PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
-
Upload
chiyapuri -
Category
Health & Medicine
-
view
310 -
download
4
Transcript of PPT ASKEB LTA dg Usia Lebih Tua
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY ”G” DENGAN USIA TERLALU TUA LEBIH DARI 35 TAHUN DI BPM TUTIEK A. Amd. Keb Ds. PLUMPUNG, Kec. PERAK Kab. JOMBANG
Oleh :ERIA CHYNTIAPURI WAHYONO
NIM. 12111137
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INSAN CENDEKIA MEDIKAPROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
JOMBANG2015
05/02/2023 2
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kehidupan, tidak semua kehamilan dapat berjalan normal, salah satunya kehamilan resti atau resiko tinggi. Ibu hamil risiko tinggi/komplikasi adalah ibu hamil dengan keadaan penyimpangan dari normal yang secara langsung maupun tidak langsung menyebabkan kesakitan dan kematian bagi ibu maupun bayinya. Faktor penyebab terjadinya faktor resiko pada ibu hamil salah satunya adalah umur ibu yang tergolong risiko tinggi ≤ 20 tahun dan ≥ 35 tahun. Ibu yang hamil dengan usia diatas 35 tahun sudah termasuk resti karena kehamilan ini dapat berdampak seperti meningkatkan komplikasi pada kehamilan, persalinan, nifas dan neonatus.
Introduction
Latar Belakang Kelompok kehamilan beresiko tinggi di
Indonesia tahun 2014 sekitar 40%. Kategori dengan resiko tinggi tunggal mencapai 22,4% dengan rincian umur ibu <18 tahun sebesar 4,1%, umur ibu > 34 tahun sebesar 3,8% wanita dengan usia di atas 35 tahun. Data ibu hamil di provinsi Jawa Timur sekitar 193.552 ibu hamil pada tahun 2015 awal dan sekitar 38710,4 ibu hamil termasuk resti. Pada tahun 2014, angka kehamilan di Kabupaten Jombang sekitar 23.133 ibu hamil dan yang masuk dalam angka resti sekitar 4626,6 ibu hamil. Data dari BPM Tutiek Andajani Amd.Keb tahun 2014 data kehamilan dengan usia lebih dari 35 tahun sebanyak 4 ibu dari kurang lebih 100 bumil.
Justification
Latar Belakang Kehamilan resti atau resiko tinggi adalah kehamilan
dimana keadaan tersebut dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janin selama masa kehamilan. Ibu yang hamil dengan usia diatas 35 tahun sudah termasuk resti karena ada beberapa alasan, seperti meningkatkan komplikasi pada kehamilan baik bagi ibu dan janin. Umur ≥ 35 tahun, pada usia tersebut mudah terjadi penurunan dari organ reproduksi ibu selain terjadi perubahan pada alat-alat kandungan. Ibu-ibu yang usianya lebih tua (>35 tahun) kehamilannya lebih mudah terserang diabetes gestational (kencing manis saat kehamilan berlangsung), pre eklamsi dan tekanan darah tinggi , resiko keguguran lebih tinggi. Resiko saat persalinan ialah lebih banyak yang melahirkan dengan sesar. Kelahiran bayi dengan usia ibu yang melebihi usia 35 tahun lebih besar kemungkinannya terjadi cacat kromosom, misal down syndrom dan BBLR.
Kronologis
Latar Belakang
Solusi
Penanganan bagi ibu hamil dengan kasus umur ibu lebih dari 35 tahun, dapat kita mulai dari pendampingan saat ibu hamil. Seperti, selalu mengingatkan ibu untuk lebih sering kontrol ke petugas kesehatan, memberitahu pada ibu agar selalu meminum vitamin atau obat-obatan yang diterima dari petugas kesehatan, mengingatkan ibu untuk lebih sering beristirahat. Untuk persiapan persalinan, petugas kesehatan dapat melakukan pemeriksaan dengan seksama dan mengambil kesimpulan dari hasil pemeriksaan sebelumnya apakah memerlukan kolaborasi dengan dokter spesialis atau tidak. Untuk masa nifas dan KB, petugas kesehatan dapat memberikan konseling dan informasi pada ibu tentang KB apa yang dapat digunakan ibu kedepannya. .
Identifikasi Masalah
Bagaimana Asuhan Kebidanan secara komprehensif pada Ny ”G” dengan kehamilan usia terlalu tua di BPM Tutiek Andajani Amd.Keb. Desa Plumpung Kecamatan Perak Kabupaten Jombang tahun 2015?
Tujuan Penyusunan LTA
Manfaat
Mampu memberikan Asuhan Kebidanan secara Komprehensif sesuai Standart Pelayanan Kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir serta KB dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan Helen Varney dan didokumentasikan dalam bentuk SOAP
Bagi Ibu HamilBagi BPMBagi PenulisBagi Profesi BidanBagi Institusi
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
KONSEP DASAR TEORI
Konsep Dasar Asuhan Kebidanan
KONSEP KEHAMILAN
KONSEP PATHOLOGI
KONSEP PERSALINAN
KONSEP KB
KONSEP NIFAS
KONSEP NEONATUS
BAB 3ASUHAN KEBIDANANKunjungan IHari, Tanggal Kunjungan : 6 Mei 2015 Pukul : 16.30 WIBTempat : BPM Hj.Tutiek Andajani.Amd.Keb Oleh : Eria Chyntiapuri WahyonoI. PENGKAJIAN DATADATA SUBYEKTIF
Nama ibu : Ny. G
Umur : 36 th
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Perak
Nama suami : Tn. A
Umur : 47 th
Agama : Islam
Suku/ bangsa : Jawa/ Indonesia
Pendidikan : SMU
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Perak
Status Perkawinan
Alasan Kunjungan/
Keluhan Utama
Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas yang Lalu
Umur Kawin : 22 tahunPerkawinan ke : 1Lama Kawin : 14 tahun
ibu datang mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya. ia mengatakan tidak ada keluhan
HPHT : 25 Agustus 2014 HPL : 01-06-2015
Kawin ke
Hamil Persalinan Anak Nifas
ke UK jenis penolong
tempat
penyulit JK BBL Umu
rPenyulit ASI Peny
ulit
1
1 9 bln spontan
Bidan
rumah - Laki 3kg 12 - + -
2 9 bln spontan
dukun
rumah - perem
puan 3,2kg 9 - + -
3 H A M I L I N I
DATA OBYEKTIF Keadaan umum : BaikKesadaran : ComposmentisTanda-tanda vitalTD : 120/ 80 mmHg S : 365 °CN : 84x/ menit RR : 18x/
menitBB sebelum hamil : 74,5 KgBB selama hamil : 86 KgTB : 164 cmLila : 32,5 cm
Pemeriksaan Fisik Umum
Abdomen : Pembesaran membujur, tidak ada bekas luka operasi SC, gerakan janin aktif, ada linea nigra dan strie gravidarum.Leopold I : TFU pertengahan antara px dan pusat, teraba bulat lunak, besar (bokong). TFU Mc Donald : 35 cm Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba : bagian-bagian kecil janin (ekstremitas). Bagian kanan perut ibu teraba : panjang, keras, seperti papan (punggung) Leopold III : Teraba bulat, keras (kepala) dapat digoyangkan (belum masuk PAP). DJJ : Teratur (11 + 12+ 11) x 4 = 136 x/ menit. TBJ : (35 – 12) x 155 = 3565gram.
Pemeriksaan Fisik Khusus
Kartu Skor Poedji Rochjati
I II III IV NoMasalah / Faktor resiko Skor Skor Skor awal ibu Hamil 2 2A 1 Terlalu muda hamil < 16 tahun 4 0 2 a.Terlalu lambat hamil I,kawin ≥ 4 tahun 4 0 b.Terlalu tua hamil I, ≥ 35 tahun 4 0 3 Terlalu cepat hamil lagi ( < 2 tahun) 4 0 4 Terlalu lama hamil lagi ( > 10 tahun) 4 0 5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4 0 6 Terlalu tua umur ≥ 35 tahun 4 4 7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4 0 8 Pernah gagal kehamilan 4 0 9 Pernah melahirkan dengan : a.Tarikan tang/vakum 4 0 b.Uri dirogoh 4 0 c.Diberi infuse/transfuse 4 0 10 Pernah operasi sesar 8 0B 11 Penyakit pada Ibu hamil a.Anemia 4 0 b.Malaria 4 0 c.TBC 4 0 d.Payah jantung 4 0 e.Kencing manis (diabetes) 4 0 f.Penyakit menular seksual 4 0 12 Bengkak pada muka/tungkai dengan TD tinggi 4 0
13 Hamil kembar 2 atau lebih 4 0 14 Hamil kembar air (hydramnion) 4 0 15 Bayi mati dalam kandungan 4 0
16 Kehamilan lebih bulan 4 0 17 Letak sungsang 4 0 18 Letak lintang 4 0 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8 0 20 Preeklamsi berat / kejang-kejang 8 0 Jumlah skor (A+B) 6
05/02/2023 12
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Dx : G3P20002, usia kehamilan 36 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi
DS : Ibu mengatakan saat ini berumur 35 tahun, pernah melahirkan
normal 2 kali. Anak pertama berumur 12 tahun, anak kedua berumur 9 tahun dan saat ini sedang hamil anak ke tiga.
DO : TTV : TD :110/80 mmHgN:80x/menit
S:36,60C RR:20x/menitLeopold I : TFU pertengahan pusat dan
prosesus xifeudeus. TFU Mc Donald : 26cm Pada bagian fundusteraba bulat, lunak (bokong).
Leopold II : Pada perut sebelah kiri teraba bagian keras, memanjang seperti papan ( punggung ) , dibagian kiri teraba bagian kecil janin (ekstermitas).
Leopold III : Pada bagian bawah teraba bulat, melenting (kepala) dan dapat digoyangkan kepala bayi belum masuk PAP
Leopold IV : tidak dilakukanDJJ : 120x/menitMasalah : tidak adaKebutuhan : tidak ada
Tanda-tanda vitalTD : 120/ 80 mmHg S : 365 °CN : 84x/ menit RR : 18x/ menit
Abdomen : Pembesaran membujur, tidak ada bekas luka operasi SC, gerakan janin aktif, ada linea nigra dan strie gravidarum.Leopold I : TFU pertengahan antara px dan pusat, teraba bulat lunak, besar (bokong). TFU Mc Donald : 35 cm Leopold II : Bagian kiri perut ibu teraba : bagian-bagian kecil janin (ekstremitas). Bagian kanan perut ibu teraba : panjang, keras, seperti papan (punggung) Leopold III : Teraba bulat, keras (kepala) dapat digoyangkan (belum masuk PAP). DJJ : Teratur (11 + 12+ 11) x 4 = 136 x/ menit. TBJ : (35 – 12) x 155 = 3565gram.`
III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIALTekanan darah tinggiPre eklamsiDiabetes gestationalPerdarahan post partumDown SyndromBBLR
IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA
tidak ada
Tanggal : 6 Mei 2015Jam : 16.30 WIBDiagnosa : G3P20002, usia kehamilan 36 minggu dengan kehamilan
Resiko Tinggi
V. INTERVENSI
1. Berikan KIE tentang kondisi ibu dan janin R/ ibu mengetahui keadaan dirinya dan janinnya sehingga ibu tidak merasa khawatir.
2. Ajarkan ibu menghitung gerakan janinR/ ibu mengetahui keadaan janinnya aktif atau tidak, sehingga ibu dapat mengontrol
sendiri keadaan janinnya.
3. Beritahu tanda bahaya kehamilan trimester IIIR/ ibu dapat segera memeriksakan kehamilannya jika ibu merasakan salah satu tanda
bahaya dari kehamilan trimester III.
4. Ajarkan cara senam hamil ringan TM IIIR/ melenturkan otot-otot ibu sehingga persalinan berjalan lancar dan sebagai latihan
pernafasan bagi ibu.
5. Ajarkan cara personal hygene yang benarR/ membantu ibu membersihkan genetalianya dengan cara yang benar sehingga dapat
menghindari terjadinya infeksi.
6. Anjurkan ibu untuk diet rendah garamR/ ibu terhindar dari kemungkinan darah tinggi dan pre eklamsi yang berpotensi lebih
banyak terjadi pada kehamilan ibu yang usianya lebih dari 35 tahun.
7. Anjurkan ibu untuk menghindari stressR/ ibu menjalani kehamilannya dengan tenang dan kehamilan itu tidak mengalami
gangguan, karena stress dapat memicu terjadinya tekanan darah meningkat pada kehamilan umumnya dan kemungkinan berlipat terutama pada ibu yang hamil di usia lebih dari 35 tahun.
8. Anjurkan ibu untuk diet rendah gula R/ ibu terhindar dari kemungkinan terjadinya kencing manis ketika kehamilan
berlangsung, karena ibu dengan kehamilan di atas 35 tahun lebih rentan mengalami kencing manis.
9. Anjurkan ibu untuk beristirahatR/ ibu dapat menjaga tenaganya dan mengurangi resiko ibu dari terjadinya tekanan
darah tinggi. Karena pada ibu dengan usia lebih dari 35 tahun jika lebih sering beraktifitas, kelelahan akan memicu naiknya tekanan darah ibu dan mempengaruhi kehamilannya.
IMPLEMENTASIDx : G3P20002, usia kehamilan 36 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi.1. Memberikan KIE tentang kondisi ibu dan janin. Menyampaikan bahwa kondisi ibu saat ini dalam keadaan sehat dilihat dari tanda-tanda vital ibu yang normal, pembesaran perut ibu yang normal dan janinnya juga sehat dilihat dari DJJ yang teratur, perkiraan berat janin yang cukup.2. Mengajarkan ibu cara menghitung gerakan janin sehingga ibu mengetahui bahwa janinnya sehat. Caranya dengan menyiapkan dua buah gelas dan salah satu gelas diisi dengan 12 batu. Jika janin terasa bergerak, ambil satu batu dan pindahkan ke gelas kedua yang masih kosong. Jika bayi bergerak lagi, ambil satu batu lagi dan masukkan lagi ke gelas kedua. Begitu seterusnya. Jika gerakan bayi terjadi 12 kali lebih dalam sehari, berarti keadaan bayi sehat.3. Memberitahu ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester III, seperti keluarnya darah, adanya bengkak seperti bengkak pada kaki atau adanya penglihatan yang kabur, keluarnya cairan dari jalan lahir yang bisa saja itu air ketuban, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat disertai keluarnya darah dan bisa saja sebagai tanda solusio plasenta atau pelepasan plasenta.4. Mengajarkan cara senam hamil yang ringan pada ibu TM III. Contoh, pose tailor atau senam kupu-kupu adalah gerakan senam hamil dengan duduk di lantai dan punggung lurus. Kedua telapak kaki saling menyentuh lantai. Lakukan gerakan ini 10-20 detik dan ulangi beberapa kali sehari untuk melatih otot paha dan menghilangkan stress punggung bawah.5. Mengajarkan pada ibu cara cebok yang benar yakni dari arah depan ke belakang. Menyarankan ibu untuk menggunakan celana dalam dengan bahan katun. Tidak terlalu sering menggunakan celana ketat dan sering-sering berganti celana dalam.
6. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi garam. Sampaikan pada ibu bahwa kehamilan di usia yang lebih dari 35 tahun memiliki kemungkinan terjadinya darah tinggi dan pre eklamsia, sehingga dengan mengurangi konsumsi garam, ibu dapat mencegah hal tersebut dan menjaga kehamilannya.
7. Menganjurkan ibu untuk selalu berpikiran positif sehingga ibu dapat menghindari stress. Jika ibu merasa ada hal yang mengkhawatirkan dengan ibu atau kehamilannya, sarankan ibu untuk bercerita pada keluarga serta tenaga kesehatan sehingga ibu akan mendapatkan solusi dan kekhawatiran ibu berkurang.
8. Menganjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi gula. Jelaskan pada ibu, jika kehamilan dengan umur ibu lebih dari 35 tahun, memiliki resiko terjadinya kencing manis pada saat kehamilan berlangsung. Sehingga, saat kehamilan seperti ini, sebaiknya ibu mengurangi konsumsi gula untuk menghindari kemungkinan tersebut terjadi.
9. Menganjurkan ibu untuk beristirahat dan jangan terlalu memaksakan diri dalam mengerjakan pekerjaan rumah. Jelaskan pada ibu bahwa istirahat sangat berpengaruh pada kondisi ibu. Sampaikan bahwa seorang ibu yang istirahatnya kurang dapat memicu naiknya tekanan darah dan membahayakan kehamilan.
Dx : G3P20002, usia kehamilan 36 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi.S : ibu mengerti dengan semua penjelasan petugas kesehatan. O : ibu mampu mengulang penjelasan petugas kesehatanA : GIIIP00002, usia kehamilan 36 minggu dengan kehamilan usia tua.P : Lanjutkan intervensi, 2,4,5,6,7,8.1. Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin2. Anjurkan ibu untuk melakukan senam hamil3. Anjurkan ibu untuk melakukan personal hygene dengan benar4. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi garam5. Anjurkan ibu untuk menghindari stress6. Anjurkan ibu untuk mengurangi konsumsi gula7. anjurkan ibu untuk kontrol ulang seminggu lagi 8. anjurkan ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan bila ibu merasa ada
keluhan
Kesadaran :Composmentis
TTV :
Tekanan darah:110/80 mmHg
Nadi :80 x/menit
Pernapasan :18 x/menit
Suhu :36,9 oC
BB saat ini :86 kg
BB Sebelum hamil :74,5 kg
TP :1 juni 2015
CATATAN PERKEMBANGAN
Hari, tanggal : 12 Mei 2015 Pukul : 14.00 WIB
Subyektif : Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya dan tidak ada keluhan.Obyektif :
Leopold III : Bagian terbawah janin teraba bulat, keras, tidak melenting
(bokong), belum masuk PAP.
Leopold IV : Tidak dilakukan
Leopold II : Bagian kanan perut ibu teraba : bagian-bagian kecil janin (ekstremitas).
Bagian kiri perut ibu teraba : panjang, keras, seperti papan (punggung)
Leopold III : Teraba bulat, keras (kepala) dapat digoyangkan (belum masuk PAP).
DJJ : Teratur (12 + 11+ 12) x 4 = 140. Punctum maksimum bawah pusat bagian
kiri.
TBJ : (35 – 12) x 155 = 3565gram.
Genetalia : Tidak ada keputihan, tidak gatal, tidak berbau.
Ekstremitas :
Atas : Bersih, tidak oedem, kuku pendek dan bersih, pergerakan normal
Bawah : Bersih, tidak oedem, reflek patella +/+, tidak varises, kuku pendek dan
bersih, pergerakan normal
Abdomen : Pembesaran membujur, tidak ada bekas luka operasi SC, gerakan janin aktif,
ada linea nigra, dan strie gravidarum.
Leopold I : TFU pertengahan antara px dan pusat, teraba bulat lunak, besar (bokong).
TFU Mc Donald : 35 cm
05/02/2023
ADx : G3P20002, usia kehamilan 37 minggu dengan kehamilan Resiko Tinggi.
05/02/2023
P1 Memberikan KIE tentang kondisi ibu dan janin. Menyampaikan bahwa kondisi ibu saat ini dalam keadaan sehat, janinnya juga sehat dilihat dari DJJ yang teratur, Ibu paham penjelasan tenaga kesehatan.2. Mengevaluasi apakah ibu sudah menghitung gerakan janin seperti anjuran petugas kesehatan sebelumnya. Dan ibu sudah melakukannya. Menyarankan ibu untuk melakukan lagi perhitungan gerakan janin agar ibu bisa memantau sendiri bagaimana keadaan janinnya, Ibu paham dan sudah mengikuti penjelasan tenaga kesehatan.3. Mengingatkan kembali pada ibu tanda bahaya pada kehamilan trimester III, seperti keluarnya darah, adanya bengkak seperti bengkak pada kaki atau adanya penglihatan yang kabur, keluarnya cairan dari jalan lahir yang bisa saja itu air ketuban, gerakan janin tidak terasa, nyeri perut yang hebat disertai keluarnya darah dan bisa saja sebagai tanda solusio plasenta atau pelepasan plasenta, Ibu paham penjelasan tenaga kesehatan.4. Mengevaluasi apakah ibu sudah pernah mencoba senam hamil yang diajarkan petugas kesehatan. Ibu mengatakan jika sudah pernah mencobanya, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan.5. Mengevaluasi apakah ibu sudah melakukan personal hygene dengan benar seperti yang diajarkan petugas kesehatan. Ibu mengatakan jika sudah pernah mencobanya, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan.
6. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengurangi konsumsi garamnya. Ibu mengatakan jika sudah mengurangi konsumsi garam, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan.
7. Mengevaluasi apakah ibu sudah mengurangi konsumsi gulanya. Ibu mengatakan jika sudah mengurangi konsumsi gula, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan
8. Menganjurkan ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan bila ibu merasa ada keluhan, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan.
9. Mengingatkan ibu untuk periksa ke petugas kesehatan sesuai jadwal yang diberikan bidan, Ibu mengerti penjelasan tenaga kesehatan.
TERIMA KASIH