BAB I gopek q bARU

75
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Data Dasar 1. Keadaan Geografi Puskesmas Beruntung Raya beralamat di Jalan AMD Komp. Tata Banua Indah RT.19, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota Banjarmasin. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya 315 Ha/m 2 . Gambar 1.1. Peta Puskesmas Beruntung Raya 1

description

dfghjk

Transcript of BAB I gopek q bARU

Page 1: BAB I gopek q bARU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Data Dasar

1. Keadaan Geografi

Puskesmas Beruntung Raya beralamat di Jalan AMD Komp. Tata Banua Indah

RT.19, Kelurahan Tanjung Pagar, Kecamatan Banjarmasin Selatan Kota

Banjarmasin. Luas Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya 315 Ha/m2.

Gambar 1.1. Peta Puskesmas Beruntung Raya

Puskesmas Beruntung Raya membawahi 1 (satu) kelurahan, yaitu Kelurahan

Tanjung Pagar dengan batas-batas:

1. Sebelah Barat : Kelurahan Kelayan Timur

2. Sebelah Utara : Kelurahan Murung Raya

3. Sebelah Timur : Kelurahan Pemurus Dalam

4. Sebelah Selatan : Kabupaten Banjar

1

Page 2: BAB I gopek q bARU

2

Gambar 1.2 Peta Puskesmas Beruntung Raya

Berdasarkan letak Puskesmas Beruntung Raya, maka jarak tempuh wilayah

kerja Puskesmas Beruntung Raya tersebut dari yang terjauh adalah kurang lebih 45

menit dengan menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat. Kondisi

jalan berupa jalan yang beraspal. Sarana transportasi masyarakat menggunakan

jalur darat.

Page 3: BAB I gopek q bARU

3

Gambar 2.3. Peta Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya

Page 4: BAB I gopek q bARU

4

A. Data Demografi

a. Iklim

Wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin seperti halnya

wilayah lain pada umumnya di Kota Banjarmasin yaitu beriklim tropis dengan

kelembaban udara rata-rata 70% s.d 95%.

b. Keadaan Tanah

Keadaan tanah cukup subur dengan iklim yang berpengaruh adalah musim

penghujan dan musim kemarau.

c. Jangkauan Transportasi

Seluruh wilayah kerja dapat dijangkau dengan menggunakan kendaraan roda 2,

namun ada beberapa bagian wilayah yang sulit dijangkau dengan kendaraan

roda 4.

d. Data Kependudukan

1. Distribusi penduduk dalam wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.1 Distribusi Penduduk Per Kelurahan di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

No.

Kelurahan

Luas Wilayah (km²)

Jumlah Kepala Keluarga (jiwa)

Jumlah Penduduk

(jiwa)

1.Tanjung

Pagar3.186,23 2139 8707

Sumber: Proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2012

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk dalam luas wilayah (Km2) dikali

100, disebut padat jika >250 jiwa/Km2dan sangat padat jika > 400 jiwa/Km2.

Kepadatan penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

sebesar 273 jiwa/ Km2yang artinya padat.

Page 5: BAB I gopek q bARU

5

2. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.2 Distribusi penduduk menurut jenis kelamin

No.

Kelurahan

Laki- laki (jiwa) Perempuan (jiwa)Jumlah (jiwa)

1.Tanjung

Pagar4362 4345 8707

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung RayaTahun 2012

Gambar 1.4. Distribusi penduduk menurut jenis kelamin

Page 6: BAB I gopek q bARU

6

3. Distribusi penduduk menurut kelompok umur di Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.3.Distribusi penduduk menurut Kelompok Umur

No Kelompok Umur (tahun)Jenis Kelamin

JumlahL P

1 0 – 4 504 467 9712 5 – 9 479 432 9113 10 – 14 425 429 8544 15 – 19 387 378 7655 20 – 24 308 352 6606 25 - 29 380 416 7967 30 - 34 414 433 8478 35 - 39 392 365 7579 40 - 44 312 296 60810 45 - 49 245 220 46511 50 - 54 207 190 39712 55 - 59 126 113 23913 60 - 64 83 91 17414 65 - 69 41 61 10215 70 - 74 34 54 8816 75+ 25 48 73

JUMLAH 4362 4345 8707Sumber :Proyeksi Badan Pusat Statistik Tahun 2012

Page 7: BAB I gopek q bARU

7

4. AgamaTabel 1.4 Distribusi penduduk menurut agama

Islam Kristen Katolik Hindu Budha Konghucu Lainnya Tidak ditanyakan

Jumlah

7989 14 18 - - - - - 8021

Gambar 1.4 Distribusi penduduk menurut agama di Puskesmas Beruntung Raya

5. Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan di Puskesmas Beruntung RayaTabel 1.5 Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

No. Tingkat Pendidikan Jumlah (jiwa)1 Tidak Sekolah 14882 Tidak Tamat SD 7093 Tamat SD 17374 Tamat SMP 16275 Tamat SMA 4966 Tamat Akademi 227 Tamat S1 198 Tamat S2 6

Jumlah 6104

Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2012

Page 8: BAB I gopek q bARU

8

Gambar 1.6. Distribusi penduduk menurut tingkat pendidikan

6.Lapangan Usaha di Wilayah Kerja Puskesmas Beruntung Raya Tanjung Pagar

Tabel 1.6 Lapangan Usaha

LAPANGAN USAHA KELURAHAN TANJUNG PAGAR TAHUN 2010

1 Pertanian, tanaman padi, dan palawija 2772 Hortikultura 13 Perkebunan 54 Perikanan 25 Peternakan 46 Kehutanan 07 Pertambangan dan penggalian 258 Industri pengolahan 2009 Listrik dan gas 410 Konstruksi/bangunan 33211 Hotel dan rumah makan 9812 Transportasi dan pergudangan 21013 Informasi dan komunikasi 4714 Keuangan dan asuransi 2715 Jasa pendidikan 15216 Jasa kesehatan 6617 Jasa kemasyarakatan 64118 Lain-lain 23

Page 9: BAB I gopek q bARU

9

Jumlah 31297. Fasilitas Pendidikan

No Jenis Jumlah1 TK 22 SD 33 SLTP 24 Madrasah Ibtidaiyah 2

8. Jumlah fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya

No. Jenis Jumlah1 Rumah Sakit 02 Puskesmas 13 Pustu 14 Praktek dokter 05 Praktek bidan 36 Laboratorium kesehatan 07 Puskesmas Keliling 18 Poskesdes 1

9. Jumlah RT dan RW

No Kelurahan Jumlah RT Jumlah RW1. Tanjung Pagar 23 2

10. Jumlah kepala keluarga

Jumlah kepala keluarga di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya Tanjung

Pagar adalah 2139 dengan rata-rata jiwa per rumah tangga 3,79.

11. Jumlah sarana umum

No Jenis Jumlah1. Salon 22. Mesjid 23. Langgar 144. Kantor 15. Puskesmas 1

Page 10: BAB I gopek q bARU

10

B. Gambaran Umum Puskesmas Beruntung Raya1. Tenaga Kerja

Sumber daya tenaga kerja Puskesmas berjumlah 30 orang.Tenaga dokter hanya

2 orang untuk jumlah penduduk 8707 jiwa (1:4353). Rasio tenaga medis dan

paramedis seharusnya maksimal 1:2500. Berikut rinciannya:

Tabel 1.7 Sumber Daya Tenaga Kerja Puskesmas Beruntung Raya

No. Sumber Daya Tenaga Kerja Jumlah (orang) Penempatan Tugas1 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1 Kepala Puskesmas2 S1 Umum 1 Kepala Tata Usaha3 Dokter Umum (S1) 2 BP umum dan anak, UKM4 Dokter Gigi 0 -5 Perawat Kesehatan (D3) 4 BP umum dan anak6 Perawat Gigi (D3) 3 BP gigi7 Apoteker 0 -8 Bidan (9 orang D3, 1 orang D4) 10 BP anak, KIA, PKPR (D4),

PONED, Gizi9 Asisten Apoteker (SMF) 2 Apotik10 Analis Kesehatan (D3) 1 Laboratorium11 SPPH (D1) 1 Klinik Sanitasi12 Verifikator Keuangan 0 -13 Ahli Gizi (D3) 1 Ruang gizi14 Pekarya Kesehatan (SMA) 2 Loket, Bendahara

Jumlah 30Sumber: Arsip Kepegawaian Puskesmas Beruntung Raya

Tabel 1.8 Jumlah Posyandu dan kader

No Kelurahan Jumlah Posyandu Jumlah Kader Jumlah kader yang Aktif

1 Tanjung Pagar 5 24 23

Page 11: BAB I gopek q bARU

11

Tabel 1.8 Jumlah Pengobat Tradisional (Batra)

No. Nama Batra Alamat Umur (tahun) Jenis Batra1. Hj. Enor RT. 3 63 Tukang Pijat2. Sariah RT. 3 80 Tukang Pijat3 Ainun RT. 3 50 Tukang Pijat4 Bahrah RT 4 50 Paranormal5 Kartini RT 4 50 Tukang Pijat6 Nunung S. RT 4 50 Tukang Pijat7 Butung RT 4 55 Tukang Pijat/ Paranormal8 Masniyah RT 5 42 Tukang Pijat9 Sudirman RT 5 35 Paranormal10 H. Mudin RT 5 50 Paranormal11 Mislah RT 5 50 Tukang Pijat12 Suhaimi RT 7 60 Paranormal13 Hj. Mariam RT 7 58 Paranormal14 Sadri RT 7 43 Tukang Pijat15 Purnama RT 7 40 Paranormal16 Murni RT 7 40 Tukang Pijat (Anak)17 Utih RT 7 40 Tukang Pijat18 Aminah RT 8 38 Tukang Pijat19 H. Tajudin RT 14 60 Paranormal20 Wahidah RT 15 45 Tukang Pijat21 Maimunah RT 15 65 Tukang Pijat22 Surian RT 15 55 Tukang Pijat23 Samsiah RT 15 80 Dukun Kampung24 Bariah RT 15 55 Dukun Kampung25 Pai RT 20 45 Paranormal26 Jaleha RT 20 62 Paranormal27 Salasiah RT 20 60 Tukang Pijat28 Hatmah RT 20 40 Paranormal29 Misbah RT 20 51 Paranormal

Page 12: BAB I gopek q bARU

KEPALA PUSKESMASRusmadi, SKM

TATA USAHAErta Amin

DATA INFORMASI

Ma’nawiyahPERENCANAAN & PENILAIAN

Dwi WahyudiKEUANGANDwi Wahyudi

UMUM / KEPEGErta Amin

KOORDINATOR UKPdr. Evi R

KOORDINATOR UKMdr. Soraya

PENGOBATAN GIGISusi Andriyani

KIA / KBRusna, AmKeb

UNIT PENUNJANG (Lab, Radiologi, Fisioterapi, Apotik)

Riswanti, Amd.AkZainab

PROMKESMini R

KESLINGM.S. Riza D

GIZIRina S

P 2 MDenny S

SurveilansM.S. Riza D

PHNA. Saidi

UKGS/UKSHelma S

PoskesdesYuni Indriati

PuslingHerman

Pustu Simp. LimauAhdiyat UKBM

12

STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS BERUNTUNG RAYA

Page 13: BAB I gopek q bARU

13

2. Kondisi LingkunganTabel 1.9.Kondisi Lingkungan Rumah Puskesmas Beruntung Raya

No. Kondisi Rumah Jumlah1 Rumah sehat 1732 Rumah Tidak sehat 9883 Rumah Permanen 1444 Rumah semi Permanen 2545 Rumah non Permanen 482

JUMLAH 2311

Tabel 1.10.Kondisi Lingkungan bidang samijaga Puskesmas

No. Kondisi Rumah Jumlah1 Hydran Umum 172 Kran Umum 0

JUMLAH 17

Transportasi yang dimiliki Puskesmas Beruntung Raya adalah 1 buah mobil

ambulans yang diparkir di halaman rumah Kepala Puskesmas Beruntung Raya, dekat

dengan Puskesmas Beruntung Raya dikarenakan halaman Puskesmas yang sempit.

Mobil ini digunakan untuk merujuk pasien dan dikendarai oleh supir ambulans

Puskesmas.

Page 14: BAB I gopek q bARU

14

1.2 Data Khusus

Tabel 1.11.Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Beruntung Raya 2012

No Nama Penyakit Jumlah

1 Hipertensi 1808

2 ISPA 1665

3 Dyspepsia 917

4 Penyakit Pulpa 529

5 DM 438

6 Diare 296

7 Dermatitis 241

8 Batuk 227

9 Arhtritis 190

10 Penyakit Lain-lain 139

Gambar 1.7.Sepuluh Penyakit Terbanyak di Puskesmas Beruntung Raya 2012

Tabel 1.12 Program Keluarga Berencana Tahun 2012

Page 15: BAB I gopek q bARU

15

KEGIATAN/PROGRAMTARGET PENCAPAIAN

KUM KUM %

A Peserta KB baru

Pil 152 85 56

Suntik 182 153 64

Kondom 6 4 67

Implant 4 8 200

IUD 9 4 14

MOW 3 0 0

B Peserta KB Aktif

Pil 454 657 145

Suntik 513 882 172

Kondom 8 29 363

Implant 12 3 25

IUD 27 2 7

MOW 10 0 0

Gambar 1.8 Cakupan program KB

Page 16: BAB I gopek q bARU

16

Tabel 1.13. Penyuluhan sepanjang Januari-Oktober 2013

Materi

Penyuluhan

JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT OKT

Penyakit

menular

8 8 6 8 8 0 8 8 6 6

Penyakit tidak

menular

0 0 0 0 0 0 1 1 1 1

Kesehatan

lingkungan

0 0 0 0 1 0 0 0 0 0

Gizi 0 1 2 3 3 3 2 2 2 3

Pelayanan

kesehatan

0 0 0 0 1 0 1 0 0 0

PHBS 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0

KIA-KB 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

GIZI

GIZI

Gambar 1.9. Frekuensi Penyuluhan Gizi di wilayah Puskesmas Beruntung Raya

3. Sarana dan Prasarana

Page 17: BAB I gopek q bARU

17

Tabel 1.14 Sarana Kesehatan dan sarana pendukung pelayanan Kesehatan di Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2012

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas Induk 1

2 Puskesmas Pembantu 1

3 Puskesmas Keliling 1

4 Posyandu Balita 5

5 Posyandu Lansia 1

6 Poskesdes 1

7 PONED 1

Lokasi Puskesmas Pembantu dekat dengan wilayah padat penduduk, namun

hanya ada 1 buah sehingga belum menyebar ke lokasi lain. Satu buah Posyandu

ditargetkan maksimal untuk 100 orang, artinya 1 Posyandu lansia untuk 100 orang

lansia dan 1 Posyandu balita untuk 100 orang balita. Puskesmas Beruntung Raya

hanya memiliki 5 buah Posyandu balita untuk 700 balita dan hanya 1 buah Posyandu

lansia untuk 1500 lansia. Dalam hal ini, jumlah Posyandu masih kurang dari yang

seharusnya.

Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin mempunyai beberapa ruangan

sebagai berikut:

Gedung 1 Lantai 1

Ruang Loket Pendaftaran

Apotik

Ruang BP Umum

Ruang BP Anak

Kamar tindakan

Page 18: BAB I gopek q bARU

18

Ruang Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

Ruang Gizi

Ruang PKPR

Ruang laboratorium

Gedung 1 Lantai 2

Ruang Kepala Puskesmas

Tata Usaha

Ruang BP Gigi

Ruang imunisasi

Gedung 2 Lantai 1

Ruang bayi

Ruang bersalin

Ruang nifas

Kamar obat

INVENTARIS

1. Puskesmas Induk

Ruang Gizi

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Infantometer 1 Baik2 Pengukur tinggi badan 1 Baik3 Meteran 3 Baik4 Timbangan bayi 1 Baik5 Timbangan injak 1 Baik6 Paket model bahan makanan 1 Baik7 Paket brosur penyakit dan gizi

seimbang1 Baik

Page 19: BAB I gopek q bARU

19

Ruang PKPR

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Tensimeter raksa 1 Baik2 Timbangan injak 1

1Baik

Rusak3 Model alat reproduksi pria dan

wanita2 Baik

Ruang Tata Usaha

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Komputer 1 Baik2 Printer 1 Baik

Ruang Imunisasi

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Kulkas vaksin 1 Baik2 Safety box 1 Baik3 Tempat vaksin portable 3

1Baik

Rusak4 Timbangan bayi 1 Baik5 Meteran 1 Baik

BP Gigi

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Kursi gigi 2 Baik2 Dental Unit 4 Baik

Page 20: BAB I gopek q bARU

20

Ruang KIA

NAMAALAT PERKANTORAN

MERK/MODEL

JUMLAH

KEADAAN BARANG

BAIK

DIGUNAKANTIDAK

DIGUNAKAN

Meja Tulis Indachi 2 2

Kursi Putar 1 1

Kursi Kayu warna Hijau 1 1

Kursi Kayu 1 1

Lemari Besi Abu-abu Brother 1 1

Lemari Kaca 1 1

Kipas Angin Gantung Maspion 2 2

Sterilisator 1 1

Meja Gynecologi Blessme

d

1 1

Bed/Ranjang Periksa 1 1

Lampu sorot 1 1

Komputer PC Acer 1 1

Printer Canon 1 1

Skiren 1 1

Rak Plastik 1 1

Jam dinding 1 1

Lembar balik KB 1 1

Pengukur tinggi badan 1 1

Page 21: BAB I gopek q bARU

21

Ruang Balai Pengobatan Umum

No. Alat JumlahKualitas

Baik Buruk1 Kasa Kepala 1 1 -2 Manset Anak 1 1 -3 Palu pengukur refleks 4 4 -4 Snellen chart 4 4 -5 Stetoskop 4 2 26 Spatel tongue 14 14 -7 Bed pemeriksaan 1 1 -8 Tensi air raksa 5 3 29 Termometer 2 2 -10 Tes buta warna (Ishihara) 1 1 -11 Timbangan dewasa 1 1 -12 Tonometer 1 1 -

13Gunting bedah (Standar, lengkung ujung tajam)

1 1 -

14Gunting bedah (Standar,

lengkung, ujung tajam / tumpul)2 2 -

15 Gunting Bedah 2 2 -16 Jam Dinding 2 1 1

Page 22: BAB I gopek q bARU

22

Ruang Laboratorium

No Inventaris Jumlah1 Kulkas 12 Sentrifuge 13 Hb Sahli 14 Larutan Benedict 15 Larutan Eosin 2% 46 Larutan Etanol asam 27 Larutan Giemsa Sain 48 Larutan karbol Fuksin 09 Larutan Metilen Blue 410 Larutan Turk 211 Larutan As. Asetat 5% 112 Larutan Barium Klorida 113 Larutan buffer fosfat 114 Larutan EDTA Cat 8414 215 Larutan Natrium sitrat 3,8% 116 Larutan sodium hipoklorid 317 Reagen gol darah 218 Res Eker 119 Stik Gula darah accu check 5020 Stik kehamilan 3521 Stik urinalisa 10 parameter 9522 Spiritus 1 L 423 Widal tes 124 ZN stain 1

Apotik

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Lemari obat 1 Baik2 Kulkas 1 Baik

Daftar nama dan jumlah persediaan obat di apotik Puskesmas Beruntung Raya Tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran 1.

2. Puskesmas Pembantu

No Inventaris Jumlah Kualitas1 Tensimeter raksa 1 Baik2 Timbangan injak 1 Baik3 Pengukur tinggi badan 1 Baik

Page 23: BAB I gopek q bARU

23

Alur Pelayanan Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

Gambar 1.10 Alur Pelayanan Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

Pendaftaran Ruang Loket

(untuk pasien umum, BPJS)

Pelayanan Kesehatan

(Konsultasi Gizi, Kesling, Imunisasi, Surat Keterangan

Sehat, dll)

Pengunjung

PENGUNJUNG PUSKESMAS

Pulang

Apotik Pelayanan BP

Rujukan

Pengunjung SakitPengunjung

PENGUNJUNG PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan

(Konsultasi Gizi, Kesling, Imunisasi, Surat Keterangan

Sehat, dll)

Pengunjung Sehat

PENGUNJUNG PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan

(Konsultasi Gizi, Kesling, Imunisasi, Surat Keterangan

Sehat, dll)

Pengunjung

PENGUNJUNG PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan

(Konsultasi Gizi, Kesling, Imunisasi, Surat Keterangan

Sehat, dll)

Pengunjung

PENGUNJUNG PUSKESMAS

Pelayanan Kesehatan

(Konsultasi Gizi, Kesling, Imunisasi, Surat Keterangan

Sehat, dll)

Pengunjung Sehat

Page 24: BAB I gopek q bARU

24

Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan, Puskesmas Beruntung Raya memiliki alur

kerja sebagai berikut:

a. Loket Kartu

Pasien yang datang ingin berobat langsung menuju ke loket dan membawa

persyaratan sebagai berikut :

Pasien Umum

Usia < 17 Tahun : membawa fotokopi Kartu Keluarga 2 lembar

Usia > 17 Tahun : membawa fotokopi KTP 2 lembar

Jika pasien tidak membawa persyaratan fotokopi KTP/KK, maka harus

mengisi surat pernyataan

Pasien Luar Daerah Kota Banjarmasin

Mengisi surat pelayanan (formulir)

Pasien BPJS

Membawa kartu BPJS (ASKES atau JAMKESMAS)

Pasien Pelajar

Membawa surat keterangan berobat dari sekolah

Setelah mendaftar di loket dan membawa buku berobatnya, pasien diminta duduk

menunggu panggilan dari poli/balai pengobatan.

b. Balai Pengobatan Umum

Di balai pengobatan umum pasien mendapatkan pelayanan pemeriksaan

fisik dan pengobatan oleh tenaga kesehatan di Puskesmas Beruntung Raya,

termasuk pelayanan rujukan ke rumah sakit apabila pelayanan di puskesmas tidak

memungkinkan untuk menanganinya. Untuk mendapatkan hasil

Page 25: BAB I gopek q bARU

25

pengobatan/pelayanan kesehatan yang optimal, balai pengobatan umum dapat

merujuk pasien ke poli lain, yaitu poli gigi, KIA, atau untuk menegakkan diagnosa

pasien rujukan ke laboratorium. Kemudian hasil rujukan dikembalikan ke balai

pengobatan umum.

c. Poli Kesehatan Ibu dan Anak

Di Poli KIA pasien juga mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan rujukan ke rumah sakit apabila pelayanan di puskesmas tidak

memungkinkan untuk penanganannya. Untuk mendapatkan hasil

pengobatan/pelayanan kesehatan yang optimal KIA dapat merujuk pasien ke poli

lain, yaitu poli gigi, poli anak, poli umum atau menegakkan diagnosa pasien

dirujuk ke laboratorium, kemudian hasil rujukan dikembalikan ke poli KIA.

d. Poli Gigi

Di poli gigi pasien juga mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk

pelayanan rujukan ke rumah sakit apabila pelayanan di poli gigi tidak

memungkinkan untuk menanganinya. Poli gigi dapat merujuk pasien ke balai

pengobatan umum bila sakit gigi pasien perlu pengobatan lain. Pada poli gigi tidak

ada tenaga dokter gigi yang tetap maka pelayanan yang memerlukan tindakan

dokter gigi dilakukan pada hari tertentu (Kamis, Jumat, Sabtu).

e. Apotik

Setelah mendapatkan pelayanan dari masing-masing poli, apabila

pasien diberi resep obat selanjutnya pasien menuju ke apotik untuk menyerahkan

resep tersebut dan kemudian menunggu panggilan umtuk mengambil obatnya.

Page 26: BAB I gopek q bARU

26

f. Ruang Imunisasi

Ruang imunisasi khususnya untuk melaksanakan pelayanan imunisasi,

baik yang dari KIA (imunisasi bayi) maupun imunisasi untuk mendapatkan

keterangan calon pengantin (caten).

g. Ruang Kesling

Ruang sanitasi/kesling merupakan tempat rujukan bagi

masyarakat/pasien yang mempunyai permasalahan kesehatan lingkungan seperti

masalah pembuangan air limbah, sampah, jamban keluarga, air bersih dan lain-

lain, juga termasuk pelayanan rujukan dari poli umum maupun KIA bagi penderita

penyakit akibat dampak lingkungan misalnya; diare, disentri, TB paru, ISPA dan

cacingan.

h. Ruang Laboratoriun sederhana

Ruangan laboratorium adalah tempat pemeriksaan urine, darah, tinja

dan sputum atau permintaan pasien rujukan dari poliklinik puskesmas yang

memerlukan kepastian/kejelasan diagnosis.

i. Ruang Tata Usaha

Dalam rangka meningkatkan manajemen tata usaha di puskesmas

Beruntung Raya maka perlu pengembangan tenaga administrasi puskesmas yang

diharapkan dapat bekerja sama antara pimpinan dengan pelaksana administrasi

serta antara satu karyawan dengan karyawan yang lain sehingga terbentuk suatu

administrasi yang tertib dan terpadu.

Page 27: BAB I gopek q bARU

27

Gambar 1.11. Denah Ruangan Puskesmas Beruntung Raya

Page 28: BAB I gopek q bARU

28

Gambar 1.12. Denah RuanganBP Umum Puskesmas Beruntung Raya

Gambar 1.12 Denah Ruangan BP Anak Puskesmas Beruntung Raya

Page 29: BAB I gopek q bARU

29

4. Jam Kerja Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

Senin s.d Kamis : 08.00 s.d 14.00

Jum’at : 08.00 s.d 11.00

Sabtu : 08.00 s.d 14.00

Jam Buka Loket Pelayanan Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

Senin s.d Kamis : 08.00 s.d 12.00

Jum’at : 08.00 s.d 10.00

Sabtu : 08.00 s.d 11.00

Jadwal Berobat

Senin, Selasa : Sanitasi

Rabu : Imunisasi Bayi

Kamis : PKPR

5. Kunjungan Pasien

Tabel 1.15 Jumlah Kunjungan Pasien di wilayah kerja puskesmas Beruntung Raya

No Jenis Kunjungan Target Satuan Target Sasaran

Pencapaian

1 Kunjungan rawat jalan umum 80% jumlah penduduk

6417 16643

2 Kunjungan rawat jalan gigi 4% jumlah penduduk

321 1354

3 Cakupan rawat jalan 15% jumlah penduduk

1203 902

Page 30: BAB I gopek q bARU

30

6. Struktur organisasi Puskesmas Beruntung Raya Kota Banjarmasin

Struktur organisasi adalah suatu bentuk proses penggabungan pekerjaan pada

individu atau kelompok-kelompok yang harus melakukan tugasnya dengan bakat-

bakat yang di perlukan.

8. Visi Misi Puskesmas Beruntung Raya

1. Visi Puskesmas Beruntung Raya

Wilayah Kerja / Kelurahan Tanjung Pagar Sehat 2013

Diharapkan pada tahun 2013, masyarakat di Kelurahan Tanjung Pagar hidup

dalam lingkungan sehat, berperilaku hidup bersih dan sehat, serta mampu

meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata

sehingga memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

2. Misi Puskesmas Beruntug Raya

a. Pembangunan di Kelurahan Tanjung Pagar yang berwawasan kesehatan.

b. Puskesmas Beruntung Raya berupaya memberdayakan keluarga dan

masyarakat di bidang kesehatan.

c. Puskesmas Beruntung Raya memelihara dan meningkatkan pelayanan

kesehatan yang bermutu merata.

d. Puskesmas Beruntung Raya berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan

individu, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya.

Dengan strategi terhadap misi puskesmas, yaitu:

a. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat Kelurahan Tanjung Pagar

yang berwawasan kesehatan.

Page 31: BAB I gopek q bARU

31

b. Meningkatkan akses masyarakat Kelurahan Tanjung Pagar terhadap Pelayanan

Puskesmas Beruntung Raya yang berkualitas.

c. Meningkatkan sistem surveilans, monitoring dan informasi kepada masyarakat

Kelurahan Tanjung Pagar.

3. Azas Puskesmas Beruntung Jaya

a. Azas pertanggungjawaban wilayah

b. Azas peran serta masyarakat

c. Azas keterpaduan

d. Azas rujukan

4. Fungsi Puskesmas Beruntung Raya

a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan

b. Memberdayakan keluarga dan masyarakat di bidang kesehatan

c. Memberikan pelayanan kesehatan tingkat pertama, berkaitan dengan 6 program

kesehatan dasar (Promkes, Kesling, KIA, P2M, Gizi, dan Pengobatan) serta

program pengembangan kesehatan.

5. Motto Puskesmas Beruntung Raya

IKHLAS MELAYANI, SEHAT BERSAMA KAMI

6. Kebijakan moto

a. Menempatkan hak-hak pasien menjadi orang yang harus dilayani dengan prima

dan berkualitas tanpa membedakan suku, agama, status sosialnya serta para

petugas melayani dengan ikhlas dan tulus sesuai dengan porsinya

Page 32: BAB I gopek q bARU

32

b. Sehat bukan ditangan petugas pelayanan kesehatan, tetap sehat dapat kita

wujudkan bersama, antara petugas kesehatan dan masyarakat. Tanpa dukungan

dari masyarakat untuk menciptakan ”Sehat”, petugas tidak ada artinya.

c. Serta mengutamakan 5 R

Ringkas

Rapi

Rajin

Resik

Rawat

7. Tujuan yang ingin dicapai

a. Meningkatkan umur harapan hidup dari 66,2 tahun menjadi 70,6 tahun

b. Menurunnya angka kematian bayi dari 45 menjadi 26 per 100.000 kelahiran

hidup

9. Program Pokok Puskesmas

Program pokok Puskesmas Beruntung Raya yang dilaksanakan meliputi:

Upaya Kesehatan Wajib

a. Upaya Promosi Kesehatan

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melalukan sosialisasi kesehatan di wilayah

lingkungan kerja Puskesmas untuk meningkatkan taraf kesehatan warga

sekitar.

b. Upaya Kesehatan Lingkungan

Page 33: BAB I gopek q bARU

33

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengadakan pengawasan, pemeriksaan dan

pengolahan meliputi: TTU (tempat-tempat umum), TPM (tempat pengolahan

makanan), dan rumah sakit.

c. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana

Kegiatan ini dilaksanakan untuk memperluas jangkauan pelayanan dan juga

untuk meningkatkan cakupan program KIA melalui kegiatan pencarian aktif

ibu hamil yang baru dan pengawasan ibu hamil yang di data dengan

memberikan pelayanan : pemeriksaan tekanan darah, penimbangan,

pemeriksaan tinggi fudus uteri, pemberian Fe dan imunisasi TT (calon

pengantin dan untuk ibu hamil). Kegiatan KB ini dilaksanakan untuk

meningkatkan taraf ekonomi dan kesejahteraan keluarga secara menyeluruh

berupa penjarangan dan pengatur kehamilan. Untuk menunjang hal ini

dlakukan program kelas ibu hamil satu kali dalam sebulan.

d. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan dalam upaya menurunkan angka penyakit gizi yang

kurang, umumnya banyak diderita oleh masyarakat berpenghasilan rendah,

terutama pada anak balita dan wanita.

e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular

Kegiatan P2M ini terdiri dari :

Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular langsung ; P2TB,

P2malaria, P2ISPA, P2Kusta, P2Diare.

Pencegahan dan pemberantasan penyakit yang ditularkan oleh binatang

seperti : Demam Berdarah dan Malaria.

Page 34: BAB I gopek q bARU

34

Imunisasi yaitu program yang bertujuan untuk menurunkan angka

kesakitan dan kematian serta kecatatan sebagai akibat penyakit yang

dicegah dengan imunisasi (PD3) seperti : Polio, Dipteri, Pertusis, Campak

dan hepatitis. Imunisasi dijadwalkan setiap hari Rabu.

Pencegahan penyakit (surveilans) kegiatan ini dilaksanakan untuk

mendapatkan informasi epidemiologi yang tepat, cermat dan akurat

sehingga mengelola program dapat melakukan perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan dan evaluasi program dengan efektif dimana berdasarkan

proses pengumpulan, pengolahan dan analisis data.

f. Upaya Pengobatan

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelayanan pengobatan yang diberikan

kepada seseorang untuk mengobati penyakit atau gejala-gejalanya.

Upaya Kesehatan Pengembangan

a. PHN (Public Health Nursing)

Kegiatan ini dilaksanakan untuk mengadakan asuhan keperawatan. Adapun

sarana kegiatan meliputi:

Pembinaan keluarga rawan

Penanganan tindak lanjut penderita (follow up care)

Penanganan kasus resiko tinggi

Kunjungan dan pembinaan panti asuhan

b. UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

Pembinaan UKS

Page 35: BAB I gopek q bARU

35

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pembinaan UKS di sekolah baik SD, MI,

SMP, SMU, dan SMK

Kegiatannya yaitu melakukan penyuluhan dan penjaringan anak sekolah

SD, MI, SMP, SMU, SMA, SMK setra melakukan pelatihan dokter kecil

(SD) dan kader kesehatan remaja (SMP, SMA SMK).

Targetnya 2 kali per sekolah/tahun

c. UKGS (Upaya Kesehatan Gigi Sekolah)

Kegiatannya dilakukan di sekolah SD, MI, SMP, SMA, SMK.Yang mana

kegiatannya berupa penyuluhan sekolah dan sikat gigi massal

(bersama).Targetnya 2 kali per sekolah/ tahun

d. Kesehatan Mata

Kegiatan ini bertujuan untuk pengobatan penyakit mata pada umumnya dan

deteksi kasus katarak untuk dilakukan rujukan.

e. Kesehatan Jiwa

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pencarian, penemuan dan pengobatan

penderita psikosis, penyalahgunaan obat, retardasi mental, epilepsi dan

gangguan jiwa lainnya.Kegiatan ini juga dilakukan rujukan kasus yang tidak

tertangani serta kunjungan rumah dan penyuluhan.

f. Laboratorium

Kegiatan ini dilakukan untuk memperluas jangkauan pelaksanaan pemeriksaan

laboratorium bekerjasama dengan lintas program.

g. Lansia

- Penjaringan lansia

Page 36: BAB I gopek q bARU

36

Kegiatan ini dilaksanakan untuk pengobatan dan pendataan jumlah lansia

yang ada di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya guna persiapan

untuk pembentukan Posyandu/karang lansia. Kegiatan ini dilaksanakan 1

bulan sekali.

- Pembinaan Karang Lansia

Kegiatan ini dimaksud untuk pengobatan, pembinaan karang lansia dan

persiapan pembentukan posyandu lansia.Jumlah karang lansia yang sudah

ada 3 buah.

h. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan penyuluhan di dalam dan di luar

gedung baik yang berupa penyuluhan keliling dan penyuluhan kelompok.

Penyuluhan ini berupa semua program kegiatan yang ada di Puskesmas Beruntung

Raya Kota Banjarmasin

.

I.2 Data Upaya Perbaikan Gizi

Adapun tugas pokok pelaksana gizi di Puskesmas Beruntung Raya :

1. Tugas Pokok

a) Melaksanakan pelayanan gizi

b) Menerima konsultasi dibidang gizi

c) Melakukan komunikasi, edukasi, dan informasi gizi

d) Pemberian vitamin

e) Melatih kader gizi

f) Menjelaskan cara pengisian dan penggunaan KMS

Page 37: BAB I gopek q bARU

37

g) Distribusi garam beryodium, tablet Fe, dan obat cacing

h) Membuat pencatatan dan laporan

i) Membuat laporan telaahan posyandu

j) Membuat jadwal Posyandu

2. Tugas penunjang/ Tambahan

a. Membuat laporan kegiatan bulanan

b. Menghadiri pertemuan : rapat, seminar/ lokakarya, pelatihan

c. Melakukan Posyandu, pembinaan UKS, dan pembinaan panti

d. penyuluhan

Ruang lingkup upaya perbaikan gizi secara keseluruhan diantaranya

mencakup :

1. Upaya perbaikan gizi masyarakat

a. Pemberian kapsul Vitamin A pada balita 2kali/tahun

b. Pemberian tablet Besi (30 tablet) pada Bumil

c. Pemberian tablet Besi (90 tablet) pada Bumil

d. Partisipasi masyarakat (D/S)

e. Liputan program (K/S)

f. Hasil pencapaian program (N/S)

g. Hasil kelangsungan penimbangan (D/K)

h. Hasil penimbangan (N/D)

i. MP-ASI pada BGM dari Gakin

j. Balita gizi buruk mendapat perawatan

k. Balita bawah garis merah (BGM)

Page 38: BAB I gopek q bARU

38

l. Kecamatan bebas rawan gizi.

2. Bayi mendapat ASI eksklusif

Sasaran program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Beruntung

Raya adalah sebagai berikut :

1) Bayi (0-12 bulan)

2) Balita (1-5 tahun)

3) Ibu hamil, menyusui, nifas

4) Ibu yang mempunyai balita

5) Wanita usia subur

6) Keluarga

Kegiatan program perbaikan gizi masyarakat di Puskesmas Beruntung

Raya dilaksanakan oleh 1 orang tenaga gizi.

Adapun rincian kegiatan tugas pokok tenaga pelaksana gizi di

Puskesmas Beruntung Raya diantaranya :

a) Melaksanakan pelayanan gizi

Pelayanan gizi di laksanakan setiap hari jam kerja dan bertempat di

puskesmas dan posyandu. Jenis pelayanan berupa konsultasi gizi, edukasi

dan informasi gizi dengan sasaran bayi dan balita, ibu hamil dan nifas

serta gizi keluarga.

b) Menerima konsultasi dibidang gizi

Konsultasi gizi klinik di puskesmas setiap hari kerja. Konsultasi ini

meliputi konsultasi gizi bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan pasien

Page 39: BAB I gopek q bARU

39

yang mendapat rujukan dari poliklinik, KIA, laboratorium, konsultasi gizi

menggunakan food model, leaflet, dan lembar balik.

c) Melakukan komunikasi, edukasi, dan informasi gizi

Dilakukan kegiatan penyuluhan pada masyarakat yang bertempat di

sekolah, di posyandu dan di Puskesmas. Kesadaran masyarakat untuk

hidup sehat yang mendasari apakah seseorang bisa berusaha untuk

menjaga kesehatannya dan mengkonsumsi makanan yang bergizi

seimbang.

d) Pemberian vitamin

Pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan balita dilaksanakan setiap

bulan Februari dan Agustus. Kapsul vitamin A biru diberikan pada bayi

umur 6-11 bulan dan kapsul vitamin A merah diberikan pada balita umur

12-59 bulan.

Pemberian kapsul vitamin A pada ibu nifas diberikan setiap kali ada

persalinan. Setiap ibu nifas mendapat dua kapsul vitamin A yang diberikan

oleh bidan maupun petugas gizi.

e) Distribusi garam beryodium, tablet Fe, dan obat cacing

Kegiatan garam beryodium dilakukan diposyandu, di sekolah dan RT.

Adapun pengujian garam yang digunakan mengandung iodium atau tidak,

dilakukan dengan menggunakan iodium test. Dengan mengambil sampel

beberapa merk garam yang ada dipasaran yang digunakan oleh

masyarakat. Garam tersebut mengandung iodium apabila saat ditetesi

larutan iodium test maka akan berwarna biru, semakin tua warna birunya

Page 40: BAB I gopek q bARU

40

maka semakin banyak mengandung iodium, dan apabila berwarna biru

muda maka garam tersebut hanya mengandung sedikit zat iodium.

Pemberian tablet tambah darah pada ibu hamil diberikan paling sedikit 90

tablet (3 bungkus) pada setiap orang.

Distribusi obat cacing dilakukan setiap tahunnya. Sasaran pemberian obat

cacing adalah anak kelas I, II dan III SD yang dilaksanakan secara

bertahap setiap bulannya selama tahun 2012.

f) Membuat pencatatan dan laporan

Setiap program kerja yang dilaksanakan dilakukan pencatatan dan

pendataan untuk mempermudah monitoring dan evaluasi kerja bagi

instansi terkait. Guna peningkatan layanan kesehatan masyarakat,

mengurangi angka kejadian gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas

Beruntung Raya, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

g) Membuat laporan telahan posyandu

Pembuatan laporan bertujuan untuk monitoring dan evaluasi guna

peningkatan layanan kesehatan masyarakat, mengurangi angka kejadian

gizi kurang dan gizi buruk di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya,

dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

h) Membuat jadwal Posyandu

Jadwal posyandu balita dan usila dibuat setiap akhir tahun. Jadwal

posyandu disusun sesuai dengan kader dan petugas gizi. Jadwal dikirim ke

posyandu dan Dinas Kesehatan.

Page 41: BAB I gopek q bARU

41

Posyandu balita dilaksanakan setiap bulan oleh semua posyandu yang ada

di wilayah Puskesmas Beruntung Raya. Kegiatan ini dilaksanakan 5 kali

per bulan. Jumlah posyandu balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas

Beruntung Raya berjumlah 5 buah posyandu.

Tabel 1.16 Nama Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas BeruntungRaya

No Nama Posyandu Golongan

1 Posyandu Teratai I Madya

2 Posyandu Teratai II Pratama

3 Posyandu Teratai III Madya

4 Posyandu Teratai IV Madya

5 Posyandu Teratai V Madya

6 Posyandu Lansia

Page 42: BAB I gopek q bARU

42

Tabel 1.17 Distribusi Kader Posyandu Puskesmas Beruntug Raya

No. Nama Posyandu

Nama Kader Umur Pendidikan Akhir

Alamat Pelatihan Yang Sudah

Diikuti1. Teratai I Saniah

Hj. MarianaJalehaTiaNorhamidah

5153472840

SDSDSD

SMASMP

T.Pagar RT.4T.Pagar RT.7T.Pagar RT.20T.Pagar RT.4T.Pagar RT.4

PernahPernah

Tidak PernahPernahPernah

2. Teratai II Nor AdaniahHj. RamlahMaimunahSofiahSawrini

3345604025

SMPSDSDSD

SMA

T.Pagar RT.17T.Pagar RT.15T.Pagar RT.15 T.Pagar RT.17T.Pagar RT.15

PernahTidak Pernah

PernahTidak Pernah

Pernah3. Teratai III Zakiah

SaidahNordianaNormasariZaitun

3028291624

SDSLTP

SDSLTPSMA

T.Pagar RT.22 T.Pagar RT.4 T.Pagar RT.4 T.Pagar RT.3 T.Pagar RT.22

PernahPernah

Tidak PernahPernah Pernah

4. Teratai IV MarlinaNorhasanahAminahLasmiatiSt. Hasanah

2722302422

SDSMPSD

SMASD

T.Pagar RT.20 T.Pagar RT.20 T.Pagar RT.8 T.Pagar RT.8 T.Pagar RT.20

PernahTidak PernahTidak Pernah

PernahTidak Pernah

5. Teratai V St. TaibahJumiatiHalimahLatifahSt. Mailana

3637353850

SMASDSDSD

PGA

T.Pagar RT.21 T.Pagar RT.21 T.Pagar RT.21 T.Pagar RT.21 T.Pagar RT.21

PernahPernahPernahPernahPernah

SD SMP SMA

Jumlah Kader 14 5 6

1

3

5

7

9

11

13

15

Gambar 1.14. Jumlah Kader Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Page 43: BAB I gopek q bARU

43

Gambar 1.15. Jumlah Kader Berdasarkan PelatihanTabel 1.18 Target program gizi tahun 2013

No Indikator Target (%)

1 Persentase balita gibur yang mendapat perawatan 100

2 Persentase bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI

eksklusif

75

3 Cakupan RT yang mengkonsumsi garam beryodium 83

4 Persentase 6-59 bulan dapat kapsul vitamin A 83

5 Persentase ibu hamil mendapat Fe 90 tablet 78

6 Persentase kab/kota yang melaksanakan surveilans gizi 100

7 Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S) 80

8 Persentase penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah

bencana

100

Terlatih Tidak Terlatih

Jumlah Kader 18 7

13579

1113151719

Page 44: BAB I gopek q bARU

44

Ruang lingkup upaya perbaikan gizi secara keseluruhan diantaranya mencakup :

A. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

Operasi Timbang

Kegiatan Operasi timbang dilakukan pada bulan Februari, yang

dilaksanakan di 5 Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya.Tujuan

pelaksanaan Operasi Timbang adalah untuk mengetahui perkembangan berat

badan dan panjang/tinggi badan anak. Kegiatan ini efektif karena bisa menghemat

waktu dan biaya, dan terbukti bisa meningkatkan angka kunjungan, melacak kasus

gizi kurang dan buruk.

Status gizi balita merupakan hal penting yang harus diketahui oleh setiap

orang tua. Perlunya perhatian lebih dalam tumbuh kembang di usia balita

didasarkan fakta bahwa kurang gizi yang terjadi pada masa emas ini, bersifat

irreversible (tidak dapat pulih).

Status gizi pada balita dapat diketahui dengan cara mencocokkan umur

anak (dalam bulan) dengan berat badan standar tabel WHO-NCHS, bila berat

badannya kurang, maka status gizi kurang. Di Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu),

telah disediakan Kartu Menuju Sehat (KMS) yang juga bisa digunakan untuk

memprediksi status gizi anak berdasarkan kurva KMS. Perhatikan dulu umur

anak, kemudian plot berat badannya dalam kurva KMS. Bila masih dalam batas

garis hijau maka status gizi baik, bila di bawah garis merah, maka status gizi

buruk.

SKDN Tahun 2013

Page 45: BAB I gopek q bARU

45

Tabel 1.22 SKDN Bayi Tahun 2013

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT Rata-rata

S 156 156 156 156 156 156 156 156 156 156K 156 156 156 156 156 156 156 156 156 156D 119 141 111 124 116 119 109 156 109 122.67N 97 96 88 98 89 80 80 105 70 89.22

Gambar 1.19 SKDN Bayi Tahun 2013

Tabel 1.23 Pencapaian SKDN Bayi 2013

JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPTRata-rata

K/S100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100%

D/S 76% 90% 71% 79% 74% 76% 70%100

% 70%78%

D/K 76% 90% 71% 79% 74% 76% 70%100

% 70%78%

N/D 82% 68% 79% 79% 77% 67% 73% 67% 64%

73%

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT0

20406080

100120140160180

156 156 156 156 156 156 156 156 156156 156 156 156 156 156 156 156 156

119

141

111124 116 119

109

156

10997 96 88

9889

80 80

105

70

S

K

D

N

Page 46: BAB I gopek q bARU

46

Gambar 1.20 Grafik Pencapaian SKDN Bayi 2013

SKDN Balita Tahun 2013

Tabel 1.24 SKDN Balita Tahun 2013

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT Rata-rata

S 871 871 871 871 871 871 871 871 871 871K 871 871 871 871 871 871 871 871 871 871D 524 699 498 570 610 712 576 794 548 614.56N 474 588 454 460 449 544 510 571 474 502.67

JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

76%90%

71%79% 74% 76% 70%

100%

70%76%90%

71%79% 74% 76% 70%

100%

70%82%

68%79% 79% 77%

67% 73% 67% 64%

K/S

D/S

D/K

N/D

Page 47: BAB I gopek q bARU

47

Gambar 1.21 SKDN Balita Tahun 2013

Tabel 1.25 Pencapaian SKDN Balita 2013

JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPTRata-rata

K/S100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100

%100.00

%D/S 60% 80% 57% 65% 70% 82% 66% 91% 63% 70.44%D/K 60% 80% 57% 65% 70% 82% 66% 91% 63% 70.44%N/D 90% 84% 91% 81% 74% 76% 89% 72% 86%

82.56%

Gambar 1.22 Pencapaian SKDN Balita 2013

JAN FEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT0%

20%

40%

60%

80%

100%

120%

K/S

D/S

D/K

N/D

JAN PEB MRT APR MEI JUN JUL AGT SPT0

100200300400500600700800900

1000

S

K

D

N

Page 48: BAB I gopek q bARU

48

SKDN 2011-2012

Tabel 1.26 SKDN Bayi 2011-2012

S K D N2011 150 150 104 802012 152 152 130 90

Gambar 1.23 SKDN Bayi 2011-2012

Tabel 1.27 Pencapaian SKDN Bayi 2011-2012

K/S N/S N/D D/K D/S2011 100% 55,1% 87,9% 71,9% 71,9%2012 100% 66,9% 95,6% 84,1% 84,1%

Page 49: BAB I gopek q bARU

49

K/S N/S N/D D/K D/S0

20

40

60

80

100

120

20112012

Gambar 1.24 Pencapaian SKDN Bayi Tahun 2011-2012

Tabel 1.28 SKDN Balita 2011-2012

S K D N2011 952 952 485 3852012 816 816 570 476

S K D N0

100

200

300

400

500

600

700

800

900

1000

20112012

Gambar 1.25 SKDN Balita tahun 2011-2012

Page 50: BAB I gopek q bARU

50

Tabel 1.29 Pencapaian SKDN Balita

K/S N/S N/D D/K D/S2011 100% 46,3% 89,1% 58,8% 58,8%2012 100% 60,1% 94,5% 74,3% 74,3%

Gambar 1.26 Pencapaian SKDN Balita tahun 2011-2012

Tabel 1.30Bayi-Balita Gizi Bawah Garis Merah tahun 2012

BGM2011 182012 222013 87

Page 51: BAB I gopek q bARU

51

2011 2012 20130

5

10

15

20

25

BGM

BGM

Gambar 1.27 Bayi-Balita Gizi Bawah Garis Merah tahun 2011- 2013

Tabel 1.31 Kasus Gizi Buruk di Posyandu di 2012

Posyandu JumlahTeratai 1 0Teratai 2 0Teratai 3 0Teratai 4 1Pokbang 0

Gambar 1.28 Kasus Gizi Buruk di Posyandu di 2012

Tabel 1.32 Kasus Gizi Buruk di Posyandu di 2013

Posyandu Jumlah

Page 52: BAB I gopek q bARU

52

Teratai 1 0Teratai 2 2Teratai 3 0Teratai 4 2Pokbang 0

Gambar 1.29 Kasus Gizi Buruk di Posyandu di 2012

1.3 Latar Belakang

Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan

sumber daya manusia yang berkualitas. Masalah gizi terjadi di setiap siklus

kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa dan usia

lanjut. Periode dua tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada

masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Gizi merupakan

salah satu penentu kualitas sumber daya manusia (Depkes, 2007).

Masalah Gizi di Indonesia sampai saat ini masih memprihatinkan, terbukti

tingginya angka kematian ibu, bayi dan balita serta rendahnya tingkat kecerdasan

yang berakibat pada rendahnya produktifitas, pengangguran, kemiskinan dan akan

menghambat pertumbuhan ekonomi. Hal ini mendasari masalah Gizi menjadi

salah satu faktor penting penentu pencapaian Millenium Development Goals

(Depkes, 2008).

Page 53: BAB I gopek q bARU

53

Negara berkembang terutama yang mengalami transisi pembangunan yang

pesat baik transisi demograpi dan epidemiologi, menghadapi masalah ganda

malnutrisi. Pertumbuhan ekonomi, industrialisasi dan globalisasi seiring dengan

peningkatan laju urbanisasi. Hal tersebut membuat perubahan sosial capital

masyarakat beserta perubahan gaya hidup (pola makan dan aktivitas fisik) dan

kemampuan mendapatkan makanan. Seperti contoh di Indonesia, masalah

undernutrition sampai saat ini belum juga tuntas, ditambah lagi dengan

permasalahan obesitas yang berhubungan dengan penyakit tidak menular lainnya,

kian hari kian meningkat (Nurbekti, 2012).

Beberapa permasalahan gizi secara global adalah undernutrition (baik pada

bayi, balita, anak, remaja dan dewasa) serta defisiensi mikronutrient (seperti zat

besi, yodium, vitamin A dan asam folat). Masalah undernutrition dan defisiensi

mikronutrien ini akan berakibat pada penurunan kualitas generasi suatu bangsa

(Nurbekti, 2012).

Berdasarkan survei Sosial ekonomi Nasional (Suksenas) pada tahun 2000,

diperkirakan 25% dari 18-20 juta anak balita menderita gizi kurang, bahkan 1,3

juta anak balita diantaranya mengalami gizi buruk. Hasil Riset Kesehatan Dasar

(Rikerdas) Provinsi Kalimantan selatan tahun 2010 menggambarkan bahwa

prevalensi gizi buruk mencapai 6% dan gizi kurang mencapai 16,8 (Kemenkes,

2010)

Menurut departemen kesehatan salah satu indikator gizi yang paling

sensitif dan paling sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah

kenaikan berat badan. Untuk mengetahui keadaan gizi dan mengenali serta

Page 54: BAB I gopek q bARU

54

mengawasi apakah anak tumbuh normal telah dikembangkan KMS sebagai alat

sederhana yang mudah digunakan di masyarakat. Namun, perlu diingat bahwa

penggunaan KMS memerlukan peran serta aktif dari keluarga bayi atau balita

terutama ibu.

Pemerintah Indonesia sejak tahun 1960-an untuk menanggulangi masalah

gizi, mulai mengembangkan Usaha Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK). UPGK

adalah kegiatan yang berintikan penyuluhan gizi melalui pemberdayaan keluarga

dan masyarakat, yang didukung oleh kegiatan lintas sektor, kegiatan utama UPGK

meliputi pemanfaatan pekarangan, konseling/penyuluhan, dan paket pertolongan

gizi. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, pada tahun 1985 kegiatan utama

UPGK diintegrasikan dalam kegiatan Posyandu. Secara kuantitas, perkembangan

jumlah posyandu sangat menggembirakan karena di setiap desa ditemukan sekitar

3-4 posyandu. Pada saat posyandu dicanangkan tahun 1986, jumlah posyandu

tercatat sebanyak 25.000 posyandu sedangkan pada tahun 2004 meningkat

menjadi 238.699 posyandu. Namun bila ditinjau dari aspek kualitas, masih

ditemukan banyak masalah, antara lain kelengkapan sarana dan keterampilan

kader yang belum memadai (Anonim, 2006; Krisnatuti, 2000; Hasan, 1985).

Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Universitas Andalas

(Sumatera Barat), Universitas Hasanudin (Sulawesi Selatan) dan Sekolah Tinggi

Ilmu Gizi (jawa Timur) pada tahun 1999, tercatat beberapa hal yang menjadi

masalah Posyandu, antara lain: (1) hanya 40% dari jumlah Posyandu yang ada,

dapat menjalankan fungsinya dengan baik, (2) lebih dari separuh Posyandu tidak

memiliki peralatan yang memadai. (3) sebagian besar Posyandu tidak memiliki

Page 55: BAB I gopek q bARU

55

tempat pelayanan yang layak, (4) sebagian besar posyandu belum memiliki

jumlah kader yang cukup bila dibandingkan dengan jumlah sasaran dan hanya

30% kader yang telah terlatih, (5) sebagian besar kader belum mampu mandiri

karena sangat tergantung dengan petugas Puskesmas sebagai Pembina dan

sementara itu penghargaan terhadap kader masih rendah (6) cakupan posyandu

masih rendah dan (7) hampir 100% ibu menyatakan pernah mendengar posyandu

namun yang hadir pada saat kegiatan Posyandu kurang dari separuhnya

(Krisnatuti, 2000). Berdasarkan masalah - masalah yang telah diungkapkan,

sehingga pada angka partisipasi penimbangan pada posyandu di masyarakat tidak

pernah mencapai target dan selalu menjadi masalah yang terus muncul dari tahun

ke tahun. Jumlah banyaknya posyandu tidak mencerminkan tingginya partisipasi

masyarakat. Khususnya pada Puskesmas Beruntung Raya didapatkan data bahwa

rerata angka partisipasi penimbangan bayi dan balita (D/S) pada tahun 2013

hingga bulan September adalah 78 % dan 70,44 %, sedangkan target yang ingin

dicapai adalah 80 %.

Menurut SK Mendagri no. 9 tahun 1990 tentang Pokjanal Posyandu

dinyatakan perlunya peningkatan peran serta kader dalam kegiatan pelaksanaan

program di lapangan. Agar para kader mampu dan mau membantu masyarakat

menolong diri sendiri serta berperan aktif di bidang kesehatan, maka para kader

perlu disiapkan dan dikembangkan. Peranan Kader yang cukup sentral kadang

kala terbentur dengan dedikasi masing-masing kader, sehingga peranan ini

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 564/ Menkes/ SKN/2006

Tahun 2006 mengenai pedoman pelaksanaan pengembangan desa siaga, mulai

Page 56: BAB I gopek q bARU

56

bergeser dan lebih berfokus kepada keluarga untuk membentuk suatu unit-unit

kecil keluarga berupa KADARZI (keluarga sadar gizi). Diharapkan cara berpikir

masyarkat akan bergeser menjadi lebih aktif memperhatikan kesehatan

keluarganya masing-masing bukan hanya bergantung dari Puskesmas. Peran dari

kader ini sebagai pengawas yang langsung melihat ke masyarakat, sebagai

motivator meningkatkan kesadaran masyarakat membawa bayi atau balitanya

dalam kegiatan penimbangan bulanan baik di Puskesmas maupun di posyandu,

namun dalam kerangka pengembangan KADARZI peran keluarga tetap sebagai

motor utama tercapainya target partisipasi masyarakat (Sudjatmoko, 1996).

Diharapkan dengan penggalakan KADARZI maka akan terdapat efek "Snow Ball'

yang membuat seluruh masyarakat sadar akan pentingnya memperhatikan gizi

keluarga.

1.4 Tujuan

Tujuan penulisan status IKM ini adalah menyampaikan alternatif

pemecahan masalah yaitu melalui pengoptimalan program KADARZI sebagai

motor sehingga mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam penimbangan

bulanan bayi dan balitanya sebagai upaya deteksi dini keadaan gizi.