BAB 4 Penilaian Klien

3
Penilaian Klien Buku Acuan Implan2 untuk Program Keluarga Berencana 41 EMPAT PENILAIAN KLIEN LATAR BELAKANG Implan-2 mengandung progestin levonorgestrel, satu dari dua hormon steroid yang digunakan dalam kontrasepsi pil kombinasi. Oleh karena itu, Implan-2 disebut sebagai kontrasepsi hanya progestin dan tidak mengandung estradiol yang bersifat estrogenik sehingga efek sampingnya lebih sedikit. Walaupun implan-2 sesuai untuk hampir semua wanita, petugas harus mengetahui cara menilai klien yang membutuhkan hal-hal berikut ini: Memerlukan pemeriksaan lanjutan sebelum menggunakan Implan-2 Mempunyai masalah medis yang dapat menghalangi atau perlu ditangani terlebih dulu sebelum menggunakan Implan-2. Ingat: keuntungan lain dari penilaian medik adalah mengetahui kondisi kesehatan klien terkait dengan kesesuaian, kelangsungan dan keberhasilan penggunaan Implan-2. PENILAIAN KLIEN Dalam upaya penilaian klien potensial untuk menggunakan Implan-2, petugas kesehatan harus: Melakukan seleksi medik untuk mengetahui kondisi yang harus dipertimbangkan apabila ingin menggunakan Implan-2; Melakukan penilaian lanjut terkait dengan riwayat penyakit dan/atau pemeriksaan fisik khusus apabila ditemukan masalah kesehatan tertentu; Memastikan klien sudah mendapat konseling tentang manfaat, indikasi, efek samping, kewaspadaan, dan metode kontrasepsi terpilih lainnya, sebelum memilih Implan-2 Memastikan klien memahami prosedur dan apa yang akan dialami selama pemasangan. Gejala dan tanda yang perlu diketahui dari klien sebagai bahan pertimbangan untuk menilai kesesuaian penggunaan Implan-2, diantaranya: Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya (misalnya: perdarahan diantara 2 haid atau pascasanggama); Sakit kuning (hepatitis simptomatik); Kanker payudara (saat ini atau pernah) atau dugaan adanya tumor payudara; atau Mengkonsumsi obat epilepsi/tuberkulosis (dapat menurunkan efektivitas Implan-2).

description

KB

Transcript of BAB 4 Penilaian Klien

Page 1: BAB 4 Penilaian Klien

Penilaian Klien 

 

Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana  4‐1  

 

EMPAT

PENILAIAN KLIEN

LATAR BELAKANG

Implan-2 mengandung progestin levonorgestrel, satu dari dua hormon steroid yang digunakan dalam kontrasepsi pil kombinasi. Oleh karena itu, Implan-2 disebut sebagai kontrasepsi hanya progestin dan tidak mengandung estradiol yang bersifat estrogenik sehingga efek sampingnya lebih sedikit.

Walaupun implan-2 sesuai untuk hampir semua wanita, petugas harus mengetahui cara menilai klien yang membutuhkan hal-hal berikut ini:

• Memerlukan pemeriksaan lanjutan sebelum menggunakan Implan-2 • Mempunyai masalah medis yang dapat menghalangi atau perlu ditangani terlebih

dulu sebelum menggunakan Implan-2.

Ingat: keuntungan lain dari penilaian medik adalah mengetahui kondisi kesehatan klien terkait dengan kesesuaian, kelangsungan dan keberhasilan penggunaan Implan-2.

PENILAIAN KLIEN

Dalam upaya penilaian klien potensial untuk menggunakan Implan-2, petugas kesehatan harus:

• Melakukan seleksi medik untuk mengetahui kondisi yang harus dipertimbangkan apabila ingin menggunakan Implan-2;

• Melakukan penilaian lanjut terkait dengan riwayat penyakit dan/atau pemeriksaan fisik khusus apabila ditemukan masalah kesehatan tertentu;

• Memastikan klien sudah mendapat konseling tentang manfaat, indikasi, efek samping, kewaspadaan, dan metode kontrasepsi terpilih lainnya, sebelum memilih Implan-2

• Memastikan klien memahami prosedur dan apa yang akan dialami selama pemasangan.

Gejala dan tanda yang perlu diketahui dari klien sebagai bahan pertimbangan untuk menilai kesesuaian penggunaan Implan-2, diantaranya:

• Perdarahan per vaginam yang belum diketahui penyebabnya (misalnya: perdarahan diantara 2 haid atau pascasanggama);

• Sakit kuning (hepatitis simptomatik); • Kanker payudara (saat ini atau pernah) atau dugaan adanya tumor payudara; atau • Mengkonsumsi obat epilepsi/tuberkulosis (dapat menurunkan efektivitas Implan-2).

Page 2: BAB 4 Penilaian Klien

Penilaian Klien 

 

4‐2                                                                                       Buku Acuan Implant‐2 untuk Program Keluarga Berencana 

 

Klien dengan kondisi dibawah ini, boleh menggunakan Implan-2 tapi memerlukan pemeriksaan lanjutan berulang-kali atau kajian khusus:

• Diabetes • Hipertensi • Nyeri kepala (vaskuler) atau migren yang hebat • Depresi mental

Bila tidak ditemukan gangguan kesehatan tersebut diatas maka klien dapat menggunakan Implan-2 tanpa dilakukan pemeriksaan lanjutan, tetapi pastikan klien tidak hamil.

Mungkin klien tidak mengetahui bahwa mereka harus memberikan informasi sehubungan dengan penyakit-penyakit tersebut diatas. Oleh sebab itu, petugas kesehatan harus proaktif untuk mendapatkan atau menggali informasi tentang hal tersebut. Petugas kesehatan harus memperhitungkan faktor sosio-budaya, norma dan kepercayaan setempat yang mungkin/dapat mempengaruhi jawaban atau informasi dari klien (dan pasangannya).

Penelusuran kondisi kesehatan klien akan menentukan apakah diperlukan pemeriksaan lanjutan (jika jawaban klien mengesankan adanya penyakit atau kondisi yang harus dipertimbangkan maka petugas akan melakukan pertanyaan terarah, pemeriksaan fisik atau kajian laboratorik).

Pemeriksaan panggul dianjurkan untuk pemeriksaan kesehatan, tetapi tidak diperlukan untuk penggunaan Implan-2, kecuali kemungkinan hamil tak dapat disingkirkan atau klien terlambat haid lebih dari 6 minggu.

Pemeriksaan urine untuk uji kehamilan, biasanya tidak diperlukan, kecuali pada kasus dimana kehamilan tak dapat ditentukan melalui periksa dalam (misalnya, terlambat haid dibawah 6 minggu). Untuk kondisi seperti ini, ketersediaan uji kehamilan yang sangat sensitif (positif dalam 10 hari setelah konsepsi) akan sangat membantu diagnosis. Bila tidak tersedia uji kehamilan yang dimaksud, sebaiknya klien menggunakan metode barier hingga datang haid berikutnya atau kehamilan dapat dipastikan. METODE LAKTASI AMENORHEA

Metoda laktasi amenore sangat efektif (98% memberi perlindungan terhadap kehamilan selama 6 bulan pertama pascapersalinan) apabila dilaksanakan dengan benar. Petugas pelaksana dapat menentukan secara tepat bahwa wanita menyusui (laktasi) secara penuh dan eksklusif, dalam 6 bulan pertama pasca persalinan dan masih belum mengalami haid akan terlindungi dari kehamilan. Setelah 6 bulan pertama, laktasi penuh dengan frekuensi diatas 6-10 per hari dan belum haid, masih dapat mengandalkan metode laktasi amenore untuk mencegah terjadinya kehamilan.

Page 3: BAB 4 Penilaian Klien

Penilaian Klien 

 

Buku Acuan Implan‐2 untuk Program Keluarga Berencana  4‐3  

 

Cara yang tepat untuk memastikan klien tidak hamil

Klien dipastikan tidak hamil bila tidak ada tanda-gejala kehamilan (misalnya ngidam, pembesaran payudara, morning sickness, dsb) dan:

• Tidak melakukan sanggama sejak haid terakhir; atau • Sedang memakai metode kontrasepsi efektif secara benar dan

konsisten; • Sedang dalam 7 hari pertama haid (hari I – VII); • Sedang dalam 4 minggu pascapersalinan (wanita tidak menyusui); • Sedang dalam 7 hari pertama pascakeguguran; atau • Sedang menyusui secara penuh, kurang dari 6 bulan pascapersalinan

dan tidak haid

Sumber: Technical Guidance Working Group 1994

FORMULIR PENILAIAN KLIEN

Pada waktu melakukan penilaian klien, mungkin akan memudahkan bagi petugas pelayanan menggunakan formulir penilaian sehingga tidak ada informasi penting yang terlewatkan. Contoh formulir penilaian klien terdapat pada Lampiran B.

KEPUSTAKAAN

Labbok M, K Cooney and S Coly. 1994. Guidelines for Breastfeeding and the Lactational Amenorrhea Method. Institute for Reproductive Health: Washington DC.

Technical Guidance Working Group (TGWG). 1994. Recommendations for Updating Selected Practices in Contraceptive Use: Results of A Technical Meeting, vol. 1. Program for International Training in Health: Chapel Hill, North Carolina.