BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar...

24
LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bila dilihat dari potensi sumberdaya alamnya, Kabupaten Blitar adalah daerah yang bercorak agraris, sebagian besar penduduknya tinggal di pedesaan yang mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian. Dengan keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil komoditas tanaman pangan dan hortikultura, serta perkebunan, maka pembangunan pertanian dan perkebunan perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi daerah mengingat pula dominansi sektor pertanian dan pangan dalam pembentukan angka PDRB yaitu sekitar 30 %. Disamping itu, sesuai yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Penyampaian Laporan Kinerja, bahwa Laporan kinerja merupakan kewajiban dari setiap instansi pemerintahan pada akhir tahun berlaku sebagai laporan pertanggungjawaban secara sistematik dan melembaga. Laporan tersebut untuk mengukur seberapa jauh tingkat kinerja dan keberhasilan pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan tertuang dalam Rencana Kerja Tahunan Instansi Pemerintahan. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarakan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan APBD berdasarkan indikator input dan output program/kegiatan. Laporan Kinerja merupakan kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi. Sedangkan kinerja itu sendiri merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi.

Transcript of BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar...

Page 1: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

1

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bila dilihat dari potensi sumberdaya alamnya, Kabupaten Blitar

adalah daerah yang bercorak agraris, sebagian besar penduduknya tinggal di

pedesaan yang mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian. Dengan

keunggulan komparatif sebagai daerah agraris penghasil komoditas tanaman

pangan dan hortikultura, serta perkebunan, maka pembangunan pertanian

dan perkebunan perlu diletakkan sebagai prioritas dalam rangka memacu

pertumbuhan ekonomi daerah mengingat pula dominansi sektor pertanian

dan pangan dalam pembentukan angka PDRB yaitu sekitar 30 %.

Disamping itu, sesuai yang diamanatkan dalam Instruksi Presiden

Nomor 7 Tahun 1999 tentang Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 29 Tahun 2010 tentang

Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Kinerja Instansi

Pemerintah dan Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang

Penyampaian Laporan Kinerja, bahwa Laporan kinerja merupakan kewajiban

dari setiap instansi pemerintahan pada akhir tahun berlaku sebagai laporan

pertanggungjawaban secara sistematik dan melembaga. Laporan tersebut

untuk mengukur seberapa jauh tingkat kinerja dan keberhasilan pencapaian

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dan tertuang dalam Rencana Kerja

Tahunan Instansi Pemerintahan. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang

menjelaskan secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang

disusun berdasarakan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka

pelaksanaan APBD berdasarkan indikator input dan output program/kegiatan.

Laporan Kinerja merupakan kewajiban untuk memberikan

pertanggungjawaban kinerja dan tindakan seseorang/badan

hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi. Sedangkan kinerja itu sendiri

merupakan hal mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi

dan visi organisasi.

Page 2: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

2

Dengan berlakunya otonomi daerah, memberikan peluang bagi

Pemerintah Kabupaten Blitar untuk lebih proaktif, kreatif dan inovatif dalam

melakukan pembangunan susuai dengan potensinya sebagai daerah

pertanian yang dilakukan dengan pendayagunaan keunggulan komparatif

menjadi keunggulan kompetitif melalui penerapan prinsip-prinsip agribisnis.

Pembangunan pertanian di Kabupaten Blitar harus dilaksanakan

secara terpadu dengan melibatkan seluruh stake-holder pertanian, baik oleh

masyarakat petani, pengusaha saprodi, pelaku pasar produk pertanian dan

perkebunan kegiatan usaha penunjang lainnya. Untuk terlaksananya

pembangunan pertanian sesuai dengan visi dan misi pembangunan daerah

yang mengutamakan prinsip transparansi, akuntabel dan transparansi

sebagai pilar Good Governance

Oleh sebab itu, Kinerja Instansi Pemerintah merupakan

perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk

mempertanggungjawaban keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

organisasi. Untuk menindaklanjuti hal tersebut, Dinas Pertanian, dan Pangan

Kabupaten Blitar telah menyusun LKjIP Tahun 2016 , sebagai upaya

pertanggungjawaban keuangan dan kinerja dinas untuk menilai tingkat

keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan organisasi yang terkait dengan

pembangunan pertanian, yang tertuang dalam Rencana Strategis Tahun

2016 - 2021 dan Renja tahun 2016.

1.2 Dasar Hukum

Sebagai Dasar Hukum penyusunan LKjIP adalah:

a. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 ;

b. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-

daerah Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur ;

c. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang penyelenggaraan Negara

yang Bersih dan Bebas korupsi, kolusi dan Nepotisme

d. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah

e. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1999 Tentang

Lembaga Administrasi Negara

Page 3: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

3

f. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 Tentang

Penyelenggaraan Pendayagunaan Aparatur Negara

g. Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 Tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

h. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor : 239/IX/6/8/2003

Tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah

i. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

No. 53 Tahun 2014

1.3. Kondisi Umum Daerah

A. Geografis

Kabupaten Blitar memiliki luas wilayah 1.588,79 km2 dan

ketinggian rata-rata 167 meter dpl, dengan batas-batas sebelah Barat

Kabupaten Tulungagung dan Kediri, sebelah Utara Kabupaten Kediri

dan Kabupaten Malang, sebelah Timur Kabupaten Malang dan sebelah

Selatan adalah Samudra Indonesia. Ditengah – tengahnya terdapat

sungai sungai Brantas yang mengalir dari Timur ke Barat yang

membatasi dua wilayah yang memiliki karakteristik lahan yang

berbeda antara Kabupaten Blitar bagian utara dengan bagian selatan.

Blitar Selatan seluas 689,85 Km-2 termasuk wilayah yang kurang

subur disebabkan karena daerah tersebut merupakan daerah

pegunungan berbatu kapur. Sedangkan bagian utara merupakan

wilayah yang relatif lebih subur. Tingkat kesuburan tersebut

dipengaruhi pula oleh adannya gunug Kelud yang masih aktif serta

banyaknya aliran sungai yang berfungsi sebagai sarana penyebaran

zat – zat hara yang terkandung dalam mineral hasil letusan gunung.

B. Iklim dan Agroekologi

Lokasi Kabupaten Blitar berada di sebelah Selatan Katulistiwa,

terletak antara 111o 40 ’ – 112o 10’ Bujur Timur dan 7o 58’ – 8o 9’.51”

Lintang Selatan. Hal ini secara langsung mempengaruhi perubahan

iklim. Kabupaten Blitar termasuk tipe C3, apabila dilihat dari rata –

Page 4: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

4

rata curah hujan dan bulan – bulan tahun kalender perubahan

iklimnya seperti di daerah – daerah lain mengikuti perubahan putaran

2 iklim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.

Kemampuan lahan dalam menumbuhkan komoditas sangat

dipengaruhi oleh faktor – faktor iklim, tanah, fisiografi dan tipe

penggunaan lahan. Lampiran 2 menunjukkan agroekologi

Kabupaten Blitar yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Jenis Tanah

Jenis Tanah di wilayah Kabupaten Blitar ada beberapa macam

yaitu :

- Entisol

- Alfisol

- Oxisol

- Andisol

b. Rejim Kebasahan

Rejim kebasahan yang sangat berpengaruh terhadap

pertumbuhan komoditas adalah keadaan lengas tanah sepanjang

tahun di dalam “Soil Moisture Control Section (SMCS) pada

tegangan kurang dari 1500 kPa (titik layu permanen). Rejim

kebasahan wilayah Kabupaten Blitar sebagai berikut :

- Ustic;

Rejim yang mempunyai lebih 4 bulan kering secara berturut –

turut per tahun (Tipe C3, D3 dan E). Rejim Ustic terdapat

disebagian besar wilayah Kabupaten Blitar.

- Udic;

Mempunyai 2-4 bulan kering secara berturut – turut per tahun

(Tipe B2, C2 dan D2) terdapat disebagian wilayah Kecamatan

Doko, Sebagian Kecamatan Wlingi dan Sebagian Kecamatan

Ponggok.

Page 5: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

5

c. Rejim Suhu Tanah

Rejim suhu yang sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan

komoditas adalah suhu tanah pada kedalaman 50 cm. Rejim

suhu yang ada di Kabupaten Blitar adalah :

- Isohyperthermic;

Rata – rata tahunan suhu tanah lebih 22 oC pada ketinggian 0 –

700 m dpl. Mendominasi wilayah Kabupaten Blitar.

- Isotermic;

Rata-rata tahunan suhu tanah 15 – 22 oC, berada pada kisaran

ketuinggian 700 – 1500 m dpl. Terdapat disebagian wilayah

Kecamatan Doko dan Sebagian Kecamatan Wlingi.

d. Fisiografi

Fisiografi dan bentuk wilayah mempengaruhi pertumbuhan

tanaman secara tidak langsung melalui tanah dan iklim. Bentuk

wilayah dibagi atas derajat lerengnya. Peranan langsungnya

pada potensi pertanian suatu lahan adalah pengaruhnya terhadap

eradibilitas tanah. Dari bentuk wilayah dapat diketahui

kemungkinan mekanisme lahan, keadaaan air, draenase dan

sebagainya. Keadaan fisiografi Kabupaten Blitar terbagi menjadi

beebrapa tipe yaitu :

- Tipe berombak s/d bergelombang; wilayah dengan

kelerengan 3 – 15 %, perbedaan tinggi 5 – 50 m.

- Tipe Datar s/d landai; wilayah dengan kelerengan kurang 3 %’,

perbedaan tinggi kurang 5 m.

- Tipe Berbukit s/d bergunung; wilayah dengan kelerengan lebih

dari 15 %; perbedaan tinggi lebih 50 m ( sebagian wilayah

Kecamatan Doko dan Wlingi.)

Page 6: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

6

Lahan Pertanian 2016 :

Sistem Pengairan

SawahLuas (Ha)

Tehnis 28.657

Setengah Tehnis 1.851

Sederhana 1020

Desa / Non PU 152

Tadah Hujan 3.023

Jumlah Total Areal Sawah 31.680

Jenis Lahan Bukan Sawah Luas (Ha)

Tegal/kebun 46.784

Ladang/Huma 1.792

Perkebunan 13.370

Hasil-hasil pertanian di Kabupaten Blitar cukup beragam. Pada

kelompok tanaman pangan, padi merupakan urutan pertama luasan

tanamannya, disusul jagung, ubikayu, kedelai, kacangtanah, ubijalar. Pada

kelompok hortikultura sayuran sebagai produk utama adalah cabe, tomat,

kacang panjang dan aneka sayuran lainnya, sedangkan potensi buah cukup

besar dan menjadi ikon daerah yaitu nanas, rambutan, manggis dan belimbing

serta aneka buah-buahan lain yang tumbuh dan menghasilkan. Disamping itu

juga menghasilkan berbagai jenis biofarmaka utamanya kencur, jahe, laos

serta jenis tanaman hias anggrek, mawar dan phylo telah berkembang

pembudidayaannya.

1.4. Organisasi

Secara umum Dinas Pertanian Kabupaten Blitar telah dapat

melaksanakan tugas, pokok, fungsinya sebagai unsur pelaksana otonomi

daerah dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Mempunyai

tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi

dan tugas pembantuan di bidang pertanian.

Page 7: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

7

Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Pertanian mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian;

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang

pertanian;

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pertanian;

4. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Dinas;

5. Pelaksanaan urusan tata usaha dinas;

6. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

a. Strategi Pembangunan Pertanian

Permasalahan Pokok

Permasalahan - permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan

kegiatan- kegiatan Pembangunan Pertanian di Kabupaten Blitar adalah :

1. Kepemilikan lahan budidaya petani sempit.

2. Kebanyakan pelaku usaha di bidang pertanian adalah buruh tani,

penyewa, penyakap.

3. Generasi Muda enggan berusaha / mengelola usaha di bidang pertanian.

4. Sarana dan Prasarana yang ada ditingkat petani, baik jumlah maupun

jenisnya sangat kurang.

5. Prilaku pelaku usaha di bidang pertanian masih enggan mengikuti

anjuran yang telah diberikan, walaupun hal tersebut diketahui dan

dimengerti bahwa hal tersebut dapat menekan biaya produksi.

6. Tidak tersedianya dana pada waktu diperlukan sebagaimana yang telah

dijadwalkan sehingga pelaksanaan kegiatan tidak dapat tepat waktu

sesuai dengan yang telah direncakanan.

7. Kurang mantapnya pelaksanaan proses Analisis Kebutuhan Pembangunan

Dinas Pertanian, sehingga masih banyak jenis-jenis pembangunan

pertanian yang diprogramkan belum mengacu pada hasil Analisis

lapangan. Hal ini akan terkait erat dengan kebutuhan riil pembangunan

pertanian Kabupaten Blitar.

Page 8: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

8

8. Belum optimalnya Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dinas Pertanian

sehingga aspek-aspek koordinasi, integrasi, singkronisasi dan simplifikasi

antara pelaksanaan dan intrumen Dinas Pertanian Kabupaten Blitar,

Propinsi Jawa Timur dan Pusat belum dapat direalisasikan secara baik.

9. Belum sinkronnya pemahaman visi dan misi serta kebijaksanaan yang

diterapkan Dinas Pertanian kabupaten Blitar dari sebagian Dinas, Bagian,

Kantor maupun lembaga-lembaga yang terkait pada lingkup Pemerintah

Kabupaten Blitar sehingga mengakibatkan kurangnya dukungan

pembangunan pertanian Kabupaten Blitar.

b. Isu Strategis

Menanggapi salah satu isu strategis Kabupaten Blitar yaitu rendahnya

pertumbuhan ekonomi perdesaan, dimana perdesaan merupakan sentral

kegiatan pertanian maka ”revitalisasi pertanian dan perdesaan” perlu

dilakukan untuk memacu kinerja pertanian dalam rangka percepatan

pertumbuhan ekonomi tersebut.

c. Program Prioritas

Program pembangunan pertanian yang ditetapkan untuk dilaksanakan

dalam kurun waktu lima tahun kedepan adalah :

i. Program peningkatan ketahan pangan

Program ini bertujuan memfasilitasi terjaminnya masyarakat untuk

memperoleh pangan setiap saat yang cukup menurut jumlah maupun

kualitasnya, dengan sasaran :

1. Tercapainya ketersediaan pangan daerah dan rumah tangga yang

cukup dan aman;

2. Meningkatnya keragaman produksi dan konsumsi pangan

masyarakat;

3. Meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah

kerawanan pangan.

ii. Program peningkatan penerapan teknologi pertanian

Program ini untuk memfasilitasi percepatan peningkatan produksi

pertanian dengan sasaran meningkatkan produktifitas komoditi melalui

penerapan teknologi .

iii. Program peningkatan produksi pertanian

Page 9: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

9

Program ini untuk memfasilitasi berkembangnya usaha pertanian agar

produktif dan efisien dengan sasaran :

1. Menghasilkan berbagai produk pertanian yang memiliki nilai tambah

dan daya saing yang tinggi di pasaran;

2. Meningkatnya kontribusi sektor pertanian dalam perekonomian

daerah.

iv. Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian

Program ini untuk memfasilitasi pemasaran hasil pertanian dengan

sasaran :

1. Memperkenalkan produk local unggulan yang dapat merangsang

berkembangnya kooditi;

2. Meningkatnya hubungan antara petani dengan pengusaha

sehingga mempermudah akses pemasaran komoditi.

v. Program peningkatan kesejahteraan petani

Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan pendapatan

petani melalui pemberdayaan, peningkatan akses terhadap sumberdaya

usaha pertanian, pengembangan kelembagaan dan perlindungan

terhadap petani. Sasaran yang ingin dicapai yaitu (a) meningkatnya

kapasitas dan posisi tawar petani; (b) semakin kokohnya kelembagaan

petani; (c) meningkatnya akses petani terhadap sumberdaya produktif;

(d) meningkatnya pendapatan petani.

d. Strategi Pembangunan Pertanian

Dalam rangka percepatan pertumbuhan ekonomi setrategi

pembagunan pertanian yang harus diagendakan adalah. Revitalisasi

pertanian yang dikandung maksud menempatkan kembali dan membangun

komitmen tentang arti penting pertanian secara proporsional dan kontekstual

yang ditempuh dengan memberdayakan kemampuan dan meningkatkan

kinerja pertanian.

i. Prasyarat yang dibutuhkan

Beberapa faktor yang dapat mendukung keberhasilan kinerja Dinas

Page 10: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

10

Pertanian Kabupaten Blitar adalah :

1. Tersedianya sumber daya manusia aparatur pengelola Dinas Pertanian

dan petugas tehnis lapangan yang ada diwilayah,

2. Tersedianya dana dari APBD II,

3. Tersedianya fasilitas sarana dan parasarana Dinas Pertanian.

4. Adanya kerja sama yang baik antara Dinas Pertanian dengan seluruh

Dinas/Badan/Bagian/Kantor maupun Lembaga yang lain pada lingkup

Pemerintah kabupaten Blitar maupun Lembaga non Pemerintah,

kelompok –kelompok tani, Kelompok-kelompok usaha pertanian yang

lain.

Page 11: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

11

BAB II.

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

PERKEBUNAN

A. Rencana Strategik

1. Visi

Dalam kedudukannya sebagai unsur Pemerintah Kabupaten Blitar yang

mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan tugas

pemerintah dalam bidang pertanian, maka Dinas Pertanian mempunyai misi

sebagai berikut :

“Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas berorientasi

agribisnis yang berkelanjutan”

2. Misi

Dengan mengacu pada visi yang telah ditetapkan, misi Dinas Pertanian

Kabupaten Blitar adalah :

1. Meningkatkan produksi dan mutu produk tanaman pangan untuk

mendukung kemandirian pangan.

2. Mewujudkan sistem pertanian hortikultura yang berwawasan lingkungan

dan mempunyai daya saing tinggi dengan berbasis sumber daya lokal.

3. Mewujudkan sistem pertanian yang berbasis iptek dengan ditunjang

sarana dan prasarana yang memadai.

3. Tujuan

a. Meningkatkan secara proporsional produksi, produktivitas dan mutu

produk tanaman pangan untuk mendukung kemandirian pangan

b. Meningkatkan produksi, produktivitas dan mutu produk hortikultura

yang mendukung ketersediaandan ketahanan pangan

c. Lancarnya usaha tani yang didukung peningkatan teknologi, kuantitas

dan kualitas sarana prasarana budidaya pertanian, sehingga berimbas

meningkatnya ekonomi produktif petani

Page 12: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

12

4. Sasaran/target

a. Terwujudnya peningkatan produksi dan produktivitas tanaman pangan

(padi, jagung, kedelai, kacang tanah, ubi kayu dan ubi jalar)

b. Terwujudnya peningkatan produksi, produktivitas dan mutu tanaman

hortikultura (cabe besar, cabe kecil, kentang, nanas, durian, melon,

pisang, phylodendron)

c. Terwujudnya ketersediaan sarana dan prasarana pertanian dalam

mendukung lancarnya budidaya dan usaha tani

Untuk mewujudkan tujuan organisasi, maka ditetapkan sasaran dengan

fokus utama berupa target yang tercantum pada Indikator Kerja Utama

(IKU) Kabupaten Blitar serta IKU pada Dinas Pertanian yaitu :

No Indikator Kinerja Utama Target 2016(1) (2) (3)

1 Prosentase Sumbangan PDRB dariSektor Pertanian

30,63 %

2 Prosentase Peningkatan ProduksiPadi

3 %

3 Prosentase Peningkatan ProduksiJagung

3 %

4 Prosentase Peningkatan ProduksiKedelai

3 %

5 Prosentase Peningkatan ProduksiCabe Besar

5 %

6 Prosentase Peningkatan ProduksiMelon

5 %

7 Prosentase Peningkatan ProduksiNanas

5 %

Strategi Mencapai Sasaran/Target

Terdapat beberapa strategi berupa program dalam pencapaian

sasaran/target yang terangkum di dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, yaitu :

Page 13: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

13

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1. Terwujudnya peningkatanproduksi dan produktivitastanaman pangan

Prosentase Sumbangan PDRBdari Sektor Pertanian 30,63 %

Prosentase PeningkatanProduksi Padi

3 %

Prosentase PeningkatanProduksi Jagung

3 %

Prosentase PeningkatanProduksi Kedelai

3 %

2 Terwujudnya peningkatanproduksi dan produktivitastanaman hortikultura

Prosentase PeningkatanProduksi Cabe Besar

5 %

Prosentase PeningkatanProduksi Melon

5 %

Prosentase PeningkatanProduksi Nanas

5 %

Program Anggaran

1. Program Pelayanan AdministrasiPerkantoran

Rp 502.683.000

2. Program Peningkatan Sarana dan PrasaranaAparatur

Rp 396.100.000

3. Program Peningkatan Kapasitas SumberDaya Aparatur

Rp 32.000.000

4. Program Peningkatan PengembanganPelaporan Sistem Capaian Kinerja dnKeuangan

Rp 9.690.150

Page 14: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

14

5. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Rp -

6. Program Peningkatan Ketahanan Pangan(pertanian/perkebunan)

Rp 17.908.993.120

7. Program Peningkatan Pemasaran HasilProduksi Pertanian/Perkebunan

Rp 174.080.000

8. Program Peningkatan Penerapan TeknologiPertanian/Perkebunan

Rp 446.700.000

9. Program Peningkatan ProduksiPertanian/Perkebunan

Rp 851.047.000

JUMLAH Rp 20.321.293.270

Page 15: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

15

AKUNTABILITAS KINERJA

Sesuai dengan Tugas dan Fungsi tersebut pada tahun 2016 SKPD Dinas

Pertanian Kabupaten Blitar memiliki capaian :

A. Capaian Kinerja Organisasi

Dalam rangka mengetahui kinerja instansi, Dinas Pertanian Kabupaten Blitar

melakukan penilaian kinerja 2016. Penilaian kinerja ini dimulai dengan telah

ditentukannya Indikator Kinerja Utama (IKU) Kabupaten Blitar maupun Dinas

Pertanian. IKU tersebut telah tercantum didalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016

yang berisi target capaian kinerja beserta anggaran yang diperlukan untuk

pencapaiannya.

Capaian atau realisasi dari target kinerja pada tahun 2016 terdapat pada tabel

berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016 REALISASI 2016 CAPAIAN

Terwujudnyapeningkatan produksi

dan produktivitastanaman pangan

Persentase sumbanganPDRB dari sektorPertanian terhadapseluruh PDRB diKabupaten Blitar*

30,63% 35,41% 115,6%

Persentase peningkatanproduksi padi* 3,00 % 17% 566 %

Persentase peningkatanproduksi jagung 3,00 % (9 )% (300) %

Persentase peningkatanproduksi kedelai 3,00 % (22) % (733) %

Terwujudnyapeningkatan produksi

dan produktivitastanaman hortikultura

Persentase peningkatanproduksi cabe besar 5 % 1 3% 260 %

Persentase peningkatanproduksi melon 5 % (52) % (105) %

Persentase peningkatanproduksi nanas 5 % 40 % 920 %

Page 16: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

16

Keterangan :

1. Target prosentase sumbangan PDRB sektor pertanian yang telah ditetapkan

sebesar 30,63% tercapai 35,41%,. Hal tersebut kontribusi sektor pertanian

yang meningkat, dengan berhasilnya produksi padi yang meningkat

ditunjang sarana prasarana pertanian, dan program UPSUS 2016 yang

memberikan dampak peningkatan produksi padi. Selain itu tanaman buah

juga meningkat terutama produksi nanas yang mengembangkan produk

unggul dengan produktivitas tinggi seperti varietas Smoot Cyon dan

Banasari.

2. Prosentase peningkatan produksi padi dapat dicapai melebihi target. Produksi

padi ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun 2015 (351.568 ton)

dapat dicapai sebesar 17% (59.112 ton). Sehingga produksi padi tahun

2015 produksi 351.568 ton meningkat meningkat menjadi 410.680 ton pada

tahun 2016. Hal ini karena didukung program UPSUS 2016 yang bekerja

sama dengan TNI AD, serta didukung sarana prasarana pertanian yang

semakin meningkat, sehingga tercapat peningkatan produksi padi

3. Prosentase peningkatan produksi jagung belum dapat dicapai melebihi

target. Produksi jagung ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun

2015 (342.368 ton) dapat dicapai hanya sebesar -9% (-29.523 ton).

Sehingga produksi jagung tahun 2015 sebesar 342.368 ton meningkat

meningkat menjadi 312.845 ton pada tahun 2016. Hal ini disebabkan

karena petani memandang bahwa tahun 2016 musim / iklim lebih tepat

untuk tanaman padi dibanding menanam jagung

4. Prosentase peningkatan produksi kedelai dapat dicapai melebihi target.

Produksi kedelai ditargetkan naik sebesar 3% dari produksi tahun

2015 (16.597 ton) dapat dicapai menurun sebesar -22 % (3.658 ton).

Sehingga produksi kedelai tahun 2015 sebesar 16.597 ton meningkat

meningkat menjadi 12.939 ton pada tahun 2016. Hal ini karena petani tidak

berani menanggung resiko menanam kedelei di musim penghujan karena

kelembaban yang tinggi kurang mendukung untuk tanaman kedelei tinggi

dan kelembaban udara yang tinggi.

5. Prosentase peningkatan produksi cabai besar dapat dicapai melebihi target.

Produksi cabe besar ditargetkan naik sebesar 5 % dari produksi tahun 2015

Page 17: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

17

(13.748 ton) dapat dicapai sebesar 13% (1.816 ton). Sehingga produksi

cabe besar tahun 2015 sebesar 13.748 ton meningkat menjadi 15.564 ton

pada tahun 2016. Hal ini karena petani memandang menanam tanaman

cabe lebih mempunyai nilai ekonomis tinggi sehingga melakukan perawatan

secara maksimal agar berdaya produksi tinggi.

6. Prosentase peningkatan produksi melon tidak mencapai target. / iklim yang

kurang mendukung Produksi melon ditargetkan naik sebesar 5 % namun

pada tahun 2016 mengalami penurunan 52% Sehingga produksi 2015

sebesar 3.040 ton turun menjadi 1.444 ton. Hal ini terjadi karena iklim yang

tidak mendukung, sehingga berakibat berkembangnya hama dan penyakit

untuk tanaman melon. Sebagai dampaknya luas tanam menjadi menurun

akibat petani memilih untuk tidak menanam melon.

7. Prosentase peningkatan produksi nanas dapat dicapai melebihi target.

Produksi nanas ditargetkan naik sebesar 5% dari produksi tahun 2015

(11.859 ton) dapat dicapai sebesar 40% (6.593 ton). Sehingga produksi

nanas tahun 2016 sebesar 11.859 ton meningkat menjadi 18.452 ton pada

tahun 2016. Hal ini sebagai dampak dari dilaksanakannya kegiatan

pengembangan nanas serta meningkatnya dukungan sarana prasarana.

Perbandingan antara realisasi tahun 2015 dengan tahun 2016 sebagai berikut :

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI 2015 REALISASI 2016

Terwujudnyapeningkatan produksi

dan produktivitastanaman pangan

Persentase sumbanganPDRB dari sektorPertanian terhadapseluruh PDRB diKabupaten Blitar*

30,63% 35,89% 35,41%

Persentase peningkatanproduksi padi* 3% 6,53 % 17%

Persentase peningkatanproduksi jagung 3 % 11,24 % (9 )%

Persentase peningkatanproduksi kedelai 3 % 23,03 % (22) %

Terwujudnyapeningkatan produksi

dan produktivitastanaman hortikultura

Persentase peningkatanproduksi cabe besar 5 % 19,18 % 1 3%

Persentase peningkatanproduksi melon 5 % (30,22) % (52) %

Persentase peningkatanproduksi nanas 5 % 21,09 % 40 %

Page 18: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

18

Keterangan :

1. Realisasi sumbangan PDRB tahun 2015 sebesar 35,89% turun

menjadi 35,41% di tahun 2016. Akan tetapi meningkat dari dari taget

di tahun 2016 yaitu 30,64%, hal ini karena terjadi penurunan pula

terhadap produksi beberapa komoditi tanaman karena alih tanam dari

jagung, kedelei, ke tanaman padi dan cabe.

2. Produksi tanaman padi tahun 2016 meningkat dibandingkan dengan

tahun 2015 karena program UPSUS Padi yang memberikan dorongan

petani memanam padi dengan luas tanam yang tinggi, sehingga

produksi padi juga meningkat didukung sarana prasarana pertanian

yang diberikan kepada petani yang memadai.

3. Produksi tanaman kedelei tahun 2016 menurun dibanding tahun 2015

karena petani beralih menanam padi dengan prediksi musim yang

tepat untuk menanam padi.

4. Produksi cabe meningkat di tahun 2016 karena petani menganggap

permintaan pasar akan tanaman cabe tinggi sehingga mempunyai nilai

ekonomis yang tinggi pula dan beralih dari tanaman kedelei dan

jagung ke tanaman cabe

5. Produksi Melon tahun 2016 menurun dibandingkan dengan tahun

2015 karena petani hamper dapat dikatakan tidak menanam melon

dalam jumlah besar, karena tidak mau beresiko terhadap serangan

hama penyakit tanaman di musim penghujan

6. Produksi nanas tahun 2016 naik dibanding tahun 2015 karena petani

di tahun 2016 menanam nanas dengan varietas unggul seperti smoot

cyon dan banasari yang mempunyai produktivitas tinggi dan tahan

hama penyakit tanaman dan juga pada tahun 2015 beberapa tanaman

masih dalam vase pertumbuhan sehingga belum dapat dihitung

produksinya.

Page 19: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

19

Perbandingan Realisasi Kinerja s/d akhir periode RPJMD / RENSTRA

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET akhirRPJMD REALISASI 2016 Tingkat

efisiensiTerwujudnya

peningkatan produksidan produktivitastanaman pangan

Persentase sumbanganPDRB dari sektorPertanian terhadapseluruh PDRB diKabupaten Blitar*

35% 35,41% 0,41%

Persentase peningkatanproduksi padi* 328.400 ton 323.549 ton 4.851 ton

Keterangan :

B. Realisasi Anggaran1. Dana APBD II

a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

d. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani

e. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

f. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian

g. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

Dengan total anggaran APBD II Rp.20.321.293.270,- terealisasi Rp. 2.392.100.536,-

(lebih detailnya di lampiran)

2. Dana Tugas Pembantuan (APBN)

Bidang Tanaman Pangan Rp.23.666.488.000,- terealisasi Rp.21.502.236.300,-

(lebih detailnya di lampiran)

Page 20: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

20

BAB IV. PENUTUP

Dinas Pertanian masih terus mengadakan perbaikan-perbaikan yang akan

dituangkan dalam perencanaan kegiatan, monitoring dan evaluasi menyeluruh

untuk tahun berikutnya. Sebab hasil LAKIP ini tidaklah hanya dibandingkan dengan

capaian kinerja nyata pada tahun sebelumnya, tetapi harus memperhatikan pula

kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan, juga harus membandingkan

dengan indikator lain seperti tingkat kesejahteraan masyarakat tani, kondisi

perekonomian dan sebagainya.

Apabila dalam perjalanan organisasi terjadi perubahan kebijaksanaan

ataupun perubahan lingkungan strategis, maka akan dilakukan penyesuaian-

penyesuaian dengan tetap memperhatikan visi, misi serta tugas pokok dan fungsi

Dinas Pertanian Kabupaten Blitar.

Penilaian Akuntabilitas Kinerja Dinas Pertanian Kabupaten Blitar merupakan

salah satu cara untuk mengukur tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan yang selanjutnya ditulis sebagai bahan Laporan Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah.

Namun apa yang telah dilaksanakan masih terdapat beberapa kekurangan,

sehingga masih diperlukan kerja dan usaha yang lebih keras dalam mewujudkan

kinerja yang lebih baik di masa mendatang, untuk itu tidak menutup kemungkinan

adanya masukan dan saran dalam penyempurnaan kegiatan-kegiatan yang akan

datang.

Page 21: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

21

LAMPIRAN

Page 22: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

22

System tanam padi jajar legowo

Page 23: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

23

PAMERAN PRODUK UNGGULAN PERTANIAN

Page 24: BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakangdispertapa.blitarkab.go.id/wp-content/uploads/2017/08/12...2017/08/12  · LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016 1 BAB I. PENDAHULUAN 1.1.

LKjIP Dinas Pertanian Kabupaten Blitar 2016

24

PENYERAHAN BANTUAN ALSINTAN