BAB 4

3
55 BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Paru janin memiliki 4 tahap utama perkembangan selama kehamilan. Jika bayi lahir belum cukup bulan (prematur) maka bayi belum sempurna dalam menjalani tahap perkembangan tersebut. Hal ini yang akan menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan bayi. Beberapa karakteristik klinisnya adalah tangisannya lemah, pernafasan belum teratur, dan sering terdapat serangan apnu. Penyebab umum terjadinya gangguan pernafasan pada bayi prematur yaitu defisiensi surfaktan. Selain itu, komplikasi lainnya adalah asfiksia neonatorum.Asfiksia dapat menyebabkan kerusakan sel dan lingkungan biokima yang tidak cocok dengan kehidupan. Jika dibiarkan berkelanjutan akan menyebabkan kerusakan otak dan organ lain yang bersifat permanen, dan juga

description

Bab 4

Transcript of BAB 4

55

BAB IVPENUTUPA. KesimpulanParu janin memiliki 4 tahap utama perkembangan selama kehamilan. Jika bayi lahir belum cukup bulan (prematur) maka bayi belum sempurna dalam menjalani tahap perkembangan tersebut. Hal ini yang akan menyebabkan gangguan pada sistem pernafasan bayi. Beberapa karakteristik klinisnya adalah tangisannya lemah, pernafasan belum teratur, dan sering terdapat serangan apnu. Penyebab umum terjadinya gangguan pernafasan pada bayi prematur yaitu defisiensi surfaktan. Selain itu, komplikasi lainnya adalah asfiksia neonatorum.Asfiksia dapat menyebabkan kerusakan sel dan lingkungan biokima yang tidak cocok dengan kehidupan. Jika dibiarkan berkelanjutan akan menyebabkan kerusakan otak dan organ lain yang bersifat permanen, dan juga menyebabkan kematian pada neonatal pada minggu pertama setelah lahir.

B. SaranSetelah melakukan penulisan skripsi ini, penulis sadar bahwa masih banyak yang harus ditelusuri lebih dalam lagi mengenai gangguan pernafasan lainnya yang dapat terjadi pada bayi lahir prematur. Saran juga diberikan kepada:1. Untuk penulis, pentingnya pengetahuan tentang sindrom gawat nafas (RDS, respiratorydistress syndrome), atau penelitian tentang RDS;2. Untuk ibu hamil agar tidak mengalami bayi lahir prematur, disarankan untuk melakukan prenatal care yang teratur;3. Untuk rumah sakit atau pemerintah agar menyiapkan peralatan kegawatdaruratan neonatus yang lahir prematur dengan risiko RDS, sehingga angka kematian bayi dapat diturunkan.