Bab 4
-
Upload
achmad-siddiq-bayusetiaji -
Category
Documents
-
view
59 -
download
4
Transcript of Bab 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Kulit
Nama Preparat : Kulit
Kode Preparat : 29256
Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan :
1. Epiderrmis
2. Dermis
3. Hypodermis
1
2
3
Nama Preparat : Kulit
Kode Preparat : 29256
Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Epidermis
2. Sel Goblet
3. Lamina Basalis
4. Sel Kejut
5. Dermis
6. Melanophore
7. Hpodermis
123
4
56
7
4.1.2. Insang
Nama Preparat : Insang
Kode Preparat : 29045
Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan :
1. Averent
2. Lamella Primer
3. Everent
1
2
3
4.1.3. Usus (Intestine)
Nama Preparat : Insang
Kode Preparat : 29045
Waktu Pengamatan : Jumat, 12 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Lamella Sekunder
2. Sel Epitel
3. Lacuna
4. Eritrosit
5. Lamella Primer
1
2
3
4
5
4.1.3. Usus
Nama Preparat : Usus
Kode Preparat : 29105
Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan :
1. Serosa
2. Epitel
1
2
4.1.4. Lambung
4.1.4. Lambung
Nama Preparat : Usus
Kode Preparat : 29105
Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Epitel
2. Lamina Propria
3. Mukosa
4. Sub Mukosa
5. Muskularis
6. Serosa
1
2
3
4
5
6
4.1.4. Lambung
Nama Preparat : Lambung
Kode Preparat : 29104
Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan :
1. Epitel
2. Kelenjar Gastrik
3. Mukosa
1
2
3
Nama Preparat : Lambung
Kode Preparat : 29104
Waktu Pengamatan : Sabtu, 13 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Epitel
2. Pilorik
3. Kelenjar Gastrik
4. Lamina Propria
5. Muskularis Mukosa
6. Mukosa
7. Sub Mukosa
8. Muskularis
9. Serosa
1
2
34
56
78
9
4.1.5. Ginjal
Nama Preparat : Ginjal
Kode Preparat : 29093
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan:
Nama Preparat : Ginjal
Kode Preparat : 29093
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Proxima Distal
2. Proxima I
3. Proxima II
1
2
3
4.1.6. Hati
Nama Preparat : Hati
Kode Preparat : 29013
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan :
1. Liver Capsule
1
Nama Preparat : Hati
Kode Preparat : 29013
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. Central Vein
2. Bile Duct
3. Eritrosit
4. Sinusoids containing red blood cells
1
2
3
4
4.1.7. Limpa
Nama Preparat : Limpa
Kode Preparat : 29092
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 4x10
Keterangan:
Nama Preparat : Limpa
Kode Preparat : 29092
Waktu Pengamatan : Jumat, 19 April 2013
Perbesaran : 10x10
Keterangan :
1. White Pulp
2. Red Pulp
1
2
4.2. Pembahasan
4.2.1. Kulit
Hasil Pengamatan preparat kulit ikan pada perbesaran 4x10
memperlihatkan sel-sel dan jaringan yang menyusun organ kulit ikan. Sel-sel dan
jaringan tersebut antara lain: lapisan epidermis, lapisan dermis dan lapisan
hypodermis. Perbesaran 10x10 terlihat jaringan dan sel-sel antara lain: Lapisan
epidermis, lapisan dermis, lamina propia, sel goblet, sel kejut, melanophore, dan
lapisan hipodermis.
Menurut Takashima (1995), sel epitel merupakan struktur dasar dari
epidermis. Sel yang terdapat di lapisan luar biasanya adalah sel squamosa dan
disebut sel epitel superfisial. Sel epitel super fisial mempunyai kemampuan untuk
sekresi dan mengandung bermacam-macam glikoprotein seperti glikokaliks.
Selain sel epitel, lapisan epidermis mengandung beberapa macam sel, seperti sel
mukosa, sel club, dan sel sacciform. Sel-sel bebas bergerak seperti limposit dan
makrofage.
4.2.2. Insang
Hasil Pengamatan preparat insang ikan pada perbesaran 4x10
memperlihatkan sel-sel dan jaringan yang menyusun insang ikan. Sel-sel dan
jaringan tersebut antara lain: averent, lamella primer, dan everent. Perbesaran
10x10 terlihat jaringan dan sel-sel antara lain: lamella sekunder, sel epitel, lacuna,
lamella primer, dan eritrosit.
Komponen pernapasan insang terdiri dari filamen atau lamela primer dan
lamela sekunder. Di tengah lamela primer terdapat tulang atau plat-plat kartilago
yang mendukung struktur lamela. Diantara struktur pendukung terdapat suatu
lapisan jaringan ikat yang berisi sel-sel eosinofilik dan pembuluh darah. Lamela
primer merupakan tempat suplai darah dari dan ke lengkungan insang yang mana
terdapat limfosit dan granul eosinifilik (EGCs). Wakabayashi dan Egusa (1980)
dalam Robert (2001) menyatakan bahwa adanya limfosit dan granul eosinifilik
terjadi akibat adanya penyakit-penyakit bakteri.
Lamela sekunder terdiri atas dua permukaan yang dihubungkan oleh sel-sel
tiang yaitu sel yang terletak diantara sirkulasi darah menjaga kesatuan lamela. Sel-
sel pernapasan ikan yang sehat hanya terdiri dari dua atau tiga lapis sel epitelium
yang rata dan terletak di membran basal. Di antara sel epitelium terdapat sel
goblet yang menghasilkan sel-sel mukus dan sel klorid yang penting di dalam
osmoregulasi. Lamela sekunder ikan memiliki sedikit mukus, yaitu suatu lapisan
sel epitelia (Roberts 1978) dan kapiler-kapiler darah yang dibatasi oleh sel tiang
dan makrofag (Hibiya and Fumio 1995).
4.2.3. Usus
Usus adalah organ dalam yang berfungsi aktif dalam proses pencernaan.
Hasil Pengamatan preparat usus ikan pada perbesaran 4x10 telihat bagian epitel
dan seosa, Perbesaran 10x10 terlihat bagian epitel, lamina propia, mukosa, sub
mukosa, muskularis dan serosa. Pada lapisan terluar terdapat lapisan epithellium
yang tersusun atas sel – sel epitel berbentuk kolumnar dengan bentuk sel yang
tinggi dan nukleus yang bulat memanjang secara vertikal dan terletak basalis. Sel
tersebut berfungsi sebagai pelindung bagian yang berada di dalam.
Bagian transversal usus merupakan lumen yang tertutup oleh lipatan
jaringan yang tersusun dari epitelium dan didukung oleh lamina propia, serta
selsel didekatnya/zona penghubung. Jaringan ini dibatasi oleh dua lapisan otot
licin, yaitu suatu lapisan serosa dari jaringan ikat dan pembuluh darah (Hibiya dan
Fumio 1995). Usus ikan mengandung sel-sel eosinofil granular mukosa yang
fungsinya belum diketahui (Irianto 2005).
4.2.4. Lambung
Hasil pengamatan pada perbesaran 4x10 terlihat Epitel, mukosa dan
kelenjar gastrik, sedangkan pada perbesaran 10x10 terlihat bagian-bagian yaitu
pilorik, kelenjar gastrik, lamina propia, muskularis mukosa, mukosa, sub mukosa,
muskularis, serosa dan epitel.
Lambung adalah salah satu organ pencernaan yang sangat khas. Lambung
mempunyai lapisan terluar yaitu lapisan mukosa muskularis, tidak terlihat dalam
pengamatan, dimana warnanya kelihatan lebih tebal daripada lapisan sub mukosa
dan lapisan muskularis. Lapisan mucosa muskularis tersusun atas lapisan otot
polos yang bagian dalamnya melingkar tebal dan bagian luarnya memanjang
tipis. Pada bagian terluar lapisan terdapat selaput yang biasa disebut dengan
membran serosa (serosatella). Membran ini tersusun atas jaringan ikat yang
berfungsi untuk mengikat antara organ yang satu dengan yang lainnya.
Menurut Lesson (1996), di antara lapisan mukosa dan muskularis terdapat
sebuah lapisan yang tampak dalam pengamatan merupakan lapisan yang paling
terang, yaitu lapisan sub mukosa. Pada lapisan ini terdapat stratum granullosum
dan stratum kompaktun yang tidak terlihat pada pengamatan. Disamping tersusun
dari stratum juga terdiri atas lamina propria yang berbentuk seperti filament.
Lamina propria ini tersusun atas jaringan ikat longgar dan kaya akan pembuluh
darah. Muskularis mukosa pada lambung didominasi oleh otot polos yang
berfungsi involunter (tanpa sadar) dan lambat terhadap rangsang. Pada lapisan
tunica mukosa selain terdapat mukosa muskularis juga terdapat lamina propria.
Jadi adanya lapisan epitel mukosa, lamina propria, lapisan mukosa muskularis,
submukosa merupakan bukti kompleknya lambung sebagai organ yang berfungsi
dalam pencernaan.
4.2.5. Ginjal
Hasil pengamatan ginjal dengan perbesaran 10x4, bagian-bagian tidak
terlihat bagian-bagian ginjal, dan pada pengamatan perbesaran 10x10 terlihat
bagian-bagian yang terlihat adalah proxima distal, proxima I, dan proxima II.
Bagian ginjal lain yang terlihat adalah segment proximal I dan segment
proximal II serta Segment distal, ketiga bagian tersebut merupakan tubula ginjal.
Segment proximal I mempunyai ukuran diameter lebih kecil dari segment
proximal II, dan lebih oval. Segment proximal II lebih aktif dari proximal I.
Segment distal berwarna lebih pucat dari segment proximal. Ketiga segment
tersebut tersusun atas sel epitel yang kuboidal dengan silia dan 1 mikrophili yang
tersusun rapat yang disebut brush boder.
Proses filtarsi dilakukan ginjal yaitu pada bagian nefron glomerulus yang
terdiri dari corpus renalis dan tubulus renalis. Corpus renalis terdiri atas
glomerulus-glomerulus yang diselubungu oleh capsula bowman. Epitelia
parietalis dan visceralis membentuk ”Bowman’s space” yang memisahkan
glomerulus dengan bagian-bagian lain dari ginjal. Glomeruli berukuran kecil dan
vasculer dengan tubuli renalis yang mempunyai 6 region sitologis yang berbeda:
1. Neck region merupakan lanjutan dari epitalia parietalis dan visceralis dari
capsula bowman yang mengoisolasi glomerulus. Neck region memiliki lumen
yang dikelilingi oleh sel-sel epitel kuboid bersilia sampai kolumner pendek.
Sitoplasma dari sel- sel ini tercat basofilik tipis. 2. Tubulus proximalis primer
diselubungi oleh epitel-epitel columner tinggi dengan nuklei basalis dan
sitoplasma yang tercat eosinofilic tipis. Microvilli dengan puncak berbentuk tepi
sikat menjulur ke lumen. 3. Tubulus proximalis sekunder masih tersusun atas sel-
sel epitel columner tinggi dengan niclei yang terletak lebih sentral dan tepi-tepi
sikat yang berkembang lebih baik. 4. Tubulus intermedius memiliki lumen yang
sempit dikelilingi oleh sel-sel epitel kuboid sampai kolumner pendek dengan teoi-
teoi sikat yang tidak jelas. Sel –sel ini tercat eosinofilik kuat. 5. Tubulus distalis
tersusun atas sel-sel epitel columner yang brsar. Nukleus terletak ditengah
sedangkan tepi-tepi sikat mereduksi atau tidak ada. 6. Tubulus conectivus
berukuran lebih besar daripada tubulus distalis. Sel-sel epitelcolumner tercat
eosinofilik lemah dengan nukleus terletak dibasal dan tidak adanya tepi-tepi sikat
(Irianto, 2005).
4.2.6. Hati
Hasil Pengamatan preparat hati ikan pada perbesaran 4x10 hanya terlihat
bagian liver capsule, dan pada pengamatan perbesaran 10x10 terdapat bagian-
bagian yaitu: central vein, bile duct, eristrosit, sinusoids containing red blood
cells. Hati terletak di depan lambung atau sebagian mengelilingi lambung. Jumlah
hati terdapat dua buah. Hati memiliki kantung empedu yang dapat mengeluarkan
cairan empedu yang nantinya masuk ke dalam saluran pencernaan makanan pada
daerah pylorus melalui ductus choledochus. Fungsi hati yaitu sebagai gudang
penyimpanan lemak dan glikogen selain perannya dalam pencernaan.
Menurut Takashima (1995), penyusun sel hati didominasi oleh sel
hepatosit. Perluasan membran hepatosit sepanjang batas sel dan suatu hal dapat
meningkat menjadi struktur yang kompleks. Pembuluh darah arteri dan vena
porta, ditemukan pula saluran pembuluh darah dari lambung dan usus yang tidak
bercabang dan terbagi menjadi kapiler-kapiler darah yang lebar disebut dengan
sinusoid. Sel-sel parenkim terpusat dan meyususun mengelilingi sinusoid yang
selanjutnya sebut sebagai pusat anatomi dari struktur yang menyerupai tali yang
disebut hepatic cell cord. Sel-sel parenkim sendiri sering kali mengandung
retikulum endoplasma kasar yang konsisten dalam melakukan aktivitas sistesis
bahan organik dalam tubuh ikan.
4.2.7. Limpa
Hasil Pengamatan preparat limpa ikan pada perbesaran 4x10 tidak terlihat
bagian-bagian organ, dan pada perbesaran 10x10 memperlihatkan White pulp dan
red pulp. Perbedaan White pulp dengan red pulp yaitu saat proses pewarnaan
White pulp yaitu sel darah putih dan pada bagian tengahnya terdapat rongga maka
saat pewarnaan rongga tersebut terpenuhi oleh warna yang di gunakan saat
pewarnaan maka perbedaan White pulp dan red pulp adalah warna merah tua
untuk White pulp sedangkan warna pink untuk red pulp.
Menurut Lesson (1996), limpa mempunyai kerangka kolagen yang
mengandung jaringan vesikular. Limpa simpai yang diluarnya dibungkus lagi oleh
membran serosa yaitu peritaneum. Tampak samping terjulur trabekula-trabekula
memasuki bagian dalam organ. Parenkim limpa (pulpa limpa) terdiri atas dua
jenis yaitu white pulp dan red pulp. Struktur limpa dan hubungan antara pulpa
merah dan pulpa putih tergantung susunan dan penyebaran pembuluh darah.
Arteri berhubungan langsung dengan pulpa putih dan pembuluh darah terminal
(akhir), yaitu sinus dan vena, berhubungan dengan pulpa merah.
Menurut Junquiera (1997), pulpa merah terdiri atas bangunan memanjang
yaitu korda limpa. Korda limpa ini merupakan jaringan yang khas dan terdapat
diantara sinusoid. Endotelium sinusoid dibentuk oleh sel gepeng bertingkap yang
memungkinkan hubungan yang mudah diantara bagian dalam dari pulpa merah.
Pulpa Putih merupakan kumpulan limfosit yang serupa dengan nodulus limfatikus
dan dengan mata tampak sebagai bintik-bintik putih dalam parenkim. Pulpa putih
terdiri atas jaringan limfoid yang menyelubungi arteri sentralis dan nodulus
limfatikus yang terdapat pada selubung. Sel-sel limfoid tersebut terutama adalah
limfosit T yang membentuk selubung limfotik periarteri. Fungsinya adalah
sebagai alat pertahanan penting terhadap mikroorganisme yang menerobos masuk
sirkulasi, tempat destruksi bagi sejumlah sel darah merah yang telah tua, tempat
pembentukan limfosit, tempat pembentukan antibodi dan tempat pembetukan
darah.