BAB I

6
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silen karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awal tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timb penyakit jantung, stroke dan ginjal. Di seluruh duniahipertensi merupakan masalah yang besar dan serius disamping karena prevalensinya yang tinggi d cenderung meningkat dimasa yang akan datang karena tingkat keganasanya yan tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Kehadiran hiperten pada kelompok dewasa muda akan sangat membebani perekonomian kelu karena biaya pengobatan yang mahal dan membutuhkan waktu yang panjang bahkan sampai seumur hidup. Hipertensi saat ini masih menjadi faktor risiko kematian ter seluruh dunia. Data yang dikumpulkan dari berbagai literatur menunjukan ju penderita hipertensi dewasa diseluruh dunia pada tahun 2000 adalah !"#$ orang. %revalensinya diduga akan semakin meningkatsetiap tahun sampai mencapaiangka &,!' milyar ('0) dari populasi dewasa dunia* pada tahun 202! +H ( World Health Organization* menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap '2) timbulnya kasus stroke, -) timbulnya serangan jantung, dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya. Di dunia, hampir & milyar orang atau & dari - orang dewasa menderita hipertensi. ekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang bisa merus organ tubuh manusia. /etiap tahun darah tinggi menjadi penyebab & &

description

BAB I

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangHipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyebab kematian dan kesakitan yang tinggi. Darah tinggi sering diberi gelar The Silent Killer karena hipertensi merupakan pembunuh tersembunyi yang penyebab awalnya tidak diketahui atau tanpa gejala sama sekali, hipertensi bisa menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke dan ginjal. Di seluruh dunia hipertensi merupakan masalah yang besar dan serius disamping karena prevalensinya yang tinggi dan cenderung meningkat dimasa yang akan datang karena tingkat keganasanya yang tinggi berupa kecacatan permanen dan kematian mendadak. Kehadiran hipertensi pada kelompok dewasa muda akan sangat membebani perekonomian keluarga, karena biaya pengobatan yang mahal dan membutuhkan waktu yang panjang bahkan sampai seumur hidup. Hipertensi saat ini masih menjadi faktor risiko kematian tertinggi di seluruh dunia. Data yang dikumpulkan dari berbagai literatur menunjukan jumlah penderita hipertensi dewasa diseluruh dunia pada tahun 2000 adalah 957-987 juta orang. Prevalensinya diduga akan semakin meningkat setiap tahun sampai mencapaiangka 1,56 milyar (60% dari populasi dewasa dunia) pada tahun 2025.WHO (World Health Organization) menetapkan hipertensi sebagai faktor risiko nomor tiga penyebab kematian didunia dan bertanggung jawab terhadap 62% timbulnya kasus stroke, 49% timbulnya serangan jantung, dan tujuh juta kematian premature tiap tahunnya.Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita hipertensi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang bisa merusak organ tubuh manusia. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari 7 kematian (7 juta pertahun) di samping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal. (Depkes RI, 2007).Berdasarkan data World Health Organization (WHO) dari 70% penderita hipertensi yang di ketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases) diperkirakan sampai tahun 2025 tingkat terjadinya tekanan darah tinggi akan bertambah 60%, dan akan mempengaruhi 1,56 milyar penduduk di seluruh dunia..(Depkes RI, 2007).Menurut AHA (American Heart Assosiation) di Amerika tekanan darah tinggi ditemukan satu dari setiap tiga orang atau 65 juta orang, dan 285 atau 59 juta orang mengidap hipertensi. Semua orang yang mengidap hipertensi hanya satu pertiganya yang mengetahui keadaanya dan hanya 61% yang melakukan medikasi, dari penderita yang mendapat medikasi hanya satu pertiga mencapai target darah yang optimal/normal. Data dari The National Health and Nutrition Examination Survey (NHANES) menunjukan bahwa dari tahun 1999-2000, insiden hipertensi pada orang dewasa adalah sekitar 29-31% yang berarti terdapat 58-65 juta penderita hipertensi di Amerika dan terjadi peningkatan 15 juta dari tahun 1988-1991. Di Asia kejadian hipertensi tahun 1997 adalah 4.400 per 100.000 penduduk. Insiden tertinggi adalah dikalangan kaum Melayu dan diikuti kaum Cina dan India. (Suparman, 1998).Di negara maju, pengendalian hipertensi juga belum memuaskan bahkan di banyak Negara pengendalian tekanan darah hanya 8% karena menyangkut banyak faktor dari penderita, tenaga kesehatan, obat - obatan maupun pelayanan kesehatan. Menurut Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP (K) menyatakan hipertensi sebenarnya merupakan penyakit yang dapat dicegah bila faktor risiko dapat dikendalikan. Upaya tersebut meliputi monitoring tekanan darah secara teratur program hidup sehat tanpa asap rokok, peningkatan aktifitas fisik/gerakan badan diet yang sehat dengan kalori seimbang melalui konsumsi tinggi serat, rendah lemak dan rendah garam. Hal ini merupakan kombinasi upaya mandiri oleh individu atau masyarakat dan didukung oleh program pelayanan kesehatan yang ada dan harus dilakukan sedini mungkin..Transisi diet dan kesehatan di Indonesia sudah mengikuti negara maju. Banyak kebiasaan makan yang telah diadopsi oleh orang Indonesia semakin memperburuk. Penyakit buatan manusia (man made disease) dan penyakit degeneratif sekarang telah menjadi masalah utama kesehatan. Perubahan pola makan sebagai gaya hidup modern dewasa ini menjurus ke sajian siap santap yang mengandung lemak, protein, dan garam tinggi tapi rendah serat pangan membawa konsekuensi terhadap berkembangnya penyakit degeneratif seperti jantung, diabetes mellitus, aneka kanker, dan hipertensi. (Zukhair, Alii, 2008). Hipertensi di Indonesia terdaftar sebagai penyakit pembunuh ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Hasil survei kesehatan rumah tangga tahun 1995 menunjukan prevalensi penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi 83 per 1.000 anggota rumah tangga. Pada umumnya perempuan lebih banyak menderita hipertensi dibandingkan dengan pria. Prevalensi di daerah luar Jawa dan Bali lebih besar dibandingkan kedua pulau ini. Hal ini berkaitan erat dengan pola makanan terutama konsumsi garam yang umumnya lebih tinggi di luar pulau Jawa dan Bali. (Zukhair, Alii, 2008). Prevalensi hipertensi di Indonesia pada daerah urban dan rural berkisar antara 17-21%. Data secara nasional yang belum lengkap, sebagian besar penderita hipertensi di Indonesia tidak terdeteksi, sementara mereka yang terdeteksi umumnya tidak menyadari kondisi penyakitnya. (Depkes RI, 2007). Berdasarkan data dari rekapan kunjungan pasien selama tahun 2014 kasus penyakit tidak menular di UPTDGunung Sari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon tahun 2015 yaitu Hipertensi masuk kedalam 10 penyakit tertinggi.Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap penderita hipertensi dengan judul Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi Dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol Pada Penyakit Hipertensi Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunung Sari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon Tahun 2015.

B. Rumusan Masalah Belum diketahuinya Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencegah Tekanan Darah Tidak Terkontrol di wilayahKerja UPTD Puskesmas Gunung Sari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon tahun 2015.

C. Pertanyaan Penelitian 1. Bagaimanakah pengetahuan penderita hipertensi dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol?2. Bagaimanakah sikap penderita hipertensi dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol?3. Bagaimanakah tindakan penderita hipertensi dalam upaya mencegah tekanan darah tidak terkontrol?

D. Tujuan Penelitian1. Tujuan UmumUntuk mengetahui Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Penderita Hipertensi dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunung Sari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon tahun 20152. Tujuan Khususa. Diketahuinya Gambaran Tingkat Pengetahuan Penderita Hipertensi di wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungsari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon Tahun 2015dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.b. Diketahuinya Gambaran Tingkat Sikap Penderita Hipertensi di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gunungsari, Kelurahan Pekiringan, Kota cirebon Tahun 2015 dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.c. Diketahuinya Gambaran Tindakan Penderita Hipertensi di UPTD Puskesmas Gunungsari, Kelurahan Pekiringan, Kota cirebon Tahun 2015 dalam Upaya Mencapai Tekanan Darah Terkontrol.

E. Manfaat Penelitian1. Bagi Penelitia. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman bagi penulis dalam meneliti secara langsung di lapangan.b. Untuk memenuhi salah satu tugas peneliti dalam menjalani program internship dokter umum Indonesia.2. Bagi MasyarakatHasil penelitian ini diharapkan agar masyarakat tahu dan mengerti tentang caramencapai tekanan darah terkontrol pada penyakit hipertensi. 3. Bagi Tenaga KesehatanHasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi UPTD Puskesmas Gunungsari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya penyakit hipertensi.

F. Ruang Lingkup PenelitianPenelitian ini dilaksanakan di POSBINDU (Pos Binaan Terpadu) yang berada diwilayah kerja puskesmas UPTD Puskesmas Gunungsari, Kelurahan Pekiringan, Kota Cirebon. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dari masing-masing variabel yang diteliti menggunakan analisa univariant.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Puskesmas1. Gambaran Umum Wilayah UPTD Puskesmas Gunung Saria. Latar Belakangb. Data Umumc. Data Demografi B. C. D. gg

6