bab 3 fas op

download bab 3 fas op

of 23

Transcript of bab 3 fas op

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    1/23

    III - 44

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII44

    C. PROFIL KINERJA BIDANG FASILITAS OPERASI

    1. LATAR BELAKANG

    Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

    kehidupan manusia. Dalam kaitannya dengan kehidupan dan kegiatan

    manusia, transportasi mempunyai peranan yang signifikan dalam aspek

    sosial, ekonomi, lingkungan, politik, pertahanan dan keamanan.

    Sehingga terciptalah suatu sistem yang dinamakan sistem transportasi.

    Sistem Transportasi merupakan sistem yang bertujuan untuk

    memindahkan orang atau barang dari satu tempat ke tempat lain

    secara efisien, aman, nyaman dan selamat.

    Seiring dengan pertumbuhan manusia yang cepat di era modern saat ini

    dibutuhkan suatu transportasi masal yang handal yang dapat

    mengangkut orang ataupun barang dalam jumlah besar. Oleh karena

    itu diciptakanlah suatu angkutan masal menggunakan kereta api.

    Kereta api tidak bisa beroperasi sendiri namun harus dibuat menjadi

    suatu sistem yang dinamakan perkeretaapian.

    Kereta api merupakan kendaraan yang spesifik, mempunyai karakteristik

    tersendiri, melekat pada jalurnya, jarak pengereman relatif jauh

    dibandingkan dengan jenis kendaraan lainnya terutama dengan jenis

    kendaraan jalan raya, sehingga setiap gerakan perjalanan kereta api

    harus memiliki jarak minimal antara dua kereta api beriringan.

    Fasilitas Operasi terdiri dari persinyalan, telekomunikasi dan listrik.

    Untuk mengatur perjalanan kereta api dan menjamin keamanannya

    digunakan sistem hubungan blok dimana tiap tiap blok dibatasi oleh

    sinyal sehingga perjalanannya terencana dengan baik, memiliki jadwal

    perjalanan yang pasti di tiap tiap stasiun yang akan dilewatinya

    melalui diagram waktu ruang atau GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta

    Api).

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    2/23

    III - 45

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII45

    2. KONDISI PRASARANA FASILITAS OPERASI

    A. PETA PERSINYALAN, TELEKOMUNIKASI, DAN LISTRIK

    B. PERLINTASAN

    C. KEHANDALAN

    No Jenis Aset

    DurasiOperasi

    aset

    GangguanRata - rata

    Hari menit g toff lokasi R A

    Daop4 Smc 2,156

    99.19% 99.49%

    1 PERALATANDALAM SINYALELEKTRIK

    28 40320145

    - - - 100.00% 100.00%

    2PERALATANLUAR SINYALELEKTRIK

    28 40320 1,268 92,186

    6 99.64% 100.00%

    3PERALATANDALAM SINYALMEKANIK

    28 4032068

    - - - 100.00% 100.00%

    4PERALATANLUAR SINYALMEKANIK

    28 40320241

    192

    1 99.74% 100.00%

    5PENGAMANPERLITASAN

    28 4032081

    - - - 100.00% 100.00%

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    3/23

    III - 46

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII46

    SEBIDANG

    6

    PESAWAT

    TELKOM 28 40320 304 2 433 2 99.58% 100.00%

    7PERALATANPENDUKUNGSINTEL

    28 4464011

    - - -100.00

    %100.00

    %

    8CATU DAYASINTEL

    28 4032038

    - - -100.00

    %100.00

    %

    Row Labels

    Teknis

    (Len) Teknis

    Teknis

    (Op)

    Teknis

    (JJ)

    Teknis

    (Satker)

    Non

    Teknis

    Grand

    Total

    4.1 Tg 1 14.2 Pk 8 1 2 11

    4.2 Pk dan 4.1 Tg 1 1

    4.3 Kln 8 2 1 11

    4.4 Smt 6 1 1 8

    D. PERAWATAN DAN KETERSEDIAAN SUMBER DAYA

    NO N A M A NIPP

    PANG

    KATJABATAN PENDIDIKA

    NGOL N A M A LOKASI

    1 SUBANDI 40983 III/b Mng 4 Sm S12 TRIMO 39441 III/c JMI 4a 4 Sm SLTA3 EDI PRATIKNO 37127 III/c JMI 4b 4 Sm SLTA4 ARIF WAHYUNIR 42098 III/a JMI 4c 4 Sm SLTA5 SYAMSUL MA'ARIF 43391 III/a AM KP 4 Sm SLTA6 ERI SUSIYANTO 43221 III/a AM PT 4 Sm SLTA7 RUDI DARUSSALAM 58261 III/a AM IE 4 Sm S18 SUKISTIYAH 35541 III/a Pelaksana 4 Sm SLTA9

    BUDI HARYANTI 48736 II/bPelaksana 4 Sm

    SLTA10 PUTUT SUBUR 41303 III/a Pelaksana 4 Sm SLTA11 SUGIYATMI 39095 III/b Pelaksana 4 Sm SLTA

    1 JAJAT SUDRAJAT 40393 III/bAM

    WORKSHOP

    4.4 Smt SLTA

    2 WAHYU JATMIKO 39297 III/bKAUR

    Rekayasa4 Sm SLTA

    3 MUDA MARTAPI 43255 III/aKAUR

    Perbaikan4 Sm SLTA

    4EKO RAHMATKURNIAWAN

    55373 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA

    1 MUH. ZUMARUL F 42208 III/a RESOR 4.1 Tg SLTA

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    4/23

    III - 47

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII47

    a. Pembagian Wilayah

    Gambar III.16: Peta kondisi Fasilitas Operasi DAOP 4 Semarang

    2 TEDJO RAHARSO 45748 III/a KAT 4.1 Tg SLTA3 NURJAMIK 39092 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA4 EDRIZAL 43531 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA5 ANDRI SETIAWAN 49762 II/b Pelaksana 4.1 Tg SLTA6 DWI CHANDRA PURNOMO 48348 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA7 AGUS PRASETYA 53572 II/b Pelaksana 4.1 Tg SLTA8 WITJAKSONO 59095 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA9 SUGIYARTA 39842 III/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA10 RHEZA PRANATA TRESNA 61323 II/a Pelaksana 4.1 Tg SLTA

    1 SURYANTO 41302 III/a RESOR 4.2 Pk SLTA2 SUTIYONO 45742 III/a KAT 4.2 Pk SLTA3 ANDI WIJAYA 46342 III/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA4 HERI BUDIYANTO 59093 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA5 AHMAD SUPRIYANTO 59096 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA6 SUBENO 35495 III/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA

    7 FAUSTINUS DEDY A 49690 II/b Pelaksana 4.2 Pk SLTA8 TEGUH TYAS PRASETYO 55324 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA9 ANDI PUTRA KURNIAWAN 55342 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA10 DEDE ROMADONI 61302 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA11 ILHAM MAULANA 61307 II/a Pelaksana 4.2 Pk SLTA

    1 EKO NURHADI 45789 III/a RESOR 4.3 Kln SLTA2 MULYADI 43219 III/a KAT 4.3 Kln SLTA3 AGUNG SUGIHARTANTO 43249 III/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA4 LION AGUS SETIAWAN 49753 II/b Pelaksana 4.3 Kln SLTA5 HAPPINUS WIMARTANTO 48219 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA6 M ALI WENAZ 53497 II/b Pelaksana 4.3 Kln SLTA7 PANJI PRAKARSA 55427 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA

    8 EDY TRI PRAYITNO 61320 II/a Pelaksana 4.3 Kln SLTA

    1 MOH SOBIRIN 45772 III/a RESOR 4.4 Smt SLTA2 DIDING SUHENDRY 58165 II/c KAT 4.4 Smt DIII3 ARIFIN 43210 III/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA4 BUDI SANTOSO 38106 III/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA5 SUGIARSO 45738 III/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA6 KAMIRANTO 37206 III/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA7 ADITYA ROCHMAN 48461 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA8 MUCHLISIN 48319 I/d Pelaksana 4.4 Smt SLTP9 ADI 38345 II/b Pelaksana 4.4 Smt SD10 ANANTA HENDRA P 55341 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA11 WIDHI ARIANTO 49646 II/b Pelaksana 4.4 Smt SLTA

    12 DWI ANGGORO 61304 II/a Pelaksana 4.4 Smt SLTA

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    5/23

    III - 48

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII48

    Wilayah Fasilitas Operasi di Daop 4 Semarang Lintas Semarang -

    Tegal dibagi menjadi 2 wilayah Junior Manager Inspector dan 4

    Resor Fasilitas Operasi.

    Tabel III. :Pembagian wilayah Fasilitas Operasi DAOP 4

    Semarang lintas Semarang Tegal.

    JMI RESOR STASIUN

    4.1 TEGAL

    TEGAL SURODADI

    4. A PEKALONGAN LARANGAN PEMALANG

    4.2 PEKALONGANPETARUKAN SRAGI

    COMAL PEKALONGAN

    4.3 KALIWUNGU KRENGSENG WELERI

    KALIBODRI KALIWUNGU

    MANGKANG JERAKAH

    4. B SEMARANG

    TAWANG4.4 SEMARANG

    TAWANG

    SEMARANG

    PONCOL

    SEMARANG

    TAWANG

    b. Persinyalan

    1) Peralatan persinyalan

    Peralatan persinyalan adalah seperangkat fasilitas yang berfungsi

    untuk memberikan isyarat berupa, bentuk, warna atau cahaya

    yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu, memberi isyarat

    dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol

    pengoperasian kereta api.

    Adapun beberapa persyaratan umum sistem persinyalan, antara

    lain:

    a) Syarat utama sistem persinyalan yang harus dipenuhi adalah

    azas keselamatan (fail-safe), artinya jika terjadi suatu

    kerusakan pada sistem persinyalan, kerusakan tersebut tidak

    boleh menimbulkan bahaya bagi perjalanan kereta api.

    b) Sistem persinyalan harus mempunyai tingkat kehandalan yang

    tinggi dan memberikan aspek yang tidak meragukan. Dalam hal

    ini aspek sinyal harus tampak dengan jelas dan tegas dari jarak

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    6/23

    III - 49

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII49

    yang ditentukan, memberikan arti atau aspek yang baku,

    mudah dimengerti dan mudah diingat.

    c) Susunan penempatan sinyal-sinyal di sepanjang jalan rel harus

    sedemikian rupa sehingga aspek menurut jalan rel memberikan

    aspek sesuai urutan yang baku, agar masinis dapat memahami

    kondisi operasional bagian petak yang akan dilalui.

    Persinyalan yang ada di wilayah DAOP 4 SEMARANG lintas

    Semarang - Tegal ada 2 yaitu :

    a) Persinyalan listrik MIS 801 terdapat di stasiun Semarang Poncol

    dan Semarang Tawang

    b) Persinyalan listrik VPI terdapat di stasiun Tegal, Larangan,

    Surodadi, Pemalang, Petarukan, Comal, Sragi, Pekalongan,

    Batang, Ujungnegoro, Kuripan, Plabuan, Krengseng, Weleri,

    Kalibodri, Kaliwungu, Mangkang, dan Jerakah.

    2) Alat Pendeteksi bakal Pelanting

    Alat pendeteksi merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui

    keberadaan kereta api, di Daop 4 Semarang lintas Semarang

    Tegal alat pendeteksi digunakan untuk mendeteksi kereta api di

    emplasemen. Adapun alat yang digunakan adalah axle counter,

    track circuit, dan kontak rel.

    3) WeselWesel yang ada di Daop 4 Semarang lintas Semarang - Tegal

    menggunakan wesel dengan pelayanan terpusat dan pelayanan

    setempat.

    4) Pintu Perlintasan

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    7/23

    III - 50

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII50

    Pintu perlintasan menggunakan pintu perlintasan Manual,

    HandGenerator, dan Elektrikdengan pelayanan dari gardu penjaga

    pintu perlintasan.

    c. Telekomunikasi

    Peralatan Telekomunikasi adalah seperangkat fasilitas yang

    digunakan untuk menyampaikan informasi dan komunikasi guna

    menjamin keamanan, keselamatan dan kelancaran pengoperasian

    Kereta Api

    3. METODOLOGI

    a. Bagan Alir Penulisan

    MULAI

    PENGUMPULANDATA

    DATA SEKUNDER

    1. KONDISI PERSINYALAN

    2. KONDISI

    TELEKOMUNIKASI

    DATA PRIMER

    1. PENGAMATAN LANGSUNGKE LAPANGAN(PENGAMBILAN GAMBAR)

    2. WAWANCARA DENGANTEKNISI SINTELIS

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    8/23

    III - 51

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII51

    Gambar III.: Bagan Alir Penulisan Lapum Bidang Prasarana Fasilitas Operasi

    b.Metode Pengumpulan Data

    1) Data Sekunder

    Data sekunder adalah data pendukung penyusunan laporan umum

    yang menjadi arsip di Daop 4 Semarang, berikut adalah data

    sekunder yang didapatkan dari kantor manager sintel Daop 4

    Semarang:

    a) Struktur Manager Sintel

    b) Jumlah Pegawai Sintel

    c) Peta wilayah peralatan persinyalan

    d) Peta wilayah peralatan telekomunikasi di lintas

    e) Peta wilayah resor sintelis

    f) Peta pintu perlintasan

    g) Data pintu perlintasan

    h) Gambar emplasemen stasiun

    i) Rekap data aset sintelis

    j) Data aset jaringan radio

    LAPORAN TENTANGTEMUAN UTAMA

    LAPORANPENDAHULUAN

    ANALISA DATA

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    9/23

    III - 52

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII52

    k) Data aset peralatan telekomunikasi

    l) Data aset pintu perlintasan

    m) Data aset traindispatching

    n) Data gangguan sintelis

    2)Data Primer

    Data primer adalah data hasil pemantauan langsung ke lapangan,

    foto foto peralatan sintel dan informasi dari tanya jawab dengan

    pihak yang berkaitan dengan tujuan mengetahui peralatan

    prasarana secara nyata bukan hanya dengan melihat data

    sekunder.

    Berikut adalah rincian survai dan peralatan yang diperlukan dalam

    pelaksanaan survai sintel.

    c. Teknik Analisis

    Teknik analisis untuk penyusunan lapum khususnya bidang prasarana

    fasilitas operasi menggunakan analisa deskriptif yaitu menyajikan

    data dengan cara mendeskripsikan objek yang ada agar labih mudah

    dipahami oleh pembaca.

    4. Pelaksanaan Survei

    a. Pendahuluan

    Data inventarisasi peralatan sintelis dimaksudkan untuk mengetahui

    dan memahami jenis dan sistem persinyalan, lokasi persinyalan, dan

    kondisinya.

    b. Maksud dan tujuan

    Survei ini dilakukan untuk membandingkan data sekunder dengan

    keadaan sebenarnya di lapangan.

    c. Target data

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    10/23

    III - 53

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII53

    Target data yang akan didapatkan dari survai ini adalah foto dan

    data-data mengenai peralatan sintelis di Daop 4 Semarang lintas

    Semarang - Tegal.

    d. Persiapan survei

    1) Peralatan dan perlengkapan

    Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan untuk survei ini

    adalah:

    a) Alat tulis

    b) Clip board

    c) Buku catatan

    d) Kendaraan survei

    2) Lokasi survei

    Dalam penyusunan laporan umum dibatasi dengan waktu, tenaga

    dan biaya maka kami mengambil sampel untuk masing-masing

    sistem persinyalan.

    a) Persinyalan listrik MIS 801 di stasiun

    b) Persinyalan listrik VPI di Stasiun

    Untuk survei telekomunikasi diambil di stasiun dan perlintasansebidang resmi dan dijaga.

    3) Pelaksanaan survei

    Survei ini dilaksanakan dengan cara mengamati, mengambil foto,

    dan mencatat keterangan-keterangan yang di dapat dari tanya

    jawab yang dilakukan saat pengamatan.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    11/23

    III - 54

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII54

    5. Analisa dan Pembahasan

    a. Persinyalan

    Sistem persinyalan harus mempunyai prinsip failsafe yaitu jika terjadi

    kerusakan pada sistem persinyalan tidak boleh menimbulkan bahaya

    bagi perjalanan kereta api, dengan kehandalan tinggi dan harus

    berfungsi sesuai dengan standar kelayakan karena sistem persinyalan

    adalah alat yang digunakan untuk mendukung operasi kereta api. Di

    wilayah DAOP 4 Semarang Lintas Semarang- Tegal menggunakan

    S&H (Siemens & Helske), MIS 801 (Modular Interlocking Sistem),

    SIL-02 (Sistem Interloking Len).

    a) Peralatan dalam ruangan

    1) MIS 801 (Modular Interlocking System)

    MIS merupakan persinyalan buatan Jerman dengan merek

    dagang siemens. Elemen dasar interloking persinyalan ini

    adalah reley. Kontrol pelayanan dari meja pelayanan

    dengan menggunakan sinyal cahaya untuk peralatan

    luarnya, wesel digerakkan oleh motor wesel dengan motor

    wesel yang bisa dilanggar dan pendeteksi bakal pelanting

    menggunakan axle counter untuk hubungan antar stasiun

    dan track circuit untuk di dalam stasiun. Sistem persinyalan

    ini dapat digunakan di emplasemen besar dan dapat

    dikembangkan untuk melayani 2 sampai 3 stasiun.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    12/23

    III - 55

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII55

    Keseluruhan kegiatan dicatat oleh data logger yaitu sebuah

    komputer yang mencatat pergerakan sinyal, wesel, maupun

    saat terjadi hubungan blok.

    Unit rele pada MIS 801 menurut fungsinya dibagi menjadi

    3 jenis unit rele:

    a) Unit rele bersama (Common relay unit) untuk perintisan

    terpusat dan juga berfungsi sebagai pengecek (Unit

    perintis, unit pembentuk jalan otomatis)

    b) Beberapa unit yang dihubungkan oleh kabel lintasan

    (Spoor Cable) untuk menyetelan, pengontrolan dan

    pembebasan jalan (sirkit geografis)

    c) Beberapa unit untuk pengontrolan dan berfungsi sebagai

    pengecek sinyal-sinyal dan wesel-wesel

    Gambar III.17 :Data Logger

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    13/23

    III - 56

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII56

    Gambar III.18 : Sinyal Keluar

    2) SIL

    Sistem persinyalan menggunakan PLC (Programmable Logic

    Controller)buatan PT. LEN Industri Indonesia yang disebut juga

    sebagai sistem persinyalan Sistem Interlocking LEN (SIL). Berbeda

    dengan sinyal cahaya di persinyalan elektrik lainnya Sinyal cahaya

    menggunakan lampu LED (Light Emiting Dioda).

    Gambar III.19:Local Control Panel

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    14/23

    III - 57

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII57

    (a) (b)

    Gambar III.20: (a) Sinyal Keluar, (b) Sinyal Langsir

    c. Sistem Telekomunikasi

    Sistem telekomunikasi perkeretaapian digunakan untuk

    mengamankan perjalanan kereta api dan sebagai komunikasi antara

    masinis, pengendali, PPKA, penjaga pintu perlintasan, juga digunakan

    untuk komunikasi seluruh Daop dan DIVRE.

    1) Traindispatching System

    Traindispatching system digunakan untuk mengamankan

    perjalanan kereta api. Traindispatchingdapat disebut mini PABX

    (Private Automatic Branch Exchange). Disebut mini PABX karena

    dalam sentral telepon dan penomorannya dilakukan oleh Daop

    bukan oleh kantor pusat.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    15/23

    III - 58

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII58

    PABX merupakan suatu perangkat yang berfungsi sebagai sentral

    telepon, dalam suatu lokasi tertentu.Perangkat ini akan mengatur

    panggilan yang masuk serta meneruskan panggilan ke nomor

    tujuannya, sehingga pengguna dapat dengan mudah melakukan

    penggilan ke nomor tujuan, cukup dengan menekan nomor

    tujuan.

    Ada dua jenis traindispatching sistem yaitu:

    a) Nirkabel

    Komunikasi menggunakan gelombang microwave sebagai

    media penyampaian informasinya (tidak menggunakan kabel).

    Frekuensi yang digunakan adalah 8 GHz. Untuk melakukan

    komunikasi nirkabel ini membutuhkan Sentral telepon, Base

    station, pusat kendali, radio WS dan radio lok.

    Sentral Telepon berfungsi untuk mengelola nomor telepon dan

    sebagai server.

    b) Kabel

    Komunikasi dengan traindispatching sistem dengan kabel

    sebagai media pengiriman informasinya. Komunikasi yang

    dapat dilakukan adalah dari PK ke stasiun atau sebaliknya dan

    antar stasiun.Untuk komunikasi antar stasiun tidak perlu

    mengubungi PK terlebih dahulu tetapi dapat menghubungi

    stasiun yang bersangkutan, hal ini karena pada console

    terdapat nomor yang melakukan komunikasi.

    2) Jaringan Radio

    Jaringan radio adalah sistem jaringan yang dapat digunakan untuk

    semua komunikasi data dan audio.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    16/23

    III - 59

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII59

    3) Peralatan Telekomunikasi

    Peralatan telekomunikasi adalah peralatan yang digunakan untuk

    mendukung kegiatan komunikasi untuk operasi kereta api,

    pelayanan pengguna jasa dan untuk momunikasi manajemen.

    Peralatan telekomunikasi di Daop 4 Semarang meliputi:

    a)Sentral TOKA

    Sentral telepon hanya ada di Semarang Tawang sebagai sentral

    penomoran.

    b)TOKA

    Telepon TOKA (Telepon Kereta Api) ini digunakan untuk

    komunikasi seluruh Daop di Jawa.Telepon Toka dapat disebut

    sebagai PABX (Private Automatic Brance Exchange), sistem

    penomorannya dikelola dari pusat di Bandung.Telepon Toka ini

    menggunakan gelombang radio sebagai media penyampaian

    informasinya jumlahnya 510 unit.

    Gambar III.21: TOKA

    c) Waystation

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    17/23

    III - 60

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII60

    Telepon yang digunakan PPKA untuk komunikasi dengan Pusat

    Kendali,jumlahnya 47 unit.

    Gambar III.22 :Waystation

    d)Base Station dan Repeater

    Base station digunakan untuk memancarkan frekuensi radio,

    terdapat 10 unit, Sedangkan Repeater untuk penguat frekuensi

    radio terdapat 2 unit

    Gambar III.23 :Base station

    e)Faximile

    Untuk mengirim surat elektronik

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    18/23

    III - 61

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII61

    Gambar III.24 :Faximile

    f) Genta Penjaga

    Sistem genta penjaga dipergunakan untuk menyampaikaninformasi oleh PPKA kepada petugas PJL tentang perjalanan

    kereta api yang melewati jalan perlintasan dan arah hulu

    maupun hilir sesuai dengan jadwal kereta.

    Gambar III.25 :Genta Penjaga

    g)Genta Peron

    Sistem genta peron dipergunakan untuk mengecek apakah

    induktor genta berfungsi apa tidak dan juga menerima

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    19/23

    III - 62

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII62

    informasi berupa suara genta dari stasiun sebelah setelah

    memberangkatkan kereta.

    Gambar III.26 : Genta Peron

    h)Induktor Genta Penjaga

    Induktor genta adalah alat yang digunakan untuk

    menghasilkan arus listrik untuk membunyikan genta.

    Gambar III.27 :Induktor Genta Penjaga

    i) Sound System di Stasiun

    Sound system di stasiun berfungsi untuk memberi informasi

    yang jelas kepada pengguna jasa perihal jadwal

    keberangkatan, kedatangan dan kelambatan kereta api.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    20/23

    III - 63

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII63

    Gambar III.28 :Sound System

    j)Audio Keselamatan

    Terdapat pada sebagian pintu perlintasan berguna untuk

    menyiarkan sosialisasi UU 23 tahun 2007.

    Gambar III.29 :Audio pintu perlintasan

    k)Radio LokomotifRadio lokomotif digunakan masinis untuk berkomunikasi

    dengan pusat kendali.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    21/23

    III - 64

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII64

    Gambar III.30 :Radio Lokomotif

    d. Gangguan Fasilitas Operasi

    Berdasarkan data gangguan bulan Februari maret 2014 yang kami

    dapat dari Sintelis DAOP 4 Semarang adalah sebagai berikut :

    Faktor penyebab gangguan diatas dibagi menjadi 2 yaitu

    1) Gangguan teknis sering disebabkan oleh:

    a) Kabel Track sircuitkemasukan airb) Kedudukan stang wesel tidak sejajar

    c) Tutup terminal wesel hilang mengakibatkan short sirkit karena

    terkena air hujan

    d) Saluran Toka jelek

    e) Kabel dropwirerusak

    f) Telepon LB suaranya lemah

    g) Radio Lok Rusak

    h) Rele 12 V Sinyal MIS 801putus akibat tegangan PLN tidak

    stabil

    2) Sedangkan gangguan di sistem persinyalan yang bersifat non

    teknis mempunyai beberapa penyebab, antara lain :

    a) Karena gangguan alam yaitu petir menyambar pintu

    perlintasan

    b) IRJ rusak

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    22/23

    III - 65

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII65

    c) Pintu perlintasan ditabrak oleh kendaraan

    d) Lidah wesel kering

    e) Wesel terganjal batu

    Dari gangguan-gangguan diatas memberikan dampak terhadap

    pengoperasian kereta api. Akibat yang timbulkan dari gangguan

    tersebut antara lain:

    1) Waktu perjalanan Kereta Api jadi lebih lama

    2) Miss communication antara PPKA dengan PK ataU PK dengan

    Masinis.

    3) Contoh data pekerjaan Resor Sintelis 4.2 Pekalongan

    a) PLABUAN

    Genset radio 12 plabuan belum bisa otomatis dan karet

    peredam mesin genset utama.

    Kabel FO di peron jalur 1 tidak rapih.

    Ceck wesel-wesel yang menggantung.

    b) KURIPAN

    Ruang atap ER dan kondisi ER pembongkaran alat yang

    lama.

    Perawatan modal inbox di UPS yang kotor akibat debu.

    Indikator contraflow di J328 di LLP belum terinstalasi

    c) UJUNGNEGORO

    Angkatan Wesel 14IIA dan Wesel 14IIB.

    TC 14at 14bt sering merah tanpa sebab, indikasi WDF

    VCDBA jalan.

    d) BATANG

    Instalasi kabel-kabel terminasi telekomunikasin di ruang

    PPKA belum dirapikan.

    Indikator LED untuk petak blok Btg-Ujn redup, mati.

    As build drawing belum ada.

  • 7/22/2019 bab 3 fas op

    23/23

    III - 66

    LAPUM TIM PKL DAOP 4 SEMARANG/STTD-PERKERETAAPIAN/ANGKATAN XXXIII66

    e) PEKALONGAN

    W1217B, penggantian lidah kiri arah lurus / jalur lurus.

    Counting healt

    Panjang spoor efefktif.

    f) SRAGI

    Overhould Genset 1 unit.

    1/0 lasplat isol belum di lepas terkait SC Axle Counter.

    g) COMAL

    INDIKATOR Inverter nyala merah di LCP

    JPL 138 saklar S1 rusak.

    Penambahan Marka sinyal jalur kiri untuk J910 belum

    dilakukan.