BAB 4

9
BAB IV PEMBAHASAN Desa Mambak adalah salah satu desa yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji dengan luas wilayah ± 265.365 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 4.507 jiwa. Menurut data dari Puskesmas Pakis Aji Periode Januari sampai Desember tahun 2014 didapatkan 12 kasus penderita DBD di Desa Mambak. Sedangkan pada Januari 2015 didapatkan 5 kasus penderita DBD di Desa Mambak. 6 Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue yang dilaksanakan di Desa Mambak tidak didapatkan kasus tersangka DBD. Data keberadaan jentik nyamuk penular DBD pada rumah penderita dan sekitarnya dalam radius 100 meter didapatkan bahwa dari 19 rumah yang diperiksa jentik nyamuknya terdapat 11 rumah yang positif jentik nyamuk dan 8 rumah negatif jentik nyamuk. Dari data tersebut, didapatkan Angka House Index dan Angka Bebas Jentik sebagai berikut: Angka House Index di Desa Mambak: = 11/19 x 100% = 57% Angka Bebas Jentik di Desa Mambak: = 8/19x100% = 43% 37

description

kl

Transcript of BAB 4

42

BAB IV

PEMBAHASANDesa Mambak adalah salah satu desa yang terletak di wilayah kerja Puskesmas Pakis Aji dengan luas wilayah 265.365 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 4.507 jiwa. Menurut data dari Puskesmas Pakis Aji Periode Januari sampai Desember tahun 2014 didapatkan 12 kasus penderita DBD di Desa Mambak. Sedangkan pada Januari 2015 didapatkan 5 kasus penderita DBD di Desa Mambak.6

Berdasarkan hasil Penyelidikan Epidemiologi Kasus Demam Berdarah Dengue yang dilaksanakan di Desa Mambak tidak didapatkan kasus tersangka DBD. Data keberadaan jentik nyamuk penular DBD pada rumah penderita dan sekitarnya dalam radius 100 meter didapatkan bahwa dari 19 rumah yang diperiksa jentik nyamuknya terdapat 11 rumah yang positif jentik nyamuk dan 8 rumah negatif jentik nyamuk. Dari data tersebut, didapatkan Angka House Index dan Angka Bebas Jentik sebagai berikut: Angka House Index di Desa Mambak:

= 11/19 x 100% = 57%Angka Bebas Jentik di Desa Mambak:

= 8/19x100% = 43%Gambar 1. Diagram Angka Bebas Jentik dan House Index di Desa Mambak

Harapan angka House Index dari Dinas Kesehatan adalah dibawah 5 %. House Index yang kurang dari 5 % menggambarkan kecepatan penularan DBD rendah, sedangkan House Index suatu daerah dianggap berisiko tinggi untuk terjadinya transmisi penyakit DBD apabila mempunyai nilai House Index lebih dari 5%. Dari hasil pengamatan angka House Index dari tempat yang dilakukan penyelidikan epidemiologi memiliki House Index > 5 %. Angka ini menunjukkan masih ada kemungkinan untuk terjangkit penyakit DBD. Begitupula dengan Angka Bebas Jentik di Desa Mambak yang ditemukan masih di bawah standar Dinas Kesehatan dimana diharapkan Angka Bebas Jentik >95 % yang menunjukan bahwa daerah tersebut penyebaran penyakitnya dapat ditekan, sedangkan di Desa Mambak sendiri Angka Bebas Jentiknya < 95%. Hal tersebut menunjukan bahwa daerah tersebut berisiko tinggi untuk terjadinya penyebaran penyakit DBD.

Salah satu tempat untuk perindukan nyamuk Aedes aegypti adalah tempat penampungan air yang tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Oleh karena itu dilakukan penyelidikan pada tempat-tempat penampungan air tersebut. Dari hasil penyelidikan epidemiologi ini dapat diketahui bahwa dari 82 container yang diperiksa, 28 diantaranya positif jentik nyamuk, sedangkan 54 diantaranya negatif jentik nyamuk.

Tabel 4. Container yang diperiksa di Desa Mambak

ContainerJentik (+)Jentik (-)Jumlah yang diperiksa

Bak 21921

Drum2810

Gentong141529

Ember51116

Kaleng505

Vas101

Tempat minum burung202

Tempat minum ayam202

Penampungan air kulkas101

Selokan buatan303

Total285482

Dari data tersebut dapat ditentukan Angka Container Index yang diperoleh dari hasil penghitungan jumlah tempat penampungan air atau container yang positif jentik dibagi dengan jumlah seluruh container yang diperiksa, sehingga didapatkan hasil:Angka Container Index (CI) di Desa Mambak:

= 28/82 x 100% = 34%Gambar 2. Diagram Angka Container Index di Desa Mambak

Dari data di atas didapatkan Angka Container Index yang diperiksa di Desa Mambak masih belum sesuai standar Dinas Kesehatan dimana diharapkan Angka Bebas Jentik < 5 % yang menunjukan bahwa daerah tersebut penyebaran penyakitnya bisa ditekan dan dikendalikan, sedangkan di Desa Mambak sendiri Angka Container Indexnya > 5%. Hal tersebut menunjukan bahwa daerah tersebut berisiko tinggi untuk terjadinya penyebaran penyakit DBD.

Berdasarkan hasil pemeriksaan container, container yang banyak terdapat jentik nyamuk di Desa Mambak adalah ember dan gentong. Saat dilakukan penyelidikan epidemiologi, ember dan gentong yang positif jentik tersebut dibiarkan dalam keadaan terbuka. Hal ini memungkinkan nyamuk Aedes aegypti untuk bertelur di permukaan air yang disimpan di ember dan gentong tersebut dan tumbuh menjadi larva. Sedangkan keberadaan jentik nyamuk di bak disebabkan karena pengurasan yang tidak dilakukan secara rutin minimal seminggu sekali. Sedangkan keberadaan jentik pada drum disebabkan karena drum tersebut sering dibiarkan terbuka dan jarang dilakukan pengurasan karena sulit untuk dilakukan. Saat penyelidikan ditemukan pula jentik nyamuk pada kaleng bekas dan ban bekas yang ada di halaman rumah warga. Kaleng dan ban bekas tersebut tidak dikubur dengan alasan akan dipakai lagi, tetapi warga tidak melakukan pemantauan dan tidak membuang air yang tergenang di dalamnya. Pemantauan dan pembuangan air juga tidak dilakukan pada vas, tempat minum burung, dan tempat penampungan air kulkas sehingga menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk.Terdapat 1 kasus Demam Berdarah Dengue di Desa Mambak Periode Februari 2015 yaitu An. Anisa, 7 tahun mulai sakit tanggal 2 Februari 2015 dan dirawat di puskesmas Pakis Aji tanggal 5 Februari 2015 hingga 12 Februari 2015.. Penderita sehari-harinya sebagai pelajar MTs Mambaul Ulum, di sekolah ditemukan jentik nyamuk di beberapa tempat seperti bak pada kamar mandi siswa, tempat penampungan air, kaleng - kaleng bekas dan kebanyakan di pot-pot tanaman yang airnya tergenang. Di sekitar rumah terdapat tempat-tempat penampungan air seperti bak, gentong, ember, dan kaleng-kaleng bekas yang terdapat jentik nyamuk. Dengan melihat gambaran dari lingkungan rumah penderita tersebut, kemungkinan penderita terkena Demam Berdarah Dengue akibat dari lingkungan tempat tinggal penderita yang bisa menjadi tempat sarang nyamuk.

Berdasarkan waktu, tempat, serta kronologis penyakit yang diderita penderita DBD dan tersangka DBD tambahan didapatkan data bahwa kemungkinan penyebaran penyakit berasal dari penderita DBD yang ditemukan di sekolah teman satu kelas penderita bernama An. Fatma, karena penderita tersebut yang pertama kali terkena penyakit DBD sedangkan An.Anisa menderita penyakit beberapa hari setelah penderita DBD itu sakit. Berdasarkan lokasi rumah, letak antara rumah penderita DBD dengan tersangka DBD cukup jauh kurang lebih 500m sehingga tidak terbukti menyebabkan DBD tersebut untuk menggigit dan menularkan penyakit ke rumah tersangka DBD, namun berdasarkan lokasi sekolah, pasien satu kelas dengan penderita sebelumnya, sehingga ada kemungkinan menyebabkan DBD tersebut untuk menggigit dan menularkan penyakit ke rumah tersangka DBD. Teori segitiga epidemiologi menjelaskan bahwa timbulnya penyakit disebabkan oleh adanya pengaruh faktor pejamu (host), penyebab (agent) dan lingkungan (environment) yang digambarkan sebagai segitiga. Perubahan dari faktor lingkungan akan mempengaruhi host sehingga akan timbul penyakit secara individu maupun keseluruhan populasi yang mengalami perubahan tersebut. Dalam hal ini komponen terjadinya DBD adalah sebagai berikut : AgentAgent penyebab Demam Berdarah Dengue adalah virus dengue anggota dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan juga nyamuk Aedes albopyctus yang merupakan vektor infeksi DBD. Tempat perindukkan nyamuk Aedes aegypti seperti di bak mandi, tempayan, barang-barang bekas yang terisi air hujan, kaleng-kaleng bekas, botol bekas seperti yang diperiksa pada penyelidikan epidemiologi ini. HostHost adalah manusia atau organisme yang rentan oleh pengaruh agent. Host disini juga dapat termasuk perilaku dari penderita itu sendiri. Dari hasil wawancara dengan warga Desa Mambak sebagian warga masih kurang rajin melakukan kegiatan Pemberatasan Sarang Nyamuk seperti 4M, yaitu tidak menguras bak mandi