Bab 5
-
Upload
azahar-purwanto -
Category
Documents
-
view
126 -
download
0
Transcript of Bab 5
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 1/11
BAB.
51 MERENCANAKAN
BANGUNAN
BERDASARKAN ASPEK
UTAMALangkah selanjutnya setelah memahami
berbagai aspek bangunan adalah menggunakannya
pada bangunan. Proses penerapan ini berbentukanalisa pada tiap-tiap bagian bangunan yang
dipikirkan terhadap aspek lain. Hasil pembahasanberupa solusi dan alternatifnya disebut sebagai konsep
dasar perancangan. Proses pencapaian ide, gagasandan konsep-konsep bangunan itu pada dasarnya
adalah rumit dan berbelit, karena permasalahan satuaspek pada satu bentukan akan mempengaruhi aspek
dan bentukan lain pada bangunan.
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 2/11
1.1 Merencanakan Sistem Struktur Utama
Sistem struktur dan konstruksi bangunan dapat
ditentukan terlebih dahulu untuk dapat menentukan langkah perencanaan selanjutnya. Maksud dari penentuan sistem
struktur utama terlebih dahulu adalah agar dapat didefinisikan
seberapa jauh kaitan sistem struktur ini dengan aspek bangunanlain. Sistem struktur yang dimaksud adalah sistem struktur
menurut bahan dan jenisnya, kemudiaan juga kaitannya dengankonstruksi lainnya.
1.1.1 Mempertimbangkan fungsi ruang danpersayaratannya pada struktur
Langkah pertama untuk menentukan sistem struktur utama adalah dengan mempertimbangkan aspek struktur danaspek fungsi bangunan dengan pertimbangan-pertimbangannya
dalam check list sbb:Permasalahan Area Pembahasan
Bagaimana kegiatan di wadahidalam ruang. Apakah terdapatfungsi-fungsi yang spesifik yangharus diwadahi dalam ruangmisalnya kegiatan yangmemerlukan ruang-ruang lebar tanpa kolom, atau ruang-ruangdengan ukuran dan bentuk tertentuatau pada lantai tertentu
Konfigurasi bentuk dan ukuran gridstruktur baik horisontal ataupunvertikal di mana titik-titik kolom dandinding diletakkan yang akanmembentuk sistem struktur secarakeseluruhan yang disesuaikandengan tuntutan fungsi ruang
Bagaimana sistem ruang dipenuhioleh bangunan. Apakah terdapatruang yang menghendaki sistemkhusus semacam pencahayaandan penghawaan alami
Bentang bangunan, konfigurasiruang dan konfigurasi massabangunan serta bukaan-bukaanyang akan mempunyai salingketerkaitan antara sistem struktur dan konstruksinya
Bagaimanakah sistem utilitasdilayani oleh bangunan, di mana
Penentuan sistem distribusimeliputi tempat suplay, jalur
posisi-posisi bak penampung air bersih, air kotor dsb. Apakahsecara langsung mempengaruhistruktur bangunan
distribusi dan tempat buanganserta kaitannya dengan struktur dan konstruksinya
Ketiga pertimbangan pokok utama di atas akanmenentukan pemakaian sistem struktur utama sebuah
bangunan. Tentu saja banyak aspek penunjang lain yang jugaturut menentukan selanjutnya, namun pada dasarnya ketiga
aspek di atas dapat dijadikan titik pangkal untuk masuk pada
apek-aspek berikutnya pada bangunan.
Gambar 5-1. Contoh pemenuhan tuntutan ruang fungsi spesifik
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 3/11
Gambar 5-2. Contoh pemenuhan tuntutan sistem-sistem bangunan
spesifik
Gambar 5-3. Contoh pertimbangan penggunaan bahan terhadap
struktur
1.1.2 Mempertimbangkan Pemilihan BahanStruktur Utama
Bahan sistem struktur utama akan sangat
mempengaruhi jenis kinerja sistem strukturnya. Pemakaian bahan tertentu akan saling berkaitan dengan disain sistem
struktur dan konstruksinya. Untuk dapat menentukan bahanutama pada sistem struktur utama dengan optimal, perencana
harus memperhatikan aspek-aspek pada check list sbb;Permasalahan Area Pembahasan
Sistem struktur dari jenis apakahyang paling cocok untuk ruangandan bangunan tertentu (pada tabel1 di atas) yang sesuai denganaspek-apek bangunan
Bagaimanakah persyaratan teknisbahan struktur akan dapatdigunakan pada bangunanmeliputi kemampuan bentang danketinggian bangunan serta
kaitannya dengan fungsi ruangBahan bangunan yang palingsesuai seperti apakah yang tepatdigunakan untuk bangunan yangsesuai dengan bahan struktur utama dan bahan lainnya dalambangunan
Kesesuaian dengan aspek-aspekbangunan dan ketersediaanbahan bangunan pada suatuwilayah
Kedua pokok bahasan di atas dapat digunakan untuk menentukan baik bahan utama dalam sistem struktur ataupun bahan
lain yang akan digunakan dalam bangunan sehingga bangunan akandapat menggunakan bahan bangunan secara ideal.
1.1.3 Mempertimbangkan Aspek BentukBangunan dari Bentuk Struktur
Bentuk pada bangunan dapat merupakan tujuan atau
hasil dari proses perencanaan dan perancangan. Tujuan, bila
sudah ditentukan terlebih dahulu kesan, peran dan bentuk yangdiinginkan dari perencana atau pemilik, kemudian baru
kesesuaiannya dengan fungsi dan sistem-sistem ditetapkan
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 4/11
kemudian. Hasil, bila bentukan adalah bentukan yang
dihasilkan dari akibat fungsi atau sistem-sistem yangditerapkan pada bangunan. Kedua metoda ini tidak harus
dilakukan secara kaku, namun dapat saling melengkapi untuk
mendapatkan hasil yang optimal pada bentuk bangunan. Pada penentuan sistem struktur utama, bentuk dapat dibahas menurutcheck list sbb;
Permasalahan Area Pembahasan
Apakah bentuk dijadikan tujuanatau hasil
Fungsi struktur sebagai fasilitasatau penentu
Apakah elemen-elemen struktur dipakai sebagai elemen bentukbangunan
Penentuan penonjolan ataupenyembunyian elemen struktur
Apakah sistem-sistem pada
bangunan akan berpengaruhterhadap elemen dan bentukbangunan
Konstruksi-konstruksi yang melekat
pada struktur yang akan dipakai
Gambar 5-4. Contoh bentuk bangunan terhadap system ruang
1.2 Merencanakan Bentuk Bangunan dan Atapnya
Bentuk bangunan rendah biasanya identik dengan bentuk atap bangunan. Sebagai mahkota bangunan, atap juga
kerap kali menentukan kesan arsitektur bangunan. Bangunan- bangunan tradisional juga dapat dikenali dengan masing-
masing bentuk atapnya yang khas. Untuk menghasilkan atapyang ideal, harus disesuaikan dengan ruangan atau fungsi yang
terdapat di bawahnya, jadi bukan hanya sebagai pembentuk bangunan saja. Untuk dapat merumuskan hubungan yang baik
dipakai check list sbb;
Permasalahan Area PembahasanBagaimana memadukan sistemstruktur bangunan secara kompak
Kaitan antara struktur utamadengan struktur atap dan tentustruktur lain (misal: pondasi)
Apakah bentuk atap berperandalam bentuk bangunan secarakeseluruhan
Alternatif sistem struktur ataputama yang dominan
Gambar 5-5. Pertimbangan bentuk bangunan
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 5/11
1.3 Merencanakan Atap dan Fungsinya
Selain berfungsi membentuk bangunan seperti pada bahasan sebelumnya, atap juga akan banyak mempunyai fungsi
yang ahrus ditentukan pada konsep bangunan sbb;
Permasalahan Area Pembahasan
Fungsi bentuk dan struktur Kemungkinan berbagai bentukatap yang dapat digunakan besertasistem strukturnya
Fungsi ruang Kemungkinan bentang dan sifatatap untuk menciptakan baik ruangdi bawah atau di atasnya
Fungsi perlindungan Kemungkinan alternatif konstruksipelindung bangunan baik pada
atap utama atau tidakFungsi sistem Kemungkinan penerapan sistem-
sistem bangunan pada atap
Gambar 5-6. Pertimbangan bentuk dan fungsi atap
1.4 Merencanakan Dimensi Struktur Bangunan
Dimensi struktur bukan hanya berkaitan dengan
dimensi struktur utama tetapi juga diperhatikan terhadap aspek lain dalam bangunan. Dimensi masing-masing ruang struktur akan saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dimensi ini
ditentukan oleh arsitek atas pertimbangan hal-hal tersebut diatas. Dimensi tersebut mutlak harus dipenuhi oleh konstruktor
sipil jika tidak terdapat alasan teknis yang kuat, misalnya
dimensi terlalu kecil hingga tidak mungkin bagi sebuah elemenstruktur dipasang dan bangunan akan runtuh, atau terlalu besar
sehingga bangunan akan menjadi sangat mahal dan tidak
masuk akal dan sebagainya. Oleh karena itu sangat disarankan
adanya forum komunikasi yang baik antara arsitek dankonstruktor sipil sebelum pre-design dihasilkan sehingga dapat
ideal.
Adapun dimensi elemen seperti kolom, balok ataukuda-kuda dan sejenisnya digunakan prakiraan yang justeru
dipertimbangkan terhadap aspek-aspek lain dalam bangunanterlebih dahulu, sedangkan angka akhir dari dimensi ini harus
dihasilkan dari konstruktor struktur untuk dapat memproduksigambar kerja yang sebenarnya pada proyek pembangunan.
1.4.1 Menentukan Bentangan
Bentangan adalah jarak antar dua sisi bangunan ataudua tumpuan kuda kuda atau rangka atap lainnya. Bentangan
akan mencapai jarak maksimal dengan menggunakan sistemrangka ringan seperti kuda-kuda yang dapat terdiri dari
beberapa bentuk. Untuk dapat menentukan bentangan
bangunan banyak hal yang harus dipertimbangkan;
a Fungsi dan Dimensi Bangunan dan Ruang
Bentang akan sangat dipengaruhi oleh sifat fungsi yang
juga berpengaruh pada dimensi ruangnya. Ruang-ruang publik
tertentu semacam ruang rapat, ruang serbaguna dan sebagainya
menuntut volume ruang yang besar dan sifat bebas dari adanyakolom-kolom struktur di dalamnya. Sifat ruang yang demikianharus difasilitasi oleh struktur bangunan. Oleh karena itu
ruang-ruang bentang lebar lebih ideal diletakkan di lantai-lantaiatas pada bangunan bertingkat atau pada lantai khusus.
b Penggunaan Struktur yang dibentangkan
Alternatif pencapaian bentang ini dapat dengan struktur
balok pada lantai 1 atau dengan struktur rangka yang lebih
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 6/11
ringan pada lantai 2. Tentu saja lebih disarankan ruang bentang
lebar di lantai atas, karena rangka lebih mampu mengatasi bentang daripada balok beton. Macam rangka dan macam
bahan yang berupa kuda kuda pun beragam yang bentang satu
dengan lain juga berbeda. Struktur yang lebih ringan akanmampu membentuk bentangan yang lebih lebar.
Gambar 5-7. Pertimbangan aspek bangunan pada bentang struktur
c Sistem Pencahayaan
Sistem pencahayaan dapat ditempuh dengan
pencahayaan alami dan buatan. Pencahayaan alami lebihdianjurkan (pada siang hari) karena terbukti lebih bermanfaat
dan memberikan rasa nyaman pada fungsi-fungsi ruang atau
untuk beraktifitas, dan juga dapat menghemat energi bangunan.
Sistem pencahayaan akan memeengaruhi bentang secara
langsung karena masuknya cahaya akan ditentukan oleh ukuran bukaan dan kemampuan optimal pencapaian cahaya itu sendiri
yang tidak lebih dari beberapa kali lebar bukaannya.
d Sistem Penghawaan
Sistem penghawaan alami juga akan secara langsungmempengaruhi bentang bangunan karena kemampuan untuk
mengalirnya udara akan sangat dipengaruhi oleh jarak tempuhdan sifat serta lokasi bukaan.
1.4.2 Menentukan Jarak Antar Bentangan
Jarak antar bentangan adalah jarak antar dua rangka
utama yang tegak lurus dengan bentangannya seperti jarak antar balok utama atau kuda kuda. Jarak antar bentangan inisangat penting karena akan membentuk ruangan fungsi dan
juga membentuk bentukan bangunan. Untuk mendapatkan
jarak antar bentangan yang optimal perlu mempertimbangkanhal-hal sebagai berikut;
a Penggunaan Struktur antar Bentang
Pada atap, rangka atap seperti kuda kuda dan sejenisnyadapat dihubungkan dengan batang atau rangka lain. Jika
menggunakan batang baik kayu atau baja, hanya akanmemperoleh jarak antar bentang ini beberapa meter saja. Namun jika digunakan rangka lain untuk menghubungkan
rangka atap ini jarak antar bentangan dapat ditingkatkan.
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 7/11
Gambar 5-8. Pertimbangan jarak antar bentang
b Modul Ruang dan Bahan
Modul ruang atau ukuran satu unit ruang dari ruang
yang seragam juga dapat digunakan untuk menentukan jarak antar bentangan ini. Lebar untuk kamar-kamar hotel akan
dijadikan ukuran atau jarak antar bentangan demikian juga
dengan fungsi lain. Bahan bangunan yang dipakai akanmenentukan jarak antar kolomnya. Penggunaan kayu atau baja
sebagai penghubung antar kuda kuda menentukan jarak antar kuda kuda tersebut. Demikian juga halnya dengan pemakaian
ukuran-ukuran bahan dinding, plafond dan sebagainya.
c Bentukan dan Proporsi Fasade
Jarak antar kolom atau jarak antar bentangan (yang juga jarak antar kuda kuda) akan membentuk garis-garis tumpuan
pada kolom-kolomnya. Kolom-kolom ini akan secara langsung
mempengaruhi fasade bangunan. Memang kolom-kolom inidapat disembunyikan ataupun diekspos, namun proporsi dan
letak-letak bukaan dan dinding akan juga masih dipengaruhi
sehingga tampak bangunan juga dipikirkan ketika menentukan jarak antar kolom bangunan.
1.4.3 Menentukan Jarak Antar Lantai
Untuk dapat menentukan jarak antar lantai satu dengan
lantai di atasnya banyak juga yang harus diperhatikan, antara
lain;
a Fungsi dan Dimensi Bangunan dan Ruang
Fungsi-fungsi tertentu mengendaki ketinggian ruangtertentu sehingga jarak antar lantai sangat dipengaruhi olehketinggianruang yang harus disediakan.
b Sistem Ruangan
Sistem-sistem ruang termasuk pencayaan, penghawaan,
elektrik dan mekanik akan memerlukan tertentu baik padaruang fungsi ataupun ruang yang harus disediakan di atas
(plafond) atau di bawah (lantai). Dengan demikian ketinggianantar lantai jelas akan dipengaruhi sistem-sistem ini.
c Ukuran Tangga
Ukuran tangga pada arah ketinggian yang dihitung dari
jumlah anak tangga dan bordesnya juga akan menentukantinggi antar lantai. Bahkan seperti disebut dalam bahasan
tentang tangga, bahwa cara yang efisien menentukanketinggian lantai, jumlah ketinggian tangga inilah yang dipakai
untuk menentukan bilangan terkecilnya (satuan). Adapun
angka besarnya dapat merupakan kelipatan anak tangga hingga
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 8/11
diperoleh kesesuaian atau terpenuhinya persyaratan ruang
dengan sistem bangunan lain.
d Bentang Ruang
Ruang dengan bentang lebar pada lantai bawah akan
membutuhkan balok atau rangka yang berdimensi atau
ketebalan yang besar juga. Dengan demikian jika fungsi jugamasih dipertahankan dengan persyaratan ketinggiannya, maka
tinggi antar lantai akan langsung dipengaruhinya.
1.4.4 Menentukan Tinggi Ruang Lantai Atas
Tinggi ruang lantai atas adalah ukuran yang diambil
dari lantai atasn ke dinding paling atas atau pada tempat atap berada. Ukuran ini akan menentukan tinggi bangunan secara
keseluruhan ditambah dengan lantai satu. Untuk menentukanketinggian lantai atas ini beberapa hal yang harus diperhatikan
yaitu;
a Sudut atap lantai atas
Penggunaan sudut atap yang curam jelas akanmembentuk ketinggian yang maksimal pada bangunan. Atap
datar adalah atap yang tidak menambah ketinggian dinding
pada lantai atas.
b Sistem Ruang Lantai atas
Persyaratan ruang yang harus dipenuhi pada lantai atas
juga mempengaruhi ketinggian lantainya. Penggunaan ruang-ruang untuk ventilasi, pencahayaan dan juga tempat sistem
elektrik dan mekanik akan memerlukan ruang baik di bawah
atap atau di bawah lantai. Secara langsung akan menambahketinggian bangunan.
1.4.5 Menentukan Ketinggian Bangunan
Ketinggian bangunan dua lantai dihasilkan dariketinggian lantai satu dan lantai atas. Sementara bangunan
yang berlantai lebih adalah penjumlahan semua ketinggianlantai yang biasanya berbeda pada lantai dasar, lantai-lantai
tengah dan lantai atas. Perbedaan ketinggian ini akibat fungsiruang dan juga aspek proporsi dan bentuk bangunan. Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk mendapatkan ketinggian
selengkapnya adalah;
a Fungsi Ruang dan Bangunan
Fungsi-fungsi tertentu menghendaki ukuran yang
berbeda. Ruang pada lantai-lantai yang bersifat publik atau
dengan kapasitas yang besar lebih mempunyai ketinggian yang besar karena proporsi ruang fungsi. Pada lantai atas ketinggian
ruang lantainya juga dipertimbangkan terhadap baik fungsiataupun sistem. Jika fungsinya ujuga untuk publik atau dengan
sistem alamiah maka ruang lebih cenderung tinggi atausebaliknya. Pada lantai-lantai tengah jika bangunan
mempunyai ketinggian lebih dari dua lantai, maka lantai-lantai
ini lebih cenderung pendek karena kebanyakan digunakanuntuk fungsi-fungsi privat yang tidak begitu memerlukan
ketinggian ruang yang lebih tinggi. Demikian juga dengan
sistem yang akan dipakai, lebih menghendaki volume ruangyang relatif lebih kecil.
b Proporsi Bangunan
Bangunan-bangunan bentang lebar akan lebihmembentuk ketinggian atap yang maksimal, lebih-lebih dengan
sudut atap yang runcing. Permasalahan yang timbul adalah bagaimana proporsi bangunan yang dihasilkan. Proporsi ini
sangat mempengaruhi bentuk, tampak dan juga citra bangunan
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 9/11
sehingga pengaturan proporsi akan menentukan juga tinggi
rendah bangunan.
c Lokasi BangunanBangunan harus aman dari gangguan situasi lingkungan
di sekitarnya. Hal-hal alamiah yang secara langsung berkaitan
dngan ketinggian bangunan adalah angin dan petir. Pada prinsipnya bangunan tidak boleh berdiri sendiri di tengah
padang untuk tidak mengundang bahaya angin atau petir. Pada
kondisi lingkungan buatan juga harus diperhatikan posisi-posisi jaringan listrik apalagi jaringan tegangan tinggi. Juga pada
bangunan yang relatif dekat dengan kepentingan trasportasisemacam bandar udara dan sebagainya, ketinggian bangunan
harus menjadi tinjauan utama.
d Peraturan Bangunan Setempat
Peraturan bangunan atau building code pada suatuwilayah sangat beragam tergantung maksud tertentu. Ada
kalanya bangunan tidak boleh melebihi ketinggian tertentu atau jumlah lantai tertentu. Juga banyak wilayah yang menerapkan
sudut 45° dari ass jalan utama, sehingga bangunan dengan
jumlah lantai berapapun tidak boleh melebihi garis tersebut.
Bangunan-bangunan yang berada di tepi jalan akan mempunyaiketinggian yang minimal dan sebaliknya.
Gambar 5-9. Aspek terkait dengan ketinggian bangunan
1.4.6 Menentukan Prakiraan Dimensi Kolom danBalok
Dimensi kolom dan balok pada bangunan memangharus dihitung secara pasti, namun bagi arsitek, prakiraan
dimensi kolom dan balok ini dapat dilakukan sehingga hasildari perhitungan teknis struktural pada nantinya tidak akan jauh berbeda atau dengan kata lain dimensi yang diajukan arsitek
masih dapat dipakai. Sekali lagi yang harus diperhatikan adalah bahwa arsitek membuat prakiraan ini tidak hanya berdasarkan
pertimbangan aspek struktur saja namun didasarkan pula padaaspek lain dalam bangunan, sehingga bagi konstruktor struktur
sipil, ukuran atau dimensi yang diberikan oleh arsitek idealnya
tidak dirubah secara drastis, baik bentuk atau dimensinya.
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 10/11
Proses penyesuaian atau tawar-menawar sangat dimungkinkan
untuk mengasilkan bentuk dan dimensi yang optimal.Pada struktur beton bertulang, untuk dapat
memperkirakan bentuk dan besaran atau dimensi kolom dan
balok tentu saja aspek pertama yang dipikirkan adalah aspek bahan struktur terhadap kemampuannya melayani beban atau
bentang tertentu, yang selengkapnya dapat dilihat pada tabel.
a Bentuk dan Dimensi Kolom Beton Bertulang
Kolom bangunan bertugas menopang beban bangunan
yang diberikan kepadanya. Daerah atau luasan tertentu menjaditanggung jawab sebuah kolom tertentu. Kolom-kolom pada
satu bangunan belum tentu mempunyai beban yang sama,
sehingga perlu dianalisis satu per satu daerah pikulnya. Untuk dapat lebih efisien, beban yang berupa bentuk ataupun area
pikul kolom itu sebanyak mungkin dibuat seragam, sehingga baik proses perencanaan dan perhitungan strukturnya menjadi
sederhana karena tidak memerlukan hitungan satu persatu.
Namun demikian, karena pertimbangan terhadap aspek lain,kadang kala pada lokasi-lokasi tertentu pada bangunan, ruang-
ruang menjadi berbeda sehingga mengakibatkan kolom-kolomsebagai pemikul yang berbeda pula, perbedaan ini meliputi
perbedaan bentang, bertambah atau berkurang.
Gambar 5-10. Teknik prakiraan besaran kolom dan balok dalam
desain arsitektural struktur beton bertulang
Pada idealnya sebuah kolom akan mewakili bentuk area pikulnya. Jika grid yang terbentuk pada ruang atau denah
bangunan membentuk bujur sangkar, maka secara struktural,
kolom sebaiknya bujur sangkar demikian pula bentuk-bentuk yang lain. Kolom lingkaran dapat dipakai untuk memikul area
beban yang simetris pada sisi-sisinya. Sedangkan ukurankolom beton bertulang pada bangunan bertingkat dua sangat
tergantung pada bentangannya. Secara umum harus dihitungtiap satuan persegi dari luasan penampang kolom yang akan
memikul beban tertentu yang masing-masing kualitas beton
bertulang akan berbeda. Sebagai gambaran kasar, bangunansatu lantai tidak bertingkat menggunakan kolom praktis ~(10 x
5/11/2018 Bab 5 - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/bab-5-55a2322188abb 11/11
10) cm setiap sambungan atau pertemuan dindingnya atau
setiap luasan ± 9 ~ 12 meter persegi atau untuk dinding
setinggi ~3 meter dipasang setiap 3 - 4 meter. Untuk bentangan
yang hampir sama, kolom-kolom pada lantai dua dapat
diprakirakan dengan ukuran dua kali lipat dari sisi-sisi kolomtersebut. Bangunan berlantai dua dapat menggunakan kolom~(20 x 20) cm bangunan berlantai tiga dapat menggunakan ~
(30 x 30) cm, dan seterusnya. Tentu saja pertimbangan bentuk
area pikul di atas harus dimasukkan dalam pencarian bentuk dan dimensi ini.
b Bentuk dan Dimensi Balok Beton Bertulang
Balok pada struktur beton bertulang biasanya sekaligusdigabung dengan pelat lantai beton bertulang menjadi satu
kesatuan. Namun demikian penampang balok beton ini masih
dihitung dari sisi bawah sampai sisi atas pelat lantai. Demikian juga seperti pada kolom, prakiraan bentuk dan dimensi balok
juga harus diperhitungkan terhadap aspek lain pada bangunan.Penampang balok yang ideal adalah balok yang mempunyai
ketinggian yang lebih besar daripada lebarnya. Rasio lebar :
tinggi balok dapat berkisar 1 : 3 hingga 2 : 3 walaupun angkaini tidak mutlak, namun kebanyakan balok beton bertulang
mempunyai kisaran rasio ini.
Gambar 5-11. Teknik perkiraan dimensi balok beton
bertulang
Pada balok tinggi memang diutamakan ketimbang lebar
secara struktural, namun karena alaan lain, dapat saja balok
dibuat dengan bentuk lain. Untuk memprakirakan ketinggian
balok pada konstruksi beton bertulang dapat mengambil angka1/10 hingga 1/12 dari bentangan kolom penumpunya,
walaupun juga angka ini masih sangat tergantung pada jenis
beban dan kekuatan material betonnya. Pada beton non-konvensional seperti beton pre-stress atau beton post-tention,
rasionya dapat lebih kecil hingga 1/20 bentangannya.