Bab 4

27
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil 4.1.1. Kulit Nama Preparat : Kulit Kode Preparat : 29256 Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013 Perbesaran : 4x10 Keterangan : 1. Epiderrmis 2. Dermis 3. Hypodermis 1 2 3

Transcript of Bab 4

Page 1: Bab 4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

4.1.1. Kulit

Nama Preparat : Kulit

Kode Preparat : 29256

Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan :

1. Epiderrmis

2. Dermis

3. Hypodermis

1

2

3

Page 2: Bab 4

Nama Preparat : Kulit

Kode Preparat : 29256

Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Epidermis

2. Sel Goblet

3. Lamina Basalis

4. Sel Kejut

5. Dermis

6. Melanophore

7. Hpodermis

123

4

56

7

Page 3: Bab 4

4.1.2. Insang

Nama Preparat : Insang

Kode Preparat : 29045

Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan :

1. Averent

2. Lamella Primer

3. Everent

1

2

3

Page 4: Bab 4

4.1.3. Usus (Intestine)

Nama Preparat : Insang

Kode Preparat : 29045

Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Lamella Sekunder

2. Sel Epitel

3. Lacuna

4. Eritrosit

5. Lamella Primer

1

2

3

4

5

Page 5: Bab 4

4.1.3. Usus

Nama Preparat : Usus

Kode Preparat : 29105

Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan :

1. Serosa

2. Epitel

1

2

Page 6: Bab 4

4.1.4. Lambung

4.1.4. Lambung

Nama Preparat : Usus

Kode Preparat : 29105

Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Epitel

2. Lamina Propria

3. Mukosa

4. Sub Mukosa

5. Muskularis

6. Serosa

1

2

3

4

5

6

Page 7: Bab 4

4.1.4. Lambung

Nama Preparat : Lambung

Kode Preparat : 29104

Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan :

1. Epitel

2. Kelenjar Gastrik

3. Mukosa

1

2

3

Page 8: Bab 4

Nama Preparat : Lambung

Kode Preparat : 29104

Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Epitel

2. Pilorik

3. Kelenjar Gastrik

4. Lamina Propria

5. Muskularis Mukosa

6. Mukosa

7. Sub Mukosa

8. Muskularis

9. Serosa

1

2

34

56

78

9

Page 9: Bab 4

4.1.5. Ginjal

Nama Preparat : Ginjal

Kode Preparat : 29093

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan:

Page 10: Bab 4

Nama Preparat : Ginjal

Kode Preparat : 29093

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Proxima Distal

2. Proxima I

3. Proxima II

1

2

3

Page 11: Bab 4

4.1.6. Hati

Nama Preparat : Hati

Kode Preparat : 29013

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan :

1. Liver Capsule

1

Page 12: Bab 4

Nama Preparat : Hati

Kode Preparat : 29013

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. Central Vein

2. Bile Duct

3. Eritrosit

4. Sinusoids containing red blood cells

1

2

3

4

Page 13: Bab 4

4.1.7. Limpa

Nama Preparat : Limpa

Kode Preparat : 29092

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 4x10

Keterangan:

Page 14: Bab 4

Nama Preparat : Limpa

Kode Preparat : 29092

Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013

Perbesaran : 10x10

Keterangan :

1. White Pulp

2. Red Pulp

1

2

Page 15: Bab 4

4.2. Pembahasan

4.2.1. Kulit

Hasil Pengamatan preparat kulit ikan pada perbesaran 4x10

memperlihatkan sel-sel dan jaringan yang menyusun organ kulit ikan. Sel-sel dan

jaringan tersebut antara lain: lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan

hypodermis. Perbesaran 10x10 terlihat jaringan dan sel-sel antara lain: Lapisan

epidermis, lapisan dermis, lamina propia, sel goblet, sel kejut, melanophore, dan

lapisan hipodermis.

Menurut Takashima (1995), sel epitel merupakan struktur dasar dari

epidermis. Sel yang terdapat di lapisan luar biasanya adalah sel squamosa dan

disebut sel epitel superfisial. Sel epitel super fisial mempunyai kemampuan untuk

sekresi dan mengandung bermacam-macam glikoprotein seperti glikokaliks.

Selain sel epitel, lapisan epidermis mengandung beberapa macam sel, seperti sel

mukosa, sel club, dan sel sacciform. Sel-sel bebas bergerak seperti limposit dan

makrofage.

4.2.2. Insang

Hasil Pengamatan preparat insang ikan pada perbesaran 4x10

memperlihatkan sel-sel dan jaringan yang menyusun insang ikan. Sel-sel dan

jaringan tersebut antara lain: averent, lamella primer, dan everent. Perbesaran

10x10 terlihat jaringan dan sel-sel antara lain: lamella sekunder, sel epitel, lacuna,

lamella primer, dan eritrosit.

Komponen pernapasan insang terdiri dari filamen atau lamela primer dan

lamela sekunder. Di tengah lamela primer terdapat tulang atau plat-plat kartilago

yang mendukung struktur lamela. Diantara struktur pendukung terdapat suatu

Page 16: Bab 4

lapisan jaringan ikat yang berisi sel-sel eosinofilik dan pembuluh darah. Lamela

primer merupakan tempat suplai darah dari dan ke lengkungan insang yang mana

terdapat limfosit dan granul eosinifilik (EGCs). Wakabayashi dan Egusa (1980)

dalam Robert (2001) menyatakan bahwa adanya limfosit dan granul eosinifilik

terjadi akibat adanya penyakit-penyakit bakteri.

Lamela sekunder terdiri atas dua permukaan yang dihubungkan oleh sel-sel

tiang yaitu sel yang terletak diantara sirkulasi darah menjaga kesatuan lamela. Sel-

sel pernapasan ikan yang sehat hanya terdiri dari dua atau tiga lapis sel epitelium

yang rata dan terletak di membran basal. Di antara sel epitelium terdapat sel

goblet yang menghasilkan sel-sel mukus dan sel klorid yang penting di dalam

osmoregulasi. Lamela sekunder ikan memiliki sedikit mukus, yaitu suatu lapisan

sel epitelia (Roberts 1978) dan kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh sel tiang

dan makrofag (Hibiya and Fumio 1995).

4.2.3. Usus

Usus adalah organ dalam yang berfungsi aktif dalam proses pencernaan.

Hasil Pengamatan preparat usus ikan pada perbesaran 4x10 telihat bagian epitel

dan seosa, Perbesaran 10x10 terlihat bagian epitel, lamina propia, mukosa, sub

mukosa, muskularis dan serosa. Pada lapisan terluar terdapat lapisan epithellium

yang tersusun atas sel – sel epitel berbentuk kolumnar dengan bentuk sel yang

tinggi dan nukleus yang bulat memanjang secara vertikal dan terletak basalis. Sel

tersebut berfungsi sebagai pelindung bagian yang berada di dalam.

Bagian transversal usus merupakan lumen yang tertutup oleh lipatan

jaringan yang tersusun dari epitelium dan didukung oleh lamina propia, serta

selsel didekatnya/zona penghubung. Jaringan ini dibatasi oleh dua lapisan otot

Page 17: Bab 4

licin, yaitu suatu lapisan serosa dari jaringan ikat dan pembuluh darah (Hibiya dan

Fumio 1995). Usus ikan mengandung sel-sel eosinofil granular mukosa yang

fungsinya belum diketahui (Irianto 2005).

4.2.4. Lambung

Hasil pengamatan pada perbesaran 4x10 terlihat Epitel, mukosa dan

kelenjar gastrik, sedangkan pada perbesaran 10x10 terlihat bagian-bagian yaitu

pilorik, kelenjar gastrik, lamina propia, muskularis mukosa, mukosa, sub mukosa,

muskularis, serosa dan epitel.

Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang sangat khas. Lambung

mempunyai lapisan terluar yaitu lapisan mukosa muskularis, tidak terlihat dalam

pengamatan, dimana warnanya kelihatan lebih tebal daripada lapisan sub mukosa

dan lapisan muskularis. Lapisan mucosa muskularis tersusun atas lapisan otot

polos yang bagian dalamnya melingkar tebal dan bagian luarnya memanjang

tipis. Pada bagian terluar lapisan terdapat selaput yang biasa disebut dengan

membran serosa (serosatella). Membran ini tersusun atas jaringan ikat yang

berfungsi untuk mengikat antara organ yang satu dengan yang lainnya.

Menurut Lesson (1996), di antara lapisan mukosa dan muskularis terdapat

sebuah lapisan yang tampak dalam pengamatan merupakan lapisan yang paling

terang, yaitu lapisan sub mukosa. Pada lapisan ini terdapat stratum granullosum

dan stratum kompaktun yang tidak terlihat pada pengamatan. Disamping tersusun

dari stratum juga terdiri atas lamina propria yang berbentuk seperti filament.

Lamina propria ini tersusun atas jaringan ikat longgar dan kaya akan pembuluh

darah. Muskularis mukosa pada lambung didominasi oleh otot polos yang

berfungsi involunter (tanpa sadar) dan lambat terhadap rangsang. Pada lapisan

Page 18: Bab 4

tunica mukosa selain terdapat mukosa muskularis juga terdapat lamina propria.

Jadi adanya lapisan epitel mukosa, lamina propria, lapisan mukosa muskularis,

submukosa merupakan bukti kompleknya lambung sebagai organ yang berfungsi

dalam pencernaan.

4.2.5. Ginjal

Hasil pengamatan ginjal dengan perbesaran 10x4, bagian-bagian tidak

terlihat bagian-bagian ginjal, dan pada pengamatan perbesaran 10x10 terlihat

bagian-bagian yang terlihat adalah proxima distal, proxima I, dan proxima II.

Bagian ginjal lain yang terlihat adalah segment proximal I dan segment

proximal II serta Segment distal, ketiga bagian tersebut merupakan tubula ginjal.

Segment proximal I mempunyai ukuran diameter lebih kecil dari segment

proximal II, dan lebih oval. Segment proximal II lebih aktif dari proximal I.

Segment distal berwarna lebih pucat dari segment proximal. Ketiga segment

tersebut tersusun atas sel epitel yang kuboidal dengan silia dan 1 mikrophili yang

tersusun rapat yang disebut brush boder.

Proses filtarsi dilakukan ginjal yaitu pada bagian nefron glomerulus yang

terdiri dari corpus renalis dan tubulus renalis. Corpus renalis terdiri atas

glomerulus-glomerulus yang diselubungu oleh capsula bowman. Epitelia

parietalis dan visceralis membentuk ”Bowman’s space” yang memisahkan

glomerulus dengan bagian-bagian lain dari ginjal. Glomeruli berukuran kecil dan

vasculer dengan tubuli renalis yang mempunyai 6 region sitologis yang berbeda:

1.   Neck region merupakan lanjutan dari epitalia parietalis dan visceralis dari

capsula bowman yang mengoisolasi glomerulus. Neck region memiliki lumen

yang dikelilingi oleh sel-sel epitel kuboid bersilia sampai kolumner pendek.

Page 19: Bab 4

Sitoplasma dari sel- sel ini tercat basofilik tipis. 2. Tubulus proximalis primer

diselubungi oleh epitel-epitel columner tinggi dengan nuklei basalis dan

sitoplasma yang tercat eosinofilic tipis. Microvilli dengan puncak berbentuk tepi

sikat menjulur ke lumen. 3. Tubulus proximalis sekunder masih tersusun atas sel-

sel epitel columner tinggi dengan niclei yang terletak lebih sentral  dan tepi-tepi

sikat yang berkembang lebih baik. 4. Tubulus intermedius memiliki lumen yang

sempit dikelilingi oleh sel-sel epitel kuboid sampai kolumner pendek dengan teoi-

teoi sikat yang tidak jelas. Sel –sel ini tercat eosinofilik kuat. 5. Tubulus distalis

tersusun atas sel-sel epitel columner yang brsar. Nukleus terletak ditengah

sedangkan tepi-tepi sikat mereduksi atau tidak ada. 6. Tubulus conectivus

berukuran lebih besar daripada tubulus distalis. Sel-sel epitelcolumner tercat

eosinofilik lemah dengan nukleus terletak dibasal dan tidak adanya tepi-tepi sikat

(Irianto, 2005).

4.2.6. Hati

Hasil Pengamatan preparat hati ikan pada perbesaran 4x10 hanya terlihat

bagian liver capsule, dan pada pengamatan perbesaran 10x10 terdapat bagian-

bagian yaitu: central vein, bile duct, eristrosit, sinusoids containing red blood

cells. Hati terletak di depan lambung atau sebagian mengelilingi lambung. Jumlah

hati terdapat dua buah. Hati memiliki kantung empedu yang dapat mengeluarkan

cairan empedu yang nantinya masuk ke dalam saluran pencernaan makanan pada

daerah pylorus melalui ductus choledochus. Fungsi hati yaitu sebagai gudang

penyimpanan lemak dan glikogen selain perannya dalam pencernaan.

Menurut Takashima (1995), penyusun sel hati didominasi oleh sel

hepatosit. Perluasan membran hepatosit sepanjang batas sel dan suatu hal dapat

Page 20: Bab 4

meningkat menjadi struktur yang kompleks. Pembuluh darah arteri dan vena

porta, ditemukan pula saluran pembuluh darah dari lambung dan usus yang tidak

bercabang dan terbagi menjadi kapiler-kapiler darah yang lebar disebut dengan

sinusoid. Sel-sel parenkim terpusat dan meyususun mengelilingi sinusoid yang

selanjutnya sebut sebagai pusat anatomi dari struktur yang menyerupai tali yang

disebut hepatic cell cord. Sel-sel parenkim sendiri sering kali mengandung

retikulum endoplasma kasar yang konsisten dalam melakukan aktivitas sistesis

bahan organik dalam tubuh ikan.

4.2.7. Limpa

Hasil Pengamatan preparat limpa ikan pada perbesaran 4x10 tidak terlihat

bagian-bagian organ, dan pada perbesaran 10x10 memperlihatkan White pulp dan

red pulp. Perbedaan White pulp dengan red pulp yaitu saat proses pewarnaan

White pulp yaitu sel darah putih dan pada bagian tengahnya terdapat rongga maka

saat pewarnaan rongga tersebut terpenuhi oleh warna yang di gunakan saat

pewarnaan maka perbedaan White pulp dan red pulp adalah warna merah tua

untuk White pulp sedangkan warna pink untuk red pulp.

Menurut Lesson (1996), limpa mempunyai kerangka kolagen yang

mengandung jaringan vesikular. Limpa simpai yang diluarnya dibungkus lagi oleh

membran serosa yaitu peritaneum. Tampak samping terjulur trabekula-trabekula

memasuki bagian dalam organ. Parenkim limpa (pulpa limpa) terdiri atas dua

jenis yaitu white pulp dan red pulp. Struktur limpa dan hubungan antara pulpa

merah dan pulpa putih tergantung susunan dan penyebaran pembuluh darah.

Arteri berhubungan langsung dengan pulpa putih dan pembuluh darah terminal

(akhir), yaitu sinus dan vena, berhubungan dengan pulpa merah.

Page 21: Bab 4

Menurut Junquiera (1997), pulpa merah terdiri atas bangunan memanjang

yaitu korda limpa. Korda limpa ini merupakan jaringan yang khas dan terdapat

diantara sinusoid. Endotelium sinusoid dibentuk oleh sel gepeng bertingkap yang

memungkinkan hubungan yang mudah diantara bagian dalam dari pulpa merah.

Pulpa Putih merupakan kumpulan limfosit yang serupa dengan nodulus limfatikus

dan dengan mata tampak sebagai bintik-bintik putih dalam parenkim. Pulpa putih

terdiri atas jaringan limfoid yang menyelubungi arteri sentralis dan nodulus

limfatikus yang terdapat pada selubung. Sel-sel limfoid tersebut terutama adalah

limfosit T yang membentuk selubung limfotik periarteri. Fungsinya adalah

sebagai alat pertahanan penting terhadap mikroorganisme yang menerobos masuk

sirkulasi, tempat destruksi bagi sejumlah sel darah merah yang telah tua, tempat

pembentukan limfosit, tempat pembentukan antibodi dan tempat pembetukan

darah.