BAB I Faktor Gizi Buruk Balita Di Puskesmas x SKRIPSIKU

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang berkesinambungan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan bagi setiap individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari status gizi masyarakat. Balita adalah kelompok masyarakat yang rentan mengalami masalah tentang gizi. Pada kelompok tersebut membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari kelompok umur lain untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga balita mudah mengalami kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat menimbulkan beberapa efek negatif, seperti lambatnya pertumbuhan badan, rentan terkena penyakit, menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya mental. Kekurangan gizi yang serius dapat menyebabkan kematian. (Suwiji, 2006) Pada tahun 2012 Indonesia menempati urutan kelima yang memiliki masalah gizi buruk terbesar di dunia. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa pada tahun 2010 terdapat 7.377 balita yang mengalami gizi buruk dan

Transcript of BAB I Faktor Gizi Buruk Balita Di Puskesmas x SKRIPSIKU

Page 1: BAB I Faktor Gizi Buruk Balita Di Puskesmas x SKRIPSIKU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional adalah rangkaian upaya pembangunan yang

berkesinambungan dan meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa, dan

negara untuk mewujudkan Tujuan Nasional. Pembangunan kesehatan adalah bagian

dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan bagi setiap individu untuk memperoleh derajat kesehatan yang

setinggi-tingginya. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk

meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kondisi pembangunan kesehatan secara

umum dapat dilihat dari status gizi masyarakat.

Balita adalah kelompok masyarakat yang rentan mengalami masalah tentang

gizi. Pada kelompok tersebut membutuhkan zat-zat gizi yang lebih besar dari

kelompok umur lain untuk kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan, sehingga

balita mudah mengalami kekurangan gizi. Kekurangan gizi dapat menimbulkan

beberapa efek negatif, seperti lambatnya pertumbuhan badan, rentan terkena penyakit,

menurunnya tingkat kecerdasan, dan terganggunya mental. Kekurangan gizi yang

serius dapat menyebabkan kematian. (Suwiji, 2006)

Pada tahun 2012 Indonesia menempati urutan kelima yang memiliki masalah

gizi buruk terbesar di dunia. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat menyatakan bahwa

pada tahun 2010 terdapat 7.377 balita yang mengalami gizi buruk dan 252,255 balita

yang mengalami gizi kurang. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten

Bandung pada tahun 2013.................

Berbagai penelitian telah dilakukan terkait faktor-faktor yang mempengaruhi

gizi buruk pada balita. ......

Tingginya angka kejadian gizi buruk dan fatalnya dampak akibat gizi buruk

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “FAKTOR-

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN GIZI BURUK PADA BALITA

DI PUSKESMAS X”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

Page 2: BAB I Faktor Gizi Buruk Balita Di Puskesmas x SKRIPSIKU

a. Apakah tingkat pendidikan ibu merupakan faktor gizi buruk pada balita di

wilayah kerja Puskesmas X?

b. Apakah status ekonomi keluarga merupakan faktor gizi buruk pada balita di

wilayah kerja Puskesmas X?

c. Apakah pola asuh merupakan faktor gizi buruk pada balita di wilayah kerja

Puskesmas X?

d. Apakah ASI eksklusif merupakan faktor gizi buruk pada balita di wilayah kerja

Puskesmas X?

e. Apakah berat badan lahir merupakan faktor gizi buruk pada balita di wilayah

kerja Puskesmas X?

f. Apakah imunisasi merupakan faktor gizi buruk pada balita di wilayah kerja

Puskesmas X?

g. Apakah penyakit penyerta merupakan faktor gizi buruk pada balita di wilayah

kerja Puskesmas X?

h. Manakah faktor yang dominan yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di

wilayah kerja Puskesmas X?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengatahui faktor-faktor yang mempengaruhi gizi buruk pada balita di

Puskesmas X.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui faktor tingkat pendidikan ibu terhadap kejadian gizi buruk

pada balita di Puskesmas X

1.4 Manfaat Penelitian