Bab antropologi limbah rt
description
Transcript of Bab antropologi limbah rt
1
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pengelolaan lingkungan hidup merupakan kewajiban bersama berbagai pihak baik
pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat luas. Indonesia merupakan negara dengan
sistem sanitasi (pengelolaan air limbah domestic) terburuk ketiga di Asia Tenggara
setelah Laos dan Myanmar ( ANTARA News, 2006 ). Menurut data Status Lingkungan
Hidup Indonesia tahun 2002, tidak kurang dari 400.000 m3 per hari limbah rumah
tangga dibuang langsung ke sungai dan tanah tanpa melalui pengolahan terlebih
dahulu. 61,5 % dari jumlah tersebut terdapat di Pulau Jawa. Pembuangan akhir limbah
tinja umumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara lain dengan menggunakan
septic tank, dibuang langsung ke sungai atau danau, dibuang ke tanah , dan ada juga
yang dibuang ke kolam atau pantai.
II. RUMUSAN MASALAH
1) Apa yang dimaksud dengan limbah rumah tangga?
2) Apa saja yang termasuk ke dalam limbah rumah tangga?
3) Apakah dampak yang ditimbulkan oleh limbah rumah tangga?
4) Bagaimana cara mengatasi persoalan pembuangan limbah rumah tangga?
III. TUJUAN PENULISAN
1) Untuk mengetahui definisi daripada limbah rumah tangga.
2) Mengetahui apa saja yang termasuk ke dalam limah rumah tangga.
3) Mengetahui dampak yang ditimbulkanoleh limbah rumah tangga.
4) Mengetahui bagaimana cara mengatasi problema limbah rumah tangga.
2
BAB II
ISI
A. PENGERTIAN LIMBAH RUMAH TANGGA
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri
maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sanalah berbagai
jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air
buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Sedangkan limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari rumah tangga,
yaitu berupa sisa daripada seluruh aktivitas rumah tangga, seperti air bekas cucian,
bungkus makanan, sampah-sampah baik sampah organik maupun sampah non organik,
maupun barang-barang yang tidak dipakai dan dibuang lainnya.
B. KLASIFIKASI LIMBAH RUMAH TANGGA
1. Organik
Limbah rumah tangga yang termasuk dalam kategori organik adalah segala
limbah yang mengandung unsur Karbon (C), yaitu dapat berupa kotoran baik
yang dihasilkan oleh manusia maupun hewan peliharaan, air seni, pembungkus
makanan yang bersifat organik, gas buangan kendaraan, serta sisa makanan
lainnya.
2. Non Organik/ An Organik
Limbah rumah tangga yang termasuk ke dalam kategori non organik adalah
limbah yang tidak dapat atau sulit terurai secara alami oleh mikroorganisme
pengurai. Yang termasuk limbah non Organik antara lain adalah bungkus
makanan ataupun bungkus produk lainnya yang bersifat non organik seperti
plastik atau kaleng, air cucian detergen atau sabun lainnya, dan lain sebagainya.
C. DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA YANG TIDAK DIKELOLA DENGAN BAIK
a. Dampak dari pembuangan limbah organik yang mengandung protein akan
menghasilkan bau yang tidak sedap.
b. Eutrofikasi, yaitu perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan jumlah alga
dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis.
3
c. Peningkatan emisi CO2 dari hasil pembakaran pada kendaraan bermotor, penggunaan
listrik berlebihan akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut. Hal ini akan
mempengaruhi kemampuan karang dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk
cangkang. Jika hal ini berlangsung terus menerus maka hewan-hewan tersebut akan
punah dalam jangka waktu yang lebih singkat.
d. Plastik adalah masalah terbesar dan yang paling berbahaya karena platik adalah polutan
yang dapat mencemari lingkungan, terutama tanah.
e. Pembuangan limbah rumah tangga ke sungai juga membuat masalah yang serius, yaitu
pendangkalan sungai serta pencemaran air.
D. CARA PENANGGULANGAN LIMBAH RUMAH TANGGA
a. Pengaturan sanitasi yang baik.
Sanitasi adalah bagian dari sistem pembuangan air limbah, khususnya menyangkut
pembuangan air kotor dari rumah tangga, dapat juga dari sisa-sisa proses industri,
pertanian, peternakan dan rumah sakit (sector kesehatan).
Sanitasi juga merupakan suatu usaha untuk memberikan fasilitas di dalam rumah
yang dapat menjamin agar rumah selalu bersih dan sehat. Tentunya tang ditunjang
penyediaan air bersih yang cukup, dan pembuangan air kotoran yang lancar.
Alat Pembuangan Air Kotor
Alat pembuangan air kotor dapat berupa kamar mandi, wastafel, dan WC. Air dari
kamar mandi tidak boleh dibuang bersama sama dengan air dari WC maupun dari
dapur. Sehingga harus dibuatkan seluran masing-masing.
Diameter pipa pembuangan dari kamar mandi adalah 3” (7,5 cm), pipa
pembuangan dari WC adalah 4” (10 cm), dan dari dapur boleh dipakai diameter 2”
(5cm).
Pipa pembuangan dapat diletakkan pada suatu “shaft”, yaitu lobang menerus yang
disediakan untuk tempat pipa air bersih dan pipa air kotor pada bangunan bertingkat
untuk memudahkan pengontrolan. Atau dapat dipasang pada kolom-kolom beton dari
atas sampai bawah. Setelah sampai bawah, semua pipa air kotor harus merupakan
saluran tertutup di dalam tanah agar tidak menimbulkan wabah penyakit dan bau tak
4
sedap. Dibawah lantai, semua pipa sanitasi diberi lobang control, yang sewaktu-waktu
dapat dibuka bila terjadi kemacetan.
Septictank
Septic tank merupakan sitem sanitasi yang terdiri dari pipa saluran dari
kloset, bak penampungan kotoran cair dan padat, bak resapan, serta pipa pelepasan
air bersih dan udara.
Hal-hal yang yang harus diperhatikan saat pembangunan septic tank agar
tidak mencemari air dan tanah sekitarnya adalah:
1. Jarak minimal dari sumur air bersih sekurangnya 10 m.
2. Untuk membuang air keluaran dari septic tank perlu dibuat daerah resapan
dengan lantai septic tank dibuat miring ke arah ruang lumpur.
3. Septic tank direncanakan utuk pembuangan kotoran rumah tangga dengan
jumlah air limbah antara 70-90 % dari volume penggunaan air bersih.
4. Waktu tinggal air limbah didalam tangki diperkirakan minimal 24 jam.
5. Besarnya ruang lumpur diperkirakan untuk dapat menampung lumpur
yang dihasilkan setiap orang rata-rata 30-40 liter/orang/tahun dan waktu
pengambilan lumpur diperhitungkan 2-4 tahun.
6. pipa air masuk kedalam tangki hendaknya selalu lebih tinggi kurang lebh
2.5 cm dari pipa air keluar.
7. septic tank harus dilengkapi dengan lubang pemeriksaan dan lubang
penghawaan untuk membuang gas hasil penguraian.
Agar septic tank tidak mudah penuh dan mampat, awet dan tahan lama perlu
diperhatikan hal berikut:
1. Kemiringan Pipa
Kemiringan pipa menentukan kelancaran proses pembuangan limbah.
Selisih ketinggian kloset dan permukaan air bak penampung kotoran
minimal 2 %, artinya setiap 100cm terdapat perbedaan ketinggian 2cm.
2. Pemilihan Pipa yang tepat
Pipa saluran sebaiknya berupa PVC. Ukuran minimal adalah 4 inchi.
Rumah yang memiliki jumlah toilet yang banyak sebaiknya
menggunakan pipa yang lebih besar. Perancangan saluran diusahakan
5
dibuat lurus tanpa belokan, karena belokan atau sudut dapat membuat
mampat.
3. Sesuaikan Kapasitas Septic tank
Untuk rumah tinggal dengan jumlah penghuni empat orang, cukup
dibuat septic tank dengan ukuran (1.5×1.5×2) m. bak endapan dan
sumur resapan bisa dibuat dengan ukuran (1x1x2) m. semakin banyak
penghuni rumah maka semakin besar ukuran yang dibutuhkan.
4. Bak Harus Kuat dan Kedap Air
Septic tank harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosi, rapat
air dan tahan lama. Konstruksi septic tank harus kuat menahan gaya-
gaya yang timbul akibat tekanan air, tanah maupun beban lainnya.
6
b. Pemisahan sampah organik dan non organik.
c. Melakukan 3R (Reuce, Reduse, Recycle).
- Contoh kegiatan Reuce:
1) Pilihlah wadah, kantong, atau benda yang dapat digunakan berulang kali,
misalnya mengganti kantong plastik dengan tas, mengganti tissu dengan serbet,
dll.
2) Gunakan kembali wadah atau kemasan yang telah kosong untuk fungsi yang
sama atau fungsi lainnya, seperti botol bekas minuman digunakan kembali
menjadi tempat minyak goreng.
3) Jual atau berikan samapah yang terpilah kepada pihak yang memerlukan.
- Contoh kegiatan Reduse:
1) Pilih produk dengan kemasan yang dapat didaur ulang.
2) Gunakan produk yang dapat diisi ulang (refill).
3) Kurangi penggunaan bahan sekali pakai.
4) Gunakan kedua sisi kertas untuk penulisan atau fotokopi.
5) Hindari membeli barang-barang yang kurang perlu.
6) Gunakan surat elektronik untuk berkirim surat.
- Contoh kegiatan Recycle:
1) Pilih produk dan kemasan yang dapat didaur ulang dan/atau yang mudah
terurai.
2) Olah sampah kertas menjadi kertas atau karton kembali.
3) Lakukan pengolahan sampah organik menjadi kompos.
4) Lakukan pengolahan sampah non organik menjadi barang yang bermanfaat.
7
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil
pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi sekarang banyak
ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak tersebut. Meskipun demikian,
pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak sepenuhnya dilakukan karena masih ditemui
banyak sungai yang tercemar di negeri kita ini dan masih terdapatnya masyarakat yang menjadi
tersangka ataupun korban daripada kasus pembuangan limbah ini.
B. SARAN
Cara pengendalian sampah yang paling sederhana adalah dengan menumbuhkan kesadaran
dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan sampah. Selain itu diperlukan juga
kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai lingkungan, walaupun kadang harus
dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari pemerintah juga sangat diharapkan
karena jika tidak, maka para perusak lingkungan akan terus merusak sumber daya. Apabila
setiap rumah tangga agar mau dan mampu menanggulangi atau bahkan mendaur ulang
sampahnya masing-masing, maka kuantitas limbah akan menjadi sedikit, dan lingkugan dapat
terselamatkan.
8
REFERENSI
1. http://duniatehnikku.wordpress.com/2011/02/25/proses-dan-cara-pengolahan-limbah-
rumah-tangga-sanitasi/
2. http://josuabili.blogdetik.com/2013/02/22/limbah-rumah-tangga/
3. http://lingkunganhidup.gorontaloprov.go.id/berita-provinsi/91-pengolahan-sampah-rumah-
tangga
4. http://software-comput.blogspot.com/2013/04/makalah-pengelolaan-limbah-
rumahtangga_8.html
5. http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah
6. http://abanggoyes.blogspot.com/2013/09/limbah-rumah-tangga.html