BAB I KONSEP PROFESI PENDIDIKAN
description
Transcript of BAB I KONSEP PROFESI PENDIDIKAN
BAB IKONSEP PROFESI PENDIDIKAN
A. Pengertian Profesi Pendidikan1. melayani masyarakat2. memerlukan bidang ilmu dan ketarmpilan tertentu3. mengunakan hasil penelitian dan aplikasi dari teori ke praktek4. memerlukan pelatihan khusus dengan waktu yang panjang5. otonomi dalam membuat keputusan tentang ruang lingkup kerja tertentu6. mempunyai kode etik7. mempunyai kadar kepercayaan yang tinggi dari publik dan kepercayaan diri setiap anggotannya8. mempunyai status sosial dan ekonomi yang tinggi9. mempunyai asosiasi profesi dan atau kelompok elit untuk mengakui keberhasilan anggotanya
Ciri utama Profesi (menurut Sanusi et.al) antara lain:1. Suatu jabatan yang memiliki fungsi dan signifikasi yang menentukan
(crusial)2. Jabatan yang menuntutkeahlian tertentu3. Keahlian itu didapat melalui pemecahan masalah dengan
menggunakan teori dan metode ilmiah4. Jabatan itu berdasarkan pada batang tubuh disiplin ilmu yang jelas,
sistematis, dan eksplisit5. Jabatan itu memerlukan pendidikan tingkat peguruan tinggi dengan
waktu yang cukup lama6. Proses pendidikan untuk jabatan itu merupakan aplikasi dan
sosialisasi nilai-nilai profesional itu sendiri7. Dalam memberikan layanan pada masyarakat anggota profesi punya
kebebasan/hak otonomi yang tinggi dalam masyarakat.8. Jabatan ini mempunyai prestise yang tinggi dalam masyarakat
Syarat-syarat Profesi (menurut NEA)1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang
berkesinambungan5. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang
berkesinambungan6. Jabatan yang memerlukan baku/standard sendiri7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas kepentingan
pribadi8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan
terjalin erat
Menurut Oemar Hamalik: guru profesional memiliki persyaratan sebagai berikut:1. memiliki bakat sebagai guru2. memiliki keahlian sebagau guru3. memiliki keahlian yang baik dan terintegrasi4. memiliki mental yang sehat5. berbadan sehat6. memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas7. guru adalah manusia berjiwa Pancasila8. guru adalah seorang warga negara yang baik
B. Kede etik keguruanpengertian kode etikmenurut UU No.8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian Pasal 28 dinyatakan bahwa “PNS mempunyai Kode etik sebagai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam dan di luar kegiatan”.menurut konggres PGRI Tahun 1973 bahwa dalam kode etik guru di Indonesia terdapat 2 unsur pokok, yaitu sebagai landasan moral dan sebagai pedoman tingkah laku.
tujuan kode etik:1. untuk menjunjung tinggi martabat profesi2. untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotannya3. untuk meningkatkan pengabdian para anggotanya4. untuk meningkatkan mutu profesi5. untuk meningkatkan mutu organisasi profesi
Kode etik Guru di Indonesia (PGRI,1989)1. Guru berbakti membimbing peserta didik untuk membentuk manusia
Indonesia seutuhnya yang berjiwa Pancasila2. Guru memiliki dan melaksanakan kejujuran profesional3. Guru berusaha memperoleh informasi tentang peserta didik sebagai bahan
melakukan bimbingan dan pembinaan4. Guru menciptakan suasana sekolah sebaik-baiknya yang menunjang
berhasilnya pembelajaran5. Guru memelihara hubungan baik dengan ORTU siswa dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran seta dan tanggung jawabbersama terhadap pendidikan
6. Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan mutu dan martabat profesinya
7. Guru memelihara hubungan profesi, semangat kekeluargaan, dan kesetiakawanan sosial
8. Guru bersama-sama memelihara dan meningkatkan mutu organisasi PGRI sebagai sarana perjuangan dan pengabdiannya
9. Guru melaksanakan segala kebijakanpemerintah dalam bidang pendidikan
C. Organisasi Profesi Keguruanjabatan guru merupakan jabatan profesional, dan sebagai jabatan profesional pemegangnya harus memenuhi kualifikasi tertentu, antara lain: bahwa jabatan itu melibatkan kegiatan intelektual, memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan, merupakan karir hidup dan keanggotaan yang permanen, punya organisasi profesional dan kode etik yang ditaati oleh anggotanya.