BAB I

10
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, baik itu kegiatan operasional perusahaan maupun kegiatan insidental perusahaan. Dalam kegiatan operasionalnya, seringkali laba yang diperoleh suatu perusahaan menjadi indikator untuk menilai berhasil atau tidaknya kinerja manajemen suatu perusahaan. Manajemen perusahaan dituntut untuk dapat membukukan laba guna menjalankan usaha serta agar dapat bersaing dengan perusahaan lain. Untuk dapat menjalankan usahanya, pihak pemilik perusahaan juga mengharapkan bantuan dana oleh pihak eksternal. Pihak eksternal yang dimaksud adalah kreditur dan investor. Pihak kreditur menginginkan adanya bunga atas pijaman yang diberikan kepada perusahaan debitur, sedangkan Pihak investor menginginkan tingkat pengembalian atas dana yang di tanamkan. Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana kedalam suatu perusahaan adalah untuk 1

description

accounting

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tujuan utama sebuah perusahaan adalah mendapatkan keuntungan, baik

itu kegiatan operasional perusahaan maupun kegiatan insidental perusahaan.

Dalam kegiatan operasionalnya, seringkali laba yang diperoleh suatu perusahaan

menjadi indikator untuk menilai berhasil atau tidaknya kinerja manajemen suatu

perusahaan. Manajemen perusahaan dituntut untuk dapat membukukan laba

guna menjalankan usaha serta agar dapat bersaing dengan perusahaan lain.

Untuk dapat menjalankan usahanya, pihak pemilik perusahaan juga

mengharapkan bantuan dana oleh pihak eksternal. Pihak eksternal yang

dimaksud adalah kreditur dan investor. Pihak kreditur menginginkan adanya

bunga atas pijaman yang diberikan kepada perusahaan debitur, sedangkan

Pihak investor menginginkan tingkat pengembalian atas dana yang di tanamkan.

Tujuan investor perorangan maupun badan usaha menanamkan dana

kedalam suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kemakmuran dengan

memperoleh pendapatan atau tingkat pengembalian investasi, baik berupa

deviden (devidend yeild) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham

terhadap harga belinya (Handoko, 2002).

Deviden merupakan salah satu motivasi investor untuk menanamkan

dananya di pasar modal atau perusahaan. Oleh karena itu perubahan deviden

lah yang menjadi indikator untuk mengetahui performance sebuah perusahaan.

Deviden adalah pembagian aktiva perusahaan kepada pemegang saham.

Deviden dapat dibayar dalam bentuk uang tunai (kas), saham perusahaan,

ataupun aktiva lainnya. Semua deviden haruslah diumumkan oleh dewan direksi

1

Page 2: BAB I

2

sebelum deviden tersebut menjadi kewajiban perusahaan (Simamora, 2000 :

423).

Dalam hubungannya dengan deviden pihak investor dalam jangka

panjang dan bukan investor yang berorientasi pada capital gain, lebih menyukai

deviden yang tinggi dari tahun ketahun. Pada umumnya pembayaran deviden

dalam bentuk tunai (kas) lebih banyak diinginkan investor daripada bentuk lain

karena pembayaran deviden tunai membantu mengurangi ketidakpastian

investor dalam aktivitas investasinya di dalam perusahaan (Ross,1997). Dalam

hal ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Gordon dan Linter (1962) yaitu

“The Bird In The Hand Theory”. Teori tersebut dapat dianalogikan dengan satu

burung ditangan lebih berharga daripada seribu burung yang masih di awang –

awang. Dengan demikian para investor atau pemegang saham lebih menyukai

menerima deviden daripada resiko dari capital gain.

Sementara di pihak lain, Perusahaan seringkali dihadapkan pada dilema

apakah akan membagikan deviden kepada pemegang saham, atau menahan

laba untuk kegiatan investasi kembali dalam rangka pengembangan usaha

(Okpara, 2010). Manajer cenderung mengambil keputusan menahan laba atau

menginvestasikan kembali dengan tujuan agar perusahaan mengalami

pertumbuhan tinggi.

Menurut teori keagenan Jensen, Michael C (1986) Perusahaan yang

memisahkan fungsi pengelolaan dengan fungsi kepemilikan akan rentan

terhadap agency conflict. Penyebab konflik antara manajer dan pemegang

saham diantaranya yaitu pembuatan keputusan yang berkaitan dengan

keputusan pencairan dana dan (financial decision) dan pembuatan keputusan

bagaimana dana yang diperoleh tersebut diinvestasikan. Pihak pemilik dapat

Page 3: BAB I

3

membatasi divergensi kepentingannya dengan memberikan tingkat insentif yang

layak kepada manajer dan harus bersedia mengeluarkan biaya pengawasan

(agency cost).

Pihak pemegang saham dan manajemen perusahaan mempunyai

kepentingan masing – masing di dalam perusahaan. Pihak pemegang saham

ingin imbal hasil yang sesuai dengan resiko yang ditanggungnya itu sesuai

dengan biaya yang dikeluarkannya. Dipihak lain, perusahaan juga

mengharapkan pertumbuhan secara terus menerus untuk mempertahankan

kelangsungan hidupnya, yang sekaligus juga memberikan kesejahteraan yang

lebih besar kepada pemegang sahamnya (Prihantoro, 2003). Oleh karena itu

pihak manajemen haruslah membuat kebijakan mengenai besar kecilnya

Devidend Payout Ratio untuk mensejajarkan atau menengahi dari kepentingan

kedua belah pihak. Proporsi deviden yang dibayarkan pada pemegang saham

tergantung pada kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas) serta

bentuk kebijakan deviden yang diterapkan perusahaan yang bersangkutan

(Andriyani, 2008).

Kebijakan deviden merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh

perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden atau

akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa

datang (Sartono, 2001). Kebijakan deviden perusahaan tergambar pada deviden

payout ratio (DPR) perusahaan tersebut, yaitu persentase laba yang dibagikan

dalam bentuk deviden tunai, artinya besaran DPR akan mempengaruhi

keputusan investasi para pemegang saham dan disisi lain berpengaruh pada

kondisi keuangan perusahaan atau dengan kata lain Devidend Payout Ratio

Page 4: BAB I

4

menujukkan jumlah laba yang dapat ditahan dalam perusahaan sebagai sumber

pendanaan.

Profitabilitas adalah tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh

perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang dibagikan

kepada pemegang saham adalah keuntungan yang diperoleh setelah bunga dan

pajak. Oleh karena itu Semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan

maka akan semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan

devidennya.

Faktor lain yang mempengaruhi Devidend Payout Ratio adalah

kepemilikan Manajerial atau insider ownership. Menurut Jensen, Michael C

(1986) dalam analisisnya menyatakan bahwa proporsi kepemilikan saham yang

dikontrol oleh manajer dapat mempengaruhi kebijakan – kebijakan perusahaan.

Kepemilikan orang dalam (insider ownership) adalah sebuah ukuran persentase

saham yang dimiliki direksi, manajemen dan komisaris ataupun setiap pihak yang

terlibat secara langsung dalam pembuatan keputusan perusahaan (Sartono

2001).

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Jannati (2011) dan Marlinna dan

Danica (2009) menyebutkan bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kebijakan deviden. Dengan kata lain, semakin besar

keuntungan perusahaan yang diperoleh perusahaan, maka semakin besar pula

kemampuan perusahaan dalam membayar deviden. Hasil kontradiktif diperoleh

Dewi (2008) dan Wira (2013) menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh

negatif terhadap kebijakan deviden.

Nuringsih (2005) menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial,

kebijakan utang ROA dan dan ukuran perusahaan terhadap kebijakan deviden

Page 5: BAB I

5

pada perusahaan yang terdaftar dalam Indonesian Capital Market 1995-1996.

Berdasarkan pengujian hasil regresi diketahui bahwa terjadi pengaruh positif

antara managerial ownership dengan kebijakan deviden. Hasil ini menunjukkan

bahwa semakin besar keterlibatan manajer dalam managerial ownership

menyebabkan aset tidak terdiversifikasi secara optimal sehingga menginginkan

deviden yang semakin besar. Sedangkan dalam penelitian Dewi (2008)

kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap

kebijakan deviden. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi dan

Baidori (2008) membuktikan bahwa kepemilkan manajerial tidak mempunyai

pengaruh terhadap kebijakan deviden.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian penelitian-penellitian di atas, terdapat

fenomena empiris yaitu ketidaksesuaian antar teori dengan data empiris yang

ditemukan dari variabel-variabel yang diteliti. Maka peneliti melakukan penelitian

lanjutan mengenai profitabilitas dan kepemilikan manajerial terhadap Devidend

Payout Ratio dengan sampel yang digunakan adalah perusahaan yang terdaftar

di Jakarta Islamic Index dari tahun 2010-2014. Oleh karena itu penelitian ini

berjudul “Pengaruh Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial Terhadap

Deviden Payout Ratio pada Perusahaan Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic

Index (JII)” maka dapat diketahui rumusan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Apakah Profitabilitas (ROA) berpengaruh terhadap Devidend Payout

Ratio (DPR) pada Perusahaan yang terdaftar di JII.

2. Apakah Kepemilikan Manajerial berpengaruh terhadap Devidend

Payout Ratio (DPR) pada perusahaan yang terdaftar di JII.

Page 6: BAB I

6

1.3 Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka tujuan

dari penelitian ini adalah :

1. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas (ROA) terhadap Devidend

Payout Ratio (DPR) Perusahaan yang terdaftar di JII.

2. Untuk menganalisis pengaruh kepemilikan manajerial terhadap

Devidend Payout Ratio (DPR) perusahaan yang terdaftar di JII.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis Akademis

Hasil penelitian ini diharpkan akan mempunyai kegunaan teoritis

akademis, yaitu :

1. Sebagai tambahan penelitian yang akan melengkapi penelitian-

penelitian terdahulu.

2. Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya dalam

melakukan riset penelitian dengan studi kasus serupa di masa depan.

1.4.2 Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan akan mempunyai kegunaan praktis sebagai

berikut :

1. Investor

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

investor dalam berinvestasi dengan melihat Profitabilitas (ROA) dan

Kepemilikan Manajerial sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

pengambilan keputusan investasi di perusahaan yang terdaftar di JII.

Page 7: BAB I

7

2. Emiten

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada

manajer agar dapat membuat kebijakan keuangan yang baik,

terutama kebijakan deviden perusahaan yang diharapkan dapat

menjadi hal yang diperhatikan dalam upaya mengurangi konflik

keagenan.