BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta |...

14
Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. RENCANA AKSI 6.1. Manajemen Kota Pusaka Pemahaman akan arti pentingnya posisi Kota Yogyakarta sebagai sebuah kota pusaka telah mengarahkan upaya yang cukup signifikan dalam berbagai tingkatan dan kewenangan pemerintah maupun berbagai stakeholder. Penataan dan pelestarian pusaka di Kota Yogyakarta secara umum menjadi tanggung jawab pemerintah. Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, Kota Yogyakarta mendasarkan kehidupannya pada tiga pilar, yaitu sektor pendidikan, sektor pariwisata yang berbasis budaya serta pelayanan jasa dan perdagangan yang terkait dengannya. Karena itu dibutuhkan suatu kelembagaan yang bersinergi dan kuat terhadap sektor pariwisata, kebudayaan dan pendidikan du mengelola kebudayaan sebagai sendi dari kehidupan kotanya. Gb.6.1. Diagram Keterkaitan sektor Budaya, Pariwisata dan Pendidikan di Kota Yogyakarta Pemerintah Kota Yogyakarta bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah Pusat dalam menata dan melestarikan pusaka di Kota Yogyakarta, sebagai contoh yaitu regulasi yang dipergunakan tidak semata regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta namun juga regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DIY maupun Pemerintah pusat. Manajemen sinergis tersebut terbagi dalam 2 (dua) tata kelola yang umum sesuai dengan bentuk pusaka yang ditata atau dikelola, yaitu pusaka ragawi dan pusaka non ragawi. Berikut adalah pola umum pengelolaan pusaka di Kota Yogyakarta.

Transcript of BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta |...

Page 1: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1

BAB 6. RENCANA AKSI

6.1. Manajemen Kota Pusaka

Pemahaman akan arti pentingnya

posisi Kota Yogyakarta sebagai sebuah

kota pusaka telah mengarahkan upaya

yang cukup signifikan dalam berbagai

tingkatan dan kewenangan pemerintah

maupun berbagai stakeholder.

Penataan dan pelestarian pusaka di

Kota Yogyakarta secara umum menjadi

tanggung jawab pemerintah.

Sebagaimana telah dibahas

sebelumnya, Kota Yogyakarta

mendasarkan kehidupannya pada tiga

pilar, yaitu sektor pendidikan, sektor

pariwisata yang berbasis budaya serta

pelayanan jasa dan perdagangan yang

terkait dengannya. Karena itu

dibutuhkan suatu kelembagaan yang

bersinergi dan kuat terhadap sektor

pariwisata, kebudayaan dan

pendidikan du mengelola kebudayaan

sebagai sendi dari kehidupan kotanya.

Gb.6.1. Diagram Keterkaitan sektor Budaya, Pariwisata

dan Pendidikan di Kota Yogyakarta

Pemerintah Kota Yogyakarta bersinergi dengan Pemerintah Provinsi DIY dan Pemerintah

Pusat dalam menata dan melestarikan pusaka di Kota Yogyakarta, sebagai contoh yaitu

regulasi yang dipergunakan tidak semata regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kota

Yogyakarta namun juga regulasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Provinsi DIY maupun

Pemerintah pusat. Manajemen sinergis tersebut terbagi dalam 2 (dua) tata kelola yang umum

sesuai dengan bentuk pusaka yang ditata atau dikelola, yaitu pusaka ragawi dan pusaka non

ragawi. Berikut adalah pola umum pengelolaan pusaka di Kota Yogyakarta.

Page 2: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 2

A. Pusaka Ragawi

Pengelolaan dan penatalaksanaan secara umum oleh Pemerintah Kota Yogyakarta melalui

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, dimana peran lebih kepada aspek fasilitasi dan

regulasi. Sedangkan pembangunan fisik didukung oleh SKPD Pemerintah Kota Yogyakarta

maupun SKPD Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebagai contoh gedung fasilitas

pendidikan dan fasilitas umum lain dilaksanakan oleh Dinas Bangunan Gedung dan Aset

Daerah Kota Yogyakarta, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Energi dan Sumber Daya

Mineral Daerah Istimewa Yogyakarta ataupun Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Meski demikian, Kota Yogyakarta belum memiliki regulasi untuk pengelolaan pusaka

pada tingkat kota, sementara menggunakan Perda D.I. Yogyakarta No. 11/2005 tentang

Pengelolaan Kawasan Cagar Budaya dan Benda Cagar Budaya. Untuk melaksanakan Perda

tersebut, antara lain dikeluarkan SK Gubernur DIY No. 186/KEP/2011 tentang Penetapan

Kawasan Cagar Budaya, dimana ditetapkan 6 Kawasan Cagar Budaya di Kota Yogyakarta,

yaitu:

1) Kawasan Kotabaru, Kawasan Pakualaman, Kawasan Keraton, Kawasan Kotabaru,

Kawasan Kotagede dan Kawasan Malioboro.

2) 1 KCB lainnya adalah Kawasan Imogiri di Kabupaten Bantul.

B. Pusaka Non-Ragawi

Pengelolaan pusaka non-ragawi sudah dilakukan dengan berbagai jalan melalui

pelaksanaan berbagai program pemerintah maupun masyarakat sendiri. Hal ini dimulai

dari pendidikan di sekolah formal, lembaga pendidikan non formal hingga lembaga

masyarakat. Inventarisasi Pusaka Budaya Tak Ragawi juga sudah mulai dibina melalui

hubungan dengan sekitar 500 paguyuban kesenian yang aktif. Pada tahun 2012,

Pemerintah Kota berencana menginventarisasi Benda Pusaka Bergerak (Immovable

Heritage), seperti Keris, Kendi dan Tombak. Sebagai Kota yang mempunyai budaya plural,

semua kekayaan budaya diangkat dalam dalam posisi yang seimbang, seperti

penyelenggaraan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) pada awal Tahun Baru Cina,

hingga tahun 2011 sudah pelaksanaan yang ke-6.

Sehingga demikian faktor koordinasi dan penyesuaian antara kebijakan yang dikeluarkan

provinsi dan kota merupakan isu yang penting, salah satunya adalah aturan tata ruang.

Hingga saat ini Kota Yogyakarta baru memiliki regulasi tata ruang yang bersifat makro, belum

dapat memberikan arahan dan aturan yang lebih teknis tentang penataan dan pelestarian

Page 3: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 3

kawasan cagar budaya meskipun telah ditetapkan lokasinya secara definitif. Diperlukan

aturan yang lebih mendalam dan operasional, terutama pada tataran Rencana Tata Bangunan

dan Lingkungan (RTBL) atau Urban Design Guideline. Hal ini disebabkan RTBL mengatur

pada kedalaman kawasan yang lebih baik, sebagai contoh pada aspek kulit dan penampilan

bangunan (building skin and performance) membutuhkan aturan detail mengenai komponen

bangunan apa saja yang diperkenankan dan tidak, bentuk massa bangunan dan ruang luar

yang direkomendasikan hingga aspek lansekap berupa softscape dan hardscape dimana hal

tersebut belum diatur dalam regulasi pada tataran yang lebih tinggi yaitu Rencana Detail Tata

Ruang (RDTR). Dalam RDTR telah diatur mengenai amplop bangunan, yang saat ini sedang

dalam penyusunan dan proses legislasi, telah diatur mengenai regulasi amplop bangunan

yang antara lain meliputi GSB (Garis Sempadan Bangunan), KDB (Koefisien Dasar Bangunan),

KLB (Koefisien Luas Bangunan) hingga KDH (Koefisien Dasar Hijau) dan arsitektur bangunan

secara makro, namun demikian untuk tiap kawasan cagar budaya masih membutuhkan RTBL

tersebut.

Sinergisme antara Pemerintah Kota Yogyakarta dengan Pemerintah Provinsi tersebut

terwujud pula pada pengendalian pembangunan pada BCB atau KCB dilakukan melalui

mekanisme perijinan, dimana pemilik bangunan pusaka yang mengurus IMB harus

berkonsultasi dengan Dinas Kebudayaan dan mendapatkan rekomendasi dari Dewan

Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya Provinsi DIY (DP2WB). Sebagaimana amanat dari

UU No.11/2010, maka saat ini juga sedang dalam proses pembentukan DP2WB Kota

Yogyakarta untuk menekankan kepada lingkup Kota Yogyakarta. Selain itu terdapat pula

kebijakan-kebijakan yang berasal dari nilai budaya masyarakat lokal sangat dominan,

misalnya penataan Rumah Jawa yang sehat sesuai nilai hastagrata.

6.1.1. Kelembagaan dan Peran Pemangku Kepentingan

Selain berupa fasilitasi oleh Pemerintah maupun Pemerintah Daerah sebagai stakeholder

utama, peran masyarakat dalam pelestarian aset pusaka cukup besar, baik dari perguruan

tinggi, LSM, organisasi masyarakat maupun kelompok-kelompok masyarakat. Di Kota

Yogyakarta masyarakat diharapkan dapat berperan aktif dalam pengelolaan sebagaimana

telah dilakukan oleh masyarakat Kotagede yang telah membentuk sebuah forum yang

bertindak sebagai Organisasi Pelestari Kawasan Cagar Budaya (OPKCB), yaitu sebuah

organisasi masyarakat yang menjadi pengelola dan mitra/partner pemerintah dalam

melaksanakan berbagai program pelestarian di masing-masing Kawasan Cagar Budaya.

Secara embrional di Kota Yogyakarta telah terbentuk kelompok masyarakat pada 45

kelurahan yang meskipun saat ini masih merupakan kelompok penggiat kesenian, namun

Page 4: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 4

siap untuk menjadi OPKP. Hal ini mengingat potensi cagar budaya yang tersebar di seluruh

Kota Yogyakarta sehingga apabila dicermati maka wilayah Kota Yogyakarta akan terbagi

habis dalam KCB-KCB dan wilayah pendukungnya (buffer zone)

OPKCB/forum tersebut dapat pula merupakan gabungan dari berbagai kelompok masyarakat

yang sudah terbentuk dahulu sesuai dengan masing-masing minat dan keberpihakan untuk

kemudian melebur. Selain masyarakat, OPKCB/forum tersebut secara komprehensif

melibatkan partisipasi pemerintah dan swasta sehingga program pun dapat berjalan secara

sinergis dan komprehensif pula. Gambaran dari forum/OPKCB sebagai pengelola KCB adalah

sebagai berikut :

Gb. 6.2. Diagram Konsep Pengelola KCB. Sumber : Forum Joglo Kotagede

Pengelola KCB ini bertugas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat, menyerap

aspirasi, untuk kemudian menyusun rencana aksi yang akan dilaksanakan oleh masyarakat

sendiri secara swadana, oleh Pemerintah melalui mekanisme musrenbang maupun oleh

swasta melalui investasi atau mekanisme donor/hibah.

Gb. 6.3. Mekanisme kerja Pengelola KCB. Sumber : Forum Joglo Kotagede

Pemerintah

Masyarakat

Swasta

Perencanaan Pelaksanaan

Pendanaan Pengendalian

Tata sosial-Tata Ekonomi Tata Ruang Lingkungan &

Bangunan

KCB LESTARI (terlindungi, berkembang & bermanfaat)

Pengelola KCB

SOSIALISASI RENCANA

AKSI

PENGELOLA

KCB

Lembaga- lembaga

masyarakat

Komunitas Masyarakat

Donor/ Investor

MusRenBang Swadana

Masyarakat Pemerintah Swasta

Page 5: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 5

Dalam tingkatan kota, dibutuhkan lembaga pengelola Kota Pusaka yang mampu

mensinergikan tiga pilar stakeholder Pemerintah, Masyarakat dan Swasta. Pengelola ini tidak

harus berupa lembaga formal melainkan sebuah forum dimana masing-masing stakeholder

dapat duduk bersama untuk pengelolaan Kota Pusaka. Sebagai bentuk dari lembaga

pengelola pada tingkat kota, berupa sebuah badan koordinasi yang berisikan stakeholder

terkait meliputi SKPD terkait, perguruan tinggi serta elemen masyarakat. Badan ini bernama

Badan Koordinasi Pengelolaan Kota Pusaka (BKPKP) Yogyakarta yang ditetapkan dengan SK

Walikota sebagaimana BKPRD pada Kota/Kabupaten dan Provinsi.

Gb. 6.4. Lembaga Pengelola Kota Pusaka, sumber : Forum Joglo Kotagede

6.1.2. Inventarisasi, Analisis dan Penetapan Pusaka

Inventarisasi, analisis dan penetapan pusaka di Kota Yogyakarta sudah mulai dilakukan

meskipun belum semua aset dan potensi aset dapat terinventarisasi, oleh karena itu

perlu dan harus segera dilakukan. Dikarenakan sudah diidentifikasi 2 (dua) Kawasan

Cagar Budaya baru, maka prioritas pertama adalah penetapan kedua kawasan itu, yaitu

KCB Jetis dan KCB Pengok. Kemudian upaya inventarisasi, analisis dan penetapan

pusaka yang terdapat dalam masing-masing KCB dilakukan secara komprehensif dan

simultan menggunakan inventarisasi yang sudah dilakukan dan survey baru.

Sebaran benda cagar budaya dan kawasannya di Kota Yogyakarta bervariasi dan

jenisnyapun cukup kompleks. Baik cagar budaya yang bergerak maupun yang tidak

PEMERINTAH

WANDIK

WANBUD

WANPAR

SWASTA

KONSULTAN

PENGARAH/ PENDAMPING

MASYARAKAT

LSM BUDAYA

BADAN

KOORDINASI

PENGELOLAAN

KOTA PUSAKA

YOGYAKARTA

Page 6: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 6

bergerak tersebar tidak merata pada keempatbelas kecamatan. Sebaran tersebut dapat

digolongkan kedalam 3 katagori yaitu BCB berdiri sendiri, BCB berkelompok memusat

dan BCB menyebar tak berorientasi dalam satu bentang lahan lahan. Oleh karena itu

metode yang digunakan adalah metode stratifiet sampling. Metode ini berdasarkan

tingkatan nilai kepentingan maupun keunikan BCB yang terdapat pada seluruh Kota

Yogyakarta.

Teknik pengumpulan data dilakukan melalui survei data primer (survei lapangan) dan

data sekunder (instansional) :

1) Survei data primer merupakan kegiatan pengumpulan posisi Benda Cagar

Budaya melalui survei lapangan dengan GPS. Selain itu juga mengambil data

tentang kondisi terakhir Benda Cagar Budaya tersebut melalui foto dengan

pemotretan langsung menggunakan kamera digital.

2) Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan data angka dan peta

serta tulisan tentang hasil-hasil penelitian atau laporan tentang Benda Cagar

Budaya di Kota Yogyakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta yang kemungkinan

telah tersedia pada berbagai instansi terkait di Kota Yogyakarta maupun

Propinsi D. I. Yogyakarta.

3) Pengolahan data menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) sehingga

memungkinkan untuk dilakukan langkah-langkah pengambilan, penyimpanan,

pemeriksaan, pengintegrasian, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan

data yang berreferensi secara spasial dengan bumi dan memudahkan dalam

melakukan analisis.

4) Inventarisasi dan pemetaan benda cagar budaya memerlukan data yang bersifat

spasial (berwujud peta). Namun data peta tersebut haruslah juga terintegrasi

dengan data tabular (tabel) dimana memuat informasi-informasi yang terkait

dengannya.

6.1.3. Informasi, Edukasi dan Promosi

Upaya informasi, edukasi dan promosi terkait dengan pelestarian dan pengelolaan kota

pusaka yang antara lain dilakukan melalui :

1. Diseminasi, lokakarya dan workshop pengelolaan maupun pelestarian pusaka

2. Memasukkan materi pusaka sebagai muatan lokal kurikulum di sekolah mulai dari

usia TK, SD hingga SMA.

3. Mengadakan festival secara tematis di masing-masing KCB misalnya festival seni

atau festival kuliner di KCB Kotagede.

4. Mengadakan event-event pariwisata di KCB, seperti Jogja Java Carnival (JJC) di KCB

Malioboro.

Page 7: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 7

5. Mengenalkan dan meningkatkan promosi tematis KCB melalui BP2KY dan Java

Promo sebagai wadah promosi pariwisata Kota Yogyakarta.

Kegiatan-kegiatan tersebut diselenggarakan dalam program dan kegiatan tahunan Dinas

Pariwisata dan Kebudayaan Kota Yogyakarta.

6.1.4. Pengelolaan resiko bencana untuk pusaka /PRBP

Menurut catatan sejarah, resiko bencana yang menjadi ancaman terhadap pusaka di

Kota Yogyakarta adalah gempa bumi, dan letusan gunung merapi. Sedangkan bencana

banjir lebih banyak mengancam daerah aliran sungai Winongo, Code dan Gajah Wong.

Pengelolaan resiko bencana telah disinergiskan dalam rencana tata ruang (RTRW dan

RDTRK) serta Rencana Aksi Penanggulangan Bencana.

6.2. Perencanaan pembangunan terkait Kota Pusaka

6.2.1. Perencanaan dalam Dokumen Perencanaan Pembangunan Kota

Dokumen perencanaan pembangunan di Kota Yogyakarta dalam jangka waktu 5 (lima)

tahun mendatang berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

(RPJMD) Kota Yogyakarta tahun 2012 -2016.

“Terwujudnya Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan Berkualitas, berkarakter

dan Inklusif, Pariwisata Berbasis Budaya, dan Pusat Pelayanan Jasa, yang

Berwawasan Lingkungan dan Ekonomi Kerakyatan”

Makna dari Pariwisata berbasis budaya adalah :

Kegiatan pariwisata di Kota Yogyakarta dikembangkan dengan dasar dan berpusat

pada budaya Jawa yang selaras dengan sejarah dan budaya Kraton Kasultanan

Ngayogyakarta Hadiningrat maupun Kadipaten Pakualaman, kearifan lokal dan

nilai-nilai luhur budaya bangsa

Menyempurnakan dan meningkatkan jaringan kerjasama wisata dengan pihak lain

Menjadikan daerah tujuan wisata terkemuka di Asia Tenggara

Peningkatan kegiatan pariwisata dilaksanakan dengan menciptakan inovasi-inovasi

yang tetap berlandaskan pada wisata budaya, wisata bangunan bersejarah, wisata

pendidikan, wisata konvensi dan wisata belanja

Visi pembangunan dilaksanakan melalui 4 misi sebagai berikut :

1. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih

Memperkuat tata kelola pemerintahan Kota Yogyakarta yang baik, bersih,

berkeadilan, demokratis, dan berlandaskan hukum

Page 8: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 8

2. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

Mewujudkan pendidikan untuk semua (inklusif)

Mewujudkan Kota Yogyakarta Sehat

Memperkuat pembangunan sarana dan prasarana yang berkualitas dan

aksesibel bagi seluruh warga Yogyakarta termasuk warga yang mempunyai

perbedaan kemampuan (difabel)

3. Mewujudkan pemberdayaan masyarakat dengan gerakan Segoro Amarto

Mengembangkan ekonomi kerakyatan

Memperkuat masyarakat Kota Yogyakarta yang toleran, inklusif, bermoral,

beretika, beradab dan berbudaya

Memasyarakatkan dan membudayakan gerakan Segoro Amarto

4. Mewujudkan daya saing daerah yang kuat

Memperkuat Kota Yogyakarta sebagai Kota Pendidikan yang berkualitas,

berkarakter, dan inklusif

Memperkuat dan mengembangkan keterpaduan Kota Yogyakarta sebagai Kota

Pariwisata, Kota Budaya dan Kota Perjuangan

Memperkuat daya saing Kota Yogyakarta yang unggul dalam pelayanan jasa

Memperkuat Kota Yogyakarta yang nyaman dan ramah lingkungan

Memperkuat Kota Yogyakarta yang aman, tertib, bersatu dan damai

Page 9: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 9

Tabel 6.1. Matriks Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran RPJMD terkait dengan Kota Pusaka

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan

Misi : Mewujudkan Pelayanan Publik yang Berkualitas

Meningkatkan

kualitas pelayanan

publik

Terwujudnya sarana

dan prasarana

perkotaan yang

memadai

Peningkatan ruang

yang sesuai dengan

peraturan yang

berlaku

Meningkatkan cakupan

rencana rinci tata ruang

dan kawasan strategis

kota

Mengembangkan

kawasan citra kota

Mengoptimalkan

penataan kawasan

sungai

Misi : Mewujudkan Daya Saing Usaha yang Kuat

Menguatkan daya

saing daerah untuk

memajukan Kota

Yogyakarta

Terwujudnya

perekonomian

daerah yang kuat

Pengembangan

pariwisata berbasis

budaya

Meningkatkan promosi

dan kerjasama

pariwisata

Mengembangkan ODTW

dan wisata MICE

Mengembangkan

gerakan sadar wisata

berbasis komunitas

Melestarikan nilai-nilai

budaya kraton

Yogyakarta sebagai

modal sosial masyarakat

Page 10: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 10

Tabel 6.2. Matriks Sasaran, Strategi dan Program Pembangunan pada Misi Mewujudkan Daya Saing Daerah yang Kuat

Tujuan Sasaran Strategi Arah Kebijakan Indikator Kinerja Capaian Kinerja Program Pembangunan

Bidang Urusan

SKPD Penanggung Jawab

Kondisi Awal

Kondisi Akhir

Menguatkan daya saing daerah untuk memajukan Kota Yogyakarta

Terwujudnya perekonomian daerah yang kuat

Pengembangan pariwisata berbasis budaya

Meningkatkan promosi dan kerjasama pariwisata

Meningkatya jumlah kunjungan wisatawan

2,5 juta orang

3,041 juta orang

Program Pengembangan Promosi dan Kerjasama Pariwisata

Pariwisata SKPD Pengampu Pariwisata

Mengembangkan ODTW dan wisata MICE

Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Pariwisata SKPD Pengampu Pariwisata

Meningkatnya lama tinggal wisatawan

2,5 hari

2,75 hari

Melestarikan nilai-nilai budaya Kraton Yogyakarta sebagai modal sosial masyarakat

Meningkatnya jumlah nilai budaya yang dikelola dan dilestarikan

437 BCB /BWB

600 BCB / BWB

Program Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-nilai, Seni dan Cagar Budaya

Kebudayaan SKPD Pengampu Kebudayaan

Mengembangkan gerakan sadar wisata berbasis komunitas

Page 11: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 11

Tabel 6.3.

Penataan Ruang

Program Pengembangan Rencana Rinci dan Infrastruktur Kawasan

Peningkatan cakupan rencana rinci tata ruang dan kawasan strategis kota

SKPD Pengampu penataan ruang

Kebudayaan

Program Pembinaan, Pelestarian dan Pengembangan Nilai-nilai, Seni dan Cagar Budaya

Pengelolaan keragaman budaya pada kelompok/organisasi seni dan budaya

SKPD pengampu kebudayaan

Cakupan kajian seni

Cakupan fasilitasi seni

Cakupan gelar seni

Cakupan misi kesenian

Cakupan SDM kesenian

Cakupan tempat kesenian

Tersosialisasinya dan teraktualisasinya nilai-nilai budaya di masyarakat

Jumlah kekayaan budaya yag ditetapkan menjadi Benda Cagar Budaya/Benda Warisan Budaya menjadi 600 BCB/BWB

Page 12: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 12

6.2.2. Matriks Rencana Aksi Kota Pusaka

Berdasarkan rencana program dan kegiatan yang akan dilaksanakan dalam Program Penataan dan Pelestarian Kota Pusaka, direkapitulasi

dalam matriks sebagai berikut :

Tabel 6.4. Matriks Rekapitulasi Rencana Aksi Kota Pusaka

No. Program/Kegiatan Lokasi SKPD Sumber Dana Tahun Pelaksanaan

Keterangan 2013 2014 2015

1. Pembentukan BKPKP Kota Yogyakarta

Waliktoa

2. Penetapan 2 KCB baru Kec. Jetis & Gondokusuman

Gubernur DIY/ Walikota Yogyakarta

APBD I/APBD II √

3. Inventarisasi , Pemetaan & Dokumentasi Aset Pusaka se Kota Yogyakarta

Kota Yogyakarta

DisParbud Yk /Disbud DIY/ BPCB

APBD I/APBD II √

4. Sosialisasi Program Kota Pusaka Kota Yogyakarta

DisParbud Yk /Disbud DIY

APBD I/APBD II √

5. Pembentukan OPKP pada masing-masing KCB

8 KCB DisParbud Yk /Disbud DIY & Bappeda Yk/DIY

APBD I/APBD II √

6. Peningkatan kapasitas & Pemberdayaan OPKP

8 KCB DisParbud Yk /Disbud DIY

APBD I/APBD II √ √ √

7. Pembuatan Rencana Rinci Tata Ruang untuk masing-masing KCB

DisKimpraswil Yk /Dis PUP ESDM DIY

APBN/APBD I/II

1) Kotagede √

2) Malioboro √

3) Kraton √

4) Kotabaru √

5) Pakualaman √

6) Jetis √

7) Pengok √

Page 13: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 13

8. Penyelenggaraan festival tematis pada masing-masing KCB

8 KCB DisParbud Yk /Disbud DIY

√ √ √

9. Revitalisasi/pengembangan fisik masing-masing KCB

DisKimpraswil Yk /Dis PUP ESDM DIY

APBN/APBD I/II

1) Kotagede √ √

2) Malioboro √ √

3) Kraton √ √

4) Kotabaru √ √

5) Pakualaman √ √

6) Jetis √

7) Pengok √

Page 14: BAB 6. RENCANA AKSI - tasteofjogja.org VI RENCANA AKSI.pdf · Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 1 BAB 6. ... Survei data sekunder merupakan kegiatan pengumpulan

Rencana Aksi Kota Pusaka Yogyakarta | RENCANA AKSI 6 - 14

6.3. Perancangan/Olah Disain Kota Pusaka

Dimulai tahun 2013

6.3.1. Pengembangan karakter dan kehidupan

6.3.2. Pengembangan ekonomi pusaka

6.3.3. Olah Disain Bangunan dan Ruang Terbuka

6.3.4. Rencana Tata Ruang dan Lingkungan Alam

- Rencana Perlindungan

- Rencana Pemanfaatan dan Pengembangan

- Rencana Tata Ruang

- Rencana Pengembangan Kelembagaan dan Kemitraan