Bab 4

12
 23 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengamatan Penunjan g Keaslian suatu kultivar (genuineness of cultivars) berkaitan erat dengan mutu genetis yang menyangkut kemurnian kultivar, penampilan pertumbuan tanaman yang seragam, dan keunggulan genetis lainnya seperti ketahanan terhadap hama, penyakit maupun cekaman lingkungan. Suatu kul tiv ar tomat dapa t dikena l kea sli aany a ber das arkan des kri psi has il  pengamatan secara cermat. Deskripsi tersebut biasanya dicantumkan dalam lampiran Surat Keputusan Menteri Pertanian tentang pelepasan varietas, selain itu perusahaan  produsen benih pemerintah maupun swasta biasanya mencantumkan pula deskripsi kultivar tomat yang dipasarkanya pada sampul kemasan. Beberapa karakter tanaman yang perlu di cantumkan dalam deskripsi kultivar tomat antara lain adalah (George, 1985; Atherton dan Rudich, 1986 ; Jaya, 1997 dalam Duriat dkk , 1997) : C.1 Musim Tanam : kemarau atau penghujan. C.2 Kegunaan buah : konsumsi buah segar atau industri  pengolahan pangan. C.3 Tipe pertumbuhan : determinate atau indeterminate. C.4 Karakter daun : jumlah daun, bentuk daun, berbulu atau tidak. C.5 Karakter batang : berbulu atau tidak. C.6 Karakter bunga : kedudukan putik, ukuranya dan Warnanya (kuning atau putih). 23

Transcript of Bab 4

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 1/12

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengamatan Penunjang

Keaslian suatu kultivar (genuineness of cultivars) berkaitan erat dengan mutu

genetis yang menyangkut kemurnian kultivar, penampilan pertumbuan tanaman yang

seragam, dan keunggulan genetis lainnya seperti ketahanan terhadap hama, penyakit

maupun cekaman lingkungan.

Suatu kultivar tomat dapat dikenal keasliaanya berdasarkan deskripsi hasil

 pengamatan secara cermat. Deskripsi tersebut biasanya dicantumkan dalam lampiran

Surat Keputusan Menteri Pertanian tentang pelepasan varietas, selain itu perusahaan

 produsen benih pemerintah maupun swasta biasanya mencantumkan pula deskripsi

kultivar tomat yang dipasarkanya pada sampul kemasan.

Beberapa karakter tanaman yang perlu di cantumkan dalam deskripsi kultivar 

tomat antara lain adalah (George, 1985; Atherton dan Rudich, 1986 ; Jaya, 1997

dalam Duriat dkk , 1997) :

C.1 Musim Tanam : kemarau atau penghujan.

C.2 Kegunaan buah : konsumsi buah segar atau industri

 pengolahan pangan.

C.3 Tipe pertumbuhan : determinate atau indeterminate.

C.4 Karakter daun : jumlah daun, bentuk daun, berbulu atau

tidak.

C.5 Karakter batang : berbulu atau tidak.

C.6 Karakter bunga : kedudukan putik, ukuranya dan

Warnanya (kuning atau putih).

23

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 2/12

24

C.7 Karakter buah : bahu buah muda (hijau atau seragam),

Warna buah masak (merah, kuning,

ungu), ukuran buah (diameter, bobot),

 bentuk buah (bulat, lonjong, pear dll).

C.8 Ketahanan terhadap hama : ulat buah ( Helicoverpa armigera).

C.9 Ketahanan terhadap penyakit : busuk daun ( Phytophthora infestans),

layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum)

C.10 Daya tumbuh benih : > 95%.

Sehingga uji daya hasil merupakan salah satu cara untuk mengetahui deskripsi

dan daya adaptasi suatu suatu genotipe baru di lingkungan yang paling sesuai pada

 penelitian karakter penunjang yang diamati, seperti yang disajikan pada Tabel 3

 berikut ini :

Tabel 3. Hasil pengamatan beberapa karakter genotipe yang diuji.

 No Pengamatran CL 6046 CLN

2001

OPAL LV 2862 KALI

URANG

MUTI

ARA1 Umur mulai

 berbunga

24 hst 36hst 23hst 30hst 36hst 31hst

2 Jumlah tandan

 bunga

16-21 13-15 18-21 14-19 6-8 13-18

3 Jumlah bunga per tandan

10-12 8-12 6-8 10-12 8-10 6-8

4 Umur mulai

 panen

60hst 70hst 60hst 60hst 75hst 60hst

5 Bentuk buah Oval Bulat Oval Oval Bulat Bulat

6 Warna buah

muda

Hijau

muda

Hijau

muda

Hijau

muda

Hijau

muda

Hijau

muda

Hijau

muda7 Warna buahtua

Merah Merah Merah Merah Merah Merah

8 Jumlah buah

 per tandan

9-11 8-9 6-7 9-10 6-8 4-6

9 Tipe

 pertumbuhan

Semidete

rminate

Semidete

rminate

Determin

ate

Semidete

rminate

Semidete

rminate

Semidete

rminate

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 3/12

25

Penanaman dilaksanakan pada awal musim kemarau yaitu bulan April sampai

 bulan Agustus 2011, sehingga pada awal musim tanam masih terdapat curah hujan

diatas 100 mm dan dapat dikategorikan sebagai bulan basah. namun di bulan ketiga

dan keempat berturut-turut bulan lembab dan kering (Lampiran 3).

Dilihat dari segi kegunaan buah ada dua tipe tomat komersial, yaitu tomat segar 

dan tomat olahan. Tomat segar untuk konsumen mempunyai karakteristik yang unik,

tergantung pada pengalaman tradisional konsumen di daerah setempat. Hal ini

merupakan hasil konsep kualitas tomat untuk konsumsi sebagai persepsi umum dari

  penampakan luarnya, seperti dari warna kulit buah, orang akan lebih mudah

menentukan pilihannya dibandingkan dengan mengambil dasar dari rasa dan

aromanya. Di beberapa negara seperti Jepang, Korea dan Thailand warna buah merah

muda (rose) lebih disukai daripada warna merah tua, padahal warna merah tua tidak 

ada hubungannya dengan kualitas buah. Beberapa negara di daerah tropis lebih

menyukai kultivar yang berbuah kecil (Steven 1986, cit. Opena, 1993; Purwati, 1997

dalam Duriat dkk , 1997).

Sedangkan hasil penelitian Ameriana (1993) dalam Duriat dkk  (1997)

menyebutkan bahwa sebagai pengganti buah-buahan tomat yang sering dipakai

kosumen adalah jenis tomat yang berwarna merah. Sedangkan sebagai campuran

 bumbu masak, konsumen memilih tomat yang berwarna kekuningan serta berdaging

tipis, menurut mereka jenis ini rasanya lebih asam sehingga lebih cocok digunakan

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 4/12

26

sebagai campuran bumbu masakan. Dan hal ini juga berhubungan dengan karakter 

 buah.

Karakter buah adalah penampilan buah yaitu berupa warna buah muda, buah

tua dan bentuk buah. Dari hasil pengamatan warna buah muda semuanya berwarna

hijau muda, begitupun warna buah tua seluruhnya berwarna merah. Namun, dari segi

 bentuk ada dua jenis bentuk buah yaitu bulat dan oval. Genotipe CL 6046, opal dan

LV 2862 berbentuk oval sedangkan genotipe CLN 2001, kaliurang dan mutiara

 berbentuk bulat. (Tabel 3); (Lampiran 19, 20, 21 22, 23, dan 24).

 Namun dari hasil pengamatan tidak semua genotipe menunjukkan hasil yang

 bagus. Seperti genotipe kaliurang yang hanya memilki jumlah tandan bunga sekitar 6

sampai 8 tandan bunga per tanaman sedangkan jumlah optimalnya dalam kisaran 8

sampai 12 tandan bunga per batang, mutiara hanya dalam kisaran 13 sampai 18

tandan bunga sedangkan jumlah tandan optimal dalam deskripsi mencapai 28 tandan

  bunga per tanaman. Begitu juga umur mulai berbunga, kaliurang umur mulai

 berbunganya 36 hari setelah tanam sedangkan umumnya 50 sampai 60 hari setelah

tanam, dan Umur mulai panen dimana umur mulai panen kaliurang 75 hari setelah

tanam jauh berbeda dengan umur optimal dalam kisaran 90 sampai 100 hari.

(Lampiran 13 dan 14)

Pitojo (2005) menyebutkan bahwa berdasarkan tipe pertumbuhan batangnya,

tanaman tomat dikelompokan menjadi tiga tipe, yaitu tipe determinate, indeterminate,

dan semi-determinate

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 5/12

27

1. Tipe determinate : pertumbuhan batang tanaman diakhiri dengan

rangkaian bunga atau buah, periode panen relatif pendek, dan habitus

tanaman relatif pendek.

2. Tipe indeterminate : pertumbuhan batang tanaman tidak diakhiri

dengan rangkaian bunga atau buah, periode panen relatip panjang, dan

habitus tanaman umumnya relatif tinggi.

3. Tipe semi-determinate : tanaman tomat yang memiliki sifat antara

kedua tipe tersebut

Dari hasil pengamatan dilapangan, genotipe tomat yang diamati terdiri dari satu

genotipe determinate yaitu genotipe opal dan lima genotipe semi-determinate yaitu

CL 6046, CLN 2001, LV 2862, Kaliurang dan Mutiara.

4.2 Pengamatan Utama

4.2.1 Bobot per buah

Dalam komoditas tomat, besar kecilnya bobot per buah tomat merupakan

kriteria utama yang digunakan dalam grading. Berdasarkan Standarisasi Nasional

Indonesia (SNI), grading pada komoditas tomat dapat dibedakan menjadi tiga kelas

yaitu :

Kelas A : SPL = spesial besar besar (> 150 gram)

Kelas B : GH = menengah (100 – 150 gram)

Kelas C : TO = kecil (<100 gram)

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 6/12

28

Secara umum biasanya harga tomat untuk masing-masing kelas berbeda, semakin

tinggi kelas grading maka harga akan semakin mahal. Namun demikian, generalisasi

hubungan harga antar kelas sukar untuk ditetapkan, karena terlalu banyaknya

kemungkinan kombinasi perubahan penawaran dan permintaan berdasarkan

 pengkelasan ini.

Hasil pengamatan terhadap bobot per buah menunjukkan rentang antara 31,48

gram sampai dengan 70,36 gram (Tabel 4). Analisis statistik menunjukkan bahwa

terjadi perbedaan yang nyata antar genotipe yang diuji (Lampiran 15). Dimana bobot

tertinggi didapat genotipe Kaliurang dengan bobot per buah rata-rata 70,36 dan

 berbeda nyata dengan bobot per buah semua genotipe. Bobot per buah CLN 2001

tidak berbeda nyata dengan bobot per buah genotipe Mutiara dengan bobot rata-rata

  per buah sekitar 44,22 gram dan 47,96 gram. Rata-rata bobot terendah didapat

genotipe CL 6046 dengan bobot rata-rata sekitar 31,48 gram dan tidak berbeda nyata

dengan genotipe Opal dan LV 2862 dengan bobot per buah sekitar 35,12 gram dan

32,01 gram per buah.

Tabel 4. Bobot per buah

 Nama Genotipe Bobot per Buah (gram)

CL 6046 31,48 c

CLN 2001 44,22 b

Opal 35,12 cLV 2862 32,01 c

Kaliurang 70,36 a

Mutiara 47,96 bKeterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama pada masing-

masing kolom pengamatan tidak berbeda nyata menurut uji jarak 

Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

 Namun hasil penelitian di lapangan sangat jauh berbeda dengan hasil optimal

sebenarnya, dimana bobot buah Kaliurang hanya dalam kisaran 70,36 gram dari pada

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 7/12

29

 bobot optimal yang bisa diperoleh dalam kisaran 110 sampai 175 gram per buah,

Mutiara bobot per buahnya seberat 47,96 gram, padahal bobot optimal dapat

mencapai 75 gram.

Berdasar hasil pengamatan bobot per buah dan pengelompokan berdasarkan

grading Standar Nasional Indonesia, genotipe CL 6046, CLN 2001, Opal, LV 2862

dan Mutiara yang memiliki bobot perbuah antara 31,48 gram per buah sampai 47,96

gram per buah dapat dikelompokan ke dalam kelas C TO yang berukuran kecil.

Sedangkan genotipe Kaliurang meskipun secara rata-rata masuk kelas C TO kecil

dengan rata-rata bobot per buah 70,36 gram tetapi memiliki potensi buah yang dapat

dikelompokan ke dalam kelas B GH dan A SPL dengan berat optimal mencapai 110

sampai 175 gram (Lampiran 13)

Purwati (1997) dalam Duriat dkk (1997), menyebutkan di negara-negara Barat,

tomat segar lebih disenangi yang berukuran besar, dengan berat kurang lebih 100

gram, dan menurut hasil survey yang dilaksanakan di Indonesia (Jawa Barat dan Jawa

Tengah) menunjukkan bahwa pada umumnya masyarakat menyukai buah tomat yang

 berukuran 80 sampai 120 gram, sedangkan di daerah minahasa konsumen lebih suka

tomat yang berukuran agak kecil dan rasanya masam.

4.2.2 Jumlah buah per tanaman

Jumlah buah per tanaman ke enam genotipe yang diuji menunjukkan rentang

antara 16,25 sampai dengan 41,61 buah per tanaman (Tabel 4). Jumlah buah per 

tanaman yang terbanyak diperoleh genotipe CL 6046 dan LV 2862 yang berbeda

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 8/12

30

nyata dengan jumlah buah genotipe CLN 2001, Opal, Kaliurang, dan Mutiara.

Genotipe Kaliurang jumlah buah pertanamannya paling sedikit.

Tabe 5. Jumlah Buah per Tanaman Nama Genotipe Jumlah Buah per Tanaman (buah)

CL 6046 41,61 a

CLN 2001 26,94 b

Opal 26,86 bLV 2862 35,92 a

Kaliurang 16,25 c

Mutiara 19,92 bc

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama pada masing-

masing kolom pengamatan tidak berbeda nyata menurut uji jarak Berganda

Duncan taraf nyata 5 %..

Jumlah buah per tanaman sangat dipengaruhi oleh karakter genotip tanaman itu

sendiri seperti jumlah tandan per tanaman dan jumlah buah per tandan. Hal ini terlihat

dari Genotipe CL 6046 yang memiliki jumlah buah tertinggi, memiliki jumlah buah

 per tandan antara 9 sampai 11 buah per tandan, dan jumlah tandan per tanaman

sekitar 16 sampai 21 tandan per tanaman (Tabel 3).

Selain itu jumlah buah per tanaman juga merupakan interaksi genotipe dengan

faktor lingkungan. Dimana jika faktor lingkungan bagus akan sangat mendukung

terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman juga memberikan hasil yang

optimum. Hal ini dapat terlihat pada genotipe kaliurang yang memiliki jumlah buah

terendah dimana meskipuh jumlah buah per tandan cukup normal dalam kisaran 6

sampai 8 buah per tandan sedangkan hasil optimalnya sekitar 6 sampai 10 buah per 

tandan. Namun, dalam jumlah tandan per tanaman sangat jauh berbeda dengan

kemampuan maksimal yang dapat mencapai sekitar 6 sampai 8 tandan dimana jumlah

optimalnya dalam kisaran 8 sampai 12 tandan per batang (Lampiran 13).

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 9/12

31

4.2.3 Hasil buah per tanaman

Hasil pengamatan terhadap hasil buah per tanaman menunjukkan rentang antara

0,94 kilogram sampai dengan 1,27 kilogram (Tabel 6). Hasil analisis statistik 

menunjukkan bahwa terjadi perbedaan yang nyata antar perlakuan (Lampiran 17).

Genotipe CL 6046 memiliki hasil buah per tanaman tertinggi dengan rata-rata hasil

 buah per tanaman mencapai 1,27 kilogram dan berbeda nyata dengan genotipe Opal

dan Mutiara yang rata-rata hasil buah per tanamannya sekitar 0,94 kilogram per 

 pohon.

Tabel 6. Hasil Buah per Tanaman

 Nama Genotipe Hasil Buah per Tanaman

(kg)

CL 6046 1,27 a

CLN 2001 1,16 ab

Opal 0,94 b

LV 2862 1,09 abKaliurang 1,12 ab

Mutiara 0,94 b

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama pada masing-

masing kolom pengamatan tidak berbeda nyata menurut uji jarak 

Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

CL 6046 memiliki hasil buah per tanaman tertinggi sebesar 1,27 kilogram

 berbeda nyata dengan genotipe Opal dan Mutiara, tetapi itu bukanlah hasil optimal

yang bisa didapat. Hal ini terlihat dari setiap genotipe pembanding dimana genotipe

Kaliurang memiliki hasil buah per tanaman sebesar 1,12 kilogram dimana dalam hasil

optimalnya rata-rata 2,6 kilogram per tanaman dan hasil maksimal bisa mencapai 3,5

kilogram per tanaman (Lampiran 13), begitupula genotipe Mutiara dan Opal yang

memiliki hasil terendah hanya 0,94 kilogram tetapi menurut deskripsi hasil rata-rata

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 10/12

32

 bisa mencapai pada kisaran 2 kilogram lebih dan hasil optimalnya mutiara berada

 pada kisaran 1,3 kilogram per pohon (Lampiran 14).

Hasil buah per tanaman ini dipengaruhi jumlah buah per tanaman dan bobot per 

 buah. Pengaruh jumlah buah terlihat dari genotipe CL 6046 dan LV 2862 meskipun

 berat per buah rendah dalam kisaran 31,48 gram dan 32,01 gram (Tabel 4) namun

genotipe ini memiliki jumlah buah per tanaman cukup banyak yaitu dalam kisaran

41,61 buah per tanaman dan 35,92 buah per tanaman (Tabel 5), sehingga hasil buah

  per tanaman menjadi meningkat. Selain jumlah buah juga dipengaruhi bobot per 

 buah yang terlihat dari genotipe kaliurang meskipun jumlah buah per tanaman sangat

rendah dalam kisaran 16,25 buah per tanaman tetapi memiliki bobot per buah paling

tinggi dalam kisaran 70,36 gram per buah sehingga hasil buah per tanaman pun cukup

tinggi.

Selain itu hasil buah dipengaruhi oleh faktor lingkungan seperti suhu, suhu rata-

rata wilayah Bandung pada waktu penelitian sekitar 22,8

0

C sampai 23,6

0

C (Lampiran

4), namun dilapangan suhu udara dapat meningkat dengan cepat karena faktor 

ketinggian dan lingkungan sekitar yang berupa lahan terbuka perkotaan sehingga

suhu udara siang cukup panas. Dalam Pitojo (2005) suhu udara berpengaruh terhadap

 pertumbuhan vegetatif maupun generatif. Selama masa pertumbuhannya, tanaman

tomat menghendaki suhu udara siang hari 240C. Kisaran suhu udara yang ideal dan

 berpengaruh baik terhadap warna buah tomat adalah 240C sampai 280C. Perbedaan

temperatur siang dan malam yang terlampau tinggi menyebabkan rendahnya

 pembentukan bunga dan buah sehingga hasil produksi tomat pun rendah. Tanaman

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 11/12

33

tomat tidak tahan terhadap suhu di bawah 100C dalam waktu lama. Pada suhu sekitar 

420C, proses pembuahan terganggu karena serbuk sari menjadi steril.

Tanah pun merupakan faktor lingkungan yang cukup berpengaruh terhadap

hasil buah per tanaman seperti sifat-sifat fisika tanah. Tomat dapat ditanam pada

segala jenis tanah, mulai tanah pasir hingga tanah lempung. Namun demikian,

tanaman ini lebih sesuai hidup pada tanah yang gembur, berdrainase dan beraerasi

 baik, serta mengandung banyak humus (Pitojo, 2005). Lahan per tanaman yang bekas

lahan persawahan yang mengalami degradasi kurang baik terhadap pertanaman tomat

dimana tanah keras, dan drainase kurang baik sehingga pertumbuhan tanaman tomat

kurang maksimal.

4.2.4 Hasil buah per Plot

Hasil pengamatan terhadap hasil buah per plot menunjukkan rentang antara

25,15 kilogram sampai dengan 31,12 kilogram per plot (tabel 6). Dari hasil analisis

statistik, hasil buah per plot tidak menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar 

genotipe yang diuji (Lampiran 18)

Tabel 7.Hasil Buah per Hektar 

 Nama Genotipe Hasil buah per plot

(kg)

Hasil Buah per Hektar 

(ton)

CL 6046 30,40a 29,80

CLN 2001 27,63a 27,09

Opal 27,63a 27,09LV 2862 31,12a 30,51Kaliurang 25,15a 24,66

Mutiara 25,62a 25,12

Keterangan : Angka rata-rata yang ditandai huruf kecil yang sama pada masing-

masing kolom pengamatan tidak berbeda nyata menurut uji jarak 

Berganda Duncan taraf nyata 5 %.

5/10/2018 Bab 4 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/bab-4-55a0c47e98962 12/12

34

Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa hasil buah per plot diantara

genotipe yang diuji tidak berbeda nyata, hal ini menggambarkan kemampuan daya

hasil per satuan luas yang relatif sama diantara semua genotipe yang diuji. Genotipe

  pembanding yang digunakan adalah varietas unggul yang telah dilepas oleh

 pemerintah tahun 1987 dan tahun 1999 dengan potensi hasil 30 sampai 50 ton per 

hektar. Varietas mutiara dilepas tahun 1987, kaliuramg tahun 1999 dan opal pada

tahun 1999. Hal ini menunjukkan genotipe CL 6046, CLN 2001 dan genotipe LV

2862 merupakan genotipe yang patut disetarakan dengan varietas unggul yang pantas

untuk dilepas karena memilki hasil yang setara dengan hasil genotipe pembanding.

Selain itu, genotipe yang diuji memiliki hasil rata-rata per hektar yang tinggi

dibandingkan dengan hasil rata-rata produksi tomat nasional yang hanya mencapai

kisaran 15,3 ton per hektar pada tahun 2009. Berdasarkan Undang Undang Nomor 

12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman di mana pengaturan pelaksanaannya

tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995 tentang syarat-syarat

dan prosedur pelepasan varietas, genotipe ini memiliki potensi tinggi untuk menjadi

varietas baru yang unggul.