BAB I

20
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang Sebagai negara agraris, Indonesia sangat menaruh perhatian besar terhadap perkembangan sektor pertanian. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendukung peningkatan produksi hasil pertanian adalah dengan penyediaan pupuk untuk pertanian. Seiring dengan perkembangan sektor pertanian, kebutuhan pupuk di Indonesia juga semakin meningkat. Sebagai solusi dari peningkatan kebutuhan pupuk nasional, pemerintah membangun pabrik pupuk khususnya pabrik urea untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri. Rencana pembangun pabrik urea ini tercantum dalam REPELITA- 1(1956-1960), dengan Biro Perancang Negara sebagai pelaksana. Namun dalam perkembangan selanjutnya proyek pembangunan pabrik pupuk urea ini dilimpahkan kepada Departemen Perindustrian dan Pertambangan dengan nama Proyek Pupuk Urea-I. PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang diresmikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan akta notaris Elisa Pondang dan diumumkan pada lembaran Negara Republik Indonesia No. 46 pada tanggal 17 Juni 1960. 1

description

BAB I

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Sejarah Berdirinya dan Perkembangan PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang

Sebagai negara agraris, Indonesia sangat menaruh perhatian besar terhadap

perkembangan sektor pertanian. Salah satu cara yang dilakukan untuk mendukung

peningkatan produksi hasil pertanian adalah dengan penyediaan pupuk untuk

pertanian. Seiring dengan perkembangan sektor pertanian, kebutuhan pupuk di

Indonesia juga semakin meningkat. Sebagai solusi dari peningkatan kebutuhan

pupuk nasional, pemerintah membangun pabrik pupuk khususnya pabrik urea

untuk memenuhi kebutuhan pupuk dalam negeri. Rencana pembangun pabrik urea

ini tercantum dalam REPELITA-1(1956-1960), dengan Biro Perancang Negara

sebagai pelaksana. Namun dalam perkembangan selanjutnya proyek

pembangunan pabrik pupuk urea ini dilimpahkan kepada Departemen

Perindustrian dan Pertambangan dengan nama Proyek Pupuk Urea-I. PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang diresmikan pada tanggal 24 Desember 1959 di Palembang

dengan akta notaris Elisa Pondang dan diumumkan pada lembaran Negara

Republik Indonesia No. 46 pada tanggal 17 Juni 1960.

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) pupuk pertama yang didirikan di Indonesia yang berbentuk persero,

dengan PT. Pupuk Indonesia sebagai pemegang saham tunggal. Fokus kegiatan

usaha yang dilakukan oleh PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah produksi

pupuk urea. Kegiatan produksi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dimulai pada

tahun 1963 dengan mulai beroperasinya pabrik pupuk PUSRI-I. Kapasitas

produksi pabrik pupuk urea PUSRI-I sebanyak 100.000 ton/tahun dan 59.400 ton

amoniak per tahun. Walaupun pada akhir tahun 1963 PUSRI-I hanya dapat

memproduksi urea sebanyak 0,7 ton/hari dan amoniak sebanyak 180 ton/hari.

Namun pada tahun 1964 PUSRI-I dapat mencapai produksi sampai dengan

100,4% dari target produksi yang ditetapkan. Untuk mengimbangi kebutuhan

akan pupuk urea yang terus meningkat, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

1

Page 2: BAB I

2

melakukan perluasan pabrik. Perluasan pabrik dilakukan dengan membangun

PUSRI-II pada tahun 1974 dengan kapasitas 380.000 ton/tahun, PUSRI-III pada

tahun 1976 dan PUSRI-IV pada tahun 1977 dengan kapasitas masing-masing

570.000 ton/tahun. Kemudian PUSRI-II dioptimalisasi dan ditingkatkan

kapasitasnya menjadi 552,000 ton per tahun pada tahun 1992. Keseluruhan

konstruksi untuk PUSRI-II, PUSRaI-III dan PUSRI-IV dilakukan oleh M.W.

Kellog Overseas (Amonia) dan Toyo Engineering Corporation (Urea).

Sejak tahun 1979, Pusri diberi tugas oleh pemerintah melaksanakan

distribusi dan pemasaran pupuk bersubsidi kepada petani sebagai bentuk

Pelaksanaan Public Service obligation (PSO) untuk mendukung program pangan

nasional dengan memprioritaskan produksi dan pendistribusian pupuk bagi petani

di seluruh wilayah Indonesia.

Pada tahun 1985, operasi pabrik PUSRI-I dihentikan karena usia dan

dinilai tidak efisien lagi. Pada tahun 1990 pabrik PUSRI-I dirombak menjadi

pabrik PUSRI-IB oleh PT. Rekayasa Industri dengan menggunakan teknologi

Advanced Cost and Energy Savings (ACES). PUSRI-IB diresmikan pada tanggal

22 Desember 1994 oleh Presiden Soeharto. PUSRI-IB menggunakan sistem

kendali komputer Disributed Control System. Pabrik PUSRI-IB ini dibangun

dengan kapasitas terpasang 570,000 ton urea per tahun. Dalam rangka

meningkatkan efisiensi pabrik pada tahun 1992 dilakukan program Ammonia

Optimization Project (AOP) dan Urea Optimization Program (UOP) dalam upaya

optimasi produksi pada PUSRI-II, PUSRI-III dan PUSRI-IV. Dengan optimasi

tersebut, produksi amonia PUSRI-II, III, dan IV mengalami peningkatan sebesar

10% sedangkan produksi urea meningkat sebesar 50% dengan penghematan gas

alam sebanyak 30%. Total kapasitas keempat pabrik yang dimiliki PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang adalah sebesar 1.449 juta ton amoniak/tahun atau 4542

MTPD amoniak, dan 2.262 juta ton urea/tahun atau 1725 MTPD urea.

Pemerintah Indonesia pernah mengalihkan seluruh sahamnya yang

ditempatkan di Industri Pupuk Dalam Negeri dan di PT. Mega Eltra kepada PT.

Pupuk Sriwidjaja Palembang, melalui Peraturan Pemerintah (PP) nomor 28 tahun

1997 dan PP nomor 34 tahun 1998, maka PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang

Page 3: BAB I

3

berkedudukan di Sumatera Selatan, pernah menjadi Induk Perusahaan (Operating

Holding) dengan membawahi 6 (enam) anak perusahaan termasuk 2 (dua) anak

perusahaan penyertaan langsung yaitu PT Rekayasa Industri dan PT Mega Eltra,

masing-masing perusahaan bergerak dalam bidang usaha, sebagai berikut:

1. PT Petrokimia Gresik (berdiri 31 Mei 1975), yang berkedudukan di Gresik,

Jawa Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea, ZA, SP-36/SP-18,

Phonska, DAP, NPK, ZK, dan industri kimia lainnya serta Pupuk Organik.

2. PT Pupuk Kujang (berdiri 9 Juni 1975), yang berkedudukan di Cikampek,

Jawa Barat. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea dan industri kimia

lainnya.

3. PT Pupuk Kalimantan Timur (berdiri 7 Desember 1977), yang berkedudukan

di Bontang, Kalimantan Timur. Memproduksi dan memasarkan pupuk urea

dan industri kimia lainnya.

4. PT Pupuk Iskandar Muda (berdiri 24 Februari 1982), yang berkedudukan di

Lhokseumawe, Nangroe Aceh Darussalam. Memproduksi dan memasarkan

pupuk Urea dan industri kimia lainnya.

5. PT Rekayasa Industri (berdiri 11 Maret 1985), yang berkedudukan di Jakarta,

Bergerak dalam penyediaan Jasa Engineering, Procurement & Construction

(EPC) guna membangun industri gas & minyak bumi, pupuk, kimia dan

petrokimia, pertambangan, pembangkit listrik (panas bumi, batu bara, micro-

hydro, diesel).

6. PT Mega Eltra (berdiri 1970), yang berkedudukan di Jakarta dengan bidang

usaha utamanya adalah Perdagangan Umum dan bergerak dalam bidang

layanan ekspor-impor, pemasok bahan kimia, distributor pupuk, serta

konstruksi.

Namun, pada tahun 2010, dilakukan Pemisahan (Spin Off) dari Perusahaan

Perseroan (Persero) PT. Pupuk Sriwidjaja disingkat PT. Pusri (Persero) kepada

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang serta telah terjadinya pengalihan hak dan

kewajiban PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang sebagaimana tertuang didalam RUPS-LB tanggal 24 Desember 2010

yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagaimana telah dituangkan dalam

Page 4: BAB I

4

Perubahan Anggaran Dasar pada PT Pupuk Sriwidjaja Palembang melalui Akte

Notaris Fathiah Helmi, SH nomor 14 tanggal 12 November 2010 yang telah

disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM tanggal 13 Desember 2010 nomor

AHU-57993.AH.01.01 tahun 2010.

Sejak tanggal 18 April 2012, Menteri BUMN Dahlan Iskan meresmikan

PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) sebagai nama induk perusahaan

pupuk yang baru, menggantikan nama PT Pusri (persero). Hingga kini PT Pupuk

Sriwidjaja Palembang tetap menggunakan brand dan merk dagang Pusri.

Gambar 1.1. Kedudukan PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

1.2 Lokasi dan Tata Letak Pabrik

I.2.1 Lokasi Pabrik

Page 5: BAB I

5

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak di kota Palembang, ibukota

Provinsi Sumatra Selatan. Berlokasi kurang lebih 7 km dari pusat kota dan tepat

di tepi sungai Musi. Sungai Musi adalah sungai terbesar yang melewati kota

Palembang. Pemilihan lokasi ini merupakan rekomendasi dari Gas Bell &

Associates (AS). Pemilihan lokasi ini berdasarkan pada pertimbangan-

pertimbangan berikut :

1. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini berdekatan dengan wilayah kilang

gas dan minyak Pertamina Sumbagsel, sehingga penyaluran gas alam sebagai

bahan baku pembuatan pupuk dari Pertamina Sumbagsel ke PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang menjadi lebih mudah dan jumlah gas alam lebih

terjamin.

2. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang berdekatan dengan sungai Musi

ini menyebabkan kuantitas suplai air sebagai bahan baku pembuatan steam

dan keperluan utilitas lainnya terjamin sepanjang tahun. Sungai Musi juga

merupakan jalur sarana transportasi untuk pengangkutan bahan baku maupun

hasil pabrik yang baik.

3. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ini memungkinkan untuk diadakan

perluasan pabrik.

4. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja ini kondusif dan nyaman sebagai kawasan

industri, karena tidak terletak di pusat kota namun jarak menuju pusat kota

masih terjangkau.

5. Lokasi PT.Pupuk Sriwidjaja dekat dengan ibukota Provinsi mempermudah

perolehan sumber daya manusia pekerja dan kemudahan pengurusan

administrasi pemerintah.

Page 6: BAB I

6

Gambar 1.2. Lokasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

I.2.2 Tata Letak Pabrik

Page 7: BAB I

7

Kompleks perindustrian PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang terletak tepat di

tepi sungai Musi Jl. Mayor Zen. PT PUSRI memiliki luas area total 500 ha. Pada

bagian depan kompleks industri terdapat gedung kantor pusat. Kantor pusat

merupakan kantor staf direksi dan administrasi umum PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang. Di dalam kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang jugaterdapat

fasilitas pendukung berupa kompleks perumahan karyawan yang dilengkapi

dengan rumah sakit, fasilitas olah raga, gedung pertemuan, perpustakaan umum,

rumah makan, dan masjid. Terdapat juga penginapan yang diperuntukkan bagi

tamu PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.

Kompleks perumahan dan kompleks pabrik dibatasi oleh pagar dengan

dua buah gerbang masuk kompleks pabrik yang dijaga oleh aparat keamanan.

Empat buah pabrik terletak berkelompok-kelompok mengelilingi daerah tangki

penyimpanan amonia. Daerah pengantongan dan gudang terletak dipinggiran

sungai Musi. Peletakan gudang dan daerah pengantongan ke arah dermaga

bertujuan agar pengangkutan untuk bongkar muat di pelabuhan menjadi lebih

mudah dan memerlukan biaya yang lebih murah. Untuk keperluan bongkar muat,

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang memiliki pelabuhan di tepi sungai Musi.

Gambar Tata Letak Kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dapat dilihat

pada gambar 1.3.

Page 8: BAB I

8

Gambar 1.3. Tata Letak Kompleks PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

Keterangan :

A. Pos satpam M. Dinas Kesehatan K3

B. Kantor utama N. Main Lab

C. Lapangan O. Amoniak storage

D. Perumahan P. Kantor

E. Gedung serba guna Q. Wisma

F. Diklat R. Lapangan Olahraga

G. Sekolah S. Perluasan Pabrik

H. Kolam T. Gedung

I. Masjid U. Dermaga

J. Rumah makan V. PPU

K. Parkir W. Rumah Sakit

L. Teknik Produksi V. Wisma

1. Primary reformer 14. Seksi purifikasi

2. Secondaty reformer 15. Prilling Tower

Page 9: BAB I

9

3. Stripper 16. Seksi sintesis urea

4. Absorber 17. Pembangkit listrik

5. Metanator 18. Package boiler

6. HTSC dan LTSC 19. Waste heat boiler

7. ARU 20. Kantor pusat kontrol

8. HRU, PGRU 21. Cooling tower

9. Molecular sieve 22. GMS

10. Kompresor 23. Ion Exchanger

11. Refrigeration 24. Filter water

12. Reaktor amonia 25. Sandfilter

13. Seksi recovery 26. Tangki klarifikasi

27. Kantor instrumentasi

Page 10: BAB I

9

1.3 Struktur Organisasi dan Sistem Manajemen Produksi PT PUSRI

1.3.1 Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang berbentuk perseroan terbatas (PT) dengan

sistem organisasi line and staff organization, dimana proses manajemen di

PT.PUSRI dilakukan berdasarkan Total Quality Control Management (TQCM)

dengan melibatkan seluruh pimpinan dan karyawan dalam rangka peningkatan

mutu secara kontinyu. Organisasi PT. PUSRI Palembang dipimpin oleh seorang

Direktur Utama yang bertugas memberikan pembinaan dan pengawasan yang

diperlukan, sehingga untuk tugas operasionalnya dan dibantu oleh kepala satuan

pemegang intern dan sekretaris perusahaan, serta membawahi 4 orang direktur

yaitu :

1. Direktur Produksi

2. Direktur Komersil

3. Direktur Teknik dan Pengembangan

4. Direktur Sumber Daya Manusia dan Umum

1.3.1.1. Direktur Produksi

Direktur Produksi merupakan salah satu komponen penting dalam perusahaan

karena bertanggung jawab terhadap kelangsungan proses produksi PT. PUSRI.

Dalam pelaksanaan tugasnya, Direktur Produksi membawahi tiga General

Manager, yaitu

1. General Manager Operasi

a. Manager Pabrik PUSRI IB

b. Manager Pabrik PUSRI II

c. Manager Pabrik PUSRI III

d. Manager Pabrik PUSRI IV

e. Kepala Pengantongan dan Pengangkutan

2. General Manager Pengendalian Pabrik Keselamatan Kerja dan

Lingkungan

a. Manager Perencanaan dan Pengendalian Produk

b. Kepala Laboratorium

Page 11: BAB I

10

c. Manager K3 dan LH

3. General Manager Pemeliharaan

a. Manager Pemeliharaan Mekanikal

b. Manager Pemeliharaan Listrik dan instrumen

c. Manager Perbengkelan

d. Manager Jaminan dan Pengendalian Kualitas

e. Manager Perencanaan dan Pengendalian Turn Around

1.3.1.2. Direktur Komersil

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Komersil membawahi tiga General

Manager

1. General Manager Penjualan

a. Manager Penjualan Produk PSO

b. Manager Penjualan Produk nonPSO

2. General manager Pemasaran

a. Manager Logistik dan Pemasaran

b. Manager Hubungan Pelanggan dan Pengembangan Pasar

c. Manager Analisis Sistem dan Pemasaran

3. General Manager Keuangan

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Keuangan membawahi tiga general

manager yaitu

a. Manager Keuangan

b. Manager Akuntansi

c. Manager Anggaran

1.3.1.3. Direktur Teknik dan Pengembangan

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Teknik dan Pengembangan membawahi

tiga general manager yaitu:

1. General manager Teknik dan Pengadaan

a. Manager Rancangan Bangun dan Perekayasaan

b. Manager Pengadaan Barang dan Jasa

Page 12: BAB I

11

c. Manager Perencanaan Material dan Pergudangan

2. General Manager Perencanaan dan Pengembangan Usaha

a. Manager Pengembangan Usaha dan Teknologi

b. Manager Perencanaan Perusahaan

c. Manager Teknologi dan Infromasi

3. General Manager Perkapalan

a. Kepala system keselamatan dan keamanan kapal

b. Nahkoda kapal

c. Manager armada dan usaha

d. Manager Teknik dan Penunjang

e. Manager Administrasi dan Keuangan

1.3.1.4.Direktur SDM dan Umum

Dalam pelaksanaan tugasnya Direktur Komersil membawahi dua General

Manager, yaitu :

1. General Manager SDM

a. Manager PSDM dan organisasi

b. Manager ketenagakerjaan

c. Kepala pendidikan dan pelatihan

d. Manager program kemitraan dan bina lingkungan

2. General manager umum

a. Manager sarana dan umum

b. Manager sekuriti

c. Kepal perwakilan Pusri Jakarta

Pada bagian perencanaan dan pengendalian produksi setiap manager

dibantu oleh asisten manager. Selain itu, masing-masing asisten manager juga

dibantu pelaksanaan tugasnya oleh kepala seksi shift supervisior, kepala regu,

karyawan dan operator

Serta seorang shift supervisor, bertugas sebagai pengkoordinir kegiatan di

lapangan antara unit kerja pabrik dan shift, mengawasi kerja operator untuk setiap

Page 13: BAB I

12

shift, dan sekaligus sebagai penanggung jawab operasional pabrik pada jam kerja

diluar day shift.

Operator yang mengoperasikan pabrik terdiri dari operator senior, yang

bertugas di control panel room, dan operator lapangan. Operator-operator tersebut

bekerja sesuai shift yang telah dijadwalkan dan diketuai oleh seorang kepala seksi

shift, dengan pembagian kerja sebagai berikut:

a. Day shift : 07.00 – 15.00

b. Swing shift : 15.00 – 23.00

c. Night shift : 23.00 – 07.00

Dalam satu siklus kerja operator (pegawai shift) terdapat 4 regu yang mana 3 regu

bertugas dan 1 regu libur secara bergantian.

Berikut ini adalah struktur organisasi korporat dari PT. PUSRI

STRUKTUR ORGANISASI PT. PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG

Page 14: BAB I

13

Gambar 1.4. Struktur Organisasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang

1.4 Distribusi dan Pemasaran

Sebagai bentuk komitmen PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk

memenuhi kebutuhan pupuk urea nasional guna mendukung program

pembangunan pertanian yang ditujukan pada penguatan ketahanan pangan secara

nasional, PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang melakukan pendistribusian dan

pemasaran dengan memegang 6 prinsip tepat yaitu : Tepat Waktu, Tepat Jumlah,

Tepat Tempat, Tepat Jenis, Tepat Kualitas, dan Tepat Harga.

Pada tahun 1979 PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang ditetapkan sebagai

perusahaan yang bertanggung jawab dalam pengadaan dan penyaluran seluruh

jenis pupuk bersubsidi oleh pemerintah. Baik pupuk yang berasal dari dalam

negeri maupun pupuk impor untuk memenuhi kebutuhan program intensifikasi

pertanian (Bimas/Inmas). Namun setelah pabrik-pabrik pupuk Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) lainnya berdiri, pada tahun 1997 pemerintah membentuk

Holding BUMN Pupuk di Indonesia dan menunjuk PT. Pupuk Sriwidjaja

Palembang sebagai induk perusahaannya. Kemudian pada tanggal 1 Desember

1998, pemerintah mengeluarkan kebijakan penghapusan subsidi dan tata niaga

seluruh jenis pupuk, baik pupuk yang diproduksi dalam negeri maupun pupuk

impor. Namun kebijakan ini lalu direvisi pada tanggal 14 Maret 2001 melalui

Kepmen Perindag RI No. 93/MPP/Kep/3/2001 yang mengatur kembali tata niaga

pupuk. Kebijakan ini menetapkan bahwa unit niaga produksi dan produsen

melaksanakan penjualan pupuk di lini III (tingkat Kabupaten), sedangkan dari

kabupaten sampai ke tangan konsumen/petani dilaksanakan oleh distributor

(BUMN, swasta, koperasi). Revisi kebijakan distribusi pupuk dilakukan kembali

pada tanggal 11 Februari 2003 melalui Kepmen Perindag No. 70/MPP/2003

tentang tata niaga pupuk yang bersifat rayonisasi. Hal ini berarti PT. Pupuk

Sriwidjaja Palembang tidak lagi bertanggung jawab untuk pengadaan dan

penyediaan pupuk secara nasional tetapi dibagi dalam beberapa rayon.

Sarana yang dimiliki PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang untuk mendukung

pendistribusian dan pemasara pupuk adalah:

Page 15: BAB I

14

a. 8 Unit Kapal Pengangkut Urea Curah

b. 1 Unit Kapal Pengangkut Amoniak

c. 5 Unit Pengantongan Pupuk (UPP)

d. 23 Kantor Pemasaran PUSRI Daerah (PPD)

e. 180 Kantor Pemasaran PUSRI Kabupaten (PPK)

f. 4 Kantor Perwakilan PUSRI di Produsen Pupuk

g. 376 Unit Gudang Persediaan Pupuk.