BAB I
description
Transcript of BAB I
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN1.1Latar belakang
Konsep diri sangat erat kaitannya dengan diri individu. Kehidupan yang sehat, baik fisik maupun psikologi salah satunya di dukung oleh konsep diri yang baik dan stabil. Konsep diri adalah hal-hal yang berkaitan dengan ide, pikiran, kepercayaan serta keyakinan yang diketahui dan dipahami oleh individu tentang dirinya. Hal ini akan mempengaruhi kemampuan individu dalam membina hubungan interpersonal.
Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya gangguan pada diri seseorang. Misalnya faktor yang mempengaruhi harga diri dimana terdapat pengalaman masa kecil yang mendapat perlakuan tidak baik dari orang tua. Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang dihadapi individu yang tidak mampu menyesuaikan. Situasi yang dapat mempengaruhi gambaran diri misalnya hilangnya bagian badan, tindakan operasi, proses tumbuh dan kembang. 1.2 TujuanMengetahui diagnosa keperawatan dan diagnosa medis pada pasien dengan gangguan konsep diri
BAB IIISI
Dalam melakukan pengkajian, perawat dapat memulai dengan mengobservasi penampilan klien, misalnya kebersihan, dandanan, pakaian. Kemudian perawat mendiskusikan penampilan ini dengan klien untuk mendapatkan pandanngan klien tentang gambaran diri. Perawat dapat mengobservasi klien sambil bertanya sendiri: Apakah yang dipikirkan klien tentang dirinya.
Gangguan perilaku pada konsep diri dapat dibagi sebagai berikut perilaku berhubungan dengan harga diri rendah. Harga diri yang rendah merupakan masalah bagi banyak orang dan diekspresikan melalui tingkat kecemasan yang sedang sampai berat. Umumnya disertai oleh evaluasi diri yang negative membensi diri sendiri dan menolak diri sendiri. Diagnosa keperawatan dan diagnosa medis yang terkait dengan gangguan konsep diri.
2.1 Diagnosa keperawatanDiagnosa keperawatan terdiri dari masalah -masalah konsep diri berkaitan dengan perasaan-perasaan ansietas, bermusuhan dan rasa bersalah. Perasaan ini sering menimbulkan proses penyebaran diri dan sirkuler bagi individu yang dapat menimbulkan respons koping maladaptive yang paling hebat. Respons dapat terlihat dalam berbagai pengalaman yang mengancam integritas fisik dan integritas system diri seseorang.
Diagnosa keperawatan oleh NANDA yang berhubungan dengan gangguan konsep diri adalah gangguan konsep diri; gangguan harga diri; gangguan penampilan peran dan gangguan identitas. Pengkajian keperawatan yang lengkap mencakup semu respons maladaptive pasien. Banyak masalah keperawatan tambahan akan diidentifikasi berdasarkan bagaimana konsep diri dipengaruhi oleh berbagai area kehidupan.
Diagnosa keperawatan NANDA: Gangguan gambaran diri; gangguan harga diri; gangguan penampilan peran; gangguan identitas.
a) Gangguan gambaran diri sehubungan dengan takut menjadi gemuk, yang dimanifestasikan dengan menolak mempertahankan barat badan dalam batas normal.
b) Gangguan gambaran diri sehubungan dengan kemoterapileukimia, yang diamnifestasikan dengan perasaan negative terhadap diri.
c) gangguan harga diri sehubungan dengan kematian pasangan, yang dimanifestasikan oleh menarik diri dan perasaan putus asa.
d) Gangguan harga diri sehubungan dengan ideal diri yang terlalu tinggi, yang dimanifestasikan oleh perasaan depresi dan menarik diri dai aktifitas.
e) Gangguan penampilan peran sehbungan dengan ketidakmampuan menerima peran baru, yang dimanfestasikan oleh mengkritik diri dann perasaan tidak mampu
f) Gangguan identitas sehubungan dengan tidak realistis harapan orangtua, yang dimanifestasikan dengan melarikan diri dari rumah.
g) Gangguan identitas sehubungan dengan keracunan obat, yang diinfestasikan oleh perilaku kacau dan impuls yang tidak terkontrol.
Sumber: Stuart dan Sundeen (1991). Priciple and practice of phychiatric nursing. (4th ed). St. Louis : Mosby Year Book. Hlm. 394.2.2 Hal-hal yang mencakup diagnosa keperawatana. Komponen Diagnosis keperawatanRumusan diagnosis keperawatan mengandung tiga komponen utama, yaitu :
1. Problem (P/masalah), merupakan gambaran keadaan klien dimana tindakan keperawatan dapat diberikan. Masalah adalah kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal yang seharusnya tidak terjadi.2. Etiologi (E/penyebab), keadaan ini menunjukkan penyebab keadaan atau masalah kesehatan yang memberikan arah terhadap terapi keperawatan. Penyebabnya meliputi : perilaku, lingkungan, interaksi antara perilaku dan lingkungan.3. Sign & symptom (S/tanda & gejala), adalah ciri, tanda atau gejala, yang merupakan informasi yang diperlukan untuk merumuskan diagnosis keperawatan.b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan diagnosis keperawatan1. Berorientasi kepada klien, keluarga dan masyarakat2. Bersifat aktual atau potensialdapat diatasi dengan intervensi keperawatan3. Menyatakan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat, serta faktor-faktor penyebab timbulnya masalah tersebut.c. Alasan Penulisan Diagnosis Keperawatan
1. Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Memberikan kesatuan bahasa dalam profesi keperawatan
3. Meningkatkan komunikasi antar sejawat dan profesi kesehatan lainnya
4. Membantu merumuskan hasil yang diharapkan / tujuan yang tepat dalam menjamin mutu asuhan keperawatan, sehingga pemilihan intervensi lebih akurat dan menjadi pedoman dalam melakukan evaluasi
5. Menciptakan standar praktik keperawatan
6. Memberikan dasar peningkatan kualitas pelayanan keperawatan.2. 3Contoh Kasusa) Gangguan konsep diri : citra tubuh negatif
Definisi : kondisi dimana seseorang mengalami kerusakan/ tidak mau menerima keadaan tubuhnya.
Kemungkinan berhubungan dengan :
Perubahan menetap pada tubuh klien
Amputasi
Masektomi
Kolostomi
Luka bakar
Efek pengobatan
Kemungkinan data yang ditemukan :
Secara verbal mengatakan membenci/ tidak menyukai bagian tubuhnya.
Menghindari bagian tubuh tertentu
Perubahan struktur/ fungsi tubuh
Tidak mau menyentuh bagian tertentu
Perasaan negatif terhadap bagian tubuhnya.
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
Amputasi
Masektomi
Stroke
Trauma medulla spinallis
Efek kemoterapi/ radioterapi
Kolostomi
Tujuan yang diharapkan :
Pasien dapat menerima kenyataan tubuhnya secara proporsional
Pasien dapat beradaptasi dengan keadaan tubuhnya.
No IntervensiRasional
1.Binalah hubungan saling percayaDasar mengembangkan tindakan keperawatan
2.Kajilah penyebab gangguan citra tubuhMerencanakan intervensi lebih lanjut
3.Kajilah kemampuan yang dimiliki klienAlternatif memanfaatkan kemampuan dengan menutupi kekurangan
4.Eksplorasi aktivitas baru yang dapat dilakukanMemfasilitasi dengan memanfaatkan kelebihan
b) Cemas
Definisi : perasaan tidak menyenagkan disebabkan oleh sumber yang tidak jelas/ tidak spesifik/
Kemungkinan berhubungan dengan :
Ancaman perubahan status kesehatan dan status ekonomi
Situasi krisis
Ancaman kematian
Kurang pengetahuan
Kemungkinan data yang ditemukan :
Perilaku takut
Meningkatkan tensi darah dan kesulitan tidur
Wajah tegang
Perasaan kacau
Menangis
Marah
Menarik diri
Kondisi klinis yang kemungkinan terjadi pada :
Keadaan rumah sakit
Penyakit terminal
Pembedahan
Pobia
Psikozoprenia
Psikotik
Tujuan yang diharapkan
Pasien dapat menurunkan kecemasan
Pasien dapat mendemonstrasikan cara penurunan kecemasan.
No Intervensi Rasional
1Lakukan pengkajian kembaliu mengenai riwayat pasien masuk rumah sakitIdentifikasi faktor penyebab cemas
2Monitor hubungan perilaku cemas, aktifitas dan kejadian setiap 2 jamKetika cemas meningkat, pasien kurang kooperatif dan ada kemungkinan terjadi perubahan rencana keperwatan.
3Yakinkan bahwa cemas adalah reaksi normal. Bantu identifikasi tanda-tanda kecemasan seperti napas lebih cepat,nadi cepat, dan berkeringan dingin.Membantu mengidentifikasi hubungan antara partisipasi dengan kecemasan
4Berikan ketenangan dengan memberikan lingkungan yang nyamanLingkungan yang nyaman membantu memfokuskan pikiran dan aktifitas
5Jelaskan semua procedur dan tujuan dengan singkat dan jelas
Pasien yang kooperatif
6Turunkan input sensori yang mengganggu seperti lampu yang silau, gaduh dan udara yang panas.Menurunkan kecemasan
7Lakukan hubungan yang lebih akrab dengan pasien sebelum tidurMenimbulkan kepercayaan dan pasien merasa nyaman
8Monitor tanda vital setiap 4 jamMembantu menentukan efek cemas
9Perhatikkan kebutuhan fisik selama mengalami kecemasanCemas menimbulkan kegagalan pemenuhan kebutuhan fisik
10Berikan obat anti cemas dan monitor efeknya setelah 30 menitEfek pengobatan membantu menurunkan kecemasan
11Membantu pasien dalam kemampuan kopingKoping yang positif dapat menurunkan kecemasan
12Lakukan pengkajian mengenai kemungkinan adanya penyimpangan perilaku : perkelahian, merokok, alkohol dan lain-lain.Mencegah penyimpangan perilaku
13Lakukan tehnik relaksasi : tehnik napas dalam dan membacaRelaksasi menurunkan kecemasan
14Kolaborasi dengan psikiater : hal-hal yang mengganggu seperti lampu yang silau, suasana yang gaduh, dan cuaca yang panasMengatasi masalah kecemasan.
c) Takut
Definisi : perasaan tidak menyenangkan disebabkan oleh sumber yang dapat diidentifikasi oleh pasien.
Kemungkinan yang berhubungan :
Hospitalisasi
Ancaman kehilangan bagian tubuh dan fungsi tubuh
Antisipasi nyeri
Kemungkinan data yang ditemukan :
Berkeringat dingin
Ekspresi wajah cemas
Menangis
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :
Ancaman terhadap penyakit
Kondisi prikiatri
Tujuan yang diharapkan :
Pasien dapat merancang penurunan rasa takut
Pasien dapat mengidentifikasi penyebab ketakutan
Secara perval pasien mengatakan tidak takut lagi
No Intervensi Rasional
1Lakukan pengkajian kembaliMengidentifikasi penyebab rasa takut
2Pertahankan keadaan lingkungan rumah sakit dan kenyamanannyaMenurunkan takut
3Intervensi bahwa rasa takut dapat diatasiPasien merasa termotivasi
4Gunakan sentuhan tangan jika diterimaJalan untuk mendekatkan diri
5Berikan obat anti cemas dan monitor efek sampingnyaMengurangi kecemasan dan kemungkinan adanya perubahan tubuh
6Monitor setiap 4 jam :
Vital sign
Tingkat kesadaran
Perubahan perilakuMenentukan perubahan fisiologis tubuh
7Berikan dukungan positifMeningkatkan optimisme
8Bantu pasien dalam mengambil keputusanMembantu memecahkan masalah
9Berikan umpan balik positif dari keputusan yang diambilMeningkatkan kekuatan pasien
10Lakukan latihan relaksasiMenurunkan ketakutan
11Kolaborasi perawat dengan psikiatriPelayanan holistic
2.4 Diagnosa medis
Karena berhubungan dengan struktus dasar kepribadian seseorang dan perasaan terhadap diri sendiri, diagnosa keperawatan yang berhubungan dengan kosep diri dapat meliputi berbagai kelainan medis. Sejulmah diagnosis medis spesifik mempunyai gambaran yang dominan yang berhubungan dengan konsep diri seseorang. Diagnosa Medis DSM\\-IV
a. Masalah identitas
Ketidakpastian tentang banyak masalah yang terkait dengan identitas seperti jangka panjang, pilihan karir, pola persahabatan, orientasi dan perilaku seksual, nilai moral, dan loyalitas kelompok.
b. Amnesia disosiatif
Gangguaan yang utama yaitu adanya satu atau lebih episode ketidakmampuan untuk mengingat kembali informasi personal yang penting, biasanya bersiafat traumatis atau menimbulakn stress, yang terlalu ekstensif untuk dijelaskan oleh seseorang yang asalnya pelupa. c. Fuga disosiatif
Gangguan utama terjadi secara tiba-tiba, melakukan perjalanan jauh dari rumahh atau ke tempat biasa bekerja tanpa dirncanakan, dengan ketidakmampuan untuk mengingat yang lalu. Binggung tentang identitas personal atau mengkonsumsi identitas baru.
d. Identitas disosiatif ( kelainan kepribadian ganda)
Adanya dua atau lebih identitas atau keadaan ( tiap kepribadian mempunyai pola persepsi, berhubungan, dan berpikir tentang diri sendiri dan lingkungan yang berbeda). Sedikitnya dua identitas atau keadaan kepribadian mengendalikan perilaku seseorang. Ketidakmampuan untuk mengingat informasi personal yang terlalu ekstensif untuk dijelaskan oleh seorang asalnya biasa. e. Kelainan dipersonalisasi
Pengalaman yang timbul kembali atau menetap berupa perasaan terpisah dari proses kejiwaan atau tubuh seseorang, dan sepertinya berada dalam posisi pengamat(misal: perasaan seperti sedang bermimpi). Depersonalisasi menyebabkan disters klinis atau kerusakan fungsi yang bermakna. BAB III
PENUTUP
Konsep diri adalah hal yang terpenting yang harus diketahui dan menjadi modal dasar dalam mengembangkan serta mengaktualisasikan diri sendiri. Konsep diri adalah persepsi seseorang terhadap dirinya secara menyeluruh. Konsep diri penting dalam mengarahkan interaksi seseorang dengan lingkungannya mempengaruhi pembentukan konsep diri orang tersebut. Perawat yang berprofesi untuk merawat pasien sekaligus menjadi model peran bagi klien dan keluarga. Penerimaan terhadap klien sebagai manusia yang mempunya ide, perasaan dan nilai dan yang berharga dan utuh, meski mengalami penyakit atau perubahan fisik adalah komponen penting dalam asuhan keperawatan. Perawat harus mampu melihat dan mengamati kemudian memberikan diagnosa kepada seorang pasien yang mengalami gangguan konsep diri.
Daftar PustakaKeliat, Budi Anna. 1992. Gangguan Konsep Diri . Jakarta: EGC
Gail Wiscars Stuart, Sandra J. Sundeen. 1998. Buku Saku Keperawatan. Jakarta: ECG
Wartonah Tarwanto. 2006. Kebutuhan Dasar Manusia dan ProsesKeperawatan. Jakarta. Salemba MedikaPAGE 8