neonatus dan KB
6. Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada ibu hamil,
bersalin, nifas, neonatus dan KB dengan metode SOAP.
1.3 Ruang Lingkup
1. Sasaran
Sasaran asuhan kebidanan ini ditujukkan kepada Ny X dengan
memperhatikan continuity of care mulai hamil, bersalin, nifas, neonatus dan
KB.
2. Tempat
Lokasi yang dipilih untuk memberikan asuhan pada Ny X dengan mulai
hamil, bersalin, nifas, neonatus dan KB adalah di....
3. Waktu
Waktu yang diperlukan mulai dari penyusuan proposal sampai memberikan
asuhan kebidanan di semester VI dengan mengacu pada kalender akademik di
institusi pendidikan jurusan kebidanan.
1.4 Manfaat
1. Bagi Penulis
Untuk meningkatkan pengalaman, wawasan dan pengetahuan mahasiswi
dalam memberikan asuhan kebidanan secara berkesinambungan (continuity
care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.
2. Bagi Institusi Pendidikan
6
Dapat dijadikan sebagai masukan untuk pengembangan materi yang telah
diberikan baik dalam proses perkuliahan maupun praktik lapangan agar
mampu menerapkan secara langsung dan berkesinambungan pada ibu hamil,
bersalin, nifas , bayi baru lahir,dan keluarga berencana dengan pendekatan
manajemen kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan.
3. Bagi Lahan Praktik
Sebagai masukan untuk dapat meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
terutama asuhan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga
berencana.
4. Bagi Klien Asuhan
Sebagai informasi dan motivasi bagi klien, bahwa perhatian pemeriksaan dan
pemantauan kesehatan sangat penting khususnya asuhan kebidanan pada ibu
hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana.
5. Bagi Penulis Selanjutnya
Untuk meningkatkan pengalaman dan wawasan dalam melakukan penelitian
serta dapat memahami tentang asuhan kebidanan secara berkesinambungan
(continuity care) pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga
berencana.