Bab i Appendisitis Infiltrat

download Bab i Appendisitis Infiltrat

of 1

Transcript of Bab i Appendisitis Infiltrat

  • 7/31/2019 Bab i Appendisitis Infiltrat

    1/1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Masalah

    Apendisitis infiltrat merupakan tahap patologi apendisitis yang dimulai di mukosa dan melibatkan

    seluruh lapisan dinding appendiks dalam waktu 24-48 jam pertama, ini merupakan usaha pertahanan tubuh

    dengan membatasi proses radang dengan menutup appendiks dengan omentum, usus halus, atau adneksa

    sehingga terbentuk massa periappendikular.

    Periappendisitis infiltrat sering terjadi pada usia tertentu diantara usia 22-30 tahun. Pada wanita dan laki-

    laki insidensinya sama kecuali pada usia pubertas dan usia 25 tahun wanita lebih banyak dari laki-laki dengan

    perbandingan 3:2. Angka kematian berkisar 2-6%, 19 % kematian jika terjadi pada wanita hamil, dan pada anak

    usia kurang dari 2 tahun meningkat hingga 20%. Morbiditas meningkat dengan bertambahnya usia,

    keterlambatan diagnosis, bila appendiks tidak diangkat yang dapat menimbulkan serangan berulang.

    Sedangkan mortalitas adalah 0,1% jika appendisitis akut tidak pecah dan 5% jika pecah. Keterlambatan dalam

    mendiagnosis juga berpengaruh pada angka mortalitas jika terjadi komplikasi.

    Komplikasi utamanya adalah perforasi appendiks, yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau

    abses. Insiden perforasi adalah 10% sampai 32%. Insiden lebih tinggi pada anak kecil dan lansia. Perforasi

    secara umum terjadi 24 jam setelah awitan nyeri. Gejala mencakup demam dengan suhu 37,7 oC atau lebih

    tinggi, nyeri tekan abdomen yang kontinu. Appendektomi direncanakan pada appendisitis infiltrat tanpa pus

    yang sudah ditenangkan. Dimana sekitar 6-8 minggu sebelumnya diberikan antibiotik kombinasi yang aktif

    terhadap kuman aerob dan anaerob. Pada anak kecil, wanita hamil, dan usia lanjut jika secara konservatif tidak

    membaik atau berkembang menjadi abses dianjurkan drainase saja dan appendektomi setelah 6-8 minggu

    kemudian. Jika ternyata tidak ada keluhan atau gejala apapun, dan pemeriksaan fisik dan laboratorium

    tidak menunjukkan tanda radang atau abses dapat dipertimbangkan pembatalan tindakan bedah.

    Pencegahan pada appendisitis infiltrat dapat dilakukan dengan cara menurunkan resiko obstruksi atau

    peradangan pada lumen apendik atau dengan penanganan secara tuntas pada penderita appendisitis akut. Sebab

    obstruksi oleh fekalit dapat terjadi karena tidak adekuatnya diet serat. Pengenalan yang cepat terhadap gejala dan

    tanda appendisitis dan appendisitis infiltrat meminimalkan resiko terjadinya gangren, perforasi, dan peritonitis.

    1