BAB I ACC

download BAB I ACC

of 21

description

sfnaskjdfajklsfjd

Transcript of BAB I ACC

PAGE 2

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Sejarah Berdirinya PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berdiri pada tanggal 16 Januari 1985. Pabrik-pabrik yang saat ini dimiliki oleh perseroan berasal dari beberapa perusahaan. Sejarah pendirian PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dapat dilihat dalam Tabel 1.Tabel 1. Sejarah Pendirian PT Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

Tahun PendirianPlantPerusahaan awalProdukKapasitas Awal Produksi per tahun (juta ton)

1973Plant -1PT. District Indonesia Cement Enterprice (DICE)PCC 500

1976Plant -2PT. District Indonesia Cement Enterprice (DICE)PCC 500

1978Plant -3PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprice (PICE)PCC1.000

1980Plant -4PT. Perkasa Indonesia Cement Enterprice (PICE)PCC1.000

1980Plant -5PT. Perkasa Indah Indonesia Cement Putih Enterprise (PIICPE)OWC/WC 200

1983Plant -6PT. Perkasa Agung Utama Indonesia Cement Enterprise (PAUICE)PCC1.500

1984Plant -7PT. Perkasa Inti Abadi Indonesia Cement Enterprise (PIAICE)PCC1.500

1985Plant -8PT. Perkasa Abadi Mulia Indonesia Cement Enterprise (PAMICE)PCC1.500

1991Plant -9PT. Tridaya Manunggal Prakarsa Cement (TMPC)PCC1.200

1996Plant -10PT. Tridaya Manunggal Prakarsa Cement (TMPC)PCC/OPC1.200

1999Plant -11PT. Indocement Tunggal Prakarsa.PCC2.400

2000Plant -12PT. Indocement Investama dan PT. Indo Kodeco Cement (IKC)PCC2.400

Total14.900

Pada tahun 1985 semua perusahaan tersebut bergabung menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk memiliki kapasitas terpasang 18.600 juta ton clinker pertahun merupakan salah satu produsen semen terbesar di Indonesia.

Berdasarkan surat ijin Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 51-062/SHM/MK.01/1989 tanggal 5 Desember 1989 status Perseroan menjadi perusahaan publik (Go Public) , dimana Perseroan mencatatkan sebagian sahamnya di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Dengan status sebagai perusahaan public, maka nama Perseroan ditambah dengan Tbk. (yang berarti Terbuka) menjadi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Selanjutnya, pada tanggal 26 September 1994 Perseroan mencatatkan seluruh sahamnya di BEJ dan BES.

Pada 18 April 2001, Kimmeridge Enterprise Pte. Ltd. (anak perusahaan Heidelberg Cement Group/"Kimmeridge") telah membeli seluruh saham Perseroan milik Badan Penyehatan Perbankan Nasional dan PT. Holdiko Perkasa. Dengan demikian, pada tanggal tersebutKimmeridgetelah resmi menjadi pemegang saham Perseroan. Kemudian pada 24 April 2001,Kimmeridge melaksanakan HMETD atas saham-sahamnya serta saham saham PT. Mekar Perkasa dan PT. Kaolin Indah Utama. Berkaitan dengan hal tersebut, makaKimmeridge menjadi pemegang 45,48% saham Perseroan.

Adapun struktur pemilikan saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk sejak Go Publik sampai tahun 2013 dapat dilihat dalam Tabel 2. Tabel 2. Komposisi Pemegang saham PT. Indocement Tunggal Prakarsa,TbkNoPemegang SahamProsentase Pemilikan (%)

1Heidelberg Company51,00

2PT Mekar Prakarsa dengan PT Kaolin Indah Utama13,03

3Masyarakat umum35,97

Total100,00

(Human Resource Departement, 2013)PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang berada di Palimanan Cirebon ini mempunyai dua plant, yaitu:1.1.1 Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 9

Plant 9 didirikan pada tanggal 27 Februari 1991. Awalnya Plant 9 ini merupakan pabrik semen yang didirikan dan dimiliki oleh PT. Tridaya Manunggal Prakarsa Cement (TMPC), yang keseluruhan modalnya berasal dari penanaman modal dalam negeri. Plant ini memiliki kapasitas 1,2 juta ton per tahun dan terletak di Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Km 20 pada jalur lintas Cirebon Bandung, dengan luas 37 ha. Peralatan produksi yang dipakai dibuat oleh Kawasaky Heavy Industri Ltd, Japan. Pengendalian proses di Plant 9 sudah menggunakan DCS ( Distributed Control System) dimana sistemnya dikendalikan melalui Central Control Room.1.1.2 Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 10

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk selalu berusaha meningkatkan kapasitas produksinya, selain dengan mendirikan plant 9 yang dibeli dari PT. TMPC, kemudian pada tahun 1996 plant 10 dibangun di samping plant 9, karena di daerah Palimanan Cirebon masih terdapat deposit batu kapur sebagai bahan utama semen yang cukup besar. Plant 10 ini memproduksi semen Portland Composite, dengan kapasitas terpasangnya sebesar 1,9 juta ton pertahun. Tabel 3. Kapasitas Perkembangan Produksi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 9 dan 10 di Cirebon periode 2006 - 2012Tahun ProduksiKapasitas (ton)

2006

2007

2008

2009

2010

2011

20122.416.1752.471.462

2.548.237

2.591.375

2.824.960

3.610.6934.090.706

(Departemen Produksi, 2013)

Baik peralatan maupun system control yang digunakan sama dengan plant 9. Namun demikian, ada beberapa perbedaan antara plant 9 dan plant 10.Tabel 4. Perbedaan antara plant 9 dan plant 10 PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk.NoProsesPlant 9Plant 10

1Size reductionMemakai kombinasi tipe Jaw Crusher dan Single BreakerMemakai tipe Double Impact Breaker

2Penghancuran Raw MaterialMemakai Tube Mill(Horizontal Mill)Memakai Roller Mill

(Vertical Mill)

3Bahan bakarIDO, Batubara, Sekam padi (alternative fuel)IDO, Batubara

(Departemen Produksi, 2013)1.2 Gambaran Umum Pabrik

1.2.1 Bahan Baku dan Bahan Pembantu

Bahan baku pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 10 terdiri dari limestone yang berfungsi sebagai sumber CaCO3. Tanah liat (clay) berfungsi sebagai sumber Al2O3, pasir silika (silica sand) berfungsi sebagai sumber SiO2, dan pasir besi (iron sand) sebagai sumber Fe2O3. Sedangkan bahan pembantu dalam PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 10 terdiri dari gypsum sebagai retarder atau untuk memperlambat pengerasan semen dan trass. 1.2.1.1 Bahan Baku Utama1. Batu kapur (limestone)Limestone sebagai bahan baku utama. Bahan ini diperoleh dari hasil penambangan perbukitan gunung Kromong yang berjarak + 1,5 km dari lokasi pabrik. Kebutuhan limestone per hari + 6000 ton, diperkirakan umur tambang masih 16 tahun lagi. Kadar CaCO3 dalam bahan baku berkisar antara 87 95%. MgCO3 2 5%. Limestone berfungsi sebagai bahan penyedia senyawa CaO 50,15% dimana senyawa ini selanjutnya akan membentuk senyawa-senyawa utama semen (C2S, C3S, C3A, C4AF)

2. Tanah Liat (Al2SiO3.2H2O)

Tanah liat yang digunakan diperoleh dari pertambangan di daerah perbukitan gunung Kromong yang berjarak + 1,5 km dari pabrik. Kebutuhan clay setiap hari + 240 ton. Kadar clay dalam bahan baku berkisar antara 5 10 %. Kandungan Al2O3 dalam clay sebanyak 50 56% dimana senyawa Al2O3 dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa yaitu C3A dan C4AF. 1.2.1.2 Bahan Baku Korektif

1. Pasir Silika (Silica Sand)

Pasir silika ini diperoleh dengan cara membelinya dari PT. Aneka Tambang, Rembang Jawa Tengah. Konsentrasi pasir silika yang digunakan berkisar antara 0,7 2% dari bahan baku. Senyawa SiO2 dibutuhkan untuk membentuk senyawa-senyawa semen yaitu C2S dan C3S. 2. Pasir Besi (Iron Sand)

Bahan ini diperoleh dengan cara membeli dari daerah Cilacap, Jawa Tengah. Konsentrasi pasir besi yang digunakan berkisar antara 3 5% dari bahan baku. Kandungan senyawa-senyawa Fe2O3 dalam pasir besi dibutuhkan untuk pembentukan senyawa semen yaitu C4AF.

Pengunaan bahan baku pada proses produksi semen memiliki komposisi tersendiri, yaitu :

1. limestone (batu kapur) : 88,14 %

2. clay ( tanah liat)

: 6,05%

3. pasir silika

: 1,34 %

4. pasir besi

: 4,47 %Pengaturan komposisi ini berdasarkan data dari Quality Control Department (QCD), dan perhitungan dari departemen produksi.1.2.1.3 Bahan Pembantu atau Bahan Additive 1. Gypsum (CaSO4.2H2O)

Gypsum yang digunakan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Plant 10 dibeli dari PT. Petrokoimia, Gresik, Jawa Timur. Konsentrasi gypsum yang digunakan berkisar 1,9 - 3% dari keseluruhan bahan baku. Penambahan gypsum bertujuan untuk menjaga kelembaban semen dan memperlambat pengerasan semen.2. Trass atau pozzoland (CaO.SiO2Al2O3.3H2O)Bahan ini diperoleh dengan cara membelinya dari desa Brobos, Palimanan. Konsentrasi trass yang digunakan pada proses produksi adalah 30% dari total klinker. Penambahan bahan ini dimaksudkan agar nantinya semen yang dihasilkan mempunyai sifat pozzolinik. Sifat ini dapat memperlambat setting time dan menambah kekuatan semen. Trass berasal dari lahar gunung berapi sehingga mempunyai SiO2 aktif yang dapat berikatan dengan free lime membentuk CaO.SiO2 yang selanjutnya akan berikatan dengan CaO membentuk C2S. Semen dengan kadar free lime yang tinggi akan mempunyai kuat tekan kecil sehingga mudah terekspansi dan mudah retak. Dengan adanya penambahan trass maka kadar free lime ini dapat direduksi sehingga kualitas semen menjadi lebih baik dan kuat tekan akhir yang lebih tinggi. 1.2.2 Unit-Unit Dalam Pabrik

1.2.2.1 Unit Minning

Unit Minning pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Plant 10 berfungsi sebagai penyedia bahan baku limestone dan clay melalui proses penambangan. Penambangan di lakukan di Bukit Kromong, Palimanan. Tambang terdiri dari Quarry A,B,C,D dan E untuk limestone ditambang pada Quarry A dan C. sedangkan clay ditambang di Quarry B dan E, Quarry D saat ini yang baru dibuka hanya quarry E.1.2.2.2 Unit Produksi

Proses produksi adalah proses paling penting karena unit produksi mengatur jalannya proses pembuatan semen. Secara umum unit produksi pembuatan semen pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa Plant 10 terdiri dari beberapa tahap yaitu :1. Unit Pengeringan dan Penggilingan Bahan Baku2. Unit Pembakaran Tepung Baku dan Pendinginan Clinker3. Unit Penggilingan Semen1.2.2.3 Unit Pengepakan Semen

Setelah penggilingan akhir, semen selanjutnya dipak (packing). Di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk terdapat dua macam proses pengepakan, yaitu :

a. Semen kantong (dalam sak)

b. Semen curah (dalam truk tangki)1.2.2.4 Unit Elektrik

Unit elektrik dibagi menjadi 3 bagian yang memiliki fungsi yang berbeda. Unit-unit tersebut, yaitu :1. Instrument

Berfungsi mengontrol jalannya proses. Bagian instrument bekerja sama dengan pihak maintenance..2. Listrik

Unit listrik adalah unit yang mengatur aliran listrik dari PLN. PT.ITP Plant 10 menggunakan listrik sebesar 70 kVA. Juga memiliki genset, fungsi genset disini adalah penanganan ketika listrik mati.3. Maintenance

Maintenance menangani perawatan alat produksi bagian elektrik atau kelistrikan. Kerja dari maintainance berdasarkan prosedur yang dibuat oleh pihak instrument. Pihak maintainance melakukan perbaikan serta perawatan rutin pada listrik produksi.1.2.2.5 Unit Pembuatan Kantong Kertas

Bahan baku pembuatan kantong semen di PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk, Cirebon adalah sebagai berikut :

a. Kertas Kraft yaitu kertas khusus kantong semen yang diimpor dari Swedia dalam bentuk roll.

b. Tinta warna digunakan untuk membuat tulisan dan merk dagang pada kantong semen. Tinta ini didatangkan dari PT. Coates Indonesia Jakarta.

c. Lem digunakan sebagai perekat kertas. Lem ini dibuat dari campuran air dan serbuk kentang dengan perbandingan 3 : 1 yang diimpor dari Belanda dan Jerman.Pada proses pembuatan kantong semen terdiri dari dua tahapan yaitu :

1. Proses Tubing 2. Proses Bottomer1.2.3 Struktur Organisasi

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk didirikan berdasarkan surat pengesahan dari Departemen Kehakiman No. C2-3641. HT.01.01.Th.85. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk di Cirebon merupakan perluasan dari pengembangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk yang sudah ada. Organisasi inidisusun sebagai layaknya suatu badan hukum yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan dengan membagi unit-unit kerja organisasi secara fungsional. Struktur organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk dapat dilihat pada Gambar 1.1.2.3.1 Struktur Organisasi dan Job Diskripsi PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon Aturan dan tata kerja dalam perseroan telah disusun dan memperoleh pengesahan Departemen Kehakiman tanggal 19 Juni 1987.Beberapa bagian mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Dewan Komisaris

Dipimpin oleh Komisaris Utama yang mempunyai tugas :

Mengangkat dan memberhentikan Direksi perusahaan

Mengesahkan anggaran dan belanja perusahaan

Mengawasi jalannya perusahaan

2. Dewan Direksi

Dipimpin oleh Direktur Utama yang mempunyai tugas :

Menyusun dan melaksanakan anggaran dan belanja perusahaan

Mengelola dan mengembangkan jalanya perusahaan

3. Plant Coordinator

Dipimpin oleh Plant Coordinator Manager yang mempunyai tugas :

Mengkoordinasi operasional plant dan divisi penunjang

Menyusun dan melaksanakan anggaran dan belanja perusahaan4. Operation Division

Plant/Division Manager mempunyai tugas :

Mengkoordinir operasional Departement Head dibawahnya

Menyusun dan melaksanakan anggaran belanja plant/division5. Departemen Mining Departemen ini bertugas menyediakan bahan baku untuk proses produksi dari hasil pertambangan. Departemen ini terdiri dari seksi penghancuran, seksi pertambangan.6. Departemen Produksi

Departemen ini bertugas dalam mengawasi pelaksanaan proses produksi semen dari awal produksi sampai proses pengepakan serta menerima laporan dari seksi penggilingan, seksi pembakaran dan batu bara, seksi penggilingan akhir, dan seksi pengepakan.7. Departemen Mekanik

Departemen ini bertugas melaksanakan pemeriksaan dan perbaikan terhadap peralatan yang digunakan untuk proses produksi. Departemen ini terdiri dari seksi peralatan, seksi perbaikan.8. Departemen Elektrik

Departemen ini bertugas melakukan pemeriksaan dan perbaikan terhadap peralatan listrik yang digunakan. Departemen ini terdiri dari seksi perbaikan, seksi perencanaan,seksi elektrik, seksi instrumentasi 9. Departemen Quality ControlDepartemen ini bertugas melakukan pengawasan dan penelitian terhadap kualitas material serta memberikan komposisi yang tepat bagi Departemen Produksi seperti bahan baku, tepung baku, clinker, semen dan bahan bakar.10. HR (Human Resource) & GA (General Affair) DepartementMerupakan departemen yang mengatur kepegawaian. Serta menangani tentang kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja.11. Community Development Office Departement

Departemen yang membawahi segala bidang diluar bidang produksi. Yang berkaitan dengan pengembangan dan kelangsungan perusahaan.

Keterangan :

: garis kerjaGambar 1. Diagram Struktur Organisasi PT. Indocement Tunggal Prakarsa (Sumber : Departemen Umum PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, 2013)1.2.3.2 Sistem Manajemen Kerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk

A. Tenaga Kerja

Tenaga kerja di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk terdiri dari tenaga kerja tetap, tenaga kerja kontrak, dan tenaga kerja harian. Sumber tenaga kerja dari local dan tenaga kerja asing yang biasanya dibatasi dalam masa kontrak. Perincian tenaga kerja di PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berdasarkan tingkat pendidikan dan setiap departemen dapat dilihat dalam Tabel 5 dan 6 .Table 5. Jumlah tenaga kerja berdasarkan tingkat pendidikanTingkat PendidikanStaff

SD3

SMP5

SMA564

DIPLOMA8

S173

S25

TOTAL658

Table 6. Jumlah tenaga kerja di dalam setiap DepartementDepartementStaffNon StaffTotal

General Manager Office5 3 8

Accounting9 1 10

Human Resource6 80 86

General Affair7 31 38

Paper Bag2 18 20

Technical Service4 19 23

Supply4 19 23

Production 9188197

Quality Control3 27 30

Mechanical6 46 52

Electrical6 37 43

Mining8120128

TOTAL69589658

(Human Resource Departement, 2013)B. Jam Kerja

Jam kerja yang terdapat pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk Cirebon meliputi jam kerja normal dan jam kerja dengan menggunakan sistem shift. Perinciannya adalah sebagai berikut : 1. Jam kerja normalJam kerja yang terdapat pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon untuk Manager Divisi Umum (Departemen Akuntansi, Departemen HR&GA, Departemen Umum, Departemen Produksi, Departemen Mekanik, Departemen Elektrik, Departemen Quality Control) Tabel 7. Jam Kerja normal untuk Manager Divisi UmumHariWaktuKeterangan

Senin Kamis08.00 12.00Jam Kerja

12.00 13.00Istirahat

13.00 17.00Jam Kerja

Jum'at08.00 11.00Jam Kerja

11.00 13.00Istirahat

13.00 17.00Jam Kerja

(Human Resource Departement, 2013)2. Jam Kerja dengan menggunakan sistem shift Jam kerja dengan menggunakan sistem shift yaitu untuk Departemen Pembuatan Kantong Semen, Departemen Produksi, Departemen Mekanik, Departemen Elektrik, Departemen Perbaikan dan Perawatan serta Departemen Quality Control dan Departemen Mining dapat dilihat pada tabel 8 dan 9.Tabel 8. Jam kerja shift untuk Departemen Pembuatan Kantong Semen ,Departemen Produksi, Departemen Mekanik, Departemen Elektrik, Departemen Perbaikan dan Perawatan serta Departemen Quality ControlShiftJam kerja

A07.00 15.00

B15.00 23.00

C23.00 07.00

(Human Resource Departement, 2013) Tabel 9. Pembagian Jam Kerja Untuk Departemen Mining ShiftJam Kerja

A07.00 15.00

B15.00 23.00

(Human Resource Departement, 2013)Karyawan yang terkena jam kerja shift akan bekerja selama enam hari dengan pembagian dua hari kerja shift A, dua hari kerja pada shift B, dan dua hari kerja pada shift C. Karyawan yang terkena sistem shift dibagi menjadi empat kelompok, yaitu kelompok I, II, III dan IV dimana setiap kelompok beranggotakan 1 orang Foreman, 4 orang operator dan 4 orang patrol. Apabila waktu kerja pada sistem shift ini berkenaan dengan hari besar, jam kerjanya dihitung sebagai lembur.1.2.3.3 Kesehatan dan Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja adalah rangkaian usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mencegah timbulnya kecelakaan di dalam proses kerja serta untuk memperbaiki suasana kerja yang aman dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Keselamatan kerja erat hubungannya dengan peningkatan produksi. Keselamatan kerja dapat membantu meningkatkan produksi dan produktivitas atas dasar :

a. Tingkat keselamatan yang tinggi sejalan dengan pemeliharaan dan penggunaan peralatan kerja dan mesin yang produktif dan efisien serta bertalian dengan tingkat produksi dan produktivitas.

b. Keselamatan kerja yang dilaksanakan sebaik-baiknya dengan partisipasi pengusaha dan karyawan akan membawa iklim keamanan dan ketenangan kerja sehingga sangat membantu terciptanya keharmonisan pengusaha dan karyawan yang merupakan landasan paling kuat bagi kelancaran produksi.Perusahaan juga menyediakan perlengkapan pengamanan yang sering disebut dengan Alat Pelindung Diri (APD). Alat yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi sebagian tubuhnya terhadap kemungkinan risiko / keparahan dampak kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Jenis APD yang digunakan pada PT. ITP, Tbk plant 10 meliputi :

APD KEPALATerdiri dari helmet, hats/cap, winter liner/tutup kepala. APD MATATerdiri dari gouggle dan face shield. APD TELINGATerdiri dari ear plugg dan ear muff. APD PERNAFASANTerdiri dari masker, respirator,dan SCBA. APD BADANTerdiri dari safety belt, body belt, rompi, baju tahan panas, dan baju tahan debu. APD TANGANTerdiri dari cotton hand glove, leather hand glove, dan rubber hand glove. APD KAKI.

Terdiri dari general safety shoes, high voltage shoe, dan rubber shoes.Tingkat pengendalian usaha K3 PT. ITP,Tbk dilakukan dengan membuat program pengendalian risiko/manajemen risiko, mencegah adanya korban/kerugian, dan program tindakan koreksi.

1.2.3.4 Sistem Pemasaran Hasil Produksi

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon menerapkan sistem pemasaran secara tidak langsung yaitu melalui distributor terlebih dahulu. Melalui distributor inilah produk semen kemudian dapat langsung sampai ke tangan konsumen. Produk semen yang dihasilkan oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon hanya dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri.

Lokasi pemasaran produk ini meliputi Jawa Barat bagian timur (Tasikmalaya, Sukabumi, Indramayu dan Cirebon), daerah Jawa Tengah bagian utara (Purwokerto, Tegal), Yogyakarta, sebagian di Jawa Timur dan beberapa daerah di luar pulau Jawa. 1.3 Lay Out Pabrik

Untuk keberhasilan dan kelangsungan suatu pabrik maka pemilihan lokasi pabrik merupakan salah satu faktor yang sangat penting, karena pemilihan suatu lokasi pabrik yang tepat dapat menaikkan daya guna dan akan menghemat biaya suatu pabrik. PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon terletak di desa Palimanan Barat, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon. Luas area PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon sebesar 522 hektar, dengan pembagian 160 hektar digunakan untuk Plant site, 132 hektar digunakan untuk housing dan 230 hektar digunakan untuk quarry. Pemilihan lokasi ini didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut :1. Ketersediaan Bahan BakuPT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon terletak di daerah Perbukitan Kromong yang berjarak + 1,5 Km dari area pabrik. Bahan baku yang terdiri dari batu kapur dan tanah liat diperoleh dari daerah tersebut. Deposit batu kapur ini diperkirakan akan habis sekitar 60 tahun lagi dihitung sejak beroperasinya pabrik ini. 2. Tenaga Kerja

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon terletak didekat kota Cirebon. Hal ini memudahkan dalam pencarian tenaga kerja. Tenaga kerja dapat diperoleh dari masyarakat sekitar Cirebon.

3. Ketersediaan Air

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon didekat sumber mata air Telaga Remis yang berjarak + 15 km dari lokasi pabrik serta dikawasan pabrik juga terdapat kolam ITP buatan. Hal ini menyebabkan ketersediaan air untuk proses produksi dan air minum karyawan cukup terjamin.4. Ketersediaan Tenaga Listrik

Tenaga listrik PT. Indocement Tunggal Prakarsa,Tbk Cirebon diambil dari gardu induk PLN Sunyaragi yang terletak + 20 km, sehingga mengurangi biaya transmisi tenaga listrik serta kontinuitas penyaluran tenaga listrik cukup terjamin karena langsung mengambil dari Gardu Induk.

5. Sarana Transportasi

Lokasi pabrik dekat dengan jalan raya utama Cirebon Bandung dan Cirebon Jakarta, sehingga memudahkan dalam pengangkutan hasil produksi lewat angkutan darat. Disamping itu letak Palimanan yang hanya berjarak + 20 Km dari Pelabuhan Cirebon yang memudahkan sarana pengangkutan hasil produksi lewat laut.

6. Daerah Pemasaran

PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon terletak di Propinsi dengan intensitas pembangunan yang tinggi dan strategis. Wilayah pemasaran meliputi daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta dan sebagian kecil wilayah Jawa Timur. Untuk di luar pulau Jawa meliputi Sumatra, dan Sulawesi.

Karena alasan itulah maka PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk Cirebon didirikan dengan harapan dapat menghasilkan produk semen dengan kualitas sesuai dengan standart pemakaian dan pabrik ini didirikan dengan memperhatikan lingkungan akibat dari limbah yang dihasilkan.

Keterangan Gambar :1. Pos Satpam

2. Kantor Kesehatan dan Keselamatan Kerja

3. Kantin dan Koperasi

4. Gudang

5. Poliklinik

6. Kantor Departemen Umum

7. Ruang Pembuatan Kantong Semen

8. Unit Penyediaan Air

9. Kolam Penyediaan Air 17. Kiln

18. RSP

19. Homogenizing silo

20. Raw Mill

21. Departemen produksi dan QC

22. Departemen Inventaris

23. Departemen Elektrik

24. Departemen Mekanik

25. Departemen Peralatan dan Perawatan

26. Ruang Patrol

Plant 10

10. Pengepakan semen

11. Cement Silo

12. Gypsum Storage

13. Cement Mill

14. Klinker silo

15. Cooler

16. EP27. Coal Mill

28. Hopper

29. Penyimpanan Batu Kapur

30. Penyimpanan Bahan pembantu

31. Chrusher Batu kapur

32. Chrusher Bahan Pembantu

Plant 9

33. Pengepakan semen

34. Cement Silo

35. Gypsum Storage

36. Cement Mill

37. Klinker silo

38. Cooler

39. EP

40. Kiln

41. RSP

42. Homogenizing silo

43. Raw Mill

44. Hopper

45. Penyimpanan Batu Kapur

46. Penyimpanan Bahan pembantu

47. Chrusher Batu kapur

48. Chrusher Bahan Pembantu

Mechanical

Departement

Electrical

Departement

Technical Services Departement

Supply

Departement

Production

Departement

Minning

Departement

Quality Control

Departement

Advisory & Staff

Cirebon Operation

General Manager

Finance & Acc

Departement

Audit

Delivery

Papper Bag

Departement

Bulk & Coal

Transport

Operation Support

Division Managerr

Plant 9 & 10

Plant Manager

HR & GA

Departement

Com. Devlp. Office

Departement

1PAGE

_1427286519.doc35

U

Skala 1 :500

Gambar 2. Lay Out PT. Indocement Tunggal Prakarsa

(Sumber : Departemen Umum PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk, 2013)

Bandung Cirebon

48

47

46

45

44

30

29

43

42

41

39

38

40

25

24

23

22

26

21

27

34

37

35

33

36

31

32

7

8

9

28

19

20

18

17

15

16

11

14

10

12

13

6

1

2

3

4

5