BAB I

7
MAKALAH BERPIKIR KRITIS Micco Joshua Apriano 10.2009.2004 D3 Program Studi Sarjana Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Transcript of BAB I

Page 1: BAB I

MAKALAH BERPIKIR KRITIS

Micco Joshua Apriano

10.2009.2004

D3

Program Studi Sarjana Kedokteran

Fakultas Kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta

2009

Page 2: BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Banyak mahasiswa sekarang yang kurang dalam memikir kan sesuatu dengan

krutis,itulah yang membuat banyak mahasiswa yang terjebak dengan yang dianggap gampang

baginya.

Tujuan

untuk mempermudah seseorang untuk memecahkan sesuatu yang membuat

permasalahan seseorang dalam memikirkan sesuatu sebelum melaksanakan apa yang ada di

dalam pemikiran seseorang,dalam ha ini seseorang harus cermat dalam memikirkan segala

sesuatu sebelum bertindak.

Page 3: BAB I

BAB II

PEMBAHASAN

Berpikir kritis merupakan cara untuk membuat pribadi yang

terarah,disiplin,terkontrol,dan koreaktif terhadap diri sendiri hal ini tentu saja membutuhkan

kemampuan komunikasi yang efektif dan metode penyelesainan masalah serta komitmen

untuk mengubah paradigma egosentris dan sosiosentris kita,saat kita untuk berpikir kritis,ada

beberapa hal yang perlu kita perhatikan disini:

1. Standar berpikir kritis.

2. Hambatan berpikir kritis.

3. Penalaran.

4. Dasar logika.

Satandar berpikir kritis merupakan hal yang menjadi norma yang mengatur berpikir

kritis dan juga sebagai dasar dari pada hukum-hukum logika,berpikir kritis diatur oleh

disiplin berpikir dengan standar intelektual yang jelas.

Ada hambatan-hambatan lisan yang tidak memungkinkan seseorang berpikir dengan

jelas,Emosi,kepentingna pribadi,desakan-desakan dari luar dapat pikiran kita,hambatan-

hambatan terhadap pikiran yang jernih sebagaimana tersebut diatas mungkin menyebabkan

sains dan filsafat kita berpijak pada dasar yang salah,dan semua itu dapat mempengaruhi

kumpulan pendapat-pandapat paham orang awam kita,hambatan-hambatan yang

mempengaruhi dalam berpikir kritis adalah:

1. Kurangnya pengetahuan kita tentang latar belakang informasi yang

relevan,kemampuan atau kesempatan membaca yang kurang.

2. Menyangkut sikap seperti:prasangka,penstereoptipan,kebohongna,rasionalisasi.

3. Menyangkut keyakinan seperti:mitos,pentahyulan,agama,dogma tradisi.

4. Menyangku paham seperti : egosentrisme, sosiosentrisme, tekanan kelompok,

mayoritasisasi,kedaerahan,adat/tradisi, kemapanan, prasangka, primodialisme dan

berbagai alasan yang lain.

Page 4: BAB I

Penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir yang mempunyai karakteristik tertentu

dalam menemukan kebenaran,penalaran juga merupakan suatu proses berpikir dalam menarik

suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan,selain itu penalaran merupakan kemempuan

untuk mengetahui beberapa hal tanpa bantuan langsung persepsi indrawi atau pengalaman

langsung.

Dasar logika merupakan suatu kebenaran umum yang berlaku dalam logika sebagai

patokan berpikir atau kaidah pemikiran.Konsep bentuk logis adalah inti dari logika. Konsep

itu menyatakan bahwa kesahihan (validitas) sebuah argumen ditentukan oleh bentuk

logisnya, bukan oleh isinya. Dalam hal ini logika menjadi alat untuk menganalisis argumen,

yakni hubungan antara kesimpulan dan bukti atau bukti-bukti yang diberikan (premis).

Logika silogistik tradisional Aristoteles dan logika simbolik modern adalah contoh-contoh

dari logika formal.

Page 5: BAB I

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam melakukan sesuatu sebaiknya kita memikirkan sesuatu dengan kritis agar dapat

Kemampuan dalam berpikir kritis memberikan arahan yang tepat dalam

berpikir dan bekerja, dan membantu dalam menentukan keterkaitan sesuatu

dengan yang lainnya dengan lebih akurat. Oleh sebab itu kemampuan berpikir

kritis sangat dibutuhkan dalam pemecahan masalah / pencarian solusi, dan

pengelolaan proyek.

Page 6: BAB I

DAFTAR PUSTAKA

www.scribd.com/doc/17740579/Konsep-Berfikir-Kritis diunduh:21/02/2001

Referensi: Paul, Richard and Linda Elder. 2005. The Miniature Guide to Critical Thinking "CONCEPTS & TOOLS". The Foundation of Critical Thinking. CaliforniaPenalaran Pudjo Sumedi AS., Drs.,M.Ed.dan Mustakim, S.Pd.,MM

akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/09/penalaran/ 9 Februari 2008

agustinussetiono Berpikir   Kritis .wordpress.com/2007/09/25/berpikir-kritis/ September 25, 2007

Pengertian di atas menunjukkan bahwa berpikir kritis dapat diartikan sebagai proses

jugasebagaisuatukemampuan www.fk.undip.ac.id./78-clinical-reasoning-dan-

berpikir-kritis.html26 Agu 2008