BAB I

3
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan sangat penting bagi makluk hidup, termasuk bagi manusia. Makanan merupakan bidang interaksi antara manusia dan lingkungannya, dari lingkunganlah makanan diperoleh. Lingkungan mempengaruhi gizi, ciri-ciri ragawi dan Gangguan dalam gizi mencerminkan gangguan keseimbangan dengan lingkungan. Giz memang merupakan masalah biokultural pada manusia. Manusia memang polifag, mempunyai spektrum makanan yang luas, dan pemakan segala (omnivor ), tetapi tidak segala-galanya dimakan manusia. Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah m partikel-partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk diabsorpsi berbagai sel-sel di dalam tubuh. !el-sel tubuh menstranformasi ke d dalam bentuk sederhana yang dapat dipergunakan segera atau bentuk la cadangan. "ubuh manusia terdapat seumlah sistem metabolisme energi y menyediakan energi sesuai kebutuhan ketika beristirahat atau exercise. Makanan merupakan sumber energi yang utama bagi manusia. !umber energi bag tubuh manusia sangat diperlukan dalam melakukan akti#itas khususnya olahraga. lambatnya proses pembentukan energi dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap p seseorang. %umlah energi yang terbentuk tergantung berbagai faktor, antara lain& konsentrasi substrat yang menadi bahan baku energi dan intensitas o dilakukan. Menurut Wolinsky (' ) dengan makanan yang optimal maka energi dapat tersedia dengan cukup, sehingga menghasilkan kemampuan kera dan waktu pemuli yang lebih baik, kelelahan dapat diatasi secara lebih efektif karena zat gizi dapat digunakan untuk kembali pada keadaan homeostasis. *ksigen, air dan zat dibutuhkan untuk proses kehidupan. Makanan seorang atlet harus memenuhi semua gizi yang dibutuhkan untuk mengganti zat-zat gizi dalam tubuh yang berkurang akti#itas sehari-hari dan olahraga. Menu seorang atlet harus mengandung semua yang diperlukan yaitu karbohidrat, lemak, protein, #itamin, mineral dan air. disusun berdasarkan umlah kebutuhan energi dan komposisi gizi penghasil ener seimbang. +utrisi merupakan salah satu faktor yang sagat berperan dalam peningkatan bagi olahragawan. enggunaan zat gizi pada metabolisme anaerobik ene terutama dari karbohidrat, sedangkan pada metabolisme aerobik energi didapat

description

bbmh

Transcript of BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Makanan sangat penting bagi makluk hidup, termasuk bagi manusia. Makanan merupakan bidang interaksi antara manusia dan lingkungannya, dari lingkunganlah makanan diperoleh. Lingkungan mempengaruhi gizi, ciri-ciri ragawi dan kesehatan. Gangguan dalam gizi mencerminkan gangguan keseimbangan dengan lingkungan. Gizi memang merupakan masalah biokultural pada manusia. Manusia memang polifag, mempunyai spektrum makanan yang luas, dan pemakan segala (omnivor), tetapi tidak segala-galanya dimakan manusia. Makanan yang kita makan sehari-hari dipecah menjadi partikel-partikel kecil di dalam saluran pencernaan untuk diabsorpsi dan ditranport ke berbagai sel-sel di dalam tubuh. Sel-sel tubuh menstranformasi ke dalam energi kimia dalam bentuk sederhana yang dapat dipergunakan segera atau bentuk lain sebagai cadangan. Tubuh manusia terdapat sejumlah sistem metabolisme energi yang dapat menyediakan energi sesuai kebutuhan ketika beristirahat atau exercise.Makanan merupakan sumber energi yang utama bagi manusia. Sumber energi bagi tubuh manusia sangat diperlukan dalam melakukan aktivitas khususnya olahraga. Cepat lambatnya proses pembentukan energi dalam tubuh sangat berpengaruh terhadap prestasi seseorang. Jumlah energi yang terbentuk tergantung berbagai faktor, antara lain: konsentrasi substrat yang menjadi bahan baku energi dan intensitas olahraga yang dilakukan. Menurut Wolinsky (1994) dengan makanan yang optimal maka energi dapat tersedia dengan cukup, sehingga menghasilkan kemampuan kerja dan waktu pemulihan yang lebih baik, kelelahan dapat diatasi secara lebih efektif karena zat gizi cadangan dapat digunakan untuk kembali pada keadaan homeostasis. Oksigen, air dan zat gizi dibutuhkan untuk proses kehidupan. Makanan seorang atlet harus memenuhi semua zat gizi yang dibutuhkan untuk mengganti zat-zat gizi dalam tubuh yang berkurang akibat aktivitas sehari-hari dan olahraga. Menu seorang atlet harus mengandung semua zat gizi yang diperlukan yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Menu atlet disusun berdasarkan jumlah kebutuhan energi dan komposisi gizi penghasil energi yang seimbang.Nutrisi merupakan salah satu faktor yang sagat berperan dalam peningkatan prestasi bagi olahragawan. Penggunaan zat gizi pada metabolisme anaerobik energi didapat terutama dari karbohidrat, sedangkan pada metabolisme aerobik energi didapat terutama dari karbohidrat dan lemak. Kebutuhan zat gizi yang diperlukan harus mengandung lemak, karbohidrat, protein, vitamin mineral dan air. Tahapan pemberian zat gizi disesuaikan dengan pemberian zat gizi pada masa waktu dipusat latihan, dekat masa pertandingan, hari-hari pertandingan dan makanan sesudah pertandingan. Untuk meningkatkan prestasi olahragawan latihan harus terprogram dengan baik, dengan memperhatikan penggunaan dan tahapan pemberiana zat gizi karena energi dan gizi yang tidak cukup maka nutrient energi yang diperlukan dari glikogen otot atau glukosa darah dapat menyebabkan kelelahan dan akibatnya dapat mempenaruhi prestasi seorang atlet.Pembinaan prestasi olahraga merupakan salah satu agenda tahunan yang menggunakan dana pemerintah cukup besar baik di tingkat nasional maupun di daerah. Dalam lingkup pembinaan olahraga, berbagai ilmu mendukung tercapainya prestasi, seperti psikologi, anatomi, fisiologi, pendidikan, kesehatan olahraga, ilmu gizi dan lainnya. Secara spesifik mengenai gizi, pemberian asupan makanan yang tepat baik kualitas dan kuantitas dapat menghasilkan kondisi fisik yang optimal serta memberikan energi yang cukup bagi atlet selama menjalankan kegiatannya (Rusli L, dkk, 2000). Meskipun demikian, masih sering terjadi kesalahan dalam manajemen gizi atlet yang menjadi salah satu kelemahan pembinaan olahraga di daerah. Sangat sedikit daerah yang memiliki ahli gizi yang bisa memberikan pedoman pola makan untuk menunjang performa atlet baik sebelum pertandingan, saat pertandingan maupun setelah pertandingan. Peranan gizi dalam olahraga terutama olahraga profesional seperti sepakbola menuntut tenaga ahli yang terampil untuk menjaga secara khusus dan intensif kebutuhan zat gizi dari para pemainnya. Kebutuhan gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, serat, cairan dan asupan zat gizi mikro penting dalam rangka menjaga kesehatan, adaptasi latihan, dan meningkatkan stamina selama sesi latihan dan perlombaan, bahkan federasi sepakbola dunia telah mengeluarkan pernyataan bahwa gizi sangat berperanan dalam keberhasilan suatu tim.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana asupan makanan dan zat gizi atlet?2. Bagaimana status gizi atlet?

3. Apa faktor yang mempengaruhi sumber energy selama olahraga?

4. Bagaimana pengelompokan cabang olahraga berdasarkan berat ringannya olahraga?5. Bagaimana hubungan antara status gizi terhadap stamina atlet?1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui asupan makanan dan zat gizi atlet.

2. Untuk mengetahui status gizi atlet.

3. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi sumber energy selama olahraga.

4. Untuk mengetahui pengelompokan cabang olahraga berdasarkan berat ringannya olahraga.

5. Untuk mengetahui hubungan antara status gizi terhadap stamina atlet.1.4 Manfaat

Penulisan makalah ini diharapkan menjadi kajian untuk tenaga gizi, atlet dan pembaca agar mengetahui asupan makanan dan zat gizi yang baik bagi para atlet. Selain itu, diharapkan agar menjadi bahan bacaan yang berguna.