Bab 3

4
BAB 3 PEMBAHASAN Terkait dengan pengertian formula enteral yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi penderita Hiperkolesterolemia khususnya, pemilihan bahan campuran untuk pembuatan formula ini berdasarkan jenis kandungan zat gizi yang terdapat dalam bahan tersebut yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah pada penderita hiperkolesteolemia. Jenis formula ini termasuk dalam bagian dari formula enteral rendah lemak yang menggunakan formulasi tepung kecambah kedelai dan tepung beras merah. Tepung beras merah dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pengembangan formula ini karena tepung beras merah yang kaya akan zat gizi terutama kandungan zat gizi berdasarkan hasil penelitian di China menunjukkan ekstrak larutan beras merah mengandung beragam senyawa penting bagi tubuh mulai dari protein, asam lemak tidak jenuh, betasterol, camsterol, stigmasterol, isoflavon, saponin, Zn dan Fe, lovastatin, serta mevinolin- HMG-CoA. Unsur yang disebut terakhir merupakan reduktase inhibitor yang berfungsi penting untuk mengurangi sintesis koleserol di hati. Untuk pemilihan bahan tepung kecambah kedelai juga berdasarkan kandungan zat gizinya yang bertjuan untuk melengkapi kandungan zat gizi terutama protein dengan asam amino lengkap dan serasi. Ditinjau dari susunan asam-asam aminonya maka protein kedelai mempunyai mutu yang mendekati mutu protein hewani. asam lemak tidak jenuh tinggi yang dapat menurunkan total kolesterol dalam darah. Bentuk kolesterol di dalam darah ada 2 jenis yaitu low density

Transcript of Bab 3

Page 1: Bab 3

BAB 3

PEMBAHASAN

Terkait dengan pengertian formula enteral yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

nutrisi bagi penderita Hiperkolesterolemia khususnya, pemilihan bahan campuran untuk

pembuatan formula ini berdasarkan jenis kandungan zat gizi yang terdapat dalam bahan

tersebut yang berguna untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah pada penderita

hiperkolesteolemia. Jenis formula ini termasuk dalam bagian dari formula enteral rendah

lemak yang menggunakan formulasi tepung kecambah kedelai dan tepung beras merah.

Tepung beras merah dijadikan sebagai bahan dasar dalam pembuatan pengembangan formula

ini karena tepung beras merah yang kaya akan zat gizi terutama kandungan zat gizi

berdasarkan hasil penelitian di China menunjukkan ekstrak larutan beras merah mengandung

beragam senyawa penting bagi tubuh mulai dari protein, asam lemak tidak jenuh, betasterol,

camsterol, stigmasterol, isoflavon, saponin, Zn dan Fe, lovastatin, serta mevinolin- HMG-

CoA. Unsur yang disebut terakhir merupakan reduktase inhibitor yang berfungsi penting

untuk mengurangi sintesis koleserol di hati. Untuk pemilihan bahan tepung kecambah kedelai

juga berdasarkan kandungan zat gizinya yang bertjuan untuk melengkapi kandungan zat gizi

terutama protein dengan asam amino lengkap dan serasi. Ditinjau dari susunan asam-asam

aminonya maka protein kedelai mempunyai mutu yang mendekati mutu protein hewani. asam

lemak tidak jenuh tinggi yang dapat menurunkan total kolesterol dalam darah. Bentuk

kolesterol di dalam darah ada 2 jenis yaitu low density lipoprotein (LDL) dan high density

lipoprotein (HDL). Jumlah yang dianggap aman adalah kandungan LDL 60 – 70 %, sedang

HDL sekitar 25 %. Setiap satu sel kecambah, mampu melakukan reaksi enam triliunan /

detik. Dari penelitian tikus-tikus yang diberi kecambah, pertumbuhannya luar biasa(Cahyadi,

2007).

Kelompok kami menggunakan empat perlakuan untuk mengetahui pada perbandingan

komposisi bahan yang terbaik dalam pembuatan formula rendah lemak ini.

Taraf Perlakuan

(Tp. Kecambah Kedelai : Tepung Beras Merah)

Rata- rata Nilai Energi

(Kalori/100 gram)

P1 (50:50) 401

P2 (20:80) 391

P3 (10:90) 387

P4 (30:70) 394

Page 2: Bab 3

Dari keempat perlakuan, menurut kelompok kami formulasi terbaik yaitu pada

perlakuan formulasi ketiga meskipun energi yang dihasilkan lebih rendah dari yang lain,

tetapi untuk nilai SAA memiliki nilai SAA paling tinggi diantara yang lain yaitu 83 dengan

limiting amino acid metionin dan sistin dengan mutu cerna 93.

Pada taraf perlakuan pertama dengan formulasi perbandingan 50:50 dihasilkan

formula dengan energi 401 kalori/100 gram. Nilai energi yang dihasilkan pada taraf

perlakuan pertama merupakan energi yang dihasilkan paling tinggi akan tetapi memiliki nilai

SAA yaitu 69 dengan limiting amino acid threonin, metionin dan sistin. Mutu cerna teoritis

atau bagian protein yang dapat diserap tubuh dibandingkan dengan yang dikonsumsi pada

taraf perlakuan pertama yaitu 91. Sedangkan NPU atau bagian protein yang dapat

dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang dikonsumsi adalah 76.

Pada taraf perlakuan kedua dihasilkan energi 391 kalori/100 gram dengan

perbandingan formulasi 20:80. Pada formulasi kedua nilai SAA 79 dengan limiting amino

acid metionin dan sistin. Mutu cerna teoritis atau bagian protein yang dapat diserap tubuh

dibandingkan dengan yang dikonsumsi pada taraf perlakuan kedua yaitu 93. Sedangkan NPU

atau bagian protein yang dapat dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang dikonsumsi

adalah 85.

Untuk formulasi ketiga dengan perbandingan 10:90 dihasilkan formula dengan energi

387 kalori/100 gram. Pada formulasi ketiga ini nilai SAA 83 dengan limiting amino acid

metionin dan sistin. Mutu cerna teoritis atau bagian protein yang dapat diserap tubuh

dibandingkan dengan yang dikonsumsi pada taraf perlakuan ketiga yaitu 93. Sedangkan NPU

atau bagian protein yang dapat dimanfaatkan tubuh dibandingkan dengan yang dikonsumsi

adalah 89.

Pada taraf perlakuan yang keempat dengan formulasi perbandingan 30:70 dihasilkan

formula dengan energi 394 kalori/100 gram. Pada formulasi ketiga ini nilai SAA 75 dengan

limiting amino acid threonin, metionin dan sistin. Mutu cerna teoritis atau bagian protein

yang dapat diserap tubuh dibandingkan dengan yang dikonsumsi pada taraf perlakuan

keempat yaitu 92. Sedangkan NPU atau bagian protein yang dapat dimanfaatkan tubuh

dibandingkan dengan yang dikonsumsi adalah 82.

Dari perhitungan untuk per sajian formula adalah 55 g dengan dilarutkan dalam 200cc

air yang menghasilkan 212,85 kalori. Ini berlaku untuk semua formula yang kami buat.

Page 3: Bab 3