BAB Depan Dewe

33
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JEMBATAN UNDERPASS DENGAN BOX CULVERT DI SURABAYA Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Strata Satu ( S1 ) Teknik Sipil Disusun oleh : SYAMSUL ARIFIN 09511133 i

description

asdasda

Transcript of BAB Depan Dewe

TUGAS AKHIRPERENCANAAN JEMBATAN UNDERPASS DENGAN BOX CULVERT DI SURABAYA

Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Derajat Sarjana Strata Satu ( S1 ) Teknik Sipil

Disusun oleh :SYAMSUL ARIFIN09511133

JURUSAN TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAANUNIVERSITAS ISLAM INDONESIAYOGYAKARTA2013

LEMBAR PENGESAHANTUGAS AKHIRPERENCANAAN JEMBATAN JEMBATAN UNDERPASS DENGAN BOX CULVERT DI SURABAYA Diajukan Kepada Universitas Islam Indonesia Untuk Memenuhi PersyaratanMemperoleh Derajat Sarjana Satu ( S1 ) Teknik Sipil

SYAMSUL ARIFIN09 511 133

Disahkan oleh :

Ketua Jurusan Teknik SipilIr. H. Suharyatma, MTTanggal:Dosen PembimbingIr. H. Suharyatma, MTTanggal:

MOTTO

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telahselesai (dari satu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain. Dan hanya kepada Tuhanlah kamu hendak berharap.(Qs Al Insyiroh : 6-8 )

Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali merekamengubah apa yang ada pada mereka.(Ar-raad : 11)

Orang yang berakal tidak akan jenuh berfikir, tidak putus asa dengan keadaanapapun dan tidak akan pernah berhenti berfikir dan berusaha dengan tekun.(Abdullah Al-Qarni)

Kesabaran dan ketekunan membuat yang mustahil menjadi mungkin, yang mungkin menjadi kemungkinan besar dan kemungkinan besar menjadi nyata. Berpikirlah seperti orang yang bisa bertindak dan bertindaklah sebagaimana orang yang bisa berfikir.(Krisna Pabichara)

Jenius adalah 1% inspirasi dan 99% keringat. Tidak ada yang dapat menggantikan kerja keras. Keberuntungan adalah sesuatu yang terjadi ketika kesempatan bertemu dengan kesiapan.(Thomas A.Edison)

Semakin jauh kita maju dalam pengetahuan, semakin jelas kita bisa melihat betapa besarnya kebodohan kita, artinya kita jangan merasa cukup terhadap sebuah pengetahuan, kita harus terus melangkah maju, mengisi kelemahan, menjawab semua keingintahuan dan memenuhi segala kebutuhan.(Goethe)

PERSEMBAHAN

Karya kecil ini kupersembahkan untuk Ayahanda Dakir dan Ibunda Endang Uminarsih

iv

ABSTRAK

Jembatan Underpass Surabaya merupakan jembatan yang melintang di atas jalan underpass yang terletak di Bundaran Satelit, Surabaya. Jembatan ini mempunyai panjang total 16,8 m dan lebar total 27,5 m yang menghubungkan jalan Raya kupang Indah dengan jalan Tol Surabaya-Gempol. Perencanaan jembatan underpass ini meliputi perencanaan struktur jembatan, perencanaan struktur gorong- gorong, perencanaan struktur sheetpiles, perencanaan alinyemen vertikal jalan, dan perencanaan system drainase. Jembatan dan gorong- gorong didesain dengan menggunakan beton bertulang tipe box culvert, sedangkan sheetpiles didesain menggunakan beton bertulang dengan profil persegi. Pembebanan jembatan menggunakan Peraturan Perencanaan Teknik Jembatan (Bridge Management System (BMS) 1992). Sedangkan analisis struktur jembatan menggunakan bantuan program SAP 2000 v.14 dan Ms. Excel 2007. Adapun penggambaran hasil perencanaan menggunakan program AutoCAD 2011.Hasil perencanaan jembatan ini meliputi pelat atas dengan tebal 0,5 m, pelat dinding dengan tebal 0,5 m dan 0,55 m. Hasil perencanaan gorong- gorong meliputi pelat atas, pelat dinding dan pelat bawah dengan tebal 0,4 m. Hasil perencanaan sheetipiles meliputi sheetpiles 1 ( panjang 12 m), sheetpiles 2 ( panjang 11 m), sheetpiles 3 ( panjang 9 m), sheetpiles 4 ( panjang 7 m), sheetpiles 5 ( panjang 6 m), dan sheetpiles 6 ( panjang 4 m). Hasil perencanaan alinyemen vertikal jalan terdiri dari 2 lengkung vertikal cembung dan 2 lengkung vertikal cekung. Sedangkan hasil perencanaan drainase yaitu menggunakan profil persegi. Seluruh struktur didesain aman terhadap beban yang bekerja pada struktur tersebut

Kata kunci: jembatan underpass, box culverts, BMS 92.

ABSTRACT

Underpass bridge is a bridge that crossed over the underpass road. It located at Bundaran Satelit, Surabaya. Underpass bridge has a total length of 16,8 m and total width of 27,5 m which connects the Kupang Indah roadway with Surabaya Toll road.This underpass bridge designing includes designing of bridge structure, designing of culverts structure, designing of sheetpiles structure, designing of vertical alignment, and designing of drainage system. The bridge and culverts were designed by using reinforced concrete box culvert type. Meanwhile, the sheetpile was designed by using reinforced concrete with square profile.The bridge load utilized Bridge Management System (BMS) of 1992. Meanwhile, the analysis of bridge stucture utilized SAP 2000 v.14 and Ms. Excel 2007 program. Engineering drawing used AutoCAD 2011 software.The result of bridge design such as: upper plate with thickness of 0,5 m, side plate with thickness of 0,5 m and bottom plate with thickness of 0,55 m. And then, the result of culverts design such as: upper plate with thickness of 0,4 m, side plate with thickness of 0,4 m and bottom plate with thickness of 0,4 m. The result of sheetpiles design such as: sheetpiles 1 ( length of 12 m), sheetpiles 2 (length of 11 m), sheetpiles 3 (length of 9 m), sheetpiles 4 (length of 7 m), sheetpiles 5 (length of 6 m), dan sheetpiles 6 (length of 4 m). Vertical alignment design consists of two vertical curved concave and two vertical curved convex. Meanwhile, the result of drainage system such as using square profile. All of the structures designed secure from the load acting on the structures.

Keywords: underpass bridge, , box culverts, BMS '92.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wbAlhamdulillahirabbilalamiin, segala puji bagi-Mu ya Rabb alam semesta, atas kenikmatan dan rahmat-Mu, terutama selama menjalankan amanah menyusun tugas akhir dengan judul Perencanaan Jembatan Underpass dengan Box Culvert Surabaya ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga Engkau senantiasa sampaikan untuk guru atau pemimpin kami tercinta, Muhammad SAW. Juga untuk keluarganya, para sahabat, hingga para pengikutnyaTugas akhir ini merupakan syarat untuk mencapai jenjang strata satu 1, pada Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. Masih terdapat banyak keterbatasan dalam penelitian dan penulisan tugas akhir ini, oleh karena itu penulis mohon maaf dan berharap akan ada pengembangan penelitian yang lebih baik dengan rekomendasi penelitian yang dikemukakan pada bagian akhir dari tugas akhir ini.Penulis mengucapkan terima kasih tidak terhingga kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan material dan spiritual sehingga tugas akhir ini dapat terwujud, yaitu kepada :1. Yth. Ir. Suharyatma, MT selaku dosen pembimbing tugas akhir, terima kasih atas bimbingan, nasehat, dan dukungan yang diberikan kepada penulis dalam penyusunan tugas akhir ini dan selama penulis menjalani masa kuliah,2. Yth. Ir. H. Suharyatma, MT selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil.3. Prof. Dr. H. Edy Suandi Hamid, M.Ec, selaku Rektor Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,4. Prof. Ir. H Mochammad Teguh, MSEC, Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta,5. Seluruh dosen dan pengajar FTSP-UII,6. Kedua orang tua, Bapak Suradi dan Ibu Maryasih terima kasih atas semua nasehat dan bimbingan yang diberikan dari lahir sampai saya menyelesaikan studi ini, doakan agar bisa menjadi anak yang berbakti kepada bapak dan ibu tercinta,7. Kakaku, Sri Purwanti, aku senang berdiskusi dan bercerita padamu, terima kasih atas doa da Sutami Dwiantara, Susanta Tri Nugraha, dukungannya,8. Saudara, seluruh keluarga besar Eyang kakung dan Eyang putri terima kasih sudah membimbing dan mengarahkan saya dalam belajar tentang makna hidup,9. Widiana Masitoh Irianingrum, terima kasih sudah menjadi payung dalam perjalanan hidupku, 10. Seluruh karyawan laboran FTSP-UII, Pak Pardi, Pak Yudi, Pak Darussalam, Pak Warno, Pak Sugiono terima kasih sudah memberikan saya pengalaman berkecimpung di dunia sipil sesungguhnya,11. Seluruh karyawan bagian akademik FTSP-UII, Ibu wiwik, dan yang lainnya terima kasih sudah membantu saya dalam kelancaran studi sampai dengan tugas akhir ini selesai, 12. Teman-teman sipil angkatan 2008, Anggi, Atta, Puput, Cepi, dan yang lain terima kasih atas semua bantuan kalian, semoga kalian bisa mencapai cita-cita,13. semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu diucapkan terima kasih sebesar-besarnyaPenulis berharap semoga perencanaan desain yang telah dilakukan dan disajikan dalam bentuk tugas akhir ini dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi dunia Teknik Sipil dan dapat bermanfaat untuk pengembangan perencanaan selanjutnya.

Yogyakarta, Sepyember 2012Penulis,Syamsul ArifinWassalamualaikum wr. wb

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDULiLEMBAR PENGESAHANiiMOTTOiiiPERSEMBAHANivABSTRAKvABSTRACTviKATA PENGANTARviiDAFTAR ISIixDAFTAR TABELxiiiDAFTAR GAMBARxviDAFTAR LAMPIRANxxiDAFTAR NOTASIxxii

BAB IPENDAHULUAN11.1LATAR BELAKANG11.2RUMUSAN MASALAH21.3TUJUAN PERENCANAAN21.4BATASAN MASALAH31.5MANFAAT PERENCANAAN41.6GAMBAR RENCANA DESAIN41.7LOKASI JEMBATAN6

BAB IITINJAUAN PUSTAKA72.1BETON BERTULANG72.1.1PENGERTIAN BETON BERTULANG72.1.2MATERIAL PEMBENTUK BETON BERTULANG72.2JEMBATAN82.2.1PENGERTIAN JEMBATAN82.2.2TIPE JEMBATAN92.2.3STRUKTUR BOX CULVERT92.2.4PONDASI102.3GEOMETRI JALAN112.3.1KLASIFIKASI JALAN112.3.2ALINYEMEN VERTIKAL132.4DINDING PENAHAN TANAH142.4.1PENGERTIAN SHEETPILES142.4.2TIPE- TIPE SHEETPILES142.5ANALISIS HIDROLOGI162.5.1KOEFISIEN ALIRAN (C)162.5.2WAKTU KONSENTRASI ( TC)162.5.3INTENSITAS HUJAN ( I )172.5.4CURAH HUJAN RENCANA172.6ASPEK HIDROLIKA172.6.1DIMENSI SALURAN17

BAB IIILANDASAN TEORI193.1PEMBEBANAN JEMBATAN193.1.1AKSI TETAP (PERMANENT ACTIONS)193.1.2AKSI SEMENTARA (TRANCIENT ACTIONS)213.1.3AKSI LINGKUNGAN (ENVIROMENTAL ACTIONS)263.1.4KOMBINASI BEBAN293.2TEORI BETON BERTULANG303.3PERENCANAAN JEMBATAN UNDERPASS363.3.1PERENCANAAN ATAS363.3.2PERENCANAAN DINDING373.3.3PERENCANAAN BAWAH373.4PONDASI383.4.1PENGERTIAN PONDASI383.4.2DAYA DUKUNG TANAH383.4.3STABILITAS TERHADAP GULING403.4.4STABILITAS TERHADAP GAYA GESER403.5GEOMETRI JALAN413.5.1ALINYEMEN VERTIKAL413.6DRAINASE JALAN463.6.1PENGERTIAN DRAINASE463.6.2DEBIT RENCANA473.6.3KEMIRINGAN MELINTANG PADA PERKERASAN JALAN DAN BAHU JALAN523.6.4SELOKAN SAMPING543.7GORONG- GORONG583.8SHEETPILES BETON / DINDING PENAHAN TANAH59

BAB IVMETODE PERENCANAAN624.1TINJAUAN UMUM624.2DATA STRUKTUR624.3TAHAP PERENCANAAN63

BAB VPERHITUNGAN STRUKTUR665.1PERENCANAAN GEOMETRI JALAN665.1.1DATA ALINYEMEN VERTIKAL665.1.2PERHITUNGAN ALINYEMEN VERTIKAL675.2PERENCANAAN JEMBATAN BOX CULVERT805.2.1DATA TEKNIS JEMBATAN805.2.2PEMBEBANAN STRUKTUR815.2.3PERHITUNGAN STABILITAS PONDASI945.2.4MOMEN DAN GAYA GESER1035.2.5PENULANGAN PELAT ATAS BOX CULVERT1175.2.6PENULANGAN PELAT DINDING BOX CULVERT1225.2.7PENULANGAN PELAT BAWAH BOX CULVERT1265.2.8KONTROL LENDUTAN PELAT ATAS1305.2.9PERENCANAAN PELAT INJAK1335.2.10REKAPITULASI TULANGAN JEMBATAN1405.3PERENCANAAN GORONG- GORONG BOX CULVERT1415.3.1DATA TEKNIS GORONG- GORONG1415.3.2PEMBEBANAN STRUKTUR1435.3.3STABILITAS TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH1615.3.4PERHITUNGAN MOMEN DAN GAYA GESER1635.3.5PENULANGAN PELAT ATAS1805.3.6PENULANGAN PELAT DINDING1845.3.7PENULANGAN PELAT BAWAH1885.3.8PENULANGAN PELAT TEGAK1925.3.9KONTROL LENDUTAN PELAT ATAS1965.3.10REKAPITULASI PENULANGAN GORONG- GORONG1995.4PERENCANAAN SHEETPILES2005.4.1PERHITUNGAN KEDALAMAN SHEETPILES2005.4.2PENULANGAN SHEETPILE2245.5PERENCANAAN DRAINASE JALAN2485.5.1DEBIT RENCANA2485.5.2ANALISIS HIDROLIKA257

BAB VIPEMBAHASAN2636.1TINJAUAN UMUM2636.2HASIL ANALISA LALU LINTAS EKSISTING2636.3ALINYEMEN VERTIKAL2686.4JEMBATAN BOX CULVERT2696.5GORONG- GORONG BOX CULVERT2726.6SHEETPILES/ TURAP2736.7DRAINASE JALAN2766.7.1DEBIT RENCANA2766.7.2ANALISA HIDROLIKA276

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN2787.1KESIMPULAN2787.2SARAN278

DAFTAR PUSTAKAxxiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1Klasifikasi jalan raya berdasarkan fungsinya 11Tabel 3.1 Berat isi dan kerapatan massa untuk berat sendiri19Tabel 3.2 Kondisi tanah untuk koefisien geser dasar 28Tabel 3.3 Faktor kepentingan 28Tabel 3.4Faktor beban 29Tabel 3.5Kombinasi beban pada keadaan ultimate 29Tabel 3.6Kombinasi beban pada keadaan tegangan kerja 30Tabel 3.7Tebal minimum balok atau pelat satu arah bila lendutan tidak dihitung 31Tabel 3.8Faktor konstanta ketergantungan waktu 36Tabel 3.9Panjang jarak pandang mendahului 42Tabel 3.10Kelandaian maksimum berdasarkan bina marga 44Tabel 3.11Panjang krirtis (m) 44Tabel 3.12Koefisien pengairan (c) 52Tabel 3.13Kemiringan melintang normal perkerasan jalan 53Tabel 3.14Kecepatan aliran air yang diizinkan berdasarkan jenis material 54Tabel 3.15Hubungan kemiringan selokan samping (i) dan jenismaterial 55Tabel 3.16Harga untuk Manning 57Tabel 3.17 Tinggi saluran samping jalan dengan pasangan tegak (T) 58Tabel 5.1Panjang jarak pandang mendahului 69Tabel 5.2Perhitungan kelandaian 72Tabel 5.3Perhitungan elevasi EV 79Tabel 5.4Jenis-jenis tanah 90Tabel 5.5Momen kombinasi pada pelat atas 115Tabel 5.6Momen kombinasi pada pelat dinding 115Tabel 5.7Gaya geser kombinasi pada pelat atas 116Tabel 5.8Gaya geser kombinasi pada pelat dinding 117Tabel 5.9Rekapitulasi tulangan pokok 140Tabel 5.10Rekapitulasi tulangan bagi 140Tabel 5.11Rekapitulasi tulangan geser 140Tabel 5.12Jenis-jenis tanah 151Tabel 5.13Jenis-jenis tanah 159Tabel 5.14Momen kombinasi pada pelat atas 177Tabel 5.15Momen kombinasi pada pelat dinding 177Tabel 5.16Momen kombinasi pada pelat tegak 178Tabel 5.17Gaya geser kombinasi pada pelat atas 179Tabel 5.18Gaya geser kombinasi pada pelat dinding 179Tabel 5.19Gaya geser kombinasi pada pelat tegak 180Tabel 5.20Rekapitulasi tulangan pokok 199Tabel 5.21Rekapitulasi tulangan bagi 199Tabel 5.22Rekapitulasi tulangan geser 200Tabel 5.23Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 204Tabel 5.24Gaya dan momen akibat tekanan tanah pasif 205Tabel 5.25Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 208Tabel 5.26Gaya dan momen akibat tekanan tanah pasif 208Tabel 5.27Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 212Tabel 5.28Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 212Tabel 5.29Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 215Tabel 5.30Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 216Tabel 5.31Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 219Tabel 5.32Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 219Tabel 5.33Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 223Tabel 5.34Gaya dan momen akibat tekanan tanah aktif 223Tabel 5.35Rekapitulasi tulangan sheetpile 248Tabel 5.36Curah hujan harian maksimum di Surabaya 249Tabel 5.37Perhitungan Rrerata 250Tabel 5.38Perhitungan Curah hujan rencana metode Pearson Type III 253Tabel 5.39Perhitungan Curah hujan rencana metode Gumbels 254Tabel 5.40Curah hujan rencana metode Type Log Normal 2 Parameter 255Tabel 6.1Hasil analisa kinerja simpang eksisting pada hari kamis 264Tabel 6.2Level of Service (LOS) simpang eksisting pada hari kamis 265Tabel 6.3Hasil analisa kinerja simpang eksisting pada hari sabtu 266Tabel 6.4Level of Service (LOS) simpang eksisting pada hari kamis 267Tabel 6.5Faktor beban ultimate 270

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Penampang memanjang jembatan 4Gambar 1.2Tampak atas jembatan 4Gambar 1.3Potongan melintang jalan underpass 5Gambar 1.4Tampang sheetpile beton 5Gambar 1.5Rencana alinyemen jalan 5Gambar 1.6Peta lokasi jembatan underpass 6Gambar 1.7Detail lokasi perencanaan 6Gambar 2.1Box culvert tipe single box 10Gambar 2.2Box culvert tipe double box 10Gambar 2.3Jenis turap kayu dan beton 15Gambar 3.1Tekanan tanah 21Gambar 3.2Beban lajur D 22Gambar 3.3Intensitas Uniformly Distributed Load (UDL) 22Gambar 3.4Penyebaran pembebanan pada arah melintang 23Gambar 3.5Pembebanan truk T 24Gambar 3.6Faktor beban dinamis (DLA) 25Gambar 3.7Gaya rem (Breaking Forces) 25Gambar 3.8Koefisien geser dasar gempa wilayah 2 27Gambar 3.9Pembebanan truck 36Gambar 3.10Tekanan tanah 37Gambar 3.11Pemodelan pelat bawah 38Gambar 3.12Jenis-jenis lengkung vertical 41Gambar 3.13Kemiringan melintang normal perkerasan jalan 53Gambar 3.14Kemiringan melintnag pada tikungan jalan 54Gambar 3.15Diagram tekanan tanah 61Gambar 4.1Flow Chart penulisan tugas akhir 64Gambar 5.1Data stasiun alinyemen vertical 67Gambar 5.2Jarak pandang mendahului 68Gambar 5.3Kelandaian jalan 69Gambar 5.4Lengkung vertikal PPV1 72Gambar 5.5Lengkung vertikal PPV2 74Gambar 5.6Lengkung vertikal PPV3 76Gambar 5.7Lengkung vertikal PPV4 78Gambar 5.8Alinyemen Vertikal dengan Ms.Excel 80Gambar 5.9Double Box Culvert 81Gambar 5.10Pembebanan berat sendiri (MS) 82Gambar 5.11Pembebanan beban tambahan (MA) 83Gambar 5.12Trial pembebanan truk pertama 83Gambar 5.13Trial pembebanan truk kedua 83Gambar 5.14Trial pembebanan truk ketiga 84Gambar 5.15Trial pembebanan truk keempat 84Gambar 5.16Pembebanan oleh rem 85Gambar 5.17Pembebanan tekanan tanah pada satu sisi86Gambar 5.18Pembebanan tekanan tanah pada dua sisi87Gambar 5.19Pembebanan gempa88Gambar 5.20Pembebanan gempa89Gambar 5.21Respon spectrum gempa wilayah 291Gambar 5.22Pembebanan pelat bawah 93Gambar 5.23Stabilitas guling arah x 98Gambar 5.24Stabilitas guling arah y 100Gambar 5.25Stabilitas geser arah x 101Gambar 5.26Stabilitas geser arah y 102Gambar 5.27Pembebanan MS SAP 2000 103Gambar 5.28Momen Hasil SAP 2000 akibat MS 104Gambar 5.29Gaya geser akibat MS hasil SAP 2000 104Gambar 5.30Pembebanan mati tambahan SAP 2000 (MA) 105Gambar 5.31Momen akibat beban mati tambahan Hasil SAP 2000 105Gambar 5.32Gaya geser beban mati tambahan oleh SAP 2000 106Gambar 5.33Pembebanan Truck ( PTT) pada SAP 2000 107Gambar 5.34Momen Truck ( PTT) hasil SAP 2000 107Gambar 5.35Gaya geser truk pada SAP 2000 108Gambar 5.36Pemodelan beban rem pada SAP 2000 108Gambar 5.37Momen akibat gaya rem pada SAP 2000 109Gambar 5.38Gaya geser rem pada SAP 2000 109Gambar 5.39Pemodelan beban menggunakan SAP 2000 V.14 110Gambar 5.40Hasil momen akibat tekanan tanah dari SAP 2000 V.14 111Gambar 5.41Gaya geser tekanan tanah pada SAP 2000 111Gambar 5.42Pembebanan gempa dengan SAP 2000 V.14 112Gambar 5.43Momen gempa dari SAP 2000 V.14 112Gambar 5.44Gaya geser gempa pada SAP 2000 113Gambar 5.45Pembebanan pelat bawah pada SAP 2000 114Gambar 5.46Momen pelat bawah pada SAP 2000 114Gambar 5.47Gaya geser pelat bawah pada SAP 2000 114Gambar 5.48Kuat geser pons 121Gambar 5.49Beban pada plat injak arah melintang jembatan 133Gambar 5.50Beban pada plat injak arah memanjang jembatan 137Gambar 5.51Gorong- gorong tampak atas 142Gambar 5.52Potongan A-A Gorong- gorong 142Gambar 5.53Potongan B-B Gorong- gorong 142Gambar 5.54Pembebanan berat sendiri 143Gambar 5.55Pembebanan berat tambahan 145Gambar 5.56Pembebanan beban truk 146Gambar 5.57Pembebanan tekanan tanah 147Gambar 5.58Pembebanan gempa 149Gambar 5.59Pembebanan gempa 150Gambar 5.60Respon spectrum gempa wilayah 2 151Gambar 5.61Pembebanan pelat bawah 154Gambar 5.62Potongan melintang jalan 155Gambar 5.63Pembebanan pelat tegak 156Gambar 5.64Pembebanan gempa 158Gambar 5.65Pembebanan gempa 159Gambar 5.66Respon spectrum gempa wilayah 2 160Gambar 5.67Pembebanan MS SAP 2000 163Gambar 5.68Momen Hasil SAP 2000 akibat MS 164Gambar 5.69Gaya geser akibat MS hasil SAP 2000 164Gambar 5.70Pembebanan mati tambahan SAP 2000 (MA) 165Gambar 5.71Momen akibat beban mati tambahan Hasil SAP 2000 165Gambar 5.72Gaya geser beban mati tambahan oleh SAP 2000 166Gambar 5.73Pembebanan Truck ( PTT) pada SAP 2000 167Gambar 5.74Momen Truck ( PTT) hasil SAP 2000 167Gambar 5.75Gaya geser truk pada SAP 2000 168Gambar 5.76Pemodelan beban rem pada SAP 2000 168Gambar 5.77Momen akibat gaya rem pada SAP 2000 169Gambar 5.78Gaya geser rem pada SAP 2000 169Gambar 5.79Pemodelan beban menggunakan SAP 2000 V.14 170Gambar 5.80Hasil momen akibat tekanan tanah dari SAP 2000 V.14 170Gambar 5.81Gaya geser tekanan tanah pada SAP 2000 171Gambar 5.82Pembebanan gempa dengan SAP 2000 V.14 172Gambar 5.83Momen gempa dari SAP 2000 V.14 172Gambar 5.84Gaya geser gempa pada SAP 2000 173Gambar 5.85Pembebanan pelat bawah pada SAP 2000173Gambar 5.86Momen pelat bawah pada SAP 2000 173Gambar 5.87Gaya geser pelat bawah pada SAP 2000 174Gambar 5.88Diagram momen akibat gempa pada pelat tegak 175Gambar 5.89Diagram momen akibat tekanan tanah pada pelat tegak 176Gambar 5.90Tampang sheetpile 200Gambar 5.91Potongan melintang jalan 201Gambar 5.92Diagram tekanan tanah ( asumsi 1) 201Gambar 5.93Diagram tekanan tanah yang digunakan ( asumsi 2) 202Gambar 5.94Diagram tekanan tanah 224Gambar 5.95Diagram momen sheetpile 1 225Gambar 5.96Diagram momen sheetpile 2229Gambar 5.97Diagram momen sheetpile 3 233Gambar 5.98Diagram momen sheetpile 4 237Gambar 5.99Diagram momen sheetpile 5 241Gambar 5.100Diagram momen sheetpile 6 245

Gambar 5.101Dimensi saluran tepi 258Gambar 5.102Saluran pembuang 259Gambar 5.103Saluran drainase utama 261Gambar 6.1Kondisi eksisting lokasi underpass 264

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kartu Peserta Tugas Akhir Lampiran 2 Kartu Presensi Konsultasi Tugas AkhirLampiran 3 Gambar Struktur Jembatan UnderpassLampiran 4 Laporan Akhir FS Underpass HR. Muhammad Mayjend SungkonoLampiran 5 Laporan Hasil Pemeriksaan Tanah

DAFTAR NOTASI

b= Lebar penampang desakd= Jarak serat desak terluar ke titik berat tulangan baja tarikAs= Resultan luasan tulangan baja tarikd= Jarak serat desak terluar ke titik berat tulangan baja desakds= Jarak serat tarik terluar ke titik tulangan baja tarikAs= Resultan luasan tulangan baja desakcu= Regangan desak beton pada kondisi batas/ ultimatefc= Kuat desak silinder beton dalam MPas= Regangan tarik/ desak tulangan bajay= Regangan tarik/ desak tulangan baja pada saat lelehfs= Tegangan desak baja tulanganfs= Tegangan tarik baja tulanganfy= Tegangan leleh baja tulanganc= Jarak serat desak terluar ke sumbu netral penampang1= konstanta blok tegangan persegi, yang tergantung dari mutu betonMn= Momen lentur nominal penampangMu= momen lentur ultimate (kombinasi beban terfaktor)= Faktor reduksi kekuatanEs= modulus elastic baja = 200000 MPaEc= modulus elastic betonVr= Kecepatan rencanaf= koefisien gesek memanjang perkerasan jalan aspal, ditetapkan 0,35-0,55.T= Waktu tanggap, ditetapkan 2,5 dtLV= Lengkung vertikalCv= Koefisien variasiCs= Koefisien kemecenganCk= Koefisien kurtosisto= Waktu aliran di atas permukaan tanahtd.= Waktu aliran pada saluran drainasen = Angka kekasaran lahans = Kemiringan lahan (%)I = Intensitas hujan rencana C = Koefisien pengaliran lahan Q = Debit limpasan rencanaF = Luas penampang basahV = kecepatan aliran Ka = koefisien tekanan tanah aktifKp = koefisien tekanan tanah pasif= sudut geser dalamix