BAB 4

5
BAB IV PEMBAHASAN Dengan kemajuan jaman yang diimbangi kemajuan teknologi yang selama ini begitu memberikan dampak positif bagi kemajuan indonesia ternyata juga memiliki dampak negatif dalam bidang kejahatan yang mengakibatkan kematian pada korban. Akibat dari kemajuan teknologi ini timbul pula berbagai macam kejahatan yang bervariasi dan kulitasnya pun semakin meningkat, bukan hanya kualitas kejahatan yang semakin meningkat tapi kuantitasnya pun juga semakin meningkat, akibat dari kejahatan yang memiliki kualitas tinggi tersebut tim penyidik pun memiliki beberapa hambatan dalam menyelesaikan kasus yang ada dikarenakan banyak kejadian yang membuat korbannya kehilangan latar belakangnya. Karena variasi kejahatan

description

dfdsfdsf

Transcript of BAB 4

BAB IV

PEMBAHASAN

Dengan kemajuan jaman yang diimbangi kemajuan teknologi yang selama ini begitu memberikan dampak positif bagi kemajuan indonesia ternyata juga memiliki dampak negatif dalam bidang kejahatan yang mengakibatkan kematian pada korban. Akibat dari kemajuan teknologi ini timbul pula berbagai macam kejahatan yang bervariasi dan kulitasnya pun semakin meningkat, bukan hanya kualitas kejahatan yang semakin meningkat tapi kuantitasnya pun juga semakin meningkat, akibat dari kejahatan yang memiliki kualitas tinggi tersebut tim penyidik pun memiliki beberapa hambatan dalam menyelesaikan kasus yang ada dikarenakan banyak kejadian yang membuat korbannya kehilangan latar belakangnya. Karena variasi kejahatan yang semakin meningkat ini akhirnya memaksa petugas yang berwenang untuk melakukan penyidikan yang berkualitas pula seperti halnya contoh kejahatan pembunuhan dan pembuangan jejaknya maka memaksa pihak berwenang untuk melakukan penyidikan yang tidak biasa lagi misalnya dengan cara melakukan penyidikan forensik. Penyidikan forensik ini berguna untuk mengetahui asal usul korban.

Dalam perkembangannya Ilmu kedokteran forensik sangat berperan dalam pengusutan suatu kasus kematian. Dalam forensik terdapat beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengusut alur suatu kasus dari segi medis yaitu rekam medis, pemeriksaan barang bukti dan autopsi forensik. (Djohansyah. 2006)

Dalam pemeriksaan barang bukti dokter dibutuhkan agar lebih mudah menemukan identitas dan penyebab kematian seperti memeriksa bercak darah yang mengering dibaju korban atau mengambil benda korban yang masih ada bercak darah atau sperma. Autopsi forensik dilakukan pembedahan pada tubuh mayat dengan tujuan mengetahui ciri dan karakteristik mayat terlebih pada mayat yang sudah tidak dapat dikenali. Sedangkan fungsi dari rekam medis itu sendiri adalah memberikan informasi secara tertulis dan sistematis riwayat kesehatan si mayat saat hidup untuk dicocokkan dengan hasil autopsi forensik. Apabila barang bukti, autopsi forensik dan rekam medis telah dilaksanakan, akan di dapat data-data yang di dalamnya berisi banyak informasi baik dari aksi (autopsi), dan administrasi(rekam medis) yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi mayat. (Abdul dan Legowo. 2008).

Setelah mendapatkan data-data rekam medik, dokkter dibantu oleh dokter gigi membuat Visum et Repertum. Visum et Repertum adalah keterangan tertulis yang dibuat dokter atas permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia baik hidup maupun mati ataupun bagian dari tubuh manusia, berupa temuan dan interpretasinya, di bawah sumpah dan untuk kepentingan peradilan. Kemudian hasil dari VeR dibawa ke pengadilan untuk dilakukan proses hukum (Amir, 2003.

Yang paling berhubungan dengan hukum yaitu tanggung jawabnya dokter gigi terhadap hukum. Dalam hal hukum dokter gigi berperan sebagai saksi ahli dalam persidangan. Dalam persidangan ini dokter gigi diharapkan dapat menjelaskan secara ilmiah hasil yang didapat dalam melakukan penyidikannya karena kesaksian dokter gigi disini akan dijadikan sebagai barang bukti untuk menyelesaikan kasus yang sedang diselidiki tersebut. Setelah semua tanggung jawab dokter gigi dijalankan maka dokter gigi telah selesai dalam peranyya dalam melakukkan penyidikan forensik selanjutnya hanya tugas tim penyidik atau pihak berwajib untuk memutuskan siapa yang bersalah dalam kasus tersebut (Abdul dan Legowo. 2008).