Bab I--
-
Upload
ocktafiany-anggraeni -
Category
Documents
-
view
21 -
download
0
description
Transcript of Bab I--
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sampah merupakan masalah yang dihadapi hampir seluruh Negara di
dunia. Tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju,
sampah selalu menjadi masalah. Rata-rata setiap harinya kota-kota besar di
Indonesia menghasilkan puluhan ton sampah. Sampah-sampah itu diangkut
oleh truk-truk khusus dan dibuang atau ditumpuk begitu saja di tempat yang
sudah disediakan tanpa dilakukan pengolahan lebih lanjut (Puputri, 2011).
Sampah dihasilkan dari semua kegiatan manusia. Mulai kegiatan
rumah tangga, kegiatan perdagangan, institusi, perkantoran, pertanian,
peternakan, konstruksi, dll. Seiring bertambahnya penduduk dan semakin
bertambahnya aktifitas manusia, tentu sampah yang dihasilkan pun akan
semakin banyak. Hal ini menyebabkan perlunya penglolaan sampah lebih
lanjut untuk mereduksi sampah (Arif Zulkifli, 2010).
Di Indonesia, sebagian besar sampah merupakan sampah organik.
Data dibeberapa kota besar menunjukkan komposisi sampah terbanyak di
Indonesia adalah sampah organik (25%). Sedangkan sampah lainnya, kertas
10%, plastik 18%, kayu 12%, loham 11%, kain 11%, gelas 11%, sampah
jenis lain 12%. (BLHD, Tanjab Barat, 2013).
I-1 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
Sampah organik sering dihasilkan dari kegiatan sehari-hari terutama
dalam kegiatan rumah tangga. Selain kegiatan rumah tangga, sampah
organik juga banyak ditemui di pada kegiatan perdagangan terutama
perdagangan di pasar tradisional. Sampah organik biasanya langsung
dibuang tanpa dilakukan pengelolaanj lebih lanjut. Tak jarang, sampah
organik ditimbun begitu saja di tempat pembuangan sementara (TPS) hingga
berminggu-minggu. Hal ini menyebabkan sampah organik yang mempunyai
sifat mudah membusuk akan menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal ini
berpengaruh buruk bukan hanya pada segi estetika, namun juga berdampak
buruk pada kesehatan masyarakat yang diakibatkan oleh tumpukan sampah
tersebut. (Arif Sumantri, 2010).
Hal tersebut menjadikan pengelolaan sampah menjadi hal yang
sangat penting untuk diselesaikan. Di Indonesia, sedang diupayakan
pengelolaan sampah dalam rangka menanggulangi pencemaran,
mengendalikan penyakit, maupun menciptakan kota yang bersih dan
nyaman. (Arif Sumantri, 2010).
Namun pada kenyataannya, proses pengelolaan sampah di Indonesia
ini masih belum memuaskan. Sampah masih saja menjadi masalah utama di
Indonesia. Masih banyak masalah-masalah yang ditimbulkan akibat
kurangnya pengelolaan sampah yang tidak benar. (Tribun News, 2014)
I-2 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
Gambar 1.1 Sampah pada Salah Satu TPS yang Dibiarkan Menumpuk
(Sumber: Tribun News, 2014)
Masalah sampah merupakan sampah merupakan masalah sosial, oleh
karena itu, masalah tersebut dapat dipecahkan melalui pendekatan sosial, dan
sudah selayaknya Pemerintah juga bertanggung jawab dalam menangani
masalah sampah. (Didik Sarudji, 2010).
Kurangnya perhatian pemerintah dalam menangani masalah sampah
membuat sebagian warga berinisiatif dalam mengelola sampah yang timbul
secara mandiri. Sampah tersebut dipilah, kemudian diolah dan hasil
pengolahan sampah yang dilakukan dapat diperjual belikan. Sehingga
pengelolaan sampah yang dilakukan, mampu menaikkan nilai jual dari
sampah tersebut (BLHD Tanjab Barat, 2013).
Untuk sampah organik, pengolahan sampah dapat bermacam-macam,
diantaranya pengomposan dan juga menjadikan sampah organik sebagai
biogas (Anonim, 2012). Selain dimanfaatkan sebagai pembuatan kompos dan
I-3 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
juga biogas, sampah organik kini juga dapat dimanfatkan sebagai bahan baku
pembuatan bioetanol. Pemanfaatan sampah organik menjadi bioetanol ini
dapat menambah alternatif dalam menanggulangi masalah sampah yang ada
di Indonesia ini (Antonious, 2010).
Sampah organik banyak dihasilkan dari kegiatan rumah tangga
(Basriyanta, 2006). Selain itu juga banyak dihasilkan dari kegiatan
perdagangan pada pasar tradisional. Salah satu contoh sampah yang
dihasilkan oleh kegiatan rumah tangga adalah sisa nasi. Sisa nasi yang tak
termakan biasanya akan dibuang tanpa pengolahan lebih lanjut. Namun, tak
jarang juga sisa-sisa nasi tersebut dipergunakan sebagai pakan ternak bahkan
sisa nasi tersebut dapat dikonsumsi oleh masyarakat dengan cara dikeringkan
terlebih dahulu dengan bantuan sinar matahari (Ir. Rohmad MMA, 2012).
Sedangkan pada kegiatan perdagangan, sampah yang dihasilkan
bermacam-macam. Salah satunya adalah buah-buahan busuk. Buah-buahan
busuk ini mengandung kadar glukosa yang sangat tinggi hingga dapat
dimanfaatkan menjadi bahan baku pembuatan bioetanol (Antonious, 2010).
Bioetanol saat ini sedang dikembangkan mengingat kebutuhan bahan
bakar yang semakin meningkat, sehingga bioetanol dapat menjadi salah satu
alternatif pengganti bahan bakar minyak (Antonious, 2010). Selain sebagai
alternatif pengganti bahan bakar, bioetanol memiliki manfaat lain dibidang
industri, farmasi, otomotif, dll (Assegaf, 2009). Hal ini yang melandasi
pemanfaatan sampah menjadi bioetanol sedang dikembangkan saat ini
(Antonious, 2010).
I-4 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
Pada penelitian ini, akan dilakukan pemanfaatan sampah buah dan
juga sisa nasi menjadi bioetanol. Sampah buah yang dipergunakan dalam
penelitian kali ini adalah sampah buah pepaya. Mengingat kandunga glukosa
sebagai bahan baku pembuatan bioetanol dalam buah pepaya cukup tinggi
(Anonim, 2008).
Pemanfaatan sampah organik, dalam penelitian ini khususnya
pemanfaatan sampah buah pepaya dengan sisa nasi diharapkan dapat
menjadi alternatif pengolahan sampah yang tidak hanya mampu mereduksi
sampah, namun juga mampu menaikan nilai dari sampah terus sehingga
bioetanol tersebut memiliki nilai jual.
1.2 Tujuan
Penelitian ini memiliki dua tujuan, yaitu tujuan umum dan juga
tujuan khusus.
Tujuan umum dari penelitian ini adalah:
1. Mempelajari proses pembuatan Bioetanol dari sisa nasi dan sampah
buah pepaya dengan cara hidrolisa pati menggunakan asam,
fermentasi, dan distilasi.
2. Mengetahui salah satu alternatif pengolahan yang dapat menaikkan
nilai jual dari sampah sisa nasi dan sampah buah pepaya.
Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Membandingkan efektifitas penggunaan ragi tape dengan ragi roti
(fermipan).
I-5 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)
Pemanfaatan Sampah Buah Pepaya dan Sisa Nasi Menjadi Bioetanol
2. Mengetahui pengaruh penambahan berat ragi pada pembuatan
bioetanol.
3. Mengetahui pengaruh variasi komposisi pada pembuatan bioetanol.
4. Membuat Bioetanol dengan kadar minimum 70%.
5. Mengetahui volume bioetanol yang dihasilkan dari komposisi bahan
setelah di distilasi.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian mencangkup:
1. Bahan yang digunakan adalah sisa nasi yang dikeringkan, yang
didapat dari warga Wisma Gunung anyar, Surabaya. Serta sampah
buah pepaya yang didapat dari pasar Semolowaru dan pasar
Soponyono, Surabaya.
2. Metode penelitian melalui proses Hidrolisa pati dengan
menggunakan asam, fermentasi dan juga distilasi.
3. Parameter yang diukur adalah kadar glukosa awal, kadar etanol setiap
dua minggu sekali, kadar etanol hasil akhir, serta pH dan suhu setiap
harinya.
I-6 Ocktafiany Anggraeni (09.2009.1.00383)