BAB 2 terbaru.doc
-
Upload
gilang-ramadhan-h -
Category
Documents
-
view
226 -
download
1
Transcript of BAB 2 terbaru.doc
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Unit Kebun Sawit Langkat (SAL) berdiri sejak tanggal 1 Agustus 1974
sebagai salah satu unit usaha dari PTP. VIII karena kerugian yang dialami selama
menjadi unit Pengolahan Hasil Hutan (LOG) maka pada tahun 1979 di konversi
menjadi Kebun Kelapa Sawit. Pada Tahun 1996 Sawit Langkat (SAL) menjadi salah
satu dari 37 Unit Kerja PT.Perkebunan Nusantara IV (hasil gabungan PTP. VI, VII,
VIII). Dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 9 tahun 1996 tanggal 14
Februari 1996 tentang peleburan Perusahaan Perseroan PT.Perkebunan VI,
PT.Perkebunan VII dan PT.Perkebunan VIII. Menjadi Perusahaan Perseroan PT
Perkebunan IV (Lembaran Negara Tahun 1996 No. 5) Akte Notaris No.37 tertanggal
11 Maret 1996. Dan sesuai dengan perubahan terakhir Anggaran Dasar Perusahaan
berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan
Persereoan (Persero) PT. Perkebunan Nusantara 4 Nomor PTPN
IV/RUPS/01/10/2014, Nomor.SK-51/D1.MBU/10/2014 tanggal 7 Oktober 2014
tentang perubahan Anggaran Dasar No.25 tanggal 23 Oktober 2014.
Pabrik Kelapa Sawit Langkat memiliki luas kebun 6475 hektar dan ditopang
oleh sumber daya manusia berjumlah 909 orang (keadaan bulan Januari 2015) terdiri
dari 17 orang karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana 892 orang.
Gambar 2.1. Pabrik Kelapa Sawit Langkat
5
6
2.2 Letak Geografis
Unit Sawit Langkat (SAL) terletak di Desa Tebing Tanjung Selamat setelah
pemekaran menjadi Desa Banjaran Raya Kecamatan Padang Tualang, Kabupaten
Langkat, ± 80 km dari kota Propinsi Medan kondisi topografi datar ± 38%,
bergelombang 29% dan berbukit 33%. Unit Sawit Langkat berada pada ketinggian ±
100 meter dari permukaan laut, dengan jenis tanah Podsolik merah kuning.
2.3 Luas Areal
Luas areal perkebunan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit
Langkat berdasarkan HGU seluas 6475 Ha. Unit Sawit Langkat dibagi menjadi
delapan afdeling.
Gambar 2.2 Areal Perkebunan Unit Kelapa Sawit Langkat
Tabel 2.1 Ikhtisar Luas Areal Perkebunan Unit Kelapa Sawit Langkat
No. Areal Perkebunan Luas Areal1 Afdeling-I 1186 Ha2 Afdeling-II 954 Ha3 Afdeling-III 825 Ha4 Afdeling-IV 761 Ha5 Afdeling-V 684 Ha6 Afdeling-VI 782 Ha7 Afdeling-VII 646 Ha8 Afdeling-VIII 637 Ha
7
2.4 Visi dan Misi Perusahaan
Adapun visi dan misi dari PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Kelapa
Sawit Langkat adalah :
Visi :
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) “Menjadi Perusahaan Agro Industri
yang Unggul dan Berkelanjutan”.
Misi :
Menyelenggarakan unit usaha agro industri berbasis kelapa sawit
Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif dan
berdaya saing tinggi.
Menyelenggarakan kegiatan usaha dengan masyarakat dan stockholder
lainnya melalui kemitraan yang saling menguntungkan serta berwawasan
lingkungan.
Ikut menunjang program pemerintah dalam upaya peningkatan lingkungan.
2.5 Ruang Lingkup Bidang Usaha
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat adalah perusahaan
yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa sawit dengan rincian :
- Kapasitas terpasang : 20 ton/jam
- Bahan baku : Tandan buah segar kelapa sawit
- Memproduksi : Minyak sawit (CPO) dan inti sawit (PK)
2.6 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi yang digunakan PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero)
Unit Sawit Langkat adalah struktur organisasi garis dan staf. Organisasi garis dan
staf ini merupakan kombinasi yang diambil dari keuntungan-keuntungan adanya
pengawasan secara langsung dari spesialisasi dalam perusahaan. Pada umumnya
bentuk dan organisasi garis dan staf dipakai pada perusahaan sedang dan besar,
daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang-bidang yang beraneka ragam serta
jumlahnya banyak.
Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat, setiap
stakeholder dalam struktur organisasi mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-
8
masing. Berikut adalah tugas dan tanggung jawab pada beberapa stakeholder dalam
struktur organisasi di PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat
Sumatera Utara.
2.6.1 Manajer Unit
1. Menerapkan kebijakan direksi atas pendelegasian wewenang.
2. Mengusulkan pengangkatan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan,
pemberhentian bawahannya sesuai peraturan yang berlaku.
3. Melakukan pengawasan melekat (WASKAT) sesuai dengan peraturan, sistem
dan prosedur yang berlaku.
4. Meminta pertanggungjawaban kepada Kepala Dinas Rayon Utara dan
Selatan, Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan, Tata Usaha terhadap
pelaksanaan pekerjaan di bidang masing-masing.
5. Membina, menasehati, menegur serta membuat penilaian staf bawahannya
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Mengajukan permintaan pengadaan barang dan jasa non-local dan local
dalam batas wewenang yang ditentukan.
2.6.2 Kepala Dinas Teknik dan Pengolahan (KDTP)
1. Mengusulkan kepada Manajer Unit tentang kepegawaian di Dinas Teknik dan
Pengolahan diantaranya: penerimaan/pengangkatan karyawan, pemindahan,
kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan
dengan pedoman pada ketentuan yang berlaku.
2. Meminta pertanggungjawaban kepada asisten-asisten bidang Teknik dan
Pengolahan terutama pemakaian tenaga kerja, biaya, barang/bahan Dinas
Teknik dan Pengolahan dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
3. Mempertanggungjawabkan kegiatan Teknik dan Pengolahan dengan tetap
berpedoman pada petunjuk dan pembiaan dari Manajer Unit Sawit Langkat.
2.6.3 Kepala Dinas Tanaman
1. Meneliti, memberikan petunjuk dan mengawasi pelaksanaan administrasi dan
laporan afdeling.
9
2. Mengkoordinir dan memberi petunjuk dan mengawasi pelaksanaan norma-
norma dan instruksi atasan.
3. Mengkoordinir, meneliti dan mengajukan permintaan bahan-bahan dan
kebutuhan tanaman.
4. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan anggaran belanja afdeling dan
meneliti serta mengajukannya.
5. Mengajukan saran dan usulan dan peningkatan efesiensi guna penekanan
biaya di bidang tanaman sawit.
6. Mempertanggung jawabkan hasil kerja semua afdeling kepada manajer.
2.6.4 Kepala Dinas Tata Usaha (KDTU)
1. Mempertanggung jawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan Dinas Tata Usaha Unit Sawit Langkat kepada Manajer
Unit Sawit Langkat.
2. Merencanakan serta melaksanakan transaksi pembayaran yang berkaitan
dengan semua kegiatan kebun sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan
oleh Direksi.
3. Melaksanakan stock opname kas setiap hari dan melaporkan keadaan kas
kepada Manajer Unit sebagai penanggung jawab serta setiap bulan
melaporkan keadaan saldo kas sesuai dengan ketentuan kepada Direksi.
4. Mengatur/menyusun pembagian tugas pegawai yang berada di bawah
tanggung jawabnya serta mengadakan pengawasan terhadap tugas-tugas yang
diberikan.
5. Mengusulkan kepada Manajer Unit Sawit Langkat tentang kepegawaian di
Dinas Tata Usaha, antara lain : penerimaan/pengangkatan, pemindahan,
kenaikan pangkat / jabatan berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan
dengan berpedoman pada ketentuan yang berlaku.
6. Meminta pertanggung jawaban kepada Krani 1 TU dan Krani 1 Gudang
dalam hal pengelolaan pergudangan sesuai dengan norma ketentuan yang
berlak.
10
7. Memberikan masukan saran/usulan kepada Manajer Unit mengenai kegiatan
kinerja serta pemakaian biaya baik diminta maupun tidak diminta untuk
efisiensi dan efektivitas pengelolaan kebun.
2.6.5 Asisten Pengolahan
1. Mengawasi proses dan mutu kelapa sawit dan inti sawit membuat laporan-
laporan kepada Kepala Dinas Pengolahan.
2. Membuat anggaran belanja pabrik dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi
kerja perusahaan.
3. Bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pengolahan.
2.6.6 Asisten Teknik Sipil dan Pabrik
1. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan bangunan dan kebersihan lingkungan Unit Sawit Langkat
kepada Kepala Dinas Teknik.
2. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan bengkel teknik/reparasi PKS Langkat kepada Kepala
Dinas Teknik.
3. Mengusulkan kepada Kepala Dinas Teknik Unit Sawit Langkat tentang
kepegawaian dibagian pemeliharaan dan bangunan, antara lain :
penerimaan/pengangkatan karyawan, pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan
berdasarkan prestasi dan pemberhentian karyawan dengan berpedoman
kepada ketentuan yang berlaku.
4. Mengawasi, mengoreksi penggunaan dan pemeliharaan bangunan civil
dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Kepala Dinas
Teknik.
5. Mengawasi, mengoreksi atau menghentikan operasi mesin dan peralatan
tertentu dengan tetap berpegang pada petunjuk dan pembinaan dari Kepala
Dinas Teknik.
6. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksaan
pekerjaan masing-masing
11
2.6.7 Asisten Afdeling
1. Bertangung jawab kepada Kepala Dinas Tanaman Sawit.
2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan di afdeling.
3. Bertanggung jawab atas pemeliharaan perkebunan di afdeling.
4. Membimbing bawahan dan menjalankan tugas masing-masing serta memberi
petunjuk.
2.6.8 Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) / Umum
1. Mempertanggungjawabkan seluruh tugas pokok dan tugas tambahan dalam
rangka pengelolaan SDM dan Umum di Unit Sawit Langkat kepada Manajer
Unit.
2. Mengusulkan kepada Manajer Unit Sawit Langkat tentang kepegawaian di
bagian SDM dan Umum, antara lain : penerimaan/pengangkatan karyawan,
pemindahan, kenaikan pangkat/jabatan berdasarkan prestasi dan
pemberhentian karyawan dengan berpedoman kepada ketentuan yang
berlaku.
3. Meminta pertanggungjawaban kepada bawahannya terhadap pelaksaan
pekerjaan masing-masing.
2.6.9 Perwira Pengaman (Pa.Pam)
1. Membantu pimpinan perkebunan dalam usaha memantapkan dan
menciptakan kondisi keamanan agar PTPN IV (Persero) Unit Sawit Langkat
dapat melaksanakan program peningkatan produksi yang diharapkan
semaksimal mungkin.
2. Memelihara keamanan dan ketertiban lingkungan PTPN IV (Persero) Unit
Sawit Langkat agar tercipta kondisi yang aman dan tertib, sehingga dapat
melaksanakan program pemerintah dalam pembangunan perkebunan.
3. Melaksanakan pengamanan terhadap hambatan dan rintangan serta gangguan
yang datang dari luar dan dalam perusahaan.
12
2.7 Ketenagakerjaan
Tenaga kerja di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat
sampai bulan Januari 2015 sebanyak 909 orang dengan 17 karyawan pimpinan dan
892 karyawan pelaksana. Jumlah karyawan pria tercatat sebanyak 594 orang dan
karyawan wanita sebanyak 286 orang. Jumlah tenaga kerja tersebar dibagian
produksi atau pengolahan dan tanaman yang terdiri dari 8 afdeling (afdeling 1
sampai dengan afdeling VIII). Penyebaran karyawan dibagian dan afdeling dapat
dilihat dalam tabel diberikut ini :
Tabel 2.2 Jumlah Penyebaran Tenaga Kerja di PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat Januari 2015
AFD /
BAG
Karyawan
PimpinanBatih
Karyawan
PelaksanaBatih Total
PekerjaLk Pr Jlh ITB Anak Lk Pr Jlh ITB Anak
I 1 0 1 0 0 51 22 73 43 71 74
II 1 0 1 1 2 44 34 78 32 64 79
III 1 0 1 0 1 39 25 64 26 64 65
IV 1 0 1 1 0 46 41 87 18 67 88
V 1 0 1 0 3 40 29 69 26 67 70
VI 1 0 1 1 2 47 36 83 20 63 84
VII 1 0 1 0 2 49 33 82 22 84 83
VIII 1 0 1 1 2 37 22 59 19 49 60
Kantor
Sentral1 0 1 1 2 14 4 18 11 27 19
Verifikasi 1 0 1 1 2 5 0 5 3 8 5
Gudang 0 0 0 0 0 5 0 5 3 10 5
SDM/U 1 0 1 1 2 13 10 23 7 34 24
Pengaman
an0 0 0 0 0 26 0 26 16 48 26
RS /
Polikbun0 0 0 0 0 2 15 17 0 4 17
Kantor 2 0 2 2 2 10 0 10 4 14 12
13
Tanaman
PKS 3 0 3 3 3 92 0 92 65 137 95
KDT 1 0 1 1 2 76 0 76 53 218 77
Emplasme
nt0 0 0 0 0 4 16 20 3 6 20
Bibitan 0 0 0 0 0 3 1 4 1 4 4
Jumlah 17 0 17 13 24 601 291 892 372 923 909
2.8 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Pengawasan pengendalian dan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PT. Perkebunan Nusantara IV (Persero) menjamin terciptanya tempat kerja yang
aman, efisien, produktif, dan efektif di seluruh bagian dan Unit-Unit Usaha dengan
memenuhi peraturan dan perundang-undangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
secara berkesinambungan dan terpelihara.
Pengawasan, pegendalian, dan perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dimaksud dilakukan dengan:
1. Meminimalisasi potensi bahaya dengan menjaga dan mempertahankan sistem
pengawasan dan perawatan kesiapan, lingkungan, dan tata cara pelaksanaan
kerja karyawan.
2. Memakai atau mempergunakan Alat Pelindung Diri (APD) di lokasi kerja
yang berpotensi menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
3. Memastikan bahwa sistem manajemen K3 dipatuhi dan dilaksanakan sesuai
kebijakan dan prosedur serta instruksi kerja yang telah ditetapkan.
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja memiliki beberapa hal
penting yang harus diketahui oleh semua stakeholder yang ada di Unit Sawit Langkat
diantaranya :
1. Pengelolaan sistem keselamatan dan kesehatan kerja. Pengelolaan sistem
keselamatan dan kesehatan kerja kepada tamu dilakukan oleh Panitia
Pembina Keselamatan dan Kesehatan kerja (P2K3) dan Manajer Unit sebagai
ketuanya.
2. Sistem izin kerja
14
3. Prosedur keadaan darurat. Jika lonceng darurat berbunyi maka seluruh
pekerja harus keluar menuju titik evakuasi.
4. Pelapor sumber bahaya atau cedera. Semua stakeholder yang mengetahui
adanya sumber bahaya harus melaporkan kepada P2K3.
5. Menyediakan kotak P3K.
6. Alat pelindung diri. Semua stakeholder maupun tamu yang memasuki areal
kerja Pabrik harus menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
7. Mematuhi berkas akses. Memasuki pembatas akses yaitu merupakan garis
berwarna kuning yang berada di lantai merupakan daerah terlarang bagi tamu
terkecuali didampingi oleh pembimbing lapangan.
2.9 Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) dan Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14001-2004)
Dalam upaya meningkatkan pengelolaan perusahaan menjadi lebih baik, maka
manajemen PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Unit Sawit Langkat memutuskan
untuk menerapkan Sistem Manajemen dan Lingkungan secara terintegrasi. Tujuan
dari Sistem Manajemen Mutu (ISO 9001-2008) adalah untuk menjamin produksi
yang dihasilkan bermutu baik secara konsisten dan memuaskan pelanggan. Audit
dilakukan oleh pihak eksternal yang pertama tahun 2005 yaitu oleh PT. TUV Nord
Indonesia dan dilakuan re-sertifikasi setiap tahun. Tujuan dari Sistem Manajemen
Lingkungan (ISO 14001-2004) adalah untuk memenuhi misi pengembangan usaha
perkebunan dan industri hilir yang berwawasan lingkungan dan telah menjalani audit
oleh pihak eksternal pada tahun 2005 oleh PT. TUV Nord Indonesia.
Sistem Manajemen Mutu dan Lingkungan merupakan sistem manajemen
perusahaan yang dipakai sebagai acuan bagi semua aspek kegiatan dan diterapkan
mulai dari kegiatan penerimaan bahan baku, spare parts, proses pengolahan,
penanganan limbah, kepuasan pelanggan, dan pengelolaan lingkungan.
2.10 Jam Kerja
Jam kerja yang berlaku pada PT. Perkebunan Nusantara IV Unit Sawit Langkat
dibagi atas dua bagian, yaitu :
1. Bagian Kantor
15
Untuk bagian ini hanya ada 1 shift dengan 7 jam per hari dan 40 jam per
minggu adalah sebagai berikut:
a. Hari Senin s/d Kamis
Pukul 06.30 – 09.30 : kerja aktif
Pukul 09.30 – 10.30 : istirahat
Pukul 10.30 – 15.00 : kerja aktif
b. Hari Jumat
Pukul 06.30 – 09.30 : kerja aktif
Pukul 09.30 – 10.30 : istirahat
Pukul 10.30 – 12.00 : kerja aktif
c. Hari Sabtu
Pukul 06.30 – 09.30 : kerja aktif
Pukul 09.30 – 10.30 : istirahat
Pukul 10.30 – 13.00 : kerja aktif
2. Bagian Pabrik
Adapun jumlah operator yang dibutuhkan dalam satu shift kerja disajikan pada
tabel 2.3 berikut ini :
Tabel 2.3 Jumlah Pekerja dalam Satu Shift di PKS Unit Sawit Langkat
No. StasiunJumlah Tenaga Kerja
(orang)Jumlah Shift
1 Loading Ramp 4 2
2 Sterilizer 3 2
3 Tracklier 3 2
4 Hoisting Crane 1 2
5 Press-an 2 2
6 Treshing 1 2
7 Klarifikasi 2 2
8 Fat-Pit 1 2
9 Pengolahan Biji 2 2
10 Ketel Uap 4 2
11 Demineralisasi 1 2
12 Wach Tukang 2 2
16
13 Analisa MS dan IS 2 2
14 Kamar Mesin 2 2
15 Water Treatment 1 2
16 Mandor 1 2
17 Kantor Pengolahan 6 Non Shift
18 Kantor J. Timbang 3 Non Shift
19 Sortasi TBS 6 Non Shift
20 Laboratorium 3 Non Shift
21 Kolam Limbah 3 Non Shift
22 Gudang Inti Sawit 3 Non Shift
23 Pompa Waduk 3 Non Shift
2.11 Sistem Pengupahan
Sistem pembagian gaji atau upah karyawan PT. Perkebunan Nusantara IV Unit
Sawit Langkat dilakukan 2 kali setiap bulannya yaitu Remisi II yang disebut sebagai
gajian besar, dan Remisi I yang biasa disebut dengan gajian kecil. Jumlah upah/ gaji
yang diberikan kepada karyawan disesuaikan dengan golongan (I A s/d IV D). Selain
gaji bulanan, karyawan juga mendapat upah lembur dihitung luar jam kerja ditambah
dengan tunjangan natura berupa beras sebanyak 15 kg. Untuk meningkatkan
kesejahteraan karyawan, perusahaan juga menyediakan fasilitas sosial lainnya
seperti:
1. Perumahan untuk setiap karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana yang
berada di lokasi perkebunan disekitar pabrik.
2. Air dan listrik untuk keperluan rumah tangga.
3. Tunjangan keselamatan kerja, duka cita dan tunjangan hariannya.
4. Rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan bagi karyawan.
5. Tempat penitipan bayi.
6. Sarana pendidikan bagi anak karyawan.
7. Tempat ibadah disekitar perumahan karyawan.
8. Sarana olahraga.
9. Transportasi.