Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

11
Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan BUDGET BIAYA OVERHEAD PABRIK Kompetensi dasar Memahami dan menyusun budget biaya overhead pabrik Indikator 1. Menjelaskan pengertian budget biaya overhead pabrik 2. Menjelaskan departemen produksi dan departemen pembantu 3. Menjelaskan metode alokasi biaya 4. Menjelaskan satuan-satuan kegiatan yang umum dipakai pada bagian produksi dan bagian jasa/pembantu 5. Menjelaskan alokasi BOP A. Pengertian Budget Biaya Overhead Pabrik Budget yang merencanakan secara lebih terinci tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana tentang jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing- masing dikaitkan dengan tempat (departemen) di mana pabrik tidak langsung tersebut terjadi. Biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. B. Biaya Pabrik Tidak Langsung Semua biaya yang terdapat serta terjadi di dalam lingkungan pabrik, tetapi tidak secara langsung berhubungan dengan kegiatan proses produksi, yaitu proses mengubah bahan mentah menjadi barang lain yang nantinya akan dijual. C. Bagian Produksi Suatu Perusahaan 1. Departemen Produksi Bagian (departemen) yang menjalankan kegiatan produksi, yaitu kegiatan mengubah bahan mentah untuk dijadikan barang lain yang nantinya akan dijual. 2. Departemen Pembantu 71

Transcript of Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Page 1: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

BUDGET BIAYA OVERHEAD PABRIK

Kompetensi dasar

Memahami dan menyusun budget biaya overhead pabrik

Indikator

1. Menjelaskan pengertian budget biaya overhead pabrik

2. Menjelaskan departemen produksi dan departemen pembantu

3. Menjelaskan metode alokasi biaya

4. Menjelaskan satuan-satuan kegiatan yang umum dipakai pada bagian

produksi dan bagian jasa/pembantu

5. Menjelaskan alokasi BOP

A. Pengertian Budget Biaya Overhead Pabrik

Budget yang merencanakan secara lebih terinci tentang beban biaya pabrik tidak

langsung selama periode yang akan datang, yang di dalamnya meliputi rencana

tentang jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah biaya pabrik tidak langsung dan

waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung tersebut dibebankan, yang masing-

masing dikaitkan dengan tempat (departemen) di mana pabrik tidak langsung

tersebut terjadi.

Biaya-biaya dalam pabrik yang dikeluarkan perusahaan dalam rangka proses

produksi, kecuali biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.

B. Biaya Pabrik Tidak Langsung

Semua biaya yang terdapat serta terjadi di dalam lingkungan pabrik, tetapi tidak

secara langsung berhubungan dengan kegiatan proses produksi, yaitu proses

mengubah bahan mentah menjadi barang lain yang nantinya akan dijual.

C. Bagian Produksi Suatu Perusahaan

1. Departemen Produksi

Bagian (departemen) yang menjalankan kegiatan produksi, yaitu kegiatan

mengubah bahan mentah untuk dijadikan barang lain yang nantinya akan dijual.

2. Departemen Pembantu

71

Page 2: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Bagian (departemen) yang tidak menjalankan kegiatan produksi, melainkan

menjalankan kegiatan-kegiatan yang sifatnya membantu kelancaran jalannya

proses produksi, misalnya:

a. Bagian administrasi pabrik

b. Bagian reparasi dan pemeliharaan

c. Bagian tenaga pembangkit

D. Metode Alokasi Biaya

1. Metode yang mendasarkan pada perbandingan dari masing-masing bagian

(departemen) yang menggunakan watt yang besar akan meperoleh bagian biaya

yang besar pula. Misalnya untuk biaya listrik.

2. Metode yang mendasarkan pada perbandingan luas lantai dari masing-masing

bagian (departemen) di dalam perusahaan. Misalnya untuk biaya pemeliharaan

ruangan.

3. Metode yang mendasarkan pada perbandingan jumlah karyawan dari masing-

masing departemen. Misalnya untuk biaya antar jemput karyawan.

4. Metode yang mendasarkan diri pada perbandingan nilai kekayaan dari masing-

masing departemen perusahaan. Misalnya untuk upah penjaga malam.

E. Satuan-Satuan Kegiatan Yang Umum Dipakai Pada Bagian Produksi Dan

Bagian Jasa/Pembantu

1. Bagian Produksi

a. Unit barang yang dihasilkan

b. Jam buruh langsung (DLH)

c. Jam mesin langsung (DMH)

d. Biaya bahan mentah

e. Biaya tenaga kerja langsung

2. Bagian jasa/pembantu

a. Jam reparasi langsung (DRH)

b. Kilowatt hour untuk bagian pembangkit tenaga listrik

c. Nilai pembelian bahan mentah untuk bagian pembelian

72

Page 3: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

d. Jam buruh langsung dan jumlah tenaga kerja untuk bagian umum dan

administrasi pabrik.

F. Pembebanan Biaya-Biaya Departermen Produksi

1. Metode yang mendasarkan diri pada perbandingan yang dihasilkan dari masing-

masing jenis produk. Metode ini mengakibatkan beban biaya per unit dari

semua jenis produk adalah sama besar sehingga pengaruhnya terhadap kalkulasi

HPP dari semua produk sama besar. Metode ini cocok untuk produk yang harga

jualnya relatif sama.

2. Metode yang mendasarkan diri pada perbandingan harga jual per unit dari

masing-masing jenis produk yang dihasilkan. Metode ini untuk harga jual yang

jauh berbeda.

3. Metode yang mendasarkan diri pada perbandingan penggunaan bahan mentah

rata-rata per unit dari masing-masing jenis produk yang dihasilkan. Metode ini

cocok untuk perusahaan yang besar kecilnya BOP lebih banyak dipengaruhi oleh

besar kecilnya penggunaan bahan mentah.

4. Metode yang mendasarkan diri pada perbandingan penggunaan JKTKL rata-rata

per unit dari masing-masing jenis produk yang dihasilkan. Metode ini cocok

untuk perusahaan yang besar kecilnya BOP lebih banyak dipengruhi oleh besar

kecilnya JKTKL.

G. Permasalahan BOP

Pengalokasian biaya bagian jasa/pembantu kepada bagian produksi

H. Distribusi Biaya Overhead Pabrik

Pembagian overhead pabrik tak langsung departemen kepada departemen yang

menikmatinya.

I. Alokasi Biaya Overhead Pabrik

Pembagian BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi atau dari

Departemen Pembantu ke Departemen Pembantu yang lain dan Departemen

Produksi.

J. Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

Pembagian BOP kepada produk

73

Page 4: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

K. Alokasi BOP

Kemungkinan alokasi tidaklangsung dilakukan karena pada dasarnya biaya yang

dikeluarkan bagian pembantu nantinya akan dipertangungjawabkan oleh bagian

produksi, karena fungsi bagian jasa adalah membantu jalannya proses produksi.

Kemungkinan alokasi jasa departemen pembantu adalah sebagai berikut:

1. Jasa departemen pembantu hanya digunakan oleh bagian produksi

Dalam contoh ini misalnya jasa bagian listrik (X), bagaian reparasi(Y) dan

bagian pemeliharaan mesin(Z) digunakan hanya oleh bagian produksi yaitu

bagian produksi I(A), produksi II(B) dan produksi III(C).

Contoh

PT PERMAI dalam memproduksi barang menggunakan 3 departemen produksi dan 3

departemen jasa

Biaya yang terjadi didepartemen sebagai berikut:

Produksi A Rp 10.000.000Produksi B Rp 8.500.000Produksi C Rp 9.200.000Jasa X Rp 5.000.000Jasa Y Rp 4.000.000Jasa Z Rp 3.000.000

Alokasi BOP dari departemen jasa ke departemen produksi sebagai berikut:

Dept. pemberi jasaDepartemen penerima jasa

A B C X Y Z

Jasa X 30% 50% 20% - 0 0Jasa Y 25% 45% 30% 0 - 0Jasa Z 40% 15% 45% 0 0 -

Output departemen A = 5000, departemen B 6000 departemen C 5500, atas dasar

diatas hitunglah:

BOP masing-masing departemen produksi setelah

memperoleh alokasi biaya dari departemen jasa

BOP per unit di masing-masing departemen produksi

Jawab:

Biaya Overhead Pabrik

74

Page 5: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

BOP Dept. Produksi A Dept. Produksi B Dept. Produksi C

Langsung 10.000.000 8.500.000 9.200.000Tidak langsung (alokasi)Jasa X (5 jt) (0,3x5.000.000) =1,5 jt (0,5x5.000.000) = 2,5 jt (0,2x5.000.000) = 1 jtJasa Y(4 jt) (0,25x4.000.000) =1 jt (0,45x4.000.000) = 1,8 jt (0,3x4.000.000) = 1,2 jt

Jasa Z(3 jt) (0,4x3.000.000) =1,2 jt (0,15x3.000.000) =0,45 jt

(0,45x3.000.000)= 1,35jt

BOP departemen 13,7 jt 13,25 jt 12,75 jtOutput 5000 6000 5500BOP per unit 2740 2208,3 2318,2

2. Jasa departemen pembantu digunakan oleh departemen produksi dan

departemen pembantu yang lain. Misalnya departemen jasa listrik (X)

digunakan jasanya oleh departemen produksi dan departemen jasa reparasi (Y).

Sedangkan departemen jasa Y jasanya hanya digunakan oleh departemen

produksi.

Contoh

PT RAHAYU menjalankan produksinya dengan dua departemen produksi dan 3

departemen jasa

Biaya yang terjadi sebagai berikut:

Produksi I 1.000.000Produksi II 800.000Jasa X 400.000Jasa Y 200.000

Penggunaan jasa dari departemen jasa

Produksi I Produksi II Jasa X Jasa Y

Jasa X 40% 50% 10%Jasa Y 50% 50%

Hitunglah biaya di departemen produksi I dan II

Pemberi jasa Penerima jasa

Produksi I Produksi II Jasa X Jasa Y

Langsung 1.000.000 800.000 400.000 200.000Tidak langsung

Jasa X (400.000) 160.000 200.000 (400.000) 40.000Jasa Y (240.000) 120.000 120.000 (240.000)

1.280.000 1.120.000 0 0

3. Jasa departemen pembantu digunakan oleh bagian produksi dan bagian

pembantu lain dan antar departemen pembantu saling mengunakan jasanya.

75

Page 6: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Misalnya bagian listrik menggunakan jasa bagian reparasi, bagian reparasi

menggunakan jasa bagian listrik.

Kalau terjadi seperti ini maka untuk mengalokasikan biaya overhead bagian

jasa/pembantu dengan metode aljabar. Dalam metode ini biaya yang timbul pada

masing-masing bagian/jasa pembantu dinyatakan dalam bentuk persamaan

alajabar.

X = a1 + b1 Y

Y= a2 + b2 X

di mana

X adalah biaya overhead bagian jasa X setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa Y

Y adalah jumlah biaya overhead bagian jasa Y setelah menerima alokasi biaya dari bagian jasa X

a1 adalah biaya overhead bagian jasa X sebelum alokasia2 adalah biaya overhead bagian jasa Y sebelum alokasib1 adalah prosentase penggunaan jasa bagian Y oleh bagoan Xb2 adalah prosentase penggunaan jasa bagian X oleh bagian Y

Data yang diketahui dari PT MAJU adalah:

a. Rencana biaya Overheead Pabrik setahun

Bagian BiayaProduksi I 2 jutaProduksi II 1,5 jutaJasa A 500.000Jasa B 400.000

b. Penggunaan jasa dari bagian jasa

Pemberi jasa Penerima jasaProduksi I Produksi II Jasa A Jasa B

Jasa A 50% 40% - 10%Jasa B 40% 40% 20%

c. Luas kegiatan yang direncanakan

Produksi I = 50.000 DMH setahun

Produksi II = 25.000 DLH setahun

Dengan data di atas, diminta untuk:

1. Menentukan besarnya BOP masing-masing bagian jasa setelah saling menerima

dan memberi jasa masing-masing

76

Page 7: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

2. Menentukan besarnya BOP masing-masing produksi setelah menyerap BOP dari

bagian jasa

3. Menentukan tarif BOP masing-masing bagian produksi untuk setiap satuan jam

sesuai tingkat kegiatan masing-masing

Besarnya BOP netto masing-masing bagian jasa , menggunakan persamaan aljabar

yang berlaku adalah:

X = a1 + b1 Y

Y = a2 + b2 X

Sehingga X = 500.000 + 0,2 Y

Y = 400.000 + 0,1 X

Maka X = 500.000 + 0,2 (400.000 + 0,1X)

X = 500.000 + 80.000 + 0,02X

X- 0,02X = 580.000

0,98X = 580.000

X = 591.836,7

Untuk mencari Y , masukkan nilai X dalam persamaan

X = 500.000 + 0,2Y

591.836,7 = 500.000 + 0,2 Y

91.836,7 = 0,2 Y

Y = 459.183,7

Dept jasa Budget Menerima Memberi BOP nettoJasa X 500.000 91.836,7 59.183,7 532.653Jasa Y 400.000 59.183,7 91.836,7 367.347

BOP keseluruhan masing-masing bagian produksi:

Bag. Produksi I Bag. Produksi IIBudget BOP 2.000.000 1.500.000Alokasi BOPJasa X 50/90x532.653=295.918,3 40/90x532.653=236.734,7Jasa Y 40/80x367.347=183.673,5 40/80x367.347=183.673,5BOP keseluruhan 2.479.591,8 1.920.408,2

Tarif BOP masing-masing bagian produksi:

Tarif BOP bagian produksi I persatuan DMH

Rp 2.479.591,8 : 50.000 = 49,6

Tarif BOP bagian produksi II satuan DLH

77

Page 8: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Rp 1.920.408,2 : 25.000 = 76,8

LATIHAN

Soal 1

Sebuah gedung dipakai bersama oleh barang pabrik, bagian administrasi umum

dan bagian administrasi penjualan. Luas gedung 1000 m 2 yang penggunaannya

dibagi sebagai berikut:

Pabrik 600 m 2 Administrasi 100 m 2 Penjualan 300 m 2

1000 m 2 Biaya depresiasi gedung per tahun sebesar Rp 5 juta. Berapa besarnya BOP yang

berasal dari biaya depresiasi?

Soal 2

Perencanaan biaya produksi PT NUSA INDAH tiap departemen sebagai berikut:

Produksi I 3.000.000Produksi II 2.000.000Produksi III 1.000.000Jasa x 800.000Jasa y 400.000

Penggunaan jasa dari bagian jasa

Pemberi jasa Penerima jasaProduksi I Produksi II Jasa A Jasa B

Jasa A 40% 40% - 10%Jasa B 40% 50% 10%

Berapakah BOP netto departemen masing-masing departemen jasa

Berapakah BOP di departemen produksi setelah alokasi dari departemen jasa

Soal 3

PT ABC menentukan tarif BOP untuk memperhitungkan HPP. Adapun data

perencanaan yang tersedia sebagai berikut:

a. BOP dalam setahun

Departemen Kegiatan Jumlah biayaProduksi I Prosessing 8.000.000Produksi II Finishing 6.000.000Jasa X Diesel 5.000.000

78

Page 9: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Jasa Y Bengkel 4.000.000

Penggunaan jasa dari departtemen jasa teknik

Pemberi jasa Departemen pemakai jasaProd I Prod II Jasa X Jasa Y

Jasa teknik X 40% 50% - 10%Jasa teknik Y 40% 40% 20% -

Volume kegiatan masing-masing departemen

Departemen produksi I 8000 jam, 60 % untuk produk A dan 40% untuk produk B

Depet prod II 6000 jam, 50% untuk produk A dan 50% untuk produl B

Rencana produksi dan penjualan

10000 satuan produk A akan dijual denga harga 600o/unit

ddan 8000 satuan/unit produk B dengan harga jual 5000/unit

Biaya produksi dan penjualan

Produk A Produk BBiaya bahan baku 20 juta 15 jutaBiaya TKL 9 juta 6 jutaBiaya penjualan 5 jutaBiaya umum dan administrasi 4 juta

Berdasarkan data diatas diminta:

Menentukan BOP netto departemen jasa

Biaya di departemen produksi

Tarif perjam untuk depet produksi

Anggaran Harga Pokok produksi untuk barang A dan barang B

Soal 4

Tarip BOP ditentukan berdasarkan rencana kegiatan produksi tahunan yang

dasarnya adalah jumlah DMH menurut anggaran. Penggunaannya dari bulan ke

bulan digunakan jumlah DMH riil bulan yang bersangkutan. Data yang tersedia

sebagai berikut:

Departemen Biaya Jumlah DMHProduksi I 4.000.000 500.000Produksi 2 3.000.000 300.000Jasa 1 1.000.000 100.000Jasa 2 800.000 100.000

Pemakaian jasa yang dihasilkan departemen jasa menurut jumlah DMH

79

Page 10: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Pemberi jasa Penerima jasaProduksi I (DMH) Produksi II(DMH) Jasa 1(DMH) Jasa2(DMH)

Dept. Jasa 1 40.000 50.000 - 10.000Dept. Jasa 2 40.000 40.000 20.000 -

80.000 90.000 20.000 10.000

Untuk bulan Januari 2007

- Dept produksi 1 akan bekerja selama 45.000 DMH

- Dept produksi 2 akan bekerja selama 25.000 DMH

Pertanyaaan:

1. Tentukan besarnya tarif BOP per DMH untuk setiap departemen produksi

2. Tentukan besarnya anggaran biaya overhead pabrik untuk kedua departemen

produksi khusus selama bulan Januari 2007

Rangkuman

Pengertian budget BOP yaitu budget yang merencanakan secara lebih terinci

tentang beban biaya pabrik tidak langsung selama periode yang akan datang, yang

di dalamnya meliputi rencana tentang jenis biaya pabrik tidak langsung, jumlah

biaya pabrik tidak langsung dan waktu (kapan) biaya pabrik tidak langsung

tersebut dibebankan, yang masing-masing dikaitkan dengan tempat (departemen)

di mana pabrik tidak langsung tersebut terjadi.

Bagian Produksi Suatu Perusahaan terdiri dari departemen produksi dan

departemen pembantu/jasa. Departemen produksi yaitu depatemen yang

aktivitasnya memproses bahan baku menjadi barang jadi sedangkan departemen

pembantu atau jasa yaitu departemen yang membantu kelancaran departemen

produksi. Alokasi BOP yaitu pembagian BOP departemen pembantu ke

departemen produksi atau dari departemen pembantu ke departemen pembantu

yang lain dan departemen produksi.

Daftar Pustaka

Any Agus Kana, 1990, Anggaran Perusahaan, AK Group. Yogyakarta

80

Page 11: Bab 7 budget_biaya_overhead_baprik

Budget Biaya Overhead Pabrik Penganggaran Perusahaan

Gunawan Adisapupro, 1997, Marwan Asri, Anggaran Perusahaan , buku 1, BPFE Yogyakarta

Indriyo G, Mohamad N, 2003, Anggaran Perusahaan, BPFE, Yogyakarta

M Munandar, 2001, Budgeting, BPFE, Yogyakarta

81