BAB I - Blitar

121
1

Transcript of BAB I - Blitar

1

2

3

BAB - I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bila dilihat dari potensi sumber daya alamnya, Kabupaten Blitar adalah

daerah yang bercorak agraris, sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan yang

mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian dan pangan. Dengan keunggulan

komparatif sebagai daerah agraris penghasil komoditas tanaman pangan,

hortikultura, dan perkebunan maka pembangunan pertanian dan pangan perlu

diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi daerah

mengingat pula dominasi sektor petanian dan pangan dalam pembentukan angka

PDRB yaitu sekitar 35%

Dengan berlakunya otonomi daerah, memberikan peluang bagi pemerintah

Kabupaten Blitar untuk lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam melakukan

pembangunan sesuai dengan potensinya sebagai daerah pertanian yang dilakukan

dengan pendayagunaan keunggulan komparatif menjaddi keunggulan kompetitif

melalui penerapan prinsip-prinsip agribisnis.

Ketahanan pangan sendiri mencakup 3 pilar yang luas yaitu pilar

ketersediaan pangan, pilar distribusi pangan dan pilar pemanfaatan pangan, dan

untuk mewujudkannya perlu didukung semua stakeholder baik pemerintah

maupun masyarakat. Ketahanan pangan harus terwujud pada tingkat Nasional, lokal,

rumah tangga serta individu. Dimana menimbulkan berbagai permasalahan dan

tantangan, serta potensi dan peluang yang terus berkembang sehingga perlu diatasi

dan diantisipasi melalui kerja sama yang harmonis antar seluruh aspek dalam

mewujudkan ketahanan pangan.

Pembangunan pertanian, perkebunan dan pangan di Kabupaten Blitar harus

dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan seluruh stake-holder pertanian. Baik

oleh masyarakat petani, pengusaha saprodi, pelaku pasar produk pertanian, pangan

dan perkebunan serta kegiatan usaha penunjang lainnya. Untuk terlaksananya

pembangunan pertanian sesuai dengan visi dan misi pembangunan daerah yang

mengutamakan prinsip transparansi, akuntabel dan transparansi sebagai pilar Good

Governance, maka Dinas Pertanian dan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) perlu menyusun suatu perencanaan yang juga mengutamakan prinsip-prinsip

tersebut yang disusun dalam bentuk Rencana Strategis SKPD (Renstra – SKPD).

4

1.2. Maksud dan Tujuan

Perencanaan pembangunan pertanian, pangan dan perkebunan harus

merupakan suatu bagian yang terintegrasi dalam sistem pembangunan secara

keseluruhan. Dinas Pertanian dan Pangan sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah

(SKPD) menyusun Renstra – SKPD Tahun 2016 - 2021 sebagai dokumen

perencanaan SKPD untuk periode 5 tahun tersebut dengan berpedoman pada

Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten

Blitar dalam kurun waktu tahun 2016 – 2021.

1.3. Landasan Hukum

Dasar hukum yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan Rencana

Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

adalah :

1. Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional;

6. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

7. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

Pertanggungjawaban Pengelolaan Keuangan Daerah;

9. Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2002 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 31 Tahun 2000 tentang

Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Blitar;

10. Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Blitar Nomor 724 Tahun

1999 tentang Pokok-Pokok Reformasi Pembangunan Daerah

Kabupaten Daerah Tingkat II Blitar;

11. Peraturan Bupati Blitar Nomor 62 Tahun 2016

tentang Kedudukan, Susunan Organisasi,Uraian Tugas dan Fungsi

serta Tata Kerja Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

1.4. Sistematika Penulisan

Rencana strategis Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar 2016-2021

disusun menurut sistematika sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Maksud dan Tujuan, Landasan Hukum,

5

dan Sistematika Penulisan.

Bab II Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar,

Berisi Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar, Sumber Daya Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar, Kinerja

Pelayanan Dinas Pertanian danPangan Kabupaten Blitar, Tantangan dan

Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar.

Bab III Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi, berisi Isu

Strategis Pembangunan Pertanian dan Pangan di Kabupaten Blitar dan

Program Prioritas SKPD.

Bab IV Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan, berisi Visi dan

Misi, Tujuan dan Sasaran serta Strategi dan Kebijakan Kabupaten Blitar.

Bab V Rencana Program, Kegiatan, Kelompok Sasaran dan Pendanaan, berisi

Rencana Program, Kegiatan, Kelompok sasaran dan Pendanaan yang

menjadi kewenangan SKPD.

Bab VI Indikator Kinerja SKPD, Berisi Tujuan dan sasaran, Indikator Kinerja

Sasaran, dan Cara Mengukur Indikator Kinerja SKPD.

Bab VII Penutup.

6

BAB – 2

GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERTANIAN DAN PANGAN KABUPATEN BLITAR

2.1. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

Sebagaimana tertuang dalam Peraturan Bupati Blitar Nomor 59 Tahun 2008

tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar. Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar mempunyai tugas melaksanakan

urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di

bidang pertanian, ketahanan pangan dan perkebunan

Berkaitan dengan tugas pokok tersebut, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar mempunyai fungsi, yaitu:

1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pertanian, ketahanan pangan,hortikultura,

dan perkebunan

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pertanian,

ketahanan pangan, hortikultura dan perkebunan

3. Pelayanan ijin usaha pertanian

4. Pengendalian dan penanggulangan bencana pertanian serta serangan organisme

penggenggu tanaman

5. Pengembangan,pengawasan, dan evaluasi infrastruktur sarana dan prasarana

pertanian

6. Pembuatan, peredaran, penggunaan, pengawasan serta standart teknis saprodi

pertanian

7. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas

8. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas

9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya

Susunan organisasi dan tugas masing-masing bidang adalah sebagai berikut:

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat,

Sekretaris mempunyai tugas:

Membantu kepala dinas dalam menyusun kebijakan, mengkoordiansikan

bidang bidang, membina, melaksanakan dan mengendalikan admisitrasi umum,

keuangan, sarana dan prasarana, ketenagaan, kerumahtanggaan dan kelembagaan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, sekretaris mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana kegiatan dan program kerja dinas.

2. Pemantauan dan evaluasi hasil program kerja dinas.

3. Pengkoordinasian dan penyusunan laporan hasil pemantauan program kerja

dinas.

7

4. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas bidang-bidang pada dinas.

5. Pengelolaan ketatausahaan, rumah tangga, kehumasan dan keprotokolan.

6. Pelaksanaan fungsi tata usaha keuangan pada dinas.

7. Pengelolaan administrasi kepegawaian dan kesejahteraan pegawai.

8. Pengelolaan administrasi keuangan dan gaji pegawai.

9. Pengelolaan dan pengadministrasian perlengkapan kantor, pemanfaatan dan

perawatan inventaris kantor.

10. Pelaksanaan pelayanan teknis administrasi kepala dinas dan semua unit

organisasi di lingkungan dinas.

11. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas.

Dalam melaksanakan tugasnya sekretaris dibantu oleh:

1. Sub Bagian Penyusunan Program, dengan tugas:

Menghimpun dan mengolah data dalam rangka menyusun rencana program

dinas, monitoring dan evaluasi pelaporan serta penyusunan laporan.

2. Sub Bagian Keuangan, dengan tugas:

Melakukan perencanaan anggaran pembiayaan, pengelolaan dan

mengkoordinir penyusunan laporan pertanggungjawaban atas pelaksanaan

pengelolaan keuangan dinas.

3. Sub Bagian Umum, dengan tugas:

Melakukan urusan surat menyurat, perlengkapan dan rumah tangga,

memelihara barang-barang inventaris, serta laporan berkala.

c. Bidang Tanaman Pangan dan hortikultura

Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,

pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah data dalam

rangka penetapan kebijaksanaan dan penyusunan pedoman serta petunjuk teknis

pelaksanaan pengembangan tanaman pangan dan hortikultura

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang tanaman mempunyai fungsi:

a. Pengumpulan bahan dan pengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan

program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang tanaman

pangan dan hortikultura

b. Pengumpul bahan dan penganalisaan data dalam rangka pembinaan dan

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis di bidang tanaman pangan dan

hortikkultura

c. Penyiapan bahan penetapan kebijaksanaan tentang pengembangan,

pendayagunaan lahan dan jenis tanaman pangan dan hortikultura

d. Penghimpunan data dan informasi dalam rangka penyusunan rencana kegiatan

yang berhubungan dengan tanaman pangan dan hortikultura

e. Penyiapan bahan pembinaan penyediaan benih, pembinaan penangkar,

8

produsen dan pedagang benih derta pengelolaan balai benih.

f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala bidang Tanaman Pangan dibantu :

a. Seksi Serealia, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang tanaman serealia.

b. Seksi Kacang-kacangan dan Umbi-umbian, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang tanaman kacang-kacangan dan umbi-umbian.

c. Seksi Buah buahan, Sayuran dan Tanaman Hias, dengan tugas:

Menghimpun bahan data dalam rangka menyusun program kerja

pengembangan perbenihan tanaman buah-buahan, sayur dan tanaman hias.

d. Bidang Perkebunan

Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,

pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah data dalam

rangka penetapan kebijakan dan penyusunan pedoman serta petunjuk teknis

pelaksanaan pengembangan tanaman perkebunan

Dalam melaksanakan tugasnya kepala bidang Hortikultura dibantu :

a. Seksi Tanaman Tahunan, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan

program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang tanaman

tahunan

b. Seksi Tanaman Semusim dengan tugas:

Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan

program kerja sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas di bidang tanaman

semusim

c. Seksi Tanaman Penyegar dan Biofarmaka, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan mengolah data dalam rangka penyusunan rencana dan

program kerja di bidang tanaman penyegar dan biofarmaka

e. Bidang Sarana dan Prasarana

Membantu Kepala Dinas dalam menyusun program pengembangan sarana

prasarana, pembinaan, pengawasan dan pembinaan dalam rangka peningkatan nilai

tambah produk usaha pertanian.

a. Seksi Alsintan dan Lingkungan Tanaman, dengan tugas:

Pengumpulan bahan dan pengamalisaan data dalam rangka penyusunan rencana

kegiatan dibidang alsintan dan pengelolaan lingkungan tanaman.

b. Seksi Saprodi, Permodalan dan Pemasaran, dengan tugas:

Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan terkait

9

rencana kebutuhan bidang saprodi, permodalan dan pemasaran.

c. Seksi Perlindungan Tanaman dan Pembenihan, dengan tugas:

Pengumpulan bahan dan penganalisaan data dalam rangka penyusunan terkait

rencana kebutuhan bidang perlindungan tanaman dan pembenihan

f. Bidang Ketahanan Pangan

Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,

pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah data dalam

rangka penetapan kebijakan dan penyusunan pedoman serta petunjuk teknis

pelaksanaan ketahanan pangan dengan tugas:

a. Seksi ketersediaan dan kerawanan pangan

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang peningkatan ketersediaan pangan dan penanganan

kerawanan pangan

b. Seksi Distribusi dan Cadangan Pangan, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang distribusi dan cadangan pangan.

c. Seksi Penganekaragaman Konsumsi dan keamanan pangan dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang penganekaragaman konsumsi pangan,

pengembangan pangan local dan keamanan pangan.

g. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia

Membantu Kepala Dinas dalam menyusun perencanaan, pengendalian,

pengawasan, pengumpulan, perumusan, menyiapkan dan mengolah data dalam

rangka penetapan kebijakan dan penyusunan pedoman serta petunjuk teknis

pelaksanaan pengembangan Sumber Daya Manusia dengan .tugas

a. Seksi Ketenagaan dan kelembagaan penyuluhan, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang ketenagaan dan kelembagaan penyuluhan

b. Seksi Penyuluhan dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang penyuluhan

c. Seksi Pengembangan informasi dan teknologi pertanian, dengan tugas:

Menghimpun bahan dan menganalisa data dalam rangka penyusunan pedoman

dan petunjuk teknis di bidang pengembangan informasi dan teknologi pertanian

2.2 Sumber Daya Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Banyuwangi dalam

menjalankan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh sumberdaya yang dimiliki seperti

10

dalam tabel berikut :

2.2.1 Sumber Daya Manusia / Sumberdaya Aparatur

Tabel 1. Jumlah SDM Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No. Uraian S-2 S-1 Diploma SMA SMP SD Jml

1. Kepala Dinas 0 1 0 0 0 0 1

2. Sekretaris 0 1 0 0 0 0 1

3. Kepala Bidang 2 3 0 0 0 0 5

4. Kasubbag 1 2 0 0 0 0 3

5. Kepala Seksi 3 9 1 2 0 0 15

6. Staf 9 86 3 22 0 0 125

Total 15 102 4 24 0 0 145

Tabel 2. Jumlah SDM Berdasarkan Pendidikan dan Latihan Penjenjangan, Teknis dan Fungsional

No. Jenis Diklat Jumlah (orang)

1. Spamen/Diklatpim II 1

2. Spama/Diklatpim III 5

3. Spada/Adum/Diklatpim IV 18

4. Diklat Teknis Substantif 0

Jumlah 24

11

STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERTANIAN DAN

PANGAN SESUAI PERBUP NO. 63 /2016

ksi aneka Kacang-Kacangan dan umbi

Seksi aneka Kacang-Kacangan dan umbi

KEPALA DINAS

Sekretaris ESELON II : 1 Orang

ESELON III : 6 Orang

ESELON IV : 18 Orang

STAFF : 18 Orang

Mantri Tani 22 Kecamatan

Bidang

ketahanan

pangan

Bidang Sarana

Prasarana

Seksi Saprodi dan

Permodalan

Seksi SDM dan

Perlindungan Tanaman

Seksi Sayuran dan Tanaman

Hias

Seksi Buah dan

Biofarmaka

Subbag Keuangan

Subbag Umum dan Kepegawaian

Subbag Sungram

Bidang

Perkebunan Bidang Tanaman

Pangan dan

hortikultura

Seksi Serealia

Seksi Aneka

Kacang dan Umbi

Seksi buah,sayur

dan tanaman hias

Seksi tanaman

tahunan

Seksi tanaman

semusim

Seksi Tanaman

Penyegar dan

Biofarmaka

Bidang

Ketahanan

Pangan

Seksi

ketersediaan dan

kerawanan

pangan

Seksi distribusi

dan cadangan

pangan

Seksi

penganekaragaman

konsumsi dan

keamanan pangan

Bidang

pengembangan

SDM

Seksi ketenagaan

dan kelembagaan

penyuluhan

Seksi Penyuluhan

Seksi

pengembangan

informasi dan

teknologi

pertanian

Bidang Sarana dan

Prasarana

Seksi Alsintan dan

Lingkungan

Tanaman

Seksi Saprodi,

Permodalan dan

Pemasaran

Seksi perlindungan

tanaman dan

pembenihan

Petugas Penyuluh Lapangan 22

kecamatan (95 orang)

12

2.2.2 Sumberdaya Sarana Prasarana

Kinerja SKPD juga didukung dengan sarana dan prasarana yang dimiliki antara lain

gedung dan perlengkapan Kantor/Dinas, kendaraan (roda empat dan dua) Tanah, Gedung

BPP, UPTD dan tenaga lapangan sebagai ujung tombak pelaksanaan tugas pokok dan fungsi.

Tabel 3. Sarana/prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

No. Jenis Barang/Asset Jumlah (Rp)

1 Tanah 13.431.650.000,00

2 Peralatan dan mesin 4.651.673.055,24

3 Alat Kantor dan Rumah Tangga 5.638.586.260,00

4 Bangunan/Gedung 5.638.586.260,00

5 Irigasi 390.139.500,00

6 Aset Lainnya 241.002.661,00

2.2.3 Sumberdaya Anggaran

Ditinjau dari sumber daya anggaran (Alokasi dan Realisasi) Dinas Pertanian dan

Pangan berdasarkan data yang ada dapat dijabarkan mulai tahun 2016 – 2021

sebagai berikut :

1). Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian Kabupaten Blitar pada

tahun 2015 adalah sebesar Rp. 27.130.503.000,- terealisasi sebesar Rp.

17.860.736.758,-capaian kinerja kegiatan sebesar 98%.

2). Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2016

Alokasi Anggaran Belanja Langsung Dinas Pertanian pada tahun 2016

sebesar Rp. 20.321.293.270,- terealisasi sebesar Rp. 2.392.100.536,- atau sebesar

12 % dengan capaian kinerja kegiatan sebesar 98,00 %. Rincian program /kegiatan

beserta alokasi anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut :

Tabel 4.

No Program/Kegiatan Anggaran (%) Alokasi Realisasi

1.

1.1 Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran

▪ Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran)

502.683.000

381.741.961

76%

13

2. 1.2 Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

▪ Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

396.100.000

382.311.425

97%

3. 1.3 Program Peningkatan Kapasitas

Sumber Daya Aparatur

▪ Pendidikan dan pelatihan formal

32,000,000

13.600.000

43%

4

5.

1.4 Program peningkatan

pengembangan sistem

pelaporan

1.5 Program Peningkatan

Kesejahteraan Petani

▪ Pendamping Anti Proverty Program (APP) Pertanian

48,000,000

67.325.000

43,275,000

0

90.16%

0

6. 7.

1.6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)

1.7 ▪ Penyusunan data base potensi

produksi pangan

▪ Pengembangan Sistem Informasi Pasar

▪ Prasarana dan Sarana

Pertanian (Pendamping Dana Tugas Pembantuan)

▪ Monitoring, evaluasi dan

pelaporan kebijakan subsidi pertanian

▪ Pengembangan pertanian dan

Ketahanan Pangan (DAK) ▪ Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pertanian Partisipatif (DAK, DAK P3K2)

▪ Monitoring, evaluasi Hama

Penyakit Tanaman Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan ▪ Promosi atas hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerah

57.765.000

63.630.000

259.865.000

54.662.500

3.790.887.620

13.564.904.000

117.279,000

174.080.000

57.765.000

57.765.000

225.166.000

50.840.000

0

0

117.279.000

161.486.000

100%

91%

87%

93%

0

0

100%

93%

14

8..

Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

▪ Penyebarluasan teknologi

informasi melalui media cetak/elektronik

▪ Pengelolaan Laboratorium

Pertanian

236.650.000

210.050.000

174.450.000

154.902.000

74%

74%

9. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ▪ Pengembangan agribisnis

tanaman sayuran dan tanaman hias

▪ Pemberdayaan Penangkar

Benih Tanaman Pangan ▪ Pengembangan Budidaya

Kacang-kacangan ▪ Pengembangan budidaya ubi

ubian

165.085.000

52.400.000

193.388.000

98.299.000

157.085.000

40.880.000

0

84.475.000

95%

78%

0

86%

▪ TOTAL ANGGARAN TOTAL REAlSASI

Rp. 20.231.293.270,-

Rp. 2.392.100.536,-

PROSENTASE REALISASI 12 %

3). Alokasi dan Realisasi Anggaran Tahun 2015

Alokasi anggaran Belanja Langsung SKPD pada tahun 2015 sebesar Rp.

27.130.503.000,- terealisasi sebesar Rp. 9.269.766.242,- atau sebesar 34,17% dengan

capaian kinerja kegiatan sebesar 46,51%. Rincian program/ kegiatan beserta alokasi

anggaran dan realisasinya adalah sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Anggaran (%) Alokasi Realisasi

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

▪ Penyediaan dan Peningkatan

Administrasi Perkantoran

351,515,000

315,208,561

89.67

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

▪ Peningkatan Sarana dan

Prasarana Aparatur

428,825,000

380,067,952

88.63

15

3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur ▪ Pendidikan dan pelatihan

formal

5,000,000

4,550,000

91.00

4. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani ▪ Pendamping Anti Proverty

Program (APP) Pertanian

69,125,000

68,255,000

98.74

5. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan) ▪ Penyusunan data base

potensi produksi pangan

▪ Pengembangan Sistem Informasi Pasar

▪ Prasarana dan Sarana

Pertanian (Pendamping Dana Tugas Pembantuan)

▪ Monitoring, evaluasi dan

pelaporan kebijakan Subsidi Pertanian

40,590,000

20,735,000

39,170,000

16,940,000

40,590,000

20,495,000

39,170,000

16,940,000

100.00

98.84

100.00

100.00

▪ Pengembangan pertanian dan Ketahanan Pangan (DAK)

▪ Pendampingan PUAP ▪ Monitoring, evaluasi Hama

Penyakit Tanaman

▪ Pasar murah dalam rangka Idul Fitri

▪ Pembangunan Sarana dan

Prasarana Pertanian (DAK Tambahan)

▪ Pembangunan sumur dalam

lanjutan 2014 (Silpa DAK)

6,794,036,000

42,530,000

57,330,000

180,745,000

17,232,000,000

187,798,300

6,214,775,079

41,480,000

52,945,000

179,465,000

254,794,500

100,445,000

91.47

97.53

92.35

99.29

1.48

53.49

6. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan ▪ Promosi atas hasil produksi

pertanian/perkebunan unggulan daerah

▪ Gelar potensi produk unggulan pertanian/perkebunan

63,200,000

60,875,000

52,230,000

60,290,000

82.64

99.04

16

7. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan ▪ Pengadaan sarana &

prasarana teknologi pertanian/perkebunan tepat guna

▪ Teknologi Pengembangan Perbenihan

▪ Pengelolaan Laboratorium Pertanian

▪ Penyebarluasan informasi teknologi melalui media cetak/ Elektronik

553,600,000

59,230,000

436,515,000

92,580,000

499,670,500

49,670,000

421,514,750

76,409,000

90.26

83.86

96.56

82.53

8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan ▪ Pengembangan padi hibrida

▪ Pengembangan agribisnis

tanaman sayuran dan tanaman hias

▪ Pengembangan agribisnis tanaman buah-buahan dan biofarmaka

▪ Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan

▪ Pengembangan Budidaya

Kacang-kacangan ▪ Pengembangan budidaya

ubi-ubian

94,390,000

156,970,000

13,245,000

24,426,800

59,285,000

49,846,900

90,582,000

147,110,000

13,245,000

24,002,000

58,515,000

47,346,900

95.97

93.72

100.00

99.99

98.70

94.98

TOTAL ANGGARAN TOTAL REALISASI

Rp 27.130.503.000,- Rp. 9.269.766.242,-

PROSENTASE REALISASI

34,17

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

Kinerja pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Blitar dapat diukur

berdasarkan target Renstra SKPD dan realisasi capaiannya selama kurun waktu 5

(lima) tahun sebelumnya. Capaian RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2011-2015 dapat

dijabarkan sebagai berikut :

17

Capaian RPJMD Tahun 2015

1. Capaian kinerja peningkatan produksi padi tahun 2011 sampai 2015 dapat

terwujut. Terjadi peningkatan produksi padi dari 276.247 ton pada tahun

2011, menjadi 351.568 ton pada tahun 2015. Prosentase peningkatan produksi

padi dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 27,27%. Sehingga rata-rata

peningkatan produksi padi pada tiap tahunnya adalah sebesar 5,45%.

2. Peningkatan produksi jagung dari 458.526 ton pada tahun 2011, menjadi

597.536 ton pada tahun 2015. Terjadi peningkatan produksi jagung dari tahun

2011 sampai 2015 sebesar 30,32%. Sehingga capaian rata-rata peningkatan

produksi Jagung pada tiap tahunnya adalah sebesar 6,06%.

3. Produksi Kedelai dari tahun 2011 sampai 2015 juga mengalami peningkatan.

Pada tahun 2011 produksi kedelai sebesar 11.128 ton, sedangkan pada tahun

2015 produksi kadelai sebesar 16,662 ton. Sehingga dari tahun 2011 sampai

2015 terjadi peningkatan produksi kedelai sebesar 49,73%. Rata-rata

peningkatan produksi kedelai pada tiap tahunnya sebesar 9,95%

4. Peningkatan produksi cabe besar pada tahun 2011 sampai 2015 dapat

terwujut. Terjadi peningkatan produksi cabe besar dari 11.770 ton pada tahun

2011, menjadi 19.475 ton pada tahun 2015. Prosentase peningkatan produksi

padi dari tahun 2011 sampai 2015 sebesar 65,46%. Sehingga rata-rata

peningkatan produksi padi pada tiap tahunnya adalah sebesar 13,09%.

5. Peningkatan produksi cabe rawit dari 9.592 ton pada tahun 2011, menjadi

31.027 ton pada tahun 2015. Terjadi peningkatan produksi jagung dari tahun

2011 sampai 2015 sebesar 223,47%. Sehingga capaian rata-rata peningkatan

produksi cabe rawit pada tiap tahunnya adalah sebesar 44,69%.

6. Produksi kentang dari tahun 2011 sampai 2015 mengalami peningkatan besar.

Pada tahun 2011 Produksi kentang sebesar 180 ton. Pada tahun 2015 produksi

kentang sebesar 1687 ton. Sehingga prosentase peningkatan kentang dari

tahun 2011 sampai 2015 adalah sebesar 837,22%. Rata-rata peningkatan

produksi kentang pada tiap tahun adalah sebesar 167,44%

7. Dari tahun 2011 sampai 2015 produksi nanas mengalami peningkatan. Pada

tahun 2011 produksi nanas sebesar 3.087 ton, sedangkan pada tahun 2015

produksi nanas sebesar 16.437 ton. Sehingga dari tahun 2011 sampai 2015

terjadi peningkatan produksi nanas sebesar 432,46%. Rata-rata peningkatan

produksi nanas pada tiap tahunnya sebesar 86,49%

18

Kinerja Pelayanan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar 2011 - 2016

No Indikator Kinerja Realisasi Capaian Tahun Ke

2011 2012 2013 2014 2015

1 Persentase sumbangan PDRB

dari sektor kehutanan

terhadap seluruh PDRB di

Kabupaten Blitar

0,72%

1,04%

1,05%

1,08% 1,11%

2 Penurunan Lahan Kritis 9,95% 9,09% 9,81% 6,72% 3,66%

3 Persentase peningkatan

produksi kayu hutan rakyat

1,30% 1,36% 3,47% 39,70% 5,10%

4 Persentase peningkatan luas

areal hutan rakyat

1,19% 1,36% 1,52% 1,54% 2,18%

5 Persentase jumlah bangunan

Konservasi Tanah dan Air

(KTA)

53,85% 65,00% 36,36% 75,55% 46,84%

6 Persentase peningkatan

produksi tanaman perkebunan

2,00%

2,50%

4,47%

1,03%

4,06%

7 Persentase peningkatan luas

areal tanaman perkebunan

1,10% 5,68% 0,19% 1,40% 1,01%

8 Persentase jumlah sarana dan

prasarana produksi

perkebunan

67,30% 44,00% 65,66% 39,70% 73,04%

19

BAB – 3

PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS

Dinas Pertanian Kabupaten Blitar memiliki tiga aspek kajian Isu-isu

strategis, yaitu: Gambaran Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar, Kajian RTRW ( Rencana Tata Ruang dan Wilayah) dan Kajian KLHS (

Kajian Lingkungan Hidup Strategis)

3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tupoksi Dinas Pertanian dan

Pangan Kabupaten Blitar

Kondisi Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

dalam hal peningkatan produksi, produktivitas dan kualitas produksi tanaman

pangan dan hortikultura serta tanaman perkebunan saat ini belum stabil.

Selain itu fasilitas infrastruktur pertanian (jaringan irigasi tersier, jalan usaha

tani, sumur air dalam, embung dan rehabilitasi infrastruktur) juga belum

terpenuhi.

Kondisi Pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

tersebut dipengaruhi oleh faktor dari luar maupun dari dalam (kewenangan

Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar). Faktor dari dalam yang

mempengaruhi kondisi pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar antara lain belum optimalnya program teknis pertanian, belum

optimalnya pelayanan informasi pertanian dan belum optimalnya penerapan

teknologi budidaya yang ramah lingkungan. Sedangkan faktor dari luar yang

mempengaruhi kondisi pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten

Blitar antara lain: pengaruh kebijakan belanja pemerintah daerah, belum

optimalnya dukungan anggaran bagi pertanian, sumberdaya manusia (SDM)

petani yang belum sepenuhnya dapat mengadopsi teknologi pertanian dan

anomaly iklim yang tidak dapat diprediksi. Permasalahan pelayanan Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar adalah keterbatasan anggaran di

bidang infrastruktur pertanian

Selain itu penegakan hukum yang kurang efektif berakibat masih adanya

pencurian dan perdagangan kayu ilegal masih terjadi, gangguan usaha

20

kehutanan dan perkebunan belum sepenuhnya mampu dikendalikan,

kebijakan investasi dalam pengembangan usaha kehutanan dan perkebunan

kurang menarik, fluktuasi harga produk perkebunan yang cenderung

merugikan berakibat menurunkan minat masyarakat dalam mengembangkan

usaha bidang kehutanan dan perkebunan.

Juga tentang peningkatan program-program kementerian

terhadap ketahanan pangan, peningkatan kebijakan -kebijakan

pimpinan yang mendukung ketahanan pangan, rendahnya kualitas dan

kuantitas sumber daya aparatur, minimnya ketersediaan data dan

penyampaian sistem informasi ketahanan pangan

Selain itu kapasitas penyuluh dan kelembagaan yang masih rendah,

kualitas penyuluhan yang belum optimal serta masih rendahnya kapasitas

pelaku utama, pelaku usaha dan kelembagaannya, juga merupakan

permasalahan dalam Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

3.1 Kajian Rencana Tata Ruang dan Wilayah

Dilihat dari sisi kajian rencana tata ruang dan wilayah, kondisi

pertanian di Kabupaten Blitar saat ini adalah sebagai berikut: sempitnya rata-

rata kepemilikan lahan pertanian individu petani, Semakin berkurangnya

lahan pertanian karena alih fungsi lahan.

Kajian rencana tata ruang dan wilayah tersebut dipengaruhi oleh faktor

dari luar maupun dari dalam (kewenangan Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Blitar). Faktor dari dalam yang mempengaruhi kajian rencana tata

ruang dan wilayah antara lain: Optimasi lahan melalui pengembangan

teknologi pertanian, optimalisasi pemanfaatan sumber daya air untuk

pemenuhan kebutuhan budidaya pertanian, pengembangan kawasan komoditi

pertanian dan perlindungan lahan pertanian pangan melalui LP2B. Sedangkan

faktor dari luar yang mempengaruhi kajian rencana tata ruang dan wilayah

adalah: komitmen Pemerintah Daerah terhadap Perlindungan Lahan Pertanian

dalam pelaksanaan LP2B (Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan).

Permasalahan pelayanan Dinas Pertanian dan Pangan terkait kajian rencana

21

tata ruang wilayah adalah belum optimalnya pemanfaatan lahan, belum

optimalnya pemanfaatan teknologi pertanian dan belum optimalnya dukungan

infrastruktur pertanian

3.2 Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Dilihat dari sisi kajian lingkungan hidup strategis, kondisi pertanian di

Kabupaten Blitar, saat ini adalah sebagai berikut: rendahnya kandungan bahan

organik pada lahan pertanian (kurang dari 2%), tingginya penggunaan

pestisida dan pupuk kimia dalam usaha tani , dan belum optimalnya produk

pertanian berbasis organik.

Kondisi saat ini tentang kajian lingkungan hidup strategis dipengaruhi

oleh faktor dari luar maupun dari dalam (kewenangan Dinas Pertanian

Kabupaten Blitar). Dari kajian lingkungan hidup strategis faktor yang

mempengaruhi dari dalam antara lain: pengembangan penggunaan pupuk

organik dalam budidaya, Pengembangan penggunaan pestisida organik,

rintisan budidaya pertanian organic. Sedangkan factor yang mempengaruhi

dari luar adalah: Orientasi petani belum pada kualitas produk, serangan OPT

(hama dan penyakit tanaman) yang tinggi terutama pada tanaman

hortikultura, anomali iklim yang sangat fluktuatif sebagai pemicu serangan

OPT, belum tersedianya akses pasar untuk produk organik. Permasalahan

pelayanan Dinas Pertanian Kabupaten Blitar terkait kajian lingkungan hidup

strategis adalah menurunnya daya dukung sumber daya alam (mengecilnya

luas tumbuhan penghijauan untuk tersedianya air) dan belum maksimalnya

dukungan masyarakat petani dalam bertani organik.

Hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan perlu diatasi

melalui Renstra SKPD ini adalah :

1. Pendapatan petani masih rendah dibandingkan sektor lain

Renstra Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 1 - 5 tahun kedepan harus

mendorong melalui program kegiatan untuk peningkatan pendapatan petani

karena merupakan sisi yang terkait langsung dengan tugas pokok dan

fungsinya. Oleh karena itu dalam kerangka peningkatan kesejahteraan petani,

prioritas utama adalah upaya meningkatkan pendapatan petani yang masih

22

rendah dibandingkan sektor lain.

Nilai pendapatan petani dapat bersumber dari usaha pertanian dan

usaha nonpertanian. Nilai pendapatan yang bersumber dari usaha pertanian

akan diperoleh dari selisih nilai penjualan komoditas usahatani yang dihasilkan

dengan biaya usahatani yang dikeluarkan. Nilai penjualan hasil usahatani akan

ditentukan oleh volume produksi yang dihasilkan serta harga jual. Makin besar

volume produksi yang dihasilkan makin besar pula volume fisik yang dapat

dijual, di mana upaya peningkatan volume produksi ini merupakan hal yang

sudah banyak dipaparkan pada saat mengupayakan target peningkatan

produksi dan swasembada berkelanjutan.

Sementara itu, walaupun komoditas pertanian berhasil ditingkatkan

produksinya, hal tersebut hanya akan secara nyata meningkatkan nilai

penjualan jika harga jual paling tidak konstan atau meningkat. Oleh karena itu

hal fundamental yang perlu diupayakan dalam rangka peningkatan nilai jual ini

adalah mempertahankan agar harga jual tidak mengalami penurunan. Agar

harga jual tidak mengalami penurunan, maka perlu menempuh beberapa

rencana aksi guna menjamin peningkatan pendapatan petani. Rencana aksi

tersebut antara lain :

(1) Meningkatkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP),

khususnya komoditas padi, agar petani mendapat jaminan

kepastian harga jual padi yang mereka hasilkan.

(2) Mengembangkan kelembagaan sistem tunda jual yang

memungkinkan petani mendapatkan harga jual produk pertanian

yang wajar.

(3) Mendorong Pemerintah Daerah untuk menciptakan

terminal agribisnis untuk produk pertanian.

(4) Mengembangkan kelembagaan lumbung pangan yang bisa

menjadi alat pelindung bagi petani dari jatuhnya harga

akibat tidak memiliki gudang penyimpanan.

2. Rendahnya Nilai Tukar Petani (NTP)

Petani Indonesia pada umumnya tidak memiliki modal besar. Dengan

usahatani berskala kecil dan subsisten, akses petani terhadap sumber

23

permodalan menjadi terbatas. Kondisi ini ditambah dengan petani kurang

memiliki fasilitas penyimpanan hasil pasca panen, sementara produk pertanian

bersifat mudah rusak. Akibatnya banyak petani memilih sistem ijon atau

tengkulak. Meskipun hasil survei statistik menghasilkan perhitungan NTP di

atas 100, dimana artinya penerimaan lebih besar dari pembelanjaan, tetapi nilai

NTP saat ini masih sangat kecil untuk menyatakan bahwa kesejahteraan petani

sudah baik.

3. Masih Lemahnya Kapasitas dan Kelembagaan Petani dan Penyuluh

Kondisi organisasi petani saat ini lebih bersifat budaya dan sebagian

besar berorientasi hanya untuk mendapatkan fasilitas pemerintah, belum

sepenuhnya diarahkan untuk memanfaatkan peluang ekonomi melalui

pemanfaatan aksesibilitas terhadap berbagai informasi teknologi, permodalan

dan pasar yang diperlukan bagi pengembangan usahatani dan usaha pertanian.

Di sisi lain, kelembagaan usaha yang ada di pedesaan, seperti koperasi belum

dapat sepenuhnya mengakomodasi kepentingan petani/kelompok tani sebagai

wadah pembinaan teknis. Berbagai kelembagaan petani yang sudah ada seperti

Kelompok Tani, Gabungan Kelompok Tani, Asosiasi Hortikultura, LM3 (Lembaga

Mandiri yang Mengakar di Masyarakat dihadapkan pada tantangan ke depan

untuk merevitalisasi diri dari kelembagaan yang saat ini lebih dominan hanya

sebagai wadah pembinaan teknis dan sosial menjadi kelembagaan yang juga

berfungsi sebagai wadah pengembangan usaha yang berbadan hukum atau

dapat berintegrasi dalam koperasi yang ada di pedesaan.

4. Lemahnya dukungan kredit bagi petani

Hingga saat ini kondisi masyarakat petani dihadapkan pada kecilnya

skala penguasaan dan pengusahaan lahan petani yang mengakibatkan

terbatasnya kemampuan petani untuk melakukan pemupukan modal melalui

tabungan dan investasi. Di sisi lain petani juga belum memiliki kemampuan

untuk mengakses sumber permodalan/ lembaga keuangan formal,

diantaranya akibatkan oleh tidak mudahnya prosedur pengajuan kredit dan

ketiadaan agunan yang dipersyaratkan, sehingga petani lebih memilih

24

“rentenir” yang menyediakan pinjaman modal dengan cepat walau dengan

tingkat bunga yang lebih tinggi dibanding lembaga keuangan formal. Kondisi

ini, pada akhirnya semakin memperburuk kondisi arus tunai (cash flow) dan

kesejahteraan petani. Tantangan ke depan yang harus dikembangkan adalah

bagaimana menjembatani kesenjangan manajemen antara lembaga

perbankan formal yang kebanyakan berada di daerah perkotaan dengan

masyarakat petani yang tersebar di perdesaan. Serta pemberdayaan

kelembagaan usaha kelompok untuk menjadi cikal bakal lembaga keuangan

mikro di pedesaan perlu dilakukan. Pada akhirnya lembaga ini diharapkan

dapat berkembang menjadi lembaga mandiri milik masyarakat petani

perdesaan. Namun pengembangan lembaga ini membutuhkan dukungan

pemerintah dalam bentuk pembinaan manajemen kepada kelompok tani atau

gabungan kelompok tani yang sudah benar-benar siap dirintis untuk tumbuh

menjadi lembaga keuangan mikro di pedesaan.

5. Rendahnya Kualitas SDM Pertanian

Rendahnya kualitas sumberdaya manusia merupakan kendala yang

serius dalam pembangunan pertanian, karena mereka yang berpendidikan

rendah pada umumnya adalah petani yang tinggal di daerah pedesaan. Kondisi

ini juga semakin diperparah dengan semakin berkurangnya upaya

pendampingan dalam bentuk penyuluhan pertanian. Di sisi lain, bagi mereka

yang telah mengenyam pendidikan formal tingkat menengah dan tinggi kurang

tertarik lagi bekerja dan berusaha di sektor pertanian, sehingga mengakibatkan

semakin tingginya urbanisasi ke perkotaan. Kondisi ini dapat ditekan dengan

mengembangkan agroindustri pertanian di pedesaan, karena dapat membuka

peluang keterlibatan peran seluruh pelaku, termasuk kelompok pemuda dan

wanita di pedesaan. Kelompok ini sesungguhnya dapat lebih memegang

peranan penting dalam seluruh proses produksi usaha tani seperti penyediaan

dan distribusi sarana produksi, usaha jasa pelayanan alat dan mesin pertanian,

usaha indusri pasca panen dan pengolahan hasil, usaha jasa transportasi hasil

pertanian, pengelolaan lembaga keuangan mikro, konsultan manajemen

agribisnis serta tenaga pemasaran produk agroindustri.

25

Tantangan ke depan yang harus dihadapi adalah bagaimana

memberikan kesempatan yang lebih luas kepada seluruh masyarakat untuk

dapat beraktivitas di sektor pertanian on Farm dan off-farm. Beberapa bidang

usaha yang sangat terbuka untuk dikembangkan adalah usaha penanganan

pasca panen, pengolahan dan pemasaran hasil pertanian, usaha penangkaran

bibit dan benih, perbengkelan alat dan mesin pertanian, pelayanan jasa alsintan,

konsultan penyuluhan pertanian, analisis kredit perbankan serta pengelolaan

lembaga keuangan mikro di perdesaan.

1. Belum optimalnya perencanaan pemanfaatan lahan dan pengendalian

menggunaan lahan dalam meningkatkan produksi dan ketersediaan

bahan pangan

2. Terjadinya pencemaran lingkungan sebagai akibat meningkatnya jumlah

limbah domestik, limbah industri/perusahaan yan berakibatnya

ekosistem perairan

3. Masih rendahnya pemanfaatan teknologi informasi (TI) dalam

pelaksanaan tata kelola/administrasi/manajemen pemerintahan serta

pelayanan publik untuk meningkatkan ketahanan pangan daerah

4. Belum optimalnya pembangunan dan tata kelola

/administrasi/manajemen pemerintahan Desa / Kelurahan dalam

rangka menciptakan kawasan mandiri pangan.

5. Belum optimalnya pengembangan perekonomian lokal berbasis

koperasi dan UMKM (terutama sumber daya manusia pengelola) dalam

mewujudkan daya saing produk pangan

6. Masih rendahnya daya saing, nilai tambah dan pemasaran produk

hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan

7. Datangnya musim hujan yang sulit diperkirakan sehingga mengurangi

tingkat keberhasilan dalam kegiatan penanaman.

8. Penegakan hukum hukum yang kurang efektif berakibat masih adanya

pencurian dan perdagangan kayu ilegal masih terjadi

9. Gangguan usaha kehutanan dan perkebunan belum sepenuhnya mampu

dikendalikan kebijakan investasi dalam pengembangan usaha

kehutanan dan perkebunan kurang menarik

26

10. Fluktuasi harga produk kehutanan dan perkebunan yang cenderung

merugikan berakibat menurunkan minat masyarakat dalam

mengembangkan usaha bidang kehutanan dan perkebunan

27

BAB – 4

TUJUAN DAN SASARAN

4.1 Visi

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021

adalah visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada

waktu pemilihan kepala daerah (pilkada). bupati dan wakil bupati terpilih yaitu

Bapak Drs. H. Rijanto, MM dan Bapak Marhaenis U. W.

Visi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih memberikan gambaran

arah pembangunan atau kondisi masa depan bagi kabupaten Blitar yang ingin

dicapai dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun sesuai misi yang diemban.

Visi Bupati dan Wakil Bupati Blitar terpilih periode 2016-2021 selanjutnya

menjadi visi dan misi pembangunan periode 2016-2021, sebagai berikut:

“ MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING”

Makna dari beberapa kata kunci pada pernyataan visi, sebagai berikut:

Lebih Sejahtera, berarti meningkatnya kesejahteraan masyarakat secara lahir dan

batin. Secara lahir adalah pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat secara baik,

pengurangan angka kemiskinan, peningkatan pendapatan masyarakat,

peningkatan kesempatan kerja, kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan

pendidikan dan kesehatan. Peningkatan kesejahteraan secara batin diwujudkan

dalam penciptaan suasana kehidupan yang religious, aman dan kondusif, serta

adanya kebebasan dan kemudahan masyarakat dalam menjalankan ibadah sesuai

dengan agama dan kepercayaannya.

Maju, dimaknai dengan adanya perkembangan positif dalam setiap aspek

kehidupan masyarakat terutama terkait dengan kualitas dan kapasitas sumber

daya manusia (SDM), tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Berdaya saing, dimaknai dengan terwujudnya kemampuan masyarakat Kabupaten

Blitar untuk memanfaatkan keunggulan komparatif dan kompetitif yang dimiliki

sehingga mampu bersaing secara regional, nasional bahkan internasional.

4.2 Misi

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan

28

dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Pernyataan misi memberi gambaran alasan

yang menjelaskan jati diri sesungguhnya dari Pemerintah Daerah. Lebih lanjut,

rumusan misi menjadi penting untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan

sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan

ditempuh untuk mencapai visi.

Visi pembangunan jangka menengah Kabupaten Blitar 2016-2021

diwujudkan dengan misi sebagai berikut:

Misi 1:

Meningkatkan Taraf Kehidupan masyarakat melalui akselerasi program

pengentasan kemiskinan, optimalisasi dan pengembangan program pembangunan

dan kemasyarakatan yang tepat sasaran.

Misi 2:

Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-nilai Keagamaan,

Kearifan Lokal dan Hukum melalui optimalisasi kehidupan beragama dan

kehidupan social, serta penerapan peraturan perundang-undangan.

Misi 3:

Meningkatkan Kualitas Sumber daya Manusia (SDM) masyarakat melalui

peningkatan mutu bidang pendidikan (termasuk di dalamnya adalah wawasan

kebangsaan, budi pekerti, praktek keagamaan) dan kesehatan serta kemudahan

akses memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan yang memadai

Misi 4:

Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik melalui reformasi birokrasi,

serta pelayanan public berbasis teknologi informasi.

Misi 5:

Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat dan usaha ekonomi masyarakat yang

memiliki daya saing melalui peningkatan ketrampilan dan keahlian,

pengembangan ekonomi kerakyatan berbasis Koperasi dan UMKM, ekonomi

kreatif, jiwa kewirausahaan, potensi lokal daerah dan penguatan sector pariwisata

serta pemanfaatan sumber daya alam dengan memperhatikan kelestarian

lingkungan hidup.

Misi 6:

Meningkatkan pembangunan berbasis desa dan kawasan pedesaan melalui

29

optimalisasi penyelenggaraan pemerintahan desa, pembangunan, pembinaan

kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat desa.

4.3 Tujuan

Pernyataan tujuan pembangunan daerah mempunyai peran penting

sebagai rujukan utama dalam perencanaan pembangunan daerah secara

keseluruhan. Perumusan tujuan dari visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala

daerah menjadi landasan perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran Renstra

perangkat daerah untuk periode 5 (lima) tahun.

Tujuan Pembangunan Kabupaten Blitar 2016-2021 disusun untuk

menjabarkan masing-masing misi. Dalam mengukur pencapaian tujuan yang

diharapkan di akhir periode pembangunan jangka menengah, maka disusun

indikator dan target indikator pernyataan tujuan.

Tujuan RPJMD Kabupaten Blitar 2016-2021

Tujuan Indikator Tujuan Target Indikator

Tujuan Tahun 2021

Misi I: Meningkatkan Taraf Kehidupan Masyarakat

1. Meningkatkan derajat

ekonomi masyarakat

a. Pertumbuhan ekonomi

(%)

b. Indeks Gini

> 5,5

≤ 0,3

Misi II: Memantapkan Kehidupan Masyarakat Berlandaskan Nilai-nilai Keagamaan

(Religius), Kearifan Lokal dan Hukum

2. Menciptakan SDM yang

berdaya saing

Angka kriminalitas yang

tertangani (%)

100

Misi III: Meningakatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)

3. Mewujudkan SDM yang

berdaya saing

Indeks pembangunan

Manusia (IPM)

≥ 70

Misi IV: Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang baik

4. Mewujudkan

pemerintahan daerah

yang efektif, efisien,

dan akuntabel

Indeks Reformasi Birokrasi > 80

Misi V: Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat

30

yang Memiliki Daya Saing

5. Mengembangkan

ekonomi kerakyatan

dengan penguatan

system inovasi daerah

(SIDa) dan

memperhatikan daya

dukung lingkungan

PDRB ADHB (Triliun

Rupiah)

> 47

Misi VI: Meningkatkan Pembangunan Berbasis Desa dan Kawasan Perdesaan

6. Meningkatkan

kemandirian desa

Indeks Desa Membangun 0.75

31

32

Tabel 4.1 Matrik Linieritas visi, misi RPJMD dengan tujuan dan sasaran SKPD

NO

Misi RPJMD

Sasaran RPJMD

Tujuan SKPD

Sasaran SKPD

Indikator Kinerja Utama SKPD

Target Indikator Kinerja SKPD

Visi RPJMD : Menuju Kabupaten Blitar lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing 2016 2017 2018 2019 2020 2021

1 Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing

Meningkatnya kualitas pelayanan public

Peningkatan

Kualitas

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Meningkat nya

pelayanan kesekreta

riatan

Prosentase

kepuasan

aparatur

100 100 100 100

Prosentase sarana prasarana aparatur dengan kondisi layak fungsi

84,87 87,42 90,04 92,74

Prosentase peningkatan kapasitas sumber daya aparatur

50% 50% 50% 50%

Mewujudkan perencanaan penganggaran yang berkualitas

Prosentase

penyelesaian

dokumen

perencanaan

laporan kinerja

dan keuangan

perangkat

daerah tepat

waktu

100% 100% 100% 100%

33

Meningkatnya

produktivi tas usaha

masyara kat,koperasi,

dan UMKM berbasis

pertanian dan

pariwisata

Meningkatkan pertumbuhan produksi pertanian dan memantapkan ketersediaan pangan

Meningkatnya produksi tanaman pertanian

Jumlah produksi

tanaman pangan

utama

650000 663000 676260 689785

Prosentase

budidaya

tanaman pangan

ramah

lingkungan

1,2% 1,4% 1,5% 1,6%

Prosentase

peningkatan

produksi

tanaman

hortikultura

utama

2% 2,2% 2,6% 2,7%

Angka indeks

pertanaman

2 2,2 2,3 2,3

Prosentase

pemenuhan

teknologi

pertanian

46,31 48,32 51,05 53,60

34

Prosentase

petani yang

telah mengikuti

pelatihan

50% 55% 60% 65%

Prosentase

penyuluh yang

telah mengikuti

pelatihan

50% 55% 60% 65%

Prosentase

peningkatan

pengetahuan

petani untuk

peningkatan

kualitas bahan

baku pertanian

8% 8% 8% 8%

Prosentase

peningkatan

pengetahuan

petani

perkebunan

8% 8% 8% 8%

35

Prosentase

peningkatan

mutu

/produktivitas

tanaman

perkebunan

0,5% 0,5% 0,5,% 0,5%

Prosentase

peningkatan

areal tanaman

perkebunan

0,5% 0,5% 0,5% 0,5%

Meningkatnya ketersediaan akses pangan

Rasio

ketersediaan

pangan

1,5 1,5 1,5 1,5

Prosentase IKM

yang telah

memperoleh

sertifikat BPOM

dan MUI

0,91% 0,91% 0,91% 0,91%

36

BAB V

STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

Dalam menetapkan strategi arah dan kebijakan Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Blitar berdasarkan pada hasil Analisa SWOT dibawah ini :

Tabel Analisi SWOT Penentuan Strategi Komitmen Pemerintah

Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weakness)

1. Ketersediaan aparatur

sebanyak 145 orang baik yang

berstatus PNS maupun yang

kontrak kerja

2. Tersedia kantor dan perangkat

keras yang cukup memadai.

3. Tersedia kendaraan sarana

mobilitas berupa kendaraan

roda 4 dan roda 2.

4. Memiliki kebun produksi

sebagai sumber PAD

5. Mempunyai petugas penyuluh

fungsional yang selalu berada

di lapangan.

6. Kepastian anggaran dari

pemerintah daerah

1. Luas lahan pertanian yang

semakin menurun

2. Petani lebih mengutamakan

menanam tanaman yang

lebih mempunyai nilai

ekonomis pada saat tertentu.

3. Terbatasnya alokasi

anggaran

4. Agroindustri yang kurang

berkembang sehingga

memperlemah posisi tawar

usaha perkebunan

5. Sarana prasarana tingkat

lapangan belum memadai

didaerah yang sulit dijangkau

kendaraan

6. Implementasi pengawasan

dan pengendalian

pengelolaan perkebunan

belum efektif

Peluang (Opportunity) Strategi SO Strategi WO

1. Potensi sumberdaya pertanian

dan perkebunan yang masih

cukup besar.

2. Peluang pasar untuk

produk­produk pertanian dan

perkebunan masih

mempunyai peluang untuk

ditingkatkan

3. Potensi masyarakat untuk

mengelola sumber daya alam (

tanah, dan air) masih dapat

dikembangkan.

4. Peluang upaya inovasi

komoditas pertanian dan

perkebunan sesuai dengan

permintaan pasar

5. Dukungan pembiayaan

anggaran dari APBD I dan

APBN.

1. Meningkatkan produksi,

produktivitas, dan mutu

tanaman pertanian dan

perkebunan

2. Pengembangan kelembagaan

dan kemitraan usaha

3. Pengembangan komoditi

unggulan daerah

4. Pengembangan SDM Petugas

dan SDM Petani dan

masyarakat

5. Pengembangan dukungan

terhadap pengelolaan SDA dan

lingkunagn hidup

1.

1. Peningkatan kapasitas

aparatur dalam pengelolaan

pertanian dan perkebunan

2. Melaksanakan evaluasi

terhadapa capaian kinerja

Dinas.

3. Implementasi teknologi

bidang pertanian dan

perkebunan

4. Mendorong investasi usaha

bidang pertanian dan

perkebunan.

Lingkungan Internal

Lingkungan Eksternal

37

Ancaman (Threats) Strategi ST Strategi WT

1. Datangnya musim hujan yang

sulit diperkirakan sehingga

mengurangi tingkat

keberhasilan dalam kegiatan

penanaman

2. Tingkat kesejahteraan

masyarakat di sekitar kawasan

pertanian dan perkebunan

pada umumnya masih sangat

rendah

3. Fluktuasi harga produk

kehutanan dan perkebuan

yang cenderung merugikan

berakibat menurunkan minta

masyarakat dalam

mengembangkan usaha bidang

pertanian dan perkebunan

4. Hama dan penyakit

perkebunan dan pertanian

yang belum sepenuhnya dapat

dikendalikan

1. Penyesuaian dan

pengembangan sistem usaha

tani terhadap perubahan iklim.

2. Peningkatan peran

masyarakat dalam pengelolaan

pertanian dan perkebunan

3. Peningkatan pengembangan

kelembagaan dan kemitaan

usaha

4. Penguatan Pengendali

Organisme Pengganggu

Tanaman – Pengamat Hama

dan Penyakit

1. Mengoptimalkan Penyuluh

Pertanian dan Perkebunan

2. Distribusi data dan

informasi kepada semua

pihak yang berkepentingan

3. Pengelolaan lahan

pertanian dan perkebunan

berbasis masyarakat

38

39

tabel 4.2

Visi : Menuju Kabupaten Blitar Lebih Sejahtera, Maju dan Berdaya Saing

Misi Ke V : Meningkatkan Keberdayaan Masyarakat Dan Usaha Ekonomi Masyarakat yang Memiliki Daya Saing

Sasaran RPJM Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan Program

Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

Peningkatan Kualitas Pelayanan Administrasi

Perkantoran

Meningkatnya pelayanan

kesekretariatan

Menciptakan efektifitas organisasi melalui pemenuh an administr asi perkantor an serta sarana dan prasarana secara kualitas maupun kuantitas

peningkatan pemen uhan admini strasi perkan toran, sarana dan prasara na

1. Program

Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

2. Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

3. Program

Peningkatan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

Mewujudkan

perencanaan

penganggaran yang

berkualitas

meningkatkan kualitas manajemen organisasi melalui peningkatan

soft skill dan hard skill aparatur serta

peningkat an sisten akuntabilitas

kinerja

Peningkatan pembinaan dan pengembangan

potensi kemampuan pegawai dalam

kualitas kinerja serta dalam perencanaan

Program Perencanaan,

Pengangggaran dan

Pengendalian Kinerja

dan Keuangan

40

dan keuangan dan pelapo ran Meningkatnya

produktivitas usaha masyarakat,koperasi, dan UMKM berbasis

pertanian dan pariwisata

Meningkatkan pertumbuhan

produksi pertanian dan memantapkan

ketersediaan pangan

Meningkatnya produksi tanaman pertanian

Meningkatkan produksi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan melalui penambahan luas tanam dan sertifikasi benih/bibit tanaman pertanian

Peningkatan luas tanam tanaman pangan, serta bantuan bibit unggul serta pendampingan budidaya tanaman pertanian dan pembinaan penangkar benih tanaman

1. Program

Peningkatan

Produksi dan

Mutu Tanaman

Pangan

2. Program

Peningkatan

Produksi dan

Mutu Tanaman

Hortikultura

3. Program

Peningkatan

Sarana dan

Prasarana

Pertanian

4. Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi

Pertanian

41

5. Program

Pengembangan

SDM Pertanian

6. Program

Peningkatan

Kualitas Bahan

Baku Pertanian

7. Program

Pembinaan

Lingkungan

Sosial

Pertanian

8. Program

peningkatan

produksi dan

mutu tanaman

perkebunan

Meningkatkan ketersediaan akses pangan

Meningkatkan kemandirian pangan dengan mengoptimalkan sumberdaya yang tersedia, system informasi ketahanan pangan dan mutu keamanan pangan

Peningkatan produksi dan ketersediaan bahan pangan informasi ketahanan pangan dan mutu keamanan pangan

1. Program

Peningkatan

Ketahanan

Pangan

2. Program

42

Peningkatan

Mutu produk

Pangan

43

BAB VI

RENCANA PROGRAM KEGIATAN SERTA PENDANAAN

5.1 Rencana Program dan Kegiatan

Penyusunan program dan kegiatan berdasarkan pada Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Program adalah instrument kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan

yang dirumuskan untuk mencapai sasaran dan tujuan sesuai tugas dan fungsi

SKPD penyelenggara urusan pemerintahan daerah.

Kegiatan adalah bagian dari program yang memuat sekumpulan tindakan

pengerahan sumberdaya sebagai masukan (input), untuk menghasilkan keluaran

(ouput) dalam bentuk barang dan jasa.

Dinas Pertanian Kabupaten Blitar menempatkan program dan kegiatan

pembangunan bidang pertanian tahun 2016 – 2021 adalah sebagai berikut :

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Pembangunan gedung kantor

Pengadaan tanah untuk bangunan gedung

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal

Program Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Dokumen Perencanaan, Pengangggaran dan Pengendalian Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Pelaporan Kinerja dan Keuangan

Penyusunan Data Base Pertanian

Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan

Pengembangan budidaya kacang-kacangan dan ubi ubian

Pengembangan dan peningkatan produksi budidaya tanaman serealia

Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan

44

Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan

Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura

Pengembangan budidaya tanaman hortikultura

Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura

Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman hortikultura

Sertivikasi tanaman hortikultura

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian

Pengembangan sarana prasarana pertanian

Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian

Pengendalian dan Monitoring OPT Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)

Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan

Pendampingan Kegiatan APP

Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Pengembangan alat dan mesin pertanian

Pengelolaan Laboratorium Pertanian Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian dan Optimalisasi Pekarangan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten

Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat

Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA

Pemantauan distribusi pangan

Program Peningkatan Mutu produk Pangan

Optimalisasi Penganekaragaman konsumsi pangan

45

Fasilitasi Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Program Pengembangan SDM Pertanian Peningkatan Kapasitas Tenaga Penyuluh Pertanian Peningkatan Kapasitas Petani

Pengembangan dan penyebaran informasi teknologi pertanian

Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian

Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/ Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT) Pembudidayaan bahan baku berkadar nikotin rendah melalui eksplorasi dan pemurnian varietas tembakau local rendah nikotin tahun kedua Penganganan panen dan pasca panen nahan naku melalui penanganan panen dan pasca panen bahan baku/tembakau Pelatihan Penerapan PHT pada Pengendalian OPT Tembakau

Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan

Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan

Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan

Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan tahunan Pengembangan dan peningkatan produksi Tanaman Perkebunan Semusim

Pengembangan budidaya tanaman penyegar dan Biofarmaka Pengelolaan kebun dinas

5.2. Kelompok Sasaran

Kelompok sasaran dari program dan kegiatan pembangunan dari Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar adalah :

46

a) Aparatur Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Pengembangan SDM dan

Perkebunan

b) Kelompok Tani/ Buruh Tani

c) Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)

d) HIPPA

e) LM3 (Lembaga Mandiri yang Mengakar di Masyarakat).

f) Asosiasi hortikultura ( Asosiasi buah, sayur dan tanaman hias/bunga)

g) Pengusaha Pangan Olahan dan Produsen Buah dan Sayuran.

47

BAB VI

KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara No

20 Tahun 2008, Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif yang manggambarkan

tingkat pencapaian suatu kegiatan dan sasaran yang telah ditetapkan organisasi atau

ukuran kinerja yang digunakan untuk mengetahui perkembangan upaya dalam

mencapai hasil kerja yang dicapai. Jadi indikator kinerja adalah sesuatu yang

mengindikasikan terwujudnya kinerja yang diingikan.

Adapun indikator kinerja Dinas Pertanian dan Pangan, Kabupaten Blitar

terhadap capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan RPJMD Kabupten

Bllitar tahun 2016-2021, pada masing-masing program sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran,

Indikator program (Outcome): Prosentase Kepuasan Aparatur Sedangkan

indikator (Output) pada kegiatan adalah: Jumlah jenis layanan administrasi

perkantoran

2. Program peningkatan sarana dan prasarana Aparatur,

Indikator program (Outcome): Prosentase sarana prasarana aparatur dengan

kondisi layal fungsi.

Sedangkan indikator (Output) pada kegiatan adalah: Rasio sarana dan prasarana

aparatur yang layak fungsi, jumlah gedung yang dibangun dan jumlah tanah yang

dibeli.

3. Program Peningkatan kapasitas Sumberdaya Aparatur,

Indikator program (Outcome): Prosentase peningkatan kapasitas sumber daya

aparatur.

Sedangkan indikator (Output) pada kegiatan adalah: Jumlah aparatur yang

mengikuti diklat.

4. Program Perencanaan, Penganggaran dan Pengendalian Kinerja dan

keuangan,

Indikator program (Outcome): Prosentase penyelesaian dokumen perencanaan,

laporan kinerja dan keuangan perangkat daerah tepat waktu.

Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:

48

a. Jumlah dokumen perencanaan kinerja dan keuangan

b. Peringkat penilaian LPPD se Jawa Timur

c. Jumlah ubinan produktivitas pertanian

5. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Pangan

Indikator program (Outcome): Jumlah produksi tanaman pangan utama.

Prosentase budidaya tanaman pangan ramah

lingkungan.

Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:

a. Luas lahan yang ditanami tanaman serealia, jumlah penangkar benih tanaman

serealia yang dibina, Luas lahan yang ditanami padi organic, Luas lahan

intensifikasi jagung hibrida

b. Luas lahan yang ditanami kacang-kacangan jenis unggul, jumlah varietas

tanaman kacang-kacangan yang dijadikan percontohan, jumlah penangkar

benih tanaman kacang-kacangan yang dibina, Luas lahan yang ditanami ubi-

ubian jenis unggul, , jumlah varietas tanaman ubi ubian yang dijadikan

percontohan, jumlah penangkar benih tanaman ubi ubian yang dibina

c. Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman pangan yang

didampingi

g. Jumlah komoditas tanaman pangan yang bersertivikat mutu

6. Program Peningkatan Produksi dan Mutu Tanaman Hortikultura,

Indikator program (Outcome): Prosentase peningkatan produksi tanaman

hortikultura utama

Prosentase budidaya tanaman hortikultura

ramah lingkungan

Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:

a. Luas kawasan tanaman sayuran, Luas kawasan tanaman hias, Luas kawasan

tanaman buah-buahan, Jumlah penangkar benih tanaman hortikultura yang

dibina, jumlah kelompok tanaman hortikultura yang melaksanakan GAP

b. Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi tanaman hortikultura

yang didampingi

d. Jumlah komoditas hortikultura yang diobservasi,Jumlah komoditas

hortikultura yang didaftarkan di pusat varietas tanaman,Jumlah komoditas

49

tanaman hortikultura yang bersertivikat mutu

7.Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Pertanian,

Indikator program (Outcome): Rasio peningkatan indeks pertanaman

Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:

a. Panjang irigasi tersier yang di bangun, Jumlah sumur dan embung yang

dibangun, Panjang jalan usaha tani yang dibangun

b. Jumlah dokumen monev kebijakan subsidi pertanian

c. Jumlah kecamatan yang dimonitoring dan evaluasi hama penyakit, luas lahan

yang dikendalikan dari hama kwangwung pada tanaman kelapa, tanamannya,

jumlah kelompoktani yang mengikuti bimtek pengendalian OPT

d. Jumlah paket pembandingan dana tugas pembantuan prasarana sarana

pertanian

e. Jumlah kelompok petani kecil yang dibina kegiatan APP

f. Jumlah pameran yang diikuti, Jumlah gelar produk unggulan yang

dilaksanakan

8. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Indikator program (Outcome): Prosentase pemenuhan teknologi pertanian

Sedangkan indikator (Output) pada masing-masing kegiatan adalah:

a. Jumlah alat dan mesin pertanian

b. Jumlah laboratorium pertanian yang dikelola

.

9. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Indikator Program : Prosentase ketersediaan pangan

Outputnya yaitu

Jumlah desa yang mengembangkan pangan local berbasis umbi-umbian

Jumlah desa yang memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan pangan, Jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah untuk meningkatkan ketersediaan pangan dan gizi keluarga melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), jumlah kelompok yang memanfaatkan pekarangan jumlah laporan pangan dan gizi daerah

jumlah kelompok di desa mandiri pangan, jumlah kelompok olahan pangan di daerah lahan kering dengan memberdayaan kelompok usaha

50

olahan pangan di daerah lahan kering serta mengembangkan pangan alternatif berbasis sumber daya local jumlah kelompok yang mengikuti sosialisasi pengembangan toko tani

Jumlah peserta sosialisasi dan score pola pangan harapan

peningkatan informasi ketahanan pangan, , jumlah laporan hasil monev

10. Program Peningkatan Mutu produk Pangan

Dengan outcome : Peningkatan IKM yang telah memperoleh sertifikat BPOM dan

MUI

Outputnya :

Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan pengolahan bahan pangan non beras , jumlah penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan local Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI , jumlah petani yang mendapatkan sosialisasi mutu dan keamanan pangan segar

11. Program Pengembangan SDM Pertanian

Dengan outcome : Peningkatan SDM Penyuluh Pertanian dan Petani

Outputnya yaitu

Jumlah penyuluh dan petani yang dinilai menjadi penyuluh dan petani teladan tingkat kabupaten, Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningkatan kapasitas, Jumlah Penyuluh yang menyusun program dan kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan potensi wilayahnya,

Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningkatan kapasitas

Jumlah petani yang mengikuti pelatihan, Jumlah orang yang mengikuti SLPTT menuju organic, Jumlah Lahan BP3K yang termanfaatkan untuk model percontohan budidaya tanaman dan kolam ikan, Jumlah orang yang mengikuti SLPTT menuju organic

Jumlah informasi yang diterima Masyarakat tani mengenai informasi teknologi pertanian melalui media radio, televisi, surat kabar dan tabloid

51

12.Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku Pertanian

Outcomenya Peningkatan kualitas petani tembakau

outputnya :

Jumlah kelompok petani yang mengikuti pelatihan Pengembangan Bahan Baku Tembakau untuk Substitusi Impor dan Promosi

Jumlah kelompok yang mengikuti SLPTT tembakau Jumlah peserta yang mengikuti denfarm

Jumlah kelompok tani yang mengikuti pelatihan pengolahan pasca panen

Jumlah kelompok yang mengikuti pelatihan managemen penguatan kelembagaan kelompok tani Jumlah kelompok yang mengikuti pelatihan pembuatan pupuk organic dan pestisida nabati bagi petani tembakau

13 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Pertanian

Outcomenya : Prosentase peningkatan pengetahuan petani Output : Jumlah masyarakat yang mengikuti pembinaan dan

pelatihan keterampilah kerja

14.Program peningkatan produksi dan mutu tanaman perkebunan

Outcomenya :prosentase budidaya tanaman perkebunan

Prosentase peningkatan produksi tanaman

Outputnya :

Jumlah pengadaan sarana dan prasarana, Jumlah alat perkebunan yang diberikan, jumlah petani yang mengikuti Bimteknis tanaman perkebunan dan kemitraan perkebunan besar Jumlah luas areal pengembangan,diversifikasi,intensifikasi,rehabilitasi tanaman perkebunan tahunan

Jumlah luas areal pengembangan dan intensidfikasi tanaman perkebunan semusim Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan APP

52

Jumlah luas kawasan tanaman penyegar dan biofarmaka Jumlah pupuk untuk tanaman di kebun Dinas

(Program dan kegiatan 2016-2021 terlampir

53

BAB VIII

PENUTUP

Perubahan Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Pertanian dan Pangan

Kabupaten Blitar Tahun 2016- 2021 merupakan pedoman bagi aparatur Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah dalam pelaksanaan pembangunan sebagai

unit kerja pelaksana bidang perencanaan dan penelitian pengembangan.

Penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Pertanian dan Pangan ini

berdasarkan visi dan misi Bupati Blitar terpilih sebagaimana termuat dalam

Peraturan Pemerintah Daerah Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan atas

Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2016 tentang RPJMD Kabupaten tahun 2016-

2021 serta tugas pokok dan fungsi Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar

sebagaimana termuat dalam Peraturan Bupati Nomor 63 tahun 2016 tentang

Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas

Pertanian dan Pangan kabupaten. Selain sebagai pedoman dalam pelaksanaan

pembangunan, juga sebagai dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan kinerja

tahunan dan lima tahunan.

Keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan Dinas

Pertanian dan Pangan Kabupaten Blitar drbagai salah satu faktor pendukung

keberhasilan pencapaian kinerja sasaran Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Blitar tahun 2016-2021

Demikian Rencana Strategis ini dibuat dengan harapan dapat

diimplementasikan secara konsisten.

BUPATI BLITAR

RIJANTO

54

LAMPIRAN

55

tabel 6.1. Program / Kegiatan Tahun 2016 DINAS PERTANIAN No Program / Kegiatan Indikator Target Pagu

1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran Tersedianya administrasi perkantoran dan keuangan

12.00 bulan 381,741,961

2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Terpelihara dan tercukupinya sarana prasarana aparatur (2 Mobil, 2 Gedung Kantor, 1 Lab)

12.00 bulan 382,311,425

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Pendidikan dan pelatihan formal Terlaksananya Diklat pengadaan barang jasa

2.00 Orang 13,600,000

4 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Tersedianya laporan capaian kinerja dan keuangan yang akuntabel

90.00 % 8,690,150

5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

Pendamping Anti Proverty Program (APP) Pertanian Pendampingan Program APP dengan Bantuan alat cultivator

0.00 -

6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan (pertanian/perkebunan)

501,739,000

Penyusunan data base potensi produksi pangan Terselenggaranya ubinan 66.00 unit 57,765,000

Pengembangan Sistem Informasi Pasar Tersedianya Data informasi harga 6.00 Bulan 57,765,000

56

Prasarana dan Sarana Pertanian (Pendamping Dana Tugas Pembantuan)

Terlaksananya Pertemuan sosialisasi dan koordinasi

1.00 pertemuan

225,155,000

Monitoring, evaluasi dan pelaporan kebijakan subsidi pertanian Terlaksananya pemantauan pupuk bersubsidi

6.00 50,840,000

Pengembangan pertanian dan Ketahanan Pangan (DAK dan Pendamping DAK)

Pembangunan prasarana pertanian 0.00 Unit -

Pengembangan Sarana Prasarana pertanian (DAK DAK P3K2) Pembangunan prasarana pertanian 0.00 -

Monitoring, evaluasi Hama Penyakit Tanaman Terlaksananya monitoring dan evaluasi hama dan penyakit

4.00 bulan 117,279,000

7 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

161,486,000

Promosi atas hasil produksi pertanian/perkebunan unggulan daerah Terlaksananya pameran provinsi 1.00 kegiatan 161,486,000

8 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

329,352,000

Pengelolaan Laboratorium Pertanian Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium

1.00 paket kegiatan

154,902,000

Penyebarluasan informasi teknologi melalui media cetak/elektronik Terlaksananya penyebarluasan informasi melalui media

3.00 kegiatan 174,450,000

9 Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan 613,180,000

Pengembangan agribisnis tanaman sayuran dan tanaman hias Pengembangan tanaman hias dan sayuran (alat dan pupuk)

1 paket 157,085,000

Pemberdayaan Penangkar Benih Tanaman Pangan Terlaksananya pembinaan dan studi penangkar benih tanaman pangan

0 kelompok

40,880,000

57

Pengembangan Budidaya Kacang-kacangan Terlaksananya Pengembangan kacang tanah unggul

4 Ha -

Pengembangan budidaya ubi-ubian Terlaksananya Pengembangan ubi jalar unggul

5 Ha 84,475,000

2,392,100,536

DINAS PERKEBUNAN

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 92,36 % 253.349.796

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 96,57 % 131.291.000

Pendidikan dan Pelatihan Formal 37,50 % 3.750.000

Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

99,66 % 24.916.000

Bimbingan Teknis Pengendalian OPT Tanaman Kakao 88,68 % 35.162.000

Anti Proverty Program (APP) Perkebunan Terbinanya petani perkebunan 99,12 % 40.411.000

Posko Bibit 94,01 % 32.902.700

Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional

87,44 % 98.942.000

DAK Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sub Bidang Kehutanan Tahun 2016

96,13 % 28.446.000

Pengembangan Hutan Rakyat Agroforestry (Silpa DAK 2014 dan 2015)

92,92 % 128.667.375

Bimbingan Teknis Pengembangan Hutan Terlaksananya Bimteknis 97,80 % 99.463.000

Rakyat Agroforestry %

Pembinaan Petani Hutan, Kebun Rakyat, dan Perkebunan Besar Swasta serta PUHH

Terwujudnya pembinaan petani hutan,kebun

97,83 % 45.080.000

Pembinaan Masyarakat di Sekitar Kawasan Hutan Prosentase petani yang dibina 94,71 % 99.441.000

Pemutahiran Data base Tenurial Kawasan Hutan

Prosentase penggunaan data base

51,62 % 25.810.000

Bimbingan Teknis Pengembangan Tanaman Kelapa Prosentase petani yang dibina 99,85 % 50.224.000

Operasional Pendapatan Kebun Dinas Prosentase petani yang dibina 96,26 % 23.849.085

Pengendalian Hama Kwangwung (O. rhynoceros) pada Tanaman Kelapa

Prosentase hama kwangwung yang dikendalikan

97,09 % 29.127.500

Bimbingan Teknis Diversifikasi Tanaman Perkebunan Prosentase petani yang dibina 98,08 % 66.555.000

58

Bimbingan Teknis Pengembangan Tanaman Kakao Prosentase petani yang dibina 99,87 % 53.991.500

Penyusunan Renstra dan Renja SKPD

Terlaksananya penyusunan Renstra

99,77 % 22.109.000

Penyusunan Profil Dokumentasi Pembangunan Kehutanan Kabupaten Blitar Terwujudnya profil dokumen

96,63 % 96.434.055

Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik

Prosentase petani yang dibina

94,12 % 62.051.000

Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Penguatan Kelembagaan

Prosentase petani yang dibina

70,95 % 53.215.000

Pembinaan dan Fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan Budidaya Cengkeh

Prosentase petani yang dibina

95,74 % 97.650.000

BADAN PENYELENGGARA PENYULUH PERTANIAN, PERIKANAN,KEHUTANAN

Pelayanan Administrasi Perkantoran 439,867,143

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 22 paket 439,867,143

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 2,118,971,558

Pembangunan gedung kantor 1 unit 1,797,547,550

Pengadaan Tanah Untuk Bangunan Gedung 1 lokasi 1,050,500

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 18 paket 320,373,508

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 122,924,500

Character Building Karyawan Karyawati untuk Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

187 orang 118,132,500

Penilaian Angka Kredit dan Supervisi Kinerja bagi Penyuluh Pertanian Lapngan

97 orang 4,792,000

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

25,000,000

Peningkatan pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1 tahun 25,000,000

59

Peningkatan Kesejahteraan Petani 402,930,500

Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agribisnis Jumlah pendampingan petani

agribisnis 1 kali 97,607,000

Monitoring Evaluasi Penyusunan RDKK Kelompok tani yang dimonitoring

44 Kelompok tani

26,406,000

Pelatihan Manajemen Usaha Tani Terlaksananya pelatihan 2 hari 134,567,500

Pelatihan Pemberdayaan Wanita Tani Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,350,000

Peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian/perkebunan

340,605,000

Pelatihan Kewirausahaan Komoditas Unggulan Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,956,000

Pelatihan Pengolahan Hasil Produk Unggulan Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,949,000

Pelatihan Strategi Pemasaran Tanaman Cabai Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,700,000

Peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan

1,880,245,500

Penyebarluasan Informasi Teknologi melalui Media Cetak dan Elektronik Terlaksananya penyebaran

informasi

22, 8, 2 dan 2000

kali, kali, kali dan eks

360,184,000

Pelatihan Pembuatan Pupuk Bokhasi dan Pestisida Organik Terlaksananya pelatihan 2 hari 97,709,000

Pelatihan Pengelolaan Tanaman Jagung dan Kedelai Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,700,000

Pelatihan Budidaya Tanaman Belimbing Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,675,000

Pelatihan Budidaya Tanaman Hortikultura Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Pelatihan Pemanfaatan Lahan Pekarangan Bernilai Tambah Terlaksananya pelatihan 2 hari 126,207,500

Pelatihan Budidaya Tanaman Pisang Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Pelatihan Strategi Pengolahan Lahan Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Pelatihan Teknologi Budidaya padi sistem Jajar Legowo Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Pelatihan Pengolahan Produk Pertanian Terlaksananya pelatihan 2 hari 167,795,000

Peningkatan produksi pertanian/perkebunan 255,133,825

SLPTT menuju Organik Terlaksananya pelatihan 60 orang 222,341,825

60

Efisiensi Penggunaan Lahan melalui Mina Padi untuk Mendukung Program Minapolitan Lokasi Minapolitan

1 lokasi 32,792,000

Pemberdayaan penyuluh pertanian/perkebunan lapangan

318,847,108

Penyusunan Program dan Programa Penyuluhan Penyuluh dan masyarakat

penyusun programa 282 orang 93,889,850

Pemanfaatan Lahan BP3K sebagai BP3K Model Terlaksananya dem 1 Dem 79,968,508

Peningkatan Kapasitas Penyuluh Pertanian Swadaya Terlaksananya pelatihan 2 hari 144,988,750

Peningkatan pemasaran hasil produksi perikanan dan Peternakan

195,092,200

Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan bagi Keluarga Petani Terlaksananya pelatihan 2 hari 96,884,000

Pelatihan Pengolahan Produk Susu Sapi Terlaksananya pelatihan 2 hari 98,208,200

Peningkatan Kualitas Bahan Baku 2,404,256,477

Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau melalui Pelatihan-Pelatihan untuk Petani Tembakau (DBHCHT)

Terwujudnya pembinaan petani tembakau

425 per 15

orang, kel.

2,196,765,077

Mendorong Pembudidayaan Kualitas Bahan Baku Berkadar Nikotin Rendah melalui Eksplorasi Varietas Tembakau Lokal Rendah Nikotin

Terwujudnya pembinaan petani tembakau

30 orang 207,491,400

KETAHANAN PANGAN

1 Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran 96,57 % 194.464.439

2 Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 89,76 % 101.599.500

3 Pendidikan dan Pelatihan Formal 84,20 % 37.000.000

4 Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

71,27 % 4.811.000

5 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Prosentase monev yang dilaksanakan

84,31 %

55.685.000

6 Pengembangan Desa Mandiri Pangan Terwujudnya desa mandiri pangan

97,91 %

41.011.000

7 Analisis Pola Konsumsi Pangan Wilayah Adanya analisa pola konsumsi 99,34 % 38.266.000

61

pangan wilayah

8 Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten Terwujudnya kelembagaan pangan

80,33 %

25.551.000

9 Pengembangan Lumbung Pangan Masyarakat (DAK) Peningkatan lumbung pangan masyarakat

0%

0

10 Lomba Cipta Menu dan Pangan Olahan Lomba cipta menu olahan pangan yang diikuti

90,65 %

254.077.500

11 Penguatan Ekonomi Masyarakat di Lingkungan IHT melalui Bantuan Bibit buah dan Sayuran melalui Konsep KRPL

0%

0

12 Publikasi dan Sosialisasi Pembangunan Ketahanan Pangan Terlaksananya publikasi ketahanan pangan

98,33 %

589.955.000

13 Peningkatan Mutu dan Keamanan Pangan Meningkatnya mutu pangan 47,90 % 69.557.000

14 Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL) Terwujudnya KRPL

95,96 %

260.565.250

15 Pemanfaatan Pekarangan untuk Pengembangan Pangan Bertambahnya pekarangan untuk pengembangan pangan

97,96 %

197.195.000

16 Pengembangan Cadangan Pangan Daerah Tersedianya cadangan pangan 82,41 % 41.245.000

17 Pameran dan Promosi Ketahanan Pangan

Terselenggaranya promosi ketahanan pangan

75,96 %

193.690.000

18 Pengembangan Pangan non Beras Terciptanya pangan non beras 94,82 63.987.500

19 Peningkatan Produksi, Produktifitas Mutu Produk Perkebunan/pertanian

Meningkatnya produksi,produktivitas mutu produk pertanian dan perkebunan

97,93

146.887.500

62

Tabel 5.2. Program/Kegiatan Tahun 2017

No Program/ Kegiatan Indikator Kondisi Awal Tahun 2017

Target PAGU Target PAGU

1

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

Prosentase tercukupinya administrasi perkantoran

12 bulan 381,741,961 100% 912,314,000

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

2

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Rasio sarana dan prasarana aparatur layak fungsi

12 bulan 382,311,425 0,82 1,090,435,000

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat

2.00 Orang 13,600,000 13 orang 117,200,000

Pendidikan dan pelatihan formal

4

Program perencanaan, penganggaran, pengendalian, dan pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD

Jumlah dokumen 90.00 % 8,690,150 3 dokumen 8,600,000

Penyusunan perencanaan dan pelaporan kinerja dan keuangan

Jumlah dokumen NA NA 4 dokumen 13,300,000

Penyusunan Data Base Pertanian jumlah ubinan NA NA 220 ubinan 55,965,000

5 Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Kegiatan Peningkatan Ketersediaan Pangan Berbasis Umbi-umbian

Jumlah desa yang mengembangkan pangan lokal berbasis umbi umbian

NA NA 600 orang 150,000,000

Kegiaan Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan melalui konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

Jumlah kelompok yang mengoptimalkan pekarangan rumah untuk meningkatkan pangan dan

95,96

%

260.565.250

400 orang 253,455,000

63

gizi keluarga

Kegiatan Pemantapan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten

Jumlah rakor yang diselenggarakan

80,33 %

25.551.000 4 kali 184,647,600

Pengembangan Desa Mandiri Pangan Jumlah kelompok didesa

mandiri pangan 97,91

% 41.011.000

8 kelompok 153,000,000

Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering

Jumlah kelompok olahan pangan daerah lahan kering

NA NA 3 kelompok 100,000,000

Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Jumlah laporan hasil evaluasi

84,31 %

55.685.000 4 laporan 93,340,000

Kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat

Jumlah toko tani yang dikembangkan

NA NA 5 kelompok 200,000,000

Kegiatan Analisis Pola Konsumsi Pangan Wilayah

Skor pola pangan NA NA 86,10 69,000,000

Kegiatan Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA Jumlah peserta sosialisasi

99,34 %

38.266.000 100 org 217,400,000

Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Ketahanan Pangan

Jumlah software NA NA 1software 150,000,000

Kegiatan Peningkatan Pemantauan dan Pengawasan Mutu dan Keamanan Pangan

Jumlah murid sekolah/masyarakat yang disosialisasi

NA NA 100 org 302,885,000

6 Program Peningkatan Kualitas Bahan Baku

Pembinaan dan fasilitasi Pembentukan dan/atau Pengesahan Badan Hukum Kelompok Petani Tembakau Melalui pelatihan pelatihan untuk petani tembakau (DBHCHT)

Jumlah kelompok tani yang dibina

425 per 15

orang, kel.

2,196,765,077 4 kelompok 374,900,000

Pembudidayaan Bahan Baku Berkadar Nikotin Rendah melalui Eksplorasi Tembakau Lokal Rendah Nikotin

Jumlah kelompok tani yang dibina

30 orang 207,491,400

3 kelompok 125,100,000

7 Program Peningkatan Produksi Tanaman Pangan

Pengembangan budidaya padi hibrida Luas lahan yang ditanami

padi hibrida NA NA 60 ha 157,170,000

Pendampingan upaya khusus peningkatan produktivitas tanaman pangan

Jumlah komoditas upaya khusus peningkatan produksi yang ditangani

NA NA

3 komoditas 395,120,000

8 Program Peningkatan Produksi

64

Tanaman Hortikultura

Pengembangan budidaya tanaman buah-buahan

Luas kawasan tanaman buah buahan

NA NA 35 ha 303,855,000

Pemberdayaan penangkar benih tanaman hortikultura Jumlah penangkar benih

hortikultura yang dibina

0 kelompok

40,880,000 1 kelompok 87,700,000

9 Program Peningkatan Mutu Produksi Tanaman Hortikultura

Pengembangan kualitas tanaman sayuran melalui sistem GAP

Jumlah kelompok sayuran yang melaksanakan GAP

NA NA 8 klpk 310,143,000

Observasi tanaman hortikultura Jumlah komoditas hortikultura yang diobservasi

NA NA 1 jenis 43,000,000

10 Program Peningkatan Sarana dan

Prasarana Pertanian

Pengembangan sumber daya air pertanian

Jumlah sumur pantek yang dibangun

NA NA 7 unit 2,452,035,000

Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian

Jumlah dokumen monev 6.00 50,840,000 1 dokumen 75,407,500

Pengembangan Sistem Informasi Pasar Jumlah pasar sebagai

informasi harga pasar 6.00 Bulan 57,765,000 10 pasar 62,130,000

Monitoring Evaluasi Hama dan Penyakit Tanaman

Jumlah kecamatan yang dimonitoring

4.00 bulan 117,279,000 22 kec 66,825,000

Pendampingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendamping dana tugas pembantuan)

Jumlah paket pendampingan

1.00 pertemuan

225,155,000 1 paket 87,040,000

Pendampingan Kegiatan APP Jumlah kelompok tani

yang dibina kegiatanAPP NA NA 2 kelompok 53,565,000

Peningkatan Produksi Pertanian (DAK SILPA)

Jumlah pembangunan irigasi dan sumber daya air

NA NA 120 unit 13,000,000,000

11 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

Pengembangan alat dan mesin pertanian (Hasil Musrenbang)

Jumlah alat dan mesin pertanian

NA NA 6 unit 100,000,000

Pengelolaan Laboratorium Pertanian Jumlah laboratorium yang dikelola

1.00 paket kegiatan

154,902,000 1 unit 83,100,000

65

Sistem informasi teknologi pertanian Paket informasi yang disampaikan melalui media

3.00 kegiatan

174,450,000 1 paket 75,670,000

12 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian

Promosi atas hasil produksi pertanian Jumlah pameran yang diikuti

1.00 kegiatan

161,486,000 5 pameran 226,800,000

Blitar Agro Festival Jumlah kegiatan pameran

yang dilaksanakan NA NA 1 kegiatan 393,425,000

13 Program Peningkatan Mutu produk Pangan

97,93 146.887.500

Kegiatan Penanganan Pasca Panen dan Pengolahan Bahan Pangan Lokal non Beras

Jumlah orang yang menerapkan penanganan pasca panen dan pengolahan bahan pangan non beras

NA NA 100 org 70,000,000

Kegiatan Lomba Cipta Menu dan olahan pangan local

Jumlah penyelenggaraan dan keikutsertakan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan lokal

90,65

%

254.077.500

3 kegiatan 150,000,000

Kegiatan Penigkatan Mutu dan Keamanan Pangan

Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI

47,90 % 69.557.000

2 IKM/UKM 240,000,000

Kegiatan Publikasi dan Pameran Pembangunan Ketahanan Pangan

Jumlah pameran yang diikuti

75,96 % 193.690.000 5 kali 657,272,400

14 Program pengembangan SDM Penyuluh dan Petani

Penilaian Penyuluh dan Petani Teladan Tingkat Kabupaten

Jumlah Penyuluh,Kelompok tani yang dinilai

NA NA 95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan

82,604,000

Pelatihan pengolahan pasca panen komoditas unggulan Jumlah hari pelatihan

NA NA 2 hari 169,075,000

Pelatihan stategi pemasaran komoditas unggulan Jumlah hari pelatihan

NA NA 2 hari 114,895,000

66

Pelatihan Penguatan Kelembagaan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Jumlah hari pelatihan

NA NA 2 hari 108,217,000

Pelatihan Pengolahan Hasil Pemanfaatan Pekarangan bagi Kelompok Wanita Tani (KWT) Jumlah hari pelatihan

NA NA 6hari 108,217,000

Pelatihan Tenaga Tanam Padi dengan Sistem Jajar Legowo Super Jumlah hari pelatihan

2 hari 167,795,000

2 hari 113,617,000

Pelatihan Intensifikasi Lahan Dengan Tanaman Alpukat Jumlah hari pelatihan

NA NA 2 hari 148,533,000

Pelatihan Analisa Usaha Tani

NA NA

15 Program Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian

Penyusunan program dan programa penyuluhan

Jumlah masyarakat dan aparat yang menyusun program

282 orang 93,889,850

380 orang 115,110,000

SLPTT Komoditas Unggulan Jumlah pelatihan

NA NA 1 lokasi 9 kali 80,381,500

Temu Usaha Pertanian Lamanya pertemuan

NA NA 1 hari 82,561,600

Penas Tani Jumlah hari pelatihan

NA NA 5 hari 212,700,000

Dem Inovasi Padi Sistem Jajar Legowo Super dan Bawang Merah Jumlah lokasi

NA NA 10 dan 4 lokasi 247,872,900

NA NA

16 Program Pengembangan Informasi dan Teknologi Pertanian

Penyebaran informasi penyuluhan melalui media cetak dan elektronik

Jumlah informasi teknologi melalui media cetak dan elektronik

22, 8, 2 dan 2000

kali, kali, kali dan eks

360,184,000 3 kali 2000

ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual

213,601,000

17 Program peningkatan produksi perkebunan

Pengembangan Tanaman Kelapa Jumlah luas areal

penanaman kelapa NA NA 50 ha 116,467,500

Pengendalian Hama Tanaman Perkebunan

Jumlah luas areal NA NA 30 ha 58,760,000

Intensifikasi Tanaman Perkebunan Jumlah pengadaan pupuk

NPK NA NA 10000 kg 164,847,500

67

Operasional Pengelolaan Kebun Dinas Jumlah luas areal

perkebunan yang dibina 96,26 % 23.849.085

5 ha 38,000,000

18

Program peningkatan kapasitas SDM non aparatur kehutanan dan perkebunan

Pelatihan Petani Kehutanan dan Perkebunan (APP Kehutanan dan Perkebunan)

Jumlah petani kakao yang dilatih 99,12 % 40.411.000

2 kelompok 35,070,000

Pembinaan Petani Hutan, Kebun Rakyat, dan Perkebunan Besar Swasta

Jumlah kelompok tani yang dibina

NA NA 3 kelompok 83,450,000

Bimbingan teknis pengendalian OPT Perkebunan

Jumlah kelompok tani yang dibina

88,68 % 35.162.000 4 kelompok 71,508,000

Bimbingan teknis pengembangan tanaman perkebunan

Jumlah petani yang mengikuti bimteknis

NA NA 4 kelompok 68,797,000

68

Tabel 5.3

No. Program/Kegiatan Indikator Kondisi Awal (2016) Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021 Kondisi Akhir

Target Pagu Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target PAGU Target Pagu

1 Program Pelayanan

Administrasi

Perkantoran

Prosentase

kepuasan

aparatur

12 bula

n

381,741,961 100.00 900,000,000 100.0

0

950,000,000

100.0

0

1,060,720,000

100.0

0

1,198,541,600

100.0

0

4,477,544,420

Penyediaan dan

Peningkatan

Administrasi

Perkantoran

Jumlah jenis

layanan

administrasi

perkantoran

12 bula

n

381,741,961

5.00

900,000,000

5.00

950,000,000

5.00

1,060,720,000

5.00

1,198,541,600

5.00

4,477,544,420

2 Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Prosentase

sarana prasarana

aparatur dengan

kondisi layak

fungsi

12.

00

bula

n

382,311,425 92.74 1,800,000,000

90

1,950,000,000

95

2.086.000.000

95

2.173.080.000

95

8,009,080,000

Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah Sarpras

yang berfungsi

baik

12.

00

bula

n

382,311,425

85.00

1,000,000,000

90.00

1,050,000,000

95.00

1,086,000,000

95.00

1,173,080,000

95.00

4,409,800,000

Pembangunan

gedung kantor

jumlah gedung

yang dibangun NA NA

2 unit

400,000,000

2 unit

500,000,000

2 unit

500,000,000

2 unit

500,000,000

2 unit

1,870,000,000

Pengadaan tanah

untuk bangunan

gedung

jumlah tanah yg

dibeli

NA NA

2 lokasi

400,000,000

2

lokasi

400,000,000

2

lokasi

500,000,000

2

lokasi

500,000,000

2

lokasi

1,729,280,000

3 Program

Peningkatan

Kapasitas Sumber

Daya Aparatur

Prosentase

aparatur yang

mengikuti

peningkatan

kapasitas SDM

82 Ora

ng

13,600,000 84% 128,920,000 84.5

131,498,400

85

135,443,352

85.5

139,506,653

85.5

535,368,405

Pendidikan dan

pelatihan formal

Jumlah aparatur

yang mengikuti

diklat NA NA

4.00

128,920,000

4.00

131,498,400

4.00

135,443,352

4.00

139,506,653

4.00

535,368,405

4 Program

Perencanaan,

Pengangggaran dan

Pengendalian

Kinerja dan

Keuangan

Prosentase

penyelesaian

dokumen

perencanaan,

laporan kinerja

dan keuangan

tepat waktu

80 %

8,690,150 88 128,000,000 90

139,040,000

92

151,373,200

94

164,892,596

94

583,305,796

Penyusunan

Dokumen Anggaran

dan laporan

Keuangan

Jumlah dokumen

NA NA

4.00

22,000,000

4.00

22,440,000

4.00

23,113,200

4.00

23,806,596

4.00

124,500,000

Penyusunan

Dokumen

Perencanaan dan

Pelaporan Kinerja

Jumlah dokumen

NA NA

10.00

40,000,000

10.00

44,000,000

10.00

48,400,000

10.00

53,240,000

10.00

258,750,000

Penyusunan Data

Base Pertanian

Jumlah ubinan

produktivitas

pertanian NA NA

220.00

66,000,000

220.0

0

72,600,000

220.0

0

79,860,000

220.0

0

87,846,000

220.0

0

200,055,796

5 Program

Peningkatan

Produksi dan Mutu

Tanaman Pangan

Jumlah produksi

tanaman pangan

utama

NA NA

650000 1,462,200,000

655,0

00

1,571,188,000

660,0

00

1.716.976.490

665,0

00

1.876.969.930

665,0

00

6,627,334,420

69

Prosentase

budidaya

tanaman pangan

ramah

lingkungan

1,2% 1,4% 1,5% 1,6% 1,6%

Pengembangan dan

peningkatan produksi

Tanaman Serealia

NA NA

873,200,000

920,188,000

971,876,490

1,016,359,930

3,176,000,000

Luas lahan yang

ditanami serealia

jenis unggul NA NA

20.00 20.00 1.00 1.00 1.00

Jumlah penangkar

benih tanaman

serealia yang

dibina NA NA

1.00 1.00 12.00 12.00 12.00

Luas lahan yang

ditanami padi

organik NA NA

15.00 17.00 1.00 1.00 1.00

Luas lahan

intensifikasi

jagung hibrida NA NA

10.00 10.00 1.00 1.00 1.00

Pendampingan upaya

khusus peningkatan

produktivitas tanaman

pangan

Jumlah komoditas

upaya khusus

peningkatan

produksi tanaman

pangan yang

didampingi NA NA

3.00 75,000,000 3.00

110,000,000

3.00

150,000,000

3.00

206,000,000

3.00

1,200,000,000

Sertivikasi Mutu

produksi tanaman

pangan

Jumlah komoditas

tanaman pangan

yang bersertivikat

mutu NA NA

1.00

39,000,000

1.00

43,000,000

3.00

47,300,000

3.00

52,030,000

3.00

706,534,420

Pengembangan

budidaya kacang-

kacangan dan ubi

ubian

NA NA

475,000,000

498,000,000

547,800,000

602,580,000

1,544,800,000

Luas lahan yang

ditanami kacang-

kacangan jenis

unggul NA NA

12.00 12.00 10.00

-

10.00

-

10.00

-

Jumlah penangkar

benih tanaman

kacang kacangan

yang dibina

1.00 1.00 1.00

-

1.00

-

1.00

-

Jumlah varietas

tanaman kacang

kacangan yang

dijadikan

percontohan NA NA

5.00 5.00

5.00

5.00

5.00

Luas lahan yang

ditanami ubi-ubian

jenis unggul NA NA

5.00 5.00

5

5

5

Jumlah penangkar

benih tanaman ubi

ubian yang dibina NA NA

1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

Jumlah varietas

tanaman kacang

kacangan yang NA NA

5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

70

dijadikan

percontohan

6 Program

Peningkatan

Produksi dan Mutu

Tanaman

Hortikultura

Prosentase

peningkatan

produksi

tanaman

hortikultura

utama

2.00 901,000,000 2,1 937,220,000 2,2 963,219,100 2,3 990,253,423 2,3 3,791,692,523

Pengembangan

budidaya tanaman

hortikultura

NA NA

540,000,000

515,120,000

3.00

517,219,100

3.00

522,000,000

3.00

1,760,000,000

Luas kawasan

tanaman sayuran NA NA

5.00

5

5.00 5.00 5.00

Luas kawasan

tanaman hias NA NA

2.00 2.00 2.00 2.00 2.00

Luas kawasan

tanaman buah-

buahan NA NA

7.00 8.00 8.00 9.00 9.00

Jumlah penangkar

benih tanaman

hortikultura yang

dibina NA NA

2.00 3.00 3.00 3.00 3.00

Jumlah

kelompokhortikult

ura yang

melaksanakan

GAP

4.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Pendampingan upaya

khusus peningkatan

produktivitas tanaman

hortikultura

Jumlah komoditas

upaya khusus

peningkatan

produksi tanaman

hortikultura yang

didampingi NA NA

3.00

200,000,000

3.00

242,000,000

3.00

255,000,000

3.00

267,253,423

3.00

1,513,000,000

Sertifikasi tanaman

hortikultura

Jumlah komoditas

hortikultura yang

di observasi NA NA

1.00

161,000,000

1

180,100,000

191,000,000

201,000,000

518,692,523

Jumlah komoditas

hortikultura yang

didaftarkan di

pusat varietas

tanaman NA NA

1.00

1

Jumlah komoditas

tanaman

hortikultura yang

bersertivikat mutu NA NA

1.00 1.00

7 Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Pertanian

Angka indeks

pertanaman

NA NA

2.00 8,332,860,000

2

8,777,850,000 2,5 9.011.960.000 2,7 9.909.506.000 2,7 36.032.176.000

Pengembangan

sarana prasarana

pertanian

NA NA

5,846,860,000

5,931,250,000

6,180,960,000

7,038,506,000

13,814,305,998

Panjang irigasi

tersier yang di

bangun NA NA

2.00 3.00 3.00 3.00 3.00

71

Jumlah sumur dan

embung yang

dibangun NA NA

3.00 4.00 4.00 4.00 4.00

Panjang jalan

usaha tani yang di

bangun

6.

50,840,000

5.00 5.00 5.00 5.00 5.00

Monitoring Evaluasi

Kebijakan Subsidi

Pertanian

Jumlah dokumen

monev kebijakan

subsidi pertanian

4. bula

n

117,279,000

1.00

101,000,000

1.00 91,000,000 1 66,000,000 1 71,000,000 1 5,417,870,000

Pengendalian dan

monitoring OPT

NA NA

475,000,000

450,000,000 475,000,000 480,000,000 4,480,000,000

Jumlah

Kecamatan yang

dimonitoring dan

evaluasi hama

penyakit

tanamannya NA NA

22.00 22.00

Luas lahan yang

dikendalikan dari

hama kwangwung

pada tanaman

kelapa

1.0

0

pert

emu

an

225,155,000

30 Ha 30

Ha

Jumlah kelompok

tani yang

mengikuti Bimtek

pengendalian

OPT

1.0

0

kegi

atan

161,486,000

4 klpk 4 klpk

Pendampingan

pembangunan sarana

prasarana pertanian

(Pendamping dana

tugas pembantuan)

Jumlah paket

pendampingan

dana tugas

pembantuan

Prasana Sarana

Pertanian

1.00

155,000,000

1.00 264,000,000 270,000,000 276,000,000 4,276,000,000

Promosi atas hasil

produksi pertanian

dan perkebunan dan

ketahanan pangan

NA NA

1,595,000,000

1,871,600,000 1,890,000,000 1,906,000,000 6,906,000,000

Jumlah pameran

yang diikuti

NA NA

7.00 7.00 7 8 8

Jumlah gelar

produk unggulan

yang

dilaksanakan NA NA

1.00 1.00 1 1 1

Jumlah komoditas

yang dipamerkan

di event Blitar

Agro Festival NA NA

30

31

34 35 35

Pendampingan

Kegiatan APP

Jumlah kelompok

petani kecil yang

dibina kegiatan

APP NA NA

3.00

160,000,000

3.00 170,000,000 130,000,000 138,000,000 1,138,000,002

8 Program

Peningkatan

Penerapan

Teknologi Pertanian

Prosentase

pemenuhan

teknologi

pertanian

46.31 2,570,000,000 46.31 2,089,000,000 47 2,113,660,000 49 2,450,526,000 51 9,223,188,000

72

Pengembangan alat

dan mesin pertanian

Jumlah alat dan

mesin pertanian NA NA

15.00

2,501,000,000

15.00 2,014,000,000 16 2,023,660,000 17 2,350,526,000 17 5,988,188,000

Pengelolaan

Laboratorium

Pertanian

Jumlah

laboratorium

pertanian yang

dikelola

NA NA 1.00

69,000,000

1.00 75,000,000 1 90,000,000 1 100,000,000 1 3,235,000,000

9 Program

Pengembangan SDM

Pertanian

Prosentase

kelompok tani

yang telah

mengikuti

pelatihan

NA NA 50 2,944,775,000 50 3,296,500,000 60 3,497,073,401 65 3,703,509,392 65 13,441,857,793

Prosentase

penyuluh yang

telah mengikuti

pelatihan

NA NA 50 55 60 65 65

Peningkatan

Kapasitas Penyuluh

Pertanian

NA NA

1,298,750,000 1,095,000,000 1,097,000,000 1,098,000,000 5,098,000,000

Jumlah penyuluh

dan petani yang

dinilai menjadi

penyuluh dan

petani teladan

tingkat kabupaten

NA NA

95

penyulu

h

PNS,65

THL

TBPP,2

34

Penyul

uh

swaday

a, 1878

petani,

1878

gapokt

an

95

penyu

luh

PNS,6

5THL

TBPP,

234

Penyu

luh

swada

ya,

1878

petani

,1878

gapok

tan

95

penyu

luh

PNS,6

5THL

TBPP,

234

Penyu

luh

swada

ya,

1878

petani

,1878

gapok

tan

95

penyu

luh

PNS,6

5THL

TBPP,

234

Penyu

luh

swada

ya,

1878

petani

,1878

gapok

tan

95

penyu

luh

PNS,6

5THL

TBPP,

234

Penyu

luh

swada

ya,

1878

petani

,1878

gapok

tan

Jumlah Penyuluh

yang menyusun

program dan

kegiatan

penyuluhan yang

sesuai dengan

potensi

wilayahnya NA NA

100

org

100

org

100

org

100

org

100

org

Jumlah Penyuluh

yang dimonitoring

dan dievaluasi

kinerjanya

NA NA 95 org 95 org 95 org 95 org 95 org

Jumlah Penyuluh

Pertanian yang

mengikuti

peningkatan

NA NA 65

orang

70

orang

75

orang

75

orang

75

orang

73

kapasitas

Peningkatan

kapasitas Petani

NA NA

1,553,550,000 2,101,500,000 2,250,072,425 2,430,509,392 5,665,000,000

Jumlah petani

yang mengikuti

pelatihan

NA NA

3 klpk 3 klpk 3 klpk 3 klpk 3 klpk

Jumlah orang

yang mengikuti

SLPTT NA NA

4 klpk 4 klpk 4 klpk 4 klpk 4 klpk

Jumlah KWT yang

mengikuti

pelatihan

5 kst 5 kwt 5 kwt 5 kwt 5 kwt

Jumlahpeserta

yang mengikuti

temu usaha

pertanian

50

petani

10

petani

10

petani

10

petani

10

petani

Jumlah peserta

yang dikirim

Munas

KTNA,Forum

P4S,Sarasehan

dan Penas Tani NA NA

Pengembangan dan

Penyebaran Informasi

Teknologi Pertanian

NA NA

92,475,000 0 100,000,000 0 150,000,976 0 175,000,000 0 2,678,857,793

Jumlah Lahan

BP3K yang

termanfaatkan

untuk model

percontohan

budidaya tanaman

NA Hari NA 2 ha 2 ha 1,5 ha 1,5 ha 1,5 ha

Jumlah informasi

yang diterima

Masyarakat tani

mengenai

informasi

teknologi

pertanian melalui

media radio,

televisi, surat

kabar dan tabloid

NA NA 10 kali

2000

ekspl,1

5 jam

audio 8

jam

audio

visual

10

kali

2000

ekspl,

15

jam

audio

8 jam

audio

visual

10

kali

2000

ekspl,

15

jam

audio

8 jam

audio

visual

10

kali

2000

ekspl,

15

jam

audio

8 jam

audio

visual

10

kali

2000

ekspl,

15

jam

audio

8 jam

audio

visual

10 Program

Peningkatan

Kualitas Bahan Baku

Pertanian

Prosentase

peningkatan

pengetahuan

petani untuk

peningkatan

kualitas bahan

baku pertanian NA NA

80 3,185,000,000 80 3,920,026,599 80 3,920,026,599 80 3,865,000,000 80 14,890,053,198

Penumbuhan dan

Penguatan

Jumlah peserta

yang mengikuti NA NA

100 org 2.601.000.000 100

org

3.319.526.599 100

org

3.310.026,599 100

org

3.265,000,000 100

org

11.995.053,198

74

Kelembagaan pelatihan

managemen

penguatan

kelembagaan

kelompok petani

tembakau

Jumlah peserta

pelatihan

pengolahan

pascapanen

tembakau NA NA

100

org

100

org

100

org

100

org

100

org

jumlah peserta

yang mengikuti

pelatihan

pembuatan pupuk

organik dan

pestisida nabati

bagi tembakau NA NA

100 org 100

org

100

org

100

org

100

org

Jumlah orang

yang mengikuti

SLPTT tembakau

NA NA

50 org 50 org 50 org 50 org 50 org

jumlah peserta

mengikuti denfarm

tembakau NA NA

100 org 100

org

100

org

100

org

100

org

Pengembangan

Bahan Baku

Tembakau untuk

Substitusi Impor dan

Promosi

Jumlah petani

yang mengikuti

pelatihan

pengembangan

bahan baku

tembakau melalui

eksplorasi sumber

genetic tembakau

lokal NA NA

30 org 584,000,000 30 org 600,500,000 30 org 610,000,000 30 org 600,000,000 30 org 2,895,000,000

11 Program Pembinaan

Lingkungan Sosial

Pertanian

Prosentase

Peningkatan

pengetahuan

petani

80% 150,000,000

80

150,000,000

80

175,000,000

80

200,000,000

80

675,000,000

Pembinaan dan

pelatihan ketrampilan

kerja bagi tenaga

kerja dan masyarakat

melalui pelatihan

budidaya tanaman

perkebunan tahunan

Jumlah

masyarakat yang

mengikuti

pembinaan dan

pelatihan

ketrampilan kerja

10 klpk

150,000,000

10

klpk

150,000,000 10

klpk

175,000,000 10

klpk

200,000,000 10

klpk

675,000,000

12 Program

peningkatan

produksi dan mutu

tanaman

perkebunan

Prosentase

peningkatan

produktivitas

tanaman

perkebunan NA NA

0,5 2,739,000,000 0,5 2,862,250,000 0,5 2,573,482,001 0,5 2,646,399,499 0,5 10,821,131,500

Prosentase

peningkatan luas

areal tanaman

perkebunan

0.5 0.5 0.5 0.5 0.5

Penyediaan teknologi 510,000,000 3 unit 534,250,000 3 unit 520,000,000 3 unit 530,000,000 3 unit 2,557,000,000

75

dan mutu tanaman

perkebunan

Jumlah sarana

dan prasarana

perkebunan NA NA

2 unit

2

2

2

2

Jumlah petani

yang mengikuti

bimbingan teknis

tanaman

perkebunan dan

kemitraan

perkebunan besar NA NA

4 klpk 4 klpk 4 klpk 4klpk 4klpk

Pengembangan dan

peningkatan produksi

Tanaman Perkebunan

tahunan

NA NA

990,000,000

1,020,000,000 1,027,000,000 1,041,399,499 2,670,031,500

Jumlah luas areal

pengembangan,

diversifikasi,

rehabilitasi,

intensifikasin

tanaman

perkebunan

tahunan NA NA

50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha

APP Perkebunan Jumlah kelompok

tani yang

mengikuti

pembinaan NA NA

3 179,000,000 3 188,000,000 3 190,000,000 3 200,000,000 3 800,000,000

Pengembangan dan

peningkatan produksi

Tanaman Perkebunan

Semusim

NA NA

465,000,000

470,000,000 380,000,000 380,000,000 2,525,000,000

Jumlah luas areal

pengembangan

dan intensifikasi

tanaman

perkebunan

semusim NA NA

50 ha 50 ha 50 ha 50 ha 50 ha

Pengembangan

Budidaya tanaman

penyegar dan

biofarmaka

Luas kawasan

tanaman

bofarmaka

NA NA

1 ha

376,000,000

1 ha 400,000,000 1 ha 310,000,000 1 ha 315,000,000 1 ha 1,169,100,000

Pengelolaan Kebun

Dinas

Jumlah pupuk

untuk tanaman di

Kebun Dinas NA

NA

ZA

30000k

gv,orga

nik

18750

kg

219,000,000

ZA

30000

kgv,or

ganik

18750

kg

250,000,000 ZA

30000

kgv,or

ganik

18750

kg

146,482,001 ZA

30000

kgv,or

ganik

18750

kg

180,000,000 ZA

30000

kgv,or

ganik

18750

kg

1,100,000,000

13 Program

Peningkatan

Ketahanan Pangan

Rasio

ketersediaan

pangan NA NA

1.50 2,274,000,000 1.50 2,511,673,562 1.50 2,472,941,277 1.50 2,771,188,570 1.50 9,761,519,219

Peningkatan

Ketersediaan Pangan

Berbasis Umbi-

umbian dan

Optimalisasi

Pekarangan melalui

Konsep Kawasan

NA NA

649,000,000 659,000,000 660,000,000 800,000,000 1,421,940,774

76

Rumah Pangan

Lestari (KRPL)

Jumlah desa yang

mengembangkan

pangan lokal

berbasis umbi-

umbian NA NA

4 4 4 4 4

Jumlah desa yang

memanfaatkan

pekarangan untuk

pengembangan

pangan

2desa 2desa 2desa 2desa 2desa

jumlah kelompok

yang

mengoptimalkan

pekarangan

rumah untuk

meningkatkan

ketersediaan

pangan dan gizi

keluarga melalui

konsep Kawasan

Rumah Pangan

Lestari (KRPL)

100 100 100 100 100

Pemantapan

Kelembagaan Pangan

Tingkat Kabupaten

Jumlah laporan

tentang situasi

pangan dan gizi

daerah NA NA

1 275,000,000 1 280,000,000 1 286,151,277 1 290,000,000 1 1,175,000,000

Pengembangan Desa

Mandiri Pangan dan

Pengembangan

olahan pangan di

Lahan Kering

300,000,000 374,547,124 370,000,000 345,420,200 1,524,578,445

jumlah kelompok

di desa mandiri

pangan NA NA

2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk

jumlah kelompok

olahan pangan di

daerah lahan

kering dengan

memberdayaan

kelompok usaha

olahan pangan di

daerah lahan

kering serta

mengembangkan

pangan alternatif

berbasis sumber

daya local NA NA

2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk 2 klpk

Pengembangan

Usaha Pangan

Masyarakat

Jumlah peserta

sosialisasi

pengembangan

toko tani

NA NA 5 klpk 300,000,000 5 210,000,000 5 374,790,000 5 435,768,370 5 1,720,000,000

77

Peningkatan Pola

Konsumsi Pangan

B2SA

Jumlah peserta

sosialisasi

NA NA

100 302,000,000 100 476,900,000 100 270,000,000 100 280,000,000 100 1,925,000,000

peningkatan scor

pola pangan

harapan

NA NA 88,5 88,5 88,5 88,5 88,5

Pemantauan distribusi

pangan

peningkatan

informasi

ketahanan pangan NA NA

1

Softwar

e

448,000,000 1

Softw

are

511,226,438 1

Softw

are

512,000,000 1

Softw

are

620,000,000 1

Softw

are

1,995,000,000

Jumlah pasar

sebagai informasi

harga NA

%

NA

6 6 6 6 6

jumlah laporan

hasil monev

NA NA 4 4 4 4 4

14 Program

Peningkatan Mutu

produk Pangan

Prosentase

Peningkatan IKM

yang telah

memperoleh

sertifikat BPOM

dan MUI

NA

NA

0.91% 730,000,000 0.91% 859,046,435 0.91% 950,441,108 0.91% 913,400,928 0.91% 3,352,887,841

Optimalisasi

penganekaragaman

konsumsi pangan

410,000,000 500,000,000 500,441,108 500,000,000 2,352,887,841

Jumlah orang

yang menerapkan

penanganan

pasca panen dan

pengolahan

bahan pangan

non beras NA NA

100

orang

100

orang

100

orang

100

orang

100

orang

jumlah

penyelenggaraan

dan keikutsertaan

dalam lomba cipta

menu dan festival

olahan pangan

lokal NA NA

3 kali 3 kali 3 kali 3 kali 3 kali

Fasilitasi peningkatan

mutu dan keamanan

produk pangan

Jumlah IKM/UKM

yang telah diaudit

BPOM dan MUI NA NA

2 IKM/

UKM

320,000,000 2 IKM/

UKM

359,046,435 2 IKM/

UKM

450,000,000 2 IKM/

UKM

413,400,928 2 IKM/

UKM

1,000,000,000

jumlah petabi

yang

mendapatkan

sosialisasi mutu

dan keamanan

pangan segar NA NA

100 org 100

org

100

org

100

org

100

org

JUMLAH

28,245,755,000

30,145,292,996

30,828,316,52

8

33,002,774,59

1

122,222,139,115

78

KERTAS KERJA RENSTRA DINAS PERTANIAN DAN PANGAN 2018 – 2021

Sasaran RPJMD

Tujuan OPD

Indikator

Tujuan

Formulasi

Target Indikator Tujuan

Sasaran OPD

Indikator Sasaran (impact)

Formulasi Perhitungan Indikator

Target Tahunan Sasaran SKPD Program/

Kegia

Indikator

Program

(Outcome

For

mula

si

79

Perhitungan

Indikato

r Tujuan

Tahun

Awal

Tahun

Akhir

Sasaran

2018

2019

2020

2021

tan )/

Kegiatan

(output)

Perh

itung

an

Indik

ator

Prog

ram

(Out

com

e)

2018 2019 2020 2021

2 5 6 7 8 9 10 11 12 16

17

18

19 22 23 24 27 27 28 28 29 29 30 19

Meningkatnya

kualitas pelayanan

publik

100% 100%

Meningkatnya

pelayanan kesekretari

atan

Indeks kepuasan aparatur

Baik

Baik

Baik

Baik Prog

ram

Pelay

anan

Admi

nistr

asi

Perk

anto

ran

Prosen

tase

kepuas

an

aparat

ur

jumlah aparatur

puas

dibagi total

aparatur dikali

100

100.

00

900,000,000 100.00

950,000,000

100.00

1,060,720,000

100.00

1,198,541,600

Penyediaan dan Peningka tan Administra si Perkantor an

Jumlah jenis layanan administra si perkantoran

5.00 900,000,000

5.00 950,000,000

5.00 1,060,720,000

5.00 1,198,541,600

Prog

ram

Peni

ngka

t an

Sara

na

dan

Pras

aran

a

Prosen

tase

sarana

prasar

ana

aparat

ur

denga

n

kondis

i layak

fungsi

84,87

1.800.000.000

87,42

1.950.000.000

90,04

2.086.000.000

92,74

2.173.080.000

Penyediaan,Pemeliharaan dan Peningkat an Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah Sarpras yang berfungsi baik

85.00

1,000,000,000

90.00

1,050,000,000

95.00

1,086,000,000

95.00

1,173,080,000

80

Pembangunan gedung kantor

jumlah gedung yang dibangun

2 unit

400,000,000

2 unit

500,000,000

2 unit

500,000,000

2 unit

500,000,000

Pengadaan tanah untuk bangunan gedung

jumlah tanah yg dibeli

2 lokas

i

400,000,000

2 lokas

i

400,000,000

2 lokas

i

500,000,000

2 lokas

i

500,000,000

Program

Peningka tan

Kapasitas

Sumber Daya

Aparatur

Prosentas

e

sumberda

ya

aparatur

yang

mengikuti

peningka

tan

kapasitas

SDM

jumlah orang yang

mengikuti Bimtek dibagi jumlah total

aparatur kali 100

82 128.920.000

82 131.498.400

83 135.443.352

84 139.506.653

Pendidikan dan pelatihan formal

Jumlah aparatur yang mengikuti diklat

4.00 128,920,000

4.00 131,498,400

4.00 135,443,352

4.00 139,506,653

Mewujudkan

perencanaan

penganggaran yang berkualitas

Score SAKIP SKPD

Baik

B BB

A Program

Perencanaan,

Pengangggara

n dan

Pengendalian

Kinerja dan

Keuangan

Prosentas

e

penyelesa

ian

dokumen

perencana

an,

laporan

kinerja

dan

keuangan

tepat

waktu

Jumlah

dokumen

yang

diselesai

kan

dibagi

jumlah

semua

dokumen

kali 100%

90 128.000.000

92 139.040.000

94 151.373.200

94 164.892.596

Penyusunan Dokumen Anggaran dan laporan Keuangan

Jumlah dokumen

4.00 22,000,000

4.00 22,440,000

4.00 23,113,200

4.00 23,806,596

81

Penyusunan Dokumen Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja

Jumlah dokumen

10.00

40,000,000

10.00

44,000,000

10.00

48,400,000

10.00

53,240,000

Penyusunan Data Base Pertanian

Jumlah ubinan produktivitas pertanian

220.00

66,000,000

220.00

72,600,000

220.00

79,860,000

220.00

87,846,000

Meningkatnya

produktivi tas usaha masyara

kat,koperasi, dan UMKM

berbasis pertanian

dan pariwisata

Meningkatkan pertumbuhan produksi pertanian dan memantapkan ketersediaan pangan

Prosen tase sum

bangan sektor pertani

an terha dap

PDRB

BPS 15% 16%

Meningkatnya

produksi tanaman pertanian

Prosenta se

peningka tan luas tanam

tanaman pertanian

luas tanam tahun n - luas tanam tahun n-1 dibagi luas tanam tahun n-1 kali 100%

2%

2%

2%

2%

Program

Peningka tan

Produksi dan

Mutu Tanaman

Pangan

Jumlah

produksi

tanaman

pangan

utama

angka produksi tanaman pangan utama (TON)

6500

00

1,462,200,000

655,

000

1,571,188,000

660,

000

1.716.976.490

665,

000

1.876.989.830

Prosenta se

Peningka tan

Produksi Tanaman

jumlah

produksi tahun ini diku rang

i jumlah

produksi tahu

n lalu dibagi

jumlah

produksi tahu

n lalu kali 100%

2%

2%

2%

2%

Prosentas

e

budidaya

tanaman

pangan

ramah

lingkunga

n

luas areal ditanami secara organik

dibagi luas areal

tanam kali 100%

1,2% 1,4% 1,5% 1,6%

Pengem bangan dan peningka tan produksi Tanaman Serealia

873,200,000 920,188,000

971,876,490

1,016,359,930

Luas lahan yang ditanami serealia jenis unggul

20 ha

20.ha

20 ha

20 ha

82

Jumlah penangkar benih tanaman serealia yang dibina

1 1 1 1

Luas lahan yang ditanami padi organik

17 ha

170 ha

17 ha

17 ha

Luas lahan intensifikasi jagung hibrida

10 ha

10.ha

10 ha

10 ha

Pendam pingan upaya khusus peningka tan produktivitas tanaman pangan

Jumlah komoditas upaya khusus peningka tan produksi tanaman pangan yang didampingi

3 75,000,000 3 110,000,000

3 150,000,000

3 206,000,000

Sertivikasi Mutu produksi tanaman pangan

Jumlah komoditas tanaman pangan yang bersertivikat mutu

1. 39,000,000

1. 43,000,000

1 47,300,000

1 52,030,000

Pengem bangan budidaya kacang-kacangan dan ubi ubian

475,000,000 498,000,000

547,800,000

602,580,000

Luas lahan yang ditanami kacang-kacangan jenis unggul

12 ha

12.ha

10 ha

-

10 ha

-

Jumlah penangkar benih tanaman kacang kacangan yang dibina

1 org 1 org 1 org -

1.org -

Jumlah varietas tanaman kacang kacangan yang dijadikan percontoh an

5. 5 5.

5.

Luas lahan yang ditanami ubi-ubian jenis unggul

5.ha 5 ha 5 ha

5 ha

83

Jumlah penangkar benih tanaman ubi ubian yang dibina

1 1. 1. 1.

Jumlah varietas tanaman ubi ubian yang dijadikan percontoh an

5. 5 5. 5

Program

Peningkatan

Produksi dan

Mutu Tanaman

Hortikul tura

Prosentas

e

peningkat

an

produksi

tanaman

hortikul

tura

utama

jumlah produksi tahun ini dikurangi jumlah

produksi tahun lalu

dibagi jumlah

produksi tahun lalu kali 100%

2,0 901.000.000

2,1 937.220.000

2,2 963.219.100

2,3 990.253.423

Pengembangan budidaya tanaman hortikultura

540,000,000

515,120,000

3.00 517,219,100

3.00 522,000,000

Luas kawasan tanaman sayuran

5.ha 5 ha

5 ha 5 ha

Luas kawasan tanaman hias

2.ha 2.ha 2.ha 2.ha

Luas kawasan tanaman buah-buahan

7.ha 8.ha 8. ha 9. ha

Jumlah penangkar benih tanaman hortikultura yang dibina

2 2 2 2

Jumlah kelompok hortikultura yang melaksanakan GAP

4.klpk

5 klpk

5.klpk

5.klpk

84

Pendampingan upaya khusus peningka tan produktivi tas tanaman hortikultura

Jumlah komoditas upaya khusus peningka tan produksi tanaman hortikultura yang didampingi

3. 200,000,000

3. 242,000,000

3 255,000,000

3. 267,253,423

Sertifikasi tanaman hortikultura

Jumlah komoditas hortikultura yang di observasi

1. 161,000,000

1

180,100,000

1 191,000,000

1 201,000,000

Jumlah komoditas hortikultura yang didaftarkan di pusat varietas tanaman

1. 1

1 1

Jumlah komoditas tanaman hortikultura yang bersertivikat mutu

1. 1. 1 1

Program

Peningka tan

Sarana dan

Prasarana

Pertanian

Angka

indeks

pertanam

an

2.00 8,332,860,000

2.2

8,777,850,000 2,6 9.011.960.000 2,7 9.909.506.000

Pengembangan sarana prasarana pertanian

5,846,860,000

5,931,250,000

6,180,960,000

7,038,506,000

Panjang irigasi tersier yang di bangun

2.km 3.km 3.km 3.km

Jumlah sumur dan embung yang dibangun

3. 4 4 4

Panjang jalan usaha tani yang di bangun

3 km 3 mn 3 km 3 km

Monitoring Evaluasi Kebijakan Subsidi Pertanian

Jumlah dokumen monev kebijakan subsidi pertanian

1. 101,000,000

1 91,000,000 1 66,000,000 1 71,000,000

85

Pengendalian dan monitoring OPT

475,000,000

450,000,000 475,000,000 480,000,000

Jumlah Kecamatan yang dimonito ring dan evaluasi hama penyakit tanaman nya

22. 22 22 22

Luas lahan yang dikendalikan dari hama kwangwung pada tanaman kelapa

30 Ha

30 Ha

30 ha

30 ha

Jumlah kelompok tani yang mengikuti Bimtek pengenda lian OPT

4 klpk

4 klpk

4 klpk

4 klpk

Pendam pingan pembangunan sarana prasarana pertanian (Pendam ping dana tugas pembantu an)

Jumlah paket pendam pingan dana tugas pembantu an Prasana Sarana Pertanian

1. 155,000,000

1 264,000,000 1 270,000,000 1 276,000,000

Promosi atas hasil produksi pertanian dan perkebunan dan ketahanan pangan

1,595,000,000

1,871,600,000 1,890,000,000 1,906,000,000

Jumlah pameran yang diikuti

7. 7 7 8

Jumlah gelar produk unggulan yang dilaksana kan

1. 1 1 1

Jumlah komoditas yang dipamerkan di event Blitar Agro Festival

30

31

34 35

Pendampi ngan Kegiatan APP

Jumlah kelompok petani kecil yang dibina kegiatan APP

3

160.000.000 3

170.000.000

3 130.000.000 3 138.000.000

86

Program

Peningka tan

Penerapan

Teknologi

Pertanian

Prosentas

e pemenu

han

teknologi

pertanian

Jumlah alsintan

yang disalurkan

dibagi jumlah

permintaan alsintan kali 100%

46,3

1

2,570,000,000 46,3

1

2,089,000,000 47 2,113,660,000 47 2,450,526,000

Pengem bangan alat dan mesin pertanian

Jumlah alat dan mesin pertanian

15. 2,501,000,000

15. 2,014,000,000 16 2,023,660,000 17 2,350,526,000

Pengelola an Laborato rium Pertanian

Jumlah laborato rium pertanian yang dikelola

1 69,000,000

1 75,000,000 1 90,000,000 1 100,000,000

Program

Pengem

bangan SDM

Pertanian

Prosentas

e

kelompok

tani yang

telah

mengikuti

pelatihan

% nilai seblum -

%sesudah pelatihan

50 2,944,775,000 50 3,296,500,000 60 3,497,073,401 65 3,703,509,392

Prosentas

e

penyuluh

yang telah

mengikuti

pelatihan

jumlah penyuluh

yang mengikuti pelatihan

dibagi jumlah seluruh

penyuluh kali 100%

50 55 60 65

Peningka tan Kapasitas Penyuluh Pertanian

1,298,750,000 1,095,000,000 1,097,000,000 1,098,000,000

Jumlah penyuluh dan petani yang dinilai menjadi penyuluh dan petani teladan tingkat kabupaten

95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan

95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan

95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan

95 penyuluh PNS,65THL TBPP,234 Penyuluh swadaya, 1878 petani,1878 gapoktan

87

Jumlah Penyuluh yang menyusun program dan kegiatan penyuluhan yang sesuai dengan potensi wilayahnya

100 org

100 org

100 org

100 org

Jumlah Penyuluh yang dimonito ring dan dievaluasi kinerjanya

95 org

95 org

95 org

95 org

Jumlah Penyuluh Pertanian yang mengikuti peningka tan kapasitas penyuluh yang lain

60 orang

70 orang

75 orang

75 orang

Peningka tan kapasitas Petani

1,553,550,000 2,101,500,000 2,250,072,425 2,430,509,392

Jumlah petani yang mengikuti pelatihan

3 klpk

3 klpk

3 klpk

3 klpk

Jumlah orang yang mengikuti SLPTT

4klpk 3 klpk

3 klpk

3 klpk

Jumlah KWT yang mengikuti pelatihan

5 kwt 5 kwt

5 kwt

5 kwt

Jumlahpeserta yang mengikuti temu usaha pertanian

50 org

50 org

50 org

50 org

Jumlah peserta yang dikirim Munas KTNA, Forum P4S,Sarasehan dan Penas Tani

10 petani

10 petani

10 petani

10 petani

Pengembangan dan Penyebaran Informasi Teknologi Pertanian

92,475,000 0 100,000,000 0 150,000,976 0 175,000,000

88

Jumlah Lahan BP3K yang termanfaat kan untuk model percontoh an budidaya tanaman

1 ha 1 ha 1 ha 1 ha

Jumlah informasi yang diterima Masyarakat tani mengenai informasi teknologi pertanian melalui media radio, televisi, surat kabar dan tabloid

10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual

10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual

10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual

10 kali 2000 ekspl,15 jam audio 8 jam audio visual

Program

Peningka tan

Kualitas Bahan

Baku Pertanian

Prosentas

e

peningka

tan

pengetah

uan

petani

untuk

peningka

tan

kualitas

bahan

baku

pertanian

jumlah rata rata

score hasil pelatihan tahun ini dikurangi jumlah

rata rata score hasil pelatihan tahun lalu

dibagi jumlah

rata rata score hasil pelatihan tahun lalu kali 100%

8 3,185,000,000 8 3,920,026,599 8 3,920,026,599 8 3,865,000,000

Penumbuhan

dan

Penguatan

Kelembagaan

Jumlah

peserta

yang

mengikut

i

pelatihan

manage

men

penguata

n

kelemba

gaan

kelompo

k petani

tembaka

u

100 org

2.601.000.000 100

org

3.319.526.599 100

org

3.310.026,599 100

org

3.265,000,000

Jumlah

peserta

pelatihan

pengolah

an

pascapa

nen

100

org

100

org

100

org

100

org

89

tembaka

u

jumlah

peserta

yang

mengikut

i

pelatihan

pembuat

an pupuk

organik

dan

pestisida

nabati

bagi

tembaka

u

100

org

100

org

100

org

100

org

Jumlah

orang

yang

mengikut

i SLPTT

tembaka

u

50

org

50

org

50

org

50

org

jumlah

peserta

mengikut

i denfarm

tembaka

u

100

org

100

org

100

org

100

org

Pengembang

an Bahan

Baku

Tembakau

untuk

Substitusi

Impor dan

Promosi

Jumlah

petani

yang

mengikut

i

pelatihan

pengemb

angan

bahan

baku

tembaka

u melalui

eksplora

si

sumber

genetic

tembaka

u lokal

30

org

584,000,000 30

org

600,500,000 30

org

610,000,000 30

org

600,000,000

Program

Pembinaan

Lingkungan

Sosial

Pertanian

Prosentas

e

Peningka

tan

pengetah

uan

petani

8% 150,000,000

8

150,000,000

8

175,000,000

0

200,000,000

90

Pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui pelatihan budidaya tanaman perkebunan tahunan

Jumlah masyarakat yang mengikuti pembinaan dan pelatihan ketrampilan kerja

4 klpk

150,000,000

4 klpk

150,000,000 4 klpk

175,000,000 4 klpk

200,000,000

Program

peningka tan

produksi dan

mutu tanaman

perkebun

an

Prosentas

e

peningka

tan

produktivi

tas

tanaman

perkebun

an

Jumlah produktivi tas tahun ini-jumlah produktivi tas tahun lalu dibagi

jumlah produktivi tas tahun lalu kali 100%

0.5 2,739,000,000 0,5 2,862,250,000 0,5 2,573,482,001 0,5 2,646,399,499

Prosentas

e

peningkat

an luas

areal

tanaman

perkebun

an

Luas areal perkebunan tahun ini

- luas areal

perkebunan tahun

lalu dibagi luas areal perkebuna

n tahun lalu kali 100%

0.5 0.5 0.5 0.5

Penyediaan teknologi dan mutu tanaman perkebunan

510,000,000 3 unit

534,250,000 3 unit

520,000,000 3 unit

530,000,000

Jumlah sarana dan prasarana perkebunan

2 unit

2

2

2

Jumlah petani yang mengikuti bimbingan teknis tanaman perkebunan dan kemitraan perkebunan besar

2 klpk

2 klpk

4 klpk

4klpk

Pengembangan dan peningka tan produksi Tanaman Perkebunan tahunan

990,000,000

1,020,000,000 1,027,000,000 1,041,399,499

91

Jumlah luas areal pengemba ngan, diversifikasi,rehabilitasi, intensifikasi tanaman perkebunan tahunan

50 Ha

50 Ha

50 Ha

50 Ha

APP Perkebunan

Jumlah kelompok tani yang mengikuti pembinaan

3 179,000,000 3 188,000,000 3 190,000,000 3 200,000,000

Pengembangan dan peningka tan produksi Tanaman Perkebunan Semusim

465,000,000

470,000,000 380,000,000 380,000,000

Jumlah luas areal pengembangan dan intensifikasi tanaman perkebunan semusim

50 ha

50 ha

50 ha

50 ha

Pengem bangan Budidaya tanaman penyegar dan biofarmaka

Luas kawasan tanaman bofarmaka

1 ha 376,000,000

1 ha 400,000,000 1 ha 310,000,000 1 ha 315,000,000

Pengelolaan Kebun Dinas

Jumlah pupuk untuk tanaman di Kebun Dinas

ZA 30000kgv,orga

nik 18750 kg

219,000,000

ZA 30000kgv,orga

nik 18750 kg

250,000,000 ZA 30000kgv,orga

nik 18750 kg

146,482,001 ZA 30000kgv,orga

nik 18750 kg

180,000,000

Prosen tase pening katan ketersediaan pangan

Jumlah sco re

PPH ta

hun lalu- sco re

PPH ta

hun ini

dibagi

sco re

PPH ta

hun lalu kali 100%

70 75 Mening katkan keterse diaan akses

pangan

Nilai score pola

pangan harapan

Hasil Survey

82

83

84

85

Program

Pening katan

Ketahanan

Pangan

Rasio

keterse

diaan

pangan

1,5 1.805.000.000

1,53 2.002.773.562

1,56 2.013.151.277

1,6 2.155.420.200

92

Pening katan Keterse diaan Pangan Berbasis Umbi-umbian dan Optimalisa si Pekarangan melalui Konsep Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL)

649,000,000 659,000,000 660,000,000 800,000,000

Jumlah desa yang mengembangkan pangan lokal berbasis umbi-umbian

4 4 4 4

Jumlah desa yang memanfaatkan pekarangan untuk pengembangan pangan

2desa

2desa

2desa

2desa

Pemanta pan Kelembagaan Pangan Tingkat Kabupaten

Jumlah laporan tentang situasi pangan dan gizi daerah

1 275,000,000 1 280,000,000 1 286,151,277 1 290,000,000

Pengembangan Desa Mandiri Pangan dan Pengembangan olahan pangan di Lahan Kering

300,000,000 374,547,124 370,000,000 345,420,200

jumlah kelompok di desa mandiri pangan

2 klpk

2 klpk

2 klpk

2 klpk

jumlah kelompok olahan pangan di daerah lahan kering dengan memberdayaan kelompok usaha olahan pangan di daerah lahan kering serta mengem bangkan pangan alternatif berbasis

4 4 4 4

93

sumber daya lokal

Pengem bangan Usaha Pangan Masyarakat

jumlah kelompok yang mengikuti sosialisasi pengembangan took tani

5 300,000,000 5 210,000,000 5 374,790,000 5 435,768,370

Peningkatan Pola Konsumsi Pangan B2SA

Jumlah peserta sosialisasi

100 org

302,000,000 100 476,900,000 100 270,000,000 100 280,000,000

Peningka tan scor pola pangan harapan

88,5 88,5 88,5 88,5

pemantauan distribusi pangan

Peningka tan informasi ketahanan pangan

1 Software

448,000,000 1 Software

511,226,438 1 Software

512,000,000 1 Software

620,000,000

Jumlah pasar sebagai informasi harga

6 6 6 6

jumlah laporan hasil monev

4 4 4 4

Program

Peningkatan

Mutu produk

Pangan

Prosenta

se

Peningkat

an IKM

yang telah

mempero

leh

sertifikat

BPOM

dan MUI

0.91

%

730,000,000 0.91

%

859,046,435 0.91

%

950,441,108 0.91

%

913,400,928

Optimalisasi penganekaragaman konsumsi pangan

410,000,000 500,000,000 500,441,108 500,000,000

94

Jumlah orang yang menerap kan penanganan pasca panen dan pengola han bahan pangan non beras

100 oran

g

100 oran

g

100 oran

g

100 oran

g

jumlah penyelenggaraan dan keikutsertaan dalam lomba cipta menu dan festival olahan pangan lokal

3 kali 3 kali

3 kali

3 kali

Fasilitasi peningk atan mutu dan keamanan produk pangan

Jumlah IKM/UKM yang telah diaudit BPOM dan MUI

2 IKM/ UKM

320,000,000 2 IKM/ UKM

359,046,435 2 IKM/ UKM

450,000,000 2 IKM/ UKM

413,400,928

jumlah petani yang mendapatkan sosialisasi mutu dan keamanan pangan segar

100 org

100 org

100 org

100 org

JUMLAH 28,245,755,000

30,145,292,996

30,828,316,528

33,002,774,591

95

96

97

98

99

100

101

102

103

104

105

106

107

108

109

110

111

112

113

114

115

116

117

118

119

120

121