BAB 5

download BAB 5

of 2

description

ff

Transcript of BAB 5

74

BAB 5. PENUTUP5.1 KesimpulanBerdasarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil penelitian Potensi Bakteri Pelarut Fosfat (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) Dalam Mengendalikan Nematoda Parasit Pratylenchus coffeae Dan Meningkatkan Pertumbuhan Tanaman Kopi Arabika, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.a. Pemberian Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) berpengaruh secara signifikan dalam memperkecil luka akar, dan mengendalikan populasi nematoda parasit Pratylenchus coffeae (P= 0.001). b. Pemberian Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi dari parameter :1) tinggi tanaman, peningkatan tinggi tanaman memberikan pengaruh secara signifikan (P= 0,000) dan meiliki prosentase kenaikan berkisar antara 23,80% - 56,94%.2) peningkatan diameter tanaman yang signifikan (P= 0,000). Prosentase peningkatan diameter dari perlakuan BPF adalah 11,66-30,40%.3) jumlah daun, tidak memberikan pengaruh secara signifikan (P= 0,084),4) dan massa kering tajuk meningkat dibandingkan dengan perlakuan kontrol.c. Sinergisme Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) berpengaruh secara signifikan dalam mengendalikan nematoda parasit Pratylenchus coffeae dibandingkan dengan perlakuan kontrol negatif (inokulasi nematoda). d. Sinergisme Bakteri Pelarut Fosfat (BPF) (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan tanaman kopi arabika dibandingkan dengan perlakuan kontrol negatif (inokulasi nematoda).

5.2 SaranSaran yang dapat dituliskan pada penelitian ini adalah sebagai berikut.a. Penambahan waktu penelitian dapat dilakukan untuk mengetahui lebih jauh reaksi BPF (Pseudomonas mallei dan Bacillus mycoides) terhadap pengendalian nematoda parasit Pratylenchus coffeae.b. Kemampuan BPF dari bakteri yang lainnya dapat terus diteliti dengan menggunakan spesies yang berbeda yang diaplikasikan pada nematoda dan pertumbuhan tanaman c. Penelitian ini perlu dilanjutkan ke pembuatan formulasi Bio-nematisida dengan bahan aktif BPF sehingga dapat menjadi produk alternatif alami yang dapat digunakan untuk masyarakat luas.

73